UNIVERSITAS GADJAH MADA MENGABDI: MEMBANGUN PENGUATAN SINERGI DAN INOVASI UNTUK MEWUJUDKAN KEDAULATAN PANGAN - repository civitas UGM
UNIVERSITAS GADJAH MADA MENGABDI:
MEMBANGUN PENGUATAN SINERGI
DAN INOVASI UNTUK MEWUJUDKAN
KEDAULATAN PANGANHGFEDCBA
P id a to
D ie s
o le h :
P r o f. D r . S a h id
S u s a n to ,
M .S .
d a la m
R a p a t T e rb u k a
di G edung
U n iv e r s ita s
G rh a S a b h a
d a la m
P e r in g a ta n
M ada
P ra m a n a
ra n g k a
D ie s N a ta lis
Y o g y a k a rta ,
G a d ja h
UGM
19 D esem ber
k e -6 6
2015
U N IV E R S IT A S
MEMBANGUN
UNTUK
G ADJAH
MADA
PENGUATAN
M EW UJUDKAN
M E N G A B D I:
S IN E R G I
DAN
KEDAULATAN
IN O V A S I
PANGAN
XWVUTSRQPON
B is m illa h ir r a h m a n ir r a h im
Y a n g k a m i h o r m a ti,
N g a r s o D a le m
B u w o n o DCBA
X
S r i S u lta n H a m e n g k u
K e tu a , S e k r e ta r is ,
d a n A n g g o ta
M a je lis
W a li A m a n a t,
K e tu a , S e k r e ta r is ,
d a n A n g g o ta
Dewan
G u ru B e s a r,
K e tu a , S e k r e ta r is ,
d a n A n g g o ta
S e n a t A k a d e m ik ,
R e k to r d a n W a k il R e k to r ,
P a r a D e k a n d a n W a k il D e k a n ,
K e tu a L e m b a g a ,
K e tu a d a n S e k r e ta r is
P a ra D o s e n ,
S e n a t F a k u lta s ,
T e n a g a K e p e n d id ik a n ,
P a ra P e n g u ru s
d a n A n g g o ta
P a ra T a m u U n d a n g a n
A s s a la m u 'a la ik u m
d a n M a h a s is w a
K e lu a r g a A lu m n i G a d ja h M a d a ,
d a n H a d ir in y a n g k a m i m u lia k a n ,
w a r a h m a tu lla a h i
w a b a r a k a a tu h
S e la m a t p a g i d a n s a la m s e ja h te r a
O o m s w a s tia s tu
P a r a h a d ir in y a n g k a m i m u lia k a n ,
P e n g a n ta r
A lh a m d u lilla h ,
a lh a m d u lilla h
h ir o b il a la m in . dcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIH
M arilah di pagi hari
yang berbahagia ini kita panjatkan puji dan syukur ke hadiratA liah
karena hanya atas perkenan-N ya
S w t,
kita sem ua bisa berada di gedung
G rha S haba P ram ana yang m egah ini dalam keadaan sehat w alafiat.
S em oga A llah S w t selalu m em berikan rahm at dan hidayah kepada kita
sem ua sehingga
kita selalu dapat m engem ban
bangsa dalam arah yang benar. A m in Y R A .
tugas m ulia m endidik .
H ari ini m erupakan
hari berbahagia
bagi kita sem ua.
H ari ini
adalah hari ulang tahun U niversitas G adjah M ada tercinta. U niversitas
kita sekarang
telah
m enginjak
um ur yang ke-66 tahun.
D i usia ini,
m asyarakat banyak tentu telah m erasakan m anfaat dari kehadirannya.
B eberapa contoh yang dapat dikem ukakan:
anak
bangsa,
pelayanan
yang dim ilikinya,
pem ikiran
kem unculan
kontribusi dalam m endidik
cerdasnya
ilm u-ilm u
baru, m em berikan
m asukan dalam pengam bilan
ataupun
akadem ik
reputasi
K esem uanya
m elalui
para
baru, terobosan
di tingkat
keputusan strategis,
nasional
dan
internasional.
itu pada ujungnya adalah upaya m ew ujudkan
m isi untuk kesejahteraan
pakar
hasil ilm iah
sebagian
m an usia.
N am un dem ikian, dinam ika ekonom i, sosial, politik, dan budaya
. yang
dibarengi
dengan
begitu cepat m em baw a
perkem bangan
konsekuensi
ilm u
dan
pada persoalan
bernegara yang sem akin kom pleks. K om pleksnya
energi,
pendidikan,
ekonom i-politik
kesehatan,
teknologi
lingkungan,
yang
berbangsa
dan
persoalan pangan,
hukum ,
dan
sosial-
m erupakan beberapa contoh yang bisa dikem ukakan.
P ersoalan ini akan terus berlanjut.
S esuai dengan tem a D ies N atalis U G M kali ini dengan bidang
A gro
sebagai
Lokom otif
D aya
S aing
B angsa
R akyat, m aka kam i m em ilih judul DCBA
U N IV
M E N G A B D I:
M E M B A .:\f G U N
U N T U K
U J U D K A N
8apak,
M E W
K esejahteraan
G A D J A H
S IN E R G I
P A N G A N .
M A D
D A N
IN O V A S I
XWVUTSRQPONMLKJIHGF
banyak
diskusi
tentang
kedaulatan
pangan
dilakukan
dan telah m enghasilkan
banyak dokum en. P ada kesem patan
rasanya
m asih
relevan
apabila
pangan
kita angkat
lagi karena
ada
sangat
yang m em berikan
m om entum
m ew ujudkannya.
K edaulatan
berbangsa
dan bernegara
diskusi
situasi
dan sem akin
pangan
tentang
kali ini,
kedaulatan
sosial-ekonom i-politik
kuatnya keinginan
sebagai
harus terus-m enerus
bagian
untuk
kedaulatan
disuarakan.
sam pai sem akin redup dan m enjadi hilang dari ingatan kita.
2
A
lb u , d a n p a r a h e d ir in y a n g b e r b a h a g ia ,
S udah
•
P E N G U A T A N
K E D A U L A T A N
dan
E R S IT A S
Jangan
Fenom ena
p e r t a n i a n dcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
pang an
d in a m ik a
U ntuk itu, m arilah
dinam ika
kita m elihat
pasokan-kebutuhan
bersam a
pangan
sepenggal
akhir-akhir
fenom ena
ini.
D ari
pasokan, kenyataan yang bisa kita cerm ati dalam lim a-sepuluh
terakhir m enunjukkan
m asyarakat,
kedelai,
bahw a ham pir sem ua kebutuhan pangan utam a
seperti: beras, tepung, gula, protein dan daging, kacang
buah-buahan
sebagian
sisi
tahun
dan
besar tersedia
hortikultura,
bahan pangan utam a ini pun sem akin
konteks kedaulatan
susu, garam ,
dari im por. P roporsi
dan
lain-lain,
kecenderungan
lam a sem akin
im por
besar. D alam
pangan, proporsi ini bahkan sudah dalam angka
yang m enqkhaw atirkan.'
D ipicu adanya keengganan
im por
yang
kom oditas
kadang
panqan
pem erintah
penting
harga daging sapi m engalam i
M anajem en
pangan
enonotesi.'
lain.
B eras,
B elum
kenaikan
harga
lupa dari ingatan
kita,
gejolak harga yang m asih belum bisa
pasok dan distribusi bahan pangan protein
dan daging ini sam pai sekarang
(Iihat juga
m enyebabkan
m enjadi tak terkontrol.
dikendalikan,
untuk tidak m elakukan
m asih belum teratasi
G ejolak
harga
m isalnya.
ini diikuti
M usim
sepenuhnya"
dengan
kem arau
kom oditas
panjang
sebagai
pem icu gejolak harga beras. D arurat pangan pun untuk kesekian kali
terjadi dan berulang, terutam a
saat terjadi m usim kem arau panjang,
dan ham pir setiap tahun." S isi lain, tata niaga bahan pertanian pang an
juga
berkontribusi.
m ekanism e
S istem
penyaluran
yang terus-m enerus.
M engkhaw atirkan
tata
niaga
produk
retriktif
peran
terkait
dengan
kenaikan
harga
T anda-tanda krisis pangan sepertinya sudah kita
dalam
konteks
sem akin
pada im por yang akan m em perlem ah
pergaulan
yang
m enam bah
tingginya
ketergantungan
posisi daya taw ar negara dalam
pang an
berbagai
internasional
M enurut data dari F A O tahun 2006, konsum si daging
sekitar 4,5 kg per/kapita/tahun.
Jum lah
penduduk
Indonesia
ini m asih jauh jika dibandingkan
M alaysia 38,5 kg per kapita per tahun, T hailand
hanya
dengan
(14), F ilipina (8,5), dan S ingapura
dengan 28 kg per kapita per tahun. DCBA
3
A rsip
K om pas
13 O ktober
P angan. A da 19 K ecam atan
akibat kekeringan
O esem ber
tahun
1977 m enginform asikan
di 18 K abupaten
dan serangan
ham a.
1977 situasi akan sem akin
1977-1978
hanya terkum pul
bahw a
Jaw a
B arat O arurat
P ropisi Jaw a B arat kesulitan pangan
K alau kondisi tidak teratasi sam pai buang
gaw at.
P engadaan
13.000 ton sem entara
oleh O olog dari petani
targetnya
80.000
ton.
(S um ber: K om pas 13 O ktober 2015).
3
rasakan.'
O i sisi lain setiap terjadi
dolar m enjadikan
berpenghasilan
penurunan
nilai rupiah terhadap
bahan pangan terasa sem akin
m ahal bagi rakyat
adalah terjadinya EDCBA
PHK
rendah." Im plikasi selanjutnya
.buruh di berbagai sektor, term asuk di sektor pangan. S eiram a dengan
fenom ena
ini juga bisa kita am ati dari penurunan
angka nilai tukar
petani (N T P ). N T P pelaku produksi pertanian konvensional skala kecil
m enunjukkan
penurunan
yang
siqnifikan."
B ersam aan
dengan
itu,
dunia usaha kecil m enengah (U K M ) di bidang pertanian pangan bahan
baku dan olahan berjalan terengah-engah.
S eiring
dengan
itu, kenaikan
populasi
dan laju pertum buhan
penduduk yang tinggi berim plikasi pada kenaikan kebutuhan pangan.
Jum lah penduduk
Indonesia
tingkat pertum buhan
sekarang
sekarang
sekitar 235 juta jiw a. O engan
1,49% m aka diperkirakan
2045 atau 100 tahun sejak kem erdekaan
pad a tahun
populasi penduduk Indonesia
akan m encapai 321 jutajiw a. T ahun di m ana bonus dem ografi berakhir.'
P enyederhanaan
angka dalam sepuluh tahun terakhir m em perlihatkan
angka laju kenaikan
penduduk
sam a dengan jum lah
sekitar 4,5 juta per tahun. A ngka ini
penduduk
S ingapura.
T antangan
m ew ujudkan
kedaulatan pangan m enjadi sem akin berat.
U paya m ew ujudkan
berbagai
dim ensi
m eluncurkan
kedaulatan
persoalan
berbagai
Indonesia dalam A ncam an
dalam : M em perkuat
yang
paket
m em ang
rum it. K ehadiran
kebijakan
ekonom i
P etani,
NTP
negara
dengan
seperti
H ikam , ed., 2014;
pangan dem i m asa depan Indonesia 2015-2025).
nila rupiah terhadap dollar pernah m encapai titik
sekitar 20% pada akhir bulan S eptem ber-aw al
N ilai T ukar
m enghadapi
dirasakan
K risis P angan (S um ber: M uham m ad
ketahanan
P ad a tahun 2015 saja, penurunan
terendah
pangan
terus
m erosot.
U pah
buruh
O ktober 2015
tani
pad a Januari
2014
R p39.383,- per hari turun m enjadi R p37.887,- per hari pada Juli 2015. N T P untuksub
sektor tanam an
pang an dan perkebunan
rakyat untuk bulan Juni 2015 dibanding
N T P bulan O ktober 2014 m asing-2 turun dari 98,14 m enjadi 97,29 dan dari 101,23
m enjadi 97,78. (S um ber:
K unci M encegah
S ejak
jum lah
tahun
2012
penduduk
P ancasila
R adikalism e
Indonesia
usia produktif
angka 50. P ad a titik ini disebut
o p p o r tu n ity .
D iperkirakan
pem bangunan
O ktober 2015).
4
Jangan Jadi S logan K osong. K eadilan S osial
dan Intoleransi. XWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
K o m p a s , 2 S eptem ber 2015).
m enikm ati
bonbus
yang m enanggung
dem ografi,
yaitu
titiek em as atau populer disebut
terjadi tahun 2028-2031.
lebih baik, (S um ber: M em anfaatkan
sa at
rasio
usia tidak produktif di baw ah
th e
w in d o w
P eriode m eningkatkan
B onus D em ografi,
of
peluang
K om pas,
2
"pem adam
kebakaran"."
P engem bangan
konsep kebijakan pertanian
pangan jangka panjang yang ada seperti tidak bisa terim plem entasikan
dengan baik. XWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
8apak,
Ib u , d a n p a r a h a d ir in y a n g s a y a m u lia k a n ,
Indonesia
m erupakan
Jum lah dan variabilitas
zam rud
khatulistiw a.
Itu benar adanya.
sum ber daya alam yang dikandungnya
luar
biasa kayanya: sum ber daya alam biologis flora dan fauna yang kaya
vaiabilitasnya-term asuk
m aupun kekayaan
geografis
D alam
m ikroorganism e--tam bang
sosial budayanya.
D em ikian
dan
m ineral
pula anugerah
letak
Indonesia yang berada di w ilayah tropis beriklim m onsonal.
kaitannya
produksi
bahan
m enjadikannya
Indonesia
dengan
baku
aktivitas
pangan,
m udah. D ilengkapi
sem estinya
m am pu
m enyejahterakan
rakyatnya.
ini (2015) dan
sem estinya
tidak
untuk
yang
proses
dem ikian
ini
olah ilm u dan teknologi,
berdaulat
B esarnya
"dijual"
m elakukan
w ilayah
dengan
untuk
juta
pad a tahun
m anusia
karakter
jum lah
diprediksi
pangan
penduduk
m eningkat
dijadikan
pasar
sekaligus
yang
terus,
produk
240
sudah
kom oditas
pangan irnpor," Indonesia dengan anugerah alam dan segal a potensi
lainnya m estinya
pangan.
Y ang
m am pu m engatasi
dibutuhkan
ketergantungan
sebetulnya
sederhana:
m asalah
im por
keyakinan
kuat,
kerja keras, kejujuran, dan keadilan. Jika hal ini bisa dibangun, bahkan
dapat m enjadi negara yang diperhitungkan
dalam setiap pengam bilan
keputusan baik dalam skala regional m aupun global. B anyak di antara
kita sudah sering m endengar tentang kualitas pem bangunan
kesinam bungan
produksi
B
pertum buhan,
pertanian
P elam batan
ekonom i
akhir ini direspon
kebijakan
pangan.
prestasi
yang dikhaw atirkan
m engarah
eerdas oleh pem erintah
ekonom i.
N am un
D aya beli kelom pok
pem bangunan
B egitu juga canggihnya
dengan
paket kebijakan
m asyarakat
D iinspirasi
akhirpaket
pada dunia usaha.
dari pelaku produk
pertanian
dari jangkauan
dari E m il S alim : P asar K ita "T idak untuk D ijual" ( K o m p a s ,
initinya,
m enjadi
sejum lah
paket
ini. DCBA
kebijakan
P ada
bidang
pada krisis ekonom i
m eluneurkan
skala kecil yang selalu m enjadi korban, m asih jauh tersentuh
9
di
iptek di bidang
lebih m engarah
m iskin khususnya
ekonom i,
bergesernya
T r a n s - P a c ific
T r a n s - P a s ific
P a r tn e r s h ip
(T P P )
S tr a te g ic
E c o n o m ic
m engindikasikan
6 /1 1 /2 0 1 5 ) .
