Chapter II Asuhan Keperawatan pada Tn. D dengan prioritas masalah kebutuhan dasar personal hygiene di Rumah Sakit Jiwa daerah Provinsi Sumatera Utara Medan tahun 2014

BAB 2
PENGELOLAAN KASUS
A. Konsep dasar personal hygiene
1. Defenisi Personal Hygiene
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang
artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah
suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis. (Tarwoto dan wartonah, 2010).
Higiene perorangan yaitu suatu tindakan untuk memelihara kebersihan
dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Perry, 2005).
Higiene perorangan dapat dilihat dari cara seseorang makan, mandi,
mengenakan pakaian sehari-hari, serta kebersihan badan meliputi rambut,
kuku, badan, telinga, gigi, dan sebagainya.
Maria (2009) juga mengatakan bahwa higiene perorangan adalah
suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis. Sebaliknya, kurang perawatan diri adalah
kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan
untuk dirinya. Melihat hal itu higiene perorangan diartikan sebagai
kebersihan pribadi yang mencakup semua aktivitas serta bertujuan untuk
mencapai kebersihan tubuh, meliputi mandi, merawat rambut, kuku, gigi, gusi
dan membersihkan daerah genital.

Jika

seseorang

sakit,

biasanya

masalah

kebersihan

kurang

diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan
adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat
mempengaruhi kesehatan secara umum.
Karena itu hendaknya setiap orang selalu berusaha supaya personal
hygiennya dipelihara dan ditingkatkan. Kebersihan dan kerapian sangat
penting dan diperlukan agar seseorang disenangi dan diterima dalam

pergaulan, tetapi juga karena kebersihan diperlukan agar seseorang dapat
hidup secara sehat.

Universitas Sumatera Utara

2. Macam-macam Personal Hygiene
a. Perawatan kulit kepala dan rambut.
b. Perawatan mata.
c. Perawatan hidung.
d. Perawatan telinga.
e. Perawatan kuku kaki dan tangan.
f. Perawatan kulit seluruh tubuh.
g. Perawatan tubuh keseluruhan (Tarwoto, 2010).

3. Tujuan perawatan Personal Hygiene
a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang.
b. Memelihara kebersihan diri seseorang.
c. Memperbaiki pesonal hygine yang kurang.
d. Pencegahan penyakit.
e. Meningkatkan percaya diri seseorang.

f. Menciptakan keindahan.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene
a. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan
diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak
peduli terhadap kebersihannya.
b. Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
c. Status sosial ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi,
sikat gigi, sampo, dan alat mandi yang semuanya memerlukan uang
untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang
baik dapat meningkatkan kesehatan.

Universitas Sumatera Utara


e. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh
dimandikan.
f. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam
perawatan diri seperti penggunaan sabun shampo dan lain-lain.
g. Kondisi fisik atau fisikis
Pada keadaan tertentu/sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang
dan perlu bantuan untuk melakukannya.

5. Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene
a. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik
yang sering terjadi adalah gangguan intergritas kulit, gangguan
membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan
fisik pada kuku.
b. Dampak Psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,

kebutuhan harga diri, aktualisasi diri, dan gangguan interaksisosial.

6. Tanda dan Gejala
Adapun tanda dan gejala defisit perawatan diri menurut Fitria (2009)
adalah sebagai berikut:
A. Personal hygiene
a. Mandi
-

Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan

-

Tidak dapat mengeringkan tubuh

-

Badan bau

-


Kulit kusam dan berdaki

Universitas Sumatera Utara

b. Keramas
-

Kulit kepala berketombe

-

Banyak kutu

-

Rambut kusam

-


Rambut kotor dan bau

c. Sikat gigi
-

Gigi kotor

-

Terdapat karang gigi

-

Adanya karies gigi

-

Bau mulut

d. Gunting kuku

-

Kuku tangan dan kaki panjang dan kotor

B. Berdandan
a.
-

Berpakaian/berhias
Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil
potongan pakaian

-

menanggalkan pakaian, serta memperoleh atau menukar pakaian

-

Klien juga memiliki ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian
dalam


-

Tidak dapat memilih pakaian

-

Pakaian kotor

-

Pakaian terlihat tidak rapi

b.

Menyisir rambut

- Rambut berantakan
c.


Berdandan

- Wajah kusam
- Tidak menggunakan bedak
d.

Memakai wangi-wangian

- Klien bau tidak memakai wangi-wangian

Universitas Sumatera Utara

7. Jenis-jenis Perawatan Diri
a.

Kurang perawatan diri Mandi/kebersihan : Kurang perawatan diri
(mandi) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas
mandi/kebersihan diri.

b.


