SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN NAS (1)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN NASABAH UNTUK
JENIS ASURANSI MELATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAW
PADA AJB BUMIPUTERA 1912 KC KEDATON
Decision Support System for th Customerse Selection of the Type Of Jasmine
Insurance Using the SAW Method at AJB Bumiputera 1912 Kc Kedaton
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Untuk memenuhi persyaratan mendapatkan nilai praktek kerja lapangan
SELVIYANA
11311099
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
TEKNOKRAT
BANDAR LAMPUNG
2015
BAB I
iii
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Asuransi jiwa adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan nama
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan, pelimpahan resiko atas kerugian
berupa keuangan oleh tertanggung kepada pihak penanggung. Resiko dari pihak
tertanggung tersebut kepada penanggung bukanlah resiko atas hilangnya jiwa,
akan tetapi merupakan kerugian berupa keuangan sebagai ganti rugi hilangnya
jiwa seseorang atau karena dengan alasan umur sehingga tidak produktif.
AJB Bumiputera 1912 KC. Kedaton, merupakan asuransi jiwa perorangan,
dimana calon nasabah asuransi merupakan bagian yang sangat penting bagi
perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan, maka dari itu perusahaan dalam
proses penerimaan calon nasabah asuransi jiwa membutuhkan keputusan yang
akurat agar dapat membantu calon nasabah asuransi jiwa untuk memenuhi
kriteria-kriteria khusus nantinya sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
Permasalahan yang terjadi pada calon nasabah adalah ketika mendaftar menjadi
nasabah asuransi mengalami kesalahan dalam pemilihan jenis asuransi
dikarenakan faktor keuangan yang minim pada saat pembayaran premi per bulan.
Perusahaan dapat mengetahui nasabah yang cocok jenis asuransi mitra melati
apabila dilihat dari parameter penghasilan, usia dan ahli waris.
iv
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, diperlukan adanya
sistem yang mudah digunakan oleh user dalam proses pengambilan keputusan.
Sistem ini akan dibangun dengan menggunakan pemrograman Borland Delphi 7,
MySql sebagai database dan menggunakan metode SAW untuk perhitungannya,
oleh karena
itu penulis membuat judul: “Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Nasabah Untuk Jenis Asuransi Melati dengan Menggunakan
Metode SAW pada AJB Bumiputera 1912 Kc. Kedaton”.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang telah di kemukakan maka
rumusan masalah dalam penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat keputusan untuk nasabah agar dapat masuk asuransi
melati ?
2. Bagaimana merancang aplikasi pendukung keputusan pemilihan nasabah
untuk jenis asuransi melati dengan parameter penghasilan, usia dan ahli waris
menggunakan metode SAW pada AJB Bumiputera 1912 KC. Kedaton?
2.1.
Batasan Masalah
Penulis Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini hanya membahas
tentang :
1. Pemilihan nasabah untuk jenis asuransi mitra melati pada AJB Bumiputera
1912 KC. Kedaton.
2. Perhitungan menggunakan metode SAW .
v
2.1.
Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Tujuan umum dari Praktek Kerja Lapangan pada Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer adalah:
1. Membuat keputusan pemilihan nasabah untuk jenis asuransi melati
pada AJB Bumiputera 1912 KC. Kedaton.
2. Menerapkan ilmu dan teori-teori yang didapatkan dalam bangku kuliah
ke lapangan kerja sesungguhnya.
3. Mengenal dunia kerja dengan segala permasalahannya yang ada
khususnya dalam bidang Sistem Informasi.
4. Menghasilkan sistem yang dapat memudahkan dalam pemilihan
nasabah untuk jenis asuransi melati.
1.5.
Metode Pengumpulan data
Pengumpulan data dan informasi yang aktual sebagai bahan dalam laporan
ini penulis menggunakan beberapa metode serta batasan-batasan waktu, dana dan
sebagainya:
a. Wawancara (interview)
Penulis menggunakan metode wawancara ini adalah dengan cara
mewawancarai dengan mengajukan pertanyaan pada pimpinan atau
pegawai di tempat penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan mengenai
data-data yang di butuhkan dalam penulis laporan ini.
b. Tinjauan pustaka (Library Research)
Penulis mengumpulkan data data dari buku-buku yang berhubungan
dengan pembahasan laporan ini.
vi
1.6.
Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian Praktek Kerja Lapangan dibuat dalam bentu laporan,
adapun sistematika penulisan laporan tersebut adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan Praktek
Kerja Lapangan, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini diuraikan mengenai pengertian dasar judul laporan dan definisidefinisi yang terdapat dalam literature yang berupa buku dan makalah serta
pengertian menurut para ahli yang berhubungan dengan laporan. Meliputi
uraian mengenai konsep sistem, pengertian pendukung keputusan,
pengertian asuransi jiwa, pengertian nasabah, metode SAW, metode
pengembangan sistem, alat perancangan sistem, serta gambaran software
yang dibutuhkan.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini menguraikan mengenai informasi perusahaan tempat peulis
melaksanakan Peraktek Kerja Lapangan, yaitu antara lain mengenai
sejarah berdirinya perusahaan, visi, misi perusahaan, struktur organisasi,
serta tugas dan tanggung jawab.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai laporan aktifitas selama mahasiswa
melakukan PKL, Analisis Sistem Berjalan, Perhitungan SAW (Simple
vii
Additive Weighting), Usulan Desain Pengembangan Sistem, Rancangan
Tampilan Program, dan Penjadwalan.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan simpulan yang di dapat dari pembahasan laporan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) dan saran-saran yang bersifat membangun
perusahaan dimana Praktek Kerja Lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Konsep Sistem
2.1.1. Pengertian Sistem
Sutabri (2012:10) menyimpulkan
“sistem yaitu suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.
A.S. Rosa dan Shalahuddin (2014:2) menyimpulkan “sistem adalah
kumpulan komponen yang saling terkait dan mempunyai tujuan yang ingin
dicapai”.
Disimpulkan bahwa pengertian sistem adalah suatu kesatuan yang saling
berhubungan untuk melakukan suatu kegiatan tertentu secara bersama-sama untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Sutabri (2012:20) menyimpulkan “sistem mempunyai karakteristik atau
sifat–sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai
suatu sistem”.
Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
ix
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponenkomponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap
subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem
dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra
sistem”.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainya atau dengan lingkungan luarnya.
Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.
Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga
bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar
tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang
merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu
kelangsungan hidup sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface)
x
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut
penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lain.
Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk
subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat
terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang
dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).
Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah
maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya
dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (Output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain
seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.
Informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan
untuk pengambilan
keputusan atau hal – hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
7. Pengolahan Sistem (Proses)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah
masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini
akan mengolah data transaksi menjadi laporan – laporan yang dibutuhkan
oleh pihak manajemen.
xi
8. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat
deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi
sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai
sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Sutabri (2012:22) menyimpulkan “klasifikasi sistem merupakan suatu
bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem
memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam
sistem tersebut”.
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang antara lain :
1. Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang
tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang
berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sedangkan
sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem
komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi
personalia dan lain sebagainya.
2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak
dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadi siang
malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan
sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut
xii
human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan
contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer
yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem determinasi dan sistem probabilistik
Sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut
dengan sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem
yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program
komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik
adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilistic.
4. Sistem terbuka dan sistem tertutup
Sistem terbuka merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
bepengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis
tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem
yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini
menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
2.2.
Sistem Pendukung Keputusan
2.2.1. Pengertian Pendukung Keputusan
Al Fatah (2007:13) menyimpulkan hal-hal berikut.
Pengambilan keputusan merupakan sistem informasi pada level
manajemen dari suatu organisasi yang mengombinasikan data dan model
analisis canggih atau peralatan data analisis untuk mendukung
xiii
pengambilan semi terstruktur dan tidak terstruktur, dimana tak
seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
2.2.2. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Kusrini (2007:15) menyimpulkan hal-hal berikut.
Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang
menyediakan informasi, pemodelan dan memanipulasi data. Sistem itu
digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang
semiterstruktural dan situasi yang tidak terstruktur dimana tak seorang pun
tahu sacara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
Khoirudin (2008) menyimpulkan hal-hal berikut.
SPK sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang membantu dalam
proses pengambilan keputusan. SPK sebagai sistem informasi berbasis
komputer yang adaptif, interaktif, fleksibel, yang secara khusus
dikembangkan untuk mendukung solusi dari pemasalahan manajemen
yang tidak terstruktur untuk meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan.
