S MIK 1103581 Chapter3

(1)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis pengaruh kompetensi dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu kompetensi sebagai variabel eksogen ( ) dengan indikator meliputi motive (tindakan), traits

(watak), self-concept (sikap dan nilai-nilai), knowledge (pengetahuan), dan skills

(kemampuan), lingkungan kerja fisik sebagai variabel eksogen ( ) meliputi penerangan atau cahaya di tempat kerja, sirkulasi udara ditempat kerja, kebisingan di tempat kerja, bau tidak sedap di tempat kerja, dan keamanan di tempat kerja. Sedangkan yang menjadi variabel endogen adalah kinerja karyawan (Y) dengan indikator quantity of work (kuantitas kerja), quality of work (kualitas kerja), job knowledge (pengetahuan atas pekerjaan), creativeness (kreativitas), cooperation

(kerjasama), dependability (kesadaran diri), initiative (inisiatif), dan personal qualities (kualitas pribadi). Pada penelitian ini, adapun yang menjadi objek penelitian adalah bagian food and beverage department di The Premiere Hotel

Kota Pekanbaru sedangkan subjek yang dijadikan responden adalah karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.

3.2 Jenis dan Metode Penelitian yang Digunakan 3.2.1 Jenis Penelitian yang Digunakan

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menggambarkan objek penelitian dan juga untuk menguji hubungan antar variabel serta menguji hipotesis, sehingga jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verikatif. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 29) bahwa “Metode deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis

dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.” Sedangkan metode

verikatif bermaksud untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Pada penelitian ini diuji


(2)

mengenai pengaruh kompetensi dan lingkungan kerja fisik karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.

3.2.2 Metode Penelitian yang Digunakan

Sugiyono (2013, hlm. 2) mengemukakan bahwa “Metode penelitian

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu.” Cara ilmiah berarti bahwa kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris dan sistematis. Rasional memiliki arti kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Sedangkan empiris berarti cara yang dilakukan diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey. Kerlinger berpendapat (dalam Sugiyono, 2010, hlm. 17) bahwa “Metode survei adalah metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar ataupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antara variabel sosiologis maupun

psikologis.” Sedangkan Malhotra (2010, hlm. 96) menyatakan bahwa

Explanatory survey dilakukan untuk mengeksplorasi situasi masalah, yaitu untuk mendapatkan ide-ide dan wawasan ke dalam masalah yang dihadapi manajemen

atau para peneliti tersebut.”

Pada penelitian ini, explanatory survey dilakukan melalui kegiatan pengumpulan informasi dari sebagian populasi secara langsung di tempat kejadian (empirik) melalui kuesioner dengan tujuan untuk mengetahui pendapat sebagian populasi yang diteliti terhadap penelitian yang dilakukan.

3.2.3 Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 38) bahwa “Operasionalisasi variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk mempelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian


(3)

ditarik kesimpulannya.” Dalam suatu penelitian agar dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analitis maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasional variabel. Variabel bisa berupa seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lain, atau satu objek dengan objek lainnya. Variabel juga merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel

Konsep Empiris No.

Soal

Indikator Pengukuran Skala

Kompetensi ( )

Wibowo (2013, hlm. 224) mengungkapkan bahwa “Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan

pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja

yang dituntut oleh pekerjaan

tersebut.”

Motive (tindakan)

1.Tingkat mencapai prestasi kerja.

Interval 1. 2.Tingkat mencapai target

kerja.

Interval 2. Traits

(watak)

1.Tingkat mengendalikan emosi.

Interval 3. 2.Tingkat percaya diri

saat bekerja.

Interval 4. 3.Tingkat memberikan

kesan yang baik saat bekerja.

Interval 5. Self-concept

(sikap dan nilai-nilai)

1.Tingkat menjalin hubungan dengan rekan kerja.

Interval 6. 2.Tingkat membantu

rekan kerja.

Interval 7. Knowledge

(pengetahuan)

1.Tingkat kemampuan mempelajari hal-hal baru.

Interval 8. 2.Tingkat

mengembangkan pengetahuan kerja yang dimiliki.

Interval 9.

Skills (Kemampuan)

1.Tingkat menyelesaikan pekerjaan sesuai standar kerja.

Interval 10. 2.Tingkat memperbaiki

kesalahan kerja.

Interval 11. Lingkungan

Kerja Fisik ( )

Sedarmayanti (2012, hlm. 12)

berpendapat bahwa “Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi lingkungan sekitarnya

Penerangan 1.Tingkat pencahayaan matahari di tempat kerja.

Interval 12. 2.Tingkat pencahayaan

lampu di tempat kerja.

Interval 13. Sirkulasi udara 1.Tingkat suhu udara di

tempat kerja.

Interval 14. 2.Tingkat pertukaran

udara di tempat kerja.

Interval 15. Suara bising 1.Tingkat kebisingan alat


(4)

Variabel Konsep Variabel

Konsep Empiris No.

Soal

Indikator Pengukuran Skala

di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.”

2.Tingkat kebisingan para pekerja di tempat kerja.

Interval 17. Bau tidak

sedap

1.Tingkat tempat pembuangan sampah di tempat kerja.

Interval 18. 2.Tingkat kebersihan di

tempat kerja.

Interval 19. Keamanan

tempat bekerja

1.Tingkat keamanan penggunaan peralatan kerja.

Interval 20. 2.Tingkat keamanan

tempat kerja.

Interval 21. Kinerja Karyawan (Y) Robbins (dalam Sinambela, 2012, “Kinerja diartikan sebagai hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan individu dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama.” Quantity of work (kuantitas

1.Tingkat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target kerja.

Interval 22. 2.Tingkat hasil kerja

sesuai dengan standar kerja.

