ANALISIS PRODUK DOMESTIK BRUTO DAN HARGA

ANALISIS PRODUK DOMESTIK BRUTO DAN HARGA ENERGI RIIL
TERHADAP PERMINTAAN ENERGI FINAL AGREGAT DI NEGARA OECD
( USA, KANADA, JERMAN, PRANCIS, INGGRIS, ITALIA, DAN JEPANG )
PERIODE 1960 – 1979
Disusun
Sebagai Tugas Paper
Mata Kuliah Ekonometrika Dasar

Dosen Pengampu:
Jaka Sriyana Dr. SE.,M.Si.
Disusun Oleh :
Suhendik ( 11313080 )
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI
ILMU EKONOMI
YOGYAKARTA
2013

ANALISIS DATA

A.


Deskripsi data
Berikut ini merupakan data tentang indeks – indeks permintaan energi final
agregat (Y), produk domestic bruto (Xgdp), dan harga energi riil (Xher) untuk negara
– negara OECD (USA, Kanada, Jerman, Prancis, Inggris, Italia, dan Jepang untuk
periode 1960 hingga 1979.
Tabel 1
Elasitas Permintaan Energi di negara – negara OECD
periode 1960 hingga 1979
Tahun
1960
1961
1962
1963
1964
1965
1966
1967
1968
1969

1970
1971
1972
1973
1974
1975
1976
1977
1978
1979

Y
54.1
55.4
58.5
61.7
63.6
66.8
70.3
73.5

78.3
83.8
88.9
91.8
97.2
100
97.4
93.5
99.1
100.9
103.9
106.9

Xgdp
54.1
56.4
59.4
62.1
65.9
69.5

73.2
75.7
79.9
83.8
86.2
89.9
94.3
100
101.4
100.5
105.3
109.9
114.4
118.3

Xher
111.9
112.4
111.1
110.2

109
108.3
105.3
105.4
104.3
101.7
97.7
100.3
98.6
100
120.1
131
129.6
137.7
133.7
144.5

Sumber: Richard D. Prosser, “Demand Elasticities in OECD: Dynamic
Aspects,” Energy Economics, Januari 1985, hal. 10.
Dari data di atas diketahui bahwa permintaan energi final agregat tertinggi

terdapat pada tahun 1979 yakni sebesar 106.9 tidak hanya itu peningkatan permintaan
energi diiringi juga dengan meningkatnya GDP sebesar 118.3 dan harga energi riil
144.5, dari data di atas juga dapat dilihat bahwa permintaan energi meningkat secara

terus – menerus dari tahun ke tahun. adapun mengalami penurunan namun tidak
begitu signifikan seperti halnya yang terjadi pada tahun 1974 dan 1975,dimana pada
tahun 1973 terdapat 100 permintaan energi final agregat namun mengalami penurunan
pada tahun 1974 sebesar 2.6, dan begitu juga yang terjadi pada tahun 1975 yang
hanya mengalami penurunan sebesar 3.9 permintaan energi final agregat.
Keseimbangan jumlah permintaan energy final agregat, GDP dan harga energy riil
terjadi pada tahun 1973.
B.

Analisis Hasil Regresi Linear Berganda
Hasil regresi linear berganda meliputi penyajian hasil pengujian untuk melihat
hubungan antara variabel terikat ( variabel dependent ) dengan variabel tidak terikat
( variabel independent ).
Adapun hasil analisis dengan regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
Y = A. X1β1. X2β2
Log Y = log A + β1 log X1 + β2 log X2

Log Y = 28,378 + 0,980 log X1 + -0.259 log X2
F hitung = 1494.925
F tabel = 3,59
Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan, sebagai berikut:
Konstanta sebesar 28.378 yang artinya adalah permintaan energi final agregat
pada Negara – Negara OECD sebesar 28.378 jika variabel produk domestic bruto dan
harga energy riil tidak ada.
Koefisien B1 sebesar 0,980 yang artinya adalah untuk setiap kenaikan produk
domestic bruto sebesar 1% maka akan meningkatkan jumlah permintaan energy final
agregat sebesar 0,980 %, sedangkan variabel harga energy riil dianggap tetap.
Koefisien B2 sebesar -0,259 yang artinya adalah untuk setiap kenaikan harga
energy riil sebesar 1% maka akan meningkatkan jumlah permintaan energi final
agregat sebesar -0,259 %, sedangkan variabel produk domestik bruto dianggap tetap.

Jumlah harga energi riil yang menunjukan notasi negatife dapat diartikan permintaan
energi final agregat tidak ada.
Untuk menguji keberartian persamaan regresi berganda tersebut yaitu dengan
memberikan keyakinan bahwa regresi berganda tersebut linear, sehingga bisa
digunakan untuk mengambil kesimpulan. Maka, dilakukan uji F statistic yaitu dengan
membandingkan F hitung dengan F tabel dengan tingkat signifikansi atau kesalahan

yang bisa ditolerir sebesar 5%. Dari hasil olah data dapat diketahui F hitung sebesar
1494.925. sedangkan dengan signifikansi sebesar 5 % F tabel sebesar 3,59. Dengan
demikian karena F hitung > F tabel menunjukan bahwa regresi berganda tersebut
linear sehingga bisa digunakan untuk mengambil kesimpulan.
a. Pengujian secara bersama – sama
Melalui penelitian ini dilakukan uji hipotesis. Hipotesis Null ( Ho )
menyatakan bahwa produk domestic bruto dan harga energi riil secara
bersama – sama tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan energi
final agregat. Sedangkan Hipotesis Alternatif ( Ha ) mengatakan bahwa
produk domestic bruto dan harga energy riil secara bersama – sama
berpengaruh signifikan terhadap permintaan energi final agregat.
Untuk menguji hipotesis tersebut dilakukan uji F statistic dengan
membandingkan F tabel. Hasil uji F hitung sebesar 1494.925. sedangkan
dengan tingkat signifikansi 5 %, diperoleh F tabel sebesar 3,59. Dengan
demikian F hitung > F tabel, sehingga hipotesis null ( Ho ) ditolak dan
Hipotesis Alternatif ( Ha ) diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa
produk domestic bruto dan harga energy riil secara bersama – sama
berpengaruh signifikan terhadap permintaan energy final agregat.
b. Pengujian secara indvidu ( Uji t )
Untuk mengetahui arti penting dari variabel indpenden ( Y ) terhadap

variabel dependen secara individualis dilakukan uji t.
Hasil pengujian individual ( uji t ) – 1 sisi

Variabel
bebas
PDB(GDP)
Harga

T hitung
49.280
-9.183

T tabel
2,110
2,110

Signifikansi
0.000
0.000


Alfa
5%
5%

Hasil
signifikan
signifikan

energi riil

C. Pengujian Asumsi Klasik
Adapun hasil pengujian asumsi klasik tersebut dapat di jelaskan, sebagai berikut:
1. Pengujian autokorelasi
Pengujian autokorelasi terhadap data yang akan diuji dilakukan dengan
menggunakan Dubin Watson Test. Sesuai dengan pengujian autokorelasi, suatu
kelompok data dikatakan ada autokorelasi negative jika 4-dL