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa Sistem
Pendukung Keputusan adalah sebuah sistem berbasis komputer yang digunakan
untuk memecahkan masalah-masalah dengan mengombinasikan data dan model
analisis untuk mendukung pengambilan tidak terstruktur dan semiterstruktur
sehingga meningkatkan nilai keputusan yang diambil.
2.2.3. Tahap-Tahap Pembuatan Keputusan
Kusrini (2007:9) menyimpulkan bahwa dalam pengambilan keputusan
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Identifikasi masalah
2. Pemilihan metode pemecahan masalah
xiv
3. Pengumpulan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan model keputusan
tersebut
4. Mengimplementasikan model tersebut
5. Mengevaluasi sisi positif dari setiap alternatif yang ada
6. Melaksanakan solusi terpilih
2.2.4. Kondisi Pengambilan Keputusan
Kusrini (2007:9) menyimpulkan beberapa keadaan yang mungkin dialami
oleh pengambil keputusan ketika mengambil keputusan yaitu:
1.
Pengambilan keputusan dalam kepastian, semua alternatif dietahui secara
pasti.
2.
Pengambilan keputusan dalam berbagai tingkat resiko yang dipilih.
3.
Pengambilan keputusan dalam kondisi ketidak pastian, ada alternatif yang
tidak diketahui dengan jelas.
2.2.5. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan
Tujuan Sistem Pendukung Keputusan menurut Kusrini (2007:16) adalah
sebagai berikut :
1. Membantu
manajer
dalam
pengambilan
keputusan
atas
masalah
semiterstuktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya
dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
xv
3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil lebih daripada perbaikan
efisiensinya.
4. Kecepatan
komputasi.
Komputer
memungkinkan
para
pengambil
keputusan untuk melakukan banyak komputansi secara cepat dengan biaya
rendah.
5. Peningkatan produktivitas.
6. Dukungan kualitas
7. Berdaya saing.
8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.
2.3.
Pengertian Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan nama
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Asuransi Jiwa merupakan pelimpahan resiko atas kerugian berupa
keuangan oleh tertanggung kepada pihak penanggung. Resiko dari pihak
tertanggung tersebut kepada penanggung bukanlah resiko atas hilangnya jiwa,
akan tetapi merupakan kerugian berupa keuangan sebagai ganti rugi hilangnya
jiwa seseorang atau karena dengan alasan umur sehingga tidak produktif.
Asuransi jiwa dapat diartikan perjanjian antara dua pihak atau lebih
dengan nama pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung menerima
asuransi dan resiko atas kerugian dilimpahkan kepada pihak penanggung.
xvi
2.3.1. Macam-Macam Asuransi
Beberapa penjelasan dan jenis asuransi jiwa perorangan adalah sebagai
berikut :
1. Mitra Beasiswa
Mitra beasiswa adalah jenis produk asuransi dwiguna kombinasi dengan
nama Mitra Beasiswa Berencana yang di pasarkan dalam mata uang
rupiah.
2. Mitra Melati
Produk asuransi ini terdiri dari premi risiko, premi biaya dan premi
tabungan.
3. Mita Cerdas
Jenis produk asuransi ini merupakan gabungan unsur santunan meninggal,
tabungan, serta termasuk dalam cabang asuransi Endowment Combined.
4. Mitra Permata
Nama produk asuransi ini adalah Asuransi Jiwa Mitra Permata, yang
memiliki arti perlindungan manfaat tabungan yang dipasarkan dengan
mata uang rupiah dan pembayaran premi tunggal.
5. Mitra Mandiri
Mitra mandiri adalah jenis asuransi yang mendapat santunan meninggal
dan tabungan.
2.4.
Pengertian Simple Additive Weighting (SAW)
xvii
Kusumadewi (2006:74) menyimpulkan hal-hal sebagai berikut.
Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah
metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari
penjumlahan terbobot dari rating pada setiap alternatif pada semua atribut.
Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke
suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif
yang ada.
2.4.1. Formula Untuk Melakukan Normalisasi
Formula untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai :
r ij=¿¿
X ij
Max X ij jika j adalahatribut keuntungan ( benefit )
i
Min X ij
i
X ij jika j adalah atribut biaya ( cost ) ¿
¿
Simbol 2.1 Formula Alternatif Normalisasi
Dengan r ij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut C; i
= 1,2,...m dan j = 1,2,....,n.
xviii
Nilai preeferensi untuk setiap alternatif (V i) diberikan sebagai :
n
V i=∑ W j r ij
j=1
Simbol 2.2 Nilai Preferensi Alternatif
Nilai V i yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.
