369847669 4 Bahan Ajar 3 13 Pendingin Engine 1

BAHAN AJAR/MODUL
PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN ENGINE
KELAS XI / SEMESTER 2

Penyusun
KUKUH ADITYO PRASTOWO

TEKNIK KENDARAAN RINGAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
2018

Kata Pengantar

Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Penyayang.
Bahan ajar ini ditulis berdasarkan kebutuhan penulis sebagai guru yaitu membuat bahan ajar.
Di samping itu, penulisan bahan ajar ini juga penulis susun untuk memudahkan siswa dalam
mempelajari materi pelajaran. Berdasarkan kondisi tersebut, penulis berusaha menyusun
modul bahan ajar dengan memuat materi teori maupun panduan praktik sesuai dengan
kurikulum 2013.
Terselesaikannya penulisan modul bahan ajar ini juga tidak terlepas dari bantuan
beberapa pihak. Karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi
(Kemenristekdikti) karena telah memberikan beasiswa untuk mengikuti progam Pendidikan
Profesi Guru (PPG) Prajabatan Tahun 2017.

Dengan kepercayaan tersebut, penulis

berkeyakinan bahwa itu dapat mendukung penulis dalam upaya meningkatkan kualitas diri
dan karya untuk waktu yang akan datang. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Universitas Negeri Semarang terutama Fakultas Teknik untuk semua bantuan,
motivasi, dan saran-sarannya.
Meskipun telah berusaha untuk menghindarkan kesalahan, penulis menyadari juga
bahwa modul bahan ajar ini masih mempunyai kekurangan. Karena itu, penulis berharap agar
pembaca berkenan menyampaikan kritikan. Akhir kata, penulis berharap agar modul bahan
ajar ini dapat membawa manfaat kepada pembaca.

Semarang, 9 Januari 2018
Penulis

DESKRIPSI MATA PELAJARAN
A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

a. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Keterampilan
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik
Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu
dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah

pengawasan langsung.
b. Kompetensi Dasar
KD 3.13. Mendiagnosa gangguan pada sistem pendingin engine
KD 4.13. Memperbaiki sistem pendingin engine
c. Indikator Pencapaian Kompetensi
KD 3.13.
1. Mendeteksi gangguan pada sistem pendingin engine.
2. Menetapkan cara perbaikan gangguan pada sistem pendingin engine.
KD 4.13.
1. Melakukan perbaikan sistem pendingin engine

2. Mengoreksi hasil perbaikan sistem pendingin engine
d. Tujuan Pembelajaran
KD 3.13
Melalui diskusi dan menggali informasi dengan berpedoman sumber belajar peserta didik
dapat:
1. Mendeteksi kerusakan terkait kebocoran pada sistem pendingin engine.
2. Mendeteksi kerusakan terkait tekanan pada sistem pendingin engine
3. Mendeteksi kerusakan terkait suhu pada sistem pendidngin
4. Menetapkan cara perbaikan gangguan pada sistem pendingin engine.

KD 4.7
Melalui praktikum sesuai dengan standar operasional prosedur, peserta didik dapat:
1. Melakukan perbaikan sistem pendingin engine
2. Memeriksa hasill perbaikan sistem pendingin engine

DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................................ii
DESKRIPSI MATA PELAJARAN...........................................................................................iii
A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.............................................................................iii
a.

Kompetensi Inti..............................................................................................................iii

b.

Kompetensi Dasar...........................................................................................................iii

c.

Indikator Pencapaian Kompetensi..................................................................................iii


d.

Tujuan Pembelajaran......................................................................................................iv

DAFTAR ISI...............................................................................................................................v
A. Peta Kedudukan Bahan Ajar................................................................................................1
B. Deskripsi Singkat.................................................................................................................2
C. Tujuan Pembelajaran...........................................................................................................2
D. Uraian Materi.......................................................................................................................2
1.

Mendeteksi Gangguan Pada Sistem Pendinginan...........................................................2

2.

Menentukan penyebab gangguan pada sistem pendinginan mesin.................................4

3.