Interval 23. Quality of

work (kualitas kerja)

1.Tingkat kualitas kerja sesuai standar kerja.

Interval 24. 2.Tingkat ketelitian

menyelesaikan pekerjaan.

Interval 25. 3.Tingkat kepuasan

terhadap mutu/hasil kerja.

Interval 26. Job knowledge

(pengetahuan atas pekerjaan)

1.Tingkat pemahaman tentang job description.

Interval 27. 2.Tingkat pemahaman

terhadap pedoman kerja/SOP.

Interval 28. Creativeness

(kreativitas)

1.Tingkat kemampuan memunculkan gagasan atau ide baru.

Interval 29. 2.Tingkat kemampuan

penggunaan bahan baku saat bekerja.

Interval 30. Cooperation

(kerjasama)

1.Tingkat bekerja sama dengan rekan kerja.

Interval 31. 2.Tingkat bekerja sama

dengan atasan.

Interval 32. Dependability

(kesadaran diri)

1.Tingkat kehadiran bekerja.

Interval 33. 2.Tingkat ketepatan waktu

datang dan pulang bekerja.

Interval 34. 3.Tingkat bekerja dengan

baik walaupun pimpinan tidak berada di tempat.

Interval 35.

Initiative (inisiatif)

1.Tingkat respon terhadap tugas-tugas baru.

Interval 36. 2.Tingkat menanggung

setiap kesalahan dalam bekerja.


(5)

Variabel Konsep Variabel

Konsep Empiris No.

Soal

Indikator Pengukuran Skala

1.Tingkat menyelesaikan pekerjaan tanpa disuruh oleh atasan.

Interval 38. Personal

qualities (kualitas

pribadi)

1.Tingkat kemampuan mendapatkan promosi jabatan.

Interval 39. 2.Tingkat memberikan

saran-saran positif untuk lingkungan kerja.

Interval 40.

Sumber: Hasil pengolahan data, 2015.

3.2.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data merupakan informasi yang terkait hubungannya dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Oleh karena itu untuk sebuah penelitian dibutuhkan proses terlebih dahulu untuk memperoleh informasi. Adapun dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan ada dua macam, yaitu: 1. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada responden langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara maupun penyebaran kuesioner kepada sumber data.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan atau hasil dari penelitian pihak lain. Adapun data sekunder dari penelitian ini adalah data pendukung dari buku lain yang diperoleh penulis yang dianggap relevan dengan topik penelitian.

Tabel 3.2

Jenis dan Sumber Data

No. Data Jenis Data Sumber Data

1. Visitor Exports and

International Tourist Arrivals to

Indonesia.

Sekunder

The World Travel & Tourism Council (WTTC),

(http://travel.kompas.com, 2014).

2. Rekapitulasi Angket Pra Penelitian Karyawan Bagian

Food and Beverage Department

di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.


(6)

No. Data Jenis Data Sumber Data

3. Turnover Karyawan Bagian

Food and Beverage Department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.

Sekunder

HRD (Human Resource Development) The Premiere Hotel Kota

Pekanbaru. 4. Tingkat Kehadiran Karyawan

Bagian Food and Beverage Departmentdi The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.

Sekunder

HRD (Human Resource Development) The Premiere Hotel Kota

Pekanbaru. 5. Tingkat Keterlambatan

Karyawan Bagian Food and Beverage Department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.

Sekunder

HRD (Human Resource Development) The Premiere Hotel Kota

Pekanbaru.

Sumber: Hasil pengolahan data, 2014 dan 2015. 3.2.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.5.1 Populasi

Sugiyono (2013, hlm. 115) mengemukakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.” Populasi menghitung keseluruhan karakteristik atau sifat

yang dimiliki oleh objek atau subjek. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel

Kota Pekanbaru. Adapun jumlah karyawan berdasarkan data yang didapatkan yakni berjumlah 52 orang.

3.2.5.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 116) bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Untuk menentukan

sampel yang representatif (mewakili) dari populasi diupayakan untuk memilih peluang yang sama untuk menjadi sampel. Sugiyono (2011, hlm. 85) berpendapat

bahwa “Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus,


(7)

Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari HRD The Premiere Hotel Kota Pekanbaru jumlah karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru sebanyak 52 orang. Maka peneliti hanya menggunakan sampel sebanyak 52 orang. Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh, dikarenakan sampel hanya terbatas untuk karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.

3.2.5.3 Teknik Sampling

Sugiyono (2013, hlm. 116) berpendapat bahwa “Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel.” Untuk menentukan sampel yang akan

digunakan dalam penelitian terdapat berbagai macam terdapat berbagai macam teknik sampling yang digunakan. Sampel profitabilitas merupakan suatu sampel di mana masing-masing unsur populasi mempunyai kesempatan yang besar untuk dimasukkan ke dalam sampel, sedangkan sampel non profitabilitas merupakan suatu sampel yang mengandalkan pada penilaian perorangan dalam proses pemilihan unsur-unsur dan karenanya melarang pengestimasian profitabilitas bahwa setiap unsur populasi akan dimasukkan ke dalam sampel.

3.2.6 Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2013, hlm. 401) berpendapat bahwa “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang

ditetapkan.”

