METODE PELAKSANAAN AD AGUS SA

M ETODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN
LOKASI

: REHABILITASI GEDUNG BENGKEL DAN LANDSCAPE
: UPT. P2SKP PUGER JEM BER

Setelah mendapatkan SPM K (Surat Perintah M ulai Kerja) dari Pejabat Pembuat Komitmen instansi
bersangkutan, kami segera melakukan pemberitahuan mulai kerja terkait droping material,
mobilisasi Alat M aupun Tenaga Kerja dan aw al mula pekerjaan kepada pihak-pihak terkait
pelaksanaan pekerjaan tersebut. M embuat Direksi Kett untuk mess tenaga kerja maupun gudang
material pelaksaan, Dan juga sebagai sarana pertemuan untuk diskusi maupun petunjuk direksi,
berikut metode pelaksanaan sebagai berikut :
Lingkup Pekerjaan Yang Dikerjakan :
A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.
9.
10.
11.

Rehabilitasi Gedung Bengkel
Persiapan
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan Plesteran dan Pelapis Dinding
Pekerjaan Beton
Pekerjaan Atap dan Penutup Atap
Pekerjaan Plafond
Pekerjaan Pintu
Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Lantai
Pekerjaan Instalasi Listrik

B.

1.
2.
3.

Pembuatan Landscape
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
Pekerjaan Vegetasi

A. REHABILITASI GEDUNG BENGKEL
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan
1. Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus telah disiapkan di
lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan.
2. Jadw al terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,serta kelengkapan
administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan.
3. Demi kelancaran kegiatan sebelumnya kontraktor harus memperhatikan penempatan bahan
/ material dan lalu lintas.
4. Situasi dan Ukuran-ukuran


Situasi
1. Volume pekerjaan tersebut dalam pasal terdahulu merupakan batasan minimal yang harus
dipenuhi dan dimaksudkan sebagai garis pelaksanaan dan pegangan kami selaku
kontraktor.
2. Kami Selaku Kontraktor meneliti situasi lapangan, terutama keadaan tanah, sifat dan luasan
pekerjaan serta hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penew aran.
3. Kelalaian atau kekurangan telitian kami dalam hal ini tidak dijadikan alasan untuk
mengajukan tuntutan.
Ukuran
1. Kami Bertanggung jaw ab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut bentuk ukuranukuran dan mutu yang tercantum dalam rencana kerja dan Syarat -syarat (RKS) pekerjaan
ini.
2. Berkew ajiban mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dan segera melaporkan kepada
Direksi bilamana terdapat ketidak cocokan ukuran-ukuran didalam gambar-gambar RKS ini,
dan tidak diperkenangkan membetulkan kesalahan-kesalahan ukuran / gambar-gambar
sebelum berkonsultasian dari Direksi.
3. Apabila terdapat ketidak sesuaian ukuran-ukuran, maka pengukuran bersama dijadikan
patokan.
4. Letak titik duga (titik nol) sebagaimana dinyatakan dalam gambar atau sesuai kesepakatan
dalam peninjauan lokasi.
5. Titik peil ini harus ditetapkan dengan membuat patok permanen yang selama dalam

pelaksanaan tidak boleh bergesar/ berubah.
6. Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar bagi setiap ukuran dan
kedalaman.
7. Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh pemborong dilapangan
dengan alat ukur optic yang sudah diTera kebenarannya dan harus selalu berpedoman pada
titik duga patok (peil nol).
8. Dan untuk Bangunan rehabilitasi sebelum kontraktor memulai pekerjaan terlebih dahulu
mengambil Foto Nol.
Pekerjaan Pembersihan
1. Sebagai langkah aw al peleksanaan pekerjaan, Kontraktor membersihkan lapangan/ Lokasi
pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan pembanguna.
2. Penebangan pohon/ pembersihan harus tuntas sampai pada akar -akarnya sehingga tidak
merusak struktur tanah.
M emasang Papan Bouw plank
1. Pemasangan patok dan papan bouw plank boleh menggunakan kayu/ papan kls.III yang
diketam rata pada sisi kerjanya.
2. Tinggi bouw plank sama dengan titik nol atau apabila dikehendaki lain harus dibicarakan dan
mendapat persetujuan dengan Direksi.
3. Setelah pemasangan bouwplank harus dilaporkan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan sebelum pekerjaan selanjutnya dilaksanakan.


