S PGSD 1204600 Chapter1
1
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran yang penting untuk dikuasai siswa sejak SD. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang mempelajari mengenai alam, mencari tahu tentang alam secara sistematis dengan model ilmiah.
Menurut Kurikulum SD/MI tahun 2006 (Mulyasa, 2011, hlm. 110) Ilmu pengetahuan ini menjadi salah satu wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta penerapannya lebih lanjut dalam kehidupan sehari-hari. IPA diperlukan dalam kehidupan kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.
Pembelajaran IPA dapat memberikan pengetahuan tentang lingkungan alam, mengembangkan keterampilan dan kesadaran teknologi dalam kaitan dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari, yakni menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap sains, teknologi, dan masyarakat, mengembangkan diri untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains, ikut serta memelihara lingkungan, dan menghargai alam sekitar.
Menurut Kurikulum SD/MI tahun 2006 (Mulyasa, 2011, hlm. 111) Mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya;
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat;
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan;
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam;
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan;
(2)
2
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Memperoleh bakal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Menurut Kurikulum SD/MI tahun 2006 (Mulyasa, 2011, hlm. 112) Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut:
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan;
2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat dan gas;
3. Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana;
4. Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.
Menurut pasal 1 ayat (17) Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Yungto Pasal 1 Ayat (1) PP No. 19 Tahun 2005 (dalam Poerwanti, 2006, hlm. 2-4), dinyatakan bahwa salah satu ruang lingkup dari Standar Nasional Pendidikan yaitu: Standar proses adalah standar berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang.
Dari peraturan pemerintah di atas, dapat dipahami bahwa pembelajaran IPA di SD dianggap baik apabila pembelajaran sesuai dengan pasal tersebut.
Data hasil pengamatan lapangan, pada saat melakukan proses kegiatan belajar-mengajar, menunjukkan bahwa guru mengajar dengan menggunakan pendekatan konvensional (memakai metode ceramah) yang komunikasinya cenderung satu. Guru tidak menggunakan media dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang demikian cenderung menjadikan guru sebagai pusat utama dalam pembelajaran.
Pemilihan pendekatan dan metode pembelajaran yang diambil guru tersebut mengakibatkan siswa terlihat jenuh dan kurang termotivasi, sehingga kelas menjadi kurang kondusif. Mengingat peserta didik merupakan siswa sekolah dasar yang masih berusia 10-11 tahun, yang memiliki karakteristik aktif, tidak bisa diam, penasaran dengan sesuatu yang baru, dll. Siswa terlihat bosan dan lebih sering mengalihkan perhatiannya pada hal lain, seperti mengobrol dengan teman
(3)
3
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebangkunya, menjahili teman-temannya, sibuk dengan mainan yang dibawanya, dll. Pada umumnya, pembelajaran demikian itu akan menghasilkan nilai rata-rata kelas yang kecil.
Ini terbukti bahwa nilai rata-rata kelas siswa tersebut hanya mencapai 68% siswa yang sudah mencapai KKM berkisar 22% dan siswa yang belum mencapai KKM sebesar 78%.
Dalam permasalahan di atas, ada keterkaitan antara masalah-masalah yang satu dengan masalah-masalah yang lainnya. Apabila melihat sumber utama permasalahannya, permasalahan ini ada pada pemilihan pendekatan, metode atau model pembelajarannya yang kurang dapat memotivasi siswa untuk aktif belajar IPA (pada motivasi belajar siswa pra-siklus sebesar 70% yang diperoleh dari guru kelas). Hal ini pada akhirnya mengakibatkan rendahnya hasil belajar mereka. Masalah ini harus segera diatasi mengingat akibat negatifnya bagi kepentingan siswa.
Berdasarkan kajian literatur, ditemukan beberapa pendekatan pembelajaran yang memungkinkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, yaitu pendekatan kontekstual dan pendekatan kooperatif.
Pendekatan kontekstual dipandang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, mengingat bahwa pembelajaran kontekstual itu menekankan pada keterlibatan siswa dalam menemukan materi ajar dengan menghubungkannya pada kehidupan sehari-hari. Kegiatan yang demikian, akan membuat siswa mempunyai materi dasar dari kehidupan sehari-hari untuk memperoleh informasi yang baru dalam pembelajaran.
Demikian pula pendekatan kooperatif dipandang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, mengingat bahwa pembelajaran kooperatif ini akan memungkinkan siswa belajar untuk saling peduli dan gotong royong untuk membantu temannya.
Namun demikian, kedua pendekatan tersebut memiliki dampak lain jika pembelajarannya itu sukses dilaksanakan. yakni; siswa yang memiliki potensi lain dalam belajar akan terhambat, serta kecenderungan siswa pasif
(4)
4
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akan membesar karena siswa merasa minder akan dirinya yang kurang aktif dan kurang pandai.
Menyimak kelebihan dan kekurangan kedua pendekatan diatas, serta mempertimbangkan keterbatasan waktu penelitian, maka pendekatan yang paling sesuai untuk solusi permasalahan penelitian adalah pendekatan PAKEM. Pendekatan PAKEM dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar di sekolah dasar adalah dengan menggunakan pendekatan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Siswa akan lebih rileks dan menjadikan kegiatan belajar mengajar menjadi suatu kegiatan yang dapat menyalurkan karakteristik mereka yang masih senang dengan kegiatan bermain tetapi dikemas dalam proses pembelajaran. Peneliti melaksanakan pembelajaran PAKEM dengan menggunakan strategi master. Strategi MATER adalah rencana kegiatan untuk mencapai pembelajaran yang menyenangkan, dan terjauh dari stres.
Berikut enam langkah pembelajaran dalam strategi master : 1) Motivating Mind (Memotivasi pikiran); 2) Acquaring the Facts (Mengenali fakta-fakta); 3) Search Out the Meaning (Menggali makna); 4) Trigger the Memory (Memicu memori); 5) Exhibit What You Know (Pamerkan yang Anda tahu) dan 6) Reflect on the Process (Merefleksikan proses).
Sehubungan dengan hal diatas, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas IV Sekolah Dasar yang berada di SDN SKJ 9 Bandung dengan judul ”PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian diatas, maka rumusan penelitian ini adalah “Bagaimanakah penerapan pendekatan PAKEM melalui strategi MASTER untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SDN SKJ 9 Bandung?”. Masalah penelitian diatas dapat dijabarkan ke dalam pertanyaan sebagai berikut:
(5)
5
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimanakah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menerapkan pendekatan PAKEM melalui strategi MASTER dalam mata pelajaran IPA untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SDN SKJ 9 Bandung?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan PAKEM melalui strategi MASTER dalam mata pelajaran IPA untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SDN SKJ 9 Bandung?
3. Bagaimanakah peningkatan motivasi belajar siswa kelas IV SDN SKJ 9 Bandung dengan menerapkan pendekatan PAKEM melalui strategi MASTER pada mata pelajaran IPA?
C. TUJUAN PENELITIAN
Sejalan dengan masalah yang telah dirumuskan, secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan PAKEM melalui strategi MASTER untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SDN SKJ 9 Bandung.
Secara khusus penelitian ini mendeskripsikan :
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menerapkan pendekatan PAKEM melalui strategi MASTER dalam mata pelajaran IPA untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SDN SKJ 9 Bandung;
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan PAKEM melalui strategi MASTER dalam mata pelajaran IPA untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SDN SKJ 9 Bandung; 3. Peningkatan motivasi belajar siswa kelas IV SDN SKJ 9 Bandung
dengan menerapkan pendekatan PAKEM melalui strategi MASTER pada mata pelajaran IPA?
D. MANFAAT PENELITIAN
1) Bagi Guru
(6)
6
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Sebagai alternatif bagi pembelajaran IPA.
- Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
b. Peneliti lain
- Memberikan informasi mengenai pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran IPA.
-Mendorong guru agar dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, sehingga menarik perhatian siswa, serta siswa dapat menemukan makna dalam proses pembelajaran.
2) Bagi Siswa
a. Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA. b. Memberikan pengalaman dan kesan terhadap mata pelajaran IPA. 3) Bagi Sekolah
a. Memperoleh solusi alternatif bagi pembelajaran gaya melalui penerapan pendekatan PAKEM untuk meningkatkan motivasi di kelas IV.
b. Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran.