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa teknik penelitian, yakni sebagai berikut:

1. Observasi

Sugiyono (2012, hlm. 203) mengemukakan bahwa “Observasi merupakan

teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri spesifik dibandingkan dengan


(8)

melakukan analisis dan pengamatan terhadap kinerja karyawan bagian food and beverage department di The Premiere Hotel Kota Pekanbaru.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Dalam hal ini wawancara dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a. Wawancara terstruktur, digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.

b. Wawancara tidak terstruktur, merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

3. Kuesioner atau angket

Menurut Sugiyono (2011, hlm. 192) “Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Dalam kuesioner ini penulis mengemukakan beberapa pernyataan yang berdasarkan pada indikator kompetensi ( ), lingkungan kerja fisik ( ) dan kinerja karyawan (Y). Kemudian memilih alternatif jawaban yang dianggap paling tepat. Adapun langkah-langkah penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut:

a. Menyusun daftar pertanyaan.

b. Merumuskan item-item pernyataan dan alternatif jawaban. Jenis instrumen yang digunakan dalam angket ini merupakan instrumen yang bersifat tertutup, yakni seperangkat daftar pernyataan yang tertulis dan disertai dengan alternatif jawaban yang disediakan, sehingga responden hanya memilih jawaban yang


(9)

tersedia. Selain itu peneliti juga menggunakan kuesioner online melalui

google forms bagi karyawan yang tidak berada ditempat dengan situs http://goo.gl/forms/QDDJAn6b8I.

c. Adanya penetapan pemberian skor untuk setiap item pernyataan. Pada penelitian ini setiap pendapat responden atas pernyataan diberi nilai dengan skala interval.

4. Studi literatur

Studi literatur adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau yang sedang diteliti.

3.2.7 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Dalam sebuah penelitian, data mempunyai kedudukan yang sangat penting karena data menggambarkan variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai pembentuk hipotesis. Oleh karena itu, dibutuhkan pengujian data untuk mendapatkan hasil yang baik. Untuk menguji instrumen penelitian (kuesioner) agar diketahui layak atau tidaknya maka dilakukan dua tahap pengujian yakni uji validitas dan reliabilitas. Keberhasilan mutu hasil penelitian dipengaruhi oleh data yang valid atau reliable sehingga diperlukan instrumen penelitian (kuesioner) yang valid atau reliable.

3.2.7.1 Hasil Pengujian Validitas

Arikunto (2010, hlm. 168) berpendapat bahwa “Validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen.” Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Dalam penelitian ini, data mempunyai kedudukan yang sangat penting karena data menggambarkan variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai pembentuk hipotesis. Oleh karena itu, keberhasilan mutu hasil penelitian dipengaruhi oleh data yang valid atau reliable sehingga diperlukan instrumen penelitian (kuesioner) yang valid atau reliable.


(10)

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 172) bahwa “Instrumen yang valid berarti

alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur.” Tipe validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas konstruk yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari masing-masing item berupa pernyataan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Korelasi antar skor item dengan skor totalnya harus signifikan.

Person (dalam Arikunto, 2010, hlm. 213) berpendapat bahwa rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product moment yakni sebagai berikut:

Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari. X = Skor untuk pertanyaan yang dipilih Y = Skor total

∑ X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑ Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑ = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

∑ = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Jumlah responden

Adapun pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai berikut:

1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika �ℎ� lebih besar atau sama dengan � ( �ℎ� ≥ � ).

2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika

�ℎ� � lebih kecil � � ( �ℎ� � ≥ � � ).

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divaliditasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari responden yang sama.

r =

∑ − ∑ ∑


(11)

Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf kesalahan tertentu, artinya adanya koefisien validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan melainkan diuji dengan rumus statistik t (Sugiyono, 2010, hlm. 250) yakni sebagai berikut:

Keterangan:

t = Nilai t hitung r = Koefisien korelasi

� = Kuadrat koefisien korelasi n = Banyaknya responden

Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan kriteria sebagai berikut:

1. Nilai t dibandingkan dengan harga � dengan dk = n-2 dan taraf signifikansi

= 0,05.

2. Jika �ℎ� ≥ � maka soal tersebut valid. 3. Jika �ℎ� < � maka soal tersebut tidak valid.

Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel kompetensi berdasarkan perhitungan validitas item instrumen dilakukan dan menunjukkan bahwa item-item pernyataan dalam kuesioner valid karena skor �ℎ� lebih besar jika dibandingkan dengan � . Kuesioner diuji kepada 30 responden dengan tingkat signifikansi 5% maka diperoleh � sebesar 0,374. Untuk lebih rincinya dapat kita lihat pada Tabel 3.3 berikut ini:

Tabel 3.3

Hasil Pengujian Validitas Variabel (Kompetensi)

No. Pernyataan �� ���

Motive (tindakan)

1. Kemampuan mencapai prestasi kerja. 0,491 0,374 Valid 2. Kemampuan mencapai target kerja. 0,569 0,374 Valid

Traits (watak)

3. Kemampuan mengendalikan emosi. 0,564 0,374 Valid

t =

�√ −


(12)

No. Pernyataan �� ���

4. Kemampuan percaya diri saat bekerja. 0,615 0,374 Valid 5. Kemampuan memberikan kesan yang baik

saat bekerja.

0,616 0,374 Valid

Self-concept (sikap dan nilai-nilai)

6. Kemampuan menjalin hubungan dengan rekan kerja.

0,473 0,374 Valid

7. Kemampuan membantu rekan kerja. 0,433 0,374 Valid

Knowledge (pengetahuan)

8. Kemampuan mempelajari hal-hal baru mengenai pekerjaan.

0,382 0,374 Valid 9. Mengembangkan pengetahuan kerja yang

dimiliki.

0,548 0,374 Valid

Skills (kemampuan)

10. Menyelesaikan pekerjaan sesuai standar kerja.

0,527 0,374 Valid

11. Memperbaiki kesalahan kerja. 0,467 0,374 Valid

Sumber: Lampiran 4.

Berdasarkan Tabel 3.3 pada instrumen variabel kompetensi dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator traits (watak) dengan item pernyataan, kemampuan memberikan kesan yang baik saat bekerja, dengan nilai 0,616 sedangkan nilai terendah terdapat pada indikator knowledge (pengetahuan) dengan item pernyataan, kemampuan mempelajari hal-hal baru mengenai pekerjaan, dengan nilai 0,381.

