Macam - macam Perbedaan Individu

Kelompok 1

Perbedaan Individu

Kesimpulan :
Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam
kamus echols & shadaly (1975), individu adalah kata benda dari individual yang berarti
orang, perseorangan, dan oknum.
Perbedaan individu dalam pendidikan dan pembelajaran menjelaskan perbedan-perbedaan
yang berkaitan dengan perbedaan siswa dalam berpikir, berperasaan, dan bertindak dalam
satu kelas. Hal ini sangat penting dikaji dan dipahami oleh guru, disebabkan salah satu
karakteristik pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaan yang memerhatikan dan
merespon kebutuhan siswa. Selain itu proses pembelajaran akan terlaksana dengan baik
apabila guru mampu mengerti, memahami, dan memperhatikan perbedaan-perbedaan siswa
dalam hal kemampuan (ability), kesiapan dan kematangan (maturity), dan kecepatan
belajarnya.

Macam-macam Perbedaan Individu

 Perbedaan Jenis Kelamin dan Gender
Jenis kelamin dan gender berbeda. Jenis kelamin merujuk kepada perbedaan biologis

dari laki-laki dan perempuan, sementara gender termasuk dalam hal peran, tingkah laku,
kecenderungan, sifat, dan atribut lain yang menjelaskan arti menjadi seorang laki-laki atau
perempuan dalam kebudayaan yang ada.
 Perbedaan Kemampuan
Kemampuan didefinisikan sebagai prestasi komparatif individu dalam berbagai tugas,
termasuk memecahkan masalah dengan waktu yang terbatas, juga meliputi prestasi individu
dalam sebagian besar tugas-tugas belajar. Perbedaan kecerdasan dapat dilihat dari perbedaan
skor IQ.

1

 Perbedaan Kepribadian
Kepribadian adalah pola perilaku dan cara berpikir yang khas yang menentukan
penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungan. Kepribadian sesesorang dapat tinjau melalui
dua model yaitu model big five dan model brigg-myers.
 Perbedaan Gaya Belajar
Gaya belajar adalah pola prilaku spesifik dalam menerima informasi baru dan
mengembangkan ketrampilan baru, serta proses menyimpan informasi atau ketrampilan baru

Pertanyaan :

1. Apakah seseorang yang lahir secara prematur akan mempengaruhi kecerdasannya?
Jawab :
Kecerdasan merupakan salah satu bagian terpenting dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan seorang individu selama masa hidupnya. Dengan kecerdasan seseorang dapat
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan pendidikan maupun masyarakat sekitar. Lamanya
masa kehamilan hingga per salinan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
inteligensi. Hal ini menentukan lengkap atau tidaknya dan sempurna atau tidaknya organorgan dalam individu dapat berkembang dengan baik. Proses kelahiran tepat waktu maupun
kelahiran

prematur

menjadi

penentu

kecerdasan

seseorang

dengan


segala

prosesperkembangan selanjutnya setelah bayi dilahirkan.
2. Perbedaan emosi anak yang normal dan anak yang hiperaktif
Jawab :
Biasanya emosi anak yang normal itu dapat dikntrol dengan baik walaupun sebagian yang
lainnya susah untuk mengontrol emosinya,sedangkan emosi anak yang hiperaktif tidak bisa
dikontrol
3. Bagaimana cara mengembangkan perkembangan psikologi sosial anak
Jawab:
Rasa sosial anak dapat dikembangkan dengan cara sering mengajak anak tersebut
berbicara,juga

dengan

membawa

anak


tersebut

ketempat-tempat

mengharuskan anak tersebut untuk berinteraksi dengan orang lain.

2

keramaian

yang

4. Seberapa besar pengaruh masa prenatal bagi perkembangan dan pertumbuhan seseorang
Jawab :
Perkembangan ialah kematangan fungsi organ, seperti perkembangan otak dan lainnya
yang bersifat kualitatif. Sedangkan pertumbuhan ialah pertambahan jumlah, volume sel yang
bersifat irreversible. Masa prenatal ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
seseorang. Misalnya makanan yang dimakan oleh ibu hamil kandungan nutrisinya juga
diserap oleh anak yang ada dalam kandungan. Nutrisi ini kemudian akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak yang adal didalam kandungan. Jadi apabila ibu hamil

kurang mengasup makanan bergizi dikhawatirkan akan mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan anak.
5. Apakah ada pendapat tokoh yang mengatakan kemampuan didapat dari faktor keturunan?
Jawab :
Ada, tokoh ini bernama Schopenhauer ia adalah filsof berkebangsaan Jerman. Ia
merupakan pencetus aliran nativisme dimana ia mengatakan bahwa kemampuan ataupun
bakat anak hanya diperoleh dari keturunan.

6. Apakah ada norma yang berlaku ke anak berdampak negatif, dan kenapa norma dan nilai
itu harus ada?
Jawab :
Pada dasarnya norma itu mengajarkan kita untuk menjadi seseorang yang lebih baik,
namun bisa saja apabila seseorang dipengaruhi kebiasaan ataupun lingkungan disekitar
yang kurang baik atau bahkan mungkin norma yang berlaku pada suatu daerah tersebut
kurang baik akan mengakibatkan norma juga berdampak negatif kepada anak. Norma
ialah suatu tetapan ataupun aturan yang diterapkan oleh suatu daerah sedangkan nilai ialah
suatu tatanan yang dijadikan aturan ataupun norma oleh individu untuk menimbang dan
memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu. Norma dan nilai harus ada pada
setiap lingkungan masyarakat agar masyarakat dapat menentukan suatu tindakan yang
baik dan buruk bagi mereka dan lingkungan sekitar