(7)
7
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. KAJIAN TEORI
1. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar a. IPA Secara Umum
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran yang penting untuk dikuasai siswa sejak SD. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang mempelajari mengenai alam, mencari tahu tentang alam secara sistematis dengan model ilmiah.
Menurut Kurikulum SD/MI tahun 2006 (Mulyasa, 2011, hlm. 110) Ilmu pengetahuan ini menjadi salah satu wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta penerapannya lebih lanjut dalam kehidupan sehari-hari. IPA diperlukan dalam kehidupan kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.
Pembelajaran IPA dapat memberikan pengetahuan tentang lingkungan alam, mengembangkan keterampilan dan kesadaran teknologi dalam kaitan dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari, yakni menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap sains, teknologi, dan masyarakat, mengembangkan diri untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains, ikut serta memelihara lingkungan, dan menghargai alam sekitar.
Menurut Kurikulum SD/MI tahun 2006 (Mulyasa, 2011, hlm. 111) Mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya;
(8)
8
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat;
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan;
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam;
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan;
7. Memperoleh bakal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Menurut Kurikulum SD/MI tahun 2006 (Mulyasa, 2011, hlm. 112) Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut:
5. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan;
6. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat dan gas;
7. Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana;
8. Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.
Menurut pasal 1 ayat (17) Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Yungto Pasal 1 Ayat (1) PP No. 19 Tahun 2005 (dalam Poerwanti, 2006, hlm. 2-4), dinyatakan bahwa salah satu ruang lingkup dari Standar Nasional Pendidikan yaitu: Standar proses adalah standar berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang.
Dari peraturan pemerintah di atas, dapat dipahami bahwa pembelajaran IPA di SD dianggap baik apabil a pembelajaran sesuai dengan pasal tersebut.
b. IPA Sekolah Dasar
Dalam (Mulyasa, 2011, hlm. 117-119) pembelajaran IPA kelas IV SD terdiri dari tujuh pokok bahasan, yaitu :
Tabel 2.1 Materi Pokok Bahasan IPA Kelas IV SD
(9)
9
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kompetensi
Semester II 7. Memahami
gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda.
7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda. 7.2 Menyimpulkan hasil per ercobaan
bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda.
Materi IPA yang diambil dalam penelitian ini, mengenai gaya. SK yang diambil meliputi: 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan atau bentuk suatu benda, dan 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Materi Gaya 1) Pengertian Gaya
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti pernah mendengar atau bahkan mengucap kata gaya. Misalnya, setiap bintang film memiliki gaya rambut dan pakaian yang berbeda-beda. Arti gaya dalam kehidupan sehari-hari berbeda dengan gaya dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam.
Dalam ilmu pengetahuan alam, gaya sering diartikan dorongan atau tarikan (Wahyono, B, & Nurachmandani, S, hlm. 89). Benda-benda yang ada di sekitar kita tidak dapat bergerak dengan sendirinya. Benda bergerak jika ada yang menggerakannya (Tati, dkk, hlm. 65). Bila kita menarik atau mendorong suatu benda, maka berarti kita memberikan gaya pada benda tersebut. Gaya tidak dapat dilihat, tetapi pengaruhnya dapat dirasakan (Wahyono, B, & Nurachmandani, S, hlm. 89).
2) Alat ukur Gaya
Gaya ada yang kuat dan ada yang lemah. Makin besar gaya dilakukan, makin besar pula tenaga yang diperlukan (Wahyono, B, & Nurachmandani, S, hlm. 89). Besar gaya dapat diukur dengan alat yang disebut dinamometer (Haryanto, hlm. 110).
(10)
10
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Macam-macam gaya
Dalam (Tati, dkk, hlm. 66) Ada macam-macam gaya yang terdapat dalam kehidupan kita sehari-hari, diantaranya :
a. Gaya gravitasi
Gaya yang mengakibatkan tertariknya benda-benda ke permukaan bumi. Apa yang kita lemparkan akan jatuh ke pusat bumi.
b. Gaya pegas
Gaya yang ditimbulkan oleh benda yang menyerupai pegas, atau akibat adanya tarikan dan renggangan. Misalnya karet pada ketapel atau pegas pada jungkat-jungkit.
c. Gaya magnet
Gaya tarik yang ditimbulkan magnet terhadap benda-benda seperti paku, jarum, atau benda lain dari besi.
d. Gaya gesekan
Gaya yang menyebabkan benda yang menggelinding seperti kelereng menjadi berhenti.
e. Gaya otot
Gaya yang dilakukan otot untuk mendorong benda-benda seperti meja, lemari, mobil.
f. Gaya listrik statis
Tarikan yang berlangsung sebentar
4) Memberikan contoh gaya pada kehidupan sehari-hari :
a. Gaya gravitasi
Gambar 2.1 sumber internet. b. Gaya pegas
(11)
11
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 2.2 sumber internet. c. Gaya magnet
Gambar 2.3 sumber internet.
d. Gaya gesek
Gambar 2.4 sumber internet. e. Gaya otot
Gambar 2.5 sumber internet.
f. Gaya listrik statis
(12)
12
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5) Menjelaskan sifat-sifat gaya :
Dalam kehidupan sehari-hari, hampir setiap saat kita berhubungan dengan gaya. Pengaruh gaya yang kita berikan pada suatu benda akan mengubah :
a. Gerak suatu benda
Benda yang diberikan suatu gaya, baik itu tarikan atau dorongan akan membuat arah gerak suatu benda berubah. Misalnya : bola yag ditendang akan bergerak, kemudian setelah dihalau arah gerak bola berubah. Perubahan arah gerak bola terjadi karena bola mendapatkan gaya. Demikian pula saat bola dilemparkan, kemudian ditangkap itu berhenti karena mendapat gaya. Jadi, akibat dikenai gaya lain yang arahnya berbeda, arah gerak suatu benda menjadi berubah (Haryanto, 2000, hlm. 113).
Gambar 2.7
sumber internet. b. Bentuk suatu benda
Para pengrajin gerabah membuat gerabah dari tanah liat. Ia melumatkan tanah liat kemudian membentuknya menjadi sebuah gerabah. Ketika pengrajin tersebut melumatkan tanah liat, ia memberikan gaya pada tanah liat. Jadi, gaya dapat mengubah tanah liat menjadi guci.
Benda yang keras sekalipun dapat berubah bentuk jika diberikan gaya. Misalnya, mobil akan penyok ketika menabrak, besi mudah
(13)
13
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dibentuk jika dipanaskan, dan batu besar dapat menjadi batu kecil-kecil jika dipalu (Wahyono, B, & Nurachmandani, S, hlm. 92).
Gambar 2.8 sumber internet.
3. PAKEM
a. Pengertian PAKEM
PAKEM merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang menggunakan keterlibatan siswa secara langsung sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa.
Dalam Asmani (2012, hlm. 59) “PAKEM adalah sebuah pendekatan yang memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap, dan pemahamannya dengan penekanan belajar sambil bekerja”. PAKEM sendiri merupakan kepanjangan dari pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Dalam PAKEM ini siswa terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran. Itu sebabnya dalam PAKEM ini siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna. Siswa diharapkan dapat mengkontruksikan pengetahuannya sendiri.
Diharapkan dengan penerapan PAKEM dalam pembelajaran dapat memunculkan motivasi–inovasi dalam pembelajaran sehingga tercipta pembelajaran yang aktif, keratif, efektif, dan menyenangkan. PAKEM muncul dari konsep pembelajaran berpusat pada siswa (student- centered
(14)
14
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
learning) dan pembelajaran harus menyenangkan (Learning is fun). Pembelajaran ini bertujuan agar siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran sehingga berusaha untuk dapat belajar mandiri tanpa harus diintruksikan oleh gurunya.
PAKEM merupakan salah satu pendekatan yang mendapat banyak perhatian publik. Hal ini dikarenakan manfaatnya yang besar dalam menggali potensi siswa yakni dengan pembelajaran yang kebanyakan membuat siswa jenuh.