PEKERJAAN TANAH

Galian Tanah
Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti tertera dalam gambar sudah
dipastikan benar dan harus mendapat persetujuan Direksi / Pengaw as lapangan.
Penggalian tanah pondasi dapat dimulai setelah pemasangan bouwplank dan patok-patok disetujui
Direksi / Pengaw as lapangan.
Dasar galian harus mencapai tanah keras, dan jika pada galian terdapat akar-akar kayu, kotorankotoran dan bagian-bagian tanah yang longgar (tidak padat), maka bagian ini harus dikeluarkan
seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi dengan pasir urug.
Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang yang sudah siap segera
dilanjutkan dengan urugan pasir dan batu kosong
Urugan
Pekerjaan urugan yang dilaksanakan adalah urugan pasir, urugan tanah dan urugan kembali eks
tanah galian sesuai dengan gambar kerja.

PEKERJAAN PASANGAN

Pasangan Rollag
Rollag bata merupakan pondasi yang diaplikasikan untuk menopang berat beban pada

bangunan.Namun, pada saat ini pondasi rollag bata telah lama ditinggalkan.Selain mahal,
pemasangannya pun membutuhkan w aktu yang lama serta tidak memiliki kekuatan yang bisa
diandalkan
Pasanagan Dinding 1 : 5
Sebelum batu bata dipasang, batu bata tersebut direndam dalam airsampai gelembung udara tidak
terlihat lagi. Batu bata yang dipasangutuh, kecuali untuk pasangan sudut dapat memakai batu bata
pecahan.
M engerjakan pengukuran bangunan (uit ฀et) secara teliti dan sesuai gambar.
Selama 1 (satu) hari pemasangan dinding bata tidak boleh lebih dari' (sa t u) m et er da n
p en ga k hi r a n p em asa ng an pa da sa t u har i d i b ua t bertangga menurun dan tidak tegak bergigi,
untuk menghindari ret aknyadinding dikemudian hari.
Semua pasangan bata - batu, satu sama lain dapat mengikatdengan sempurna, tidak dibenarkan
menggunakan batu bata pecahankecuali untuk pasangan sudut/ las฀lasan.
Pasangan batu bata ' batu dan pasangan yang lebih tebal disusunsesuai dengan
petunjuk/ peraturan yang seharusnya.
Penggunaan campuran sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan yakni 1 Pc : 5 Ps.

PEKERJAAN BETON

M eliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk

menghasilkan beton yang bermutu baik. M aka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat
bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/ bahan berdasarkan standart peraturan
beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03

Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan, Sloef. M olom, kolom praktis dan
semua
komponen-konponenya
yang
ditunjuk
oleh
gambar
rencana.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :
Bahan
Portland camen
1. Portland cament yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi ketentuan-ketentuan
dalam N1-1 atau menurut standart Portland cemen yang digariskan oleh Asosiasi Semen
Indonesia.
2. Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan harus dalam keadaan
fresh (belum mulai mengeras)

3. Untuk menjaga mutu semen,cara penyimpanan harus mengikuti syarat -syarat penyimpangan
bahan tersebut.
Air
Yang digunakan harus memenuhi syarat -syarat PBI 1971. Air taw ar yang dipakai harus bersih, tidak
mengandung m inyak, asam alkali bahan-bahan organis dan bahan-bahan lain yang dapat
menurungkan mutu beton.
Kerikil/ Batu Pecah
1. Kerikil/ batu pecah yang dipakai harus memenuhi syarat -syarat PBI 1971.
2. Kerikil/ batu pecah harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous, memenuhi syarat
kekerasannya.
3. Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan terhadap berat kering. Apabila
kadar lumpur melampaui 1%, maka kerikil harus dicuci.
Pasir
1. Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat -syarat PBI 1971.
2. Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan yang dihasilkan oleh alat -alat
pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan mempunyai gradasi yang baik,
tidak porous cukup syarat kekerasannya.
3. Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebuh dari 5% ditentukan terhadap berat kering.
Besi Beton
Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI

71.
Besi beton harus bersih dari dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat -cacat seperti
serpih
dan
sebagainya,
serta
berpenampang
bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk
gambar kerja (memenuhi batas toleransi minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan
dalam
w aktu
24
jam
setelah
ada
perintah
tertulis

dari
Direksi.
Kaw at pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh
seng.

