Makalah Semnas Kimia 2010 Penerapan Praktikum Berorientasi Apilkasi pada Praktikum Kimia Anorganik I dan II

“ Profesionalisme Peneliti dan Pendidik
dalam Riset dan Pembelajaran yang
Berkualit as dan Berkarakt er”
Yogyakart a, 30 Okt ober 2010

prosiding seminar nasional
Kimia dan Pendidikan Kimia 2010
ISBN: 978-xxx-xxxxx-x-x

www.kimia.uny.ac.id

Penerapan Praktikum Berorientasi Aplikasi Pada
M ata Kuliah Praktikum Kimia Anorganik I dan II
*)

M . Pranjoto Utomo , Rr. Lis Permana Sari, Kun Sri Budiasih
* )Jurdik Kimia FM IPA UNY, pranjotoutomo@ yahoo.com

Abstrak
Penelit ian ini merupakan penelit ian t indakan kelas yang bert ujuan unt uk menerapkan acara Prakt ikum Kimia Anorganik I
dan II yang berorientasi aplikasi sebagai w ujud pembelajaran bermuat an aplikasi ( lif e skill ) dan mempelajari pengaruh

acara prakt ikum yang disusun t erhadap penguasaan konsep, ket rampilan dan sikap ilmiah sert a minat dan mot ivasi
mahasisw a terhadap materi prakt ikum Kimia Anorganik I dan II. Ada 4 tahap yang dilakukan dalam penelit ian ini yait u :
perencanaan, t indakan, observasi dan refleksi. Subyek penelit ian adalah mahasisw a Prodi Pendidikan Kimia yang
mengambil mat a kuliah Prakt ikum Kimia Anorganik I dan II. Obyek penelit ian adalah penguasaan konsep, minat /mot ivasi
dan sikap ilmiah dari mahasisw a yang t erlibat dalam penelit ian ini. Inst rumen yang digunakan adalah lembar observasi
(unt uk ket rampilan dan sikap ilmiah), angket (unt uk minat /mot ivasi), dan t es obyekt if : pret est dan post t est (unt uk
penguasaan konsep / aspek kognit if). Dat a penelit ian dianalisis dengan teknik analisis deskript if kualit at if, yait u dengan
menghit ung rata-rata set iap aspek yang dinilai dan mengkoversikannya ke dalam kriteria kualit at if. Telah dilakukan
penyusunan dan penerapan acara Prakt ikum Kimia Anorganik I dan II yang berorientasi aplikasi dengan muat an lif e skill
sesuai dengan silabus yang berlaku dengan memanfaatkan sejumlah produk fungsional. Terjadi peningkatan skor minat
dan mot ivasi mahasiswa pada pelaksanaan Prakt ikum Kimia Anorganik I dan II yang berorientasi aplikasi masing-masing
sebesar 5,326 dan 5,911.
Kata kunci: life skil , minat dan mot ivasi, prakt ikum kimia anorganik I dan II

Pendahuluan

Mat a Kuliah Prakt ikum Kimia Anorganik I dan II
adalah mata kuliah yang bersifat w ajib bagi
mahasisw a Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY.
M ata Kuliah ini merupakan mat a kuliah dengan

elemen kompetensi M ata Kuliah Keilmuan dan
Ket rampilan. Kompetensi yang diharapkan set elah
mengikut i mata kuliah ini adalah mengenali
karakt erist ik dasar suatu unsur sesuai dengan
posisinya dalam sistem periodik (Prakt ikum Kimia
Anorganik I) dan mengenali sifat fisik dan kelakuan
khas unsur-unsur dan senyaw a
tertentu
(Prakt ikum Kimia Anorganik II)
Prakt ikum, idealnya harus dapat menambah
pemahaman dari mat eri t eori dan menambah
minat /mot ivasi untuk mengembangkan suatu
pengetahuan. Namun sayangnya, sejumlah acara
prakt ikum kurang berhasil memenuhi harapan
t ersebut . Dalam ukuran tertentu, materi prakt ikum
Kimia Anorganik I dan II dianggap t idak menarik
dan sulit dipahami karena banyak mengandung
komponen yang bersifat abstrak. Penggalian fakta
yang diharapkan muncul dari meja laborat orium
kurang dapat tercapai.