PAKEM sendiri memiliki karakteristik yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Multi metode dan multi media
Dalam PAKEM guru harus menggunakan berbagai macam metode, tidak hanya terpaku pada satu metode saja. Hal ini dilakukan agar pembelajaran di dalam kelas berlangsung menyenangkan dan kelasnya terlihat lebih hidup. Selain itu, penggunaan media yang beragam sangatlah menunjang dalam pembelajaran PAKEM. Diharapkan dengan banyaknya media yang digunakan, siswa menjadi semangat dan berperan aktif dalam proses pembelajarannya. Mengingat PAKEM ini sangat mengutamakan keaktifan siswa.
2. Praktik dan bekerja dalam satu tim
Dalam PAKEM, pembelajaran diharapkan siswanya dapat memperoleh pengalaman belajarnya. Siswa dapat terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga tercipta kelas yang hidup.
3. Memanfaatkan lingkungan sekitar
Untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, guru tidak selalu harus membawa siswanya ke tempat-tempat bersejarah, rekreasi, dll. Melainkan guru dapat memanfaatkan lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini, kreativitas guru sangatlah dibutuhkan. Guru harus pintar dalam memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga dapat menunjang proses pembelajaran.
(15)
15
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam PAKEM sendiri, proses pembelajaran tidak hanya terpaku di dalam kelas saja melainkan di luar kelas juga dapat dilakukan. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan atau tuntutan dari materi.
5. Multi aspek (Logika, praktik, dan etika)
Dalam pelaksanaan PAKEM mencakup beberapa aspek. Guru mencoba mengembangkan potensi siswanya tidak hanya dari segi kognitif saja, namun afektif dan psikomotoriknya juga. Misalkan dalam pembelajaran gaya, selain penanaman konsep gaya, guru juga menanamkan nilai-nilai kejujuran di dalamnya.
Menurut Asmani (2011, hlm. 99-104) dalam pelaksanaan PAKEM, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Berikut beberapa hal tersebut:
1. Memahami Sifat yang Dimiliki Anak 2. Mengenal Anak secara Perseorangan
3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar 4. Mengembangan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan
kemampuan memecahkan masalah
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
8. Membedakan aktif fisik dan aktif mental
Dalam Asmani (2012, hlm. 23) “Di dalam pelaksanaan PAKEM terdapat empat prinsip, diantaranya : mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi”. Merujuk kepada pendapat para ahli tersebut maka prinsip -prinsip dalam pelaksanaan PAKEM adalah sebagai berikut:
1. Siswanya dituntut untuk hands on dalam setiap pembelajaran. Artinya siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
(16)
16
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Adanya interaksi yang saling berhubungan antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa.
3. Komunikasinya dibangun tidak hanya searah saja, melainkan dua arah.
4. Terdapat refleksi pada setiap pembelajaran guna menjadikan perbaikan-perbaikan untuk pembelajaran selanjutnya.
Dalam penerapannya PAKEM memiliki beberapa komponen utama yakni pembelajarannya harus mencerminkan keaktifan, kekreatifan, keefektifan, dan menyenangkan. Hal inilah yang mencirikan sebuah pembelajaran itu adalah PAKEM. Berikut komponen utama pakem. (Dalam Budiman, D., Suparlan., Danny, M, hlm. 70).
Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif mengajukan pertanyaan, mengemukakan gagasan, dan mencari data dan informasi yang mereka perlukan untuk memecahkan masalah. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan.
Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
Efektif yaitu menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar. Sehingga, waktu curah perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil belajar.
(17)
17
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari untaian kata diatas, peneliti menyimpulkan bahwa PAKEM merupakan suatu pembelajaran yang dapat membuat anak aktif, kreatif, menyenangkan. Namun, tidak menghilangkan tujuan utama pembelajaran. b. Pembelajaran PAKEM
Budiman, D. Suparlan. Danny, M. (2008, hlm. 71) Secara garis besar, Pembelajaran PAKEM adalah sebagai berikut:
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat;
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa;
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan “pojok baca”;
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif termasuk cara belajar kelompok;
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
Menurut Budiman, D. Suparlan. Danny, M. (2008, hlm. 74), dalam proses pelaksanaan pakem, ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Diantaranya;
1. Memahami sifat yang dimiliki anak 2. Mengenal anak secara perorangan
3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar 4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan
kemampuan memecahkan masalah
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
8. Membedakan antara aktif fisikal dan aktif mental
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa guru harus mampu menggunakan lebih dari satu metode belajar untuk membuat suasana dalam pembelajaran jauh dari kata tegang dan kaku, guru harus mampu mengembangkan ruang kelas dan lingkungan
(18)
18
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sekitar sebagai tempat dan sumber belajar yang menarik dan menyenangkan untuk belajar.
c. Ciri-Ciri PAKEM
Menurut Rose & Nicholl (dalam Asmani, 2011, hlm. 84-85) ciri-ciri pembelajaran yang menyenangkan adalah sebagai berikut;
1) Menciptakan lingkungan tanpa stres (rileks), yaitu lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan, namun dengan harapan akan mendapatkan kesuksesan yang lebih tinggi.
2) Menjamin bahwa bahan ajar itu relevan. Anda ingin belajar ketika anda melihat manfaat dan pentingnya bahan ajar.
3) Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif. Pada umumnya, hal tersebut dapat terjadi ketika belajar dilakukan bersama orang lain, ketika ada humor dan dorongan semangat, waktu rehat dan jeda yang teratur, serta dukungan antusias.
4) Melibatkan secara sadar semua indra dan otak kiri maupun kanan. 5) Menantang peserta didik untuk dapat berpikir jauh ke depan dan
mengekspresikan apa yang sedang dipelajari, dengan sebanyak mungkin kecerdasan yang relevan untuk memahami bahan ajar. d. Kelebihan
1) Pakem merupakan pembelajaran yang mengembangkan kecakapan hidup;
2) Dalam pakem siswa belajar bekerja sama;
3) Pakem mendorong siswa menghasilkan karya kreatif; 4) Pakem mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses; 5) Pakem menghargai potensi semua siswa dan,
6) Program untuk meningkatkan pakem di sekolah harus ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya.
c. Kekurangan
Dalam (Asmani, 2011, hlm. 120) kelemahan dalam PAKEM ini ; 1) Mengharuskan seorang guru untuk berperan aktif, proaktif, dan
kreatif dalam mencari dan merancang media/bahan ajar alternatif yang mudah, murah, dan sederhana, namun tetap relevan dengan tema pelajaran yang sedang dipelajari.
2) Penggunaan perangkat multimedia seperti ICT sungguh sangat ideal, tetapi tidak semua sekolah mampu mengaksesnya. Hal ini jelas akan menjadi sebuah bumerang bagi guru, ketika ia tidak memiliki kemampuan untuk memanajemen dan menguasai hal-hal yang harus ada untuk melakukan metode pembelajaran PAKEM. 3) Guru yang tidak memiliki daya kreasi yang tinggi akan mampu
(19)
19
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Stategi Master
a. Pengertian Strategi
Kurniawan (2011, hlm. 33) mengemukakan bahwa secara umum pengertian strategi dalam bidang pendidikan/ pembelajaran adalah sebagai suatu seni dan ilmu untuk membawakan pengajaran di kelas sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum bisa dicapai secara efektif dan efisien.
Asmani (2011, hlm 27) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah serangkaian dan keseluruhan tindakan strategis guru dalam merealisasikan perwujudan kegiatan pembelajaran aktual yang efektif dan efisien, untuk pencapaian tujuan pembelajaran. strategi pembelajaran merupakan bagian dari keseluruhan komponen pembelajaran. strategi pembelajaran berhubungan dengan cara-cara yang dipilih guru untuk menyampaikan materi pembelajaran. Cara-cara tersebut meyangkut sifat-sifat ruang lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi siswa.
b. Perbedaan Strategi dengan Metode
Strategi tidak sama dengan metode. Strategi adalah rencana kegiatan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara untuk mencapai sesuatu.
Jadi untuk melaksanakan suatu strategi memerlukan metode. Dengan kata lain dalam strategi ada metode, dan mungkin satu atau lebih metode yang digunakan.
c. Strategi dasar dalam proses KBM
Asmani (2011, hlm 27) mengemukakan bahwa ada empat dasar strategi dasar dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) :
1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana diharapkan.