Menetapkan cara perbaikan sistem pendingin engine.....................................................6

MEMPERBAIKI SISTEM PENDINGIN PADA ALAT BERAT
A. Peta Kedudukan Bahan Ajar

Engine dan Unit Alat Berat
3.1Memahami jenis-jenis engine
3.2Memahami jenis-jenis unit alat berat penggunaannya
3.3Memahami sistem pemasukan dan pengeluaran udara jenis Naturally
Aspirated Engine
3.4Memahami sistem pemasukan dan pengeluaran udara jenis Turbocharged
Engine
3.5Memahami sistem pemasukan dan pengeluaran udara jenis Turbocharged
& Aftercooled Engine
3.6Memahami sistem pendinginan engine
3.7Memahami sistem bahan bakar engine jenis Mechanical Fuel System
3.8Memahami sistem bahan bakar engine jenis Electronic Unit Injection (EUI)
3.9Memahami sistem bahan bakar engine jenis Hydraulic Electronic Unit
Injection (HEUI)
3.10 Memahami sistem bahan bakar engine jenis Common Rail

3.11 Memahami sistem pelumasan engine
3.12 Mendiagnosa gangguan pada sistem pemasukan udara engine
3.13 Mendiagnosa gangguan pada sistem pendingin engine
3.14 Mendiagnosa gangguan pada sistem bahan bakar engine
3.15 Mendiagnosa gangguan pada sistem pelumasan engine
3.16 Mengevaluasi kinerja sistem pemasukan udara engine
3.17 Mengevaluasi kinerja sistem pendingin engine
3.18 Mengevaluasi kinerja sistem bahan bakar engine
3.19 Mengevaluasi kinerja sistem pelumasan enginie

B. Deskripsi Singkat.

1

Mendeteksi gangguan pada sistem pendingin

dapat dikehahui dengan performa

engine yang menurun, dengan demikian dapat mengetahui kerusakan. Setelah
mengetahui kerusakan maka dapat menentuka penyebab-penyebab gangguan, sehingga

dapat menentukan tindakan perbaikan pada sistem pendingin.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca modul ini, siswa diharapkan dapat:
a.
b.
c.

Mendeteksi gangguan-gangguan pada sistem pendingin engine
Menentukan penyebab utama gangguan-gangguan
Menetapkan cara perbaikan sistem pendingin engine

D. Uraian Materi
1.

Mendeteksi Gangguan Pada Sistem Pendinginan

Pekerjaan menganalisis gangguan sistem pendinginan sangat penting dilakukan untuk
menentukan tidakan yang diperlukan untuk menganti komponen- komponen pada
sistem.


Penurunan daya mesin yang dikaitkan dengan sistem pendinginan

pada

dasarnya ada kemungkinan-kemungkinan yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Suhu diatas rata-rata (overheating)
Secara prinsip, penyebab dari overheating adalah aliran dari air pendingin dan udara pada
radiator yang mengalami gangguan. Penyebab dari terganggunya system pendinginan
yang menyebabkan terjadinya panas berlebihan (overheating). Overheating biasanya
terjadi karena :
a. Kekurangan air pendingin pada sistem pendinginan.
Jika jumlah air pendingin pada sistem pendinginan kurang menyebabkan pendinginan
pada mesin tidak optimal.
b. Radiator tersumbat atau terhambat.
Jika radiator tersumbat pada saluran udara maupun saluran air pendingin, kemampuan
membuang panas dari radiator menjadi menurun sehingga temperature air pendingin
setelah melalui radiator akan tetap tinggi
c. Thermostat tidak membuka sepenuhnya.
Thermostat tidak berfungsi secara optima menyebabkan jumlah aliran massa air
pendingin akan terganggu, penguapan air pendingin akan besar dan jumlah air

pendingin yang bersirkulasi didalam mesin menjadi berkurang atau cepat habis.
d. Pompa air pendingin (water pump)
Kebocoran pompa adanya

komponen seal, yang tidak dapat menyekat air pendingin

pada sistem pendinginan.Proses penggantian seal pompa sangat sulit, bila pekerjaan tidak
hati-hati seal pompa bisa mengalami kerusakan.
2

e. Saluran-saluran (mantel air pendingin) blok dan kepala
silinder
Kondisi air pendingin berwarna kuning (keruh) berarti air pendingin telah membuat karat
pada dinding-dinding saluran air pendingin pada blok dan kepala silinder. Penyebab
kerusakan disebabkan kerena air pendingin tidak beraditif.Penambahan zat aditif salah
dalam proses pencampuran