2.4.2. Langkah Dalam Penyelesaian SAW
Langkah dalam penyelesaian SAW adalah sebagai berikut :
1.
Menentukan
kriteria-kriteria
yang
akan
dijadikan
acuan
dalam
pengambilan keputusan, yaitu Ci.
2.
Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.
3.
Membuat
matriks
keputusan
berdasarkan
kriteria(Ci),
kemudian
melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan
dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga
diperoleh matriks ternormalisasi R.
4.
Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari
perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh
nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik Ai sebagai solusi.
2.5.
Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem berarti menyusun sistem baru untuk mengganti
sistem lama secara keseluruhan atau memperbaiki bagian-bagian tertentu dalam
sistem lama. Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem yaitu dengan
Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier
xix
(Sequential Linear) atau alur hidup klasik.model air terjun menyediakan
pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari
analisis, Desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung (Support). Tahapan
model air terjun dapat dilihat pada gambar 2.1.
Sistem / Rekayasa
Informasi
Analisis
Desain
Pengodean
Pengujiam
Sumber : Rossa A.S ,M. Shalahuddin (2014 : 28)
Gambar 2.1. Model Air Terjun/waterfall
Fase yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah sebagai
berikut :
1. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses
pengumpulan
kebutuhan
dilakukan
secara
insentif
untuk
menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami
perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi
kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu dokumentasi
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada
desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data,
xx
arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur
pengodean. Tahap ini mentraslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap
analisis kebutuhan kerepresentasi desain agar dapat diimplemetasikan
menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang
dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
3. Pembuatan kode program
Desain harus ditranslasi kedalam program perangkat lunak. Hasil dari
tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat
pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pda perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional
dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai
dengan yang diinginkan.
5. Pedukung (support) atau pemeliharaan(maintenance)
Tidak
menutup
kemungkinan
sebuah
perangkat
lunakmengalami
perubahan ketika sudah dikirimkan ke user, perubahan bisa terjadi karena
kesalahn yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat
lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau
pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis
spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak
untuk membuat perangkat lunak baru.
xxi
Dari kenyataan yang terjadi sangat jarang model air terjun dapat dilakukan
sesuai alurnya karena sebab berikut:
-
Perubahan spesifikasi perangkat lunak terjadi ditengah alur pengembangan
-
Sangat sulit bagi pelanggan untuk mendefinisikan semua spesifikasi dari
awal alur pengembangan. Pelanggan sering kali contoh (Prototype) untuk
menjabarkan spesifikasi kebutuhan sistem lebih lanjut.
-
Pelanggan tidak mungkin bersabar mengakomodasi perubahan yang
diperlukan diakhir pengembangan.
Dengan berbagai kelemahan yang dimiliki model air terjun tapi model ini
telah menjadi dasar dari model model yang lain dalam melakukan perbaikan
model pengembangan perangkat lunak.
Model air terjun sangat cocok digunakan kebutuhan pelanggan sudah
sangat dipahami dan kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan selama
pengembangan perangkat lunak kecil. Hal positif dari model air terjun adalah
struktur tahap pengembangan sistemnya jelas, dokumentasi dihasilkan di setiap
tahap pengembangan, dan sebuah tahap dijalankan setelah tahap sebelumnya
selesai dijalankan ( tidak ada tumpang tindih pelaksanaan tahap).
2.6.
Analisis PIECES
Al
Fatah
(2007:51)
menyimpulkan
“analisis
PIECES
untuk
mengidentifikasi masalah, harus dilakukan analisis terhadap kinerja,informasi,
ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi, dan pelayanan pelanggan”.
Berikut ini penjelasan tahapannya:
xxii
1. Performance
suatu kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat
sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah
produksi (throughput) dan waktu yang digunakan untuk menyesuaikan
perpindahan pekerjaan (response time).
2. Information
Informasi merupakan hal penting karena dengan informasi tersebut pihak
manajemen (marketing) dan user dapat melakukan langkah selanjutnya.
3. Economy
Pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi.
Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian
biaya dan peningkatan manfaat.
4.
