ANATOMI fisiologi dan pemeriksaan pada j

ANATOMI, HISTOLOGI DAN
PEMERIKSAAN JANTUNG
28 Tuesday Aug 2012

Posted by sikkabola in kesehatan
≈ Leave a Comment

JANTUNG
Adalah organ muskularis yang berfungsi mempertahankan sirkulasi darah, yang terletak di
dalam mediastinum media.
STRUKTUR


Ukuran Jantung


Panjang
Lebar

: 12 cm
: 8-9 cm


Berat : 280-350 gram (pria)
230-280 gram (wanita)


Pericardium
Merupakan kantung serofibrosa berbentuk conus, berisi jantung dan pangkal
pembuluh darah besar.
Letak di posterior corpus sterni dan cartilage costalis II-IV, anterior dari vertebra
thoracalis V-VIII.
Terdiri dari 2 saccus:
o Percardium Fibrosa
Ke superior menyempit dan berlanjut sebagai lapisan luar pembuluh darah
besar dan fascia pretrachealis.

Ke arah inferior melekat pada centrum tendineum, dan pars muscularis
diaphragma sinistra.
Mengadakan perlekatan pada daratan posterior sternum lewat ligamnetum
pericardiocosternalis superior dan lig. Periocosternalis inferior. Yang berfungsi
memelihara jantung tetap pada posisinya dan mencegah over distensi. Pada

bagian caudal melekat pada centrum tendineum diaphragm.
o Pericardium Serosa
Kantung tertutup yang berhubungan dengan perikardium fibrosa dan di
invaginasi oleh jantung sehingga terbentuk pars parietalis (yang berada di
inferior pericardium fibrosa) dan pars visceralis (membungkus jantung dan
pembuluh darah besar).
Bagian pericardiumyang menutupi pembuluh darah seolah tersusn dalam
bentuk 2 tabung:





Aorta dan truncus pulmonalis



V. cava superior et inferior dank e empat vv. Pulmonales.

Dinding Jantung

o Epicardium, lapisan terluar dinding jantung
dan tempat ditemukannya pembuluh darah
besar dan saraf. Lapisan dalam epikardium
disebut membrana serosa yang merupakan
selapis sel squamosa yang bersandar pada
lamina propria jaringan ikat halus.
Diantara membrane serosa dan miokardium
terdapat jaringan ikat fibroelastis yang
bercampur dengan jaringan lemak yang membuat permukaan jantung tampak
halus.
o Myocardium, lapisan yang berada di tengah dan tersusun atas beberapa lapis
otot jantung.
o Endocardium, lapisan terdalam yang tersusun atas lapisan sel squamosa
endothelial dan melanjut pada endothel pembuluh darah yang melapisi
permukaan dalam rongga jantung.



Bagian-Bagian Jantung:
o Ruang-ruang Jantung



Atrium Dextrum



Atrium Propria (sinus venorum cavarum)


Auricula
Dextra



Ostium
Vena
Cava
Superior




Ostium
Vena
Cava
Inferior



Sinus

Coronarius


Foramina Venarum Minimarum



Septum Interatriorum




Tuberculum Intervenosa



Atrium Sinistrum





Atrium Proprium (Cavum Principalis)



Auricula Sinistra

Ventriculus Dexter



Batas



Tebal



Volume



Ostium Atrioventricularis



Ostium Truncus Pulmonalis




Trabecula Carnae



Moderator Band (Trabecula septomarginalis)




M. Papillaris

Ventriculus Sinister


Ostium Atrioventricularis Sinistra



Ostium Aorticum




Valvula Aorticus



Septum Interventrikularis

o Apex Cordis
o Basis Cordis
o Sulcus Coronarius
o Sulcus Interventrikularis anterior
o Sulcus Interventrikularis posterior
o Facies Sternocostalis
o Facies Diaphragmatica
o Margo Dextra
o Margo Sinistra/ margo obtusus
o Sceleton Jantung




Vaskularisasi Jantung
Aorta Ascendens A. Coronaria Cordis  A. Coronaria Dextra dan A. coronaria
Sinistra
o A. Coronaria Dextra
o A. Coronaria Sinistra



Pembuluh Darah Balik Jantung
o Sinus Coronarius
o V. Cordia Magna (V. Coronaria Sinistra)

o V. Cordia Parva (V. Coronarius Dextra)
o V. Cordis Media
o V. Ventriculi Sinistra Posterior
o V. Obliqua atria Sinistra
o V. Cardiaca Anterior
o V. Cardiaca Minimi



Persarafan Jantung
o Ramus Cardiacus Nervus Vagus
o Truncus Symphathycus



Pembuluh Lymphe Jantung
Terdiri dari superior 2 plexus, yaitu plexus profunda dan plexus superficial. Plexus
profunda bermuara pada plexus superfisisal membentuk Truncus collectivus dextra
dan sinistra.