M aterial lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
1. Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahw a segala sifat dan kekurangan kekurangan yang berhubungan dengan pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai
konstruksi.
2. Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian
pula dengan mutu dan kelas kuat kayu yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
3. Dihindarkan adanya cacat -cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata
kayu yang melintang. Syarat -syarat kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus
memenuhi syarat -syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pengecoran Beton
Beton tidak bertulang/ beton tumbuk/ rabat beton dibuat dengan adukan. 1PC : 3 Psr : 5krl
dipergunakan untuk lantai kerja, lantai alas keramik untuk lantai kerja, lantai alas keramik, neut kusen dan rabat beton, ukuran disesuaikan dengan gambar.
Semua pekerjaan konstruksi beti pada bangunan diker jakan dengan mutu beton K -225. Semua
pekerjaan konstruksi beton harus memenuhi syarat -syarat PBI 1971

Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready M ix pada K-225.
Untuk beton konstruksi bermutu K-175 dapat dilakukan dengan cara manual.
Pengecoran beton dapat dilakukan setelah cara pemasangan pembesian disetujui oleh Direksi
Pelaksanaan secara tertulis dan tersedian cukup bahan, perlatan serta tenaga kerja.
Pekerjaan Besi beton
Besi beton yang dipakai bermutu U-24. (SI.1). ukuran-ukurannya diameter besi beton yang
terpasang harus sesuai dengan gambar rencana, sedangkan perubahan diameter tulangan harus
dengan persetujuan Direksi/ Pengaw as. Penggatian diameter tulangan tidak diperkenankan.
Besi beton bekas dan yang sudah berkarat tidak diperkenankan dipakai dalam konstruksi. Besi
beton harus bebas dari sisik, karat dan lain-lain lapisan yang dapat mengurangi daya lekatnya pada
beton.
Ikatan besi beton harus rapih dan kuat, bahan untuk pengikat adalah kaw at beton dengan diameter
minimum 1mm.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping adanya sertifikat
dari pabrik, juga diminta harus ada sertifikat dari laboratorium.
Berkesting dan Acuan
1. Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting atau pun acuan
yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
2. Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
3. Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
4. Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14
(empat belas) hari

PLESTERAN DAN PELAPIS DINDING

M etode Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran dan Acian adalah sebagai berikut :
Persiapan






Pembuatan dan pengajuan gambar shop draw ing pekerjaan plesteran dan acian.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir pasang dan air.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : w aterpass, meteran, unting-unting, jidar, raskam,
benang, kertas gosok, dll.

Pelaksana an pekerjaan plesteran dan a cian











Plesteran biasa menggunakan adukan 1 PC : 5Psr dan plesteran t ransram menggunakan aduka
1PC : 3Psr.
Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus terhadap lantai
yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
Tentuikan dahulu titik/ jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
Sebelum diplester, lakukan penyiraman/ curring terlebih dahulu pada permukaan dinding bata
untuk menghindarkan keretakan.
Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan alat bant u untingunting untuk loting, w aterpass dan jidar alumunium.
Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekityarnya, kemudian ratakan dengan
raskam dan jidar.
Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.
Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).
Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. Untuk memperoleh hasil acian
yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen, permukaan acian sebelum mengering
digosok dengan menggunakan kertas gosok.

PEKERJAAN ATAP DAN PENUTUP ATAP

Pekerjaan konstruksi rangka atap harus dari bahan/ material yang bermutu baik, pekerja yang
terampil dan berpengalaman untuk mendapatkan hasil yang baik
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan kuda-kuda, gording, atap penutup dan seluruh detail yang
disebutkan / ditunjuk dalam ganbar rencana untuk mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan
petunjuk Direksi / Pengawas.
Bahan atap yang dipakai adalah atap Genteng Beton dan Nok Beton dengan kualitas Baik stadart
SNI atau sesuai petunjuk Direksi Pelaksana. Pemasangan atap harus sesuai dengan petunjuk teknis
pemakaian bahan tersebut yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
Untuk rangka atap menggunakan Galvalum sesuai dengan syarat -syarat, Sambungan-sambungan
dilengkapi beugel / mur / baut / plat penyampung sesuai gambar rencana.