Control
Analisis ini digunakan untuk membandingkan sistem yang dianalisa
berdasarkan pada segi ketepatan waktu, kemudahan akses, dan ketelitian
data yang diproses.
5. Effeciency
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat
digunakan secara optimal. Operasi pada suatu perusahaan dikatakan
efisien atau tidak biasanya didasarkan pada tugas dan tanggung jawab
dalam melaksanakan kegiatan.
6. Service
xxiii
Peningkatan pelayanan memperlihatkan kategori yang beragam. Proyek
yang dipilih merupakan peningkatan pelayanan yang lebih baik bagi
manajemen (marketing), user dan bagian lain yang merupakan simbol
kualitas dari suatu sistem informasi.
2.7.
Alat Perancangan Sistem
2.7.1. Bagan Alir Dokumen
Romney dan Paul (2006 : 198-199) menyimpulkan “Bagan Alir Dokumen
(Dokumen Flowchart) adalah salah satu alat dan teknik yang digunakan dalam
pengembangan sistem informasi, dokumen flowchart merupakan bagan alir yang
menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya”.
Simbol yang digunakan dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Simbol-simbol dalam Bagan Alir Dokumen
No.
Simbol
1.
Keterangan
Fungsi pemrosesan yang dilaksanakan
dengan komputer; biasanya menghasilkan
perubahan atas data atau informasi.
Simbol Offline Connector
2.
Untuk
menyatakan
(proses)
yang
tidak
suatu
tindakan
dilakukan
komputer.
Simbol Manual
Tabel 2.1. Simbol-simbol dalam Bagan Alir Dokumen(lanjutan)
N
SIMBOL
O
KETERANGAN
oleh
xxiv
3.
Untuk
tertentu
Simbol Decision/Logika
4.
menunjukkan
yang
suatu
menghasilkan
kondisi
dua
kemungkinan jawaban, ya/tidak.
Untuk menyatakan penyediaan tempat
penyimpanan suatu pengolahan untuk
Simbol Predefined Proses
5.
memberi harga awal.
Untuk menyatakan permulaan atau akhir
suatu program.
Simbol Terminal
6.
Untuk menyatakan segala jenis operasi
yang diproses dengan menggunakan suatu
mesin yang mempunyai keyboard.
Simbol Keying Operation
7.
Untuk menunjukkan bahwa data dalam
simbol ini akan disimpan ke suatu media
Simbol Off-Line Storage
8.
Simbol
tertentu.
Untuk memasukkan data secara manual
dengan menggunakan online keyboard.
Manual Input
9.
Untuk menyatakan proses input dan
output tanpa tergantung dengan jenis
peralatanya.
xxv
Simbol Input – Output
xxvi
Tabel 2.1. Simbol-simbol dalam Bagan Alir Dokumen(lanjutan)
N
SIMBOL
KETERANGAN
O
10.
Untuk menyatakan input berasal dari
kartu atau output ditulis ke kartu
Simbol Punched Card
11.
Untuk menyatakan input berasal dari pita
magnetic atau output disimpan ke pita
magnetic.
Simbol Magnetic – tape
Unit
12.
Untuk menyatakan input berasal dari disk
atau output disimpan ke disk.
Simbol Disk storage
13.
Untuk mencetak laporan ke printer.
Simbol Document
14.
Untuk menyatakan peralatan output yang
digunakan
Simbol Display
15.
berupa
layar
(video,
komputer).
Untuk menyatakan sambungan dari satu
proses
ke
proses
lainnya
halaman/lembar yang sama.
dalam
xxvii
Simbol Connector
16.
Untuk menyatakan sambungan dari satu
proses
Simbol Offline Connector
17.
ke
proses
lainnya
dalam
halaman/lembar yang berbeda.
Untuk menyatakan bahwa adanya transisi
suatu data/informasi dari satu lokasi ke
Simbol
CommunicationLink
lokasi lainnya.
Tabel 2.1. Simbol-simbol dalam Bagan Alir Dokumen(lanjutan)
N
O
SIMBOL
18.
KETERANGAN
Untuk menyatakan jalannya arus suatu
proses.
Simbol Arus / Flow
Sumber : Romney, Marshall B. dan Paul Jhon Steinbart (2006 : 198-199).
2.7.2. Data Flow Diagram
Romney dan Paul (2006 : 198-199) menyimpulkan “Data Flow Diagram
(DFD) yaitu alat pembuatan model yang memungkinkan professional sistem
sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan
alur data baik secara manual”.