Struktur Mikroskopis
JANTUNG







PEMBULUH DARAH

Pembuluh Darah Arteri

Arteri Besar

Arteri Sedang

Arteri Kecil

(Elastik)

(Muskular)

(Arteriol)

- menyalurkan darah

-mendistribusi
-mendistribusikan

- meredam tekanan
Fungsi

darah
darah ke organ

-menjaga aliran darah

-mengontrol
yang butuh

agar tetap lancar

aliran darah

Diameter 1cm – 2,5 cm

0,5mm – 1cm

50 – 300 um

Tebal

1mm

20um

2mm

A.Brachialis
A.Iliaka, A.Subclavia,
Contoh

A.Femoralis
A.carotis comunis
A.Ulnaris

- endotel dengan
lamina basalis
-endotel dengan
-Subendotel
Lamina basalis
(kolagen, elastin,
-subendotel
Tunika

otot polos)
Jar.ikat >

berkembang

Serat saraf

Serat elastin

Vasa Vasorum

Fibroblas

Tunika
Adventia



Metateriol
Arteriol yang paling kecil. Mempunyai otot polos yang tunggal. Dan berfungsi
sebagai sfingter (mengatur darah ke kapiler)



Kapiler darah
Berfungsi sebagai tempat pertukaran zat, dengan dinding selapis endotel.
Diameter : 8-12um. Sel endotel menonjol ke dalam lumen, dan sel perisit menonjol
keluar lumen. Terdapat tiga jenis kapiler, antara lain:
1. Kapiler tipe visceral
Berpori dan sangat permeabel (fenestrated capillary). Terdapat di prankeas, usus,
ginjal, dank el. endokrin
2. Kapiler tipe muscular
Continuous capillary. Taut kedap yang membentuk sawar darah, untuk
melekatkan ujung-ujung endotel yang satu dengan yang lain. Terdapat pada otot,
jar. saraf, dan jar. Ikat.

3. Sinusoid
Discontinuous capillary, dengan lumen yang besar. Digunakan untuk pembuluh
darah yang berdinding tipis. Terdapat pada hati, lien, kortekx adrenal,
adenoghipofisis.

Pembuluh Darah Vena
Membawa darah dengan tekanan rendah kembali ke jantung. Berdinding
Tipis, berjalan berdampingan dengan arteri, kurang elastis, terdapat serat
kolagen yang banyak, namun tidak terdapat otot polos dan serat elastin.

Vena Kecil

Ciri-ciri

Tunika
Intima

Tunika
Media

Tunika
Adventia

Mula-mula otot polos,
lalu bertambah
lapisannya,
mengelilingi endotel.

Vena Sedang

Vena Besar

Diameter :
1-2 mm

Selapis endotel,
kadang terdapat
jaringan ikat di
bawahnya.

Sama seperti vena sedang

Serat kolagen lebih
menonjol dari otot
polos

Perkembangannya kurang
sempurna

Terdapat jaringan
ikat dan beberapa
otot polos.
Lapisannya juga
lebih tebal.

Lebih tebal.
Terdapat jaringan ikat, serat
kolagen yang tersusun
longitudinal, dan otot polos yang
banyak tersusun longitudinal juga.

