PERAN KOMUNIKASI ANTRPERSONA DAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH DESA TERHADAP PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA SUNGAI KAYU KECAMATAN KAPUAS BARAT KABUPATEN KAPUAS

PERAN KOMUNIKASI ANTRPERSONA DAN KINERJA
APARATUR PEMERINTAH DESA TERHADAP
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA SUNGAI KAYU
KECAMATAN
KAPUAS BARAT KABUPATEN KAPUAS

Oleh:
Lisnawati1)
PNS Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau
Ma’ruf Abdullah2)
Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Banjarmasin
Zain Noknah3)
Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Banjarmasin
Abstract
Interpersonal communication is very important in an organization. The
interpersonal communication within an organization is often ineffective due to
inefficient communication that can lead to misunderstand the meaning of the
message. The success or failure of an organization is determined by all the
elements that exist within the organization, all of it is inseparable from the wellestablished interpersonal communication that exists both in every village officials
and the public.The role of interpersonal communication and the performance of
the village officials are very important in supporting a village development,

especially the construction of the roads or bridges in Sungai Kayu village, hence
the author interested in researching with a title “The Role of Interpersonal
Communication and The Performance of The Village Government Officials
Towards The Infrastructure Development of Sungai Kayu Village West Kapuas
Sub-district Kapuas District”.The research was conducted in RT.4, RT.5 and RT.6 of
Sungai Kayu Village West Kapuas Sub-district Kapuas District in May 2013. The
approach method used was a quantitative of all the data collected from 139
respondents analyzed in descriptive using a percentage technique.The analysis
result of partial significance for all variables was 73.27%, thus the role of
interpersonal communication and the performance of the village government
officials towards the infrastructure development of Sungai Kayu Village West
Kapuas Sub-district Kapuas District have been categorized achieved with
indicators: X1 (the interpersonal communication), X2 (the performance of village
government officials) and the dependent variable Y are the dependent variables.
Therefore, this research is expected to improve the interpersonal communication
better among the villagers and between the villagers and the village officials,
besides this research can also improve the performance of the village officials
especially in the development of both physical and nonphysical.

Keywords : Interpersonal Communication, Performance of village government

Officials

Latar Belakang
Peran
penting

dalam
komunikasi

bagi

kehidupannya

perjalanannya.

sangat

Komunikasi merupakan sebuah sistem

nusia


dalam

aliran

sehari-hari,

sesuai

membangkitkan kinerja antar bagian

ma

dengan

fungsi

bersifat

persuasif,


informatif.

proses

komunikasi

Sebab

yang

edukatif,
tanpa

dan

yang

dalam


menghubungkan

organisasi

dan

sehingga

menghasilkan sinergi.

adanya

Keberhasilan

atau

kegagalan

komunikasi maka tidak adanya proses


suatu organisasi ditentukan oleh semua

interaksi,

elemen yang ada dalam organisasi baik

saling

tukar

ilmu

pengetahuan, pengalaman, pendidikan,

pimpinan,

persuasi informasi/pesan tersebut pada

kemampuan mengadaptasi lingkungan


umumnya berlangsung dengan melalui

eksternal organisasi. Itu semua tidak

suatu media komunikasi, khususnya

lepas dari komunikasi antarpersona

bahasa percakapan yang mengandung

yang terjalin baik dari setiap aparatur

makna yang dapat dimengerti atau

desa

dalam lambang yang sama. Pengertian

Maka interaksi dan kerjasama antar


pemakaian

manusia satu dengan yang lain dalam

bahasa

dapat

bersifat

kongkret dan abstrak.
Komunikasi

dalam

maupun

kepada

juga


dengan

masyarakat.

organisasi akan dapat berjalan secara
antarpersona

sangat penting dalam suatu organisasi,
walaupun

karyawan

harmonis

dan

dinamis

melalui


komunikasi.

kenyataannya

Berdasarkan hasil survey di

masalah komunikasi kerap muncul

Desa Sungai Kayu terdapat hambatan

dalam

komunikasi

interpersonal

komunikasi

antarpribadi


adalah

sehingga mengakibatkan terhambatnya

komunikasi antara orang-orang secara

program kemajuan desa.

tatap

Rumusan Masalah

setiap pesertanya menangkap reaksi

Pada Penelitian ini rumusan

muka,

yang

memungkinkan

orang lain secara langsung, baik secara

masalahnya adalah:

verbal maupun nonverbal (Suranto

1.

Aw, 2011 : 3).