Tabel 2.2. Simbol-simbol Data Flow Diagram
SIMBOL
KETERANGAN
Proses pada permodelan perangkat lunak
yang akan diimplementasikan dengan
pemrograman terstruktur, permodelan ini
xxviii
SIMBOL
KETERANGAN
yang menjadi fungsi dikode program.
Nama yang diberikan berupa kata kerja.
Proses
File atau basisdata atau penyimpanan.
Tabel-tabel ini harus sesuai dengan
perancangan tabel-tabel pada basisdata
File
Entity Relationship Diagram, nama yang
biasa
digunakan
pada
sebuah
penyimpanan berupa kata benda.
Tabel 2.2. Simbol-simbol Data Flow Diagram(lanjutan)
SIMBOL
KETERANGAN
Entitas luar (Eksternal Entity), masukan
(input), Keluaran (Output) atau orang
yang
memakai/
berinteraksi
dengan
perangkat lunak yang dimodelkan atau
sistem lain yang terkait dengan aliran
Entitas luar
data dari sistem yang dimodelkan.
Aliran data merupakan data yang dikirim
antar proses, dari penyimpanan ke proses
atau dari proses ke masukan (Input) atau
Keluaran (Output). Nama yang biasa
xxix
SIMBOL
KETERANGAN
digunakan pada aliran Basis Databerupa
Aliran data
kata benda. Dapat di awali dengan kata.
Misalnya “data siswa”.
Sumber : Rossa A.S ,M. Shalahuddin (2014 : 71)
2.7.3. Entity Relationship Diagram (ERD)
Romney dan Paul (2006 : 198-199) menyimpulkan hal-hal sebagai berikut.
ERD (Entity Relation Diagram) adalah pemodelan awal basis data yang
paling banyak digunakan untuk permodelan basis data relasional. ERD
dapat menguji model dengan mengabadikan proses yang harus dilakukan.
ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan
struktur dan hubungan antara data.
Simbol-simbol yang digunakan dalam pembuatan Entity Relationship
Diagram dapat dilihat pada tabel 2.3.
Tabel 2.3. Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)
No
Simbol
Keterangan
.
1.
Entitas merupakan data inti yang akan
Nama Entitas
disimpan; bakal tabel pada basis data;
benda yang memiliki data dan harus
disimpan agar dapat diakses oleh aplikasi
Entitas/ Entity
komputer; penamaan entitas lebih kekata
benda.
2.
Nama_atribut
Field atau kolom data yang butuh disimpan
xxx
No
Simbol
Keterangan
.
dalam suatu entitas
Atribut
3.
Field atau kolom data yang butuh disimpan
Nama_Key
dalam suatu entitas dan digunakan sebagai
kunci akses record yang diinginkan
Atribut Kunci primer
4.
Nama_atribut
Field atau kolom data yang butuh disimpan
dalam suatu entitas yang dapat memiliki
nilai lebih dari satu
Atribut Multinilai
5
Relasi yang menghubungkan antar entitas;
Relasi
di awali kata kerja
Relasi
6
Asosiasi/ Association
Penghubung antar relasi dan entitas
Sumber : Rossa A.S ,M. Shalahuddin (2014 : 50)
2.7.4. Kardinalitas Relasi
Dalam Entity Relationship Diagram relasi yang bisa terjadi antara dua
entitas dapat dilihat pada tabel 2.4.
Tabel 2.4. Hubungan Antar Entitas
xxxi
N
Simbol
Keterangan
o
Satu relasi menghubungkan
1.
E1
R1
E2
dua entitas
Binary
Satu relasi menghubungkan
E2
tiga buah entitas
2.
E1
R1
E3
Ternery
Satu relasi menghubungkan
E2
banyak entitas
3.
E1
R1
E3
E4
N-ary
Sumber : Rossa A.S ,M. Shalahuddin (2014 : 52)
2.8.
Spesifikasi File
Menjelaskan spesifikasi tabel-tabel yang diperoleh dari hasil normal pada
tahap terakhir. Spesifikasi file dibuat berdasarkan DBMS yang akan digunakan
damam membangun suatu system.
Spesifikasi file ini harus menggambarkan secara keseluruhan dalam apaapa saja yang terkait dengan pembangunan sistem, baik berupa field-field yang
xxxii
mendukung terbentuknya suatu sistem maupun type data yang digunakan dalam
sistem tersebut.