(terlalu sedikit aditif) berakibat proses pelumasan pada

dinding saluran air pendingin berkurang.

f. Kipas radiator tidak berfungsi
Apabila kipas radiator tidak berfungsi dengan baik, maka system pengaliran udara
menuju radiator akan terganggu. Ini akibat oleh rusaknya system elektronik pada
kipas, sehingga kipas tidak dapat berfungsi dengan baik.
2. Terjadi Over cooling (mesin dingin)
Terjadi over cooling dapat diamati pada temperatur air pendingin yang selalu rendah
(jauh di bawah temperatur ideal yaitu 800 C - 900 C), sehingga terjadi kenaikan
kerugian karena pendingin (cooling loss). Adanya cooling loss berarti daya mekanis
yang dihasilkan sudah pasti berkurang, tetapi pada mesin tidak terasa, yang lebih terasa
adalah adanya kenaikan pemakaian bahan bakar. Jadi over cooling tidak berakibat
menurunnya daya mekanis mesin yang dihasilkan melainkan naiknya konsumsi bahan
bakar yang diperlukan mesin.
Gejala atau troubleshooting yang biasa yang terjadi adalah
a. Thermostat rusak
Thermostat tersebut tidak bisa bekerja dengan baik artinya thermostat membuka terus,
karena alat tersebut tidak bisa menutup saat mesin dingin, ini berarti thermostat
rusak dan harus diganti.
b. Udara luar yang terlalu dingin.
Udara dingin menjadikan mesin itu terlalu dingin, penyebabnya putaran kipas elektrik
terlalu tinggi.
3. Air pendingin Cepat Habis
Hal-hal yang dapat menyebabkan kekurangan air pendingin pendingin adalah
radiator bocor. Kebocoran pada radiator akan menyebabkan air pendingin cepat habis,
karena air pendingin yang berada pada radiator akan keluar melalui kebocoran tersebut.
4. Terdapat Bunyi Pada Sistem Pendinginaan

3

Gerakan dari komponen mesin diantaranya komponen system pendingin dapat
menimbulkan bunyi. Tetapi apabila bunyi tersebut tidak lazim dari biasanya, hal ini
harus kita periksa sumber dari bunyi tersebut. Adapun penyebab yang sering terjadi
adalah :
a. Bantalan pompa rusak
Bantalan pompa yang rusak dapat menyebabkan putaran pompa tidak stabil, sehingga
menyebabkan bunyi.
b. Daun kipas pompa longgar atau bengkok
Daun kipas yang longgar atau bengkok akan menyebabkan bunyi pada saat kipas
berputar.
5. Air pendingin Kotor
Setelah bersirkulasi serta pemakaian yang sudah lama, air pendingin radiator
menjadi kotor. Hal tersebut dikarenakan ada kotoran-kotoran yang bercampur dengan
karat dan sebagainya.
2. Menentukan penyebab gangguan pada sistem pendinginan mesin
Pekerjaan mendiagnosa kerusakan sistem pendinginan sangat penting dilakukan untuk
menentukan
pada sistem.

tindakan

yang

diperlukan

untuk

menganti

komponen- komponen

Penggantian komponen dilakukan tidak semua pada sistem

tetapi

komponen mana yang rusak saja yang harus diganti untuk mengurangi biaya
pembelian. Dibawah ini diagnose pada system pendinginan mesin.

No

Gangguan

Penyebab

Cara Mengatasi

4

1

Mesin

a.

Termostat rusak

a.

terlalu

Periksa

katup

pada termostat, jika
terdapat kerusakan
ganti dengan yang baru

dingin
(over cooling)
b.

Udara dingin

b.