Bagaimana peran komunikasi

antarpersona

dan

aparatur

Agus M. Hardjana (2003 : 85)

terhadap

mengatakan, komunikasi interpersonal

kinerja

pemerintah

desa

pembangunan

infrastruktur

Desa

adalah interaksi tatap muka antar dua

Sungai Kayu Kecamatan Kapuas Barat

atau beberapa orang, di mana pengirim

Kabupaten Kapuas?

dapat menyampaikan pesan secara

2.

langsung dan penerima pesan dapat

Bagaimana peran komunikasi

antarpersona

di

kalangan

aparatur

pemerintah desa?
3.

menerima

menanggapi

secara

langsung pula (Suranto AW, 2011 : 3).

Apa saja faktor penghambat

kinerja aparatur

dan

Istilah komunikasi sangat sering

pemerintah Desa

kita dengar dalam kehidupan kita

Sungai Kayu Kecamatan Kapuas Barat

sehari-hari. Seluruh aktifitas manusia

Kabupaten Kapuas.

tidak

Tinjauan Pustaka

berkomunikasi. Komunikasi dilakukan

Menurut Deddy Mulyana (2008 : 85)

agar tercipta saling pengertian antar

bahwa komunikasi interpersonal atau

sesama manusia sehingga dapat hidup

terlepas

dari

kegiatan

saling berdampingan dalam kehidupan

istri, guru murid, dokter pasien, dosen

bermasyarakat.

penasehat akademik-mahasiswa dan

Komunikasi antarpribadi adalah
komunikasi yang dilakukan

sebagainya.

antara

Kinerja (performance) menurut

seseorang dengan orang lain dalam

Mohammad Mahsun (2005;25) adalah

suatu masyarakat maupun organisasi

gambaran

mengenai

(bisnis

pencapaian

pelaksanaan

dan

menggunakan
tertentu

dan

nonbisnis),
media

dengan

komunikasi

bahasa yang

tingkat
suatu

kegiatan/program/kebijakan

dalam

mudah

mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan

dipahami (informal) untuk mencapai

visi organisasi yang tergantung dalam

suatu tujuan tertentu, Djoko Purwanto,

strategi

2006 dalam Rosmawaty (2010 : 73)

Istilah kinerja sering digunakan untuk

Komunikasi

antarpersona

planning

menyebut

prestasi

adalah komunikasi yang dilakukan

keberhasilan

antar orang per orang, secara tatap

kelompok individu.

muka

yang

memungkinkan

setiap

atau

organisasi.

atau

individu

tingkat
maupun

Menurut Rue dan Byars dalam

pesertanya menangkap reaksi orang

Pasolong

lain secara langsung, baik secara verbal

sebagai

maupun non verbal. Bentuk khusus

Menurut

dan

ini

Bichmanto (2011 : 39), menyatakan

adalah komunikasi diadik yang hanya

kinerja adalah hasil kerja yang dapat

melibatkan dua orang, seperti suami

dicapai

komunikasi

antarpersona

(2007:175)
tingkat

kinerja

pencapaian

Prawirosenoto

oleh

di

seseorang

adalah
hasil.
dalam

atau

sekelompok orang dalam organisasi,

tetapi juga bagaimana proses kerja

sesuai

berlangsung. Hal ini sesuai dengan

dengan

wewenang

dan

tanggung jawab masing-masing, dalam

pendapat

upaya mencapai tujuan organisasi yang

adalah tentang melakukan hasil yang

bersangkutan

dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja

secara

legal,

tidak

melanggar hukum sesuai dengan moral

juga

dan etika.

dikerjakan

Berdasarkan beberapa pendapat

Wibowo

diartikan

(2007:2)

sebagai

dan

kinerja

apa

yang

bagaimana

cara

mengerjakannya.

tentang komunikasi antarpersona dan

Berdasarkan pengertian di atas tentang

kinerja di atas, peran komunikasi

kinerja, maka dapat dikatakan bahwa

antarpersona
menjadi

dan

kinerja

aparatur

kinerja merupakan suatu hasil dari

utama

dalam

kegiatan atau hasil dari pelaksanaan

peran

tugas

fokus

pengertiannya.
komunikasi

Selain

itu

tanggung

jawab

yang

terhadap

diemban baik dari seorang individu

kinerja aparatur desa merupakan peran

atau sekelompok orang pada suatu

yang

organisasi

sangat

mendukung

antarpesona

dan

penting
dalam

dan

saling

perjalanannya

berjalan sesuai dengan aturan tanpa

kemasyarakatan

dalam

kurun waktu tertentu.