2.9.
Gambaran Software yang Digunakan
2.9.1. Pengertian Borland Delphi
Away, Gunaidi(2008:5-9) menyimpulkan “membangun sebuah aplikasi
menggunakan Dephi berarti bekerja dengan satu lingkupan terpadu yang disebut
integrated development environment yang biasa disingkat dengan IDE”.
Secara sederhana IDE dapat dikatakan sebagai perangkat lunak yang
digunakan untuk membuat perangkat lunak lain. Dengan menggunakan fasilitas
ini programmer dapat mendesain tampilan secara visual dan juga menuliskan
coding untuk antarmuka sebuah aplikasi. Pada IDE ini terdapat banyak fasilitas
beberapa diantaranya adalah fasilitas codding, compiler, linker, debugging,
testing, profiling dan lain-lain yang kesemuanya itu dikemas (terintegrasi) dalam
sebuah aplikasi.
Borland delphi adalah sebuah bahasa pemrograman dan lingkungan
pengembangan perangkat lunaknya yang berbasis objek pascal (pascal dengan
ekstensi pemrograman berorientasi objek).
Borland Delphi 7 merupakan bahasa pemrograman yang dikeluarkan pada
bulan agustus 2002 oleh Borland Softwere Corporation sebuah perusahaan
perangkat lunak komputer yang berkantor pusat di Austin, Texas. Pengembangan
bahasa pemrograman Delphi saat ini sudah diambil alih oleh perusahaan
Codegear/Embarcadero dan hingga tahun 2010 Borland delphi sudah mencapai
versi 14 yang biasa disebut dengan Borland delphi 2010. Alasan Borland Delphi
xxxiii
7 masih sangat memadai, mempunyai kestabilan yang prima dan kebutuhan akan
perangkat lunak yang tidak terlalu tinggi. Tampilan Borland Delphi 7.0 seperti
pada gambar 2.2.
Menu Bar
Sumber: Away, Gunaidi (2008:6)
Gambar 2.2. Tampilan Borland Delphi 7.0
Tampilan borland delphi 7.0 memiliki toolbox dan tool windows sebagai
berikut:
1. Menu bar
Menu Bar pada delphi berisi berbagai macam perintah untuk proses
pembuatan program Aplikasi. Menu-menu yang mempunyai kesamaan
jenis perintah dasar, dikelompokkan dalam satu sub menu.
2. Toolbar
Toolbar berisi ikon-ikon yang mewakili perintah-perintah dasar yang ada
xxxiv
pada menu bar. Misalnya perintah menyimpan, cukup dilakukan dengan
cara mengklik ikon bergambar disket.
3. Component Pallete
Component Pallete merupakan suatu wadah atau tempat yang digunakan
untuk menampung semua objek-objek yang ada dalam delphi. Fasilitas ini
sangat penting dan sangat membantu ketika proses pembuatan desain
tampilan program. Semua hal-hal yang kita butuhkan pada saat mendesain
tampilan program ada dalam fasilitas ini. Dalam component pallete, objekobjek dikelompokkan berdasarkan kegunaan dan fungsinya masingmasing.
Pengelompokan
ini
dilakukan
dalam
bentuk
lembaran
atau halaman-halaman. Masing-masing halaman mempunyai nama yang
unik dan menggambarkan isi objek yang dikelompokkan.
4. Object Tree View
Object Tree View berfungsi untuk menampilkan keterangan atau
menginformasikan semua objek atau kontrol program yang digunakan
dalam membuat desain form. Jika kita lupa nama-nama yang diberikan
pada suatu objek dalam format, kita cukup melihat isi objek dalam object
tree view.
5. Object Inspector
Object Inspector merupakan jendela yang memberikan infromasi
mengenai properties atau atribute objek yang sedang aktif. Pada saat
pembuatan program, jendela ini sangat berguna ketika mengubah atau
menentukan setting objek yang digunakan dalam program. Bagian ini
xxxv
terdiri dari 2 bagian, bagian pertama menampung properties masingmasing objek yang ada dalam delphi. Sedangkan bagian kedua berfungsi
menampung berbagai macam event yang ada dalam suatu objek.
6. Form designer
Form dalam pemrograman visual bisa diibaratkan sebagai suatu kain
kanvas yang siap untuk dilukis. Form merupakan suatu dasar atau
pondasi yang akan digunakan dalam pembuatan desain tampilan program.
