Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Saat Anak Sakit di Dusun Pulihan Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462009086 BAB IV

(1)

42 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan terhadap orang tua yang memiliki anak usia 0-18 tahun di Dusun Pulihan Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, dengan responden sebanyak 55 orang. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 13-20 Juni 2013. Dalam penelitian ini peneliti mengunjungi orang tua di Dusun Pulihan satu per satu ke rumah responden untuk membagikan kuesioner penelitian.

4.1. Gambaran Umum Dusun Pulihan

Dusun Pulihan merupakan salah satu dusun yang ada di Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, dengan jumlah penduduk 578 orang. Fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia di Dusun Pulihan yaitu satu Balai Pengobatan dan bidan desa yang ada di Desa Tajuk yang jaraknya masih terjangkau. Selain itu, di Dusun Pulihan ada satu dukun.

4.2. Data Penelitian

4.2.1. Distribusi Data Responden Berdasarkan Umur

Distribusi data responden berdasarkan umur orang tua di Dusun Pulihan Desa Tajuk Kecamatan Getasan


(2)

Kabupaten Semarang menunjukkan bahwa umur orang tua paling banyak berumur 21-30 tahun sebanyak 26 orang (47,27 %), orang tua yang berumur 11-20 tahun sebanyak 1 orang (1,82%), orang tua yang berumur 31-40 tahun yaitu sebanyak 24 orang (43,64%), dan orang tua yang berumur 41-50 tahun sebanyak 4 orang (7,27%).

Tabel 4.1 Distribusi Data Berdasarkan Umur

Rentang Umur Jumlah

(orang)

Persentase (%)

0-10 tahun 0 0

11-20 tahun 1 1,82

21-30 tahun 26 47,27

31-40 tahun 24 43,64

41-50 tahun 4 7,27

Jumlah 55 100

4.2.2. Distribusi Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Distribusai data responden berdasarkan pendidikan terakhir orang tua di Dusun Pulihan Desa Tajuk

Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

menunjukkan bahwa pendidikan terakhir orang tua paling banyak adalah SD yaitu sebanyak 30 orang (54,55), orang tua yang mempunyai pendidikan terakhir SMP sebanyak 22 orang (40,00%), orang tua yang mempunyai pendidikan terakhir SMA 2 orang (3,64%)


(3)

dan orang tua yang memiliki pendidikan terakhir

Sarjana adalah 1 orang (1,82%).

Tabel 4.2 Distribusi Data Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Jumlah

(orang)

Persentase (%)

Sekolah Dasar (SD) 30 54,55

Sekolah Menengah Pertama (SMP) 22 40,00 Sekolah Menengah Atas (SMA) 2 3,64

Sarjana 1 1,82

Jumlah 55 100,00

4.2.3. Distribusi Data Responden Berdasarkan Pekerjaan

Distribusi data responden berdasarkan pekerjaan orang tua di Dusun Pulihan Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang menunjukkan bahwa pekerjaan orang tua paling banyak adalah petani yaitu sebanyak 38 orang (69,09%), orang tua yang mempunyai pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 6 orang (10,91%), orang tua yang mempunyai pekerjaan swasta sebanyak 10 orang (18,18%) orang tua yang mempunyai pekerjaan sebagai PNS adalah 1 orang (1,82%).

Tabel 4.3 Distribusi Data Berdasarkan Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Jumlah

(orang)

Persentase (%)

Petani 38 69,09

Ibu Rumah Tangga 6 10,91

Swasta 10 18,18

Pegawai Negeri Sipil (PNS) 1 1,82


(4)

4.2.4. Distribusi Data Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan

Distribusi data responden berdasarkan pendapatan per bulan orang tua di Dusun Pulihan Desa Tajuk

Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

menunjukkan bahwa pendapatan per bulan orang tua paling banyak berkisar 500.000 - 1.000.000 rupiah yaitu sebanyak 41 orang (75,55%), orang tua yang mempunyai pendapatan per bulan berkisar 1.000.000 - 2.000.000 sebanyak 13 orang (23,64%) dan orang tua yang mempunyai pendapatan > 2.000.000 adalah 1 orang (1,82%).