Sebuah
jalan
yang
pot ensial
untuk
meningkatkan mot ivasi dan minat mahasiswa
dalam
pembelajaran sains adalah
dengan
mendesain pelajaran yang memuat diskusi tentang
isu sosial yang berhubungan dengan sains dan
t entang aplikasi aktual dan pot ensial dari indust ri
padat t eknologi. Pendekat an ini diduga akan dapat
meningkatkan pula sikap ilmiah dan mot ivasi
berprestasi dari para mahasiswa (Holbrook, 1998).
Peningkatan
kualitas mahasisw a dalam
berbagai segi akan bersesuaian daengan tuntut an
akan lulusan perguruan t inggi yang memiliki

kompet ensi yang bersifat lif e skill . Hal ini
disebabkan t ingginya kompet isi di dunia kerja yang
menuntut t ingginya nilai t ambah seorang lulusan
perguruan t inggi. Selain itu, bidang garap para
sarjana pada masa yang akan dat ang juga semakin
luas. Selain menjadi tenaga pot ensial dari suatu
lembaga, industri at au pendidikan para lulusan juga
dihadapkan pada peluang dan iklim kompet isi
untuk berw irausaha.

Penerapan Praktikum Berorientasi ….

Praktikum
Prakt ikum Kimia Anorganik merupakan mata
kuliah praktek dalam rumpun / sub bidang Kimia
Anorganik. Prakt ikum Kimia Anorganik I bertujuan
agar mahasiswa memiliki kompet ensi dalam
mengenali sifat periodik unsur-unsur. Sementara
it u, Prakt ikum Kimia Anorganik II menuntut
kompet ensi dalam mengenali karakt erist ik spesies

anorganik (terut ama dalam bentuk senyawa).
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan
perangkat acara prakt ikum yang dicantumkan
dalam buku petunjuk prakt ikum Kimia Anorganik I
dan II (Sugiyart o, 2001).
Proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
t ersebut t idaklah mudah. Teori At om yang
mendasari pengenalan unsur lebih didominasi
pengert ian matemat is daripada fakta kimiaw i yang
langsung dapat t erlihat. M endekat kan karakt erist ik
unsur ke dalam percobaan prakt is memerlukan
hubungan yang t idak sederhana dari teori
mat emat is kepada fakta empiris. Kesulitan yang
sering dialami mahasiswa adalah menemukan
hubungan t ersebut.
Prakt ikum sering dianggap sebagai sebuah
pekerjaan yang ist imewa, karena mahasiswa
menghabiskan lebih banyak w akt u untuk jumlah sks
yang sama. Namun demikian, prakt ikum seringkali
menjadi hal yang membosankan karena mahasiswa

hanya diminta mengikut i resep t ertent u lalu
melaporkannya. Yang lebih menarik, umumnya
mahasisw a selalu lulus unt uk mata kuliah
prakt ikum. Selain penguasaan konsep yang t erukur
sebagai nilai kognit if, bagaimana minat /mot ivasi
dan sikap ilmiah mahasiswa seringkali t erlewatkan
untuk dinilai.
Sebenarnya, bentuk pembelajaran prakt ikum
merupakan pengajaran yang efekt if untuk
mencapai 3 macam kompetensi secara bersamaan:
kognit if, afekt if dan psikomot orik (Ut omo & Ruijt er,
1994). Kompet ensi kognit if t erwujud berupa lat ihan
membukt ikan, mengint egrasikan dan menerapkan
t eori. Kompet ensi afekt if t erbent uk lewat
pemenuhan rasa ingin t ahu ( curriosit y), lat ihan
kerjasama, komunikasi dan menghargai ilmu.
Berikut nya,
kompet ensi
psikomot orik
jelas

dit ampakkan pada ket rampilan menggunakan alat
dan bahan dan mendemonstrasikan suatu
fenomena.
Sebuah prakt ikum yang komprehensif, dapat
menempatkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai
dalam sebuah ruang, yang disebut ‘ruang
problema’ ( problem room ) (Ut omo & Ruijter, 1994).