P a c ific
kepentingan
(T P S E P ).
proteksi
pasar anggotanya.
5
pertanian pangan. T etapi, realitas di sekitar kita yang ada dan tam pak
hanyalah
paradoks.
K etergantungan
kebutuhan
pangan pada im por
sem akin lam a sem akin besar. A rah m enuju kedaulatan pangan bukan
sem akin dekat, tetapi m alah sem akin jauh. EDCBA
Is tila h
k e d a u la ta n
pangan
D alam konteks berbangsa dan bernegara yang berdaulat, pangan
m erupakan
salah
satu elem en
pangan akan m elem ahkan
kedaulatan.
elem en
K erentanan
kedaulatan
kedaulatan
yang lain: kedaulatan
energi, finansial, teritori, dan m iliter.
A da
pangan,
beberapa
seperti
ketahanan
beberapa
istilah
sejenis
kem andirian
pangan.
D alam
istilah tersebut
m encukupi kebutuhan
terkait
pangan,
konteks
dengan
sw asem bada
negara-bangsa,
m uncul lebih diw arnai
pangannya.
pangan adalah hak seseorang
kedaulatan
pangan,
dan
pem aknaan
karena kepentingan
S alah satu term inologi
untuk m endefinisikan
kedaulatan
sistem
pangan
bagi m ereka sendiri. Istilah ini dibuat oleh anggota XWVUTSRQPONMLKJIHGFED
V ia C a m p e s in a pada
1 9 9 6
tahun DCBA
.
1 0
P endukung
kedaulatan
pangan m enem patkan
dalam m em produksi,
m endistribusikan,
tengah
keputusan
bukan
pada
pengam bilan
korporasi
atau
dan m engonsum si
dan pem buatan
institusi
individu
pangan di
kebijakan
pasar. B ila m engikuti
pangan,
term inologi
ini
dasarnya tidak ada satu negara pun di dunia ini yang m am pu
berdaulat
penuh
100%
untuk
m encukupi
kebutuhan
pangan
yang
diproduksi, didistribusi, dan dikonsum si oleh negara itu sendiri. U ntuk
kom oditas
pangan
yang
disebut sw asem bada.
tahun
1 9 8 4 -1 9 8 9 .
dianggap
Indonesia
penting,
beras
m isalnya,
pernah sw asem bada
Jepang sam pai sekarang bisa sw asem bada
100% , tetapi dalam w aktu yang bersam aan
biasa
beras sekitar
beras
juga sebagai salah satu
negara im portir terbesar kom oditas pangan lainnya.
D alam
upaya
kebijakan,
m uncullah
ketahanan
pangan
nutrisinya
tc
term inologi
m enekankan
dapat
"G lobal S m all-S cale
F ir s t N e w s
6
dan
m ew ujudkan
disediakan
F arm ers' M ovem ent
kedaulatan
ketahanan
pangan
pangan.
akses
pangan
m elalui
proses
D eveloping
m elalui
K ebijakan
yang
tercukupi
produksi
dalam
N ew T rade R egim es", F o o d
& V ie w s , V olum e 28, N um ber 97 S pring/S um m er
2005, p.2
negeri maupun
ini juga
dari irnpor."
diambil
e n d n o ie s i?
dalam
Implikasi
Oi Indonesia,
UU 18/2012
makna dari terminologi
tentang
dari terminologi
Panqan"
ini adalah
(lihat juga ZYXWVUT
nilai efisiensi
dan
produktivitas menjadi ukuran. Yang terjadi kemudian di banyak negara,
berkembanglah
rezim korporasi
pangan dengan
mendominasi
produksi dan perdagangan
konvensional
skala kecil terlantarkan."
perusahaan
besar
pangan, sementara
petani
Implikasi selanjutnya
adalah
berkembangnya industrialisasi pertanian pangan, dengan konsekuensi
terdesaknya pangsa pasar bagi produsen kecil dan berbagai dampak
Iingkungan.14;15
Suatu konsekuensi di era kapitalisme dan liberalisme.
Yang terjadi sekarang di Indonesia, tidak luput dari fenomena ini.
Sebagai bagian dari komponen bangsa, Universitas Gadjah
Mada tentu saja menginginkan perubahan yang signifikan. Landasan
filosofis Pancasila dan UUO 1945 sebagai payung hukum, khususnya
Pasal 33 sudah jelas. Tetapi kenyataannya semakin jauh dari "roh"
yang dikandungnya. Apakah ini sebatas cita-cita? Sama sekali tidak.
Membangun penguatan sinergi dan inovasi kiranya adalah kunci
utama. Payung tatanan hukum yang prokedaulatan pangan diikuti
dengan penegakan hukumnya menjadi kunci. Oari sisi waktu juga
merupakan momentum yang tepat bagi rezim pemerintahan Joko
Widodo sekarang ini. Rezim Joko Widodo relatif tidak memikul beban
politik masa lalu.
11
Dalam
konteks
Indonesia,
tersurat
dalam
UU No 12 tentang
Pangan,
2012,
menjelaskan bahwa Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi
negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan
yang
cukup,
baik jumlah
maupun
mutunya,
aman,
beragam,
bergizi,
merata,
dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
12
Pasal1 Angka 2 UU 18/2012
adalah
hak negara
dan
Pangan yang menjamin
bagi masyarakat
tentang Pangan mendefinisikan
bangsa
yang
secara
mandiri
Kedaulatan
menentukan
Pangan
kebijakan
hak atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan
untuk menentukan
hak
sistem Pangan yang sesuai dengan potensi
sumber daya lokal".
13
McMichael,
Philip (2009). J o u rn a l of P e a s a n t
S tu d ie s
36(1): 139-169;
cit: https://
id.wikipedia.org/wiki/Ketahanan_pangan
14
La Via Campesina
Africa
(2011) Putting
Farmers
First Declaration.
http://www.
puttingfarmersfirst.ca/la-via-campesina-africa-declaratio n l
15
Greenpeace
(2008)
Recommendations.
The
World
Amsterdam:
Agriculture
Report
2008:
Results
and
Greenpeace.
7
B a p a k , Ib u , d a n p a ra h a d irin y a n g b e rb a h a g ia ,
Lesson learned:IHGFEDCBA
b e n c a n a k e la p a ra n d a n s w a s e m b a d a b e ra s mlkjihgfedcbaZY
Bagi
generasi
yang
mengalami
bencana
kelaparan
tahun
1963-1964, termasuk saya yang waktu itu masih SMP, tentu sangat
membekas
dalam
ingatan
kita.
Dipicu
musim
kemarau
panjang
menjadikan
daerah kering tidak bisa panen produk bahan pangan.
Ribuan orang meninggal karena kelaparan. Harga pangan membubung
tinggi. Beras menjadi komoditas
banyak.
Saat
lain seperti
itu
dikenal
bulqur,"
mahal, tak terjangkau
beras jagung,
beras. Pilihan politik yang dikenal
pemerintahan
Gaber."
Jam an
Sukarno.
dan gaber
b e rd ik a ri
Dalam suasana
masyarakat
Sumber
karbohidrat
menjadi
pengganti
menjadi pilihan rezim
perang dingin Barat-Timur,
pilihan politiknya lebih condong ke arah sosialisme
dan menentang
kapitalisme. Implikasi di tingkat praksis memberikan kontribusi dalam
memicu
bencana
kelaparan.
Namun
demikian,
kekayaan
sumber
daya alam utuh tak terkuras dan lingkungan tidak rusak parah seperti
sekarang.
Pergantian
dengan
pemerintahan
perubahan
kapitalisme
sikap
dengan membuka
swasembada
pangan
dan pembangunan
rezim
politiknya.
Suharto
lebar-Iebar
khususnya
beras
irigasi besar-besaran
1967 diikuti
tahun
Pilihannya
condong
ke arah
investasi asing. Program
dicanangkan.
dilakukan"
Rehabilitasi
di Jawa maupun
di luar Jawa. Karena keunggulan sumber daya alamnya, Pulau Jawa
16
Gaber adalah ampas tepung tapioca atau bungkil ketela pohon yang dikerinqkan.
Sekarang gaber dipakai untuk campuran
makanan ternak. Gaber menjadi bahan
pangan pokok saat terjadi krisis pangan di wilayah
Gunungkidul Yogyakarta pada tahun 1963.
17
Bulgur berasal dari jagung
kering yang di pecah-pecah
makanan ternak. Sa at jaman gaber, bulgur merupakan
USA.
18
Saat tercapai swasembada
di Indonesia
kira-kira
kering
seperti
Kabupaten
kecil. Bulgur merupakan
bantuan krisis pangan dari
beras tahun 1984, posisi luas lahan sawah beririgasi
4.625
ribu ha. Lebih
dari separuhnya
(54%) berada
pulau Jawa, kemudian diikuti Sumatra (1.017 ribu ha), Kalimantan
di
(398 ribu ha),
Sulawesi (412 ribu ha) dan lainnya tersebar di Nusa Tenggara, Bali, Maluku dan
Irian. Angka-angka ini terus menurun karena kompetisi peruntukan dengan industri
dan peru mahan.
8
diposisikan
sebagai pusat pengembangan
Lahan sawah
Penerapan
beririgasi
menjadi
pancausaha
lahan sawah beririqasi."
andalan
tani dilakukan."
produksi
beras nasional.
Koperasi unit desa (KUO)
Oengan ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
a t a ll c o s t, swasembada beras tercapai
dibentuk di desa-desa."
tahun 1984. Hanya kurang dari lima tahun, Indonesia sudah kembali
mengimpor
beras. Produksi
karbohidrat
dalam
bentuk beras"
dan
tepung tidak dapat memenuhi kebutuhan jumlah populasi penduduk
yang terus meningkat.
Rezim
berganti
rezim,
impor
beras
dan
komoditas
pangan
penting lainnya masih terus terjadi. Tendensinya terus meningkat dari
tahun
ke tahun.">'
ekonomi
dengan
liberalisme
19
Oalam waktu yang bersamaan,
semakin
tak dapat
membuka
dibendung.
lebar-Iebar
pembangunan
kapitalisme
Di saat yang
sama,
dan
terjadinya
Dengan menggunakan ukuran derjad irigasi, terjadi ketimpangan antara pulau
Jawa dan luar Jawa. Pulau Jawa dan Bali mempunyai derajad lebih dari 60%,
sedang
derajat
Sumatera
yang bernilai
dan Kalimantan.
40%-60%
Sisanya
tersebar
dengan
di Nusa Tenggara,
derajad
kurang
Sulawesi,
dari 20%
dimiliki
Maluku dan Irian (Sumber: Sahid Susanto, 2000: Sumberdaya Alam Sebagai Pilar
Ketahanan
20
Pangan. Pidato Pengukuhan
Guru Besar UGM)
Panca usaha tani terdiri dari: a. penggunaan
yang baik, c. penumpukan
bibit unggul, b. pengolahan
yang tepat, d. pengendalian
tanah
hama & penyakit,
e.
pengairan atau irigasi.
21
Koperasi Unit Desa dibentuk saat Menteri Pertanian
dari
Fakultas
Pertanian
UGM
untuk
Prof. Dr. Soedarsono
mensukseskan
swasembada
(aim)
pangan,
khususnya beras. KUD kemudian diarahkan agar dapat menjadi pusat layanan
kegiatan perekonomian
pedesaan, merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari pembangunan
perjalanannya,
22
nasional
secara terpadu
dan lintas sektoral.
Namun dalam
KUD tidak bisa berkembang.
Hasil simulasi proyeksi konsumsi dan produksi beras menunjukkan gap yang
semakin besar antara produksi dan konsumsi sekitar 15 juta ton per tahun. Melalui
suatu skenario dengan beberapa opsi menaikkan produksi dan menurunkan
konsumsi sekitar 10 persen tidak bisa mempertemukan konsumsi dan produksi.
23
Sebagai
ilustrasi, Badan Pusat Statistik
(BPS) mencatat
pad a Juni 2015 terjadi
impor beras sebanyak sekitar 49.539 ton dengan nilai mencapai US$ 22,313 juta.
Angka ini sangat besar dibandingkan
dengan bulan Mei 2015 sebesar atau 20.903
ton dengan nilainya US$ 9,623 juta atau ada kenaikan
130%. Impor pada bulan
Februari 2015 hanya 7.912 ton atau senilai US$ 3,1 juta. Pada Januari 2015, impor
beras mencapai 16.600 ton atau US$ 8,3 juta. Sumber negara importir terbesar
adalah Thailand, diikuti Pakistan dan Vietnam.
24
Kebutuhan
tepung
dalam
negeri
mencapai
74 ton per tahun.
Keseluruhannya
dipenuhi dari impor (Sumber: Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia, Aptindo
dalam pertemuan dengan Presiden RI, K o m p a s 8 Oktober 2015)
9
disparitas harga komoditas pangan yang cukup tinggi menjadi ajang
perburuan
rente bagi pelaku ekonomi dan politik yang mempunyai
akses dalam pengambilan keputusan."
Pertanian pangan konvensional
terpinggirkan oleh industri pertanian pangan padat modal dan teknologi.
Industrialisasi yang lebih menekankan
pada pembangunan
ekonomi,
tetapi kurangnya kontrol terhadap implementasi prinsip keadilan sosial
dan
wawasan
lingkungan
antara masyarakat
lingkungan.
Kemiskinan
Namun demikian,
mengakibatkan
semakin
lebarnya
gap
kaya dan miskin, dan semakin rusaknya kondisi
dan rusaknya lingkungan jelas bisa diatasi.
jangan biarkan kaum kaya memengaruhi kebijakan
publik demi warga kaya itu sendiri. Bantuan asing justru melestarikan
kemiskinan
ketika penerima
segala persyaratannya
membutuhkan.
bantuan tunduk
pad a donatur dengan
dan bukan tunduk pada keperluan rakyat yang
Begitu sebagian
komentar
Ekonomi 2015, Prof. Dr. Angus Steward
D ik o to m i p e m b a n g u n a n
penerima
hadiah
Nobel
IHGFEDCBA
Deaton.26:27
p e rta n ia n p a n g a n
Pertanian pangan di Indonesia pad a dasarnya berjalan dalam
sistem ganda ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
(d u a l s y s te m ). P e rta m a , sistem pertanian pangan skala
besar yang dikelola dengan prinsip-prinsip
kopi, dan beberapa
25
industri
pangan
industri. Industri gula, teh,
olahan
merupakan
beberapa
Sebagai ilustrasi, tahun 2013, produksi padi mencapai 71,3 juta ton GKG atau
sekitar 40,5 juta ton beras dengan angka konversi 0,57. Dengan angka konsumsi
beras 113,5 kilogram per kapita per tahun, total konsumsi beras untuk 245 juta jiwa
penduduk mencapai 28 juta ton. Indonesia seharusnya surplus beras lebih dari
10 juta ton sehingga tidak perlu impor. Namun fakta yang terjadi di lapangan
memperlihatkan,
Indonesia masih melakukan
impor beras sebanyak 472 ribu ton
(Sumber: Muhammad Hikam, ed., 2014; dalam: Memperkuat
demi masa depan Indonesia 2015-2025).
26
Dari
berbagai
pernyataannya
media
diberitakan
Prof.
antara lain mengatakan
Dr. Angus
ketahanan
Steward
Deaton
pangan
dalam
dalam mengatasi kemiskinan, masyarakat
miskin bisa sejahtera jika pemerintah
paham kebutuhan warganya.
