Abstract Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Nasabah Bank Setelah Adanya Otoritas Jasa Keuangan Dalam Perbankan (Studi Ojk Kantor Regional V Sumatera, Medan)
ABSTRAK
Ridho H. Situmorang 1*
Tan Kamello 2**
Puspa Melati 3***
Perkembangan perbankan kini telah menjadi hal yang kian penting dalam
kehidupan masyarakat, dalam setiap sendi-sendi kehidupan masyarakat kini tidak
lagi terpisah dengan kebutuhannya akan kegiatan perbankan. Seiring dengan
meningkatnya kebutuhan akan kegiatan perbankan dalam masyarakat maka Bank
turut mengalami peningkatan keuntungan, maka Bank itu pula dituntut agar
berupaya meningkatkan pelayanannya terhadap masyarakat.Bank dan masyarakat
menjalin suatu hubungan yang saling menguntungkan, dimana hubungan tersebut
telah menjadi suatu hubungan yang mengakibatkan saling ketergantungan.
Masyarakat tanpa Bank akan lumpuh, begitu pula Bank tanpa masyarakat akan
mati. Kebutuhan masyarakat akan kegiatan Perbankan sedemikian tingginya,
sehingga Bank turut menyemarakannya dengan tingginya persaingan dalam dunia
perbankan yang menyebabkan berbagai upaya dan usaha dilakukan oleh pihak
Bank sebagai strategi agar menjadi daya tarik bagi masyarakat agar berminat
menjadi nasabahnya.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian normatif dan studi
penelitian lapangan. Pengumpulan data yang dilakukan terdiri dari bahan hukum
primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Teknik pengumpulan
data melalui penelitian lapangan yang dilaksanakan pada OJK Kantor Regional V
Sumatera, Medan serta dengan studi kepustakaan yang dilakukan melalui bukubuku yang berhubungan dengan penulisan skripsi,keterangan-keterangan yang
berasal dari literatur, media elektronik serta artikel makalah-makalah hukum.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: Sebagai lembaga yang independen,
OJK tidak hanya bertugas mengawasi dan mengurus bank tetapi juga bertugas
untuk melindungi masyarakat dari segala bentuk kerugian yang mungkin dapat
timbul dari persaingan-persaingan yang terjadi diantara bank. Dalam
melaksanakan tugasnya kemudian OJK membaginya dalam dua peran yaitu
dengan cara pemberian edukasi dan perlindungan konsumen. Dengan pemberian
edukasi kepada masyarakat, diharapkan bisa menjadi modal awal bagi masyarakat
dalam melakukan kegiatan perbankan. Kemudian dalam peran perlindungan
konsumen, OJK mengeluarkan pengaturan diantarnya adalah pengaturan atas
berbagai ketimpangan dimana nasabah berada pada posisi yang lemah terutama
dalam perjanjian baku, dengan demikian OJK merumuskan aturan-aturan untuk
meningkatkan posisi nasabah menjadi lebih baik diantarnya dengan mengeluarkan
Peraturan OJK No. 1/POJK 07/2013. Aturan-aturan tersebut tidak hanya berpihak
dan menguntungkan masyarakat semata. Tetapi juga sebagai upaya mewujudkan
keseimbangan yang akhirnya memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
Kata Kunci: Perbankan, Perlindungan Nasabah, Otoritas Jasa Keuangan
* Mahasiswa Fakultas Hukum
** Dosen Pembimbing I
*** Dosen Pembimbing II
IV
Ridho H. Situmorang 1*
Tan Kamello 2**
Puspa Melati 3***
Perkembangan perbankan kini telah menjadi hal yang kian penting dalam
kehidupan masyarakat, dalam setiap sendi-sendi kehidupan masyarakat kini tidak
lagi terpisah dengan kebutuhannya akan kegiatan perbankan. Seiring dengan
meningkatnya kebutuhan akan kegiatan perbankan dalam masyarakat maka Bank
turut mengalami peningkatan keuntungan, maka Bank itu pula dituntut agar
berupaya meningkatkan pelayanannya terhadap masyarakat.Bank dan masyarakat
menjalin suatu hubungan yang saling menguntungkan, dimana hubungan tersebut
telah menjadi suatu hubungan yang mengakibatkan saling ketergantungan.
Masyarakat tanpa Bank akan lumpuh, begitu pula Bank tanpa masyarakat akan
mati. Kebutuhan masyarakat akan kegiatan Perbankan sedemikian tingginya,
sehingga Bank turut menyemarakannya dengan tingginya persaingan dalam dunia
perbankan yang menyebabkan berbagai upaya dan usaha dilakukan oleh pihak
Bank sebagai strategi agar menjadi daya tarik bagi masyarakat agar berminat
menjadi nasabahnya.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian normatif dan studi
penelitian lapangan. Pengumpulan data yang dilakukan terdiri dari bahan hukum
primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Teknik pengumpulan
data melalui penelitian lapangan yang dilaksanakan pada OJK Kantor Regional V
Sumatera, Medan serta dengan studi kepustakaan yang dilakukan melalui bukubuku yang berhubungan dengan penulisan skripsi,keterangan-keterangan yang
berasal dari literatur, media elektronik serta artikel makalah-makalah hukum.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: Sebagai lembaga yang independen,
OJK tidak hanya bertugas mengawasi dan mengurus bank tetapi juga bertugas
untuk melindungi masyarakat dari segala bentuk kerugian yang mungkin dapat
timbul dari persaingan-persaingan yang terjadi diantara bank. Dalam
melaksanakan tugasnya kemudian OJK membaginya dalam dua peran yaitu
dengan cara pemberian edukasi dan perlindungan konsumen. Dengan pemberian
edukasi kepada masyarakat, diharapkan bisa menjadi modal awal bagi masyarakat
dalam melakukan kegiatan perbankan. Kemudian dalam peran perlindungan
konsumen, OJK mengeluarkan pengaturan diantarnya adalah pengaturan atas
berbagai ketimpangan dimana nasabah berada pada posisi yang lemah terutama
dalam perjanjian baku, dengan demikian OJK merumuskan aturan-aturan untuk
meningkatkan posisi nasabah menjadi lebih baik diantarnya dengan mengeluarkan
Peraturan OJK No. 1/POJK 07/2013. Aturan-aturan tersebut tidak hanya berpihak
dan menguntungkan masyarakat semata. Tetapi juga sebagai upaya mewujudkan
keseimbangan yang akhirnya memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
Kata Kunci: Perbankan, Perlindungan Nasabah, Otoritas Jasa Keuangan
* Mahasiswa Fakultas Hukum
** Dosen Pembimbing I
*** Dosen Pembimbing II
IV