S PGSD 1204600 Chapter3
45 A.Desain Penelitian Tindakan Kelas
Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan PAKEM melalui strategi MASTER untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sekolah dasar. Oleh sebab itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas.
Dalam perkembangannya, penelitian tindakan berkembang sesuai dengan sasaran dan keadaan tempat yang menjadi objek penelitian. Ada sedikitnya empat model penelitian. Keempat model tersebut sesuai dengan nama pengembangnya, yaitu model Kemmis dan McTaggart, Model Ebbut, Model Elliot, dan Model McKernan. (Sukardi, 2013, hlm. 7).
Dalam penelitian tindakan kelas ini, desain atau model penelitian yang akan diambil oleh peneliti adalah model Kemmis dan Taggart. Menurut Sukardi, 2013, hlm. 7-8) model ini menggunakan empat komponen penelitian tindakan, yakni perencanaan (planning), tindakan (act), observasi (observe), dan refleksi (reflect) dalam satu spiral yang saling terikat antara langkah satu dengan langkah berikutnya. Secara singkat, dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Siklus Model Kemmis & McTaggart B.Partisipan dan Tempat Penelitian
Obse
Act Act
Obse
(2)
Partisipan dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IVC SDN SKJ 9 pada semester II tahun ajaran 2015-2016. Jumlah siswa pada penelitian ini adalah 28 orang yang terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 15 siswi perempuan. Kurikulum yang digunakan saat ini tahun pelajaran 2015/2016 masih menggunakan KTSP 2006.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN SKJ 9 kecamatan Cipedes Kota Bandung. Sekolah ini dijadikan tempat penelitian, karena sekolah ini adalah tempat peneliti melaksanakan PLP pada tahun ajaran 2015-2016.
C.Prosedur Administratif Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini diprediksi pelaksanaannya dalam II siklus. Siklus I dirancang untuk dilaksanakan dalam satu kali pertemuan (2x35 menit), sama halnya dengan siklus II dan siklus III yang dirancang untuk dilaksanakan dalam satu kali pertemuan (2x35 menit). Setiap siklus dijalankan dalam empat tahap, yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting).
a. Tahap Perencanaan Penelitian
Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus I adalah sebagai berikut:
1) Membuat kesepakatan dengan guru (rekan sejawat) sebagai
observer dan memberikan penjelasan kepada observer tentang hal-hal yang harus dilakukan observer.
2) Mengajukan permohonan izin kepada Kepala Sekolah.
3) Mengidentifikasi masalah saat melaksanakan praktik terbimbing
4) Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian,
yaitu meningkatkan motivasi belajar pada materi gaya.
5) Menentukan strategi yang sesuai untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
6) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran IPA kelas IV dengan menerapkan strategi MASTER.
7) Menyiapkan LKS (Lembar Kerja Siswa).
8) Menyiapkan instrumen tes tulis berupa lembar soal tes siklus pertama.
(3)
9) Menyiapkan instrumen nontes berupa observasi aktivitas guru, observasi aktivitas siswa, dan motivasi belajar siswa.
Perencanaan penelitian siklus II disusun berdasarkan hasil refleksi siklus I. Namun secara garis besar hal-hal yang akan dilakukan pada tahap perencanaan siklus II adalah sebagai berikut:
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2) Membuat lembar kerja siswa (LKS).
3) Menyusun dan mempersiapkan instrumen penelitian.
5) Mempersiapkan media video.
6) Menyiapkan peralatan dokumentasi kegiatan pembelajaran. 7) Menyiapkan reward sebagai motivasi
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan adalah pelaksanaan dari RPP yang telah dibuat, pengisian instrument penelitian dan pendokumentasian pada saat pembelajaran. Pembelajaran materi gaya gesek menggunakan pendekatan pakem dengan langkah sebagai berikut:
1) Kegiatan awal
Guru menarik minat anak tentang pengaruh gaya terhadap suatu benda melalui kegiatan menarik dan mendorong kursi/ meja/ pintu dan memberi pertanyaan :
a. Apa yang terjadi pada benda tersebut?
b. Mengapa benda berpindah tempat?
c. Dari mana asal sumber tenaga?