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif, sehingga dapat
(20)
20
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan, atau kriteria serta standar keberhasilan, sehingga dapat dijadikan pedoman guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar, yang selanjutnya dijadikan umpan balik untuk menyempurnakan sistem intriksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
d. Pembelajaran MASTER
Rose & Nicholl (2015, hlm. 91) mengemukakan bahwa seorang anak kecil bangun setiap hari dengan gairah besar menemukan kesenangan-kesenangan baru yang disimpan oleh dunia untuknya. Anak kecil adalah penggali atau pengeksplorasi alamiah yang tak kenal rasa takut. Dia lahir dengan pembawaan rasa ingin tahu segala sesuatu. Setiap hari, dia memulai sebuah petualangan baru, penjelajahan baru-tentu saja, didorong oleh orang tua yang mengawasi penuh kasih sayang. Yang memuji dan merayakan setiap kali dia menguasai keterampilan dan kecakapan baru.
Kegagalan dianggap hanya bagian dari proses belajar. Ketika seorang anak yang baru belajar berjalan terjatuh, dia segera bangun dan mencoba lagi.
Akan tetapi, hampir dimanapun kegembiraan belajar menjadi cercaan kejam. Pembelajaran menjadi disamakan dengan pemerolehan serpihan-serpihan informasi yang diperlukan untuk lulus ujian dan memperoleh gelar. Subjek-subjek pelajaran di sekolah dan perguruan tinggi saling tak terkait dan terpisah dari dunia nyata. Belajar menjadi beban yang membuat stres.
Rose & Nicholl (2015, hlm. 92) mengemukakan bahwa menurut pandangan kami syarat bagi pembelajaran yang efektif adalah dengan menghadirkan lingkungan “seperti masa kanak-kanak” (bukan “kekanak -kanakan”), yang mendukung dan menggembirakan (“bermain”). Padangan itu dipromosikan oleh seorang ahli psikologi terkenal, Mihaly Csikszentmihalyi, yang selama lebih dari 20 tahun mengkaji apa yang disebut sebagai “aliran” keadaan konsentrasi yang mengantarkan pada
(21)
21
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengalaman yang optimal suatu kesadaran yang demikian terfokus sehingga pelakunya terserap penuh dalam suatu kegiatan. Ini terjadi ketika seorang menikmati perasaan yang sangat nyaman tanpa keterpaksaan dan menjalankan kegiatan dengan puncak kemampuannya.
Rose & Nicholl (2015, hlm. 93) mengemukakan bahwa cara belajar yang menyenangkan dan berhasil, adalah :
1. Menciptakan lingkungan tanpa stres (relaks) lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan, namun harapan untuk sukses tinggi. 2. Menjamin bahwa subjek pelajaran adalah relevan anda ingin belajar
ketika anda melihat manfaat dan pentingnya subjek pelajaran itu. 3. Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif pada
umumnya, ketika belajar dilakukan bersama orang lain, ketika ada humor dan dorongan semangat, waktu rehat dan jeda teratur dan dukungan antusias.
4. Melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak kiri dan otak kanan.
5. Menantang otak anda untuk dapat berpikir jauh kedepan dan mengeksplorasi apa yang sedang dipelajari dengan sebanyak mungkin kecerdasan yang elevan untuk memahami subjek pelajaran.
6. Dan mengonsolidasikan bahan yang sudah dipelajari dengan meninjau ulang dalam periode-periode waspada yang relaks.
Rose & Nicholl (2015, hlm. 94) mengemukakan bahwa semua langkah diatas dimasukan dalam program Cara Belajar Cepat (CBC). Akan tetapi, tidak jadi soal betapa menyenangkan atau merangsangnya proses belajar itu, namun yang juga sangat penting dilakukan adalah rencana yang padu, langkah-demi-langkah. “Struktur” metode CBC dibagi menjadi enam langkah dasar.
Keenam langkah itu dapat diingat dengan mudah dengan menggunakan singkatan M-A-S-T-E-R sebuah kata yang diciptakan oleh pelatih terkemuka CBC Jayne Nicholl, penulis Open Sesame.
Berikut enam langkah pembelajaran Master : 1) Motivating Mind (Memotivasi pikiran);
Anda harus berada dalam keadaan pikiran yang “kaya akal”. Itu berarti Anda harus relaks, percaya diri, dan termotivasi. Jika Anda stres atau kurang percaya diri atau tidak melihat manfaat dari yang Anda
(22)
22
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelajari, Anda tidak dapat belajar dengan baik. Dengan perkataan lain, Anda perlu melihat manfaat pribadi dari investasi waktu dan tenaga Anda. 2) Acquaring the Facts (Mengenali fakta-fakta);
Anda perlu mengambil, memperoleh dan menyerap fakta-fakta dasar subjek pelajaran yang Anda pelajari melalui cara yang paling sesuai dengan pembelajaran inderawi yang Anda sukai.
Meskipun ada sejumlah strategi belajar yang harus diimplementasikan oleh setiap orang, namun juga ada perbedaan pokok sejauh mana kita secara individual perlu melihat, mendengar, atau melibatkan diri secara fisik dalam proses belajar.
Dengan mengindentifikasi kekuatan Visual, Auditori, dan Kinestetik, Anda mampu memainkan berbagai strategi yang menjadikan pemerolehan informasi lebih mudah dari pada sebelumnya.
3) Search Out the Meaning (Menggali makna);
Menanamkan informasi pada memori menetap mensyaratkan Anda untuk menyelidiki implikasi dan signifikasi makna seutuhnya dengan secara seksama mengeksplorasi bahan subjek yang bersangkutan. Ada perbedaan besar antara mengetahui dan memahami benar-benar sesuatu. Semata mengubah fakta ke dalam makna pribadinya adalah unsur pokok dalam proses belajar.
Mengubah fakta menjadi makna adalah gelanggang di mana kedelapan kecerdasan kita berperan aktif. Setiap jenis kecerdasan adalah sumber daya yang bisa Anda terapkan ketika mengeksplorasi dan menginterpretasikan fakta-fakta dari subjek pelajaran.
4) Trigger the Memory (Memicu memori);
Sering sekali, ada banyak hal yang harus diingat dalam suatu subjek tertentu. Anda kini harus meyakinkan diri Anda bahwa materi subjek itu terpatri dalam memori jangka panjang Anda.
Terapkanlah dengan sadar langkah-langkah sebelumnya, maka Anda benar-benar telah mempelajari subjek itu karena Anda memahaminya. Namun, Anda juga harus yakin bahwa Anda telah “menyimpan”-nya
(23)
23
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rapat-rapat dalam memori sedemikian sehingga Anda bisa membuka dan mengambilnya saat diperlukan.
5) Exhibit What You Know (Pamerkan yang Anda tahu), dan
Alangkah baiknya jika Anda mencoba berbagi informasi dengan seorang atau beberapa orang mitra belajar. Coba siapkan dan latihkan suatu presentasi dari pikiran Anda, kemudian ajarkanlah. Sangat mudah kita mengira telah memahami sesuatu tetapi ternyata mendapati bahwa Anda tidak bisa menjelaskannya kepada orang lain.
Jika Anda bisa “mengajarkan”-nya kepada orang lain, berarrti Anda betul-betul menunjukkan bahwa Anda telah paham. Anda tidak hanya mengetahui, Anda juga “memiliki”-nya.
6) Reflect on the Process (Merefleksikan proses).
Dalam langkah ini Anda meneliti dan menguji cara belajar Anda sendiri. Lalu, Anda menyimpulkan teknik-teknik dan ide-ide yang terbaik untuk Anda. Secara bertahap, Anda mengembangkan suatu pendekatan cara belajar yang paling sesuai dengan otak unik Anda. Dan, Anda harus tetap terkendali Anda menjadi seorang pembelajar yang mandiri.
Langkah terakhir dalam rencana belajar adalah berhenti, lalu merenungkan dan bertanya kepada diri sendiri:
Bagaimana pembelajaran berlangsung?
Bagaimana pembelajaran dapat berjalan lebih baik? Apa makna pentingnya bagi saya?