Udara dingin dapat
diatasi dengan menutup
radiator

2

Mesin

Kekurangan air

Menambah air pendingin

terlalu

pendinginpendingin

panas

Stel atau ganti belt

(over heating) Belt pompa air pendingin
kendur atau putus
Ganti thermostat
Termostat rusak
Cari kerusakan yang terjadi
Pompa air pendingin rusak pada

pompa,

kemudian

perbaiki apabila tidak bisa
ganti pompa air pendingin
Bersihkan
Radiator tersumbat

kotoran-kotoran

pada pipa-pipa, air pendingin
radiator,

inti

radiator

kemungkinan
pendingin
yang rusak

5

dan

sirip-sirip
sudah

banyak

3

Air pendingin Kebocoran
cepat habis

pada

Periksa kebocoran yang

radiator

terjadi dan perbaiki

Selang radiator longgar

Mengencangkan

atau rusak

radiator dan mengganti selang

selang

apabila selang sudah rusak
Pompa air pendingin bocor Perbaiki pompa air
pendingin, bila sudah parah
ganti pompa air pendingin
Gasket kepala silinder
Bocor

Mengencangkan baut pada
kepala silinder atau ganti
gasket

Mesin

bekerja

pada

suhu yang terlalu tinggi

Periksa sebab terjadinya
panas yang berlebihan

4

Terdapat

Bantalan pompa rusak

tersebut
Ganti bantalan pompa

bunyi

Daun kipas ada yang

Kencangkan

pada

longgar atau bengkok

perbaiki daun kipas yang rusak

daun

kipas,

sistem
pendinginan

3.

Menetapkan cara perbaikan sistem pendingin engine

Memperbaiki dan perawatan untuk

sistem pendingin pada unit alat berat dilakukan

secara menyeluruh dari semua komponen yang terkait. Pekerjaan pemeriksaan di unit
dilakukan secara bersamaan dengan pekerjaan perawatan. Adapun pekerjaan
pemeriksaan yang dilakukan pada sistem pendinginan sebagai berikut:
1. Radiator
Pemeriksaan kebocoran sistem pendingin dapat dilakukandengan cara sebagai berikut:
Isilah radiator dengan media pendingin, kemudian pasanglah radiator cap tester pada
lubang pengisian media pendingin pada radiator Pompa alat tersebut, berikan tekanan
sebesar 1 bar, lihat pada alat ukur bila tekanan pada alat ukur turun berarti ada
kebocoran sistem pendingin. Kebocoran dapat lihat pada keterangan diatas.

6

Pemeriksaan yang dilakukan secara visual pada radiator, meliputi:
a. Kebocoran pada pipa-pipa air pendingin
b. Kebocoran pada baut pembuangan air pendingin yang kurang rapat
c. Kebocoran pada sambungan yang dipatri.
d. Sirip-sirip pendingin tersumbat kotoran
e. Sirip-sirip pendingin bengkok
f. Tekanan sistem pendinginan
g. Pengikatan kurang rapat pada selang radiator (hose)
h. Korosi pada bagian rumah tutup radiator
i. Paking (gasket) sudah keras
j. Seal penyekat pada tutup radiator retak
2. Pemeriksaan Tutup Radiator
Tutup Radiator merupakan komponen yang berfungsi menaikan titik didih air pendingin,
mengatur tekanan didalam radiator dan mengatur jumlah air pendingin. Pemeriksaan
yang dilakukan pada tutup radiator dapat secara visual meliputi:
a. Seal tutup radiator
Periksa kelenturan karet pada sil bagian luar (Outer Cap Seal atau Upper Seal) dan dan
sil karet bagian dalam (Inner Cap Seal atau Main Rubber Seal) Perhatikan kedua sil tersebut
dari kemungkinan sobek, kemudian tekan kedua sil tersebut menggunakan kuku dan
pastikan bahwa karet kembali rata. Jika pada karet terbentuk cekungan maka karet tutup
radiator harus diganti karena karet tutup radiator sudah keras sehingga tidak mampu
menutup radiator dengan sempurna.