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas Variabel (Lingkungan Kerja Fisik)

No. Pernyataan �� ���

Penerangan

12. Pencahayaan matahari di tempat kerja. 0,821 0,374 Valid 13. Pencahayaan lampu di tempat kerja. 0,445 0,374 Valid

Sirkulasi udara

14. Suhu udara di tempat kerja. 0,834 0,374 Valid

15. Pertukaran udara di tempat kerja. 0,730 0,374 Valid

Suara bising

16. Kebisingan alat kerja di tempat kerja. 0,833 0,374 Valid 17. Kebisingan para pekerja di tempat kerja. 0,868 0,374 Valid

Bau tidak sedap

18. Tempat pembuangan sampah di tempat kerja.

0,689 0,374 Valid

19. Kebersihan di tempat kerja. 0,430 0,374 Valid

Keamanan tempat bekerja


(13)

No. Pernyataan �� ���

21. Keamanan tempat kerja. 0,800 0,374 Valid

Sumber: Lampiran 4.

Berdasarkan Tabel 3.4 pada instrumen variabel lingkungan kerja fisik dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator suara bising dengan item pernyataan, kebisingan para pekerja di tempat kerja, dengan nilai 0,867 sedangkan nilai terendah terdapat pada indikator bau tidak sedap dengan item pernyataan, kebersihan di tempat kerja, dengan nilai 0,430.

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Kinerja Karyawan)

No. Pernyataan �� ���

Quantity of work (kuantitas kerja)

22. Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target kerja.

0,481 0,374 Valid 23. Hasil kerja sesuai dengan standar kerja. 0,447 0,374 Valid

Quality of work (kualitas kerja)

24. Kualitas kerja sesuai standar kerja. 0,415 0,374 Valid 25. Ketelitian menyelesaikan pekerjaan. 0,434 0,374 Valid 26. Kepuasaan terhadap mutu/hasil kerja. 0,502 0,374 Valid

Job knowledge (pengetahuan atas pekerjaan)

27. Pemahaman tentang job description. 0,386 0,374 Valid 28. Pemahaman terhadap pedoman kerja/SOP. 0,374 0,374 Valid

Creativeness (kreativitas)

29. Kemampuan memunculkan gagasan atau ide baru.

0,390 0,374 Valid 30. Kemampuan penggunaan bahan baku saat

bekerja.

0,418 0,374 Valid

Cooperation (kerjasama)

31. Bekerja sama dengan rekan kerja. 0,457 0,374 Valid

32. Bekerja sama dengan atasan. 0,516 0,374 Valid

Dependability (kesadaran diri)

33. Kehadiran untuk bekerja. 0,482 0,374 Valid

34. Ketepatan waktu datang dan pulang bekerja. 0,575 0,374 Valid 35. Bekerja dengan baik walaupun pimpinan

tidak berada di tempat.

0,523 0,374 Valid

Initiative (inisiatif)

36. Respon terhadap tugas-tugas baru. 0,492 0,374 Valid 37. Menanggung setiap kesalahan dalam

bekerja.

0,443 0,374 Valid 38. Menyelesaikan pekerjaan tanpa disuruh oleh

atasan.

0,419 0,374 Valid

Personal qualities (kualitas pribadi)


(14)

No. Pernyataan �� ���

40. Kemampuan memberikan saran-saran positif untuk lingkungan kerja.

0,509 0,374 Valid

Sumber: Lampiran 4.

Berdasarkan Tabel 3.5 pada instrumen variabel kinerja karyawan dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator dependability (kesadaran diri)dengan item pernyataan, ketepatan waktu datang dan pulang bekerja, dengan nilai 0,575 sedangkan nilai terendah terdapat pada indikator job knowledge

(pengetahuan atas pekerjaan) dengan item pernyataan, pemahaman terhadap pedoman kerja/SOP, dengan nilai 0,74. Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel kompetensi berdasarkan hasil perhitungan validitas dengan menggunakan taraf signifikansi item instrumen yang diuji dengan menggunakan statistik t yakni sebagai berikut.

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian dengan Menggunakan Taraf Signifikansi Variabel

(Kompetensi)

No. Pernyataan �� ���

Motive (tindakan)

1. Kemampuan mencapai prestasi kerja. 2,975 1,701 Valid

2. Kemampuan mencapai target kerja. 3,651 1,701 Valid

Traits (watak)

3. Kemampuan mengendalikan emosi. 3,616 1,701 Valid

4. Kemampuan percaya diri saat bekerja. 4,116 1,701 Valid 5. Kemampuan memberikan kesan yang baik

saat bekerja.

4,135 1,701 Valid

Self-concept (sikap dan nilai-nilai)

6. Kemampuan menjalin hubungan dengan rekan kerja.

2,815 1,701 Valid

7. Kemampuan membantu rekan kerja. 2,548 1,701 Valid

Knowledge (pengetahuan)

8. Kemampuan mempelajari hal-hal baru mengenai pekerjaan.

2,171 1,701 Valid 9. Mengembangkan pengetahuan kerja yang

dimiliki.

3,467 1,701 Valid

Skills (kemampuan)

10. Menyelesaikan pekerjaan sesuai standar kerja.

3,280 1,701 Valid

11. Memperbaiki kesalahan kerja. 2,788 1,701 Valid


(15)

Berdasarkan Tabel 3.6 pada instrumen variabel kompetensi dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator traits (watak) dengan item pernyataan, kemampuan memberikan kesan yang baik saat bekerja, dengan nilai 4,135 sedangkan nilai terendah terdapat pada indikator knowledge (pengetahuan) dengan item pernyataan, kemampuan mempelajari hal-hal baru mengenai pekerjaan, dengan nilai 2,171.

Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel lingkungan kerja fisik berdasarkan hasil perhitungan validitas dengan menggunakan taraf signifikansi item instrumen yang diuji dengan menggunakan statistik t yakni sebagai berikut.

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian dengan Menggunakan Taraf Signifikansi Variabel

(Lingkungan Kerja Fisik)

No. Pernyataan �� ���

Penerangan

12. Pencahayaan matahari di tempat kerja. 7,619 1,701 Valid 13. Pencahayaan lampu di tempat kerja. 2,621 1,701 Valid

Sirkulasi udara

14. Suhu udara di tempat kerja. 7,992 1,701 Valid

15. Pertukaran udara di tempat kerja. 5,638 1,701 Valid

Suara bising

16. Kebisingan alat kerja di tempat kerja. 7,945 1,701 Valid 17. Kebisingan para pekerja di tempat kerja. 9,210 1,701 Valid

Bau tidak sedap

18. Tempat pembuangan sampah di tempat kerja.

5,020 1,701 Valid

19. Kebersihan di tempat kerja. 2,519 1,701 Valid

Keamanan tempat bekerja

20. Keamanan penggunaan peralatan kerja. 6,525 1,701 Valid

21. Keamanan tempat kerja. 7,033 1,701 Valid

Sumber: Lampiran 9.

Berdasarkan Tabel 3.7 pada instrumen variabel lingkungan kerja fisik dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator sirkulasi udara dengan item pernyataan, suhu udara di tempat kerja, dengan nilai 18,254 sedangkan nilai terendah terdapat pada indikator bau tidak sedap dengan item pernyataan, kebersihan di tempat kerja, dengan nilai 3,242.

Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel kinerja karyawan berdasarkan hasil perhitungan validitas dengan menggunakan taraf signifikansi


(16)

item instrumen yang diuji dengan menggunakan rumus statistik t menunjukkan bahwa item-item pernyataan dalam kuesioner valid karena skor �ℎ� lebih besar jika dibandingkan dengan � yang bernilai 1,701. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini:

Tabel 3.8

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian dengan Menggunakan Taraf Signifikansi Variabel Y

(Kinerja Karyawan)

No. Pernyataan �� ���

Quantity of work (kuantitas kerja)

22. Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target kerja.

2,904 1,701 Valid 23. Hasil kerja sesuai dengan standar kerja. 2,645 1,701 Valid

Quality of work (kualitas kerja)

24. Kualitas kerja sesuai standar kerja. 2,414 1,701 Valid 25. Ketelitian menyelesaikan pekerjaan. 2,548 1,701 Valid 26. Kepuasaan terhadap mutu/hasil kerja. 3,074 1,701 Valid

Job knowledge (pengetahuan atas pekerjaan)

27. Pemahaman tentang job description. 2,212 1,701 Valid 28. Pemahaman terhadap pedoman kerja/SOP. 2,133 1,701 Valid

Creativeness (kreativitas)

29. Kemampuan memunculkan gagasan atau ide baru.

2,242 1,701 Valid 30. Kemampuan penggunaan bahan baku saat

bekerja.

2,435 1,701 Valid

Cooperation (kerjasama)

31. Bekerja sama dengan rekan kerja. 2,718 1,701 Valid

32. Bekerja sama dengan atasan. 3,189 1,701 Valid

Dependability (kesadaran diri)

33. Kehadiran untuk bekerja. 2,910 1,701 Valid

34. Ketepatan waktu datang dan pulang bekerja. 3,718 1,701 Valid 35. Bekerja dengan baik walaupun pimpinan

tidak berada di tempat.

3,247 1,701 Valid

Initiative (inisiatif)

36. Respon terhadap tugas-tugas baru. 2,991 1,701 Valid 37. Menanggung setiap kesalahan dalam

bekerja.

2,606 1,701 Valid 38. Menyelesaikan pekerjaan tanpa disuruh oleh

atasan.

2,440 1,701 Valid

Personal qualities (kualitas pribadi)

39. Kemampuan mendapatkan promosi jabatan. 2,475 1,701 Valid 40. Kemampuan memberikan saran-saran

positif untuk lingkungan kerja.

3,131 1,701 Valid


(17)

Berdasarkan Tabel 3.8 pada instrumen variabel kinerja karyawan dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator dependability (kesadaran diri) dengan item pernyataan, ketepatan waktu datang dan pulang bekerja, dengan nilai 3,718 sedangkan nilai terendah terdapat pada indikator job knowledge

(pengetahuan atas pekerjaan) dengan item pernyataan, pemahaman terhadap pedoman kerja/SOP, dengan nilai 2,133 sehingga dapat disimpulkan bahwa indeks korelasinya cukup tinggi.

3.2.7.2Hasil Pengujian Reliabilitas

Menurut Arikunto (2010, hlm. 221) bahwa “Reliabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik, reliabilitas menunjukkan

tingkat keterandalan tertentu.” Untuk mendapatkan koefisien reliabilitas instrumen terlebih dahulu setiap item tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan

jumlah varian item ∑� , langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk mendapatkan varian total (� ) .

(Arikunto, 2010, hlm. 240)

Keterangan:

� = Harga varian total

∑ = Jumlah kuadrat skor total

∑ = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total n = Jumlah responden

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika koefisien internal seluruh item �ℎ� ≥ � dengan tingkat signifikan 5% dan derajat kebebasan (dk = n) maka item pertanyaan dikatakan reliabel. 2. Jika koefisien internal seluruh item �ℎ� < � dengan tingkat signifikan

5% dan derajat kebebasan (dk = n) maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Berdasarkan jumlah kuesioner yang penulis uji terhadap 30 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28) maka


(18)

didapatkan nilairt elsebesar 0,374. Hasil pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan diketahui bahwa semua variabel realiabel. Hal ini disebabkan karena nilai �ℎ� lebih besar dibandingkan dengan nilai � . Dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini:

Tabel 3.9

Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian

No. Pernyataan �� ���

1. Kompetensi 0,687 0,374 Reliabel

2. Lingkungan Kerja Fisik 0,746 0,374 Reliabel

3. Kinerja Karyawan 0,775 0,374 Reliabel

Sumber: Lampiran 4.

