Bahan Dekintam Bandung

KEBIJAKAN EKSPOR PRODUK INDUSTRI DAN PERTAMBANGAN
disampaikan pada acara
Implementasi Kebijakan Ekspor Produk Industri dan Pertambangan Serta
Sinkronisasi Perizinan Ekspor Dengan Konfirmasi Status Wajib Pajak
Bandung, 28 Juli 2017
Direktorat Ekspor Produk Industri dan Pertambangan
Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri
Kementerian Perdagangan

Ketentuan Umum

1

4

2

Kinerja Ekspor
Produk Industri dan Pertambangan

3


Kebijakan Ekspor
Produk Industri dan Pertambangan

Konfirmasi Status Wajib Pajak

2

Ketentuan Umum

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

3

KETENTUAN UMUM PENGATURAN
UU NO. 7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN
Kebijakan dan Pengendalian Perdagangan Luar Negeri
[Pasal 38]

[Pasal 39]


1) Pemerintah mengatur kegiatan Perdagangan Luar Negeri melalui kebijakan dan pengendalian di
bidang ekspor dan impor
2) Kebijakan dan pengendalian Perdagangan Luar Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diarahkan untuk:
 peningkatan daya saing produk Ekspor Indonesia;
 peningkatan dan perluasan akses Pasar di luar negeri; dan
 peningkatan kemampuan Eksportir dan Importir sehingga menjadi Pelaku Usaha yang andal.
3) Kebijakan Daglu paling sedikit meliputi:
 peningkatan jumlah dan jenis serta nilai tambah produk ekspor;
 pengharmonisasian Standar dan prosedur kegiatan Perdagangan dengan negara mitra dagang;
 penguatan kelembagaan di sektor Perdagangan Luar Negeri;
 pengembangan sarana dan prasarana penunjang Daglu; dan
 pelindungan dan pengamanan kepentingan nasional dari dampak negatif Perdagangan Luar
Negeri.
4) Pengendalian Perdagangan Luar Negeri meliputi: perizinan, standar, pelarangan dan pembatasan

Perdagangan Jasa
Perdagangan Jasa yang melampaui batas wilayah negara dilakukan dengan cara:
 pasokan lintas batas;

 konsumsi di luar negeri;
 keberadaan komersial; atau
 perpindahan manusia.
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

4

KEBIJAKAN EKSPOR: LANDASAN HUKUM
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Pasal 33 ayat (3): “Bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan suntuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”

Undang-Undang No. 7 Tahun 1994 tentang
Pengesahan
Agreement Establishing The World Trade
Organization

Kebijakan Ekspor
Peraturan Menteri Perdagangan

No. 13/M-DAG/PER/3/2012 tentang
Ketentuan Umum di Bidang Ekspor

Undang-Undang No. 7 Tahun 2014 Tentang
Perdagangan

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

5

PENGELOMPOKAN BARANG EKSPOR
PRODUK INDUSTRI DAN PERTAMBANGAN
BEBAS
DI EKSPOR

Semua jenis barang
yang tidak termasuk

pada kelompok
diawasi dan dilarang

DIBATASI EKSPORNYA

1.
2.

3.
4.

5.
6.
7.
8.

Produk Pertambangan (Permendag No.
01/2017)
Minyak dan Gas Bumi (Permendag No.
03/2015)

Batubara dan Prod Batubara
(Permendag 49 jo 39/2014)
Pupuk Urea Non Subsidi (Permendag
No. 73/2013 jo 48/2012 (sedang dalam
proses revisi)
Prekursor Non Farmasi (Permendag No.
72/2013 jo 47/2012)
Timah Batangan (Permendag No.
44/2015 jo 33/2015)
Sisa dan Skrap Logam (Permendag No.
32/2017)
Intan Kasar (Permendag No. 25/2008 jo
10/2005)

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

DILARANG
EKSPOR
Seluruh barang yang tercantum
dalam Permendag No. 44/2012

1. Bidang Pertanian (karet dan
kayu, rotan)
2. Bidang Perikanan (Ikan arwana,
Napoleon, Botia)
3. Bidang Industri & Pertambangan
(Skrap, Biji Timah, Pasir Alam
dll)
4. Barang-barang yg masuk dalam
Cites Appendix I (Mamia,
Burung, Reptile, serangga dll)
5. Barang2 Cagar Budaya .
Lampiran IV Permendag No. 1/2017