Metode Penelitian

melanggar norma dan etika.
Dalam penelitian ini pendekatan yang
Kinerja

pada

dasarnya
digunakan

adalah

pendekatan

mengandung makna lebih luas. Bukan
kuantitatif.
hanya menyatakan sebagai hasil kerja,

Pendekatan

kuantitatif

karena data yang digunakan secara

suatu teknik yang dilakukan dengan

umum merupakan angka-angka yang

membandingkan antara variabel x dan

dihitung melalui uji statistik. Sugiyono

y,

(2010 : 7)

persentase

dalam

Spesifikasi

penulisan

penelitian asosiatif.
mengadakan

penelitian

tesis

ini

berupa

Untuk

penelitian

mengenai

Aparatur

Pemerintah

Desa

terhadap Pembangunan Infrastruktur
Desa Sungai Kayu Kecamatan Kapuas
Barat Kabupaten Kapuas, Jenis data
yang digunakan adalah jenis data
menurut sumbernya yaitu data primer,
data skunder.

menggunakan
sehingga

analisis

memberikan

gambaran yang jelas tentang peran
komunikasi

Peran Komunikasi Antarpersona dan
Kinerja

peneliti

antarpersona

(

dan

kinerja aparatur pemerintah desa
terhadap pembangunan infrastruktur
Desa Sungai Kayu Kecamatan Kapuas
barat Kabupaten Kapuas. Selain itu
variabel dependen (y) pembangunan
infrastruktur

yang

merupakan

pembangunan jalan atau jembatan yang
menjadi jalan penghubung antar RT di
Desa Sungai Kayu.

Metode pengolahan data dalam
Hasil Penelitian
penelitian

ini

adalah

penggunakan

penghitungan SPSS (Statistical Product

Peran komunikasi antarpersona
dan kinerja aparatur pemerintah Desa

and Service Solutios) versi 17
yang

Sungai Kayu merupakan hasil kerja

digunakan dalam penelitian ini adalah

yang dapat dicapai oleh seseorang atau

metode analisis persentase. Merupakan

sekelompok orang dalam organisasi,

Metode

analisis

data

sesuai

dengan

wewenang

dan

Berdasarkan

data penelitian,

peran

tanggung jawab masing-masing, dalam

komunikasi antarpersona dan kinerja

upaya mencapai tujuan organisasi yang

aparatur pemerintah desa terhadap

bersangkutan

pembangunan

secara

legal,

tidak

infrastruktur

melanggar hukum sesuai dengan moral

Sungai Kayu.

dan

Analisis Variabel

etika.

Peran

antarpersona

dan

pemerintah

kinerja

desa

pembangunan
dengan

komunikasi

terhadap

infrastruktur

indikator

aparatur

diukur

variabel

Desa

Secara keseluruhan, baik dilihat
dari variabel

, variabel

dan

variabel y yang dipengaruhi karena
adanya variabel bebas kinerja aparatur

komunikasi antarpersona (1) Frekuensi

pemerintah desa dalam pembangunan

tatap muka (2) Kualitas hubungan (3)

infrastruktur termasuk kriteria tinggi

Tingkat pemahaman pesan (4) Perubahan

(lihat table 12). Sebab berdasarkan

pengetahuan.

Indikator

variabel

perhitungan,

skor

yang

diperoleh

kinerja aparatur pemerintah desa: (1)

sebesar 10311 atau berada di antara

Produktivitas, (2) Kualitas, (3) Ketepan

kategori 8757-11676.

waktu, (4) Ketepatan waktu, (4) Cycle time,
(5) Pemanfaatan Sumberdaya, (6) Biaya.

Tabel 1
Tingkat Kinerja Aparatur
Pemerintah Desa Sungai Kayu
Kecamatan Kapuas Barat
Kabupaten Kapuas

Dan variabel y infrastruktur indikator
Dimensi

Jumlah Skor

meliputi: (1) Tujuan, (2) Standar, (3)
Umpan balik, (4) Alat atau sarana, (5)
Kopetensi,

(6)

Motif,

(7)

Peluang.

y
Jumlah

Tingkat
Pencapaian
Skor Ideal
%

2059
2651
3947
8657

Sumber : Data Primer diolah

74.06
63.57
81.13
73.27

Jadi, berdasarkan data yang
diperoleh, skor

-

Hipotesis alternatif

8657 berada pada

berpengaruh

kategori “tinggi”: dan mengarah pada

antarpersona

kriteria “ sangat tinggi”.