3.2.8Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis analisis deskriptif bagi variabel yang bersifat kuantitatif dan kedua analisis verikatif berupa pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab sedangkan analisis kuantitatif menitiberatkan dalam pengungkapan perilaku variabel penelitian. Dengan menggunakan kombinasi metode analisis tersebut dapat diperoleh generalisasi yang bersifat komprehensif.

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian. Dalam penelitian kuantitatif analisis data dilakukan setelah data seluruh responden terkumpul. Kegiatan analisis data dalam penelitian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

1. Menyusun data

Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden, serta mengecek kelengkapan data yang diisi oleh responden untuk mengetahui karakteristik responden digunakan rumus persentase sebagai berikut:

% =

� x 100 Keterangan:

n = Nilai yang diperoleh N = Jumlah seluruh nilai 100 =Konstanta


(19)

2. Menyeleksi data untuk memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang terkumpul.

3. Tabulasi data

Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a. Memberi skor pada setiap item

b. Menjumlahkan skor pada setiap item

c. Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian.

Skala pengukuran pada penelitian ini menggunakan skala likert, menurut

Sugiyono (2010, hlm. 93) “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial.” Dalam penelitian ini, pernyataan dalam kuesioner terdiri dari 7 alternatif jawaban yang harus dipilih oleh responden, yakni dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut:

Tabel 3.10

Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban

Sangat Setuju/ Lengkap/

Mampu/ Menarik/

Mudah/ Percaya/

Sesuai

Rentangan Jawaban Sangat Tidak Setuju/Sangat Tidak Lengkap/

Sangat Tidak Mampu/Sangat Tidak Menarik/ Sangat Sulit/ Sangat Rumit/

Sangat Tidak Percaya/Sangat

Tidak Sesuai 7 6 5 4 3 2 1

Positif 7 6 5 4 3 2 1

Sumber: (Asep Hermawan, 2009, hlm. 135)

4. Pengujian

Untuk menguji hipotesis dimana metode analisis yang digunakan dalam penelitian kuantitatif ini adalah metode analisis verifikatif, maka dilakukan analisis jalur (path analysis). Dalam hal ini analisis jalur digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel dan terhadap Y baik secara langsung maupun tidak langsung.


(20)

3.2.8.1 Analisis Statistik Deskriptif

Data mentah yang terkumpul dari hasil kuesioner atau survei lapangan harus diolah agar memperoleh makna yang berguna bagi pemecahan masalah. Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh kompetensi dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, antara lain:

1. Analisis deskriptif kompetensi ( )

Variabel terfokus pada penelitian terhadap kompetensi yang meliputi:

motive (tindakan), traits (watak), self-concept (sikap dan nilai-nilai), knowledge

(pengetahuan), dan skills (Kemampuan).

2. Analisis deskriptif lingkungan kerja fisik ( )

Variabel ( ) terfokus pada penelitian terhadap lingkungan kerja fisik yang meliputi: penerangan atau cahaya di tempat kerja, sirkulasi udara ditempat kerja, kebisingan di tempat kerja, bau tidak sedap di tempat kerja, dan keamanan di tempat kerja.

3. Analisis deskriptif kinerja karyawan (Y)

Variabel Y terfokus pada penelitian terhadap kinerja karyawan yang meliputi:

quantity of work (kuantitas kerja), quality of work (kualitas kerja), job knowledge (pengetahuan atas pekerjaan), creativeness (kreativitas),

cooperation (kerjasama), depandability (kesadaran diri), initiative (inisiatif), dan personal qualities (kualitas pribadi).

Untuk mengkategorikan hasil perhitungan digunakan kriteria penafsiran persentase yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data berdasarkan batas-batas yang disajikan pada Tabel 3.11 berikut ini:

Tabel 3.11

Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden

No. Kriteria Penafsiran Keterangan

1. 0% Tidak seorangpun

2. 1%-25% Sebagian kecil

3. 26%-49% Hampir setengahnya

4. 50% Setengahnya

5. 51%-75% Sebagian besar


(21)

No. Kriteria Penafsiran Keterangan

7. 100% Seluruhnya

Sumber: Mohammad Ali (1985, hlm. 184).

3.2.8.2 Analisis Verikatif Menggunakan Path Analysis

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah path analysis (analisis jalur). Analisis jalur digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel eksogen ( ) kompetensi yang meliputi motive (tindakan),

traits (watak), self-concept (sikap dan nilai-nilai), knowledge (pengetahuan), dan

skills (kemampuan). Kemudian variabel eksogen ( ) lingkungan kerja fisik yang meliputi penerangan atau cahaya di tempat kerja, sirkulasi udara ditempat kerja, kebisingan di tempat kerja, bau tidak sedap di tempat kerja, dan keamanan di tempat kerja terhadap variabel endogen (Y) yaitu kinerja karyawan. Kemudian untuk menafsirkan sejauh mana pengaruh kompetensi dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan digunakan pedoman interpretasi koefisien penentu dalam tabel. Nilai koefisien berada di antara 0 - 100%. Jika nilai koefisien penentu mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel dan terhadap variabel Y. Semakin mendekati 0% berarti semakin lemah pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Sehingga dibuat pedoman intepretasi koefisien penentu sebagai berikut:

Tabel 3.12

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Deteminasi Interval Koefisien Hubungan

0% - 19,99% Sangat lemah

20% - 39,99% Lemah

40% - 59,99% Sedang

60% - 79,99% Kuat

80% - 100% Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2010, hlm. 214).