7. Manakah yang lebih mempengaruhi kesuksesan seseorang, kecerdasan intelek atau
kecerdasan sosial?
Jawab :
3

Kedua nya mempunyai pengaruh yang sama, kecerdasan intelek seseorang juga harus
diikuti dengan kecerdasan sosial, karena percuma jika seseorang mempunyai kecerdasan
namun ia kurang bisa untuk bersosial dengan lingkungannya. Karena untuk bisa sukses
seseorang harus bisa berinteraksi dengan lingkungannya.
8. Benarkah mitos ketika anak sakit ia akan mengalami suatu pertumbuhan atau
perkembangan yang baru
Jawab:
Tidak sepenuhnya benar,namun mitos tersebut sering ditemukan dalam kehidupan seharihari. Misalnya, seorang anak yang mengalami pertumbuhan gigi ia akan mengalami demam
sebelum gigi tersebut akan tumbuh.
9. Seorang anak takut untuk meniru karena ia melihat orang lain gagal ketika melakukan satu
perbuatan, bagaimana dampak psikis bagi anak tersebut
Jawab :
Karena kemungkinan besar si anak tersebut mengalami trauma pada saat melihat orang di
sekelilingnya gagal dalam melakukan suatu perbuatan, sehingga si anak takut untuk
melakukan perbuatan tersebut, misalnya si anak mempunyai kakak yang bisa bermain sepeda

pada suatu ketika si anak tersebut melihat kakaknya terjatuh dari sepeda sehingga terluka, dan
si anak tersebut enggan untuk melakukan hal yang sama seperti kakaknya karena dia takut hal
tersebut terjadi kepada dirinya.

4

Kelompok 2

Konsep Dasar Belajar dan Aplikasi Dalam Pembelajaran

Kesimpulan :
Tingkat intelektual setiap siswa kondisinya berbeda-beda. Ada yang lemah dalam
suatu bidang ,tapi unggul dalam bidang lain. Ada yang pandai hafalan ,ada juga yang pandai
berhitung, berorganisasi, itusemua disebut kecerdasan majemuk (multiple inteligences).
Untuk memunculkan potensi unggulan itu diperlukan suasana belajar yang baik.
Pendidik sebagai tokoh sentral selain harus mampu memahami setiap individu siswa juga
harus memiliki kepekaan. Karena pendidiklah yang berperan sebagai fasilitator yang
menyediakan suasana yang menyenangkan, yang dengannya kemungkinan peserta didik
berhasil mengembangkan potensinya menjadi lebih besar. Selain itu kesimpulan dari makalah
ini adalah:

1. Perlunya peningkatan kajian-kajian dan pelatihan-pelatihan yang memberikan
pemahaman psikologis oleh pihak-pihak terkait kepada para konselor.
2. Para praktisi bimbingan konsling diharapkansenantiasa meningkatkan kualitas
pibadi guna menjalankan profesi.

Pertanyaan :
Sesi 1 :
1. KELOMPOK 1 ( Silvya Anggraini ) :
Apa saja faktor pendorong untuk belajar ?
 Faktor pendorong siswa untuk belajar :
a. Adanya dorongan dari lingkungan
b. Membantu murid untuk mengingat materi
c. Jadilah pembantu murid
d. Memberikan apresiasi terhadap hasil belajar siswa meskipun nilainya
rendah.

5

2. KELOMPOK 7 ( Nurul Rahmah) :
Metode manakah yang lebih efisien dalam pembelajaran ?

 Dari semua metode sebenarnya tidak ada satupun metode belajar yang
paling efisien, semuanya tergantung pada materi yang diajarkan.
3. KELOMPOK 1 ( Vergi Raudatul Usrah ) :
Apa saja factor berkurangnya motivasi ?
 Faktor berkurangnya motivasi :
1. Karena ada hal dari luar yang membuat kita lalai sehingga membuat
motivasi yang sudah tertanam dalam diri kita menjadi luntur.
Contohnya, pada saat disekolah kita telah diberi motivasi untuk giat
belajar oleh guru-guru kita lalu jiwa kita menggebu-gebu mendapat
motivasi tersebut. Namun sepulang sekolah ada kawan kita mengajak
jalan-jalan dan main-main dari situlah motivasi yang awalnya
menggebu-gebu dalam diri kita dapat luntur karena kita sudah
dilalaikan dengan hal lain, maka dari situlah motivasi kita berkurang.
2. Karena motivasi yang kita terima relative sedikit dan rentang waktu
antara motivasi satu dengan motivasi lainnya relatif lama. Karena
motivasi yang baik adalah motivasi yang dapat diterima secara terusmenerus agar motivasi yang sudah ada dalam diri kita tetap tertanam
dan tidak hilang atau berkurang.
3. Karena sosok motivator dalam hidup kita tidak ada atau sedikit.
4. KELOMPOK 5 ( Amelia Fitri) :
Mengapa anak kelas 3 SD yang sangat pandai tetapi tidak efesien dalam

bersosialisasi ?
 Pada umumnya anak yang pandai itu sosialnya kurang hal ini disebabkan
karena cakupan lingkungan yang ia jelajahi kurang. Ada pula penyebab
lain yang membuat anak-anak pandai tapi kurang sosialisasinya khususnya
pada anak usia dini dikarenakan jam bermain diluar rumah sangat terbatas.
Contohnya saja banyak anak-anak SD yang paginya pergi kesekolah, lalu
pulang kerumah tidur siang dan sorenya ngaji, malamnya belajar lagi lalu
tidur. Rutinitas yang dilakukan seperti ini secara terus menerus membuat
ruang pergaulan dilingkungan luar menjadi tidak ada, maka dari itu
6

muncullah anak pandai namun kehidupan sosialnya kurang, selain itu
biasanya juga karena sianak pernah mengalami trauma masa kecil karena
ulah orang lain, kawannya atau oleh sesuatu hal sehingga menyebabkan
dia sulit bersosialisasi.
Sesi 2 :
1. KELOMPOK 3 ( Muhammad Reza ) :
Bagaimanakah reaksi pembelajaran jika terdapat kegagalan terhadap proses
belajar mahasiswa ?
 Reaksi pembelajaran jika terdapat kegagalan terhadap mahasiswa :

1. Jika mahasiswa tersebut sadar akan kegagalannya maka reaksi yang
diambil bisa berupa menjumpai dosen pembimbing untuk mencari
jalan keluar terhadap masalah yang ia hadapi.
2. Bersikap optimis dengan mempelajari kegagalan-kegagalan yang ada
demi memulai keberhasilan yang baru.
3. Lingkungan kampus sebaiknya mensupport ia agar tidak putus asa, dan
lingkungan memberi motivasi kepadanya.
4. Berusaha kembali dan berdoa, karena tanpa doa dan usaha kita semua
sia-sia.
2. KELOMPOK 5 ( Hardi ) :
Apa penyebab/ metode dari guru jika terdapat anak yang pendiam tapi sangat
pandai ?
 Anak pandai tapi pendiam umunnya disebabkan karena rasa percaya diri si
anak kurang. Metode yang dapat diterapkan guru kepada anak seperti ini
adalah metode belajar aktif seperti presentasi atau kelompok. Namun
sebelum itu semua, seorang guru harus tahu latar belakang sianak menjadi
pendiam. Setelah tahu penyebabnya pastinya guru tersebut harus bisa
mencocokkan metode yang dipakai untuk sianak. Contohnya seperti tadi
metode belajar aktif, seperti presentasi dan kerja kelompok.