Dengan satu ruang problema semua ket rampilan
yang pent ing dalam prakt ikum dapat dilat ih secara
bersamaan yaitu:






menganalisa problema
mengumpulkan informasi
menyusun hipotesa

membuat rencana kerja (unt uk membukt ikan
hipot esa)
 melaksanakan kerja (mengambil data)
 mengevaluasi data yang diperoleh (melakukan
pembahasan)
 menarik kesimpulan
 melaporkan
Sebuah
prakt ikum
yang
apa
adanya,
berlangsung sekedar menyelesaikan resep sering
t idak mendapatkan tujuannya. Dengan demikian,
t erbentuklah ‘ruang problema’ yang lain di benak
mahasisw a. Ruang problema ini bukan ruang untuk
mengembangkan ket rampilan proses, melainkan
sebuah ‘rantai yang hilang’ ( missing link ) dari
informasi yang diberikan dengan penguasaan yang
dihasilkan. Kekosongan ini juga berbanding lurus

dengan rendahnya kompet ensi afekt if, misalnya
minat
dan
mot ivasi
mahasiswa
untuk
mengembangkannya.
Salah sat u cara untuk mengingkat kan mot ivasi
dan sikap mahasiswa t erhadap pembelajaran sains
adalah mendesain pelajaran yang dikorelasikan
dengan isu masyarakat dan potensi aplikasi pada
indust ri berbasis sains dan teknologi. Eilks (2002 )
t elah
menerapkan
pembelajaran
dengan
pendekat an ini dengan memilih t opik ‘biodiesel’
dari bahan minyak nabat i. Pengujian dilakukan
dengan memberikan soal t erpilih. Para mahasiswa
mendapatkan pertanyaan untuk merefleksikan

t ujuan utama dari pembelajaran itu, apa yang
mereka pelajari dan bagaimana mereka menyukai
akt ivitas itu. Yang diamat i adalah apakah sifat krit is
sosial yang direfleksikan pada aplikasi penemuan
ilmiah akan meningkatkan sikap mereka pada
pembelajaran sains, kemampuan komunikasi dan
pengembangan pribadi ( personal development ).
Hal iIni sesuai dengan pendapat Hoolbrook
(1998), bahw a mot ivasi dan minat mahasiswa
dalam pembelajaran sains dapat dit ingkatkan
dengan mendesain pelajaran yang memuat diskusi
t entang isu sosial yang berhubungan dengan sains
dan tentang aplikasi aktual dan pot ensial dari
indust ri berbasis sains dan teknologi.

M . Pranjoto Utomo, dkk

Pembelajaran Berorientasi Aplikasi
Set iap orang yang mempelajari sesuatu, past i
memiliki orientasi t ert ent u. Orientasi it u seharusnya