Lewat
pemotretan nyata, setiap peluncuran kebijakan akan berjalan efektif. Pemerintahan
dengan sistem politik yang baik, bukan sistern politik yang mendistorsi merupakan
kunci dalam mensejahterakan rakyat.
27
Pendapat itu dikemukakan
Prof. Dr. Angus Steward Deaton bukunya W e a k S ta te s ,
(2013). Kesimpulannya,
bahkan memperburuknya.
Poor
10
C o u n trie s
bantuan asing melestarikan
kemiskinan,
eontoh komoditas pertanian pangan yang dikelola dalam skala besar.
Akhir-akhir ini berkembang pesat industri kelapa sawit.IHGFEDCBA
K e d u a , sistem
pertanian konvensional skala kecil, dengan ciri dilakukan di lahan sempit,
subsisten dan komoditas utamanya
tanaman jenis hortikultura. Sistem
padi, palawija, dan beberapa
ganda ini sudah berkembang
sejak penjajahan Belanda dan terus berlanjut sampai sekarang.
Untuk pertanian pang an skala besar, pemerintah memfasilitasi dalam
bentuk beberapa skema kemudahan, seperti kemudahan investasi,
perlindungan hukum, izin, pajak, dan sebagainya. Sedangkan untuk
pertanian pangan konvensional skala kecil, perhatian pemerintah
difokuskan
pada subsidi tidak langsung,
melalui penyediaan
benih,
obat-obatan hama penyakit, pengairan, dan sebagainya.
Kebijakan membuka lebar-Iebar bagi investasi asing sekarang ini
menjadikan sistem pertanian pangan industri skala besar berkembang
pesat. Dapat dieatat bahwa pad a saat Orde Reformasi menurunkan
kebijakan desentrallsasi. Salah satu implikasinya adalah diizinkannya
perluasan lahan perkebunan pangan besar-besaran, khususnya di
luar Pulau Jawa. Namun, perluasan ini menjadi tak terkontrol, Dipadu
dengan ketertutupan tata kelola, menumbuhkan praktik "mafia"."
Jadilah kerusakan lingkungan merajalela. Penyusutan tutu pan hutan
atau deforestasi sudah dalam kondisi SOS. Diperparah dengan
masalah kabut asap akibat pembakaran hutan dan lahan terjadi
penyusutan harta karun hayati Indonesia yang luar biasa besarnya."
Konflik horizontal dengan penduduk setempat bermuneulan.
Terbukanya keran impor pangan langsung seperti kaeang,
kedelai, buah-buahan segar bersamaan dengan berkembangnya
industrialisasi pangan olahan menjadikan ketidakseimbangan sistem
ganda. Sistem pertanian konvensional skala kecil semakin tertinggal
jauh. Subsidi pemerintah semakin besar. Dengan menggunakan
indikator nilai tukar petani (NTP), pelaku usaha dalam sistem pertanian
ini tidak mengalami perubahan yang berarti, bahkan eenderung
28
Arti mafia dalam Kamus
Besar Bahasa
Indoensia
adalah perkumpulan
rahasia
yang bergerak di bidang kejahatan. Dalam konteks ini, lebih pad a persekongkolan.
29
Luas daratan
Indonesia
yang hanya
1,3% daratan dunia diyakini memiliki
16%
dari semua jenis burung, 10% dari semua jenia mamalia, 11% dari seluruh semua
spesies tumbuhan di dunia. Posisinya menjembatani ekosistem Asia dan Australia
dengan keunikan yang mencengangkan
(Sumber: Heru Prasetyo,ZYXWVUTSRQPONMLK
K o m p a s 22 Sep
2015).
11
menurun. Lain halnya pertanian skala besar yang mampu memberikan
nilai surplus perdagangan.
Implikasi yang terus terjadi adalah semakin besarnya populasi
masyarakat
pangan
miskin
pertanian
yang
skala
kompetisi peruntukan
terhadap
didominasi
kecil.
oleh
pelaku
Oiiringi dengan
produksi
semakin
lahan untuk kebutuhan nonpertanian,
lahan pertanian
bahan
tajamnya
tekanan
skala kecil ini semakin kuat. Implikasinya
semakin tidak terpenuhinya
lahan pertanian yang ideal, baik seeara
kuantitatif maupun kualitatif.30 Implikasi lebih jauh adalah menjadikan
rentannya
ketahanan
nasional.
Pembiaran terus dalam waktu yang
panjang dapat menimbulkan ketidakstabilan
Oari sisi berbagai
yang
tersedia,
politik.
produk hukum pertanahan
ternyata
belum
hukum agar dual sistem
bisa memberikan
dapat berjalan
dan turunannya
jaminan
payung
seeara harmoni.
Lagi-Iagi
sistem pertanian skala keeil yang menjadi korban. Bersamaan dengan
itu, terungkap
bahwa pengalihan
fungsi lahan pertanian terus saja
terjadi. Oi Jawa pengalihan lahan terjadi terutama untuk pemukiman,
termasuk pengalihan lahan sawah beririgasi yang dibangun dengan
biaya sangat mahal. Akibatnya jutaan petani kehilangan tanah garapan
sebagai tempat produksi pertanian. Jumlahnya telah meneapai sekitar
9,9 juta orang. Masalah yang sama juga terjadi di sektor perkebunan
yang
banyak
dikuasai
oleh
perusahaan
besar. Akibatnya
konflik
kepentingan terhadap penguasaan lahan terus saja terjadi. Redistribusi
lahan untuk rakyat Indonesia masih sangat rendah, hanya 6,8%.31
Oikotomi pembangunan pertanian seperti ini jika tidak dihentikan
mempunyai
berjalan."
30
efek
terhadap
proses
demokrasi
yang
sekarang
Oari indikasiZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
P u rc h a s in g P o w e r P a rity (PPP), dolar yang
Diperkirakan
laju konversi lahan sawah beririgasi untuk telah mencapai 40.000 ha
per tahun. Konversi ini sebagian besar terjadi di Jawa. Bila produksi gabah kering
giling (GKG) rata-2 6 ton/ha/sekali
panen dan dalam satu tahun tanam padi dua
kali, maka produksi GKG nasional menyusut 4.840.000 ton per tahun.
31
Redistribusi
tanah
di Korea
Selatan
mencapai
80%, Taiwan
100%. Indonesia
mengalokasikan areal untuk kehutanan seluas 90 huta hektar, untuk perkebunan
15 juta hektar. Namun 42 juta keluarga petani atau sekitar 124 juta jiwa hanya
mengalokasikan
32
tanah seluas 7,8 juta hektar untuk pertanian.
Terdapat hubungan ekonomi dan demokrasi, apabila dilihat dari sisi penghasilan
per kapita atas dasar P u rc h a s in g P o w e r P a rity , PPP-dolar angkanya berkisar
4.000 dolar, padahal batas aman untuk demokrasi sebesar 6.600 dolar.
12
masih berada pada kisaran 4.000 dolar, masih diperlukan kerja keras
agar mencapai batas aman sebesar 6.600 dolar. Oiperkirakan masih
memerlukan waktu paling tidak
10-15 tahun lagi untuk mencapai zona
aman bagi perjalanan demokrasi.
Tiadanya
cenderung
perubahan
dikotomi
pilihan kebijakan
akan
terus
pertanian
memicu
pangan yang
kerawanan-kerawanan
sosial-politik dalam perjalanan menuju zona aman. Oengan demikian,
persoalannya adalah bagaimana membawa dua sistem ini agar berjalan
secara
seimbang
dan saling
menguntungkan
sehingga
membawa
pad a sistem pertanian yang berkeadilan dan berkesinambungan.ZYXWVUTSRQ
8apak
d a n Ib u s e rta p a ra h a d irin y a n g k a m i m u lia k a n
Belum adanya tanda-tanda kedaulatan pangan bakal terwujud
dapat juga dilihat dinamika ekonomi makro akhir-akhir ini. Kondisi
kontradiktif antara pertumbuhan ekonomi makro nasional yang cukup
prospektif dan masih lemahnya kondisi mikro pertanian nasional. Oi
sisi yang lain menggambarkan
satu sama lain. Beberapa
memberikan
gambaran
dua situasi yang sangat kontradiktif
indikator ekonomi
yang prospektit."
makro tampak
cukup
Tetapi di sisi lain, kinerja
sektor pertanian pangan sebagai sektor penampung 50% angkatan
kerja nasional masih kurang menggembirakan. Lagi-Iagi, implikasinya
menaikkan volume impor berbagai produk panqan."
Status ketahanan pangan Indonesia juga berada dalam posisi
yang masih memprihatinkan
jika dibanding negara ASEAN lainnya."
Kondisi ini diikuti dengan lemahnya kondisi pertanian dan pedesaan
33
Pertumbuhan
ekonomi sebesar 6%, inflasi yang relatif rendah, cadangan
devisa
sebesar 120 miliar US$, peringkat 16 besar PDB, jumlah kelas menengah sebesar
16% dan jumlah APBN yang mencapai Rp 1.800 triliun (2014) dan mengalami
peningkatan
34
Volume
hingga Rp2.1 00 triliun pad a tahun 2015.
impor
untuk beberapa
komoditas
pangan
1 juta ton. Jika dilihat dari nilai impor, angkanya
contoh nilai impor lima komoditas
per tahun
telah
melampaui
juga cukup fantastis
sebagai
utama yaitu gandum sebesar 23 triliun rupiah,
kedelai sebesar 12 triliun rupiah, beras sebesar 9,5 triliun rupiah, jagung sebesar
5,2 triliun rupiah serta garam senilai 1,1 triliun rupiah.
35
Indeks ketahanan
pangan
Indonesia
dengan
pada urutan kelima setelah Malaysia, Thailand,
Indonesia hanya sedikit lebih baik dibandingkan
(E c o n o m is t
E n te l/ig e n t
capaian
skor 46,8 masih berada
Vietnam dan Filipina dan posisi
dengan Myanmar dan Kamboja
U n it, 2 0 1 3 ).
13
yang dapat dilihat dari tingkat kemiskinan. Walaupun dilaporkan oleh
pemerintah
bahwa telah terjadi sedikit penurunan jumlah penduduk
rniskin, tetapi jika dilihat dari jumlah total angka tingkat kemiskinannya
masih, sangat mernprihatinkan."
juga mengindikasikan
belum memberikan
Ditinjau dari sisi kebijakan anggaran
bahwa politik dan kebijakan anggaran nasional
ruang yang cukup kondusif bagi pembangunan
sektor pertanian panqan."
Berbagai
kepentingan
usaha
selama
meningkatkan
telah
ini.
dilakukan
Program
posisi kedaulatan
pangan
dengan Strategi Induk Pembangunan
dipertimbangkan
36
oleh
para
revitalisasi
38;39
pemangku
pertanian
untuk
yang sudah diperbarui
Pertanian 2013-2045
40
untuk dapat lebih terpadu dan komprehensif,
Selama periode September
2012-Maret
perlu
tidak
2013, jumlah penduduk miskin di daerah
perkotaan berkurang 0,18 juta orang. Dari 10,51 juta orang pada September 2012
menjadi
10,33 juta orang pada Maret 2013 (BPS, 2013).
Di pedesaan
jumlah
penduduk miskin berkurang 0,35 juta orang dari 18,09 juta orang pada September
2012 menjadi 17,74 juta orang pada Maret 2013 (BPS, 2013). Penduduk miskin
di desa
adalah
menggambarkan
37
petani
pemilik
Jumlah anggaran pembangunan
mengalami
penggarap
dan
buruh
tani.
Kondisi
ini yang
rumitnya persoalan perdesaan dan pertanian Indonesia.
kenaikan,
sebagaimana
tertuang dalam APBN setiap tahun
pada tahun 2010 total APBN sebesar Rp1.126 triiyun dan
pad a tahun 2014 telah mencapai Rp1.843 triliun. Namun demikian alokasi APBN
yang dikelola Kementerian Pertanian sebagai kementrian utama yang mengurusi
pangan mengalami
APBN,
fiuktuasi baik dalam nominal maupun proporsi terhadap total
pada tahun 2010 alokasi
sebesar
Rp9 triliun
(0,80%)
dan pad a tahun
2014 sebesar Rp15,5 triliun (0,82%). Proporsi alokasi APBN untuk kementerian
pertanian tahun 2010-2014 tidak pernah melebihi 1,50% dari total APBN.
38
Pad a tanggal 11 Juni 2005 Presiden Susilo Bambang Yudoyono
mencanangkan
revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan (RPPK) di Jatiluhur, Purwakarta,
Jawa Barat. Tujuan RPPK yaitu meningkatkan
kesejahteraan,
mengurangi
pengangguran,
membangun
39
meningkatkan
daya
saing,
pedesaan, dan melestarikan
Enam fokus utama Program RPPK
Ketahanan
Pangan, b) Revitalisasi
membangun
ketahanan
pangan,
lingkungan.
mencakup: a) Revitalisasi
Peningkatan
Kesempatan
Pemantapan
Usaha dan
Pertumbuhan, c) Revitalisasi Ekspor Produk Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan,
d) Revitalisasi Pengembangan Produk Baru, e) Revitalisasi pertanian melibatkan
masyarakat dan bukan bersifatZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
to p -d o w n , dan f) Revitalisasi Sumberdaya Manusia
Pertanian sebagai program jangka pendek·
40
Kementrian
2015-2019
Pertanian
telah
dalam kerangka
(Sumber: Biro Perencanaan
14
menerbitkan
Kebijakan
Pembangunan
Strategi Induk Pembangunan
Kementerian
Pertanian, 2014)
Pertanian
Pertanian 2013-2045.
secara sektoral yang hanya menjadi tugas departemen
menangani
langsung
masalah
pertanian,
tetapi
teknis yang
secara
koordinatif
melibatkan lembaga lain yang terkait.
Dilihat dari perkembangan
bahwa
globalisasi
neoliberalisme
yang
situasi internasional,
digerakkan
telah menawarkan
oleh
paham
menunjukkan
kapitalisme
lebih banyak ancaman
dan
daripada
peluang bagi dunia pertanian pangan di Indonesia. Hal ini disebabkan
bukan
hanya
oleh
proteksi
terselubung
bagi dunia
pertanian
di
negara industri maju, melainkan juga oleh kemajuan dalam teknologi
dan proses produksi.
daya
saing
produk
Implikasinya
pertanian
akan memberikan
Indonesia
yang
tekanan
dapat
bagi
mengancam
keberlanjutannya.
Kedaulatan pangan yang berkeadilan dan berkelanjutan menjadi
bagian dari daya saing bangsa. Untuk mewujudkannya, penguatan
sinergi antarsektor dan inovasi iptek sekaligus menjadikannya sebagai
lokomotif
menghela
memutus
jerat
di pedesaan,
daya saing bangsa
kemiskinan
diperlukan
menjadi kata kunci. Untuk
yang sebagian
komitmen
besar
petani subsisten
politik, pendanaan
yang cukup,
kemitraan dan tindakan pelengkap di sektor lain seperti pendidikan dan
kesehatan." Sumber daya manusia yang bergerak di sektor pertanian
perlu dibenahi. Rezim pemerintahan Joko Widodo yang sekarang
memegang kendali pemerintahan menempati posisi dan momentum
yang tepat untuk melakukan koreksi. Sejarah akan mencatat.ZYXWVUTSRQPON
8apak
d a n Ib u s e rta p a ra h a d irin y a n g b e rb a h a g ia
Pemikiran ranah koreksi kebijakan dapat difokuskan
tataran berikut ini:42
41
Dalam sambutannya
PBB memperingati
Direktur Jendral
Organisasi
Hari Pangan Sedunia
itu komitmen
bahkan harus ditempatkan
sebagai
Pangan dan Pertanian
16 Oktober 2015 mengatakan
untuk menekan angka kelaparan dan kemiskinan
cukup. Oleh karena
pada tiga
pertumbuhan
seperti diungkapkan
elemen
(FAO)
bahwa
ekonomi saja tidak
di atas menjadi
penting
inti. Elemen inti dipadukan
dengan
perlindungan sosial dan didukung dengan penggunaan sumberdaya
(Sumber: Jose Graziano Da Silva, dalam: Memutus Jerat Kemiskinan
dan iptek.