Ini adalah langkah terakhir “tautan belajar”. Mengkaji dan merenungkan kembali pengalaman belajar dapat membantu Anda mengubah karang penghalang yang keras menjadi batu pijak untuk melompat ke dapan. Anda mampu menyingkirkan gagasan yang mustahil diterapkan dan mencoba pengalaman yang baru. “Anda bisa memulai cara belajar lainnya yang dijalankan dengan jalan memanfaatkan analisis diri Anda.
Akibatnya Anda akan menemukan metode belajar “familiar” yang bekerja dengan baik pada seorang individu unik, Anda. Bayangkan bahwa
(24)
24
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
potensi Anda yang sebenarnya adalah ibarat sebuah kunci kombinasi. Sekali Anda bisa mempelajari kombinasi personal kecerdasan dan cara belajar yang Anda sukai, maka potensi belajar Anda terbuka lebar-lebar. Sebagaimana yang dikatakan oleh Brian Tracy: “Teknik-teknik CBC ibarat program induk sebuah komputer.
Teknik-teknik itu bukanlah program itu sendiri, tetapi Anda dapat menjalankan semua program lain atas dasar program induk tersebut. Teknik-teknik adalah alat yang Anda pakai untuk mencapai tujuan Anda dengan lebih cepat dan dengan kepastian lebih besar.
Kebanyakan manusia hanya menggunakan sebagian amat kecil dari kapasitas utuh otaknya. Ini bukan karena kapasitas itu tidak ada, melainkan hanya karena mereka belum diajar bagaimana memakai apa yang telah menjadi miliknya. (dalam Colin & Nicholl, 2015, hlm. 94-98).
5. Penerapan Strategi Master dalam Pembelajaran IPA a. Perencanaan Pembelajaran
Ketika akan melaksanakan pembelajaran, guru terlebih dahulu membuat rencana pembelajaran. rencana pembelajaran yang dimaksud dalam hal ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Agar RPP terancang dengan baik, guru harus melihat acuan pembelajaran yang telah tersusun pada silabus. Silabus dan RPP yang disusun harus sesuai dengan SK dan KD dalam kurikulum. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan kegiatan pembelajaran, penyiapan alat dan bahan, serta evaluasi pembelajaran yang disesuaikan dengan indikator yang akan dicapai dan langkah pembelajaran dibuat sesuai dengan komponen yang ada dalam pendekatan PAKEM.
1) Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada kelompok mata pelajaran tertentu yang meliputi; Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) Dan Kompetensi Dasar (KD), Materi
(25)
25
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pokok/Pembelajaran, Indikator, Penilaian, Alokasi Waktu, dan Sumber Belajar. Silabus merupakan acuan untuk membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Silabus hendaknya memenuhi komponen-komponen: a) Identitas silabus (nama sekolah, mata pelajaran dan kelas/semester); b) Standar kompetensi; c) Kompetensi dasar; d) Materi pokok/pembelajaran; e) Kegiatan pembelajaran; f) Indikator; g) Penilaian; h) Alokasi waktu; i) Sumber belajar.
2) Pemilihan Media dan Sumber Belajar
Pemilihan media dan sumber belajar merupakan komponen yang penting juga dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Pemilihan media dan sumber belajar yang tepat digunakan pada materi atau tujuan pembelajaran pada saat itu, akan mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang bermakna. Sehingga, keselektifan guru dalam memilih media dan sumber belajar yang relevan akan sangat membantu proses pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang bermakna.
3) Pembuatan Lembar Kerja
Selain dari pada media dan sumber belajar, adapun pembuatan lembar kerja yang merupakan salah satu komponen penting lainnya dalam melaksanakan pembelajaran.
Lembar kerja digunakan untuk menunjang proses kegiatan yang berlangsung dalam pembelajaran, agar tujuan pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik dan bermakna.
4) Pembuatan Lembar Evaluasi
Ada komponen lainnya yang penting bagi pembelajaran di kelas, yakni; pembuatan lembar evaluasi. Lembar evaluasi ini digunakan untuk melihat dan mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dimaksud dalam kegiatan pembelajaran ini berakar dari indikator yang kita buat dalam penyusunan RPP.
(26)
26
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Oleh karena lembar evaluasi digunakan untuk mengukur ketercapaian terhadap indikator, maka penyusunan butir soal yang ada dalam evaluasi tersebut harus dapat memenuhi tujuan dalam indikator tersebut.
5) Skenario Pembelajaran
Skenario pembelajaran merupakan hal yang sudah umum dikenal oleh masyarakat. Skenario pembelajaran ini adalah perencanaan kegiatan di kelas yang terdiri dari tiga kegiatan, yakni; kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutupan.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Menurut Asmani (2010, hlm. 99), dalam melaksanakan PAKEM, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Berikut beberapa hal tersebut.
1. Memahami sifat yang dimiliki anak
Pada dasarnya, anak memiliki sifat ingin tahu dan berimajinasi. Sifat tersebut merupakan modal dasar bagi perkembangan sikap/berpikir kritis dan kreatif.
2. Mengenal anak secara perseorangan
Dengan mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya, sehingga belajar anak tersebut menjadi optimal.
3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar 4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan
kemampuan memecahkan masalah
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
8. Membedakan aktif fisik dan aktif mental c. Penilaian
Menurut Asmani (2010, hlm. 107), untuk merancang dan melaksanakan penilaian PAKEM, harus berdasarkan dua hal berikut.
1) Merancang penilaian dilakukan bersamaan dengan merancang pembelajaran tersebut. Penilaian disesuaikan dengan pendekatan dan metode yang dilaksanakan dalam pembelajaran.
2) Dalam pembelajaran dengan pendekatan model PAKEM, penilaian dirancang sebagaimana dengan penilaian otentik. Artinya, selama
(27)
27
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran itu berlangsung, guru selain sebagai fasilitator juga melakukan penilaian dengan berbagai alat sesuai dengan kegiatan yang dilakukan oleh siswa.
6. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Dalam Sardiman (2011. hlm. 73) Mc. Donald mengemukakan bahwa “motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan”. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting, yakni;
1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/”feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah-laku manusia.
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.
Dengan ketiga elemen diatas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
Dalam kegiatan belajar mengajar, apabila ada seseorang siswa, misalnya tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan, maka perlu diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebab itu biasanya bermacam-macam, mungkin ia tidak senang, mungkin sakit, lapar, ada problem pribadi dan
(28)
28
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lain-lain. Hal ini berarti pada diri anak tidak terjadi perubahan energi, tidak terangsang afeksinya untuk melakukan sesuatu, karena tidak memiliki tujuan atau kebutuhan belajar.
Keadaan semacam ini perlu dilakukan daya upaya yang dapat menemukan sebab-musababnya kemudian mendorong seseorang siswa itu mau melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan, yakni belajar. Dengan kata lain, siswa perlu diberikan rangsangan agar tumbuh motivasi pada dirinya, atau singkatnya perlu diberikan motivasi.
Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.
Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Dikatakan “keseluruhan”, karena pada umumnya ada beberapa motif yang bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar.
Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempuyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Ibaratnya seseorang itu menghadiri suatu ceramah, tetapi karena ia tidak tertarik pada materi yang diceramahkan, maka tidak akan mencamkan, apalagi mencatat isi ceramah tersebut. Seseorang tidak memiliki motivasi, kecuali karena paksaan atau sekadar seremonial.
Seorang siswa yang memiliki intelegensia cukup tinggi, mentak (boleh jadi) gagal karena kekurangan motivasi. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Bergayut dengan ini maka kegagalan belajar
(29)
29
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa jangan begitu saja mempersalahkan pihak siswa, sebab mungkin saja guru tidak berhasil dalam memberi motivasi yang mampu membangkitkan semangat dan kegiatan siswa untuk berbuat/belajar. Jadi tugas guru bagaimana mendorong para siswa agar pada dirinya tumbuh motivasi. Sardiman (2011. hlm. 74).
Dalam Sardiman (2011. hlm. 76), Bernard mengemukakan bahwa “minat timbul tidak secara tiba-tiba/spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Jadi jelas bahwa soal minat akan selalu berkait dengan soal kebutuhan atau keinginan”. Oleh karena itu yang penting bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar.