7

3. KELOMPOK 4 ( Ida Sofia ) :
Bagaimanakah metode jika terdapat 2 kepribadian yang terdiri dari aktif terus
menjadi aktif dan pendiam terusmenjadi pendiam ?
 Usaha yang dapat dilakukan untuk kasus seperti ini adalah dengan cara
mengkombinasikan kedua kepribadian tersebut dalam belajar. Contohnya
dalam satu kelompok belajar terdiri dari satuan akaktif dan satuan anak
pendiam. Hal ini dilakukan agar anak yang pendiam tadi dapat beradaptasi
dengan lingkungan belajarnya dan berharap bisa jadi anak yang aktif juga.
Namun, kembali lagi kehakikat manusia. Sesungguhnya manusia itu
diciptakan berbeda-beda tipenya.
4. KELOMPOK 4 ( Sitti Raisa ) :
Penjelasan tentang Albert Eisntein apakah perlu diasah lagi IQ nya karena seperti
yang diketahui Albert Eisntein mempunyai IQ yang tinggi ?
 Seseorang yang mempunyai IQ tinggihanya perlu dikembangkan saja
kemampuannya tanpa perlu diasah. Dalam artian IQ tinggi yang dimiliki
seseorang memang sudah terampil. Apapun yang ia kerjakan, otaknya
dapat menyelesaikannya dengan mudah. Nah IQ tinggi itu dapat digunakan
dengan

maksimal

maka

yang

dilakukan

hanyalah

melakukan

perkembangan. Perkembangan tidak sama dengan asah IQ. Asah IQ yang
dilakukan pada anak-anak yang mengalami keterlambatan atau gangguan
sistem kerja otaknya dalam belajar.

8

Kelompok 3

Teori Behavioristik
Kesimpulan :
Psikologi aliran behavioristik mulai mengalami perkembangan dengan lahirnya teoriteori tentang belajar yang dipelopori oleh Thomdike , Paviov, Wabon dan Ghuthrie..Mereka
masing-masing telah mengadakan penelitian yang menghasilkan penemuan –penemuan yang
berharga mengenai hal belajar.
a. Teori connectionism ( El. Thomdike)
Belajar berlangsung melalui pembiasaan/pembentukan koneksi antara stimulus
dan respon.
1. Teori Thomdike membagi 3 aspek, yaitu :
 Law Of readiness
Siap+Siap = Puas
 Law of exercise


Siap+Tidak Siap = Tidak Siap

 Law of effect
Tidak Siap+Tidak Siap = Tidak Siap

b. Teori Classical Conditioning (Ivan Pavlov)
Proses pembentukan tingkah laku melalui pemanipulasian lingkungan yaitu
secara berulang kali tingkah laku dipancing dengan sesuatu yang memang secara
alami memunculkan tingkah laku tersebut.

c. Teori Operant Conditioning (Skinner)
Tingkah laku yang muncul karena stimulus yang muncul akan lebih kuat jika
diikuti dengan adanya stimulan penguat.

9

Teori operant conditioning ini paling berpengaruh dalam proses belajar teori
behaviorisme ini.
Contohnya :
 anjing akan mengangkat kedua kaki didepan bila tau akan diberi makanan
 anak mengemas buku dengan rapi jika tau akan diberi hadiah

Pertanyaan :
1. Apa titik fokus dari teori behavioristik? Apakah kelemahan dan kelebihannya?
 Titik fokus teori behavioristik adalah pengaruh dari stimulus dan respon.
1) Kelemahan teori behavioristik
a. Pembelajaran peserta didik hanya terpusat kepada guru
b. Peserta didik cenderung mendengarkan dengan tertib
c. Peserta didik tidak berkreasi dan berimajinasi
2) Kelebihan teori behavioristik
a. Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek
dan pembiasaan
b. Materi yang diberikan sangat detail
c. Membangun konsentrasi pikiran. Dalam teori ini ada penguatan dan
hukuman. Penguatan ini berlaku mengaktifkan siswa untuk memperkuat
muncul respon dan hukuman yang diberikan bersifat membangun.
2. Aplikasi operant conditioning tidak adanya hukuman, apakah hukuman secara
psykis atau fisik?

Kadang-kadang anak diberikan hadiah, adakah implikasi

terhadap peserta didik?
 Benar, tidak ada hukuman di operant konditioning, baik physkis maupun
fisik. Pemberian hadiah untuk anak (yang berprestasi) sebagai bentuk
apresiasi guru terhadap murid dan implikasinya agar menjadi motivasi
bagi murid tersebut dan murid yang lainnya agar belajar lebih giat lagi.

10

3. Pembelajarn dengan internet tidak bertatap muka, atau belajar sendiri tanpa
rangsangan dari guru, apakah ada kaitan dengan teori behavioristik?
 ketika anak belajar dari internet, anak tersebut hanya belajar tersebut
tanpa stimulus dan respon sedangkan teori behavioristik seorang guru
yang mengajar memberikan stimulus dan respon, jadi belajar dri internet
dengan teori behavioristik ridak ada kaitannya.
4. Teori konvergensi membahas perkembangan bakat. Apakah bakat dapat
dikembangkan dengan teori behavioristik?
 Bakat tidak dapat dikembangkan pada teori behavioristik, karena pada
teori ini peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi sehingga ini
membatasi perkembangan bakat seorang peserta didik.
5. Tingkah laku merupakan hasil belajar, bagaimana tingkah laku diberikan oleh
lingkungan (sekolah, keluarga, masyarakat)?
 Tingkah laku yang diberikan oleh lingkungan (sekolah, keluarga dan
masyarakat) di sini tentunya berbeda-beda. Dari lingkungan sekolah,
tingkah laku seorang anak dipengaruhi oleh teman-temannya, guru, dan
pekarangan yang berada disekitar sekolah. Dari keluarga, tentu saja
tingkah laku itu disesuaikan bagaimana pihak keluarga mendidik anaknya
secara sistematis. Sedangkan di masyarakat, tingkah laku tersebut dapat
dilihat dari bagaimana pergaulannya di sekitar masyarakat setempat,
bagaimana temannya, dan bagaimana keadaan

lokasi tempat si anak

tinggal.
6. Teori behavioristik mengarah kepada tingkah laku, begaiman proses pola pikir
anak yang berkebutuhan khusus?
 Pola pikir anak yang berkebutuhan khusus tentunya berbeda dengan pola
pikir anak yang normal pada umumnya sehingga pola pikir anak yang
disabilitas dilatih oleh guru-guru yang sudah memiliki kemampuan
khusus untuk mengajari mereka. Jadi, mereka juga berhak mendapatkan
pendidikan.