Pedesaan,
cit. Kompas 17 Oktober 2015)
42
Bahan diperkaya dari hasil rumusan Simposium
yang diselenggarakan
Nasional Industrialisasi
Pertanian
oleh Majelis Guru Besar UGM (2006)
15
(a)
Landasan filosofis-ideologis
dan kebijakan ekonomi makro,
(b) Arah pembaruan strategi kebijakan pertanian menuju kedaulatan
(c)
pangan,dan
Strategi implementasi.IHGFEDCBA
L a n d a s a n filo s o fis -id e o lo g is
Gambaran
singkat
d a n k e b ija k a n e k o n o m i m a k ro
seperti diuraikan
di atas mengindikasikan
semakin longgarnya keterikatan dinamika realitas dengan acuan secara
filosofis-ideologis.
berkarakter
Padahal sudah jelas, jati diri manusia
bangsa agraris berbasis beras."
sejarah keberadaan
yang terkandung
UUD
dari
dalam Pancasila juga sudah jelas dan sudah final
1945 juga
mengisi
Hal ini diwujudkan
lahan irigasi. Nilai-nilai dasar filosofis-ideologis
diterima sebagai pandangan
untuk
Indonesia
hidup bangsa. Adanya Pasal 33 dalam
mengindikasikan
kemerdekaan
keinginan
yang
para
berujung
pendiri
pad a
bangsa
kesejahteraan
sosial yang berkeadilan. Dalam kaitannya dengan realitas keragaman
pangan utama lokal berbasis karbohidrat, seperti: sagu, ketela,
jagung, dan sebagainya pada dasarnya merupakan cermin hubungan
harmoni
antara
karakteristik
wilayah
dengan
budaya,
etnik, suku,
dan sebagainya. Penyediaan pangan utama karbohidrat dari beras
menjadi kontradiktif dengan realitas keragaman pangan lokal tersebut.
Instrumen
alat pemersatu,
yaitu Bhineka Tunggal
Ika memberikan
acuan untuk menjadi satu dan sederajat walau dalam perbedaan jenis
pangan utama lokal.
Namun
perlu
demikian,
diterjemahkan
landasan
ke
dalam
filosofis-ideologis
nilai
instrumental.
tampaknya masih belum tersedia secara lengkap.
a) kedaulatan,
b) kemandirian,
c) kelestarian,
tersebut
Hal
masih
ini
yang
Nilai ini mencakup:
d) keutuhan
sistem,
dan e) berorientasi ke depan. Nilai instrumental ini sudah semestinya
dijadikan dasar dalam mengembangkan arah koreksi kebijakan dan
strategi
implementasi
sesungguhnya
43
Sahid
Susanto,
kebijakan
menuju
kedaulatan
pangan
yang
(lihatZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
e n d n o te s ). 3
2015.
Jatidiri
Manusia
Indonesia:
Keberadaan
Lahan
Irigasi
sebagai Perwujudan Karakter Bangsa Agraris Berbasis Beras. Dalam: Jatidiri
Manusia Indonesia, Dalam Perspektif Pembentukan Karakter Bangsa. Penerbit
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 2015.
16
Koreksi kebijakan ekonomi makro yang terkait dengan pertanian
pangan perlu juga kembali dieermati untuk diletakkan dalam kerangka
menuju visi dan misi pembangunan
pembangunan
pertanian
tentu
pertanian jangka
saja
untuk
panjang. Visi
menjadikan
pertanian
sebagai sektor strategis dalam membangun pilar kedaulatan nasional.
Sedangkan
sistem
misinya sudah semestinya
ganda
pertanian
berbasis
ditujukan
untuk membangun
teknologi
sehingga
mampu
mewujudkan kedulatan pangan yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Integrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN
pintu."
(MEA) sudah di ambang
Kesepakatan MEA mengarah untuk menjadikan pasar tunggal
dan basis produksi untuk bersaing di pasar global. Walaupun demikian,
seeara internal pilihan desain ekonomi
landasan filosofis-ideologis
menunjukkan
makro harus eerdas. Basis
harus tetap menjadi aeuan utama untuk
sebagai bagian jati diri bangsa Indonesia. Hal ini tetap
diperlukan sebagai bagian daya tawar politik terhadap bangsa lain.
Untuk
mewujudkannya
diperlukan
negara. Dalam konteks kebijakan
adanya
pembangunan
intervensi
sektoral,
agar pertanian tidak kian terpuruk dan mampu meningkatkan
tawar
seeara
sistematis
dan
berkelanjutan,
menjadi
oleh
menjaga
daya
keharusan.
Intervensi diarahkan pada upaya untuk mengurangi kesenjangan
sosial. Menjaga harmoni pertanian konvensional skala keeil dengan
pertanian industrial skala besar menjadi bermakna jika mengaeu pad a
falsafah filosofis-ideologis
sebagai
lebih sederhana, pelaksanaan
konsekuen
kebijakan
Dalam bahasa yang
nilai-nilai Paneasila dengan murni dan
di bidang pertanian
menempatkan
pijakannya.
pangan.
pembangunan
Dalam konteks ini, upaya
sektoral
pertanian
menjadi
bagian yang utuh dari kebijakan ekonomi makro, maka membangun
seeara harmoni dengan menempatkan industri berbasis impor ZYXWVUTSRQPON
(im p o rtbased
in d u s try )
dan industri berbasis sumber daya lokal (d o m e s tic -
b a s e d in d u s try ) menjadi sangat pentinq."
44
Masyarakat
Ekonomi ASEAN
2015. Menjelang
cukup
parah
(MEA) akan berlaku efektif tanggal 31 Desember
hari keberlakuan
yang juga
menjalar
itu, dunia sedang
ke Indonesia.
diguncang
Komoditas
ekonomi
perkebunan
yang
yang
berorientasi ekspor turun drastis. Dalam waktu yang bersamaan, masyarakat
pertanian konvensional skala kecil menghadapi berulangnya bencana kekeringan.·
45
Lengkapnya lihat: Mochammad
Maksum Machfoedz, 2015. S h iftin g fro m d ic h o to m y
to d u a lis m :
th e in d o n e s ia 's
T h e w a y to s u rv iv e
econom y.
A paper presented at the
17
Arah pembaruan strategi kebijakan pertanian menuju kedaulatan
panganZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
S e p e r ti
. SDG
2015
b e r s a m a , DCBA
S u s ta in a b le
k ita k e ta h u i
te la h
d is e p a k a ti
sebagai
D e v e lo p m e n t
tin d a k
la n ju t
G o a ls ,
M ile n iu m
d a ri
D e v e lo p m e n t G o a ls (M D G ).4 6 D a la m w a k tu y a n g b e r s a m a a n , b a r u - b a r u
in i 1 2 n e g a r a
d i w ila y a h
s e b a g a i k e s e p a k a ta n
m e lib e r a lis a s i
k e k u a ta n
k e s e p a k a ta n
dapat
d u n ia .
m e n ja d i
k o n te k s
u la n g .
O r ie n ta s in y a
le b ih
d a la m
itu ,
s tr a te g i
p e r lu
s o lu s i
b a g ia n
p e r ta n ia n
b e ru p a
b e r m a r ta b a t.
K o m itm e n
le b ih
d ia r a h k a n
p ro d u k
d a ri
47
p e r ta n ia n ,
p ilih a n
p o litik
dapat
P ro d u k
p e r ta n ia n
m e m b e r ik a n
p e n in g k a ta n
yang
k o n v e n s io n a l
la y a k
C o n fe r e n c e
u n tu k
o n A g r o in d u s tr y ,
b a g ia n
S e r tik a t
s e ja k
m e n ja d i
ta h u n
S e r ik a t,
B r u n e i,
M a la y s ia ,
2008
Kanada,
a la m
daya
k e d a u la ta n
s a in g
pangan
m em asukkan
aspek
s k a la
k e c il,
d ip o s is ik a n
k o m o d ita s
s e c a ra
le b ih
IC O A a t E h im e
D e v e lo p m e n t
h a y a ti
U n iv e r s ity ,
G o a ls ,
(b io -re s o u rc e )
Japan, 2015
MDG
dan
k e h a ru s a n
sebagai
aset
lin g k u n g a n
S e b a g a i tin d a k
la n ju t M D G a d a la h
G o a ls , S D G 2 0 1 5 .
m o to r
dan
p e r ja n jia n
m enyangkut
M e k s ik o ,
S in g a p u r a
m enyangkut
b e a (S u m b e r:
M e lin iu m
k u a t d a r i a r a h k e b ija k a n .
D e v e lo p m e n t
A m e r ik a
k a re n a
di
s o s ia l- e k o n o m i- b u d a y a ,
R um usan
k ir a n y a
h a r u s m e n ja d i
je n is
n e g a ra
k e b ija k a n
agar
k e a d ila n
pangan
s u m b e rd a y a
d ig a r a p
18
b e ra s
m e n e m p a tk a n
A m e r ik a
d a ri
bangsa.
m e la k s a n a k a n
S u s ta in a b le
pangan
L e b ih d a r i 8 0 % b e r a s d ip r o d u k s i d i la h a n s a w a h b e r ir ig a s i
In te r n a tio n a l
46
Im p lik a s in y a
m e w u ju d k a n
p e r s o a la n
n ila i ta m b a h
m e n ja d i
U n tu k
p e r ta n ia n
40%
p a s a r ."
h a r g a d ir i d a n m a r ta b a t
pangan
u n tu k
m e ru p a k a n
in i. Y a n g d iu n tu n g k a n
k o m p e titif.
d a n k e r ja s a m a s in e r g i g lo b a l- r e g io n a l.
h a ru s
dua dekade
yang
k o m o d ita s
d a r i lib e r a lis a s i
d ia n g g a p
(d u a l p o lic y ) y a n g s u d a h m e n ja d i p ilih a n p e r lu d ik e m a s
ganda
p e n in g k a ta n
d a la m
K e m itr a a n
TPP
In d o n e s ia a k a n le b ih s u lit la g i b e r k o m p e tis i.
s is te m
k o n tr ib u s i
te r b e s a r
P e rd a g a n g a n
yang
im p o r a k a n m e m b a n jir i
D a la m
T P P ).
n e g a r a y a n g u n g g u l d a r i n e g a r a la in s e h in g g a
p ro d u k
lu a r T P P , te r m a s u k
m e n y e p a k a ti
k e - 1 2 a n g g o ta n y a
b a g ia n
in i a d a la h
m e n ju a l
P a s ifik te la h
P a rtn e rs h ip ,
p e rd a g a n g a n
p e rd a g a n g a n
ekonom i
te n tu s a ja
lin g k a r
(T ra n s -P a c ific
T r a n s - P a s ifik
p e rd a g a n g a ,
1 2 n e g a ra .
C ile , P e r u , J e p a n g ,
d a n V ie tn a m .
T a ju k K o m p a s ,
T ra n s -P a c ific
P e r ja n jia n
n e g a ra
A u s tr a lia ,
in i d ia n g g a p
h a k c ip ta , in s fr a s tr u k tu r
9 O to b e r 2 0 1 5 ) .
P a rtn e rs h ip ,
K e -1 2
TPP yang
itu a d a la h
S e la n d ia
B a ru ,
k o m p r e h e n s if
dan penghapusan
1800
s e e a ra
k o n v e n s io n a l
sebagai
s a tu
hukum
yang
m e n ja d i
s k a la
k e s a tu a n
d iik u ti
k e e il.
paket
dengan
s a n g a t s tr a te g is .
K e b e ra d a a n n y a
p ilih a n
p o litik .
penegakan
D a la m
k o n te k s
p e r lu
d ip o s is ik a n
In s tr u m e n
p e r lin d u n g a n
h u k u m DCBA
(la w
e n fo rc e m e n t)
in i, s itu a s i k e n a ik a n
ju m la h
p e n d u d u k y a n g te r u s m e n in g k a t d a n tid a k s e b a n d in g d e n g a n lu a s la h a n
saw ah
b e r ir ig a s i y a n g a d a m e n ja d i p e r tim b a n g a n
sw asem bada
m e n g a ra h
pangan khususnya
p a d a s e b e ra p a
d a n s e b e ra p a
pangan
( b e r a s ) d a la m
besar pengadaan
b e r a s y a n g h a r u s d iim p o r ta n p a h a r u s m e n g o r b a n k a n
d ir i,
dan
m a r ta b a t
bangsa.
p e rs e n s w a s e m b a d a
K ir a n y a
d a n s is a n y a
la y a k
im p o r .
la h a n s a w a h b e r ir ig a s i y a n g d ilin d u n g i
U n tu k p e r ta n ia n
pangan
a r a h s tr a te g i k e b ija k a n n y a
d a la m
m e n g a ta s i
sum ber
daya
m e n ja g a
p r o d u k tif,
s o s ia l,
k e s e m p a ta n
e le m e n
dan
sebagai
K e b ija k a n
te r k o n tr o l
p e r lu
paseapanen,
p e r lu
s e r ta
p e n in g k a ta n
D e v e lo p m e n t
a la m
h a y a ti
p e n g o la h a n
pangan.
k u a n tita s
dengan
D e v e lo p m e n t
G o a ls )
itu p e r lu
ekonom i
h a rk a t
budaya
dan
dan
sum ber daya
dan
(b io -re s o u rc e )
kenyam anan
pada
e k s te n s ifik a s i,
U n tu k
in d u s tr i
m e w u ju d k a n
h a l itu
pendukung
s e p e r ti
fa k to r
m a n u s ia , ja r in g a n
k e r ja d a n
d a n te k n o lo g i.
itu , k o m itm e n
d a la m
m e la k s a n a k a n
G o a ls ) s e b a g a i k e la n ju ta n
k e h a ru s a n
sebagai
dan
( k e a d ila n
p o lu s i d a n b io d iv e r s ita s ) .
m e n g a ra h
k u a lita s
s e r ta ilm u p e n g e ta h u a n
B e rs a m a a n
(S u s ta in a b le
U n tu k
p r o d u k d a n p ilih a n p r o d u k u n g g u la n ,
s u m b e r e n e r g i, in fr a s tu k tu r ,
k o m u n ik a s i,
te r h a d a p
a k tiv ita s
te r ja g a n y a
p e m e r a ta a n )
( p e r lin d u n g a n
d iv e r s ifik a s i
y a itu :
s o s ia l d a n
e k o s is te m
yang
in d u s tr i,
akses
lin g k u n g a n .
d a n p e r lin d u n g a n
in te n s ifik a s i,
b e r o r ie n ta s i
kesam aan
s ta b ilita s ) ,
dan
7 0 --8 0
m e n ja d i s a n g a t p e n tin g .