Untuk memenuhi persyaratan digunakan metode analisis jalur, maka sekurang-kurangnya data yang diperoleh adalah data interval.

1. Menggambarkan struktur hipotesis


(22)

� r� �

Gambar 3.1

Struktur Hubungan Kausal Hipotesis

Keterangan: = Kompetensi

= Lingkungan kerja fisik Y = Kinerja karyawan

� = Epsilon = Hubungan

Struktur hubungan pada Gambar 3.4 di atas menunjukkan bahwa kompetensi dan lingkungan kerja fisik berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan digambarkan antara variabel dan

terhadap variabel Y yang dihubungkan dengan � (epsilon).

2. Selanjutnya menggambarkan jalur lengkap yakni pengaruh variabel eksogen yang paling dominan terhadap variabel endogen. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.5 berikut:

� �

Gambar 3.2

Diagram Jalur Substruktur Hipotesis

Keterangan:

= Variabel kompetensi

= Variabel lingkungan kerja fisik Y = Variabel kinerja karyawan

� = Faktor lain (epsilon)

Y


(23)

= Hubungan korelasional

3. Menghitung matrix korelasi antar variabel bebas

� = � �

4. Identifikasi persamaan sub struktur hipotesis Menghitung matrix invers korelasi

� − = � ..

� .

5. Menghitung semua koefisien jalur melalui rumus

� �..

� � . �

6. Hitung � Y ( , ) yaitu koefisien yang menyatakan determinasi total , terhadap Y dengan menggunakan rumus:

� Y ( … ) = [� … � ]

[

]

7. Menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung pada setiap variabel

a. Pengaruh ( terhadap Y

Pengaruh langsung = � . �

Pengaruh tidak langsung melalui ) = � . � . � +

Pengaruh total ( terhadap Y = ……….

b. Pengaruh ( terhadap Y

Pengaruh langsung = � . �

Pengaruh tidak langsung melalui = � . � . �


(24)

Pengaruh total ( terhadap Y = ………. 8. Menghitung variabel lain (�) dengan rumus sebagai berikut:

� � = √1 − �

Keputusan penerimaan atau penolakan � Rumusan hipotesis operasional:

� : � = � = 0

� : Sekurang-kurangnya ada sebuah � ≠ 0, 1 dan 2 9. Statistik uji yang digunakan adalah:

F

=

− −� ∑ = � �

− −� ∑ = � �

Apabila �ℎ� maka � ditolak, tetapi dapat dilanjutkan dengan pengujian secara individual, dengan menggunakan rumus:

t =

� − �

√ −�� , � +�

�− −

Tolak Ho jika �ℎ� . Terima Ho jika �ℎ� < � .

3.2.9 Pengujian Hipotesis

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 221) bahwa “Kebenaran suatu hipotesis

dibuktikan melalui data-data yang terkumpul. Hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan

data yang diperoleh dari sampel penelitian.”

1. Jika �ℎ� maka � diterima artinya X tidak berpengaruh terhadap Y.

� ditolak artinya X tidak berpengaruh terhadap Y.

2. Jika �ℎ� >� maka � ditolak artinya X berpengaruh terhadap Y � diterima artinya X berpengaruh terhadap Y. Secara statistik hipotesis yang akan diuji berada pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan n-k-1 serta berada pada uji pihak kanan. Serta pada uji


(25)

satu pihak yaitu uji pihak kanan. Adapun kriteria pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:

Hipotesis utama

1. � : � 0, artinya tidak terdapat pengaruh dari kompetensi dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan.

� : � > 0, artinya terdapat pengaruh dari kompetensi dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan.

Sub hipotesis

1. � : � 0, artinya tidak terdapat pengaruh dari kompetensi terhadap kinerja karyawan.

� : � > 0, artinya terdapat pengaruh dari kompetensi terhadap kinerja karyawan.

2. � : � 0, artinya tidak terdapat pengaruh dari lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan.

� : � > 0, artinya terdapat pengaruh dari lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan.

Adapun untuk membantu dalam pengolahan data dan pengujian hipotesis, dapat menggunakan bantuan software microsoft excel dan SPSS (Statistical Product for Service Solution).


(1)

3.2.8.1 Analisis Statistik Deskriptif

Data mentah yang terkumpul dari hasil kuesioner atau survei lapangan harus diolah agar memperoleh makna yang berguna bagi pemecahan masalah. Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh kompetensi dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, antara lain:

1. Analisis deskriptif kompetensi ( )

Variabel terfokus pada penelitian terhadap kompetensi yang meliputi: motive (tindakan), traits (watak), self-concept (sikap dan nilai-nilai), knowledge

(pengetahuan), dan skills (Kemampuan).

2. Analisis deskriptif lingkungan kerja fisik ( )

Variabel ( ) terfokus pada penelitian terhadap lingkungan kerja fisik yang meliputi: penerangan atau cahaya di tempat kerja, sirkulasi udara ditempat kerja, kebisingan di tempat kerja, bau tidak sedap di tempat kerja, dan keamanan di tempat kerja.

3. Analisis deskriptif kinerja karyawan (Y)

Variabel Y terfokus pada penelitian terhadap kinerja karyawan yang meliputi:

quantity of work (kuantitas kerja), quality of work (kualitas kerja), job knowledge (pengetahuan atas pekerjaan), creativeness (kreativitas),

cooperation (kerjasama), depandability (kesadaran diri), initiative (inisiatif), dan personal qualities (kualitas pribadi).

