Peran Pemerintah dalam Mengembangkan Wil
PERAN PEMERINTAH DALAM MENGEMBANGKAN
WILAYAH PERBATASAN
Nama
:
NIM
:
Nama Dosen
:
Syafina Rahmatika
20170510093
Ali Maksum, S.Sos., M.A., Ph.D.
JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
1. Pendahuluan
Perbatasan wilayah negara adalah daerah atau lingkungan yang menunjukkan batasbatas suatu negara, dimana dalam wilayah tersebut negara yang bersangkutan dapat
melaksanakan kekuasaannya, sehingga menjadi tempat berlindung bagi rakyat sekaligus
sebagai tempat bagi tempat untuk mengorganisir dan penyelenggarakan pemerintahannya
(Juliansah, 2016).
Indonesia memiliki perbatasan darat Internasional dengan 3 negara tetangga, yaitu
Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste. Sedangkan dilaut, perairan Indonesia berbatasan
dengan 10 negara tetangga, yakni India, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina,
Palau, Australia, Timor Leste dan Papua Nugini. Untuk itu, peran pemerintah Indonesia
dalam menjaga dan melestarikan serta mensejahterakan wilayah perbatasan sangatlah penting
(sari, 2014).
2. Diskusi
Beberapa tahun terakhir masalah pulau kecil serta wilayah perbatasan mendapat
sorotan dari pemerintah hingga berbagai kalangan masyarakat. Inti dari sorotan tersebut
adalah mengapa pemerintah hingga saat ini masih kurang memberi perhatian pada wilayah
perbatasan, mengapa pemerintah tidak serius dalam membangun wilayah perbatasan, dan
mengapa pemerintah kurang memikirkan pulau-pulau kecil yang ada di Indonesia.
Sebgaian besar wilayah perbatasan di Indonesiamasih merupakan daerah tertinggal
dengan sarana dan prasarana sosial dan ekonomu yang masih sangat terbatas. Pandangan
dimasa lalu bahwa daerah perbatasan merupakan wilayah yang perlu diawasi secara ketat
karena merupakan daerah yang rawan keamanan telah menjadikan paradigma pembangunan
perbatasan lebih mengutamakan pada pendekatan keamanan daripada kesejahteraan. Hal ini
menyebabkan wilayah perbatasan di beberapa daerah menjadi tidak tersentuh oleh dinamika
pembangunan.
Padahal pulau kecil di Indonesia serta wilayah-wilayah perbatasan memiliki peran
penting dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia. Mereka mampu membangun
perekonomian di Indonesia. Namun demikian, pemerintah masih saja memandang sebelah
mata peran penting tersebut. Oleh sebab itu, pemerintah seharusnya sudah mulai melihat dan
bahkan melakukan kerja nyata dalam membangun wilayah-wilayah perbatasan serta pulau-
pulau kecil yang ada di Indonesia. Sehingga kedepannya wilayah perbatasan tidak lagi
menjadi daerah tertinggal, melainkan menjadi pendorong ekonomi di Indonesia.
Sudah menjadi hak wilayah-wilayah perbatasan untuk diperhatikan pemerintah
bahkan merasakan pembangunan ekonomi yang merata. Terdapat pengertian perbatasan
menurut konteks negara, yaitu wilayah administrasi yang berbatasan langsung dengan
wilayah administrasi lain disekitarnya.
Kita ambil contohnya, banyak wilayah perbatasan yang diklaim oleh negara lain.
Seperti wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Banyak sudah wilayah Indonesia yang di
klaim oleh negara Malaysia. Hal ini dikarenakan pemerintah belum menyentuh wilayah
perbatasan itu. Belum lagi pulau-pulau terluar yang belum berpenghuni, hal ini semakin
membuat negara tetangga gencar mengakui pulau tersebut sebagai bagian dari wilayahnya.
Indonesia mulai kurang memberdayakan dan memanfaatkan ASEAN untuk
mengatasi masalah regional, seperti masuknya kapal negara tetangga ke perairan nasional.