Diakhiri dengan penjelasan tentang tujuan pembelajaran 2) Kegiatan inti
a. Melakukan percobaan membandingkan gerak benda pada
permukaan yang kasar dan halus (10’)
b. Diskusi kelebihan dan kelemahan gerak benda pada permukaan
kasar dan halus (10’)
c. Melakukan percobaan untuk menunjukkan cara memperkecil
(4)
d. Membuat laporan tentang “manfaat gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari dan penerapannya (15’)
3) Penutup
a. Tanya jawab tentang gaya gesek b. Kesimpulan materi
c. Tahap Observasi Tindakan
Tahap observasi tindakan dilakukan langsung dengan pelaksanaan tindakan. Peneliti dibantu oleh observer untuk merekam dan mencatat setiap perilaku yang muncul selama pembelajaran berlangsung.
d. Tahap Refleksi Tindakan
Peneliti bersama observer, guru, dan dosen pembimbing berdiskusi mengenai kekurangan ataupun kelebihan pendekatan pakem dalam pembelajaran gaya yang telah dilakukan dengan menganalisis hasil catatan serta menentukan tindakan perbaikan di siklus selanjutnya.
No Jenis Kegiatan
Bulan Pelaksanaan
Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 Observasi
2 Penyusunan
proposal
3 Pembuatan
instrument
4 Pengajuan
proposal
5 Pelaksanaan
penelitian
6 Pengambilan
(5)
7 Pengolahan data
8 Penyusunan
skripsi
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Siklus pertama dirancang untuk dilaksanakan dalam dua jam pelajaran ( 2 x 35 menit), begitupun pada siklus kedua dan ketiga dirancang dalam dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Setiap siklus dijalankan dalam empat tahap, yaitu tahap perencanaan (plan), pelaksanaan (act), pengamatan (observe), dan refleksi (reflect).
1. Siklus I
Setiap siklus dijalankan dalam empat tahap. Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus I adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Membuat kesepakatan dengan guru (rekan sejawat) sebagai observer dan memberikan penjelasan kepada observer tentang hal-hal yang harus dilakukan observer.
2) Mengajukan permohonan izin kepada Kepala Sekolah.
3) Mengidentifikasi masalah saat melaksanakan praktik terbimbing
4) Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu meningkatkan motivasi belajar pada materi gaya.
5) Menentukan strategi yang sesuai untuk mengatasi masalah yang dihadapi. 6) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA
kelas IV dengan menerapkan strategi MASTER.
7) Menyiapkan LKS (Lembar Kerja Siswa).
8) Menyiapkan instrumen tes tulis berupa lembar soal tes siklus pertama. 9) Menyiapkan instrumen nontes berupa observasi aktivitas guru, observasi
aktivitas siswa, dan motivasi belajar siswa.
(6)
Pada tahap perencanaan ini, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Memberikan lembar observasi kepada observer untuk diisi.
b) Melaksanakan pembelajaran IPA kelas IV dengan menerapkan strategi MASTER.
c) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi. d) Melakukan tes siklus I untuk mendapatkan data mengenai gaya dalam
pembelajaran IPA dengan menerapkan strategi MASTER.
c. Tahap Pengamatan
Pada tahap ini, observer yang telah dipersiapkan melakukan hal-hal dibawah ini:
a) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam
pembelajaran serta motivasi belajar siswa. b) Observer mengisi lembar pengamatan.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini, peneliti dengan observer berdiskusi untuk mengklarifikasi hasil pengamatan pada lembar observasi. Pada tahap ini juga peneliti melakukan analisis dari data yang dikumpulkan pada siklus I. setelah dilihat hasil belajar siswa dan pengamatan observer dikaji, pada siklus II peneliti meneruskan indikator dengan kegiatan yang berbeda. temuan pada tahap refleksi siklus I digunakan untuk memperbaiki RPP dan pembelajaran pada siklus II. Begitu pula dilaksanakan pada siklus III.