11

7. Bagaimana jika seorang pendidik tidak mempunyai stimulus kepada peserta
didik?
 Tidak mungkin seorang pendidik tidak memiliki stimulus kepada peserta
didik, setiap pendidik sejatinya memiliki stimulus untuk mentransfer ilmu
kepeda peserta didik.
8. Apa yang menjadi faktor yang mempengaruhi seorang anak yang tidak bisa
merespon?
 Faktor yang mempengaruhi seorang anak tidak bisa merespon stimulus
barangkali anak tersebut lahir dalam keadaan prematur, ada kamungkinan
kapasitas pola pikir yang tidak sempurna sehingga adakalanya ia susah
untuk merespon stimulus-stimulus yang diberikan. Tetapi ada sebahagian
anak yang lahir dalam keadaan prematur mampu dalam merespon, akan
tetapi faktor ini tidak mutlak.

12

Kelompok 4

Teori Kognitif

Kesimpulan :
Teori kognitif menekankan bagian-bagian dari suatu situasi yang saling berhubungan
dengan seluruh konteks situasi tersebut. Memisah-misahkan atau membagi-bagi materi
pelajaran menjadi komponen-komponen yang kecil akan mengalami kehilangan makna. Teori
ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan,
retensi, pengolahan informasi, emosi dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan
aktifitas berpikir yang kompleks, yaitu mencakup pengaturan stimulus yang diterima dan
menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki dan terbentuk dalam pikiran
sesesorang berdasarkan pemahaman dan pengalaman terdahulu. Dalam praktik pembelajaran,
teori kognitif antara lain tampak dalam rumusan-rumusan yang dikemukakan oleh J.Piaget,
Ausubel, Bruner, Gagne, Norman dan sebagainya.
Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetic yang
didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan system saraf. Sedangkan Jerome Bruner
(1966) menandai perkembangan kognitif manusia menjadi beberapa yaitu berupa
perkembangan intelektual, peningkatan pengetahuan, kemampuan berbicara, interaksi, dan
bahasa. Belajar menurut Ausubel merupakan asimilasi yang bermakna bagi siswa.Materi
yang diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa dalam
bentuk kognitif. Struktur kognitif merupakan struktur organisasi yang ada dalam ingatan
seseorang, yang dapat dijadikan landasan teoritik dalam mengembangkan teori-teori
pembelajaran.

13

Pertanyaan :
1. Jika ditinjau lebih efektif mana antara teori behavioristik dan kognitif ? dan apakah
seorang guru penting untuk mengetahui perkembangan kognitif seorang anak ?
 jika ditinjau maka kita dapat mengetahui bahwa teori kognitif lebih efektif
dari teori behavioristik karena teori kognitif tidak hanya mengedepankan
Stimulasi dan Repon saja, akan tetapi teori konitif juga menghubungkan
asimilasi (struktur kognitif yang sudah ada) + informasi baru dan
akomodasi (struktur kognitif yang sudah ada)+ situasi baru. Sehingga
seorang peserta didik dapat mengolah informasi menjadi informasi yang
baru dan dapat berinovasi.
Kemudian, seorang guru perlu untuk mengetahui perkembangan
kognitif seorang peserta didik karena perkembangan kognitif juga salah
satu faktor yang mempengaruhi jalannya pembelajaran.
2. Apakah kendala atau kelemahan dari teori konitif ?
Kelemahan Teori Kognitif :
 Pada dasarnya teori kognitif ini lebih menekankan pada kemampuan
ingatan peserta didik, dan kemampuan ingatan masing-masing peserta
didik, sehingga kelemahan yang terjadi di sini adalah selalu
menganggap semua peserta didik itu mempunyai kemampuan daya
ingat yang sama dan tidak dibeda-bedakan.
 tidak memperhatikan cara peserta didik dalam mengeksplorasi atau
mengembangkan pengetahuan dan cara-cara peserta didiknya dalam
mencarinya, karena pada dasarnya masing-masing peserta didik
memiliki cara yang berbeda-beda.
 Dalam menerapkan metode pembelajran kognitif perlu diperhatikan
kemampuan peserta didik untuk mengembangkan suatu materi yang
telah diterimanya.

14

3. Dalam teori kognitif apakah jenis kelamin berpengaruh dalam aplikasinya ?
 Berpengaruh, karena sisi psikologi antara perempuan dan laki- laki
berbeda. Oleh karena itu pengalaman atau penyerapan informasi yang di
dapatkan dahulu juga berbeda. Sehingga berpengaruh pula pada perhatian
terhadap informasi yang diterima sekarang.
4. Seberapa berpengaruh teori kognitif bagi mahasiswa ?
 sangat berpengaruh, karena seorang mahasiswa telah berkembang pola
pikirnya telah banyak berkembang seiring perkembangan umurnya dan
sudah melewati banyak pengalaman sehingga informasi yang telah ada
dapat dikombinasikan dengan pembelajaran yang ia terima sekarang.
5. Sebutkan kelebihan teori koknitif!
Kelebihannya adalah :
 Peserta didik akan Faham, mempunyai Daya Ingat, dan akan timbul
kemahiran sosial
 Pada metode pembelajaran kognitif pendidik hanya perlu memberikan
dasar-dasar dari materi yang diajarkan untuk pengembangan dan
kelanjutannya diserahkan pada peserta didik, dan pendidik hanya perlu
memantau, dan menjelaskan dari alur pengembangan materi yang telah
diberikan.
 Dengan

menerapkan

teori

kognitif

ini

maka

pendidik

dapat

memaksimalkan ingatan yang dimiliki oleh peserta didik untuk mengingat
semua materi-materi yang diberikan karena pada pembelajaran kognitif
salah satunya menekankan pada daya ingat peserta didik untuk selalu
mengingat akan materi-materi yang telah diberikan.
 Menurut para ahli kognitif itu sama artinya dengan kreasi atau pembuatan
satu hal baru atau membuat suatu yang baru dari hal yang sudah ada,
maka dari itu dalam metode belajar kognitif peserta didik harus lebih bisa
mengkreasikan hal-hal baru yang belum ada atau menginovasi hal yang
yang sudah ada menjadi lebih baik lagi.
15