Dari beberapa pengertian motivasi diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan atau minat yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu. Misalnya saja dalam hal belajar, jika kondisi pembelajaran yang ada di dalam kelas mampu memunculkan rasa dorongan atau minat yang ada di dalam diri siswa, maka dalam diri siswa sedang tumbuh bibit motivasi yang dapat menggerakkan dirinya untuk melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan dalam pembelajaran itu dapat tercapai.
b. Sifat Motivasi
Motivasi seseorang dapat bersumber dari (i) dalam diri sendiri, yang dikenal sebagai motivasi internal, dan (ii) dari luar seseorang yang dikenal sebagai motivasi eksternal.
Sardiman (2011, hlm. 89-91) motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak udah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku
(30)
30
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk dibacanya. Kemudian, kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh konkret, seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya, atau temannya.
Dari beberapa pengertian sifat motivasi diatas dapat disimpulkan bahwa sifat dalam motivasi itu ada dua macam, yaitu intrinsik dan ekstrensik. Sifat motivasi intrinsik itu merupakan dorongan yang hadir dari dalam dirinya sendiri untuk melakukan sesuatu, atas dasar senang. Jadi yang terpenting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendapat hadiah.
Sifat motivasi ekstrinsik itu merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang berdasarkan dorongan dari luar, baik berupa hadiah ataupun hukuman. Baik sifat motivasi yang intrinsik, maupun sifat motivasi yang ekstrensik itu akan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
c. Motivasi dalam belajar
Dari perilaku belajar terdapat motivasi belajar. Motivasi belajar tersebut ada yang intrinsik atau ekstrinsik. Penguatan motivasi-motivasi belajar tersebut berada di tangan para guru/pendidik dan anggota masyarakat lain. Guru sebagai pendidik bertugas memperkuat motivasi belajar selama minimum 9 tahun pada usia wajib belajar.
(31)
31
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Orang tua bertugas memperkuat motivasi belajar sepanjang hayat. Ulama sebagai pendidik juga bertugas memperkuat motivasi belajar dari guru dapat dilukiskan sebagai bagan 2.1
d. Pentingnya Motivasi dalam Belajar
Dalam Dimyati dan Mudjiono (2009, hlm.85) Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut :
(1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir; contohnya, setelah seorang siswa membaca suatu bab buku bacaan, dibandingkan dengan temannya yang sekelas yang juga membaca bab tersebut; ia kurang berhasil menangkap isi, maka ia terdorong membaca lagi.
(2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya; sebagai ilustrasi, jika terbukti usaha belajar seorang siswa belum memadai, maka ia berusaha setekun temannya yang belajar dan berhasil.
(32)
32
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(3) Mengarahkan kegiatan belajar; sebagai ilustrasi, setelah ia ketahui bahwa dirinya belum belajar secara serius, terbukti banyak bersenda gurau misalnya, maka ia akan mengubah perilaku belajarnya.
(4) Membesarkan semangat belajar; sebagai ilustrasi, jika ia telah menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orangtua, maka ia berusaha agar cepat lulus.
(5) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja (di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan; individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil. Sebagai ilustrasi, setiap hari siswa diharapkan untuk belajar di rumah, membantu pekerjaan orangtua, dan bermain dengan teman sebaya; apa yang dilakukan diharapkan dapat berhasil memuaskan.
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut didasari oleh perilakunya sendiri. Bila motivasi disadari oleh perilaku, maka sesuatu pekerjaan, dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik. Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai berikut: (1) Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil; membangkitkan, bila siswa tak bersemangat; meningkatkan, bila semangat belajarnya timbul tenggelam; memelihara, bila semangatnya telah kuat untuk belajar. Dalam hal ini, hadiah, pujian, dorongan, atau pemicu semangat dapat digunakan untuk mengobarkan semangat belajar.
(2) Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas bermacam-ragam; ada yang acuh tak acuh, ada yang tak memusatkan perhatian, ada yang bermain, disamping yang bersemangat untuk belajar. Diantara yang bersemangat belajar, ada yang tidak berhasil dan berhasil. Dengan bermacam-ragamnya motivasi belajar tersebut, maka guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi mengajar belajar.
(3) Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah, atau pendidik. Peran pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku siswa.
(4) Memberi peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis. Tugas guru adalah membuat semua siswa belajar sampai berhasil. Tantangan profesionalnya justru terletak pada “mengubah” siswa tak
(33)
33
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berminat menjadi bersemangat belajar. “Mengubah siswa cerdas yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar.
Dengan demikian, berdasarkan dari beberapa pandangan diatas, motivasi itu sangat penting baik untuk siswa ataupun murid itu sendiri. Karena, beriringan dengannya masalah siswa dalam hal minat belajar dapat teratasi, dan guru dapat melangsungkan proses kegiatan belajar mengajar di kelas dengan lancar.
e. Indikator Motivasi Belajar
Dalam Syamsuddin (2009. hlm. 40) Indikator motivasi yang dipakai dalam pendekatan Pakem adalah :
1) Durasi kegiatan (berapa lama kemampuan penggunaan waktunya untuk melakukan kegiatan);
2) Frekuensinya kegiatan (berapa sering kegiatan dilakukan dalam periode waktu tertentu);
3) Persistensinya (ketepatan dan kelekatannya) pada tujuan kegiatan; 4) Ketabahan, keuletan, dan kemampuannya dalam menghadapi
rintangan dan kesulitan untuk mencapai tujuan;
5) Devosi (pengabdian) dan pengorbanan (uang, tenaga, pikiran, bahkan jiwanya/nyawanya) untuk mencapai tujuan;
6) Tingkatan aspirasinya (maksud, rencana, cita-cita, sasaran/target, dan idolanya) yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan.
7) Tingkatan kualifikasi prestasi/ produk/ output yang dicapai dari kegiatannya (berapa banyak, memadai/ tidak, memuaskan/ tidak). 8) Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan (like or dislike : positif/
negatif).
f. Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Dalam Dimyati dan Mudjiono (2009, hlm. 97), unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar:
a. Ciri-ciri atau Aspirasi Siswa
Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil seperti keinginan belajar berjalan, makan makanan yang lezat, berebut permainan, dapat membaca, dapat menyanyi, dan lain-lain selanjutnya. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan di kemudian hari menimbulkan cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan. Timbulnya cita-cita juga dibarengi oleh perkembangan kepribadian.
(34)
34
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Keinginan membaca perlu dibarengi dengan kemampuan mengenal dan mengucapkan bunyi huruf-huruf. Kesukaran mengucapkan huruf “r” misalnya, dapat diatasi dengan drill/ melatih ucapan “r” yang benar. Latihan berulang kali menyebabkan terbentuknya kemampuan mengucapkan “r”.
Dengan didukung kemampuan mengucapka “r”, atau kemampuan mengucapkan huruf-huruf yang lain, maka keinginan anak untuk membaca akan terpenuhi. Keberhasilan membaca suatu buku bacaan akan menambah kekayaan pengalaman hidup. Keberhasilan tersebut memuaskan dan menyenangkan hatinya.
Secara perlahan-lahan terjadilah kegemaran membaca pada anak yang semula sukar mengucapkan huruf “r” yang benar. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan. (Monks, 1989: 21; Singgih Gunarsa, 1990: 49).
c. Kondisi Siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar, atau marah-marah akan menggangggu perhatian belajar. Sebaliknya, seorang siswa yang sehat, kenyang, dan gembira akan mudah memusatkan perhatian. Anak yang sakit akan enggan belajar. Dengan kata lain, kondisi jasmani dan rohani siswa berpengaruh pada motivasi belajar.
d. Kondisi Lingkungan Siswa
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, linkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Bencana alam, tempat tinggal yang kumuh, ancaman rekan yang nakal, perkelahian antarsiswa, akan mengganggu kesungguhan belajar. Sebaliknya, kampus sekolah yang indah, pergaulan siswa yang rukun, akan memperkuat motivasi belajar. Oleh karena itu, kondisi lingkungan sekolah yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban pergaulan perlu dipertinggi mutunya. Dengn lingkungan yang aman, tenteram, tertib, dan indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.
e. Unsur-unsur dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran yan mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar.