2. Siklus II
Pada siklus II ini, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Tahap Perencanaan
Perencanaan penelitian siklus II disusun berdasarkan hasil refleksi siklus I. Namun secara garis besar hal-hal yang akan dilakukan pada tahap perencanaan siklus II adalah sebagai berikut:
a) Membuat RPP dengan memperhatikan refleksi pada siklus I. b) Menyiapkan media, alat peraga, dan sumber pembelajaran. c) Merancang kegiatan yang lebih variatif dalam LKS.
(7)
d) Menyiapkan instrumen siklus II.
e) Menyiapkan instrumen non tes berupa observasi aktivitas guru, observasi aktivitas siswa, dan motivasi belajar siswa.
2) Tahap Pelaksanaan
Setelah melalui tahap perencanaan, maka peneliti kembali melakukan tahap pelaksaan dalam siklus II. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut:
a) Melaksankan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan dari siklus I. Diharapkan pada siklus II siswa sudah lebih menguasai materi gaya.
b) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi. c) Melakukan tes siklus II untuk mendapatkan data hasil belajar materi gaya.
3) Tahap Pengamatan
Pada tahap ini, observer yang telah dipersiapkan melakukan hal-hal dibawah ini:
a) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam
pembelajaran serta motivasi belajar siswa. b) Observer mengisi lembar pengamatan.
4) Tahap Refleksi
Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu simpulan. Diharapkan pada siklus II, motivasi belajar siswa dalam materi gaya pada mata pelajaran IPA meningkat.
3. Siklus III
Pada siklus III ini, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Tahap Perencanaan
Perencanaan penelitian siklus III disusun berdasarkan hasil refleksi siklus II. Namun secara garis besar hal-hal yang akan dilakukan pada tahap perencanaan siklus III adalah sebagai berikut:
(8)
a) Membuat RPP dengan memperhatikan refleksi pada siklus II.
b) Menyiapkan media, alat peraga, dan sumber pembelajaran.
c) Merancang kegiatan yang lebih variatif dalam LKS. d) Menyiapkan instrumen siklus III.
e) Menyiapkan instrumen non tes berupa observasi aktivitas guru, observasi aktivitas siswa, dan motivasi belajar siswa.
2) Tahap Pelaksanaan
Setelah melalui tahap perencanaan, maka peneliti kembali melakukan tahap pelaksaan dalam siklus III. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut:
a) Melaksankan kegiatan pembelajaran siklus III sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan dari siklus II. Diharapkan pada siklus III siswa sudah lebih menguasai pembelajaran gaya.
d) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi. e) Melakukan tes siklus III untuk mendapatkan data mengenai materi gaya.
3) Tahap Pengamatan
Pada tahap ini, observer yang telah dipersiapkan melakukan hal-hal dibawah ini:
a) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran serta motivasi belajar siswa.
b) Observer mengisi lembar pengamatan. 4) Tahap Refleksi
Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu simpulan. Diharapkan pada akhir siklus III, motivasi belajar siswa dalam materi gaya pada mata pelajaran IPA meningkat.
D. Prosedur Substantif Penelitian 1. Pengumpulan Data
(9)
Menurut Surtisno Hadi ( dalam Sugiono, 2013, hlm. 203) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
Observasi yang dilakukan pada setiap siklus dengan mengobservasi aktivitas guru maupun aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Selain mengobservasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi, peneliti juga menggunakan lembar observasi pada motivasi belajar siswa. Lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui setiap proses pembelajaran dengan menlihat pada RPP dan mengacu kepada strategi MASTER.
Sedangkan lembar observasi motivasi siswa digunakan untuk
mengumpulkan data motivasi pada siswa dengan memperhatikan indikator yang telah ditentukan.
Peneliti dibantu oleh guru kelas dan beberapa teman sejawat dalam melakukan observasi. Peneliti sebagai guru yang melakukan pembelajaran IPA dengan menggunakan penerapan PAKEM melalui strategi MASTER sekaligus menjadi observer dalam pembelajaran. Pada penelitian ini, teman sejawat menjadi observer yang bertugas untuk mengamati dan kemudian mencatat hasil pengamatannya pada format observasi yang telah disediakan.