u ta m a ,
m a k h lu k
b e ru s a h a
angka
z o n a s i p e rm a n e n
a g a r m a m p u m e n ja d i b a g ia n
k e m is k in a n ,
tig a
e fis ie n s i,
m a r ta b a t m a s y a r a k a t
hukum
besar yang
d a n b e rw a w a s a n
k e s e im b a n g a n
( p e r tu m b u h a n ,
s k a la
k e k u ra n g a n
id e n tita s ,
MEMBANGUN PENGUATAN SINERGI
DAN INOVASI UNTUK MEWUJUDKAN
KEDAULATAN PANGANHGFEDCBA
P id a to
D ie s
o le h :
P r o f. D r . S a h id
S u s a n to ,
M .S .
d a la m
R a p a t T e rb u k a
di G edung
U n iv e r s ita s
G rh a S a b h a
d a la m
P e r in g a ta n
M ada
P ra m a n a
ra n g k a
D ie s N a ta lis
Y o g y a k a rta ,
G a d ja h
UGM
19 D esem ber
k e -6 6
2015
U N IV E R S IT A S
MEMBANGUN
UNTUK
G ADJAH
MADA
PENGUATAN
M EW UJUDKAN
M E N G A B D I:
S IN E R G I
DAN
KEDAULATAN
IN O V A S I
PANGAN
XWVUTSRQPON
B is m illa h ir r a h m a n ir r a h im
Y a n g k a m i h o r m a ti,
N g a r s o D a le m
B u w o n o DCBA
X
S r i S u lta n H a m e n g k u
K e tu a , S e k r e ta r is ,
d a n A n g g o ta
M a je lis
W a li A m a n a t,
K e tu a , S e k r e ta r is ,
d a n A n g g o ta
Dewan
G u ru B e s a r,
K e tu a , S e k r e ta r is ,
d a n A n g g o ta
S e n a t A k a d e m ik ,
R e k to r d a n W a k il R e k to r ,
P a r a D e k a n d a n W a k il D e k a n ,
K e tu a L e m b a g a ,
K e tu a d a n S e k r e ta r is
P a ra D o s e n ,
S e n a t F a k u lta s ,
T e n a g a K e p e n d id ik a n ,
P a ra P e n g u ru s
d a n A n g g o ta
P a ra T a m u U n d a n g a n
A s s a la m u 'a la ik u m
d a n M a h a s is w a
K e lu a r g a A lu m n i G a d ja h M a d a ,
d a n H a d ir in y a n g k a m i m u lia k a n ,
w a r a h m a tu lla a h i
w a b a r a k a a tu h
S e la m a t p a g i d a n s a la m s e ja h te r a
O o m s w a s tia s tu
P a r a h a d ir in y a n g k a m i m u lia k a n ,
P e n g a n ta r
A lh a m d u lilla h ,
a lh a m d u lilla h
h ir o b il a la m in . dcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIH
M arilah di pagi hari
yang berbahagia ini kita panjatkan puji dan syukur ke hadiratA liah
karena hanya atas perkenan-N ya
S w t,
kita sem ua bisa berada di gedung
G rha S haba P ram ana yang m egah ini dalam keadaan sehat w alafiat.
S em oga A llah S w t selalu m em berikan rahm at dan hidayah kepada kita
sem ua sehingga
kita selalu dapat m engem ban
bangsa dalam arah yang benar. A m in Y R A .
tugas m ulia m endidik .
H ari ini m erupakan
hari berbahagia
bagi kita sem ua.
H ari ini
adalah hari ulang tahun U niversitas G adjah M ada tercinta. U niversitas
kita sekarang
telah
m enginjak
um ur yang ke-66 tahun.
D i usia ini,
m asyarakat banyak tentu telah m erasakan m anfaat dari kehadirannya.
B eberapa contoh yang dapat dikem ukakan:
anak
bangsa,
pelayanan
yang dim ilikinya,
pem ikiran
kem unculan
kontribusi dalam m endidik
cerdasnya
ilm u-ilm u
baru, m em berikan
m asukan dalam pengam bilan
ataupun
akadem ik
reputasi
K esem uanya
m elalui
para
baru, terobosan
di tingkat
keputusan strategis,
nasional
dan
internasional.
itu pada ujungnya adalah upaya m ew ujudkan
m isi untuk kesejahteraan
pakar
hasil ilm iah
sebagian
m an usia.
N am un dem ikian, dinam ika ekonom i, sosial, politik, dan budaya
. yang
dibarengi
dengan
begitu cepat m em baw a
perkem bangan
konsekuensi
ilm u
dan
pada persoalan
bernegara yang sem akin kom pleks. K om pleksnya
energi,
pendidikan,
ekonom i-politik
kesehatan,
teknologi
lingkungan,
yang
berbangsa
dan
persoalan pangan,
hukum ,
dan
sosial-
m erupakan beberapa contoh yang bisa dikem ukakan.
P ersoalan ini akan terus berlanjut.
S esuai dengan tem a D ies N atalis U G M kali ini dengan bidang
A gro
sebagai
Lokom otif
D aya
S aing
B angsa
R akyat, m aka kam i m em ilih judul DCBA
U N IV
M E N G A B D I:
M E M B A .:\f G U N
U N T U K
U J U D K A N
8apak,
M E W
K esejahteraan
G A D J A H
S IN E R G I
P A N G A N .
M A D
D A N
IN O V A S I
XWVUTSRQPONMLKJIHGF
banyak
diskusi
tentang
kedaulatan
pangan
dilakukan
dan telah m enghasilkan
banyak dokum en. P ada kesem patan
rasanya
m asih
relevan
apabila
pangan
kita angkat
lagi karena
ada
sangat
yang m em berikan
m om entum
m ew ujudkannya.
K edaulatan
berbangsa
dan bernegara
diskusi
situasi
dan sem akin
pangan
tentang
kali ini,
kedaulatan
sosial-ekonom i-politik
kuatnya keinginan
sebagai
harus terus-m enerus
bagian
untuk
kedaulatan
disuarakan.
sam pai sem akin redup dan m enjadi hilang dari ingatan kita.
2
A
lb u , d a n p a r a h e d ir in y a n g b e r b a h a g ia ,
S udah
•
P E N G U A T A N
K E D A U L A T A N
dan
E R S IT A S
Jangan
Fenom ena
p e r t a n i a n dcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
pang an
d in a m ik a
U ntuk itu, m arilah
dinam ika
kita m elihat
pasokan-kebutuhan
bersam a
pangan
sepenggal
akhir-akhir
fenom ena
ini.
D ari
pasokan, kenyataan yang bisa kita cerm ati dalam lim a-sepuluh
terakhir m enunjukkan
m asyarakat,
kedelai,
bahw a ham pir sem ua kebutuhan pangan utam a
seperti: beras, tepung, gula, protein dan daging, kacang
buah-buahan
sebagian
sisi
tahun
dan
besar tersedia
hortikultura,
bahan pangan utam a ini pun sem akin
konteks kedaulatan
susu, garam ,
dari im por. P roporsi
dan
lain-lain,
kecenderungan
lam a sem akin
im por
besar. D alam
pangan, proporsi ini bahkan sudah dalam angka
yang m enqkhaw atirkan.'
D ipicu adanya keengganan
im por
yang
kom oditas
kadang
panqan
pem erintah
penting
harga daging sapi m engalam i
M anajem en
pangan
enonotesi.'
lain.
B eras,
B elum
kenaikan
harga
lupa dari ingatan
kita,
gejolak harga yang m asih belum bisa
pasok dan distribusi bahan pangan protein
dan daging ini sam pai sekarang
(Iihat juga
m enyebabkan
m enjadi tak terkontrol.
dikendalikan,
untuk tidak m elakukan
m asih belum teratasi
G ejolak
harga
m isalnya.
ini diikuti
M usim
sepenuhnya"
dengan
kem arau
kom oditas
panjang
sebagai
pem icu gejolak harga beras. D arurat pangan pun untuk kesekian kali
terjadi dan berulang, terutam a
saat terjadi m usim kem arau panjang,
dan ham pir setiap tahun." S isi lain, tata niaga bahan pertanian pang an
juga
berkontribusi.
m ekanism e
S istem
penyaluran
yang terus-m enerus.
M engkhaw atirkan
tata
niaga
produk
retriktif
peran
terkait
dengan
kenaikan
harga
T anda-tanda krisis pangan sepertinya sudah kita
dalam
konteks
sem akin
pada im por yang akan m em perlem ah
pergaulan
yang
m enam bah
tingginya
ketergantungan
posisi daya taw ar negara dalam
pang an
berbagai
internasional
M enurut data dari F A O tahun 2006, konsum si daging
sekitar 4,5 kg per/kapita/tahun.
Jum lah
penduduk
Indonesia
ini m asih jauh jika dibandingkan
M alaysia 38,5 kg per kapita per tahun, T hailand
hanya
dengan
(14), F ilipina (8,5), dan S ingapura
dengan 28 kg per kapita per tahun. DCBA
3
A rsip
K om pas
13 O ktober
P angan. A da 19 K ecam atan
akibat kekeringan
O esem ber
tahun
1977 m enginform asikan
di 18 K abupaten
dan serangan
ham a.
1977 situasi akan sem akin
1977-1978
hanya terkum pul
bahw a
Jaw a
B arat O arurat
P ropisi Jaw a B arat kesulitan pangan
K alau kondisi tidak teratasi sam pai buang
gaw at.
P engadaan
13.000 ton sem entara
oleh O olog dari petani
targetnya
80.000
ton.
(S um ber: K om pas 13 O ktober 2015).
3
rasakan.'
O i sisi lain setiap terjadi
dolar m enjadikan
berpenghasilan
penurunan
nilai rupiah terhadap
bahan pangan terasa sem akin
m ahal bagi rakyat
adalah terjadinya EDCBA
PHK
rendah." Im plikasi selanjutnya
.buruh di berbagai sektor, term asuk di sektor pangan. S eiram a dengan
fenom ena
ini juga bisa kita am ati dari penurunan
angka nilai tukar
petani (N T P ). N T P pelaku produksi pertanian konvensional skala kecil
m enunjukkan
penurunan
yang
siqnifikan."
B ersam aan
dengan
itu,
dunia usaha kecil m enengah (U K M ) di bidang pertanian pangan bahan
baku dan olahan berjalan terengah-engah.
S eiring
dengan
itu, kenaikan
populasi
dan laju pertum buhan
penduduk yang tinggi berim plikasi pada kenaikan kebutuhan pangan.
Jum lah penduduk
Indonesia
tingkat pertum buhan
sekarang
sekarang
sekitar 235 juta jiw a. O engan
1,49% m aka diperkirakan
2045 atau 100 tahun sejak kem erdekaan
pad a tahun
populasi penduduk Indonesia
akan m encapai 321 jutajiw a. T ahun di m ana bonus dem ografi berakhir.'
P enyederhanaan
angka dalam sepuluh tahun terakhir m em perlihatkan
angka laju kenaikan
penduduk
sam a dengan jum lah
sekitar 4,5 juta per tahun. A ngka ini
penduduk
S ingapura.
T antangan
m ew ujudkan
kedaulatan pangan m enjadi sem akin berat.
U paya m ew ujudkan
berbagai
dim ensi
m eluncurkan
kedaulatan
persoalan
berbagai
Indonesia dalam A ncam an
dalam : M em perkuat
yang
paket
m em ang
rum it. K ehadiran
kebijakan
ekonom i
P etani,
NTP
negara
dengan
seperti
H ikam , ed., 2014;
pangan dem i m asa depan Indonesia 2015-2025).
nila rupiah terhadap dollar pernah m encapai titik
sekitar 20% pada akhir bulan S eptem ber-aw al
N ilai T ukar
m enghadapi
dirasakan
K risis P angan (S um ber: M uham m ad
ketahanan
P ad a tahun 2015 saja, penurunan
terendah
pangan
terus
m erosot.
U pah
buruh
O ktober 2015
tani
pad a Januari
2014
R p39.383,- per hari turun m enjadi R p37.887,- per hari pada Juli 2015. N T P untuksub
sektor tanam an
pang an dan perkebunan
rakyat untuk bulan Juni 2015 dibanding
N T P bulan O ktober 2014 m asing-2 turun dari 98,14 m enjadi 97,29 dan dari 101,23
m enjadi 97,78. (S um ber:
K unci M encegah
S ejak
jum lah
tahun
2012
penduduk
P ancasila
R adikalism e
Indonesia
usia produktif
angka 50. P ad a titik ini disebut
o p p o r tu n ity .
D iperkirakan
pem bangunan
O ktober 2015).
4
Jangan Jadi S logan K osong. K eadilan S osial
dan Intoleransi. XWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
K o m p a s , 2 S eptem ber 2015).
m enikm ati
bonbus
yang m enanggung
dem ografi,
yaitu
titiek em as atau populer disebut
terjadi tahun 2028-2031.
lebih baik, (S um ber: M em anfaatkan
sa at
rasio
usia tidak produktif di baw ah
th e
w in d o w
P eriode m eningkatkan
B onus D em ografi,
of
peluang
K om pas,
2
"pem adam
kebakaran"."
P engem bangan
konsep kebijakan pertanian
pangan jangka panjang yang ada seperti tidak bisa terim plem entasikan
dengan baik. XWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
8apak,
Ib u , d a n p a r a h a d ir in y a n g s a y a m u lia k a n ,
Indonesia
m erupakan
Jum lah dan variabilitas
zam rud
khatulistiw a.
Itu benar adanya.
sum ber daya alam yang dikandungnya
luar
biasa kayanya: sum ber daya alam biologis flora dan fauna yang kaya
vaiabilitasnya-term asuk
m aupun kekayaan
geografis
D alam
m ikroorganism e--tam bang
sosial budayanya.
D em ikian
dan
m ineral
pula anugerah
letak
Indonesia yang berada di w ilayah tropis beriklim m onsonal.
kaitannya
produksi
bahan
m enjadikannya
Indonesia
dengan
baku
aktivitas
pangan,
m udah. D ilengkapi
sem estinya
m am pu
m enyejahterakan
rakyatnya.
ini (2015) dan
sem estinya
tidak
untuk
yang
proses
dem ikian
ini
olah ilm u dan teknologi,
berdaulat
B esarnya
"dijual"
m elakukan
w ilayah
dengan
untuk
juta
pad a tahun
m anusia
karakter
jum lah
diprediksi
pangan
penduduk
m eningkat
dijadikan
pasar
sekaligus
yang
terus,
produk
240
sudah
kom oditas
pangan irnpor," Indonesia dengan anugerah alam dan segal a potensi
lainnya m estinya
pangan.
Y ang
m am pu m engatasi
dibutuhkan
ketergantungan
sebetulnya
sederhana:
m asalah
im por
keyakinan
kuat,
kerja keras, kejujuran, dan keadilan. Jika hal ini bisa dibangun, bahkan
dapat m enjadi negara yang diperhitungkan
dalam setiap pengam bilan
keputusan baik dalam skala regional m aupun global. B anyak di antara
kita sudah sering m endengar tentang kualitas pem bangunan
kesinam bungan
produksi
B
pertum buhan,
pertanian
P elam batan
ekonom i
akhir ini direspon
kebijakan
pangan.
prestasi
yang dikhaw atirkan
m engarah
eerdas oleh pem erintah
ekonom i.
N am un
D aya beli kelom pok
pem bangunan
B egitu juga canggihnya
dengan
paket kebijakan
m asyarakat
D iinspirasi
akhirpaket
pada dunia usaha.
dari pelaku produk
pertanian
dari jangkauan
dari E m il S alim : P asar K ita "T idak untuk D ijual" ( K o m p a s ,
initinya,
m enjadi
sejum lah
paket
ini. DCBA
kebijakan
P ada
bidang
pada krisis ekonom i
m eluneurkan
skala kecil yang selalu m enjadi korban, m asih jauh tersentuh
9
di
iptek di bidang
lebih m engarah
m iskin khususnya
ekonom i,
bergesernya
T r a n s - P a c ific
T r a n s - P a s ific
P a r tn e r s h ip
(T P P )
S tr a te g ic
E c o n o m ic
m engindikasikan
6 /1 1 /2 0 1 5 ) .