dit entukan oleh subyek / pelaku dalam kegiat an
belajar tersebut . Dalam sebagian besar kasus,
orientasi belajar ditentukan oleh sistem atau
pengajar. Kekurangan dari keadaan ini adalah para
pembelajar t idak t ahu ke mana orient asi belajarnya,
dan apakah sesuatu yang dipelajari saat ini sudah
sesuai dengan orientasi hidupnya.
Pembelajaran
berorientasi
aplikasi
merupakan pembelajaran yang menampakkan
dengan eksplisit aplikasi yang terkait dengan materi
yang dipelajari tersebut (Herpers & Heiden, 1995).
Sekalipun t ak ada informasi ilmiah yang bisa disebut
’t ak berguna’, kejelasan hubungan ant ara satu
dengan yang lain, t eori dan aplikasi, merupakan
jembat an
yang
sangat
signifikan
dalam
mew ujudkan pembelajaran yang menyenangkan.
Pembelajaran
berorientasi
aplikasi
(Applied-Oriented, AO) telah diw ujudkan dalam
beberapa ide sepert i Cont ext ual Teaching Learning
(CTL), problem-based learning, PBL), kuliah
berbasis proyek, kuliah dengan magang dan aneka
ide yang diw ujudkan dalam terminologi ’Link and
Mat ch ’. Kuliah berorient asi aplikasi telah dit erapkan
pada berbagai universit as terkemuka di dunia.
Sebagai cont oh, sebuah t opik Applied and Indust ryOrient ed IT Educat ion and Training’ t elah
dipublikasikan oleh University of Applied Sciences
di Jerman. Delhi College of Engineering,
Depart ment of Applied Chemist ry & Polymer
Technology di India sudah menerapkan indust ryorient ed program sejak 1998. Program studi ini
sangat erat berkolaborasi dengan indust ri,
organisasi R&D sert a kelompok profesional. Prodi
ini menyiapkan t enaga terlat ih untuk aneka indust ri.
Kuliah berorientasi masalah ( problem-orient ed ) juga
dilakukan di Universit y of Dort mund, Jerman dan
dilaporkan oleh Eilks (2002).
Penerapan kuliah / prakt ikum berorient asi
aplikasi dapat dilakukan dengan dengan produk
fungsional yang relevan. Sepert i yang dilakukan
oleh Eilks (2002) dengan t opik ’biodiesel’ yang
merupakan isu hangat di tengah menanjaknya
harga minyak dunia. M et ode ini menunjukkan hasil
peningkatan mot ivasi belajar yang signifikan.
Umumnya mahasiswa menyat akan minat untuk
selalu mengikut i kelas berikutnya. M ata kuliah
prakt ikum yang menekankan pemahaman secara
inkuiri tentu sangat relevan untuk menggunakan
produk-produk fungsional sebagai sumber belajar
yang aplikat if bagi konsep yang dipelajari.

Dengan berbagai pert imbangan di at as, penerapan
prakt ikum berorientasi aplikasi ( applied orient ed )
dengan muatan life skill pada berbagai mata kuliah
menjadi sangat pent ing. Pemberian muatan lif e skill
ini diharapkan dapat menambah penguasaan
mahasisw a terhadap materi prakt ikum dan
menambah
minat /mot ivasi mahasiswa untuk
mengembangkan seluas-luasnya. Pada mata kuliah
Prakt ikum Kimia Anorganik I dan II, penggunaan
sejumlah produk fungsional yang berkait dengan
t opik prakt ikum diharapkan dapat menjadi sarana
pendekat an pada orient asi aplikasi dan pemasukan
muatan lif e skill ini.

Desain Penelitian
Penelit ian ini merupakan penelit ian t indakan
kelas yang dit erapkan pada mahasiswa peserta
Prakt ikum Kimia Anorganik I dan II. Tahap-tahap
yang dilakukan dalam penelit ian ini adalah:
a. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan penggalian ide untuk
mengembangkan t opik yang dipelajari dengan
t et ap mengacu pada silabus yang berlaku. Pada
t ahap ini juga disusun inst rumen penelit ian yang
akan digunakan, sesuai dengan fakt or-fakt or yang
dipelajari dan tujuan yang ingin dicapai.
b. Tindakan
Pada t ahap t indakan dit ent ukan acara
prakt ikum yang t elah dimodifikasi dengan muat an
lif e skill , dengan t et ap memperhat ikan kompetensi
dasar t iap acara t ersebut sesuai dengan silabusnya.
Sejumlah produk fungsional dipilih sebagai sumber
belajar bagi prakt ikum berorient asi aplikasi ini. Pada
siklus pertama, acara prakt ikum dit entukan oleh
t im dosen, lalu dilakukan evaluasi.
Pada siklus kedua para mahasisw a hanya
diberikan t opik dan kompetensi dasar, sedangkan
acara dan prosedur pelaksanaannya ditentukan
oleh mereka sendiri. Pada tahap ini, penguasaan
konsep, minat /mot ivasi dan sikap ilmiah mahasiswa
sangat menent ukan pilihan acara.
c. Observasi/ evaluasi
Pengamat an terhadap mahasiswa dilakukan
pada set iap fase. Tes obyekt if dilakukan pada aw al
( pre-t est ) dan akhir (post -t est ) unt uk mendapatkan
dat a
penguasaan
konsep
selama
proses
pembelajaran
ini.
Observasi
t erhadap
minat /mot ivasi dan sikap ilmiah dilakukan pada
akhir siklus pertama dan kedua. Pada akhir proses
juga dilakukan presentasi kelompok untuk memberi
penilaisn secara komprehensif. Dat a yang dihasilkan
dianalisis dengan analisis dekript if.