- Hipotesis Nol X2 (

Walaupun
pemerintah

kinerja

Desa

aparatur

Sungai

Kayu

termasuk kategori “tinggi”, namun
dilihat dari perhitungan persentase,
tingkat kinerjanya hanya mencapai
73.27% (8657 : 11815 x 100 = 73.27%). Ini
berarti, peran komunikasi antarpersona
dan kinerja aparatur pemerintah Desa
Sungai Kayu Kecamatan Kapuas Barat
Kabupaten

Kapuas

ditingkatkan

lagi

masih
agar

kriteria ideal yang diharapkan.
Untuk menguji hipotesis, penulis
menggunakan

analisis

persentase

sebagai berikut :
-

Hipotesis Nol X1 (

pengaruh
antarpersona

terhadap

terhadap

) :

komunikasi

) : tidak ada

pengaruh terhadap kinerja aparatur
desa
- Hipotesis alternatif

X2 (

) :

berpengaruh terhadap kinerja aparatur
desa
- Variabel terikat infrastruktur y =
dipengaruhi
antarpersona

oleh
dan

komunikasi

kinerja

aparatur

pemerintah desa

perlu

mencapai

X1 (

Dalam pembahasan ini dapat
dilakukan suatu pengujian hipotesis
yaitu uji t dan uji f sebagai berikut:
a.

Uji signifikasi parsial (uji-t)
Uji-t

menentukan

seberapa

besar hubungan variabel bebas secara
) : tidak ada
komunikasi

parsial dengan variabel terikat.

:

,

berarti tidak ada

hubungan

berarti secara bersama-

sama tidak ada pengaruh variabel
,

:

:

“tidak sama dengan nol”

berarti lebih besar atau kurang (-) dari

bebas terhadap variabel terikat.
:

berarti secara bersama-

sama ada pengaruh variabel bebas

nol berarti ada hubungan.
= Hipotesis berbentuk persentase

terhadap variabel terikat.

Pengujian menggunakan uji-t

Pengujian menggunakan uji-f

dengan tarap nyata / derajat keyakinan

dengan tarap nyata / derajat keyakinan

yang digunakan sebesar 5% derajat

yang digunakan sebesar 5% derajat

kebebasan

atau

kebebasan (degree of freedom) yaitu

dengan 139 - 2 = 137 pada derajat

didapatkan hasil f hitung X1 = 0.869

kebebasan dengan tarap kesalahan 5%

dan f hitung X2 = 1.098 dengan

maka diperoleh t tabel = 0.67 sehingga

demikian f hitung

dapat ditafsirkan bahwa t hitung 0.75 >

begitu juga pada

(degree

of

freedom)

t tabel 0.67 sehingga

diterima

demikian

/ adanya hubungan
b.

Uji – F
Uji-F

1.98

0.869 < f tabel 3.06,

< f tabel 3.06 dengan
:

tidak

ada

pengaruh terhadap variabel terikat.
dilakukan

untuk

Berdasarkan

uraian

di

atas,

mengetahui pengaruh variabel bebas

tujuan yang telah ditetapkan oleh

sacara bersama-sama terhadap variabel

peneliti tampak sudah tercapai. Dengan

terikat.

kata lain, penelitian ini sudah mampu

mengungkapkan
antarpersona

peran

dan

komunikasi

kinerja

sehingga membuat masyarakat desa

aparatur

harus berputar balik arah agar tujuan

terhadap

mereka bisa sampai.

pemerintah

desa

pembangunan

infrastruktur

Desa

KESIMPULAN

Sungai Kayu Kecamatan Kapuas Barat
Kabupaten Kapuas khususnya pada
RT4, RT5, dan RT6. Dengan kategori
“tinggi”,

dilihat

persentase,

dari

perhitungan

tingkat

73.27%). Penelitian ini hanya terbatas

antarpersona
pemerintah

peran

dan

penghambat
permasalahan

komunikasi

kinerja

desa,

beserta

yaitu
yang

terjadi

aparatur
faktor
seputar
antara

masyarakat desa dengan aparatur desa.
Seperti masalah masyarakat merasa
kecewa karena pembangunan jalan
atau jembatan penghubung yang ada di
desa

mereka

pembahasan yang telah dikemukakan
pada

hingga

sekarang

pengerjaannya tidak kunjung selesai,

bab

v,

maka

dapat

ditarik

kesimpulan, yaitu :

kinerjanya

mencapai 73.27% (8657 : 11815 x 100 =

mendeskripsikan

Berdasarkan analisis data dan

Peran komunikasi antarpersona
dan kinerja aparatur pemerintah desa
terhadap pembangunan infrastruktur
desa Sungai Kayu Kecamatan Kapuas
Barat