Tabel 4.4 Distribusi Data Berdasarkan Pendapatan Per bulan

Rentang Pendapatan per bulan Jumlah (orang)

Persentase (%)

500.000-1.000.000 41 74,55

1.000.000-2.000.000 13 23,64

> 2.000.000 1 1,82

Jumlah 55 100,00

4.2.5. Distribusi Data Responden Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Faktor Kebutuhan

Distribusi data responden terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan berdasarkan faktor kebutuhan di


(5)

Dusun Pulihan Desa Tajuk Kecamatan Getasan

Kabupaten Semarang menunjukkan bahwa

pemanfaatan pelayanan kesehatan saat anak sakit paling banyak adalah di fasilitas pelayanan kesehatan yang disediakan oleh bidan praktik yaitu sebanyak 49 orang (89,09%), sedangkan orang tua yang pernah memanfaatkan balai pengobatan sebanyak 32 orang (58,18%), orang tua yang pernah memanfaatkan puskesmas sebanyak 28 orang (50,90%), orang tua yang pernah memanfaatkan rumah sakit sebayak 19 orang (34,55%), orang tua yang pernah memanfaatkan perawat praktik sebanyak 7 orang (12,72) dan yang pernah memanfaatkan dokter praktik adalah 19 orang (34,54%).

Tabel 4.5 Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Faktor Kebutuhan

Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Jumlah (orang)

Persentase (%)

Balai Pengobatan 32 58,18

Puskesmas 28 50,90

Rumah sakit 19 34,54

Bidan Praktik 49 89,09

Perawat Praktik 7 12,72


(6)

4.2.6. Distribusi Data Responden Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Faktor Kepercayaan

Distribusi data responden terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan berdasarkan faktor kepercayaan orang tua di Dusun Pulihan Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang menunjukkan bahwa: a. Orang tua yang lebih memilih berobat ke fasilitas

pelayanan kesehatan paling banyak yaitu di bidan praktik sebanyak 46 orang (83,64%), sedangkan yang lebih memilih berobat ke balai pengobatan sebanyak 29 orang (52,73%), memilih ke puskesmas sebanyak 29 orang (52,73%), memilih ke rumah sakit sebayak 21 orang (38,18%), memilih ke perawat praktik sebanyak 5 orang (9,09%) dan yang memilih ke dokter praktik sebanyak 18 orang (32,73%).

b. Orang tua yang memilih berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan karena dapat mengatasi masalah kesehatan yang paling banyak yaitu ke fasilitas pelayanan kesehatan bidan praktik 46 orang (83,64%), ke dokter praktik yaitu sebanyak 44 orang (80,00%). Sedangkan yang ke balai pengobatan


(7)

sebanyak 21 orang (38,18%), yang ke puskesmas sebanyak 39 orang (70,91%), ke rumah sakit 36 orang (65,45%) dan ke perawat praktik sebanyak 17 orang (30,91%).


(8)

Tabel 4.6 Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Faktor Kepercayaan

Faktor Kepercayaan

Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Balai

Pengobatan

Puskesmas Rumah Sakit Bidan Praktik Perawat Praktik Dokter Praktik Juml

ah

Perse ntase

Juml ah

Perse ntase

Juml ah

Persen tase

Juml ah

Persen tase

Juml ah

Persen tase

Jum lah

Persen tase

Lebih memilih berobat ke fasilitas

pelayanan kesehatan 29 52,73 29 52,73 21 38,18 46 83,64 5 9,09 18 32,73

Berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan karena dapat


(9)

4.2.7. Distribusi Data Responden Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Faktor Pengetahuan

Distribusi data responden terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan berdasarkan faktor pengetahuan orang tua di Dusun Pulihan Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang menunjukkan bahwa : a. Orang tua yang mengetahui bahwa selain berobat

mereka juga mendapatkan penyuluhan kesehatan yang paling banyak adalah di bidan praktik yaitu sebanyak 46 orang (83,64%), di balai pengobatan sebanyak 45 orang (81,82%), di puskesmas 40 orang (72,73%), di rumah sakit 30 orang (54,55%), di perawat praktik 33 orang (60,00%) dan di dokter praktik sebanyak 43 orang (78,18%).