7

b. Pemeriksaan Pressure Relief Valve (Katup Pembebas Tekanan)
Tekan pressure relief valve menggunakan kedua jempol, kemudian lepas. Pastikan
bahwa katup kembali ke posisi semula dan jika katup tidak bisa kembali berarti pegas
pressure relief valve sudah tidak lentur atau bahkan macet. Ganti tutup radiator jika
pressure relief valve tidak mampu bekerja dengan baik

c. Pemeriksaan Vacuum Relief Valve (Katup Vakum)
Tarik katup vakum (Vacuum Reluef Valve) kemudian lepas, pastikan bahwa katup
vakum kembali pada posisi semula dengan posisi katup menutup sempurna pada Inner
Cap Seal. Jika tidak kembali ke posisi semula atau kembali tapi posisinya tidak sempurna
maka tutup radiator harus diganti.

d. Pengunci tutup radiator bengkok
Pengunci yang sudah tidak berfungsi atau rusak, maka tutup radiator harus diganti.
e. Pemeriksaan dengan Alat SST (Special Service Tools)
Pemeriksaan kondisi tutup radiator dilakukan dengan memasang tutup radiator pada
alat tutup radiator (radiator cap tester) seperti pada gambar dibawah. Tutup radiator
dianggap bagus apabila katup tekan membuka pada tekanan yang sesuai dengan
spesifikasi

tekanan pada tutup radiator. Sebelum melakukan pengukuran sebaiknya

periksa tutup dari kotoran berupa lumpur atau karat tang menempel pada tutup radiator.
Cuci dengan menggunakan air pendingin merupakan pekerjaan yang sederhana. Bila
ada korosi karat pada pegas pengatur tekanan sebaiknya tutup
baru, untuk mencegah tekanan yang dihasilkan terlalu rendah.

8

radiator diganti

3.

Termostat

Pemeriksaan termostat antara lain, meliputi :
a.
b.
c.
d.

Pembukaan katup termostat
Suhu kerja pembukaan katup termostat
Kotoran yang menempel pada badan termostat
Pegas termostat dari karat

Kondisi termostat dapat diperiksa dengan memanaskannya didalam tempat yang
berisi air pendingin yang dipanaskan secara bertahap. Tempatkan thermometer untuk
mengukur temperatur air pendingin, catat temperatur pada saat regulator mulai
membuka dan pada saat

terbuka penuh. Bandingkan hasil pengukuran dengan

nilai pembukaan regulator yang tertera pada sisi regulator.

Metode

lain

untuk melakukan pemeriksaan

kondisi

termostat

adalah

dengan

memasang termometer pada r adiator bagian atas saat tutup radiator dibuka dan unit
kondisi hidup.
1. Temperatur pada alat ukur 80 – 90 ᵒC air pendingin diradiator dapat bersirkulasi
berarti termostat membuka sesuai suhu kerjanya.
2. Jika

kedua

thermometer

menunjukkan kenaikan yang

sama,

berarti cair

pendinginan pendingin mengalir melalui rumah(tutup) termostat menuju radiator.
Hal ini menunjukkan bahwa termostat selalu dalam posisi terbuka (stuck open).
3. Jika temperatur pada termostat belum tercapai, aliran air pendingin bersirkulasi
cepat saat tutup radiator dibuka maka termostat terbuka terlalu cepat.
3. Pemeriksaan pompa air pendingin
Pompa air pendingin perlu diperiksa apabila air pendingin dalam system pendingin tidak
bersirkulasi, karena fungsi pompa air pendingin adalah untuk menekan air pendingin
sehingga dapat bersirkulasi didalam sistem. Gejala yang ditimbulkan apabila pompa air
9

pendingin tidak bekerja adalah temperatur mesin naik dengan cepat pada saat mesin
hidup. Pompa air pendingin juga perlu diganti apabila seal perapat telah aus atau sudah
tidak mampu menahan tekanan air pendingin. Dalam kenyataannya seringkali seal
pompa tidak tersedia di pasaran, sehingga apabila terjadi kebocoran air pendingin akibat
seal pompa, maka harus mengganti unit pompa secara keseluruhan. Pemeriksaan yang
dilakukan sebagai berikut :
a. Kebocoran air pendingin pada saluran pembuangan air pendingin

di pompa,

bila terdapat kebocoran air pendingin berati seal pompa rusak
b. Pemeriksaan pompa air pendingin dapat dilakukan dengan caramemutar dudukan
puli dan mengamati bahwa bantalanpompa air pendingin tidak kasar atau berisik,
pompa air pendingin harus diganti.
c

c. Pemeriksaan kopling fluida (visco fan), meliputi:
1). Bantalan kopling fluida
Kopling fluida digerakan dengan arah dengan arah berlawanan, terdapat suara kasar
pada bantalan pada kopling fluda sebaiknya ganti kopling fluida.
2). Kebocoran minyak silicon.
Kebocoran terjadi antara sambungan bagian kopling fluida yang bergerak dengan
yang digerakkan.