Lingkungan siswa yang berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan juga mengalami perubahan. Lingkungan budaya siswa yang berupa surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film semakin menjangkau siswa. Kesemua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajar. Guru profesional diharapkan mampu
(35)
35
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memanfaatkan surat kabar, majalah, siaran radio, televisi, dan sumber belajar di sekitar sekolah untuk memotivasi belajar.
f. Upaya Guru dalam Membelajarkan Siswa
Upaya guru membelajarkan siswa terjadi di sekolah dan di luar sekolah. Upaya pembelajaran di sekolah meliputi hal-hal berikut : (i) menyelenggarakan tertib belajar di sekolah, (ii) membina disiplin belajar dalam tiap kesempatan, seperti pemanfaatan waktu dan pemeliharaan fasilitas sekolah, (iii) membina belajar tertib pergaulan, dan (iv) membina belajar membina tertib lingkungan sekolah. Disamping penyelenggaraan tertib yang umum tersebut, maka secara individual tiap guru menghadapi anak didiknya. Upaya pembelajaran tersebut meliputi : (i) pemahaman tentang diri siswa dalam rangka kewajiban tertib belajar, (ii) pemanfaatan penguatan berupa hadiah, kritik, hukuman secara tepat guna, dan (iii) mendidik cinta belajar.
Upaya pembelajaran guru di sekolah tidak terlepas dari kegiatan luar sekolah. Pusat pendidikan luar sekolah yang penting adalah keluarga, lembaga agama, pramuka, dan pusat pendidikan pemuda yang lain. Siswa sekolah pada umumnya tergabung dalam pusat-pusat pendidikan tersebut. Guru profeesional dituntut menjalin kerja sama pedagogis dengan pusat-pusat pendidikan tersebut. Upaya mendidikkan belajar “tertib hidup” merupakan kera sama sekolah dan luar sekolah.
Berdasarkan uraian unsur diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada beberapa unsur yang dapat mempengaruhi motivasi seseorang dalam belajar. Aspirasi, kondisi, kemampuan, cara guru membelajarkan kepada siswa, dan lainnya termasuk ke dalam unsur tersebut. Dengan naik atau turunnya unsur yang tertera di atas dalam diri anak, akan mempengaruhi tingkat motivasi anak. Guru dapat memerhatikan unsur-unsur tersebut jika ingin meningkatkan motivasi belajar siswanya.
g. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Dalam Dimyati dan Mudjiono (2009, hlm. 100) upaya untuk meningkatkan motivasi belajar, sebagai berikut:
1) Optimalisasi Penerapan Prinsip Belajar
(36)
36
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Optimalisasi Pemanfaatan Pengalaman dan Kemampuan Siswa 4) Pengembangan Cita-cita dan Aspirasi Belajar
Psikologi Perkembangan
Menurut Yusuf (2011, hlm. 3) mengemukakan bahwa psikologi perkembangan merupakan salah satu bidang psikologi yang memfokuskan kajian atau pembahasannya mengenai perubahan tingkah laku dan proses perkembangan dari masa konsepsi (pra-natal) sampai mati.
Menurut Yusuf (2011, hlm. 4-11) mengemukakan bahwa ada tiga teori atau pendekatan mengenai perkembangan, yaitu pendekatan-pendekatan perkembangan kognitif, belajar atau lingkungan, dan etnologis. Disamping itu, dikemukakan juga pendekatan dari Imam Al-Ghazali.
1. Pendekatan Perkembangan Kognitif
Pendekatan ini di dasarkan pada asumsi atau keyakinan bahwa kemampuan kognitif merupakan suatu yang fundamental dan yang membimbing tingkah laku anak. Kunci untuk memahami tingkah laku anak terletak pada pemahaman bagaimana pengetahuan tersebut terstruktur dalam berbagai aspeknya.
Tabel 2.2 Perkembangan Kognitif
Periode Usia Deskripsi Perkembangan
1. Sensorimotor 0-2 tahun Pengetahuan anak diperoleh melalui interaksi fisik, baik dengan orang atau objek
(benda). Skema-skemanya baru berbentuk refleks-refleks sederhana, seperti:
menggenggam atau menghisap. 2. Praoperasional 2-6 tahun Anak mulai menggunakan
simbol-simbol untuk merepresentasi dunia
(lingkungan) secara kognitif. Simbol-simbol itu seperti: kata-kata dan bilangan yang dapat menggantikan objek, peristiwa dan kegiatan (tingkah laku yang tampak).
3. Operasi Konkret 6-11 tahun Anak sudah dapat membentuk operasi-operasi mental atas
(37)
37
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengetahuan yang mereka
miliki. Mereka dapat
menambah, mengurangi dan
mengubah. Operasi ini
memungkinkannya untuk dapat memecahkan masalah secara logis.
4. Operasi Formal 11 tahun sampai dewasa.
Periode ini merupakan operasi mental tingkat tinggi. Di sini anak (remaja) sudah dapat berhubungan dengan peristiwa-peristiwa hipotesis atau abstrak, tidak hanya dengan objek-objek konkret. Remaja sudah dapat
berpikir abstrak dan
memecahkan masalah melalui pengujian semua alternatif yang ada.
2. Pendekatan Belajar atau Lingkungan
Teori-teori belajar atau lingkungan berakar dari asumsi bahwa tingkah laku anak diperoleh melalui pengkondisian (conditioning) dan prinsip-prinsip belajar.
Ada empat tipe cara pengkondisian dalam kegiatan belajar: a. Habituasi, yaitu bentuk belajar sederhana yang melibatkan
tingkah laku responden dan terjadi ketika respons refleks menghilang karena diperolehnya stimulus yang sama secara berulang.
b. Respondent Conditioning (Classical), merupakan salah satu bentuk belajar yang netral, melibatkan refleks dimana stimulus memperoleh kekuatan untuk mendapatkan respons reflektif (respons tak bersyarat) sebagai hasil asosiasi dengan stimulus tak bersyarat. Stimulus netral kemudian menjadi stimulus bersyarat.
c. Operant Conditioning, bentuk belajar dimana tingkah laku belajar operan berubah karena dipengaruhi oleh dampak tingkah laku tersebut. Dampak yang membuat suatu respons terjadi kembali disebut “reinfocer”.
(38)
38
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Discriminating Learning, tipe belajar yang sangat erat dengan”operant conditioning”. Kadang-kadang tingkah laku yang sama dari anak yang sama menghasilkan dampak yang berbeda, bergantung pada keadaan.
3. Pendekatan Etologi
Pendekatan ini merupakan studi perkembangan dari perspektif evolusioner yang didasarkan pada prinsip-prinip evolusi yang diajukan pertama kalinya oleh Charles Darwin. Konsep ini merujuk kepada asal usul biologis atau evolusioner tentang tingkah laku sosial.
Para etologis menggambarkan bagaimana uruta-urutan yang kompleks dari respon bawaan (pola-pola kegiatan) dipicu oleh stimulasi dalam lingkungan dan bagaimana mekanisme bawaan seperti “imprinting” (proses dimana berbagai jenis spesies yang baru lahir membentuk ikatan emosional dengan induknya) mempengaruhi proses belajar.
4. Pendekatan Imam Al-Ghazali
Al-Ghazali berpendapat (dalam Yusuf, 2012, hlm. 10) bahwa anak dilahirkan dengan membawa fitrah yang seimbang dan sehat. Kedua orangtuanyalah yang memberikan agamakepada mereka. Demikian pula anak dapat terpengaruh oleh sifat-sifat yang buruk. Ia mempelajari sifat-sifat yang buruk lingkungan yang dihidupinya.
Dalam upaya mengembangkan akhlakul karimah (akhlak mulia) anak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. menjauhkan anak dari pergaulan yang tidak baik; b. membiasakannya untuk bersopan santun;
c. memberikan pujian kepada anak yang melakukan amal shaleh;
d. membiasakannya mengenakan pakaian yang putih (bagus), bersih dan rapi;
e. mencegah anak untuk tidur di siang hari; f. menganjurkan mereka untuk berolah raga; g. menanamkan sikap sederhana;
(39)
39
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
h. mengizinkannya bermain setelah belajar. Gaya Belajar
Menurut Colin & Nicholl (2015, hlm. 130-131) mengatakan bahwa sebuah penelitian ekstensif, khususnya di Amerika Serikat, yang dilakukan oleh Profesor Ken dan Rita Dunn dari Universitas St. John, di Jamaica, New York, dan para pakar Pemrograman Neuro-Linguistik seperti, Richard Bandler, John Grinder, dan Michael Grinder, telah mengidentifikasi tiga gaya belajar dan komunikasi yang berbeda:
a. Visual. Belajar melalui melihat sesuatu. Kita suka melihat gambar atau diagram. Kita suka pertunjukkan, peragaan atau menyaksikan video.
b. Auditori. Belajar melalui mendengar sesuatu. Kita suka mendengarkan kaset audio, ceramah-kuliah, diskusi, debat dan intruksi (perintah) verbal.
c. Kinestetik. Belajar melalui aktivitas fisik dan keterlibatan langsung. Kita suka “menangani”, bergerak, menyentuh dan merasakan/mengalami sendiri.