b. Orang tua yang mengatakan bahwa faslitas pelayanan kesehatan itu bermanfaat adalah di Puskesmas, Rumah Sakit, Bidan Praktik dan Dokter praktik yaitu sebanyak 55 orang (100,00%). Sedangkan yang di balai pengobatan sebanyak 53 orang (96,36%) dan di perawat praktik sebanyak 52


(10)

Tabel 4.7 Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Faktor Pengetahuan

Faktor Pengetahuan

Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Balai

Pengobatan

Puskesmas Rumah Sakit Bidan Praktik Perawat Praktik Dokter Praktik Juml ah Perse ntase Juml ah Perse ntase Juml ah Perse ntase Juml ah Persen tase Juml ah Persen tase Jum lah Persen tase

Penyuluhan tentang kesehatan dan pencegahan terhadap

penyakit 45 81,82 40 72,73 30 54,55 46 83,64 33 60,00 43 78,18

Bermanfaat atau tidaknya fasilitas

pelayanan kesehatan 53 96,36 55 100,0 0 55

100,0


(11)

4.2.8. Distribusi Data Responden Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Faktor Pendukung

Distribusi data responden terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan berdasarkan faktor pengetahuan orang tua di Dususn Pulihan Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang menunjukkan bahwa: a. Orang tua yang memanfaatkan pelayanan

kesehatan karena petugas / tenaga kesehatan yang ramah dan baik yang paling banyak adalah di bidan praktik yaitu 44 orang (80,00%), di balai pengobatan sebanyak 40 orang (72,73%), di Puskesmas sebanyak 23 orang (41,82%), di Rumah Sakit sebayak 26 orang (47,27%), di perawat praktik 33 orang (60,00%) dan di dokter praktik sebanyak 31 orang (56,36%).

b. Orang tua yang memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan karena biaya yang terjangkau yang paling banyak adalah di bidan praktik yaitu sebanyak 49 orang (89,09%), di balai pengobatan 45 orang (81,82%), di Puskesmas 14 orang (25,45%), di Rumah Sakit 7 orang (12,73%), di


(12)

perawat praktik 27 orang (49,09%) dan di dokter praktik 12 orang (21,82%).

c. Orang tua yang percaya bahwa faslilitas pelayanan kesehatan merupakan salah satu pelayanan kesehatanya yang dekat dengan tampat tinggal dan murah dari segi pelayanan adalah paling bayak adalah ke bidan praktik yaitu sebanyak 54 orang (98,18%). Sedangkan orang tua yang memilih balai pengobatan sebanyak 45 orang (81,82%), yang ke Puskesmas 14 orang (25,45%), yang ke rumah sakit 3 orang (5,45%), yang ke perawat praktik 12 orang (21,82%) dan yang ke dokter praktik sebanyak 10 orang (18,18%).

d. Orang tua yang memanfaatkan pelayanan kesehatan baerdasarkan pengalaman dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang paling banyak memilih ke bidan praktik yaitu sebanyak 42 orang (76,36%), ke balai pengobatan 35 orang (63,64%), ke Puskesmas 28 orang (50,91%), ke Rumah Sakit 19 orang (34,55%), ke perawat praktik sebanyak 9 orang (16,36%) dan ke dokter praktik


(13)

Tabel 4.8 Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Faktor Pendukung

Faktor Pendukung

Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Balai

Pengobatan

Puskesmas Rumah Sakit Bidan Praktik Perawat Praktik Dokter Praktik Jumlah Perse

ntase Juml ah Perse ntase Juml ah Perse ntase Juml ah Perse ntase Juml ah persen tase Jum lah Persen tase

Petugas / tenaga kesehatan yang

ramah dan baik 40 72,73 23 41,82 26 47,27 44 80,00 33 60,00 31 56,36

Biaya yang terjangkau 45 81,82 14 25,45 7 12,73 49 89,09 27 49,09 12 21,82 Merupakan salah satu pelayanan

kesehatan yang dekat dengan tempat tinggal dan murah dari segi pelayanan

45 81,82 14 25,45 3 5,45 54 98,18 12 21,82 10 18,18

Pengalaman dalam mendapatkan


(14)

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Faktor Kebutuhan

Pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan kebutuhan di Dusun Pulihan Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang sebagian besar pernah memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan bidan praktik yaitu sebanyak 89,09% (n=49). Sedangkan orang tua yang pernah memanfaatkan balai pengobatan sebanyak 58,18% (n=32), orang tua yang pernah memanfaatkan puskesmas sebanyak 50,91% (n=28), orang tua yang pernah memanfaatkan rumah sakit sebayak 34,55% (n=19), orang tua yang pernah memanfaatkan perawat praktik sebanyak 12,73% (n=7) dan yang pernah memanfaatkan dokter praktik adalah 34,55% (n=19).