4. Pemeriksaan sabuk penggerak (v belt)
Pemeriksaan meliputi :
a.
b.
c.

Kondisi sabuk dari keretakan
Defleksi sabuk atau kelenturan belt sebelum dipasang
Ketegangan saat dipasang

Pemeriksaan kerusakan sabuk dengan melihat kondisi keretakan dan tempat
pemasangan, saat kondisi baik seperti pada gambar dibawah,
10

5. Pemeriksaan selang radiator
Menjaga keawetan pada selang radiator tidak ada perlakuan khusus atau istimewa.
Kerusakan pada selang radiator disebabkan karena umur/masa pakai selang dan proses
melepas atau memasang kembali yang tidak benar. Beberapa kondisi yang membuat
slang sebaiknya langsung ganti yakni ketika ditemui selang ‘bunting’, tergores, atau
ada kebocoran sekecil apapun. Kondisi-kondisi ini sangat mungkin membuat selang
sobek ketika unit dioperasikan.

Gambar 28.Selang radiator
6.

Air pendingin

Pemeriksaan media pendingin meliputi pemeriksaan kapasitas dan kualitas media
pendingin meliputi pemeriksaan :
a. Jumlah air pendingin di tangki cadangan air pendingin (reservoir)
b.
c.
d.
e.

Jumlah air pendingin di radiator
Kondisi air pendingin dari kotoran
Kosentrasi zat pendingin (Berat jenis air pendingin)
Adanya gelembung udara yang masuk ke sistem pendinginan

7. Memperbaiki radiator assy
11

Memperbaiki radiator assy pada bagian-bagianya, meliputi :
a. Sirip – sirip pendingin bengkok
Perbaiki sirip-sirip yang rusak/bengkok dengan menggunakan kayu dengan ujung
dibentuk pipih.

b. Kebocoran radiator pada pipa-pipa pendingin
Memperbaiki dengan cara mematri / menyolder pada pipa dengan menggunakan
timah.

c.

Air pendingin radiator keruh karena berkarat
Mencuci Dan membersihkan radiator
radiator flush atau cair pendinginan

pembersih yang diijinkan / disarankan oleh industri.
d. Tekanan Tutup radiator (Pejelasan ini telah dibahas pada materi diatas)
e. Tutup radiator bagian atas dan bagian bawah
E. RANGKUMAN
Penurunan daya mesin yang dikaitkan dengan sistem pendinginan pada dasarnya ada
kemungkinan-kemungkinan yang dapat diuraikan sebagai berikut
1.
2.
3.
4.

Suhu diatas rata-rata (overheating)
Terjadi Over cooling (mesin dingin)
Air pendingin Cepat Habis
Terdapat Bunyi Pada Sistem Pendinginaan

Pemeriksaan dan Perbaikan sistem pendingin dilakukan pada komponen:
1. Radiator
2. Termostat
3. Pompa Air pendingin
F.

LATIHAN SOAL
1. Sebutkan tiga problem dasar pada sistem pendingin!
2. Jelaskan penyebab level coolant rendah/berkurang!
3. Jelaskan penyebab overheating pada sistem pendingin!
4. Sebutkan langkah pemeriksaan pada radiator!
5. Jelaskan langkah perbaikan saat sistem pendingin overheating!
12

G. DAFTAR PUSTAKA
Yuwono, Trisno. (2013). Perawatan Engine dan Unit Alat Berat.
Adityo, Kukuh. (2017). Modul perbaikan sistem pendingin engine.
Prihandoko, Koko. (2016). Modul Pelatihan Guru (Cooling and Lubrication system)
PT. United Tractor. (2011). Basic Mechanic Coure Diesel Engine.

13