Menurut Colin (2015, hlm. 131) mengatakan bahwa suatu studi yang dilakukan terhadap lebih dari 5.000 siswa di Amerika Serikat, Hongkong, dan Jepang, kelas 5 hingga 12, menunjukkan kecenderungan belajar berikut:
Visual : 29% Auditori : 34% Kinestetik : 37%
Namun, pada saat mereka mencapai usia dewasa, kelebihsukaan pada gaya belajar visual ternyata lebih mendominasi, menurut Lynn O’Brien, direktur Studi Diagnostik Spesifik Rockville, Maryland, yang melakukan studi tersebut.
7. Menghitung penilaian motivasi belajar
Untukmenghitung motivasi belajar siswa yang di lihat melalui instrumen motivasi belajar dengan menggunakan indikator-indikator motivasi belajar, berikut rumus yang dapat digunakan:
Purwanto (dalam Nanik, 2013, hlm. 43) NR =
(1)
10
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Indikator motivasi belajar yang dipakai untuk dijadikan observasi adalah: (1) Durasi kegiatan (lamanya); (2) Frekuensi kegiatan; (3) Presistensi (ketetapan dan kelekatan) pada tujuan kegiatan; (4) Ketabahan dalam menghadapi rintangan; (5) Tingkata aspirasinya yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan; (6) tingkatan kualifikasi prestasi atau produk atau output yang dicapai dari kegiatannya.
Di bawah ini merupakan tabel observasi motivasi belajar yang dilihat dari indikator yang telah ditentukan:
No Indikator Tampilan yang di Observasi
1. Durasi kegiatan (lamanya). Siswa mengerjakan tugas tepat waktu.
2.
Persistensi (Tujuan pembelajaran pada sifat gaya)
Siswa mengerjakan tugas sesuai dengan intruksi
3.
Keuletan (cara menghadapi kesulitan pembelajaran dalam percobaan)
Siswa berusaha mengatasi kesulitan pembelajaran dalam percobaan.
4.
Devosi (pengabdian yang dilakukan siswa dalam melakukan pembelajaran).
Siswa mengobrol dalam mengerjakan tugas.
5.
Arah sikap (hasil akhir pembelajaran dari materi yang disampaikan)
Siswa merasa senang dengan pembelajaran yang berlangsung.
Tabel 3.1 Observasi Motivasi Belajar Siswa
Untuk mengetahui lebih lengkap dari lembar observasi motivasi belajar siswa, dapat dilihat pada lampiran pedoman observasi. Sedangkan, untuk mengamati kegiatan guru dan siswa, peneliti menggunakan format observasi guru dan siswa, sebagai berikut:
(2)
11
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nama :
NIM :
Kelas yang diamati : Jumlah Observer :
Refleksi Siklus
No. Langkah
Pembelajaran
Kegiatan Sudah terlaksana
dengan baik
Belum terlaksana
dengan baik
Penyebab Solusi
1 Kegiatan Awal a. Salam
b. Do’a
c. Monitoring kehadiran siswa
d. Pengondisian ruang belajar
e. Apersepsi
f. Memotivasi materi (Manfaat apa yang dapat diperoleh jika belajar ini?) g. Penyampaian
tujuan pembelajara n
h. Penyampaian langkah-langkah pembelajara n
2 Kegiatan Inti a. Memperoleh
Informasi b. Praktek
(Menyelidiki Makna) c. Memicu memori d. Memamerkan
apa yang diketahui
(3)
12
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penutup
a. Refleksi b.
Menyimpulkan atau
merangkum
c. Evaluasi
d. Tindak lanjut
Tabel 3.2 Observasi Kegiatan Guru dan Siswa
b. Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan peneliti untuk melihat kegiatan apa saja yang ada pada saat proses kegiatan pembelajaran. Adapun format yang digunakan peneliti untuk mengamati kegiatan kelas:
CATATAN LAPANGAN
Nama Guru :
Hari/ Tanggal :
Kelas/Semester :
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Bagan 3.2 Catatan Lapangan 2. Pengolahan Data
Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif.
a. Analisis Data
(4)
13
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengolahan data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, dan dokumentasi tulisan.
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 309) Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperanserta (participan observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi.
Teknik analisis kualitatif dilakukan dengan model Miles dan Hoberman yang tahapan pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut:
a. Reduksi Data (Data Reduction)
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 338) mengemukakan bahwa mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.
b. Penyajian Data (Data display)
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 341) mengemukakan bahwa mendisplay data akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut.
c. Penyimpulan Data (Conclusion Drawing/Verification)
Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 345) kesimpulan dan verifikasi merupakan langkah ketiga dalam analisis data kualitatif. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan menggunakan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
(5)
14
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis kuantitatif dilakukan pada hasil belajar dan motivai siswa dalam mata pelajaran IPA materi gaya. Perhitungan data kuantitatif dalam penelitian ini meliputi:
a. Menghitung skor motivasi siswa
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan indikator menurut Syamsyuddin (2013, hlm. 40) yang kemudian dikembangkan oleh peneliti. Adapun pedoman penilaian motivasi belajar siswa menurut peneliti yang disajikan dalam tabel dibawah ini:
Aspek yang dinilai Keterangan Skor
a. Durasi kegiatan (berapa lama kemampuan penggunaan waktunya untuk melakukan kegiatan
Selesai mengerjakan soal sebelum waktu habis.
3
Selesai mengerjakan soal tepat waktu.
2
Selesai mengerjakan soal melebihi batas waktu yang ditentukan.
1
b. Persistensinya (ketepatan dan kelekatannya) pada tujuan kegiatan
Jawaban sangat sesuai dengan instruksi yang diberikan
3
Jawaban sesuai dengan instruksi yang diberikan
2
Jawaban mendekati permintaan soal
1
c. Ketabahan, keuletan, dan kemampuannya dalam menghadapi rintangan dan kesulitann untuk mencapai tujuan.
Berusaha mengatasi kesulitan pembelajaran dalam percobaan dengan bertanya pada teman dan guru.
3
Berusaha mengatasi kesulitan pembelajaran dalam percobaan dengan bertanya pada guru.
2
Berusaha mengatasi kesulitan pembelajaran dalam percobaan dengan bertanya pada teman.
1
d. Devosi (pengabdian) Siswa fokus mengobrol dengan temannya dalam mengerjakan tugas
3
Siswa terkadang fokus mengobrol dengan temannya dalam mengerjakan tugas.
2
Siswa kurang fokus mengobrol dengan temannya dalam mengerjakan tugas.
1
(6)
15
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sasaran kegiatan dengan kegiatan pembelajaran
yang berlangsung
Siswa merasa senang dengan kegiatan pembelajaran yang berlangsung
2
Siswa kurang senang dengan kegiatan pembelajaran yang berlangsung
1
Tabel 3.3 Pedoman Penilaian Motivasi Belajar
Untuk menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi motivasi belajar siswa menggunakan presentasi dengan rumus:
� = ×
Purwanto (dalam Nanik, hlm. 45) Keterangan:
NP = Nilai persen yang dicari R = Skor yang diperoleh
SM = Skor maksimum
Kategori motivasi belajar siswa (dalam Anonim, hlm.41) adalah sebagai berikut:
Nilai persen Kategori
>80% Sangat baik
60% - 79% Baik
40% - 59% Cukup baik
20% - 39% Kurang
<20% Sangat kurang
Tabel 2.4 Kategori Motivasi Belajar Siswa
Analisis yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan denga cara deskriptif untuk mengetahui peningkatan keberhasilan motivasi belajar siswa.