P a c ific
kepentingan
(T P S E P ).
proteksi
pasar anggotanya.
5
pertanian pangan. T etapi, realitas di sekitar kita yang ada dan tam pak
hanyalah
paradoks.
K etergantungan
kebutuhan
pangan pada im por
sem akin lam a sem akin besar. A rah m enuju kedaulatan pangan bukan
sem akin dekat, tetapi m alah sem akin jauh. EDCBA
Is tila h
k e d a u la ta n
pangan
D alam konteks berbangsa dan bernegara yang berdaulat, pangan
m erupakan
salah
satu elem en
pangan akan m elem ahkan
kedaulatan.
elem en
K erentanan
kedaulatan
kedaulatan
yang lain: kedaulatan
energi, finansial, teritori, dan m iliter.
A da
pangan,
beberapa
seperti
ketahanan
beberapa
istilah
sejenis
kem andirian
pangan.
D alam
istilah tersebut
m encukupi kebutuhan
terkait
pangan,
konteks
dengan
sw asem bada
negara-bangsa,
m uncul lebih diw arnai
pangannya.
pangan adalah hak seseorang
kedaulatan
pangan,
dan
pem aknaan
karena kepentingan
S alah satu term inologi
untuk m endefinisikan
kedaulatan
sistem
pangan
bagi m ereka sendiri. Istilah ini dibuat oleh anggota XWVUTSRQPONMLKJIHGFED
V ia C a m p e s in a pada
1 9 9 6
tahun DCBA
.
1 0
P endukung
kedaulatan
pangan m enem patkan
dalam m em produksi,
m endistribusikan,
tengah
keputusan
bukan
pada
pengam bilan
korporasi
atau
dan m engonsum si
dan pem buatan
institusi
individu
pangan di
kebijakan
pasar. B ila m engikuti
pangan,
term inologi
ini
dasarnya tidak ada satu negara pun di dunia ini yang m am pu
berdaulat
penuh
100%
untuk
m encukupi
kebutuhan
pangan
yang
diproduksi, didistribusi, dan dikonsum si oleh negara itu sendiri. U ntuk
kom oditas
pangan
yang
disebut sw asem bada.
tahun
1 9 8 4 -1 9 8 9 .
dianggap
Indonesia
penting,
beras
m isalnya,
pernah sw asem bada
Jepang sam pai sekarang bisa sw asem bada
100% , tetapi dalam w aktu yang bersam aan
biasa
beras sekitar
beras
juga sebagai salah satu
negara im portir terbesar kom oditas pangan lainnya.
D alam
upaya
kebijakan,
m uncullah
ketahanan
pangan
nutrisinya
tc
term inologi
m enekankan
dapat
"G lobal S m all-S cale
F ir s t N e w s
6
dan
m ew ujudkan
disediakan
F arm ers' M ovem ent
kedaulatan
ketahanan
pangan
pangan.
akses
pangan
m elalui
proses
D eveloping
m elalui
K ebijakan
yang
tercukupi
produksi
dalam
N ew T rade R egim es", F o o d
& V ie w s , V olum e 28, N um ber 97 S pring/S um m er
2005, p.2
negeri maupun
ini juga
dari irnpor."
diambil
e n d n o ie s i?
dalam
Implikasi
Oi Indonesia,
UU 18/2012
makna dari terminologi
tentang
dari terminologi
Panqan"
ini adalah
(lihat juga ZYXWVUT
nilai efisiensi
dan
produktivitas menjadi ukuran. Yang terjadi kemudian di banyak negara,
berkembanglah
rezim korporasi
pangan dengan
mendominasi
produksi dan perdagangan
konvensional
skala kecil terlantarkan."
perusahaan
besar
pangan, sementara
petani
Implikasi selanjutnya
adalah
berkembangnya industrialisasi pertanian pangan, dengan konsekuensi
terdesaknya pangsa pasar bagi produsen kecil dan berbagai dampak
Iingkungan.14;15
Suatu konsekuensi di era kapitalisme dan liberalisme.
Yang terjadi sekarang di Indonesia, tidak luput dari fenomena ini.
Sebagai bagian dari komponen bangsa, Universitas Gadjah
Mada tentu saja menginginkan perubahan yang signifikan. Landasan
filosofis Pancasila dan UUO 1945 sebagai payung hukum, khususnya
Pasal 33 sudah jelas. Tetapi kenyataannya semakin jauh dari "roh"
yang dikandungnya. Apakah ini sebatas cita-cita? Sama sekali tidak.
Membangun penguatan sinergi dan inovasi kiranya adalah kunci
utama. Payung tatanan hukum yang prokedaulatan pangan diikuti
dengan penegakan hukumnya menjadi kunci. Oari sisi waktu juga
merupakan momentum yang tepat bagi rezim pemerintahan Joko
Widodo sekarang ini. Rezim Joko Widodo relatif tidak memikul beban
politik masa lalu.
11
Dalam
konteks
Indonesia,
tersurat
dalam
UU No 12 tentang
Pangan,
2012,
menjelaskan bahwa Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi
negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan
yang
cukup,
baik jumlah
maupun
mutunya,
aman,
beragam,
bergizi,
merata,
dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
12
Pasal1 Angka 2 UU 18/2012
adalah
hak negara
dan
Pangan yang menjamin
bagi masyarakat
tentang Pangan mendefinisikan
bangsa
yang
secara
mandiri
Kedaulatan
menentukan
Pangan
kebijakan
hak atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan
untuk menentukan
hak
sistem Pangan yang sesuai dengan potensi
sumber daya lokal".
13
McMichael,
Philip (2009). J o u rn a l of P e a s a n t
S tu d ie s
36(1): 139-169;
cit: https://
id.wikipedia.org/wiki/Ketahanan_pangan
14
La Via Campesina
Africa
(2011) Putting
Farmers
First Declaration.
http://www.
puttingfarmersfirst.ca/la-via-campesina-africa-declaratio n l
15
Greenpeace
(2008)
Recommendations.
The
World
Amsterdam:
Agriculture
Report
2008:
Results
and
Greenpeace.
7
B a p a k , Ib u , d a n p a ra h a d irin y a n g b e rb a h a g ia ,
Lesson learned:IHGFEDCBA
b e n c a n a k e la p a ra n d a n s w a s e m b a d a b e ra s mlkjihgfedcbaZY
Bagi
generasi
yang
mengalami
bencana
kelaparan
tahun
1963-1964, termasuk saya yang waktu itu masih SMP, tentu sangat
membekas
dalam
ingatan
kita.
Dipicu
musim
kemarau
panjang
menjadikan
daerah kering tidak bisa panen produk bahan pangan.
Ribuan orang meninggal karena kelaparan. Harga pangan membubung
tinggi. Beras menjadi komoditas
banyak.
Saat
lain seperti
itu
dikenal
bulqur,"
mahal, tak terjangkau
beras jagung,
beras. Pilihan politik yang dikenal
pemerintahan
Gaber."
Jam an
Sukarno.
dan gaber
b e rd ik a ri
Dalam suasana
masyarakat
Sumber
karbohidrat
menjadi
pengganti
menjadi pilihan rezim
perang dingin Barat-Timur,
pilihan politiknya lebih condong ke arah sosialisme
dan menentang
kapitalisme. Implikasi di tingkat praksis memberikan kontribusi dalam
memicu
bencana
kelaparan.
Namun
demikian,
kekayaan
sumber
daya alam utuh tak terkuras dan lingkungan tidak rusak parah seperti
sekarang.
Pergantian
dengan
pemerintahan
perubahan
kapitalisme
sikap
dengan membuka
swasembada
pangan
dan pembangunan
rezim
politiknya.
Suharto
lebar-Iebar
khususnya
beras
irigasi besar-besaran
1967 diikuti
tahun
Pilihannya
condong
ke arah
investasi asing. Program
dicanangkan.
dilakukan"
Rehabilitasi
di Jawa maupun
di luar Jawa. Karena keunggulan sumber daya alamnya, Pulau Jawa
16
Gaber adalah ampas tepung tapioca atau bungkil ketela pohon yang dikerinqkan.
Sekarang gaber dipakai untuk campuran
makanan ternak. Gaber menjadi bahan
pangan pokok saat terjadi krisis pangan di wilayah
Gunungkidul Yogyakarta pada tahun 1963.
17
Bulgur berasal dari jagung
kering yang di pecah-pecah
makanan ternak. Sa at jaman gaber, bulgur merupakan
USA.
18
Saat tercapai swasembada
di Indonesia
kira-kira
kering
seperti
Kabupaten
kecil. Bulgur merupakan
bantuan krisis pangan dari
beras tahun 1984, posisi luas lahan sawah beririgasi
4.625
ribu ha. Lebih
dari separuhnya
(54%) berada
pulau Jawa, kemudian diikuti Sumatra (1.017 ribu ha), Kalimantan
di
(398 ribu ha),
Sulawesi (412 ribu ha) dan lainnya tersebar di Nusa Tenggara, Bali, Maluku dan
Irian. Angka-angka ini terus menurun karena kompetisi peruntukan dengan industri
dan peru mahan.
8
diposisikan
sebagai pusat pengembangan
Lahan sawah
Penerapan
beririgasi
menjadi
pancausaha
lahan sawah beririqasi."
andalan
tani dilakukan."
produksi
beras nasional.
Koperasi unit desa (KUO)
Oengan ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
a t a ll c o s t, swasembada beras tercapai
dibentuk di desa-desa."
tahun 1984. Hanya kurang dari lima tahun, Indonesia sudah kembali
mengimpor
beras. Produksi
karbohidrat
dalam
bentuk beras"
dan
tepung tidak dapat memenuhi kebutuhan jumlah populasi penduduk
yang terus meningkat.
Rezim
berganti
rezim,
impor
beras
dan
komoditas
pangan
penting lainnya masih terus terjadi. Tendensinya terus meningkat dari
tahun
ke tahun.">'
ekonomi
dengan
liberalisme
19
Oalam waktu yang bersamaan,
semakin
tak dapat
membuka
dibendung.
lebar-Iebar
pembangunan
kapitalisme
Di saat yang
sama,
dan
terjadinya
Dengan menggunakan ukuran derjad irigasi, terjadi ketimpangan antara pulau
Jawa dan luar Jawa. Pulau Jawa dan Bali mempunyai derajad lebih dari 60%,
sedang
derajat
Sumatera
yang bernilai
dan Kalimantan.
40%-60%
Sisanya
tersebar
dengan
di Nusa Tenggara,
derajad
kurang
Sulawesi,
dari 20%
dimiliki
Maluku dan Irian (Sumber: Sahid Susanto, 2000: Sumberdaya Alam Sebagai Pilar
Ketahanan
20
Pangan. Pidato Pengukuhan
Guru Besar UGM)
Panca usaha tani terdiri dari: a. penggunaan
yang baik, c. penumpukan
bibit unggul, b. pengolahan
yang tepat, d. pengendalian
tanah
hama & penyakit,
e.
pengairan atau irigasi.
21
Koperasi Unit Desa dibentuk saat Menteri Pertanian
dari
Fakultas
Pertanian
UGM
untuk
Prof. Dr. Soedarsono
mensukseskan
swasembada
(aim)
pangan,
khususnya beras. KUD kemudian diarahkan agar dapat menjadi pusat layanan
kegiatan perekonomian
pedesaan, merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari pembangunan
perjalanannya,
22
nasional
secara terpadu
dan lintas sektoral.
Namun dalam
KUD tidak bisa berkembang.
Hasil simulasi proyeksi konsumsi dan produksi beras menunjukkan gap yang
semakin besar antara produksi dan konsumsi sekitar 15 juta ton per tahun. Melalui
suatu skenario dengan beberapa opsi menaikkan produksi dan menurunkan
konsumsi sekitar 10 persen tidak bisa mempertemukan konsumsi dan produksi.
23
Sebagai
ilustrasi, Badan Pusat Statistik
(BPS) mencatat
pad a Juni 2015 terjadi
impor beras sebanyak sekitar 49.539 ton dengan nilai mencapai US$ 22,313 juta.
Angka ini sangat besar dibandingkan
dengan bulan Mei 2015 sebesar atau 20.903
ton dengan nilainya US$ 9,623 juta atau ada kenaikan
130%. Impor pada bulan
Februari 2015 hanya 7.912 ton atau senilai US$ 3,1 juta. Pada Januari 2015, impor
beras mencapai 16.600 ton atau US$ 8,3 juta. Sumber negara importir terbesar
adalah Thailand, diikuti Pakistan dan Vietnam.
24
Kebutuhan
tepung
dalam
negeri
mencapai
74 ton per tahun.
Keseluruhannya
dipenuhi dari impor (Sumber: Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia, Aptindo
dalam pertemuan dengan Presiden RI, K o m p a s 8 Oktober 2015)
9
disparitas harga komoditas pangan yang cukup tinggi menjadi ajang
perburuan
rente bagi pelaku ekonomi dan politik yang mempunyai
akses dalam pengambilan keputusan."
Pertanian pangan konvensional
terpinggirkan oleh industri pertanian pangan padat modal dan teknologi.
Industrialisasi yang lebih menekankan
pada pembangunan
ekonomi,
tetapi kurangnya kontrol terhadap implementasi prinsip keadilan sosial
dan
wawasan
lingkungan
antara masyarakat
lingkungan.
Kemiskinan
Namun demikian,
mengakibatkan
semakin
lebarnya
gap
kaya dan miskin, dan semakin rusaknya kondisi
dan rusaknya lingkungan jelas bisa diatasi.
jangan biarkan kaum kaya memengaruhi kebijakan
publik demi warga kaya itu sendiri. Bantuan asing justru melestarikan
kemiskinan
ketika penerima
segala persyaratannya
membutuhkan.
bantuan tunduk
pad a donatur dengan
dan bukan tunduk pada keperluan rakyat yang
Begitu sebagian
komentar
Ekonomi 2015, Prof. Dr. Angus Steward
D ik o to m i p e m b a n g u n a n
penerima
hadiah
Nobel
IHGFEDCBA
Deaton.26:27
p e rta n ia n p a n g a n
Pertanian pangan di Indonesia pad a dasarnya berjalan dalam
sistem ganda ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
(d u a l s y s te m ). P e rta m a , sistem pertanian pangan skala
besar yang dikelola dengan prinsip-prinsip
kopi, dan beberapa
25
industri
pangan
industri. Industri gula, teh,
olahan
merupakan
beberapa
Sebagai ilustrasi, tahun 2013, produksi padi mencapai 71,3 juta ton GKG atau
sekitar 40,5 juta ton beras dengan angka konversi 0,57. Dengan angka konsumsi
beras 113,5 kilogram per kapita per tahun, total konsumsi beras untuk 245 juta jiwa
penduduk mencapai 28 juta ton. Indonesia seharusnya surplus beras lebih dari
10 juta ton sehingga tidak perlu impor. Namun fakta yang terjadi di lapangan
memperlihatkan,
Indonesia masih melakukan
impor beras sebanyak 472 ribu ton
(Sumber: Muhammad Hikam, ed., 2014; dalam: Memperkuat
demi masa depan Indonesia 2015-2025).
26
Dari
berbagai
pernyataannya
media
diberitakan
Prof.
antara lain mengatakan
Dr. Angus
ketahanan
Steward
Deaton
pangan
dalam
dalam mengatasi kemiskinan, masyarakat
miskin bisa sejahtera jika pemerintah
paham kebutuhan warganya.