9. Apakah pengalaman termasuk kepada salah satu teori behavioristik?
 Kalau menurut kami tidak, karena pengalaman itu dlam proses
behavioristik tidak dalam hal mengingat ataupun mengenang pengalaman
seseorang. Akan tetapi kami juga tidak bisa mengatakan tidak, karena di
teori konektionisme juga menyinggung mengenai pengalaman, yaitu
dengan sebutan “trial and error learning”. Jadi, kami belum bisa
memastikan apakah teori ini masuk atau tidak ke dalam pengalaman,

16

Kelompok 5

Konsep Belajar Teori Humanistik
Kesimpulan :
Perhatian psikologi humanistik yang terutama tertuju pada masalah bagaimana tiap-tiap
individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan
kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Menurut para pendidik-pendidik humanistic
penyusunan dan penyajian materi pelajaran harus sesuai dengan perasaan dan perhatian
siswa.
Tujuan utama para pendidik ialah membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya,
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai
manusia yang unik dan membatunya dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri
mereka.(Hamachek, 1977, p. 148)
Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk
memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect) dan
tubuh anak. Dalam pengertian taman siswa tidak boleh dipisahkan bagian-bagian itu, agar
kita dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni kehidupan dan penghidupan anak-anak
yang kita didik selaras dengan dunianya. Dengan demikian, pada hakekatnya pendidikan
adalah proses humanisasi (memanusiakan manusia) yang mengandung implikasi bahwa tanpa
pendidikan, manusia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya.
Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mendapat sorotan lebih. agar dapat
berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi, perkembangan anak didik serta
kebutuhan-kebutuhannya. Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam
kehidupan manusia, bahkan kehidupan suatu bangsa dan negara akan ditentukan oleh maju
mundurnya pendidikan di negara itu sendiri. Tidak ada bangsa yang dapat membangun dan
meraih kemajuan tanpa dilandasi oleh pendidikan.

17

Pertanyaan :
1. Bagaimana dengan anak yang sudah besar akan tetapi tidak mengetahui bakatnya
sendiri?
Pada dasarnya setiap individu sudah mempunyai potensi sejak lahir, seperti potensi
dalam memahami bahasa, gerakan, dll. Akan tetapi banyak kita lihat individu yang
tidak jelas arah tujuan karna belum bisa mengembangkan potensinya. Ada beberapa
factor yang dapat menghambat potensi seseorang yaitu:
a. Kurangnya dukungan atau perhatian dari keluarga, karna keluarga adalah
tempat pertama yang dapat mengembangkan bakat seseorang.
b. Kurangnya informasi mengenai hal-hal yang diinginkan, dengan banyaknya
informasi yang diperoleh seseorang akan penasaran dan mencoba segala hal
sehingga menemukan apa yang sebenarnya diminatinya.
c. Penerapan konsep atau system belajar di sekolah, jika di sekolah tersebut
banyak guru yang menerapkan konsep behaviorisme maka akan menghambat
siswa dalam berprestasi karna takut atau tidak punya kesempatan untuk
mengemukakan pendapat, dsb.
2. Bagaimana penerapan teori humanistic terhadap anak idiot dan autis?
Seperti yang kita ketahui Teori belajar Humanistik berusaha memahami
perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang
pengamatnya. Psikolog humanistik mencoba untuk melihat kehidupan manusia
sebagaimana manusia melihat kehidupan mereka. Mereka cenderung untuk berpegang
pada prespektif optimistik tentang sifat alamiah manusia.
Dalam pandangan humanistik, manusia bertanggung jawab terhadap hidup
dan perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah
sikap dan perilaku mereka. Dari konsep tersebut bisa kita simpulkan bahwa dalam
bagi pengajar yang menggunakan konsep ini sudah pasti memahami muridnya sendiri
agar dapat membantu siswa dalam mengembangkan potensinya.
Sebenarnya untuk mengejar atau mengembangkan potensi anak autis atau
disabilitas konsep humanistiklah yang cocok dalam pengajannya, karena mengajar
melaluai step by step dan juga tidak otoriter.
18

3. Apa yang menyebabkan siswa sulit menerima pelajaran dan apa kaitannya dengan
teori humanistic ?
a. Faktor dari Dalam
 Kondisi fisik
 Kondisi pancaindra
 Bakat
 Minat
 Kecerdasan
 Kemampuan kognitif
b. Faktor dari luar
 Lingkungan alam
 Lingkungan sosial
 Kurikulum / bahan pelajaran
 Guru / pengajar
 Sarana dan prasarana
 Administrasi dan manajemen
4. Jika lingkungan tidak mendukung, bagaimana penerapan teori humanistik ?
Sebelumnya kita harus mengetahui dulu tujuan utama dari teori humanistik.
Tujuan

utama

teori

humanistik

adalah

pendidik

membantu

siswa

untuk

mengembangkan dirinya. Maka jika lingkungan tidak mendukung, maka peran guru
sangat penting untuk mengembangkan bakatnya.
Jadi guru harus :
 Memberikan sugesti positif terhadap siswa
 Memunculkan rasa ingin tahu siswa dengan berbagai kegiatan terutama
mengaitkannya dengan kehidupan keseharian siswa
 Meredakan rasa gelisah, takut dan sebagainya yang mungkin dimiliki siswa
sebelum proses pembelajaran dimulai.
 Menciptakan lingkungan fisik pembelajaran yang positif dan menyenangkan
mencakup tata ruang dan kondisi yang lainnya
19

 Menciptakan lingkungan sosio-emosional yang menyenangkan bagi seluruh
siswa.
 Menghilangkan segala bentuk hambatan yang mungkin muncul dalam proses
pembelajaran dan mengajak siswa untuk terlibat secara penuh sejak awal
pembelajaran sampai akhir pembelajaran.
5. Coba jelaskan bagaimana konsep Ki Hajar Dewantara ?
konsep Ki Hajar Dewantara diantaranya :


Arti kemerdekaan harus diartikan disiplin terhadap diri sendiri oleh diri sendiri
atas dasar nilai hidup yang tinggi, baik hidup sebagai individu atau anggota
masyarakat. Kemerdekaan menjadi alzt pengembang pribadi yang kuat dat sadar
dalam suatu perimbangan dan keselarasan dengan masyarakat tertib damai di
tempat keanggitaannya.