Indikator motivasi belajar yang dipakai untuk dijadikan observasi adalah: (1) Durasi kegiatan (lamanya); (2) Frekuensi kegiatan; (3) Presistensi (ketetapan dan kelekatan) pada tujuan kegiatan; (4) Ketabahan dalam menghadapi rintangan; (5) Tingkata aspirasinya yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan; (6) tingkatan kualifikasi prestasi atau produk atau output yang dicapai dari kegiatannya.
Di bawah ini merupakan tabel observasi motivasi belajar yang dilihat dari indikator yang telah ditentukan:
No Indikator Tampilan yang di Observasi
1. Durasi kegiatan (lamanya). Siswa mengerjakan tugas tepat
(10)
2.
Persistensi (Tujuan pembelajaran pada sifat gaya)
Siswa mengerjakan tugas sesuai dengan intruksi
3.
Keuletan (cara menghadapi kesulitan pembelajaran dalam percobaan)
Siswa berusaha mengatasi
kesulitan pembelajaran dalam
percobaan.
4.
Devosi (pengabdian yang dilakukan siswa dalam melakukan pembelajaran).
Siswa mengobrol dalam
mengerjakan tugas.
5.
Arah sikap (hasil akhir pembelajaran dari materi yang disampaikan)
Siswa merasa senang dengan pembelajaran yang berlangsung.
Tabel 3.1 Observasi Motivasi Belajar Siswa
Untuk mengetahui lebih lengkap dari lembar observasi motivasi belajar siswa, dapat dilihat pada lampiran pedoman observasi. Sedangkan, untuk mengamati kegiatan guru dan siswa, peneliti menggunakan format observasi guru dan siswa, sebagai berikut:
Nama :
NIM :
Kelas yang diamati :
Jumlah Observer :
Refleksi Siklus
No. Langkah
Pembelajaran
Kegiatan Sudah
terlaksana dengan baik Belum terlaksana dengan baik
Penyebab Solusi
1 Kegiatan Awal
a. Salam b. Do’a c. Monitoring kehadiran siswa d. Pengondisian ruang belajar e. Apersepsi f. Memotivasi
(11)
materi (Manfaat apa yang dapat diperoleh jika belajar ini?) g. Penyampaian
tujuan pembelajara n
h. Penyampaian langkah-langkah pembelajara n
2 Kegiatan Inti a. Memperoleh
Informasi b. Praktek
(Menyelidiki Makna) c. Memicu memori d. Memamerkan
apa yang diketahui
3 Kegiatan
penutup a. Refleksi
b.
Menyimpulkan atau
merangkum
c. Evaluasi
d. Tindak lanjut
Tabel 3.2 Observasi Kegiatan Guru dan Siswa b. Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan peneliti untuk melihat kegiatan apa saja yang ada pada saat proses kegiatan pembelajaran. Adapun format yang digunakan peneliti untuk mengamati kegiatan kelas:
CATATAN LAPANGAN
(12)
Hari/ Tanggal :
Kelas/Semester :
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Bagan 3.2 Catatan Lapangan 2. Pengolahan Data
Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif.
a. Analisis Data
1) Analisis Kualitatif
Pengolahan data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, dan dokumentasi tulisan.
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 309) Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperanserta (participan observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi.
Teknik analisis kualitatif dilakukan dengan model Miles dan Hoberman yang tahapan pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut:
a. Reduksi Data (Data Reduction)
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 338) mengemukakan bahwa mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.
b. Penyajian Data (Data display)
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 341) mengemukakan bahwa mendisplay data akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,
(13)
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut.
c. Penyimpulan Data (Conclusion Drawing/Verification)
Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 345) kesimpulan dan verifikasi merupakan langkah ketiga dalam analisis data kualitatif. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan menggunakan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
2) Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif dilakukan pada hasil belajar dan motivai siswa dalam mata pelajaran IPA materi gaya. Perhitungan data kuantitatif dalam penelitian ini meliputi:
a. Menghitung skor motivasi siswa
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan indikator menurut Syamsyuddin (2013, hlm. 40) yang kemudian dikembangkan oleh peneliti. Adapun pedoman penilaian motivasi belajar siswa menurut peneliti yang disajikan dalam tabel dibawah ini:
Aspek yang dinilai Keterangan Skor
a. Durasi kegiatan (berapa lama kemampuan penggunaan waktunya untuk melakukan kegiatan
Selesai mengerjakan soal sebelum waktu habis.