Padahal, ASEAN sengaja dibentuk para pemimpin negara di kawasan Asia Tenggara masa
lalu agar dapat menjadi wadah berdiskusi dan bermusyawarah untuk menyelesaikan
persoalan
yang
mungkin
muncul
antar
negara
di
daerah
itu.
ASEAN juga didirikan dengan tujuan agar negara-negara di Asia Tenggara dapat saling
menghormati dan bekerja sama untuk kemajuan (kompas, 2009).
Hubungan kebudayaan di antara Indonesia dengan Malaysia pada asasnya terjalin
amat rapat. Hal ini kerana hubungan tersebut telah pun terjalinsebelum kedua-dua negara
memperoleh kemerdekaan lagi. Oleh yang demikianadalah wajar apabila adat resam keduadua negara mempunyai persamaan dalampelbagai aspek budaya dan kesenian. Apatah lagi
berlakunya migrasi dalamansemenjak zaman monarki yang telah mewariskan satu
percampuran dan pertaliankebudayaan dan darah antara kedua-dua negara. Namun dengan
semakinterbukanya
kebebasan
berpendapat
dan
kemudahan
sumber
maklumat,
hubunganmesra ini sedikit sebanyak agak tergugat berikutan berlakunya salah faham
dalampelbagai isu kebudayaan. Timbulnya kes tarian pendet adalah satu bukti
bahawahubungan serumpun berdepan dengan cabaran yang agak serius. Malah, pelbagaikes
yang timbul semenjak era awal kemerdekaan sehingga sekarang sama adaberkaitan dengan
isu politik, ekonomi mahupun sosial budaya menunjukkan bahwa hubungan kedua-dua
negara serumpun sentiasa diwarnai dengan konflik,persaingan dan ketegangan. Walau
bagaimanapun, ia tidak sampai menjejaskanhubungan mesra kedua-dua negara pada
tahap yang berbahaya (maksum, 2014).
3. Kesimpulan
Wilayah perbatasan merupakan kawasan yang sangat sensitif dan rawan akan konflik
antar negara yang bersangkutan, begitupun dengan perbatasan Indonesia dengan negara
tetangga khususnya negara Malaysia yang memang sudah sering terjadi konflik. Selama ini,
pembanguna di wilayah perbatasan hanya menekankan pada aspek petahanan dan kemanan
yang ada wilayah perbatasan dan pulau terluar Indonesia.
Hal ini yang membuat pemerintah akhirnya melupakan tentang kesejahteraan
masyarakat disana. Masyarakat di wilayah tersebut, mendapatkan kesejahteraan yang sangat
minim sangat berbanding terbalik dengan masyarakat yang ada di Pulau Jawa contohnya.
Faktanya,
wilayah
perbatasan
Indonesia
dengan
Malaysia
sangat
terlihat
perbedaannya. Kita ambil contoh mengenai akses jalan, di Indonesia akses menuju daerah
perbatasan sangatlah susah. Jalanan masih menggunkan tanah, belum lagi ketika hujan.
Sedangkan di Malaysia, warganya yang tinggal di perbatasan akan sangat mudah mengakses
jalan menuju wilayah perkotaan. Hal ini sangat mencerminkan betapa tertinggalnya
pembangunan di wilayah perbatasan.
Sudah saatnya bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan kesejahteraan hidup
masyarakat Indonesia di wilayah perbatasan maupun di pulau-pulau terluar di Indonesia.
Disamping penempatan tentara Indonesia di setiap wilayah perbatasan, pemerintah juga perlu
memperhatikan lagi pembangunan di wilayah yang bersangkutan.
Daftar Pustaka
Juliansah, R. (2016). pengertian batas negara, 1.
kompas. (2009). Yang Hilang dari Indonesia Saat Malaysia Terobos Perbatasan.
maksum, a. (2014). KETEGANGAN HUBUNGAN INDONESIA-MALAYSIA DALAM ISU TARIAN PENDET,
49.
sari, c. p. (2014). perbatasan wilayah indonesia dengan negara tetangga.