Lewat
pemotretan nyata, setiap peluncuran kebijakan akan berjalan efektif. Pemerintahan
dengan sistem politik yang baik, bukan sistern politik yang mendistorsi merupakan
kunci dalam mensejahterakan rakyat.
27
Pendapat itu dikemukakan
Prof. Dr. Angus Steward Deaton bukunya W e a k S ta te s ,
(2013). Kesimpulannya,
bahkan memperburuknya.
Poor
10
C o u n trie s
bantuan asing melestarikan
kemiskinan,
eontoh komoditas pertanian pangan yang dikelola dalam skala besar.
Akhir-akhir ini berkembang pesat industri kelapa sawit.IHGFEDCBA
K e d u a , sistem
pertanian konvensional skala kecil, dengan ciri dilakukan di lahan sempit,
subsisten dan komoditas utamanya
tanaman jenis hortikultura. Sistem
padi, palawija, dan beberapa
ganda ini sudah berkembang
sejak penjajahan Belanda dan terus berlanjut sampai sekarang.
Untuk pertanian pang an skala besar, pemerintah memfasilitasi dalam
bentuk beberapa skema kemudahan, seperti kemudahan investasi,
perlindungan hukum, izin, pajak, dan sebagainya. Sedangkan untuk
pertanian pangan konvensional skala kecil, perhatian pemerintah
difokuskan
pada subsidi tidak langsung,
melalui penyediaan
benih,
obat-obatan hama penyakit, pengairan, dan sebagainya.
Kebijakan membuka lebar-Iebar bagi investasi asing sekarang ini
menjadikan sistem pertanian pangan industri skala besar berkembang
pesat. Dapat dieatat bahwa pad a saat Orde Reformasi menurunkan
kebijakan desentrallsasi. Salah satu implikasinya adalah diizinkannya
perluasan lahan perkebunan pangan besar-besaran, khususnya di
luar Pulau Jawa. Namun, perluasan ini menjadi tak terkontrol, Dipadu
dengan ketertutupan tata kelola, menumbuhkan praktik "mafia"."
Jadilah kerusakan lingkungan merajalela. Penyusutan tutu pan hutan
atau deforestasi sudah dalam kondisi SOS. Diperparah dengan
masalah kabut asap akibat pembakaran hutan dan lahan terjadi
penyusutan harta karun hayati Indonesia yang luar biasa besarnya."
Konflik horizontal dengan penduduk setempat bermuneulan.
Terbukanya keran impor pangan langsung seperti kaeang,
kedelai, buah-buahan segar bersamaan dengan berkembangnya
industrialisasi pangan olahan menjadikan ketidakseimbangan sistem
ganda. Sistem pertanian konvensional skala kecil semakin tertinggal
jauh. Subsidi pemerintah semakin besar. Dengan menggunakan
indikator nilai tukar petani (NTP), pelaku usaha dalam sistem pertanian
ini tidak mengalami perubahan yang berarti, bahkan eenderung
28
Arti mafia dalam Kamus
Besar Bahasa
Indoensia
adalah perkumpulan
rahasia
yang bergerak di bidang kejahatan. Dalam konteks ini, lebih pad a persekongkolan.
29
Luas daratan
Indonesia
yang hanya
1,3% daratan dunia diyakini memiliki
16%
dari semua jenis burung, 10% dari semua jenia mamalia, 11% dari seluruh semua
spesies tumbuhan di dunia. Posisinya menjembatani ekosistem Asia dan Australia
dengan keunikan yang mencengangkan
(Sumber: Heru Prasetyo,ZYXWVUTSRQPONMLK
K o m p a s 22 Sep
2015).
11
menurun. Lain halnya pertanian skala besar yang mampu memberikan
nilai surplus perdagangan.
Implikasi yang terus terjadi adalah semakin besarnya populasi
masyarakat
pangan
miskin
pertanian
yang
skala
kompetisi peruntukan
terhadap
didominasi
kecil.
oleh
pelaku
Oiiringi dengan
produksi
semakin
lahan untuk kebutuhan nonpertanian,
lahan pertanian
bahan
tajamnya
tekanan
skala kecil ini semakin kuat. Implikasinya
semakin tidak terpenuhinya
lahan pertanian yang ideal, baik seeara
kuantitatif maupun kualitatif.30 Implikasi lebih jauh adalah menjadikan
rentannya
ketahanan
nasional.
Pembiaran terus dalam waktu yang
panjang dapat menimbulkan ketidakstabilan
Oari sisi berbagai
yang
tersedia,
politik.
produk hukum pertanahan
ternyata
belum
hukum agar dual sistem
bisa memberikan
dapat berjalan
dan turunannya
jaminan
payung
seeara harmoni.
Lagi-Iagi
sistem pertanian skala keeil yang menjadi korban. Bersamaan dengan
itu, terungkap
bahwa pengalihan
fungsi lahan pertanian terus saja
terjadi. Oi Jawa pengalihan lahan terjadi terutama untuk pemukiman,
termasuk pengalihan lahan sawah beririgasi yang dibangun dengan
biaya sangat mahal. Akibatnya jutaan petani kehilangan tanah garapan
sebagai tempat produksi pertanian. Jumlahnya telah meneapai sekitar
9,9 juta orang. Masalah yang sama juga terjadi di sektor perkebunan
yang
banyak
dikuasai
oleh
perusahaan
besar. Akibatnya
konflik
kepentingan terhadap penguasaan lahan terus saja terjadi. Redistribusi
lahan untuk rakyat Indonesia masih sangat rendah, hanya 6,8%.31
Oikotomi pembangunan pertanian seperti ini jika tidak dihentikan
mempunyai
berjalan."
30
efek
terhadap
proses
demokrasi
yang
sekarang
Oari indikasiZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
P u rc h a s in g P o w e r P a rity (PPP), dolar yang
Diperkirakan
laju konversi lahan sawah beririgasi untuk telah mencapai 40.000 ha
per tahun. Konversi ini sebagian besar terjadi di Jawa. Bila produksi gabah kering
giling (GKG) rata-2 6 ton/ha/sekali
panen dan dalam satu tahun tanam padi dua
kali, maka produksi GKG nasional menyusut 4.840.000 ton per tahun.
31
Redistribusi
tanah
di Korea
Selatan
mencapai
80%, Taiwan
100%. Indonesia
mengalokasikan areal untuk kehutanan seluas 90 huta hektar, untuk perkebunan
15 juta hektar. Namun 42 juta keluarga petani atau sekitar 124 juta jiwa hanya
mengalokasikan
32
tanah seluas 7,8 juta hektar untuk pertanian.
Terdapat hubungan ekonomi dan demokrasi, apabila dilihat dari sisi penghasilan
per kapita atas dasar P u rc h a s in g P o w e r P a rity , PPP-dolar angkanya berkisar
4.000 dolar, padahal batas aman untuk demokrasi sebesar 6.600 dolar.
12
masih berada pada kisaran 4.000 dolar, masih diperlukan kerja keras
agar mencapai batas aman sebesar 6.600 dolar. Oiperkirakan masih
memerlukan waktu paling tidak
10-15 tahun lagi untuk mencapai zona
aman bagi perjalanan demokrasi.
Tiadanya
cenderung
perubahan
dikotomi
pilihan kebijakan
akan
terus
pertanian
memicu
pangan yang
kerawanan-kerawanan
sosial-politik dalam perjalanan menuju zona aman. Oengan demikian,
persoalannya adalah bagaimana membawa dua sistem ini agar berjalan
secara
seimbang
dan saling
menguntungkan
sehingga
membawa
pad a sistem pertanian yang berkeadilan dan berkesinambungan.ZYXWVUTSRQ
8apak
d a n Ib u s e rta p a ra h a d irin y a n g k a m i m u lia k a n
Belum adanya tanda-tanda kedaulatan pangan bakal terwujud
dapat juga dilihat dinamika ekonomi makro akhir-akhir ini. Kondisi
kontradiktif antara pertumbuhan ekonomi makro nasional yang cukup
prospektif dan masih lemahnya kondisi mikro pertanian nasional. Oi
sisi yang lain menggambarkan
satu sama lain. Beberapa
memberikan
gambaran
dua situasi yang sangat kontradiktif
indikator ekonomi
yang prospektit."
makro tampak
cukup
Tetapi di sisi lain, kinerja
sektor pertanian pangan sebagai sektor penampung 50% angkatan
kerja nasional masih kurang menggembirakan. Lagi-Iagi, implikasinya
menaikkan volume impor berbagai produk panqan."
Status ketahanan pangan Indonesia juga berada dalam posisi
yang masih memprihatinkan
jika dibanding negara ASEAN lainnya."
Kondisi ini diikuti dengan lemahnya kondisi pertanian dan pedesaan
33
Pertumbuhan
ekonomi sebesar 6%, inflasi yang relatif rendah, cadangan
devisa
sebesar 120 miliar US$, peringkat 16 besar PDB, jumlah kelas menengah sebesar
16% dan jumlah APBN yang mencapai Rp 1.800 triliun (2014) dan mengalami
peningkatan
34
Volume
hingga Rp2.1 00 triliun pad a tahun 2015.
impor
untuk beberapa
komoditas
pangan
1 juta ton. Jika dilihat dari nilai impor, angkanya
contoh nilai impor lima komoditas
per tahun
telah
melampaui
juga cukup fantastis
sebagai
utama yaitu gandum sebesar 23 triliun rupiah,
kedelai sebesar 12 triliun rupiah, beras sebesar 9,5 triliun rupiah, jagung sebesar
5,2 triliun rupiah serta garam senilai 1,1 triliun rupiah.
35
Indeks ketahanan
pangan
Indonesia
dengan
pada urutan kelima setelah Malaysia, Thailand,
Indonesia hanya sedikit lebih baik dibandingkan
(E c o n o m is t
E n te l/ig e n t
capaian
skor 46,8 masih berada
Vietnam dan Filipina dan posisi
dengan Myanmar dan Kamboja
U n it, 2 0 1 3 ).
13
yang dapat dilihat dari tingkat kemiskinan. Walaupun dilaporkan oleh
pemerintah
bahwa telah terjadi sedikit penurunan jumlah penduduk
rniskin, tetapi jika dilihat dari jumlah total angka tingkat kemiskinannya
masih, sangat mernprihatinkan."
juga mengindikasikan
belum memberikan
Ditinjau dari sisi kebijakan anggaran
bahwa politik dan kebijakan anggaran nasional
ruang yang cukup kondusif bagi pembangunan
sektor pertanian panqan."
Berbagai
kepentingan
usaha
selama
meningkatkan
telah
ini.
dilakukan
Program
posisi kedaulatan
pangan
dengan Strategi Induk Pembangunan
dipertimbangkan
36
oleh
para
revitalisasi
38;39
pemangku
pertanian
untuk
yang sudah diperbarui
Pertanian 2013-2045
40
untuk dapat lebih terpadu dan komprehensif,
Selama periode September
2012-Maret
perlu
tidak
2013, jumlah penduduk miskin di daerah
perkotaan berkurang 0,18 juta orang. Dari 10,51 juta orang pada September 2012
menjadi
10,33 juta orang pada Maret 2013 (BPS, 2013).
Di pedesaan
jumlah
penduduk miskin berkurang 0,35 juta orang dari 18,09 juta orang pada September
2012 menjadi 17,74 juta orang pada Maret 2013 (BPS, 2013). Penduduk miskin
di desa
adalah
menggambarkan
37
petani
pemilik
Jumlah anggaran pembangunan
mengalami
penggarap
dan
buruh
tani.
Kondisi
ini yang
rumitnya persoalan perdesaan dan pertanian Indonesia.
kenaikan,
sebagaimana
tertuang dalam APBN setiap tahun
pada tahun 2010 total APBN sebesar Rp1.126 triiyun dan
pad a tahun 2014 telah mencapai Rp1.843 triliun. Namun demikian alokasi APBN
yang dikelola Kementerian Pertanian sebagai kementrian utama yang mengurusi
pangan mengalami
APBN,
fiuktuasi baik dalam nominal maupun proporsi terhadap total
pada tahun 2010 alokasi
sebesar
Rp9 triliun
(0,80%)
dan pad a tahun
2014 sebesar Rp15,5 triliun (0,82%). Proporsi alokasi APBN untuk kementerian
pertanian tahun 2010-2014 tidak pernah melebihi 1,50% dari total APBN.
38
Pad a tanggal 11 Juni 2005 Presiden Susilo Bambang Yudoyono
mencanangkan
revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan (RPPK) di Jatiluhur, Purwakarta,
Jawa Barat. Tujuan RPPK yaitu meningkatkan
kesejahteraan,
mengurangi
pengangguran,
membangun
39
meningkatkan
daya
saing,
pedesaan, dan melestarikan
Enam fokus utama Program RPPK
Ketahanan
Pangan, b) Revitalisasi
membangun
ketahanan
pangan,
lingkungan.
mencakup: a) Revitalisasi
Peningkatan
Kesempatan
Pemantapan
Usaha dan
Pertumbuhan, c) Revitalisasi Ekspor Produk Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan,
d) Revitalisasi Pengembangan Produk Baru, e) Revitalisasi pertanian melibatkan
masyarakat dan bukan bersifatZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
to p -d o w n , dan f) Revitalisasi Sumberdaya Manusia
Pertanian sebagai program jangka pendek·
40
Kementrian
2015-2019
Pertanian
telah
dalam kerangka
(Sumber: Biro Perencanaan
14
menerbitkan
Kebijakan
Pembangunan
Strategi Induk Pembangunan
Kementerian
Pertanian, 2014)
Pertanian
Pertanian 2013-2045.
secara sektoral yang hanya menjadi tugas departemen
menangani
langsung
masalah
pertanian,
tetapi
teknis yang
secara
koordinatif
melibatkan lembaga lain yang terkait.
Dilihat dari perkembangan
bahwa
globalisasi
neoliberalisme
yang
situasi internasional,
digerakkan
telah menawarkan
oleh
paham
menunjukkan
kapitalisme
lebih banyak ancaman
dan
daripada
peluang bagi dunia pertanian pangan di Indonesia. Hal ini disebabkan
bukan
hanya
oleh
proteksi
terselubung
bagi dunia
pertanian
di
negara industri maju, melainkan juga oleh kemajuan dalam teknologi
dan proses produksi.
daya
saing
produk
Implikasinya
pertanian
akan memberikan
Indonesia
yang
tekanan
dapat
bagi
mengancam
keberlanjutannya.
Kedaulatan pangan yang berkeadilan dan berkelanjutan menjadi
bagian dari daya saing bangsa. Untuk mewujudkannya, penguatan
sinergi antarsektor dan inovasi iptek sekaligus menjadikannya sebagai
lokomotif
menghela
memutus
jerat
di pedesaan,
daya saing bangsa
kemiskinan
diperlukan
menjadi kata kunci. Untuk
yang sebagian
komitmen
besar
petani subsisten
politik, pendanaan
yang cukup,
kemitraan dan tindakan pelengkap di sektor lain seperti pendidikan dan
kesehatan." Sumber daya manusia yang bergerak di sektor pertanian
perlu dibenahi. Rezim pemerintahan Joko Widodo yang sekarang
memegang kendali pemerintahan menempati posisi dan momentum
yang tepat untuk melakukan koreksi. Sejarah akan mencatat.ZYXWVUTSRQPON
8apak
d a n Ib u s e rta p a ra h a d irin y a n g b e rb a h a g ia
Pemikiran ranah koreksi kebijakan dapat difokuskan
tataran berikut ini:42
41
Dalam sambutannya
PBB memperingati
Direktur Jendral
Organisasi
Hari Pangan Sedunia
itu komitmen
bahkan harus ditempatkan
sebagai
Pangan dan Pertanian
16 Oktober 2015 mengatakan
untuk menekan angka kelaparan dan kemiskinan
cukup. Oleh karena
pada tiga
pertumbuhan
seperti diungkapkan
elemen
(FAO)
bahwa
ekonomi saja tidak
di atas menjadi
penting
inti. Elemen inti dipadukan
dengan
perlindungan sosial dan didukung dengan penggunaan sumberdaya
(Sumber: Jose Graziano Da Silva, dalam: Memutus Jerat Kemiskinan
dan iptek.