Kabupaten

Kapuas,

sudah

mencapai pada kategori tinggi bahkan
mengarah pada penilaian sangat tinggi.
Peran komunikasi antarpersona
yang terjalin dikalangan aparatur desa
maupun kepada masyarakat, dari hasil
penelitian mendapatkan penilaian pada
tingkatan tinggi. Faktor penghambat
yang ada pada peran komunikasi

antrapersona

dan

kinerja

aparatur

pemerintah desa yaitu masalah tidak
tercapainya

target

sesuai

dengan

standar waktu yang telah ditatapkan
dalam pembuatan jalan atau jembatan
penghubung antar RT desa Sungai
Kayu.

Selain

itu

penghambat

ini

dibenahi

agar

untuk

kedepannya

faktor
bisa

ketercapaian

Dharma,Surya. 2004. Manajemen
Kinerja: Falsafah Teori dan Penerapannya.
Jakarta: Pustaka Pelajar.
Darsun,
Hidayat.
2011.
Komunikasi Antarpribadi dan Medianya.
Jakarta : Graha ilmu.
Effendy, Onong Uchjana. 2009.
Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung :
PT Remaja Rosdakarya.
Hidayat,
Dasrun.
2012.
Komunikasi Antarpribadi dan Medianya.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
http/massofa.wordpress.com/20
08/04/03/pemerintah-desa/

keberhasilan dalam pembangunan bisa
berjalan dengan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Aw, Suranto. 2011. Komunikasi
Interpersonal. Yogyakarta : Graha Ilmu
Bichmanto. 2011. Hubungan
komunikasi interpersonal antar guru
dengan kinerja berbagai karakteristik guru
SMA / SMK kabupaten tanah Laut.
Banjarmasin : Universitas Islam
Kalimantan
Cagara, Hafied. 2008. Pengantar
Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT.
Rajagrafindo Persada.
Departemen
Pendidikan
Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka.

Kareba. 2011. Jurnal Ilmu
Komunikasi. Unuversitas Hasanuddin
Mulyana, Deddy. 2011. Ilmu
Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Antarbudaya.
Rosdakarya.

.2001.
Komunikasi
Bandung: PT Remaja

.2011.
Komunikasi
Lintas Budaya. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mahmudi. 2005. Manajemen
Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta:
Akademi
Manajemen
Perusahaan
YKPN.
Mahsun,
Mohamad.
2006.
Pengukuran Kinerja Sektor Publik.
Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Makmur,
Syarif
.2008.
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan
Efektivitas Organisasi. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Pasolong, Harbani. 2007. Teori
Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.
Ruslan,
Rosady.
2010.
Manajemen Public Relations & Media
Komunikasi.
Jakarta
:
PT
RAJAGRAFINDO PERSADA.

.
2010,
Manajemen
Kinerja Edisi ketiga. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Widodo, Joko. 2005. Membangun
Birokrasi Berbasi Kinerja. Malang:
Bayumedia Publising.
Widjaja. 2008. Otonomi Desa.
Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada.

Dokumen Laporan
Rosmawaty. 2010. Mengenal
Ilmu Komunikasi. Bandung: Widya
Padjadjaran
Sugiyono.
2009.
Metode
Penelitian Administrasi dan R&D.
Bandung : Alfabeta.
Sugiyono.
2010.
Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Safi’i. 2007. Strategi dan Kebijakan
Pembangunan
Ekonomi
Daerah.Kandangan: Averroes Press.
Sahen, Muhammad Zain. 2009.
Kinerja Pegawai Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Kota
Waringin Timur Provinsi Kalimantan
Tengah.
Banjarmasin:
Universitas
Lambung Mangkurat.
Umar, Husein. 2002. Metode
Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.
Wibowo.
2007.
Manajemen
Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Daftar usulan Kegiatan Prioritas
Kecamatan tahun Anggaran 2012 &
2013
Rencana Pembangunan Jangka
Menegah Desa (RPJM-Des) Sungai
Kayu
Kecamatan
Kapuas
Barat
Kabupaten Kapuas Tahun 2010-2015.
Undang
Undang
Republik
Indonesia Nomor 32 dan 33 Tahun 20042008 Tentang OTODA. Bandung: Citra
Umbara.

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25