PEKERJAAN LANTAI

Pemasangan Lantai sesuai dengan petunjuk Direksi Pelaksana.
Pekerjaan pemasangan ubin lantai baru diperkenankan untuk dipasang setelah semua Pekerjaanpekerjaan dinding/ plesteran dan plafond telah selesai dikerjakan. Sebelum pemasangan keramik
lantai, harus direndam dalam air sampah jenuh.
Lantai keramik yang dipasang tidak boleh ada cat berupa : retak-retak, gelombang-gelombang,
berlubang, noda, permukaan cembung atau cekung. Sisi ubin keramik harus siku, penyimpangan
kesikuan ubin tidak boleh lebih besar dari 0,5 cm setiap jarak 10 cm ke kanan dank ke kiri.
Bahan lantai gedung digunakan keramik 40 x 40 cm (kasar) sedangkan pada jenis keramik kualitas
KW 1, Warna keramik disesuaikan dengan petunjuk Direksi.
Pemasangan ubin keramik harus dikerjakan oleh tukang kayu yang benar -benar ahli dan harus
menghasilkan penyelesaian yang rapih dan naad yang lurus. Naad harus didisi dengan bahan
grouting / pasta semen / okker yang warnanya disesuiakan dengan w arna ubin yang dipakai.
Pengisian naad dilakukan paling cepat 24 jam setelah tegel/ ubin keramik dipasang serta celah celah keramik atau satu sama lain harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang
menghambat masuknya cairan bahan pengisi. Segera setelah pengisian naad dengan semen,
permukaan lantai harus segera dibersihkan agar tidak terdapat noda bekas semen.
Pemasangan keramik yang tidak rapih, bergelombang, naad tidak lurus dan sebagainya akibat dari
pemasangan yang tidak baik harus dibongkar/ diganti sehingga memuaskan Direksi.

PEKERJAAN PLAFOND

M emasang rangka plafon dari metal furing atau hollow sebenarnya tidak terlalu sulit, hanya butuh
ketelitian, bahan dan alat yang benar serta teknik pemasangan yang benar. Pada dasarnya
pemasangan rangka plafon dari metal furing atau hollow dapat diurai menjadi beberapa langkah
yaitu:
Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu seluruh item pekerjan di atas plafon
harus sudah diselesaikan.
Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka adalah mengukur garis ketinggian
plafon sekeliling ruangan yang hendak dipasang rangka. Anda dapat menggunakan pengukur
w aterpas pada beberapa titik di sekeliling ruangan. Gambar garis untuk menyatukan titik-titik
tersebut.
Langkah berikutnya adalah pemasangan w all angle (siku metal) sebagai penyangga metal furing.
Tempatkan siku metal pada tanda garis. Selalu mulai dengan dinding dengan luas terpanjang. Bor
siku metal dengan jarak antar baut/ sekrup 40 cm. Pastikan siku dibaut dengan kencang agar kuat
menyangga metal furing.
Teruskan pemasangan siku metal pada bagian dinding yang lain. Harap diperhatikan bahw a pada
sudut dinding, siku metal sebaiknya dipasang saling tindih sepanjang 40 cm. Bentuk siku metal
menjadi L di ujung dengan menggunakan gunting hollow . Kencangkan juga semua pada daerah
metal yang bertindihan tersebut.

Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau spidol untuk setiap 40 cm sebagai tanda
bagi pemasangan metal furing atau hollow . Jarak antar metal furing sebaiknya 40cm atau bila ingin
lebih longgar, maksimum 60cm. Semakin besar jarak metal furing atau hollow akan berisiko
menghasilkan plafon yang tidak rata atau melengkung.
Potong metal furing sesuai dengan panjang yang direncanakan dan tempatkan di atas siku metal.
Kencangkan dengan baut.
Rangka utama (main channel atau C channel) digantungkan pada kaw at penggantung dengan
menggunakan U clamp dan ditempatkan di atas metal furing dengan posisi menyilang. Kaitkan
persilangan kedua jenis metal tersebut dengan menggunakan channel clamp.
Tahap terakhir dari pemasangan rangka adalah penguatan rangka tersebut dengan pemasangan
bracket dan hanger.
Perlu di ketahui bahw a papan gypsum atau kalsiboard memiliki ukuran lebar 120 cm , dan ukuran
panjang240cm.tebal4mm.
Dalam langkah pemasangan rangka hollow , jarak antara hollow BB adalah 60 cm. Bila 60 cm + 60
cm = 120 cm, maka sesuai dengan ukuran lebar papan gypsum yaitu 120 cm. Begitu juga dengan
panjangnya, bila di tambahkan terus 60 cm, nanti akan ketemu di 240 cm, maka sesuai juga dengan
ukuran
panjang
papan
gypsum
yaitu
240
cm.
Oleh karena itu posisi pemasangan papan gypsum ketika akan di tempel pada rangka hollow itu
tergantung dari selera anda. M au di pasang menghadap memanjang ke timur bisa, mau di pasang
menghadap kebarat juga bisa. yang pasti ikut menyesuaikan dengan rangka hollow dan harus pas,
supaya
papan
gypsum
bisa
di
sekrup
dengan
baik.
Namun perlu di pikirkan juga sebelum melakukan penutupan alangkah baiknya perkiraan dahulu,
kira kira penutupan ke arah mana yang lebih baik, yang nantinya tidak terlalu banyak melakukan
pemotongan pada papan gypsum. Karena pemasangan papan gypsum ini sama halnya seperti
pemasangan keramik, di mana pada tiap pinggiran pasti ada saja selisih atau sisa ukuran, sehingga
harusdilakukan
pemotongan.
Lakukan pemasangan papan gypsum dengan menggunakan sekrup. Umumnya penggunaan skrup
untuk penyekrupan papan gypsum dengan menggunkan ukuran skrup 2.5 cm. Lakukan
penyekrupan di papan gypsum pada jalur yang ada hollow BBnya. Ukuran jarak antar skrup yang
ideal adalah 10 cm, pastikan skrup masuk sedikit kedalam papan gypsum agar memudahkan nanti
ketika akan memulai pendempulan atau penutupan sambungan papan gypsum dengan
menggunakan cornice.
PEKERJAAN PI NTU
Perlu perhat ian khusus, kusen aluminium dipasang set elah semua bagian dindidng diplest er at au diaaci
dengan rat a dan rapi, karena permukaan kusen Aluminium t idak t ahan t erhadap goresan benda t ajam.

pastikan semua dinding r umah sudah diplester dengan rapi, khusus untuk opening peletakan kusen
harus benar – benar tegak lurus.

Ukur kembali tinggi dan lebar kusen aluminium anda, dan beri tanda setiap lobang opening pintu
ataupun jendela sesuiaikan dan samakan dengan tanda pada kusen aluminium anda, sehingga saat
pemasangan tidak terjadi kebingungan.
Jika semua lobang pintu dan jendela telah siap, maka kusen aluminium siap untuk dipasang, jangan
lupa beritingkat kelonggaran plesteran untuk memudah kan kusen masuk sekitar 0,5 cm saja.
Siapkan peralatan kerja anda seperti mesin bor, palu besi, obeng, dan sekrup.
Siapkan Kusen Aluminium anda, letakkan sesuai dengan kode atau tanda yang telah anda buat.
Setelah kusen dimasukan kedalam opening pintu atau jendela perhatikan kembali apa ada
kemiringan pada kusen.
Jika sudah lurus bor kusen hingga menembus dinding, masukkan sekrup dan kencangkan dengan
menggunakan obeng,untuk pemasangan sekrup pada kusen pintu sebanyak kurang lebih 6 – 7
sekrup.dan untuk kusen jendela sesui dengan ukuran nya.
Untuk memberi kekutan antara kusen dan tembok beri silen yang merata agar selah antara kusen
dan tembok tertutupi.
Jika kusen telah terpasang, selanjut nya proses pemasangan daun pintu dan jendela, hal ini cukup
mudah sebab daun pintu dan jendela sudah disesuaikan dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi
dengan kusen nya.

PEKERJAAN INTSALASI LISTRIK

Lingkup Pekerjaan listrik meliputi pengadaan dan pemasangan semua komponen listrik termasuk
lampu, saklar, stop kontak, instalasi pengkabelan lengkap conduit, panel listrik dan pengetesannya .
Hasil
pekerjaan
listrik
sampai
menyala.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :
M aterial
Kami Selaku Kontraktor Pelaksana harus memasang lampu jenis merk Philips atau setara. Tipe
armature aotbow lengkap dengan aksesorisnya, serta lampu lainnya seperti yang ditujukkan dalam
gambar..
Semua stop kontak, saklar dari kualitas terbaik atau dari sekualitas merk M K atau.
Isolasi untuk sambungan kabel digunakan pipa isolasi sekualias 3 M , legrand atau yang seku alitas.
Pipa kabel (conduit) dari jenis high-impact dari merk EGA, clipsall atau yang sekualitas. Sambungan
(copling),
T-Dos
harus
dengan
merk
yang
sama
dengan
jenis
konduitnya.
Seluruh material yang dipergunakan harus baru dan dipasang dengan cara penem patan yang benar
atau dari material bangunan lama yang masih layak/ baik dapat dipasang dengan persetujuan
pihak
Direksi/ Pengaw as.
Dan Kami Selaku Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan contoh dari seluruh material Pekerjaan
listrik untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum dipasang. Seluruh biaya ditanggung
atas biaya Kontraktor pelaksana. M aterial yang harus diajukan contohnya antara lain :
- Kabel,
- Stopkontak,
- Saklar,
- Lampu(setiapjenisnya),
- dll

Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :
M aterial
Pipa kabel (konduit) dari jenis high-impact dari merk EGA, clipsall atau sekualitas. Sambungan
(copling),
T-Dos
harus
dengan
merk
yang
sama
dengan
jenis
konduitnya.
Seluruh material yang diper gunakan harus baru dan dipasang dengan cara penempatan yang benar
atau dari material bangunan lama yang masih layak/ baik dapat dipasang dengan persetujuan
pihakDireksi/ pengaw as.
Kami Selaku Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan contoh dari seluruh material Pekerjaan listrik
untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum dipasang. Seluruh biaya ditanggung atas
biaya kontraktor pelaksana. M aterial yang harus diajukan contohnya antara lain : Pipa, Konduit,
Ballast, dll.

PEKEREJAAN PENGECATAN

Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai permukaannya harus diberi acian semen dan dibersihkan
dari kotoran. Setelah pekerjaan pembersihan selesai, permukaan dinding harus digosok dengan
amplas kemudian diplamur untuk menutupi bagian-bagian permukaan tembok berlubang dan yang
terdapat celah-celah kemudian digosok lagi hingga permukaan pekerjaan menjadi halus lalu dicat
palingsedikit tiga kali.
Untuk Pekerjaan pengecatan kolom menggunakan cat tembok merk M etrolite atau setara, w arna
akan ditentukan kemudian oleh Direksi/ Pengaw as.
List plank dan semua Pekerjaan kayu lainnya dicat menggunakan cat kayu/ Besi sekualitas produk
Avian, Glotex atau yang setara.
Keseluruhan Warna Pengecatan akan ditentukan kemudian oleh Direksi/ Pengaw as.

B. PEM BUATAN LANDSCAPE
PEKERJAAN TANAH

Galian Tanah
Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti tertera dalam gambar sudah
dipastikan benar dan harus mendapat persetujuan Direksi / Pengaw as lapangan.
Penggalian tanah pondasi dapat dimulai setelah pemasangan bouwplank dan patok-patok disetujui
Direksi / Pengaw as lapangan.
Dasar galian harus mencapai tanah keras, dan jika pada galian terdapat akar -akar kayu, kotorankotoran dan bagian-bagian tanah yang longgar (tidak padat), maka bagian ini harus dikeluarkan
seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi dengan pasir urug.
Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang yang sudah siap segera
dilanjutkan dengan urugan pasir dan batu kosong

Urugan
Pekerjaan urugan yang dilaksanakan adalah urugan pasir, urugan tanah dan urugan kembali eks
tanah galian sesuai dengan gambar kerja

PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

M etode Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran dan Acian adalah sebagai berikut :
Persiapan






Pembuatan dan pengajuan gambar shop draw ing pekerjaan plesteran dan acian.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir pasang dan air.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : w aterpass, meteran, unting-unting, jidar, raskam,
benang, kertas gosok, dll.

Pelaksana an pekerjaan plesteran dan a cian











Plesteran biasa menggunakan adukan 1 PC : 5Psr dan plesteran transram menggunakan aduka
1PC : 3Psr.
Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus terhadap lantai
yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
Tentuikan dahulu titik/ jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
Sebelum diplester, lakukan penyiraman/ curring terlebih dahulu pada permukaan dinding bata
untuk menghindarkan keretakan.
Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan alat bantu untingunting untuk loting, w aterpass dan jidar alumunium.
Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekityarnya, kemudian ratakan dengan
raskam dan jidar.
Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.
Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah ker ing (cukup umur).
Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. Untuk memperoleh hasil acian
yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen, permukaan acian sebelum mengering
digosok dengan menggunakan kertas gosok.