Penelitian yang dilakukan oleh Sasaki, Fujino, Igarashi, Tanabe, Muleya, dan Suzuki (2010) di Zambia menunjukkan bahwa persentase orang tua dalam mencari pelayanan kesehatan dari profesional kesehatan meningkat dari 56,1% menjadi 65,8%. Jauhnya jarak ke fasilitas pelayanan kesehatan dan pendapatan rumah tangga yang rendah berpengaruh


(15)

negatif terhadap pencarian fasilitas pelayanan kesehatan saat anak sakit oleh orang tuanya. Kurangnya akses ke fasilitas pelayanan kesehatan merupakan hambatan yang besar untuk mencari perawatan. Namun, ketika orang tua benar-benar diberikan pendidikan tentang tanda-tanda bahaya dan penanganan yang sesuai melalui intervensi berbasis masyarakat, hambatan ini dapat diatasi dengan perubahan perilaku orang tua terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan.

Meskipun demikian, penelitian yang dilakukan di Nigeria pencarian pelayanan kesehatan oleh orang tua saat anak sakit sering ditunda lebih dari 24 jam dan sebagian besar orang tua memberikan perawatan dengan memberikan obat sendiri yang ada di rumah. Hal ini dikarenakan tidak adanya biaya untuk membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan yang ada (Tinuade, Abiodun Iyabo dan Durotoye, 2009).

Berdasarkan analisis data penelitian yang sudah dilakukan dan didukung oleh penelitian-penelitian terkait, jarak dan ketersediaan pelayanan kesehatan tidak menjadi hambatan pada orang tua di Dusun Pulihan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan.


(16)

Meskipun fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Dusun Pulihan terbatas, tetapi sebagian besar orang tua memanfaatkan pelayanan kesehatan yaitu bidan praktik sebesar 89,09% (n=49). Pemanfaatan pelayanan kesehatan saat anak sakit dirasakan sebagai kebutuhan, sehingga orang tua akan mencari perawatan di pelayanan kesehatan yang terlatih dengan cepat saat anak membutuhkan perawatan. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan tentang tanda-tanda bahaya dan penanganan terhadap penyakit anak pada orang tua perlu ditingkatkan, karena ketika orang tua mengetahui tanda-tanda bahaya penyakit pada anak, maka orang tua akan mencari perawatan pada pelayanan kesehatan dengan cepat.

4.3.2. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Faktor Kepercayaan

Pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan di Dusun Pulihan Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang berdasarkan faktor kepercayaan karena dapat mengatasi masalah kesehatan yang memilih bidan praktik sebanyak 83,64% (n=46) dan dokter praktik yaitu sebanyak 80,00% (n=44).


(17)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dongre, Deshmukh dan Garg (2010) di India menunjukkan bahwa orang tua lebih memilih memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dengan penyedia layanan swasta atau pribadi yaitu bidan desa, serta dukun desa. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Trajanovska, Manias, Graswick dan Johnston (2009) di Melbourne, Australia menyatakan bahwa sebagian besar orang tua (82%) percaya obat-obatan yang sudah disarankan oleh dokter dan sudah efektif pada masa lalu. Dokter merupakan tenaga kesehatan yang dipercaya oleh masyarakat dalam memberikan obat pada keluhan masing-masing individu. Pada penelitian ini terdapat dampak yang tidak baik yaitu mereka membeli obat tanpa resep dokter dengan alasan obat tersebut sudah pernah disarankan oleh dokter dan tidak memperhatikan penyakit yang berbeda. Hal ini penting untuk semua penyedia layanan agar dapat memberikan informasi secara akurat, konsisten dan berdasarkan bukti informasi orang tua mengenai keluhan.