3 Selesai mengerjakan soal tepat waktu.
2 Selesai mengerjakan soal
melebihi batas waktu yang ditentukan.
1
b. Persistensinya (ketepatan dan kelekatannya) pada tujuan kegiatan
Jawaban sangat sesuai dengan instruksi yang diberikan
3 Jawaban sesuai dengan
instruksi yang diberikan
2 Jawaban mendekati permintaan soal
1
(14)
kemampuannya dalam menghadapi rintangan dan kesulitann untuk mencapai tujuan.
pembelajaran dalam percobaan dengan bertanya pada teman dan guru.
Berusaha mengatasi kesulitan pembelajaran dalam percobaan dengan bertanya pada guru.
2
Berusaha mengatasi kesulitan pembelajaran dalam percobaan dengan bertanya pada teman.
1
d. Devosi (pengabdian) Siswa fokus mengobrol dengan
temannya dalam mengerjakan tugas
3
Siswa terkadang fokus mengobrol dengan temannya dalam mengerjakan tugas.
2
Siswa kurang fokus mengobrol dengan temannya dalam mengerjakan tugas.
1
e. Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan
Siswa merasa sangat senang dengan kegiatan pembelajaran yang berlangsung
3
Siswa merasa senang dengan kegiatan pembelajaran yang berlangsung
2
Siswa kurang senang dengan kegiatan pembelajaran yang berlangsung
1
Tabel 3.3 Pedoman Penilaian Motivasi Belajar
Untuk menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi motivasi belajar siswa menggunakan presentasi dengan rumus:
� = ×
Purwanto (dalam Nanik, 2013, hlm. 45) Keterangan:
NP = Nilai persen yang dicari
R = Skor yang diperoleh
(15)
Kategori motivasi belajar siswa menurut Purwanto (dalam Rosalina, 2015, hlm.36) adalah sebagai berikut:
Nilai Persen Kategori
< 60 % Kurang
60 % - 69 % Cukup
70 % - 84 % Tinggi
85 % - 100 % Sangat Tinggi
Tabel 3.4 Kategori Motivasi Belajar Siswa
Analisis yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan denga cara deskriptif untuk mengetahui peningkatan keberhasilan motivasi belajar siswa.
(1)
2.
Persistensi (Tujuan pembelajaran pada sifat gaya)
Siswa mengerjakan tugas sesuai dengan intruksi
3.
Keuletan (cara menghadapi kesulitan pembelajaran dalam percobaan)
Siswa berusaha mengatasi
kesulitan pembelajaran dalam percobaan.
4.
Devosi (pengabdian yang dilakukan siswa dalam melakukan pembelajaran).
Siswa mengobrol dalam
mengerjakan tugas.
5.
Arah sikap (hasil akhir pembelajaran dari materi yang disampaikan)
Siswa merasa senang dengan pembelajaran yang berlangsung.
Tabel 3.1 Observasi Motivasi Belajar Siswa
Untuk mengetahui lebih lengkap dari lembar observasi motivasi belajar siswa, dapat dilihat pada lampiran pedoman observasi. Sedangkan, untuk mengamati kegiatan guru dan siswa, peneliti menggunakan format observasi guru dan siswa, sebagai berikut:
Nama :
NIM :
Kelas yang diamati :
Jumlah Observer :
Refleksi Siklus
No. Langkah
Pembelajaran
Kegiatan Sudah
terlaksana dengan
baik
Belum terlaksana
dengan baik
Penyebab Solusi
1 Kegiatan Awal a. Salam
b. Do’a
c. Monitoring kehadiran siswa
d. Pengondisian ruang belajar
e. Apersepsi
(2)
materi (Manfaat apa yang dapat diperoleh jika belajar ini?) g. Penyampaian
tujuan pembelajara n
h. Penyampaian langkah-langkah pembelajara n
2 Kegiatan Inti a. Memperoleh
Informasi b. Praktek
(Menyelidiki Makna) c. Memicu memori d. Memamerkan
apa yang diketahui 3 Kegiatan
penutup a. Refleksi
b.