Penerapan Praktikum Berorientasi ….
d.

Refleksi.
Secara keseluruhan, kepada set iap mahasiswa
Set elah selesai siklus pert ama dan dilakukan
dilakukan penilaian t ent ang penguasaan konsep,
evaluasi, diperoleh dat a yang merupakan profil
minat /mot ivasi dan sikap ilmiah sebelum dan
mahasisw a peserta prakt ikum, baik dari aspek
sesudah mengikut i prakt ikum berorientasi aplikasi
penguasaan konsep, minat /mot ivasi maupun
ini.
ketampilan dan sikap ilmiah. Masukan-masukan dari
Acara Prakt ikum Applied Orient ed pada Prakt ikuk
dosen penelit i dan observer dipelajari untuk
Kimia Anoarganik I dan II ditampilkan pada Tabel 1
memperkuat pelaksanaan siklus kedua. Pada akhir
dan Tabel 2
siklus kedua dilakukan evaluasi kembali
Tabel 1. Acara prakt ikum AO pada Prakt ikum Kimia Anorganik I
No

Topik

1

Boron

2

Nit rogen & Fosfor

3

Sulfur

Siklus II : M ANDIRI
1
Periodisitas
Golongan Halogen

Acara Reguler
Acara AO
SIKLUS I : TERKENDALI
Reaksi khas boron
Karakterisasi boraks menggunakan
kunyit
Reaksi khas nit rogen
Penentuan nit rit dalam bahan
makanan
Reaksi khas sulfur
Reaksi karakt erist ik senyaw aan
belerang
-

Acara/ prosedur disusun oleh
mahasisw a sesuai t opik

Tabel 2. Acara prakt ikum AO pada Prakt ikum Kimia Anorganik II
No

Topik

1

Padatan

2

Reaksi
Kualit at if
Anorganik
Sint esis

3

4

Reaksi redoks: Deret
Akt ivit as Logam

Acara Reguler
Acara AO
SIKLUS I : TERKENDALI
Geomet ri Kemas Rapat
Geomet ri kemas rapat (Penentuan
st ruktur krist al, efisiensi kemasan dan
jenis rongga)
Reaksi logam dengan ion Rekrist alisasi (pembuatan garam
OH- dan Amonia
meja dari garam krasak)
Pembuat an t awas
Pembuat an t awas potas alumunium
pot asium kromium
kromium berbahan dasar bekas
kaleng minuman ringan
Siklus II : M ANDIRI
Acara/
prosedur
disusun
oleh
mahasisw a sesuai t opik

Hasil dan Pembahasan
Untuk mew ujudkan prakt ikum berorientasi
aplikasi ( applied orient ed, AO) direncanakan
sejumlah acara yang merupakan modifikasi dari
acara prakt ikum reguler. Acara AO menggunakan
sejumlah produk fungsional unt uk mendekatkan
konsep dengan aplikasi sehari-hari unt uk dunia
pendidikan, indust ri maupun masyarakat umum.
Peserta prakt ikum berorientasi aplikasi pada
mat a kuliah prakt ikum Kimia Anorganik 1 dan 2
masing-masing adalah 43 dan 45 mahasiswa.