Kurang perawatan diri Mengenakan pakaian/berhias : Kurang
perawatan diri (mengenakan pakaian) adalah gangguan kemampuan
memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri.

c.

Kurang perawatan diri Makan Kurang perawatan diri (makan) : adalah
gangguan kemampuan untuk menunjukkan aktivitas makan.

d.

Kurang perawatan diri toileting : Kurang perawatan diri (toileting)
adalah gangguan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
aktivitas toileting sendiri (Nurjannah, 2004).

Dalam hal ini hanya di bahas mengenai mandi dan berdandan.

8. Proses Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan
Dasar Personal Hygiene
1. Pengkajian
Untuk mengetahui apakah pasien mengalami masalah kurang
perawatan diri maka tanda dan gejala dapat diperoleh melalui observasi
pada pasien yaitu:
-

Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi
kotor, kulit berdaki dan bau, kuku panjang dan kotor.

-

Ketidakmampuan berhias/berdandan, ditandai dengan rambut acakacakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada
pasien laki-laki tidak bercukur, pada pasien wanita tidak berdandan
(Purba, 2012)
.

2. Analisa data
a. Data Subjektif
- Klien mengatakan dirinya malas mandi, karena klien takut di
kamar mandi dan peralatan mandi di rumah sakit kurang memadai
- Klien mengatakan dirinya tidak pandai berdandan

Universitas Sumatera Utara

b. Data Objektif
- Ketidakmampuan mandi/membersihkan diri ditandai dengan
rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan bau, serta kuku
panjang yang kotor.
- Ketidakmampuan berhias/berpakaian: ditandai dengan rambut
acak-acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai,
pada pasien laki-laki tidak bercukur, pada pasien perempuan tidak
berdandan (Fitria, 2010).

3. Rumusan masalah
Dari hasil pengkajian maka dapat dirumuskan masalah
ketidakmampuan klien dalam melakukan perawatan diri meliputi mandi
dan berdandan.

4. Perencanaan
a. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri untuk melatih
pasien dalam menjaga kebersihan diri dapat dilakukan tahapan
tindakan yang meliputi:
- Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
- Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
- Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
- Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
b. Melatih pasien berhias/berpakaian
perawat dapat melatih pasien berdan dan untuk pasien laki-laki
latihan meliputi:
- Cara berpakaian
- Menyisir rambut
- mencukur

Universitas Sumatera Utara

FORMAT PENGAKAJIAN KLIEN DI RUMAH SAKIT

I.

BIODATA
IDENTITAS PASIEN

II.

Nama

: Tn. D

Jenis klamin

: Laki-Laki

Umur

: 26 Tahun

Status perkawinan

: Belum menikah

Agama

:

Kristen

Pendidikan

:

SMP

Alamat

: Pancur batu

Tanggal Masuk RS

: 16 maret 2014

No. Register

: 02.50.35

Ruangan/Kamar

: Dolok martimbang

Tanggal pengkajian

: 02 juni 2014

Diagnosa medis

: Skizofrenia

KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang menyuruhnya
melakukan sesuatu dan klien juga mengatakan klien tidak pandai melakukan
perawatan diri.

III.

RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Provocative/Palliative
1. Apa penyebabnya :
Klien mengatakan kakeknya menurunkan ilmu hitam kepadanya
2. Hal-hal yang memperbaiki keadan
Meminum obat secara teratur
B. Quantity/quality
1. Bagaimana dirasakan
Klien mengatakan suara-suara itu selalu datang dan mengganggu dirinya

Universitas Sumatera Utara

2. Bagaimana dilihat
Klien terlihat suka berbicara sendiri
C. Region
1. Dimana lokasinya
Di telinga
2. Apa menyebar
Tidak
D. Severity
Klien mengatakan suara-suara itu sangat mengganggunya.
E. Time
Jika klien sedang sendiri maka suara-suara itu datang

IV.

RIWAYAT KESEHATAN MASALALU
A. Penyakit yang pernah di alami
Sebelumnya pasien tidak pernah sakit yang menyebabkannya dirawat
B. Pengobatan/ tindakan yang dilakukan
Tidak ada
C. Pernah dirawat/operasi
Klien tidak pernah di rawat/operasi
D. Lama dirawat
Klien tidak pernah di rawat
E. Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi

V.