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian yang sudah dilakukan dan didukung oleh penelitian-penelitian


(18)

terkait, menunjukkan bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan di Dusun Pulihan sebagian besar yaitu ke bidan praktik yang merupakan bagian dari program pemerintah dalam menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan pada masyarakat.

4.3.3. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Faktor Pengetahuan

Pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan di Dusun Pulihan Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang jika dilihat berdasarkan faktor pengetahuan orang tua yang mengetahui bahwa selain berobat mereka juga mendapatkan penyuluhan kesehatan yang paling banyak adalah di bidan praktik yaitu sebanyak 83,64% (n=46) dan orang tua mengatakan bahwa faslitas pelayanan kesehatan bermanfaat seperti Puskesmas, Rumah Sakit, Bidan Praktik dan Dokter praktik yaitu sebanyak 100,00% (n=55). Sedangkan yang di balai pengobatan sebanyak 96,36% (n=53) dan di perawat praktik sebanyak 94,55% (n=52).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Najnin, Bennett dan Luby (2011) di Bangladesh menunjukan bahwa


(19)

pemanfaatan pelayanan kesehatan selain karena adanya hambatan sosial ekonomi yang mengakibatkan ketidaksetaraan anak-anak dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, juga dipengaruhi oleh pengetahuan orang tua. Akibatnya anak-anak menerima perawatan yang kurang maksimal dari tenaga kesehatan. Orang tua memiliki pengetahuan yang kurang akan bahaya tanda-tanda penyakit anak dan pentingnya untuk mencari pelayanan kesehatan saat anak sakit. Jika orang tua memiliki pengetahuan akan tanda-tanda bahaya penyakit anak yang cukup, hal ini akan mendorong orang tua mencari pelayanan kesehatan pada penyedia layanan kesehatan yang terlatih dengan cepat.

Penelitian yang dilakukan oleh King, Mann dan Boone (2010) di kota Guinea Bissau menunjukkan rendahnya tingkat pengetahuan orang tua tentang kesehatan anak dapat mempengaruhi terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan saat anak sakit. Orang tua yang memiliki pengetahuan yang kurang tentang kesehatan anak akan lambat dalam mencari pengobatan saat anak sakit. Dalam hal ini orang tua, baik laki-laki maupun perempuan harus memiliki


(20)

pengetahuan yang baik tentang kesehatan anak agar dapat meningkatkan kesehatan anak-anak di daerah pedesaan.

Dari hasil analisis data penelitian yang sudah dilakukan dan didukung oleh penelitian-penelitian terkait, sebagian besar orang tua mengetahui dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan saat anak sakit. Dimungkinkan karena orang tua di Dusun Pulihan mengetahui akan tanda-tanda bahaya penyakit anak dan mengetahui pentingnya untuk mencari pelayanan kesehatan saat anak sakit. Orang tua yang mengetahui tanda-tanda bahaya penyakit anak, maka orang tua akan mencari pelayanan kesehatan dengan cepat.

4.3.4. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Faktor Pendukung

Pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan di Dusun Pulihan Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang jika dilihat berdasarkan faktor pendukung, orang tua yang memilih memanfaatkan pelayanan kesehatan di bidan praktik. Berdasarkan petugas / tenaga kesehatan yang ramah dan baik adalah yaitu 80,00% (n=44); karena biaya yang


(21)

terjangkau yang paling banyak adalah sebanyak 89,09% (n=49); merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang dekat dengan tampat tinggal dan murah dari segi pelayanan sebanyak 54 orang (98,18%) dan berdasarkan pengalaman yang baik dalam mendapatkan pelayanan kesehatan memilih sebanyak 76,36% (n=42).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kristiansson, Gotuzzo, Ridrigues, Bartoloni, Strohmeyer, Tomson dan Hartvig (2009) di Peru Menunjukkan hasil yang signifikan bahwa orang tua yang termasuk dalam kategori ekonomi yang rendah atau miskin, mereka berkonsultasi pada tenaga kesehatan saat sakit batuk atau pilek daripada mereka yang termasuk dalam golongan ekonomi paling miskin. Pada masyarakat yang dengan kategori miskin mereka lebih sedikit menggunakan antibiotik yaitu untuk batuk pilek sebesar 16 % dan untuk batuk, pilek dan diare sebesar 38%, sedangkan mereka yang termasuk kategori paling miskin untuk batuk pilek sebesar 31 % dan untuk batuk pilek dan diare sebesar 52 %. Untuk pneumonia dan desentri masyarakat yang miskin menggunakan antibiotik lebih sedikit yaitu 16 %, dibandingkan dengan