Berdasarkan pelaksanaan penelit ian yang sudah
dilakukan didapat kan beberapa temuan tentang
pelaksanaan Prakt ikum Kimia Anorganik I dan
Prakt ikum Kimia Anorganik II yang beroreint asi
aplikasi ( applied orient ed ). Berdasarkan angket
pendapat mahasisw a dan refleksi yang diisi oleh
mahasisw a set elah berakhirnya pelaksanaan
prakt ikum didapatkan beberapa informasi dan

M . Pranjoto Utomo, dkk
umpan

balik

t entang

prakt ikum

yang

dikembangkan sepert i tercantum pada Tabel 3.

Tabel 3
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Informasi dan Umpan Balik Pelaksanaan Prakt ikum Berorientasi Aplikasi
Jaw aban Responden (%)
Angket Pengembangan Prakt ikum
Anorganik 1
Anorganik 2
Prakt ikum yang dikembangkan menyenangkan
95,35
86,67
Diskusi sebelum prakt ikum perlu dilakukan
100,00
86,67
Prakt ikum t idak memberat kan mahasisw a
81,40
97,78
M ateri prakt ikum sesuai dengan silabus
69,79
68,89
Prakt ikum merangsang mahasisw a untuk mencari
100,00
100,00
lit eratur lain

M enurut
responden,
prakt ikum
yang
dikembangkan menyenangkan karena prakt ikum
yang dikembangkan adalah mat a prakt ikum yang
baru dan menyangkut aplikasi dalam kehidupan
sehari-hari.
Peserta Prakt ikum Kimia Anorganik I yang
dikembangkan menilai bahwa mata acara
Karakterisasi Borak dengan Kunyit merupakan
prakt ikum yang paling menarik dan dinyatakan oleh
23 mahasisw a (53,49%) sedangkan Penentuan Nit rit
dalam Makanan dinyatakan oleh 20 mahasiswa
(46,51%). Keterkait an mat a acara prkt ikum dengan
kehidupan sehari-hari menyebabkan peserta
t ertarik unt uk melakasanakan prakt ikum dengan
harapan bisa diaplikasikan dalam kehidupan seharihari secara sederhana.
Sejumlah 41 mahasiswa (95,43%) menyatakan
bahw a semua mat a acara prakt ikum yang
dilaksanakan relat if menarik. Hanya 2 mahasiswa
(4,66%) yang menyat akan bahw a reaksi senyawaan
belerang kurang menarik karena bau gas yang
dihasilkan agak mengganggu
Dari t iga mata acara prakt ikum yang diberikan,
sejumlah 23 mahasiswa (51,11%) menyatakan bahwa
mat a acara yang paling menarik dilaksanakan
adalah Sint esis Taw as Pot asium Aluminium
Dodekahidrat Berbahan Dasar Bekas Kaleng
M inuman Ringan. Hal ini mungkin disebabkan oleh
keterkaitan mata acara prakt ikum tersebut dengan
kehidupan sehari-hari dan pemanfaatan limbah
untuk membuat barang/senyaw a yang lebih
mempunyai nilai ekonomis. Mat a acara prakt ikum
lain yang menarik menurut mahasiswa adalah
Reaksi Redoks: Deret Akt ivitas Logam (dinyat akan
oleh 15 mahasisw a / 33,33%), Geomet ri kemas rapat
(dinyatakan oleh 3 mahasisw a / 6,67%). Hanya 1
mahasisw a (2,22%) yang menyatakan bahwa
Rekrist alisasi/Pemurnian Garam Meja dari Garam
Krasak adalah prakt ikum yang menarik. Ada 3
mahasisw a (6,67%) yang menyatakan bahw a semua