MEKANISME KERJA JANTUNG
Kontraksi Jantung
Jantung terdiri dari jaringan otot jantung, bila otot berkontraksi maka ototnya mengecil,
kontraksi, systole. Pada saat relaksasi, ukuran kembali, diastole. Otot jantung memiliki
kempuan kontraksi mandiri. Otot atrium dan ventrikel cenderung beraktivitas sendiri-sendiri.
bisa kacau dan tidak bisa menjalankan fungsinya sebagai pemompa darah / pemberi daya
pada darah sehingga darah mengalir. Bila berhenti mengalir maka oksigen dan nutrisi untuk
otak tidak ada sehingga otak berhenti beraktivitas dan dapat mengakibatkan kematian. Atrium
berkontraksi, ventrikel relaksasi. Dan sebaliknya, atrium berkontraksi lebih dahulu baru
ventrikel. Mekanisme di atas diatur oleh sisitem penghatar / sistem konduktoria yang
mengantarkan listrik dari atrium ke ventrikel. Impuls jantung berasal dari nodus SA yang
terletak di atrium kanan pada vena cava superior. Setelah impuls dicetuskan, potensial aksi
menyebar ke seluruh atrium kanan dan kiri melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui
gap junction. Impuls berjalan dari atrium ke ventrikel melalui nodus AV (satu-satunya titik
kontak listrik antara kedua ruangan tersebut. Potensial aksi berhenti sebentar di nodus AV
untuk memastikan bahwa kontraksi atrium mendahului kontraksi ventrikel agar pengisian
ventrikel berlangsung sempurna. Impuls kemudian dengan cepat berjalan ke septum
antarventrikel melalui berkas His dan secara cepat disebarkan ke seluruh miokardium melalui
serat purkinye. Sel-sel ventrikel lainnya diaktifkan melalui penyebaran impuls dari sel ke sel
melalui gap junction. Dengan demikian, atrium berkontraksi sebagai satu kesatuan, diikuti
oleh kontraksi sikron ventrikel setelah jeda yang singkat.
Keadaan normal, Nodus SA disebut pace maker, yaitu penentu irama jantung. Kalau
tergangagu nanti Nodus AV bekerja sebagai alat pacu jantung untuk mengantikan kerja Nodus
SA. Semuanya akan berkontraksi tapi kerjanya bergantian. Atruim relaksasi, maka darah
mengalir ke ventrikel dan ventrikel berkontraksi.
Irama Jantung
Bunyi I : ”LUB” bernada rendah, sedikit memanjang (karena penutupan
mendadak katup mitralis dan trikuspidalis pada permulaan sistolik
ventrikel).

Durasi 0,15 detik
Frekuensi 24-45 Hz
Bunyi II : ”DUP” lebih singkat, bernada tinggi (karena getaran
penutupan katup aorta dan pulmonalis tepat di akhir sistolik ventrikel.
Durasinya 0,12 detik.
Frekuensi 50 Hz.
Pengendalian Jantung
Pengendalian sistemik oleh hormon


Hormon vasodilator: kinin, VIP dan ANP



Hormon vasokonstriktor: vasopressin, norepinefrin, angiotensin II.

Pengendalian sistemik oleh saraf


Vasokonstriksi: peningkatan lepasan saraf vasomotor noradrenergic



Vasodilatasi: penurunan lepasan saraf vasomotor noradregenik dan
pengaktifan serat dilator kolinergik ke otot rangaka.

ENZIM YANG BEKERJA PADA JANTUNG
GPT (glutamic pyruvic acid)
Memindahkan gugus aminoalanin ke asam alfa keton glutarat asam glutamate + asam
piruvat
CPK (Creatin posphokinase)
Berada dalam otot jantung
Keratin+ATP keratin phosphate +ADP piruvat + ATP
PEMERIKSAAN JANTUNG
Pemeriksaan Fisik


Batas Jantung
Dilakukan perkusi pada bagian dada.

Batas jantung kanan ditandai dengan perubahan bunyi dari sonor ke pekak pada
lineamidclavicularis. Batas jantung kiri pada sela iga 4 atau sela iga 5 linea
midclavicularis. Dan batas jantung atas adalah pada linea parasternalis kiri sela iga 2.


Denyut Nadi
Dilakukan pada arteri yang dekat dengan permukaan tubuh seperti a. radialis. Yang
harus diperhatikan adalah jumlah denyut per menit. Nilai normal berkisar antara 70
kali per menit pada keadaan istirahat.



Tekanan Darah
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anakanak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa.
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada
saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam
satu hari juga berbeda, paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat
tidur malam hari.

Prosedur:


Memasang manset sfigmomanometer pada lengan kanan atas dari pasien



Mencari dengan palpasi denyut a. radialis pada pergelangan tangan kanan pasien



Lakukan pengukuran tekanan darah dan tetapkan tekanan sistol dan diastolnya.