6

Kinerja Ekspor
Produk Industri dan Pertambangan

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia


7

Total Komoditi Utama Indonesia
80.000.000.000
70.000.000.000
60.000.000.000
50.000.000.000
40.000.000.000
30.000.000.000
20.000.000.000
10.000.000.000
TOTAL
KOMODITI
UTAMA
INDONESIA

TPT

ELEKTRONIK


2012

KARET DAN
PRODUK
KARET

2013

2014

SAWIT

2015

PRODUK HASIL
HUTAN

2016

ALAS KAKI


JAN - MEI 2016

OTOMOTIF

UDANG

KAKAO

KOPI

JAN - MEI 2017

Berdasarkan grafik, dapat dilihat bahwa kinerja ekspor komoditi utama Indonesia cenderung
mengalami penurunan, termasuk komoditi yang paling unggul seperti Sawit, TPT, Elektronik dan
Produk Hasil Hutan
Sumber: BPS (diolah Dekintam, Kemendag)

8


NERACA
Komoditi Utama dan Potensial Indonesia
8.000.000.000
7.000.000.000
6.000.000.000

5.000.000.000

Total

4.000.000.000

Neraca
Ekspor

3.000.000.000

Impor
2.000.000.000
1.000.000.000
2012

2013

2014

2015

2016

JAN - MEI 2016 JAN - MEI 2017

 Untuk periode tahun 2012-2016, komoditi utama Indonesia cenderung mengalami penurunan,
yaitu sebesar 3,44%, sedangkan komoditi potensial Indonesia mengalami peningkatan sebesar
9,26%

 Untuk periode Januari-Mei 2017, komoditi utama Indonesia mengalami peningkatan 22,6% dari
periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu dari 24,4 miliar menjadi 29,9 miliar; sedangkan
komoditi potensial Indonesia mengalami penurunan 11,70% dari periode yang sama tahun
sebelumnya, yaitu dari 6,9 miliar menjadi 6,08 miliar

Sumber: BPS (diolah Dekintam, Kemendag)

9

”Perdagangan Sebagai Sektor Penggerak Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi, serta Penciptaan
Kemakmuran Rakyat”

”Perdagangan Sebagai Sektor Penggerak Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi, serta Penciptaan
Kemakmuran Rakyat”

Kebijakan Ekspor
Produk Industri dan Pertambangan

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

12

KEBIJAKAN EKSPOR SECARA UMUM: PERSYARATAN EKSPOR
 Persyaratan untuk orang perseorangan :

EKSPOR
BARANG
BEBAS

o Nomor Pokok Wajib Pajak, dan
o dokumen lain yang dipersyaratkan dalam peraturan perundangundangan
 Persyaratan untuk lembaga atau badan usaha :
o Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau izin usaha dari
kementerian teknis/lembaga pemerintahan non
kementerian/instansi
o Tanda Daftar Perusahaan
o Nomor Pokok Wajib Pajak, dan
o dokumen lain yang dipersyaratkan dalam peraturan perundangundangan

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

13

EKSPOR
BARANG
DIBATASI

 Persyaratan untuk lembaga atau badan usaha :
o Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau izin usaha dari
kementerian teknis/lembaga pemerintahan non
kementerian/instansi
o Tanda Daftar Perusahaan
o Nomor Pokok Wajib Pajak
 Persyaratan tambahan berdasarkan pengaturan jenis barangnya :
o Pengakuan sebagai Eksportir Terdaftar (ET) dengan Rekomendasi
dari KL terkait
o Persetujuan Ekspor (PE) dengan Rekomendasi dari KL terkait
o Laporan Surveyor (LS), Verifikasi dilakukan Surveyor yang
ditunjuk oleh Kemendag
o Surat Keterangan Asal (SKA),
o Pengenaan Bea Keluar (BK) untuk produk tertentu, dan/atau
o dokumen lain yang dipersyaratkan dalam peraturan perundangundangan

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

14

PENGENAAN BEA KELUAR ……..
Tujuan Penerapan Kebijakan Bea Keluar
Menjamin
terpenuhinya
kebutuhan dalam
negeri

Antisipasi kenaikan .
harga drastis
komoditi ekspor
tertentu di pasaran
internasional

Melindungi kelestarian
sumber daya alam

Menjaga
stabilitas harga
komoditi tertentu
di dalam negeri

15

Kebijakan Ekspor Produk Industri dan
Pertambangan
Instrumen-Instrumen Kebijakan Ekspor dari Kemendag
Eksportir Terdaftar (ET)

Surat Persetujuan
Ekspor (SPE)