Pedesaan,
cit. Kompas 17 Oktober 2015)
42
Bahan diperkaya dari hasil rumusan Simposium
yang diselenggarakan
Nasional Industrialisasi
Pertanian
oleh Majelis Guru Besar UGM (2006)
15
(a)
Landasan filosofis-ideologis
dan kebijakan ekonomi makro,
(b) Arah pembaruan strategi kebijakan pertanian menuju kedaulatan
(c)
pangan,dan
Strategi implementasi.IHGFEDCBA
L a n d a s a n filo s o fis -id e o lo g is
Gambaran
singkat
d a n k e b ija k a n e k o n o m i m a k ro
seperti diuraikan
di atas mengindikasikan
semakin longgarnya keterikatan dinamika realitas dengan acuan secara
filosofis-ideologis.
berkarakter
Padahal sudah jelas, jati diri manusia
bangsa agraris berbasis beras."
sejarah keberadaan
yang terkandung
UUD
dari
dalam Pancasila juga sudah jelas dan sudah final
1945 juga
mengisi
Hal ini diwujudkan
lahan irigasi. Nilai-nilai dasar filosofis-ideologis
diterima sebagai pandangan
untuk
Indonesia
hidup bangsa. Adanya Pasal 33 dalam
mengindikasikan
kemerdekaan
keinginan
yang
para
berujung
pendiri
pad a
bangsa
kesejahteraan
sosial yang berkeadilan. Dalam kaitannya dengan realitas keragaman
pangan utama lokal berbasis karbohidrat, seperti: sagu, ketela,
jagung, dan sebagainya pada dasarnya merupakan cermin hubungan
harmoni
antara
karakteristik
wilayah
dengan
budaya,
etnik, suku,
dan sebagainya. Penyediaan pangan utama karbohidrat dari beras
menjadi kontradiktif dengan realitas keragaman pangan lokal tersebut.
Instrumen
alat pemersatu,
yaitu Bhineka Tunggal
Ika memberikan
acuan untuk menjadi satu dan sederajat walau dalam perbedaan jenis
pangan utama lokal.
Namun
perlu
demikian,
diterjemahkan
landasan
ke
dalam
filosofis-ideologis
nilai
instrumental.
tampaknya masih belum tersedia secara lengkap.
a) kedaulatan,
b) kemandirian,
c) kelestarian,
tersebut
Hal
masih
ini
yang
Nilai ini mencakup:
d) keutuhan
sistem,
dan e) berorientasi ke depan. Nilai instrumental ini sudah semestinya
dijadikan dasar dalam mengembangkan arah koreksi kebijakan dan
strategi
implementasi
sesungguhnya
43
Sahid
Susanto,
kebijakan
menuju
kedaulatan
pangan
yang
(lihatZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
e n d n o te s ). 3
2015.
Jatidiri
Manusia
Indonesia:
Keberadaan
Lahan
Irigasi
sebagai Perwujudan Karakter Bangsa Agraris Berbasis Beras. Dalam: Jatidiri
Manusia Indonesia, Dalam Perspektif Pembentukan Karakter Bangsa. Penerbit
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 2015.
16
Koreksi kebijakan ekonomi makro yang terkait dengan pertanian
pangan perlu juga kembali dieermati untuk diletakkan dalam kerangka
menuju visi dan misi pembangunan
pembangunan
pertanian
tentu
pertanian jangka
saja
untuk
panjang. Visi
menjadikan
pertanian
sebagai sektor strategis dalam membangun pilar kedaulatan nasional.
Sedangkan
sistem
misinya sudah semestinya
ganda
pertanian
berbasis
ditujukan
untuk membangun
teknologi
sehingga
mampu
mewujudkan kedulatan pangan yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Integrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN
pintu."
(MEA) sudah di ambang
Kesepakatan MEA mengarah untuk menjadikan pasar tunggal
dan basis produksi untuk bersaing di pasar global. Walaupun demikian,
seeara internal pilihan desain ekonomi
landasan filosofis-ideologis
menunjukkan
makro harus eerdas. Basis
harus tetap menjadi aeuan utama untuk
sebagai bagian jati diri bangsa Indonesia. Hal ini tetap
diperlukan sebagai bagian daya tawar politik terhadap bangsa lain.
Untuk
mewujudkannya
diperlukan
negara. Dalam konteks kebijakan
adanya
pembangunan
intervensi
sektoral,
agar pertanian tidak kian terpuruk dan mampu meningkatkan
tawar
seeara
sistematis
dan
berkelanjutan,
menjadi
oleh
menjaga
daya
keharusan.
Intervensi diarahkan pada upaya untuk mengurangi kesenjangan
sosial. Menjaga harmoni pertanian konvensional skala keeil dengan
pertanian industrial skala besar menjadi bermakna jika mengaeu pad a
falsafah filosofis-ideologis
sebagai
lebih sederhana, pelaksanaan
konsekuen
kebijakan
Dalam bahasa yang
nilai-nilai Paneasila dengan murni dan
di bidang pertanian
menempatkan
pijakannya.
pangan.
pembangunan
Dalam konteks ini, upaya
sektoral
pertanian
menjadi
bagian yang utuh dari kebijakan ekonomi makro, maka membangun
seeara harmoni dengan menempatkan industri berbasis impor ZYXWVUTSRQPON
(im p o rtbased
in d u s try )
dan industri berbasis sumber daya lokal (d o m e s tic -
b a s e d in d u s try ) menjadi sangat pentinq."
44
Masyarakat
Ekonomi ASEAN
2015. Menjelang
cukup
parah
(MEA) akan berlaku efektif tanggal 31 Desember
hari keberlakuan
yang juga
menjalar
itu, dunia sedang
ke Indonesia.
diguncang
Komoditas
ekonomi
perkebunan
yang
yang
berorientasi ekspor turun drastis. Dalam waktu yang bersamaan, masyarakat
pertanian konvensional skala kecil menghadapi berulangnya bencana kekeringan.·
45
Lengkapnya lihat: Mochammad
Maksum Machfoedz, 2015. S h iftin g fro m d ic h o to m y
to d u a lis m :
th e in d o n e s ia 's
T h e w a y to s u rv iv e
econom y.
A paper presented at the
17
Arah pembaruan strategi kebijakan pertanian menuju kedaulatan
panganZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
S e p e r ti
. SDG
2015
b e r s a m a , DCBA
S u s ta in a b le
k ita k e ta h u i
te la h
d is e p a k a ti
sebagai
D e v e lo p m e n t
tin d a k
la n ju t
G o a ls ,
M ile n iu m
d a ri
D e v e lo p m e n t G o a ls (M D G ).4 6 D a la m w a k tu y a n g b e r s a m a a n , b a r u - b a r u
in i 1 2 n e g a r a
d i w ila y a h
s e b a g a i k e s e p a k a ta n
m e lib e r a lis a s i
k e k u a ta n
k e s e p a k a ta n
dapat
d u n ia .
m e n ja d i
k o n te k s
u la n g .
O r ie n ta s in y a
le b ih
d a la m
itu ,
s tr a te g i
p e r lu
s o lu s i
b a g ia n
p e r ta n ia n
b e ru p a
b e r m a r ta b a t.
K o m itm e n
le b ih
d ia r a h k a n
p ro d u k
d a ri
47
p e r ta n ia n ,
p ilih a n
p o litik
dapat
P ro d u k
p e r ta n ia n
m e m b e r ik a n
p e n in g k a ta n
yang
k o n v e n s io n a l
la y a k
C o n fe r e n c e
u n tu k
o n A g r o in d u s tr y ,
b a g ia n
S e r tik a t
s e ja k
m e n ja d i
ta h u n
S e r ik a t,
B r u n e i,
M a la y s ia ,
2008
Kanada,
a la m
daya
k e d a u la ta n
s a in g
pangan
m em asukkan
aspek
s k a la
k e c il,
d ip o s is ik a n
k o m o d ita s
s e c a ra
le b ih
IC O A a t E h im e
D e v e lo p m e n t
h a y a ti
U n iv e r s ity ,
G o a ls ,
(b io -re s o u rc e )
Japan, 2015
MDG
dan
k e h a ru s a n
sebagai
aset
lin g k u n g a n
S e b a g a i tin d a k
la n ju t M D G a d a la h
G o a ls , S D G 2 0 1 5 .
m o to r
dan
p e r ja n jia n
m enyangkut
M e k s ik o ,
S in g a p u r a
m enyangkut
b e a (S u m b e r:
M e lin iu m
k u a t d a r i a r a h k e b ija k a n .
D e v e lo p m e n t
A m e r ik a
k a re n a
di
s o s ia l- e k o n o m i- b u d a y a ,
R um usan
k ir a n y a
h a r u s m e n ja d i
je n is
n e g a ra
k e b ija k a n
agar
k e a d ila n
pangan
s u m b e rd a y a
d ig a r a p
18
b e ra s
m e n e m p a tk a n
A m e r ik a
d a ri
bangsa.
m e la k s a n a k a n
S u s ta in a b le
pangan
L e b ih d a r i 8 0 % b e r a s d ip r o d u k s i d i la h a n s a w a h b e r ir ig a s i
In te r n a tio n a l
46
Im p lik a s in y a
m e w u ju d k a n
p e r s o a la n
n ila i ta m b a h
m e n ja d i
U n tu k
p e r ta n ia n
40%
p a s a r ."
h a r g a d ir i d a n m a r ta b a t
pangan
u n tu k
m e ru p a k a n
in i. Y a n g d iu n tu n g k a n
k o m p e titif.
d a n k e r ja s a m a s in e r g i g lo b a l- r e g io n a l.
h a ru s
dua dekade
yang
k o m o d ita s
d a r i lib e r a lis a s i
d ia n g g a p
(d u a l p o lic y ) y a n g s u d a h m e n ja d i p ilih a n p e r lu d ik e m a s
ganda
p e n in g k a ta n
d a la m
K e m itr a a n
TPP
In d o n e s ia a k a n le b ih s u lit la g i b e r k o m p e tis i.
s is te m
k o n tr ib u s i
te r b e s a r
P e rd a g a n g a n
yang
im p o r a k a n m e m b a n jir i
D a la m
T P P ).
n e g a r a y a n g u n g g u l d a r i n e g a r a la in s e h in g g a
p ro d u k
lu a r T P P , te r m a s u k
m e n y e p a k a ti
k e - 1 2 a n g g o ta n y a
b a g ia n
in i a d a la h
m e n ju a l
P a s ifik te la h
P a rtn e rs h ip ,
p e rd a g a n g a n
p e rd a g a n g a n
ekonom i
te n tu s a ja
lin g k a r
(T ra n s -P a c ific
T r a n s - P a s ifik
p e rd a g a n g a ,
1 2 n e g a ra .
C ile , P e r u , J e p a n g ,
d a n V ie tn a m .
T a ju k K o m p a s ,
T ra n s -P a c ific
P e r ja n jia n
n e g a ra
A u s tr a lia ,
in i d ia n g g a p
h a k c ip ta , in s fr a s tr u k tu r
9 O to b e r 2 0 1 5 ) .
P a rtn e rs h ip ,
K e -1 2
TPP yang
itu a d a la h
S e la n d ia
B a ru ,
k o m p r e h e n s if
dan penghapusan
1800
s e e a ra
k o n v e n s io n a l
sebagai
s a tu
hukum
yang
m e n ja d i
s k a la
k e s a tu a n
d iik u ti
k e e il.
paket
dengan
s a n g a t s tr a te g is .
K e b e ra d a a n n y a
p ilih a n
p o litik .
penegakan
D a la m
k o n te k s
p e r lu
d ip o s is ik a n
In s tr u m e n
p e r lin d u n g a n
h u k u m DCBA
(la w
e n fo rc e m e n t)
in i, s itu a s i k e n a ik a n
ju m la h
p e n d u d u k y a n g te r u s m e n in g k a t d a n tid a k s e b a n d in g d e n g a n lu a s la h a n
saw ah
b e r ir ig a s i y a n g a d a m e n ja d i p e r tim b a n g a n
sw asem bada
m e n g a ra h
pangan khususnya
p a d a s e b e ra p a
d a n s e b e ra p a
pangan
( b e r a s ) d a la m
besar pengadaan
b e r a s y a n g h a r u s d iim p o r ta n p a h a r u s m e n g o r b a n k a n
d ir i,
dan
m a r ta b a t
bangsa.
p e rs e n s w a s e m b a d a
K ir a n y a
d a n s is a n y a
la y a k
im p o r .
la h a n s a w a h b e r ir ig a s i y a n g d ilin d u n g i
U n tu k p e r ta n ia n
pangan
a r a h s tr a te g i k e b ija k a n n y a
d a la m
m e n g a ta s i
sum ber
daya
m e n ja g a
p r o d u k tif,
s o s ia l,
k e s e m p a ta n
e le m e n
dan
sebagai
K e b ija k a n
te r k o n tr o l
p e r lu
paseapanen,
p e r lu
s e r ta
p e n in g k a ta n
D e v e lo p m e n t
a la m
h a y a ti
p e n g o la h a n
pangan.
k u a n tita s
dengan
D e v e lo p m e n t
G o a ls )
itu p e r lu
ekonom i
h a rk a t
budaya
dan
dan
sum ber daya
dan
(b io -re s o u rc e )
kenyam anan
pada
e k s te n s ifik a s i,
U n tu k
in d u s tr i
m e w u ju d k a n
h a l itu
pendukung
s e p e r ti
fa k to r
m a n u s ia , ja r in g a n
k e r ja d a n
d a n te k n o lo g i.
itu , k o m itm e n
d a la m
m e la k s a n a k a n
G o a ls ) s e b a g a i k e la n ju ta n
k e h a ru s a n
sebagai
dan
( k e a d ila n
p o lu s i d a n b io d iv e r s ita s ) .
m e n g a ra h
k u a lita s
s e r ta ilm u p e n g e ta h u a n
B e rs a m a a n
(S u s ta in a b le
U n tu k
p r o d u k d a n p ilih a n p r o d u k u n g g u la n ,
s u m b e r e n e r g i, in fr a s tu k tu r ,
k o m u n ik a s i,
te r h a d a p
a k tiv ita s
te r ja g a n y a
p e m e r a ta a n )
( p e r lin d u n g a n
d iv e r s ifik a s i
y a itu :
s o s ia l d a n
e k o s is te m
yang
in d u s tr i,
akses
lin g k u n g a n .
d a n p e r lin d u n g a n
in te n s ifik a s i,
b e r o r ie n ta s i
kesam aan
s ta b ilita s ) ,
dan
7 0 --8 0
m e n ja d i s a n g a t p e n tin g .
u ta m a ,
m a k h lu k
b e ru s a h a
angka
z o n a s i p e rm a n e n
a g a r m a m p u m e n ja d i b a g ia n
k e m is k in a n ,
tig a
e fis ie n s i,
m a r ta b a t m a s y a r a k a t
hukum
besar yang
d a n b e rw a w a s a n
k e s e im b a n g a n
( p e r tu m b u h a n ,
s k a la
k e k u ra n g a n
id e n tita s ,