Asas kodrat alam. Pada hakekatnya manusia itu seebagai mahluk adalah satu
dengan koodrat alam. Ia tidak bisa lepada dari kehendaknya, tetapi akan
mengalami bahagia jika bisa menyatukan diri dengan kodrat alam



Asas kebudayaan. Manusia adalah makhluk budaya



Asas kebangsaan, tidak boleh bertentangan dengan kemanusiaan, malahan harus
menjadi bentuk dan fiil kemanusiaan yang nyata dan oleh dan oleh karena tidak
mengandung arti permusuhan dengan bangsa lain

 Asas kemanusiaan.

20

Kelompok 6

PAP, PAN dan EVALUASI
Kesimpulan :
PENGERTIAN PENGUKURAN DAN PENILAIAN
Penilaian adalah setiap ukuran sejauh mana siswa telah mempelajari tujuan yang
ditetapkan bagi mereka. Kebanyakan penilaian di sekolah adalah ujian atau ulangan singkat,
atau penilaian lisan tidak resmi seperti pertanyaan di kelas. Namun, siswa dapat juga
memperlihatkan pembelajaran mereka dengan menulis essay, melukis, atau melakukan
penyetelan mobil.
PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Penilaian acuan norma adalah penilaian yang membandingkan hasil belajar siswa
terhadap hasil dalam kelompoknya. Pendekatan penilaian ini dapat dikatakan sebagai
pendekatan “apa adanya” dalam arti, bahwa patokan pembanding semata-mata diambil dari
kenyataan-kenyataan.
PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP)
Penilaian acuan patokan (PAP) biasanya disebut juga criterion evaluation merupakan
pengukuran yang menggunakan acuan yang berbeda.Dalam pengukuran ini siswa
dikomporasikan dengan kriteria yang telah ditentukan terlebih dahuludalam tujuan
pembelajaran,bukan dengan penampilan siswa yang lain.
EVALUASI
Evaluasi atau penilaian berarti suatu tindakan untuk menentukan nilai sesuatu. Dalam
arti luas, evaluasi adalah suatu proses dalam merencanakan, memperoleh dan menyediakan
informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternative-alternatif keputusan (mehrens &
lelman, 1978).
Fungsi umum evaluasi :
1. Untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada guru sebagai dasar untuk
memperbaiki proses belajar mengajar serta mengadakan perbaikan program bagi
murid.
21

2. Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau hasil belajar dari
setiap murid. Antara lain digunakan dalam rangka pemberian laporan kemajuan
belajar murid kepada orang tua, penentuan kenaikan kelas, serta penentuan lulus
tidaknya seorang murid.
3. Untuk menentukan murid didalam situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai
dengan tingkat kemajuan dan karakteristik lainnya yang dimiliki oleh murid.
4. Untuk mengenal latar belakang (psikologi fisik dan lingkungan) murid yang
mengalami kesulitan belajar, nantinya dapat dipergunakan sebagai dasar dalam
pemecahan kesulitan-kesulitan belajar yang timbul.
Jenis evaluasi :
1. Placement evaluation (penilaian penempatan)
2. Formative evaluation (penilaian formatif)
3. Diagnostic evaluation (penilaian diagnostic)
4. Summative evaluation (penilaian sumatif)
5. Evaluasi selektif
6. Evaluasi sebagai pengukur keberhasilan
Prinsip-prinsip evaluasi
1. Prinsip menyeluruh (comprehensive)
2. Prinsip objektivitas (objectivity)
3. Prinsip berkesinambungan (continuity)
4. Prinsip validitas (validity) dan reliabilitas (reliability)
5. Prinsip penggunaan kriteria
6. Prinsip kegunaan
Sifat evaluasi :
1. Hasil evaluasi bersifat tidak langsung (indirect)
2.

Hasil evaluasi bersifat kuantitatif

3. Hasil evaluasi bersifat relative atau tidak mutlak

22

Alat-alat evaluasi :
1. Alat evaluasi hasil belajar jenis tes
alat-alat yang dapat digunakan untuk kegiatan evaluasi hasil belajar dengan teknik
tes sebagai berikut:
a. Performance Test atau Tes Perbuatan
b. Verbal Test atau Tes Verbal
c. Nonverbal Test
d. Essay Test atau Tes Subjektif
e. Objective Test atau Tes Objektif
f. Supply Tes atau Tes Menyajikan
g. Selection Test atau Tes Pilihan :
 True-False Test atau Tes Benar Salah
 Multiple Choice Test atau Tes Pilihan Ganda
 Matching Test atau Tes Menjodohkan
 Rearrangement Test atau Tes Menyusun Kembali
2. Alat evaluasi hasil belajar jenis nontes
a. Metode Pengamatan (Observation)
b. Metode Wawancara (Interview)
c. Metode Angket
23

d. Metode Dokumentasi (Documentary Analysis)

Pertanyaan :
1. Bagaimana cara menilai murid tanpa menyinggung perasaan murid?
 cara menilai guru agar tidak menyinggung perasaan murid adalah dengan cara
memberitahu nilai hasil evaluasi tersebut kepada murid disertai dengan
memberitahukan kekurangan dan kesalahannya. Katakan hal tersebut dengan
tenang agar tidak memperburuk keadaan hati si murid. Selain itu, jangan
memberitahukan nilai yang buruk langsung didepan teman-teman murid
tersebut.