Menyimpulkan atau
merangkum
c. Evaluasi
d. Tindak lanjut
Tabel 3.2 Observasi Kegiatan Guru dan Siswa b. Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan peneliti untuk melihat kegiatan apa saja yang ada pada saat proses kegiatan pembelajaran. Adapun format yang digunakan peneliti untuk mengamati kegiatan kelas:
CATATAN LAPANGAN
(3)
Hari/ Tanggal :
Kelas/Semester :
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Bagan 3.2 Catatan Lapangan 2. Pengolahan Data
Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif.
a. Analisis Data
1) Analisis Kualitatif
Pengolahan data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, dan dokumentasi tulisan.
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 309) Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperanserta (participan observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi.
Teknik analisis kualitatif dilakukan dengan model Miles dan Hoberman yang tahapan pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut:
a. Reduksi Data (Data Reduction)
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 338) mengemukakan bahwa mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.
b. Penyajian Data (Data display)
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 341) mengemukakan bahwa mendisplay data akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,
(4)
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut.
c. Penyimpulan Data (Conclusion Drawing/Verification)
Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 345) kesimpulan dan verifikasi merupakan langkah ketiga dalam analisis data kualitatif. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan menggunakan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
2) Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif dilakukan pada hasil belajar dan motivai siswa dalam mata pelajaran IPA materi gaya. Perhitungan data kuantitatif dalam penelitian ini meliputi:
a. Menghitung skor motivasi siswa
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan indikator menurut Syamsyuddin (2013, hlm. 40) yang kemudian dikembangkan oleh peneliti. Adapun pedoman penilaian motivasi belajar siswa menurut peneliti yang disajikan dalam tabel dibawah ini:
Aspek yang dinilai Keterangan Skor
a. Durasi kegiatan (berapa lama kemampuan penggunaan waktunya untuk melakukan kegiatan
Selesai mengerjakan soal sebelum waktu habis.
3 Selesai mengerjakan soal tepat waktu.
2 Selesai mengerjakan soal
melebihi batas waktu yang ditentukan.
1
b. Persistensinya (ketepatan dan kelekatannya) pada tujuan kegiatan
Jawaban sangat sesuai dengan instruksi yang diberikan
3 Jawaban sesuai dengan
instruksi yang diberikan
2 Jawaban mendekati permintaan soal
1 c. Ketabahan, keuletan, dan Berusaha mengatasi kesulitan 3
(5)
kemampuannya dalam menghadapi rintangan dan kesulitann untuk mencapai tujuan.
pembelajaran dalam percobaan dengan bertanya pada teman dan guru.
Berusaha mengatasi kesulitan pembelajaran dalam percobaan dengan bertanya pada guru.
2
Berusaha mengatasi kesulitan pembelajaran dalam percobaan dengan bertanya pada teman.
1
d. Devosi (pengabdian) Siswa fokus mengobrol dengan temannya dalam mengerjakan tugas
3
Siswa terkadang fokus mengobrol dengan temannya dalam mengerjakan tugas.
2
Siswa kurang fokus mengobrol dengan temannya dalam mengerjakan tugas.
1
e. Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan
Siswa merasa sangat senang dengan kegiatan pembelajaran yang berlangsung
3
Siswa merasa senang dengan kegiatan pembelajaran yang berlangsung
2
Siswa kurang senang dengan kegiatan pembelajaran yang berlangsung
1
Tabel 3.3 Pedoman Penilaian Motivasi Belajar
Untuk menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi motivasi belajar siswa menggunakan presentasi dengan rumus:
� = ×
Purwanto (dalam Nanik, 2013, hlm. 45) Keterangan:
NP = Nilai persen yang dicari
R = Skor yang diperoleh
(6)
Kategori motivasi belajar siswa menurut Purwanto (dalam Rosalina, 2015, hlm.36) adalah sebagai berikut:
Nilai Persen Kategori
< 60 % Kurang
60 % - 69 % Cukup
70 % - 84 % Tinggi
85 % - 100 % Sangat Tinggi
Tabel 3.4 Kategori Motivasi Belajar Siswa
Analisis yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan denga cara deskriptif untuk mengetahui peningkatan keberhasilan motivasi belajar siswa.