mat a acara prakt ikum merupakan prakt ikum yang
menarik.
Selain mata acara prakt ikum yang menarik
menurut mahasiswa, mata acara prakt ikum yang
diangap t idak menarik adalah Geomet ri Kemas
rapat (dinyat akan oleh 28 mahasisw a / 62,2%). Hal
ini diduga karena mata acara ini kurang
bersentuhan dengan kehidupan sehari-hari. Sintesis
Taw as
Pot asium
Aluminium
Dodekahidrat
Berbahan Dasar Bekas Kaleng M inuman Ringan
diangap bukan mata cara prakt ikum yang menarik
oleh 4 mahasiswa (8,89%). Sedangkan Reaksi
Redoks dan Pemurnian Garam Dapur dianggap
t idak menarik oleh masing-masing 2 mahasiswa
(4,44%).
Hal yang menarik bagi mahasisw a pada
prakt ikum ini adalah, mahasisw a diberi kesempat an
untuk mencari materi prakt ikum sekaligus dengan
prosedur kerjanya. Hal ini membuat mahasiswa
merasa tertantang untuk mengaktualisasikan diri
mereka. Pada siklus mandiri, t it ap-t iap kelompok
membuat proposal prakt ikum lengkap dengan
prosedur kerjanya dan dikumpulkan. Dari proposal
yang masuk kemudian diseleksi. Proposal t erseleksi
digunakan untuk prakt ikum seluruh kelompok. Dari
proposal yang masuk, proposal prakt ikum yang
t erseleksi untuk dilakukan prakt ikum adalah Reaksi
Redoks: Deret Akt ivit as Logam. Hal yang cukup
menggembirakan adalah prakt ikum ini dinilai
menarik untuk dilaksanakan oleh 15 mahasiswa
(33,33%) dan t idak diangap menarik hanya oleh 2
mahasisw a (4,44%).
Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat
dinyat akan bahwa t erjadi peningkatan minat dan
mot ivasi pesert a dalam mengikut i palaksanaan
Prakt ikum Kimia Anorganik I dan II Berorient asi
Aplikasi. Pada Prakt ikum Kimia Anorganik I
Berorientasi Aplikasi t erjadi peningkat an skor minat
dan mot ivasi dari 150,279 menjadi 155,605 (terjadi
peningkatan skor sebesar 5,326) . Sedangkan pada
Prakt ikum Kimia Anorganik I Berorientasi Aplikasi

Penerapan Praktikum Berorientasi ….
t erjadi peningkat an skor minat dan mot ivasi dari
151,956 menjadi 157,867 (terjadi peningkat an skor
sebesar 5,911)

memanfaatkan sejumlah produk fungsional. Terjadi
peningkatan skor minat dan mot ivasi mahasiswa
pada pelaksanaan Prakt ikum Kimia Anorganik I dan
II yang berorient asi aplikasi sebesar 5,326 dan 5,911.

Kesimpulan
Telah dilakukan penyusunan dan penerapan
acara Prakt ikum Kimia Anorganik I dan II yang
berorient asi aplikasi dengan muatan lif e skill sesuai
dengan
silabus
yang
berlaku
dengan

Daftar Pustaka
Eilks. I, 2002, : Teaching Biodiesel.: A Sociocrit ical And Problem-Orient ed Approach To Chemist ry Teaching
And St udents, First Views On It , Chem. Educ. Res. Pract . Eur .: 2002, 3, 77-85.
Herpers, R., & Heiden W., Applied and Indust ry-Orient ed IT Educat ion and Training, 1995, Bonn-Rhein-Sieg
University of Applied Sciences, Germany.
Holbrook, J., 1998, Operat ionalising Scient ific And Technological Lit eracy - A New Approach To Science
Teaching. Science Educat ion Int ernat ional, 9(2),13-18.
Ut omo, T., & Ruijter, K., 1994 : Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan: Manajeman Perkuliahan dan
M et ode
Perbaikan
Pendidikan,
Gramedia
Pustaka
Utama,
Jakart a.
Sugiyart o, K.H, 2001, Petunjuk Prakt ikum Kimia Anorganik I, FMIPA UNY.
Sugiyart o, K.H, 2001, Petunjuk Prakt ikum Kimia Anorganik II, FM IPA UNY.
Universitas Negeri Yogyakarta, 2004, Kurikulum 2002, FMIPA UNY