(22)

masyarakat ekonomi paling miskin sebesar 80 %. Masyarakat yang termasuk dalam golongan ekononi paling miskin kurang dalam mencari perawatan pada tenaga kesehatan untuk penyakit yang tidak berat serta untuk penyakit yang parah dan pengobatan dengan antibiotik kurang memadai. Orang tua sering membayar untuk pelayanan kesehatan dan antibiotik, meskipun semua anak dalam penelitian ini memenuhi syarat untuk mendapatkan perawatan kesehatan dan obat-obatan gratis.

Penelitian yang dilakukan oleh Leque, Whiteford dan Tobin (2007) menunjukkan bahwa terdapat hambatan utama untuk mencari pelayanan kesehatan yaitu faktor biaya untuk membeli obat-obatan sebesar 32%, biaya transportasi sebesar 21%, dan keterbatasan waktu pelayanan kesehatan di Puskesmas sebesar 14%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa faktor sosial ekonomi sangat berpengaruh.

Hasil penelitian yang hampir sama dilakukan oleh Ali dan Muynck (2005) di Pakistan menunjukkan bahwa kendala dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah adanya sikap negatif dari penyedia layanan,


(23)

misalnya tenaga kesehatan yang kurang ramah dan

galak serta keadaan ekonomi yang tidak mencukupi.

Berdasarkan analisis data penelitian yang didukung penelitian-penelitian terkait, hambatan dalam biaya dimungkinkan tidak mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan di Dusun Pulihan. Hal ini terbukti, bahwa orang tua memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada. Sebagian besar orang tua memanfaatkan pelayanan kesehatan pada bidan praktik, dengan alasan tenaga kesehatan yang baik dan ramah, biaya terjangkau, merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang dekat dengan tempat tinggal dan murah dari segi pelayanan serta pengalaman yang baik dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, kepada penyedia layanan kesehatan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan pendidikan dan pendapatan menunjukkan bahwa sebagian besar pendidikan orang tua adalah sekolah dasar (SD) sebanyak 54,55% (n=30) dan pendapatan per bulan yaitu berkisar 500.000-1.000.000 sebanyak 74,55%% (n=42).


(24)

Pemanfaatan pelayanan kesehatan di Dusun Pulihan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan secara umum bagus, yaitu sebesar > 75 % orang tua memanfaatkan pelayanan kesehatan (Bidan) saat anak sakit.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Porterfield dan McBride (2007) di Amerika Serikat menunjukkan bahwa pendapatan yang rendah dan kurangnya pendidikan orang tua akan berdampak pada sedikitnya kesempatan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dibandingkan dengan orang tua yang memiliki pendapatan yang lebih tinggi dan pendidikan yang cukup. Kemungkinan untuk mengakses pelayanan kesehatan spesialis dan jika dirasakan sebagai kebutuhan maka permintaan akan meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan keluarga dan asuransi kesehatan yang dimiliki.

Selain itu menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Larson dan Halfon, (2009) menunjukkan bahwa pendapatan orang tua memiliki pengaruh terhadap akses perawatan kesehatan pada anak, tidak hanya orang tua dengan pendapatan yang rendah, tetapi orang tua dengan pendapatan kategori menengah juga memiliki keterbatasan dalam mengakses perawatan kesehatan pada anak.