WILAYAH PERBATASAN
Nama
:
NIM
:
Nama Dosen
:
Syafina Rahmatika
20170510093
Ali Maksum, S.Sos., M.A., Ph.D.
JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
1. Pendahuluan
Perbatasan wilayah negara adalah daerah atau lingkungan yang menunjukkan batasbatas suatu negara, dimana dalam wilayah tersebut negara yang bersangkutan dapat
melaksanakan kekuasaannya, sehingga menjadi tempat berlindung bagi rakyat sekaligus
sebagai tempat bagi tempat untuk mengorganisir dan penyelenggarakan pemerintahannya
(Juliansah, 2016).
Indonesia memiliki perbatasan darat Internasional dengan 3 negara tetangga, yaitu
Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste. Sedangkan dilaut, perairan Indonesia berbatasan
dengan 10 negara tetangga, yakni India, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina,
Palau, Australia, Timor Leste dan Papua Nugini. Untuk itu, peran pemerintah Indonesia
dalam menjaga dan melestarikan serta mensejahterakan wilayah perbatasan sangatlah penting
(sari, 2014).
2. Diskusi
Beberapa tahun terakhir masalah pulau kecil serta wilayah perbatasan mendapat
sorotan dari pemerintah hingga berbagai kalangan masyarakat. Inti dari sorotan tersebut
adalah mengapa pemerintah hingga saat ini masih kurang memberi perhatian pada wilayah
perbatasan, mengapa pemerintah tidak serius dalam membangun wilayah perbatasan, dan
mengapa pemerintah kurang memikirkan pulau-pulau kecil yang ada di Indonesia.
Sebgaian besar wilayah perbatasan di Indonesiamasih merupakan daerah tertinggal
dengan sarana dan prasarana sosial dan ekonomu yang masih sangat terbatas. Pandangan
dimasa lalu bahwa daerah perbatasan merupakan wilayah yang perlu diawasi secara ketat
karena merupakan daerah yang rawan keamanan telah menjadikan paradigma pembangunan
perbatasan lebih mengutamakan pada pendekatan keamanan daripada kesejahteraan. Hal ini
menyebabkan wilayah perbatasan di beberapa daerah menjadi tidak tersentuh oleh dinamika
pembangunan.
Padahal pulau kecil di Indonesia serta wilayah-wilayah perbatasan memiliki peran
penting dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia. Mereka mampu membangun
perekonomian di Indonesia. Namun demikian, pemerintah masih saja memandang sebelah
mata peran penting tersebut. Oleh sebab itu, pemerintah seharusnya sudah mulai melihat dan
bahkan melakukan kerja nyata dalam membangun wilayah-wilayah perbatasan serta pulau-
pulau kecil yang ada di Indonesia. Sehingga kedepannya wilayah perbatasan tidak lagi
menjadi daerah tertinggal, melainkan menjadi pendorong ekonomi di Indonesia.
Sudah menjadi hak wilayah-wilayah perbatasan untuk diperhatikan pemerintah
bahkan merasakan pembangunan ekonomi yang merata. Terdapat pengertian perbatasan
menurut konteks negara, yaitu wilayah administrasi yang berbatasan langsung dengan
wilayah administrasi lain disekitarnya.
Kita ambil contohnya, banyak wilayah perbatasan yang diklaim oleh negara lain.
Seperti wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Banyak sudah wilayah Indonesia yang di
klaim oleh negara Malaysia. Hal ini dikarenakan pemerintah belum menyentuh wilayah
perbatasan itu. Belum lagi pulau-pulau terluar yang belum berpenghuni, hal ini semakin
membuat negara tetangga gencar mengakui pulau tersebut sebagai bagian dari wilayahnya.
Indonesia mulai kurang memberdayakan dan memanfaatkan ASEAN untuk
mengatasi masalah regional, seperti masuknya kapal negara tetangga ke perairan nasional.