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orangtua
Orang tua klien tidak memiliki riwayat penyakit gangguan jiwa seperti
yang di alami klien
B. Saudara kandung
Tidak ada saudara kandung klien yang memiliki gangguan jiwa
C. Penyakit keturunan yang ada
Klien tidak memiliki penyakit keturunan

Universitas Sumatera Utara

D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
E. Anggota keluarga yang meniggal
Anggota keluarga klien belum ada yang meninggal
F. Penyebab meninggal
Tidak ada

VI.

RIWAYAT KEADAAN PISKOSOSISAL
A. Persepsi pasien tentang penyakitnya
Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak sedang sakit tapi karena
keluarganya mengatakan untuk kesehatannya tinggal di rumah sakit
maka pasien rela untuk tinggal di rumah sakit.
B. Konsep diri
- Gambaran diri

:

Klien tidak merasakan ada yang kurang dari tubuhnya.
- Ideal diri

:

Klien ingin cepat sembuh dan pulang kerumah
- Harga diri

:

Klien mengatakan dirinya sudah tidak berguna lagi untuk keluarganya
- Peran diri

:

Klien sebagai seorang laki-laki belum berrumah tangga dan sebagai anak
- Identitas

:

klien merupakan serang laki-laki tamatan SMP
C. Keadaan emosi
Keadaan emsional pasien tampak labil
D. Hubungan sosisal
- Orang yang berarti

:

Menurut klien orang yg paling brarti adalah keluarganya
- Hubungan dengan keluarga :
Menurut klien hubungan dengan keluarganya baik-baik saja

Universitas Sumatera Utara

- Hubungan dengan orang lain

:

Selama klien di rawat di rumah sakit jiwa hubungan sosialisasinya
dengan orang lain cukup baik
- Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien merasa tidak ada hambatan berhubungan dengan orang lain
E. Spiritual
- Nilai dan keyakinan
Klien menganut agama kristen
- Kegiatan ibadah
Klien tidak pernah mengikuti ibadah semenjak dia di rawat di Rumah
Sakit Jiwa

VII.

STATUSMENTAL
A. Tingkat kesadaran
Klien sadar penuh (compos metis), tidak mengalami disorientasi
B. Penampilam
Klien berpakaian tidak rapi, kuku kotor, kulit berdaki dan bau, rambut
kotor
C. Pembicaran
Selama pengkajian dengan wawancara klien mudah di ajak bicara
D. Alam perasaan
Klien tampak tenang
E. Afek
Afek datar
F. Interaksi selama wawancara
Selama dilakukan wawancara, klien tampak biasa saja
G. Persepsi
Klien mengatakan tidak ada lagi gunanya semua, karna dia telah
ditinggalkan keluarganya di rumah sakit jiwa
H. Proses pikir
Klien tidak bisa memberikan keputusan

Universitas Sumatera Utara

I. Isi pikir
Klien tampak tidak tau apa yang di lakukannya dan hanya menbayangkan
sesuatu yang tidak nyata.
J. Waham
Klien tidak mengalami waham
K. Memory
Klien masih mengingat jangka pendek dan jangka panjang tetapi klien
terlalu berlebihan saat bercerita

VIII.

PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
Klien tampak tidak rapi, pada saat pengkajian klien tampak kurang
bersemangat
B. Tanda-tanda vital

IX.

Suhu Tubuh

: 36.6 0C

Tekanan Darah

: 120/80Mmgh

Nadi

:

Pernapasan

: 24x/Menit

TB

: 170 Cm

BB

: 65 kg

60x/Menit

POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
A. Pola makan dan minum
- Frekuensi makan/hari

: 3 kali sehari

- Nafsu/selera makan

: Nafsu makan baik

- Nyeri ulu hati

: Tidak ada nyeri pada ulu hati

- Alergi

: Tidak memiliki riwayat alergi

- Mual dan muntah

:

Tidak ada mual dan muntah

- Tampak makan memisahkan diri (pasien gangguan jiwa):
Klien memisahkan diri ketika makan.
Waktu pemberian makan
- Jumlah dan jenis makan

: Pagi, siang, sore
: 1 porsi, jenis nasi+ lauk pauk

Universitas Sumatera Utara

- Waktu pemberian cairan

: Tidak ditentukan

- Masalah makan dan minum (kesulitan menelan, mengunyah):
Kesulitan mengunyah karena gigi banyak yang tanggal.

B. Perawatan diri /personal hygiene
- Kebersihan tubuh

: Terlihat tidak bersih

- Kebersihan gigi dan mulut

: Terlihat kotor

- Kebersihan kuku kaki dan tangan

: kuku terlihat panjang dan
Kotor

C. Pola kegiatan/aktivitas
Aktivitas pasien untuk mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian, dilakukan
secara mandiri.