Untuk mengkategorikan hasil perhitungan digunakan kriteria penafsiran persentase yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data berdasarkan batas-batas yang disajikan pada Tabel 3.11 berikut ini:

Tabel 3.11

Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden

No. Kriteria Penafsiran Keterangan

1. 0% Tidak seorangpun

2. 1%-25% Sebagian kecil

3. 26%-49% Hampir setengahnya

4. 50% Setengahnya

5. 51%-75% Sebagian besar


(2)

No. Kriteria Penafsiran Keterangan

7. 100% Seluruhnya

Sumber: Mohammad Ali (1985, hlm. 184).

3.2.8.2 Analisis Verikatif Menggunakan Path Analysis

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah path analysis (analisis jalur). Analisis jalur digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel eksogen ( ) kompetensi yang meliputi motive (tindakan),

traits (watak), self-concept (sikap dan nilai-nilai), knowledge (pengetahuan), dan

skills (kemampuan). Kemudian variabel eksogen ( ) lingkungan kerja fisik yang meliputi penerangan atau cahaya di tempat kerja, sirkulasi udara ditempat kerja, kebisingan di tempat kerja, bau tidak sedap di tempat kerja, dan keamanan di tempat kerja terhadap variabel endogen (Y) yaitu kinerja karyawan. Kemudian untuk menafsirkan sejauh mana pengaruh kompetensi dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan digunakan pedoman interpretasi koefisien penentu dalam tabel. Nilai koefisien berada di antara 0 - 100%. Jika nilai koefisien penentu mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel dan terhadap variabel Y. Semakin mendekati 0% berarti semakin lemah pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Sehingga dibuat pedoman intepretasi koefisien penentu sebagai berikut:

Tabel 3.12

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Deteminasi

Interval Koefisien Hubungan

0% - 19,99% Sangat lemah 20% - 39,99% Lemah 40% - 59,99% Sedang 60% - 79,99% Kuat

80% - 100% Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2010, hlm. 214).

Untuk memenuhi persyaratan digunakan metode analisis jalur, maka sekurang-kurangnya data yang diperoleh adalah data interval.

1. Menggambarkan struktur hipotesis


(3)

� r� �

Gambar 3.1

Struktur Hubungan Kausal Hipotesis

Keterangan: = Kompetensi

= Lingkungan kerja fisik Y = Kinerja karyawan � = Epsilon

= Hubungan

Struktur hubungan pada Gambar 3.4 di atas menunjukkan bahwa kompetensi dan lingkungan kerja fisik berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan digambarkan antara variabel dan

terhadap variabel Y yang dihubungkan dengan � (epsilon).

2. Selanjutnya menggambarkan jalur lengkap yakni pengaruh variabel eksogen yang paling dominan terhadap variabel endogen. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.5 berikut:

� �

Gambar 3.2

Diagram Jalur Substruktur Hipotesis

Keterangan:

= Variabel kompetensi

= Variabel lingkungan kerja fisik Y = Variabel kinerja karyawan � = Faktor lain (epsilon)

Y


(4)

= Hubungan korelasional

3. Menghitung matrix korelasi antar variabel bebas

� = � �

4. Identifikasi persamaan sub struktur hipotesis Menghitung matrix invers korelasi

� − = � .. � .

5. Menghitung semua koefisien jalur melalui rumus

� �..

� � . �

6. Hitung � Y ( , ) yaitu koefisien yang menyatakan determinasi total , terhadap Y dengan menggunakan rumus:

� Y ( … ) = [� … � ]

[

]

7. Menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung pada setiap variabel

a. Pengaruh ( terhadap Y

Pengaruh langsung = � . � Pengaruh tidak langsung melalui ) = � . � . �

+ Pengaruh total ( terhadap Y = ……….

b. Pengaruh ( terhadap Y

Pengaruh langsung = � . � Pengaruh tidak langsung melalui = � . � . �


(5)

Pengaruh total ( terhadap Y = ………. 8. Menghitung variabel lain (�) dengan rumus sebagai berikut:

� � = √1 − �

Keputusan penerimaan atau penolakan � Rumusan hipotesis operasional:

� : � = � = 0

� : Sekurang-kurangnya ada sebuah � ≠ 0, 1 dan 2 9. Statistik uji yang digunakan adalah:

F

=

− −� ∑ = � �

− −� ∑ = � �

Apabila �ℎ� maka � ditolak, tetapi dapat dilanjutkan dengan pengujian secara individual, dengan menggunakan rumus:

t =

� − �

√ −�� , � +�

�− −

Tolak Ho jika �ℎ� . Terima Ho jika �ℎ� < � .

3.2.9 Pengujian Hipotesis

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 221) bahwa “Kebenaran suatu hipotesis dibuktikan melalui data-data yang terkumpul. Hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian.”

1. Jika �ℎ� maka � diterima artinya X tidak berpengaruh terhadap Y.

� ditolak artinya X tidak berpengaruh terhadap Y.

2. Jika �ℎ� >� maka � ditolak artinya X berpengaruh terhadap Y � diterima artinya X berpengaruh terhadap Y. Secara statistik hipotesis yang akan diuji berada pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan n-k-1 serta berada pada uji pihak kanan. Serta pada uji


(6)

satu pihak yaitu uji pihak kanan. Adapun kriteria pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:

Hipotesis utama

1. � : � 0, artinya tidak terdapat pengaruh dari kompetensi dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan.

� : � > 0, artinya terdapat pengaruh dari kompetensi dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan.

Sub hipotesis

1. � : � 0, artinya tidak terdapat pengaruh dari kompetensi terhadap kinerja karyawan.

� : � > 0, artinya terdapat pengaruh dari kompetensi terhadap kinerja karyawan.

2. � : � 0, artinya tidak terdapat pengaruh dari lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan.

� : � > 0, artinya terdapat pengaruh dari lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan.

Adapun untuk membantu dalam pengolahan data dan pengujian hipotesis, dapat menggunakan bantuan software microsoft excel dan SPSS (Statistical Product for Service Solution).