Padahal, ASEAN sengaja dibentuk para pemimpin negara di kawasan Asia Tenggara masa
lalu agar dapat menjadi wadah berdiskusi dan bermusyawarah untuk menyelesaikan
persoalan
yang
mungkin
muncul
antar
negara
di
daerah
itu.
ASEAN juga didirikan dengan tujuan agar negara-negara di Asia Tenggara dapat saling
menghormati dan bekerja sama untuk kemajuan (kompas, 2009).
Hubungan kebudayaan di antara Indonesia dengan Malaysia pada asasnya terjalin
amat rapat. Hal ini kerana hubungan tersebut telah pun terjalinsebelum kedua-dua negara
memperoleh kemerdekaan lagi. Oleh yang demikianadalah wajar apabila adat resam keduadua negara mempunyai persamaan dalampelbagai aspek budaya dan kesenian. Apatah lagi
berlakunya migrasi dalamansemenjak zaman monarki yang telah mewariskan satu
percampuran dan pertaliankebudayaan dan darah antara kedua-dua negara. Namun dengan
semakinterbukanya
kebebasan
berpendapat
dan
kemudahan
sumber
maklumat,
hubunganmesra ini sedikit sebanyak agak tergugat berikutan berlakunya salah faham
dalampelbagai isu kebudayaan. Timbulnya kes tarian pendet adalah satu bukti
bahawahubungan serumpun berdepan dengan cabaran yang agak serius. Malah, pelbagaikes
yang timbul semenjak era awal kemerdekaan sehingga sekarang sama adaberkaitan dengan
isu politik, ekonomi mahupun sosial budaya menunjukkan bahwa hubungan kedua-dua
negara serumpun sentiasa diwarnai dengan konflik,persaingan dan ketegangan. Walau
bagaimanapun, ia tidak sampai menjejaskanhubungan mesra kedua-dua negara pada
tahap yang berbahaya (maksum, 2014).
3. Kesimpulan
Wilayah perbatasan merupakan kawasan yang sangat sensitif dan rawan akan konflik
antar negara yang bersangkutan, begitupun dengan perbatasan Indonesia dengan negara
tetangga khususnya negara Malaysia yang memang sudah sering terjadi konflik. Selama ini,
pembanguna di wilayah perbatasan hanya menekankan pada aspek petahanan dan kemanan
yang ada wilayah perbatasan dan pulau terluar Indonesia.
Hal ini yang membuat pemerintah akhirnya melupakan tentang kesejahteraan
masyarakat disana. Masyarakat di wilayah tersebut, mendapatkan kesejahteraan yang sangat
minim sangat berbanding terbalik dengan masyarakat yang ada di Pulau Jawa contohnya.
Faktanya,
wilayah
perbatasan
Indonesia
dengan
Malaysia
sangat
terlihat
perbedaannya. Kita ambil contoh mengenai akses jalan, di Indonesia akses menuju daerah
perbatasan sangatlah susah. Jalanan masih menggunkan tanah, belum lagi ketika hujan.
Sedangkan di Malaysia, warganya yang tinggal di perbatasan akan sangat mudah mengakses
jalan menuju wilayah perkotaan. Hal ini sangat mencerminkan betapa tertinggalnya
pembangunan di wilayah perbatasan.
Sudah saatnya bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan kesejahteraan hidup
masyarakat Indonesia di wilayah perbatasan maupun di pulau-pulau terluar di Indonesia.
Disamping penempatan tentara Indonesia di setiap wilayah perbatasan, pemerintah juga perlu
memperhatikan lagi pembangunan di wilayah yang bersangkutan.
Daftar Pustaka
Juliansah, R. (2016). pengertian batas negara, 1.
kompas. (2009). Yang Hilang dari Indonesia Saat Malaysia Terobos Perbatasan.
maksum, a. (2014). KETEGANGAN HUBUNGAN INDONESIA-MALAYSIA DALAM ISU TARIAN PENDET,
49.
sari, c. p. (2014). perbatasan wilayah indonesia dengan negara tetangga.