Laporan Surveyor (LS)

Harga Patokan Ekspor
(HPE)

Register yang diberikan hanya kepada perusahaan yang melakukan
ekspor barang tertentu.
Instrumen pembatasan ekspor yang digunakan sebagai izin ekspor
barang yang memuat alokasi/jumlah barang yang diizinkan untuk
diekspor.
Instrumen penelusuran teknis yang digunakan untuk memastikan
realisasi ekspor sesuai dengan izin yang diberikan (jenis, spesifikasi,
volume, & negara asal barang) dan/atau memastikan barang yang
diekspor secara teknis memenuhi ketentuan yang berlaku (pembayaran
royalti, kandungan minimal)
Instrumen berdasarkan perhitungan tertentu (sesuai dengan produk)
yang digunakan untuk menentukan Bea Keluar (BK) pada produk
tertentu.

16

Kebijakan Ekspor Produk Industri dan
Pertambangan
Instrumen-Instrumen Kebijakan Ekspor dari Kemendag

Barang
dilarang

Eksportir
Terdaftar

- Pasir (Laut & Darat,

Tanah, Top soil) –
(Lampiran V Permendag
44 th 2012)
Biji Timah (Lampiran V
Permendag 44 th 2012),
Biji Timah Hitam &
Pekatannya(Lampiran V
Permendag 44 th 2012)
Batu Mulia (Lampiran V
Permendag 44 th 2012)
Skrap Besi / Baja, kecuali
dari P. Batam (Lampiran
IV Permendag 44 th 2012)
Ore / Raw Material Prod
Pertambangan (Lampiran
IV Permendag No. 1 th
2017)

- Intan Kasar;

- Timah;
- Prekursor;
- Minyak Bumi,
Gas Bumi;
- Bahan Bakar
Lain
- Batubara dan
Produk
Batubara

Surat
Persetujuan
Ekspor
- Intan Kasar
- Timah
- Prekursor
- Pupuk Urea Non Subsidi
- Minyak Bumi, Gas Bumi
- Bahan bakar lainnya
- Skrap Besi / Baja
(khusus yang berasal
dari P. Batam)
- Skrap Logam (Tembaga,
Kuningan, Alumunium,
Seng, dll).
- Produk Pertambangan
Hasil Pengolahan
(Lampiran II dan III
Permendag No. 1 th
2017)

*) Diluar keempat kelompok tersebut, ekspornya bebas

VERIFIKASI
- Intan Kasar;
- Timah;
- Prekursor
- Produk Pertambangan
(mineral logam, mineral
non logam, batuan)
(Lampiran I Permendag
No. 1 th 2017)
- Batubara dan Produk
Batubara
- Minyak Bumi, Gas Bumi
- Bahan bakar lainnya

17

PROSES BISNIS BARANG DIBATASI EKSPORNYA

Ekspor

Produk
Ekspor

PEB

ET

INDONESIA

SPE
Perusahaan :
TDP, NPWP,
Izin Usaha &
Rekomendasi
Instansi
Teknis
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

dan/atau

LS
18

Konfirmasi Status Wajib Pajak

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

19

Dasar Hukum
 Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2015
tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112
Tahun 2016 tentang Konfirmasi Status Wajib
Pajak

20

Tindak Lanjut Kementerian Perdagangan
 Menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor
44/M-DAG/PER/6/2017
tentang
Pelaksanaan Konfirmasi Status Wajib Pajak
Dalam Rangka Pemberian Perizinan Tertentu
di Kementerian Perdagangan (berlaku 1
September 2017)
 Kementerian Perdagangan dalam hal ini harus
melakukan validitas KSWP eksportir sebelum
menerbitkan perizinan
21

Pokok-pokok Pengaturan
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor
44/M-DAG/PER/6/2017

 Setiap pemberian perizinan tertentu di Kementerian
Perdagangan harus dilakukan KSWP sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
perpajakan
 KSWP dilakukan sebelum perizinan tertentu diberikan
kepada pelaku usaha
 KSWP dilakukan untuk memperoleh Keterangan Status
Wajib Pajak
 Keterangan Status Wajib Pajak yang memuat status
valid digunakan sebagai salah satu persyaratan
pemberian perizinan tertentu di Kementerian
Perdagangan
22

Terima Kasih

Direktorat Ekspor Produk Industri dan Pertambangan
No. Telp : 021 - 3440528 / 021 - 3858171 ext. 1155
No. Fax : 021 - 3858207
23