2. Berikan penjelasan tentang sifat evaluasi ?
Sifat evaluasi :
a. Hasil evaluasi bersifat tidak langsung (indirect)
sifat tidak langsung berarti hasil belajar siswa tidak dapat diamati secara langsung
dari kondisi fisik siswa yang terlihat. Namun, untuk mengetahui kemampuan siswa
atau hasil belajar siswa harus menggunakan prosedur dan proses yang benar, yaitu
menggunakan instrumen yang tepat dengan tujuan yang dikehendaki.
b. Hasil evaluasi bersifat kuantitatif
Penilaian selalu diakukan dalam bentuk angka ataupun huruf misalnya IQ = 100,
kemampuan Bahasa = 8, matematika = 7 dan sebagainya. Angka-angka tersebut
menunjukkan penilaian terhadap aspek-aspek tersebut yang selalu dikuantitatifkan
sehingga evaluasi bersifat kuantitatif.
c. Hasil evaluasi bersifat relative atau tidak mutlak
proses pembelajaran dan penilaian pada siswa selalu ada kemungkinan terjadinya
perubahan. Misalnya pada siswa saat proses pembelajaran dan evaluasi siswa
dalam kondisi yang tidak baik, ia tidak masuk, dan sebagainya. Hal ini berdampak
pada hasil berupa skor nilai yang berbeda dari waktu ke waktu mungkin saja terjadi
24

meskipun dilaksanakan pada jenis mata pelajaran yang sama dan siswa yang sama,
bahkan oleh guru yang sama. Siswa tidak selamanya akan memperoleh nilai
sembilan. Oleh sebab itu, evaluasi bersiafat relative. Artinya, hasil evaluasi akan
selalu berubah. Hal itu disebabkan terdapat faktor-faktor tertentu yang
mempengaruhi proses dan pembelajaran siswa.
3. Apakah seorang guru dapat menilai di luar jam pelajaran?
 Bisa, karena guru , tidak hanya menilai akademik siswa saja tapi disaat diluar
jam belajar guru menilai sikap murid dan sosialnya sesama murid maupun
dengan orang yang lebih tua darinya (contohnya guru).

4. Apakah maksud dari prinsip validitas ?
 Prinsip validitas (validity) dan reliabilitas (reliability) adalah derajat yang
menunjukkan dimana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Sebuah tes
dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti
memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriteria.
5. Dari penilaian tersebut, apakah ada jaminan keberhasilan bagi siswa itu sendiri?
 Nilai tidak menjamin keberhasilan seorang siswa, karena terkadang ketika
prose belajar mengajar, murid tersebut mengerti dan bisa memahami apa yang
diajarkan guru. Tetapi pada saat evaluasi ada faktor-faktor eksternal maupun
internal yang membuat nilai anak tersebut rendah. Contohnya sakit. Selain itu
beberapa guru memberi nilai secara subjektif tidak objektif.
6. Jenis evaluasi yang bagaimanakan yang paling cocok?
 Evaluasi yang paling cocok digunakan adalah evaluasi yang sesuai dengan
masalah yang dihadapi peserta didik.
7. Apakah seorang guru dapat menilai di luar kelas?
25

 Bisa, karena tidak semua pelajaran berlangsung didalam kelas, tetapi ada
pelajaran yang berlangsung diluar kelas. Seperti penelitian, yang diharuskan
meneliti langsung ke tempat-tempat tertentu (observasi)
8. Apakah system UN dimana nilai dari sekolah 60% dan UN 40%, efisienkah itu?
 Sangat efisien karena pihak dari sekolah lebih mengerti kemampuan peserta
didik, dibandingkan dengan pihak pusat. Kalau dulu system UN di Indonesia
nilai tingkat kelulusan dari UN itu sangat memberatkan siswa dimana tingkat
kecurangan nya sangat tinggi, apalagi guru juga turut membantu siswanya
agar lulus. Inilah mengapa pusat mengevaluasi system UN agar menimalisir
kecurangan guru dan oknum-oknum tertentu.

26

Kelompok 7

Diagnosis Kesulitan Belajar

Kesimpulan :
Diganosis kesulitan belajar merupakan suatu prosedur dalam memecahkan kesulitan
belajar. Sebagai prosedur maka diagnosis kesulitan belajar terdiri dari langkah-langkah yang
tersusun secara sistematis. Secara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan
belajar tersiri atas dua macam :
Faktor internal siswa meliputi gangguan atau kekurang mampuan psiko-fisik siswa
yakni:
a. Yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya kapisitas
intelektual/inteligensi siswa.
b. Yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan sikap.
c. Yang bersifat psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti tergangguanya alatalat indera penglihat dan pendengar (mata dan telinga).
Faktor eksternal siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak
mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor ini dapat dibagi tiga macam:
a. Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan antara ayah dengan
ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.
b. Lingkungan perkampungan/masyarakat, contohnya: wilayah perkampungan kumuh
(slum area), dan teman sepermainan (peer group) yang nakal.
c. Lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk
seperti dekat pasar, kondisi guru serta alat-alat belajar yang berkualitas rendah.
Dampak kesulitan belajar :
 Pertumbuhan dan perkembangan anak terlambat
 Interaksi anak dengan lingkungan terganggu
 Anak menjadi frustasi

27

 Si anak mengalami kesulitan kesulitan belajar seringkali menuding dirinya sebagai
anak yang bodoh
 orang tua merasa marah,kecewa merasa bersalah dengan keadaan tersebut.bahkan
mungkin ada orang tua yang menolak keadaan anaknya,hal ini tentu akan
memperburuk keadaan anak menjadi semakin terpojok dengan kekurangannya.