Kategori

Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik

Normal

Dibawah 130 mmHg

Dibawah 85 mmHg

Normal tinggi

130-139 mmHg

85-89 mmHg



Bunyi Jantung
Yang harus diperhatikan:

o Mendengarkan bunyi jantung pertama dan kedua, “Apakah terpisah secara
normal?”
o Tidak terdengar suara jantung tambahan
o Menentukan bunyi murmur: sistolik dan diastolik
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi Jantung


Rontgen
Dilakukan foto torak untuk menilai:
o Situs (kedudukan jantung)
Kedudukan jantung yang normal berada di dalam mediastinum mengarah ke
bagian kiri dada. Namun pada beberapa kasus ditemukan dextrocardiac yang
dapat dianggap normal.
o Ukuran pembesaran jantung
Untuk membandingkan lebar jantung dengan lebar dada pada foto torak
digunakan Cardio Thoracis Rate (CTR). Ukuran jantung dianggap normal jika
CTR nya bernilai 48-50%.
o Pembuluh darah besar
Posisi pengambilan foto torak:


Posteroanterior
Batas jantung kanan

: vena cava superior

atrium kanan
sinus kardiofrenikus kanan
Batas Jantung kiri

: arkus aorta

Pinggang jantung
Aurikel atrium kiri
Ventrikel kiri
Apex jantung





Lateral



Right anterior oblique



Lefft anterior oblique, berguna untuk menilai ventrikel kiri dan
atrium kiri juga menilai aorta secara keseluruhan dengan baik.

Elektrokardiogram
Merupakan standar emas untuk diagnosis aritmia jantung
Elektrokardiogaram merupakan gambaran grafik berbagai variasi potensial listrik
yang disebabkan oleh eksitasi otot jantung dan dideteksi pada permukaan tubuh.
Elekrokardiogram normal merupakan gambaran scalar yang memperlihatkan defleksi
yang disebabkan olah aktivitas atrium dan ventrikel sebagai perubahan dalam
magnitudo tegangan dan polaritas terhadap waktu.

Defleksi pertama, gelombang P, disebabkan oleh eksitasi kedua atrium.
Kompleks defleksi QRS disebabkan oleh depolarisasi/eksitasi kedua ventrikel.
Gelombang T, terjadi karena pulihnya kedua ventrikel (repolarisasi).
EKG digunakan sebagai alat tapis penyakit jantung iskemik selama uji stres jantung
Elektrokardiogram tidak menilai kontraktilitas jantung secara langsung. Namun, EKG
dapat memberikan indikasi menyeluruh atas naik-turunnya suatu kontraktilitas.
Prosedur pemeriksaan:


Pasien berbaring dalam posisi terlentang



Pakaian harus dilepaskan sebatas pinggang, dan pasien wanita harus
memakai jubah.



Permukaan kulit harus disiapkan. Bulu yang berlebihan harus dicukur dari
arah dada jika perlu.



Elektroda dengan penggunaan elektropasta atau bantalan dipasang pada
keempat ekstremitas. Kabel sadapan yang dikodekan berdasarkan warna,
diinsersikan ke dalam elektroda yang tepat. Elektroda dada dipasang.
Sadapan yang terpilih dinyalakan untuk merekam 12 sadapan standar,
kecuali mesin EKG secara otomatis merekam strip sadapan.



Prosedur EKG memerlukan waktu kira-kira 15 menit.

DAFTAR PUSTAKA

Ganong, William F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta:EGC.2003.
Junquiera, Luiz Carlos, Carneiro, Jose. Histologi Dasar Teks dan Atlas. Jakarta:EGC.2007.
Basmajian, John V., Slonecker, Charles E. Grant Metode Anatomi Berorientasi pada
Klinik. Jilid II.Jakarta: Binarupa Aksara.2000.
Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC. 2000
Gleadle, Jonathan. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta: EMS. 2007.
Wati, Wong Minami, Listiawati, Enny. Sistem Kardiovaskular 1. Jakarta: FK Ukrida. 2008.
http://www.wikipedia.com
http://sikkabola.wordpress.com/2012/08/28/anatomi-histologi-dan-pemeriksaan-jantung/

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24