D. Pola eliminasi
1. BAB
- Pola BAB

: 1 x sehari

- Karakter feses

: kadang keras kadang lembek

2. BAK
Klien kurang lebih 3 kali sehari BAK

E. Mekanime koping
Saat ada masalah klien hanya bisa memendam masalahya sendiri tanpa
menceritakannya kepada siapapun.

Universitas Sumatera Utara

ANALISA DATA

No.
1.

Data

Masalah

Penyebab

Keperawatan

DS:

Defisit

- Klien mengatakan dirinya -

Klien
di

malas mandi.
- Klien mengatakan dirinya
tidak pandai berdandan.

takut

Perawatan Diri

kamar

mandi dan

dan

berdandan

mandi
peralatan

DO:

mandi

- Klien terlihat jorok, kulit

Rumah Sakit

berdaki dan bau, rambut

tidak

kotor, gigi kotor, serta kuku

memadai

di

panjang yang kotor.
- Rambut

acak-acakan,

pakaian kotor dan tidak rapi,
pakaian tidak sesuai, klien
tidak berdandan

Masalah Keperawatan
Defisit Perawatan Diri mandi dan Berdandan

Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri mandi dan Berdandan

Universitas Sumatera Utara

PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL

Hari/

Diagnosa

Perencanaan Keperawatan

Tanggal
Selasa,

Defisit

03 juni

Perawatan

Tujuan keperawatan: Untuk meningkatkan

2014

Diri mandi

minat dan motivasinya klien agar memperhatikan

dan
Berdandan

Tujuan dan Kriteria Hasil:

kebersihan diri dan berdandan
Kriteria hasil:
- Klien dapat memenuhi kebutuhan personal
hygienenya dan berdandan
- Klien dapat menjaga kebersihan diri dan
berdandan

Rencana Tindakan
1. Strategi Pertemuan 1
- Menjelaskan pentingnya kebersihan diri

Rasional
Klien dapat
memenuhi

- Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri (mandi, kebutuhan personal
sikat gigi, gunting kuku, dan keramas)

hygiene dan dapat

- Membantu pasien mempraktekkan cara menjaga menjaga
kebersihan diri

kebersihan dirinya.

- Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
2. Strategi Pertemuan 2

Memantau

- Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien

kemajuan serta

- Menjelaskan cara berdandan

aktivitas yang

- Membantu pasien mempraktekkan cara berdandan dipilih dan dilatih
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian

bersama dengan
klien

Universitas Sumatera Utara

PELAKSANAAN KEPERAWATAN

Hari/

No.

Implementasi Keperawatan

Evaluasi (SOAP)

tanggal Dx
Selasa 1.
/03
juni
2014

1. Strategi Pertemuan 1

S:

3. Menjelaskan pentingnya

-

Pasien mengatakan kalau

kebersihan diri
4. Menjelaskan cara menjaga

mandi badan jadi segar.
-

Pasien mengatakan kalau

kebersihan diri (mandi, sikat

mandi perlu sabun, odol,

gigi, gunting kuku, dan

sikat gigi dan shampo.

keramas)
5. Membantu pasien
mempraktekkan cara
menjaga kebersihan diri
6. Menganjurkan pasien

O:
-

Klien terlihat rileks dan
segar.
A: Masalah teratasi sebagian.
P:Intervensi dilanjutkan.

memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
2. Strategi Pertemuan 2
- Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
- Menjelaskan cara berdandan

S: klien mengatakan kalau
berdandan dirinya lebih rapi
dan ganteng

(menyisir rambut, dan
berpakaian)
- Membantu pasien

O: Klien tampak rapi dan
berdandan.

memprkatekkan cara
berdandan
- Menganjurkan pasien

A: Masalah sebagian
Teratasi.

memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian

P:Intervensi di hentikan.

Universitas Sumatera Utara

EVALUASI
Evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang sudah dilakukan untuk klien
gangguan personaln hygiene dan berdandan (purba, 2012)
1. Klien dapat menyebutkan:
- Penyebab tidak merawat diri.
- Manfaat menjaga perawatan diri.
- Tanda-tanda bersih dan rapi.
- Gangguan yang dialami jika perawatan diri tidak diperhatikan.
2. Klien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri dalam hal:
- Kebersihan diri (personal hygiene)
- Mandi
- Berdandan

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24