PEKERJAAN VEGETASI
Lingkup Pekerjaan Sebagai Berikut :
1. Tanaman Srubs M ix t = 30 - 50 cm
2. Pohon Kenitu t = 300 - 400 cm
3. Pohon Kelengkeng t = 100 cm
4. Pohon Durian t - 100 - 200 cm
5. Pohon Jambu Air t = 300 - 400 cm
6. Bunga Song of India t = 100 - 200 cm
7. Trombusa t = 50 - 60 cm

8. Bromelia M ix t = 10 - 20 cm
9. M elati Jepang t = 20 cm
10. Hujan Emas t = 20 cm
11. Pacing Naga t = 30 - 50 cm
12. Ararea t = 30 - 50 cm
13. Pucuk M erah t = 100 - 200 cm
14. Bonsai t = 100 - 200 cm
15. Sikas t = 50 - 100 cm
16. Pinang M erah t = 100 - 200 cm
17. Pupuk Urea/ NPK
18. Batu Karang M ix
19. Rumput Gajah M ini
20. Gazebo
21. Pekerjaan Peraw atan dan Pembersihan

A. Pekerjaan Persiapan

Pengukuran dan pematokan lokasi yang akan dikerjakan. Pengukuran dilakukan bersama ow ner
dan pengaw as agar tidak ada perbedaan dan sesuai gambar dan jika ada perubahan dipelaksanaan
kami akan membuat soft draw ing yang disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Pengaw as.
Pembersihan lokasi dari segala sampah (kotoran / puing-puing) dan rintangan lainnya.
Pengadaan alat kerja dan tenaga kerja.

B. Pekerjaan Pembersihan dan Pembongkaran Tanaman / pohon Lama
Terlebih dahulu lokasi dibersihkan dari segala macam sampah (kotoran / puing-puing) dan
sebagainya.
Tanaman yang dibongkar harus dilakukan dengan hati-hati agar akar pada tanaman tidak rusak
dan menyebabkan tanaman mati.
Sisa sampah hasil bongkaran dikumpulkan dan dibuang keluar lokasi proyek.

C. Pekerjaan Penambahan Tanah untuk Kontur Tanaman
Tanah yang dipakai adaah tanah yang subur dan bebas dari sampah dan kotoran lainnya.
Penambahan tanah diukur akan ketinggian dan kemiingannya tanah agar tidak terjadi genangan
air sew aktu hujan atau pada saat penyiraman.
Setelah pola atau bentuk tanaman telah selesai maka tanah yang telah siap dicampur dengan
pupuk kandang kemdian di aduk sampai rata, setelah itu di biarkan selama 2 atau 3 hari.

D. Pekerjaan Penanaman tanaman,perdu dan rumput

Posisi penanaman dilakukan sesuai gambar atau design yang telah diberikan.
Tanaman perdu dan rumput ditanam dengan jarak sesuai dengan gambar.
Setelah selesai ditanam di teruskan dengan memasang penunjang tanaman yaitu steger bambu
yang sesuai dengan spek.
Untuk rumput gajah mini atau manila sebelumna dilakukan pembersihan ahan pada lokasi yang
akan di tanam.
Tanah yang jelek dibuang dan diganti dengan tanah yang subur yang masih mempunyai top soil.
Pengaturan kemiringan agar tidak menjadi genangan air.
Pemadatan atau perataan dengan manual diikuti dengan penyiraman agar rumput yang telah di
tanam tidak menempel pada alat pemadatan.

E.

Pemupukan

Diberikan Pupuk Kandang 1-2 karung untuk setiap 3 m2 area tanam.
Pupuk buatan di berikan saat masa pemeliharaan / peraw atan.

F.

Pemeliharaan / Peraw atan

Tanaman harus disiram tiap hari pagi dan sore hari.
Penggemburan tanah (pendangiran) harus di lakukan m inimal seminggu sekali.
Pembersihan dari semak-semak maupun daun kering.
Penyulaman tanaman yang mati.
Pemangkasan tanaman yang sudah lebat.

Untuk pekerjaan Gazebo mengikuti petunjuk direksi baik segi fungsi dan material tempat peletakan
gazebo tersebut.

Adapun Perhitunangan Volume Upah Tenaga & Bahan M aterial Pelaksanaan Pekerjaan ini, sebagai
berikut :