(25)

Hasil penelitian ini tidak selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Porterfield dan McBride (2007) dan penelitian oleh Larson dan Halfon, (2009) yang menyatakan bahwa pendapatan yang rendah dan kurangnya pendidikan orang tua akan berdampak pada akses pelayanan kesehatan dibandingkan dengan orang tua yang memiliki pendapatan yang lebih tinggi dan pendidikan yang cukup, karena walaupun orang tua di Dusun Pulihan berpendidikan rendah yaitu rata-rata lulusan SD dan berpendapatan rendah, pemanfaatan pelayanan kesehatannya bagus yaitu sebagian besar ke bidan praktik dengan jarak bidan sejauh ± 6 km dari rumah warga terjauh. Oleh karena itu disarankan kepada warga desa agar dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan pendidikan kesehatan atau penyuluhan yang dilakukan oleh kader kesehatan tentang penyakit anak dan dapat meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan saat anak sakit. Selain itu kepada Puskesmas agar berperan aktif dalam melakukan pembinaan kepada kader kesehatan yang ada di Dusun Pulihan untuk melakukan program pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang tanda-tanda bahaya penyakit pada anak dan pentingnya pemanfaatan pelayanan kesehatan saat anak sakit. Kepada Pemerintah Daerah disarankan untuk memperhatikan ketersediaan pelayanan kesehatan yang ada di


(26)

Dusun Pulihan dengan mendirikan Puskesmas pembantu

terdekat.

4.4. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah hanya membahas bagaimana pemanfaatan pelayanan kesehatan saat anak sakit. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengalaman orang tua dalam mengakses pelayanan kesehatan pada saat anak sakit dan alasan pemilihan pelayanan kesehatan tersebut.


(1)

terjangkau yang paling banyak adalah sebanyak 89,09% (n=49); merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang dekat dengan tampat tinggal dan murah dari segi pelayanan sebanyak 54 orang (98,18%) dan berdasarkan pengalaman yang baik dalam mendapatkan pelayanan kesehatan memilih sebanyak 76,36% (n=42).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kristiansson, Gotuzzo, Ridrigues, Bartoloni, Strohmeyer, Tomson dan Hartvig (2009) di Peru Menunjukkan hasil yang signifikan bahwa orang tua yang termasuk dalam kategori ekonomi yang rendah atau miskin, mereka berkonsultasi pada tenaga kesehatan saat sakit batuk atau pilek daripada mereka yang termasuk dalam golongan ekonomi paling miskin. Pada masyarakat yang dengan kategori miskin mereka lebih sedikit menggunakan antibiotik yaitu untuk batuk pilek sebesar 16 % dan untuk batuk, pilek dan diare sebesar 38%, sedangkan mereka yang termasuk kategori paling miskin untuk batuk pilek sebesar 31 % dan untuk batuk pilek dan diare sebesar 52 %. Untuk pneumonia dan desentri masyarakat yang miskin menggunakan antibiotik lebih sedikit yaitu 16 %, dibandingkan dengan


(2)

masyarakat ekonomi paling miskin sebesar 80 %. Masyarakat yang termasuk dalam golongan ekononi paling miskin kurang dalam mencari perawatan pada tenaga kesehatan untuk penyakit yang tidak berat serta untuk penyakit yang parah dan pengobatan dengan antibiotik kurang memadai. Orang tua sering membayar untuk pelayanan kesehatan dan antibiotik, meskipun semua anak dalam penelitian ini memenuhi syarat untuk mendapatkan perawatan kesehatan dan obat-obatan gratis.

Penelitian yang dilakukan oleh Leque, Whiteford dan Tobin (2007) menunjukkan bahwa terdapat hambatan utama untuk mencari pelayanan kesehatan yaitu faktor biaya untuk membeli obat-obatan sebesar 32%, biaya transportasi sebesar 21%, dan keterbatasan waktu pelayanan kesehatan di Puskesmas sebesar 14%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa faktor sosial ekonomi sangat berpengaruh.

Hasil penelitian yang hampir sama dilakukan oleh Ali dan Muynck (2005) di Pakistan menunjukkan bahwa kendala dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah adanya sikap negatif dari penyedia layanan,


(3)

misalnya tenaga kesehatan yang kurang ramah dan galak serta keadaan ekonomi yang tidak mencukupi.