Langkah-langkah mengatasi kesulitan belajar :
 Lakukan diagnosis kesulitan belajar untuk menentukan apakah seorang siswa atau
mahasiswa mengalami kesulitan belajar atau tidak
 Pahami kendali kendali faktor faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keberhasilan
belajar
 Setelah sumber latar belakang dan penyebab kesulitan belajar siswa atau mahasiswa
terseebut dapat diketahui dengan tepat,maka tentukan pula jenis bimbingan atau
bantuan yang perlu diberikan kepadanya
 Sesuai dengan jenis kesulitan belajar yang dialami siswa atau mahasiswa dan jenis
bimbingan yang perlu diberikan kepadanya,tentu pula kepada siapa kiranya ia perlu
berkonsultasi

Pertanyaan
1. Bagaimana Seorang anak menghindari pelajaran yang tidak dia sukai dan
menanyakan pelajaran lain ?
 Yaitu dengan mengajak si anak untuk belajar terlebih dahulu pelajaran yang
sedang berlangsung, dan guru akan menjawab pertanyaan selesai pelajaran
tersebut. Dengan begitu si anak akan kembali fokus pada pelajaran yang
sedang berlangsung.
2. Apa saja yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan belajar (berkebutuhan
khusus / yang disebabkan oleh faktor biologis)?
Faktor biologis, yaitu hal-hal atau keadaan yang muncul dari dalam diri siswa sendiri.
Jadi, yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan belajar karena faktor biologis
yaitu :

28

 Yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya kapasitas
intelektual / inteligensi siswa.
 Yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan sikap.
 Yang bersifat psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti terganggunya alat-alat
indera penglihat dan pendengar (mata dan telinga).
3. Apakah seorang anak yang pasif dalam kelas mengalami kesulitan dalam belajar atau
adakah faktor lain yang menyebabkan anak tersebut pasif ?
 Ya, anak yang pasif mengalami kesulitan belajar, karena dia tidak mampu
menguasai bahan yang diajarkan sehingga dia hanya mampu menerima dan
tidak mampu menanggapinya kembali. Faktor lain yang mempengaruhi
seorang anak bersikap pasif bisa saja anak tersebut mengalami gangguan
psikologis sehingga menyebabkan dia tidak berani untuk mengeluarkan
pendapatnya di dalam kelas.
4. Setelah guru melaksanakan diagnosis, adakah kemungkinan siswa memahami
pelajaran yang diajarkan? Lalu bagaimana cara seseorang mengetahui telah berhasil
melakukan langkah-langkah mengatasi kesulitan belajar?
 Untuk memahami pelajaran yang diajarkan tergantung daripada tingkat
kesulitan yang dialami dan bakat yang dimiliki siswa tersebut. cara
mengetahui seseorang telah berhasil mengatasi langkah-langkah kesulitan
belajar yaitu dengan cara melihat peningkatan prestasi sekarang dengan yang
dulu apabila ada peningkatan maka ia telah berhasil mengatasi kesulitan
dalam belajar.
5. Bagaimana cara seseorang tidak menuding dirinya sebagai anak yang bodoh dan tetap
semangat dalam belajar ?
 Dengan membandingkan nilai yang diperoleh semester sekarang dengan
semester yang lalu , apabila mengalami peningkatan maka seseorang tidak
akan mengatakan dirinya bodoh. Motivasi dari pendidik untuk peserta didik
juga sangat berperan penting untuk meningkatkan motivasi belajar pada
peserta didik. Kemudian peserta didik juga harus membangun motivasi yang
kuat dalam dirinya untuk bisa terus meningkatkan kemampuan belajarnya.

29

6. Mengapa kebiasaan membaca digolongkan ke dalam kesulitan belajar?
 Kebiasaan yang dimaksud ialah kebiasaan membaca yang tidak wajar . yaitu
kebiasaan membaca yang berlebihan, dan membaca buku-buku yang
menyimpang dari kebiasaan anak normal.
7. Bagaimana caranya mengatasi kesulitan belajar yang dikarenakan perbedaan
lingkungan ? dan manakah yang berpengaruh besar dalam menggapai kesuksesannya
faktor internal atau eksternal?
 Yaitu dengan cara beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Menyusuaikan
bahasa dan adat istiadat dengan lingkungan tempat kita berada saat ini. Faktor
yang sangat berperan besar dalam kesuksesan belajar ialah faktor internal
yaitu faktor yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Diri kita sendirilah yang
menentukan arah kesuksesan yang kita inginkan , selanjutnya lingkungan
yang akan membantu proses tersebut. Contohnya kita menuntut ilmu untuk
meraih kesuksesan kita hal ini dipengaruhi oleh faktor internal, dalam
menuntut ilmu kita membutuhkan biaya yang biaya tersebut diberikan oleh
orang tua kita hal ini merupakan faktor eksternal yaitu lingkungan keluarga .
dan masih anyak lagi faktor eksternal lain yang mendukungnya.
8. Apakah faktor tangan kiri dan kanan dapat mempengaruhi siswa dalam belajar?
 Tidak mempengaruhi, karena menulis dengan tangan kanan atau tangan kiri
itu merupakan suatu kebiasaan bagi orang-orang tertentu dan hal itu tidak
mempengaruhi proses belajar seseorang selagi seseorang tersebut tidak
mengalami kesulitan . namun dalam segi psikologis yang bersifat kognitif
anak yang menulis dengan tangan kiri otak kanannya lebih berperan aktif
dibandingkan dengan anak yang menulis dengan tangan kanan.

30

Dokumen yang terkait

EVALUASI TARIF ANGKUTAN ANTAR KOTA TRAYEK TERMINAL LEMPAKE / SAMARINDA - TERMINAL SANGATTA BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN

4 108 15

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI FUROSEMID - SPIRONOLAKTON PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

15 131 27

Pola Mikroba Penyebab Diare pada Balita (1 bulan - 5 tahun) dan Perbedaan Tingkat Kesembuhan Di RSU.Dr.Saiful Anwar Malang (Periode Januari - Desember 2007)

0 76 21

KONSTRUKSI BERITA MENJELANG PEMILU PRESIDEN TAHUN 2009 (Analisis Framing Pada Headline Koran Kompas Edisi 2 juni - 6 juli 2009)

1 104 3

PEMAKNAAN MAHASISWA PENGGUNA AKUN TWITTER TENTANG CYBERBULLY (Studi Resepsi Pada Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 Atas Kasus Pernyataan Pengacara Farhat Abbas Tentang Pemerintahan Jokowi - Ahok)

2 85 24

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 - 2011

1 35 26

Improving the VIII-B Students' listening comprehension ability through note taking and partial dictation techniques at SMPN 3 Jember in the 2006/2007 Academic Year -

0 63 87

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

Kerjasama Kemanan Antara Autralia - Indonesia Dalam Mengataasi Masalah Terorisme Melalui Jakarta Centre For Law Enforcement Cooperation (JCLEC)

1 25 5

Pengaruh Perbedaan Lama Kontak Sabun Ekstrak Daun Sirih Terhadap Pertumbuhan Candida Albicans Secara In Vitro

0 0 5