Berdasarkan analisis data penelitian yang didukung penelitian-penelitian terkait, hambatan dalam biaya dimungkinkan tidak mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan di Dusun Pulihan. Hal ini terbukti, bahwa orang tua memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada. Sebagian besar orang tua memanfaatkan pelayanan kesehatan pada bidan praktik, dengan alasan tenaga kesehatan yang baik dan ramah, biaya terjangkau, merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang dekat dengan tempat tinggal dan murah dari segi pelayanan serta pengalaman yang baik dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, kepada penyedia layanan kesehatan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan pendidikan dan pendapatan menunjukkan bahwa sebagian besar pendidikan orang tua adalah sekolah dasar (SD) sebanyak 54,55% (n=30) dan pendapatan per bulan yaitu berkisar 500.000-1.000.000 sebanyak 74,55%% (n=42).


(4)

Pemanfaatan pelayanan kesehatan di Dusun Pulihan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan secara umum bagus, yaitu sebesar > 75 % orang tua memanfaatkan pelayanan kesehatan (Bidan) saat anak sakit.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Porterfield dan McBride (2007) di Amerika Serikat menunjukkan bahwa pendapatan yang rendah dan kurangnya pendidikan orang tua akan berdampak pada sedikitnya kesempatan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dibandingkan dengan orang tua yang memiliki pendapatan yang lebih tinggi dan pendidikan yang cukup. Kemungkinan untuk mengakses pelayanan kesehatan spesialis dan jika dirasakan sebagai kebutuhan maka permintaan akan meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan keluarga dan asuransi kesehatan yang dimiliki.

Selain itu menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Larson dan Halfon, (2009) menunjukkan bahwa pendapatan orang tua memiliki pengaruh terhadap akses perawatan kesehatan pada anak, tidak hanya orang tua dengan pendapatan yang rendah, tetapi orang tua dengan pendapatan kategori menengah juga memiliki keterbatasan dalam mengakses perawatan kesehatan pada anak.


(5)

Hasil penelitian ini tidak selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Porterfield dan McBride (2007) dan penelitian oleh Larson dan Halfon, (2009) yang menyatakan bahwa pendapatan yang rendah dan kurangnya pendidikan orang tua akan berdampak pada akses pelayanan kesehatan dibandingkan dengan orang tua yang memiliki pendapatan yang lebih tinggi dan pendidikan yang cukup, karena walaupun orang tua di Dusun Pulihan berpendidikan rendah yaitu rata-rata lulusan SD dan berpendapatan rendah, pemanfaatan pelayanan kesehatannya bagus yaitu sebagian besar ke bidan praktik dengan jarak bidan sejauh ± 6 km dari rumah warga terjauh. Oleh karena itu disarankan kepada warga desa agar dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan pendidikan kesehatan atau penyuluhan yang dilakukan oleh kader kesehatan tentang penyakit anak dan dapat meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan saat anak sakit. Selain itu kepada Puskesmas agar berperan aktif dalam melakukan pembinaan kepada kader kesehatan yang ada di Dusun Pulihan untuk melakukan program pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang tanda-tanda bahaya penyakit pada anak dan pentingnya pemanfaatan pelayanan kesehatan saat anak sakit. Kepada Pemerintah Daerah disarankan untuk memperhatikan ketersediaan pelayanan kesehatan yang ada di


(6)

Dusun Pulihan dengan mendirikan Puskesmas pembantu terdekat.

4.4. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah hanya membahas bagaimana pemanfaatan pelayanan kesehatan saat anak sakit. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengalaman orang tua dalam mengakses pelayanan kesehatan pada saat anak sakit dan alasan pemilihan pelayanan kesehatan tersebut.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kecemasan Ibu dalam Melakukan Toilet Training pada Anak Pertamanya di Dusun Ngelo Desa Getasan Kabupaten Semarang T1 462012056 BAB IV

0 0 35

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Pola Konsumsi Pangan Lansia dengan Hipertensi di Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462011036 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Pola Konsumsi Pangan Lansia dengan Hipertensi di Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462011036 BAB IV

0 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Perubahan Aktivitas Seksual Wanita Menopause di Dusun Sumogawe Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462009045 BAB IV

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Saat Anak Sakit di Dusun Pulihan Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462009086 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Saat Anak Sakit di Dusun Pulihan Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462009086 BAB II

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Saat Anak Sakit di Dusun Pulihan Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462009086 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Saat Anak Sakit di Dusun Pulihan Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Saat Anak Sakit di Dusun Pulihan Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fungsi Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono Dusun Weru Desa Jetak Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 152010018 BAB IV

0 4 67