7. Kode Editor
Kode Editor adalah jendela yang digunakan untuk melakukan pembuatan
dan pengeditan kode-kode program. Pada delphi untuk memunculkan kode
program dan form secara bergantian cukup menekan F12 pada
keyboard.
8. Code Explorer
Code Explorer merupakan fasilitas baru yang terdapat di dalam Borland
Delphi 7 yang tidak ditemukan pada versi-versi sebelumnya.
2.9.2. Basis Data (Database)
A.S Rosa dan Shalahudin (2014:43) menyimpulkan “Basis Data adalah
sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang
sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat di butuhkan”.
Inti dari pengertian basis data adalah media penyimpanan data agar dapat
di akses dengan mudah dan cepat. Basis data relasional yang dimplementasikan
dengan tabel-tabel yang saling memiliki relasi seperti pada gambar 2.3.
xxxvi
tabel1
Basis Data
...................
Tabel 2
Tabel n
Sumber : Rosa A.S, M. Salahudin
Gambar 2.3. Ilustrasi Basis Data
Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dalam kebutuhan basis data
apapun bentuknya, baik berupa file teks ataupun Database Management System
(DBMS). Kebutuhan Basis Data dalam sistem informasi meliputi:
1. Memasukkan, menyimpan dan mengambil data
2. Membuat lapo ran berdasarkan data yang telah disimpan
Tujuan dari dibuatnya tabel-tabel adalah untuk menyimpan data kedalam
tabel-tabel agar mudah diakses. Oleh karena itu, untuk merancang tabel-tabel
yang akan dibuat maka dibutuhkan pola pikir penyimpanan data nantinya jika
dalam bentuk baris-baris data (Record) dimana setiap baris terdiri dari beberapa
kolom.
2.9.3.
Database Management System (DBMS)
A.S Rosa dan Shalahudin (2014:43) menyimpulkan “DBMS (Database
Management System) dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai Sistem
Manajemen Basis Data adalah suatu sistem aplikasiyang digunakan untuk
menyimpan, mengelola dan menampilkan data”.
xxxvii
Suatu sistem aplikasi disebut DBMS jika memenuhi syarat sebagai
berikut:
1. Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data
2. Mampu menangani integritas data
3. Mampu menangani akses data yang dilakukan
4. Mampu menangani Backup data
Pentingnya Basis Data bagi perusahaan/organisasi, maka hampir sebagian
besar perusahaan memanfaatkan DBMS dalam mengelola data yang mereka
miliki. Pengelolaan DBMS sendiri biasanya ditangani oleh tenaga ahli spesialis
menangani DBMS yang disebut dengan DBA (Database Administrator).
Berikut ini adalah 4(empat) macam DBMS versi komersial paling banyak
digunakan di dunia saat ini:
1. Oracle
2. Microsoft SQL Server
3. IBM DB2
4. Microsoft Access
Sedangkan DBMS versi Open Source yang cukup berkembang danpaling
banyak digunakan saat ini adalah:
1. MySQL
2. PostgreSQL
3. Firebird
4. Sqlite
xxxviii
Hampir semua DBMS mengadopsi SQL sebagai bahan untuk mengelola
data pada DBMS.
2.9.4. Structutred Query Language (SQL)
A.S Rosa dan Shalahudin (2011:46) menyimpulkan “SQL yaitu bahasa
yang digunakan untuk mengelola dara pada RDBMS”.
SQL awalnya dikembangkan berdasarkan teori aljabar rasional dan
kalkulus. Meskipun SQL diadopsi dan diacu sebagai bahasa standartoleh hampir
sebagian besar RDBMS yang beredar saat ini, tetapi tida semua standar tercantum
dalam SQL diimplementasikan oleh DBMS tersebut. Kadang ada perbedaan hasil
yang ditampilkan oleh DBMS yang berbeda padahal query yang dimasukan sama.
Berikut ini adalah contoh pengaksesan data pada database pada DBMS
dengan SQL yang secara umum terdiri dari 4(empat) hal:
1.
Memasukan data (insert)
2.
Mengubah data (Update)
3.
Menghapus data(delete)
4.
Menampilkan data (Select)
2.9.5. MySQL
Budi (2011:21) menyimpulkan “MySQL adalah software RDBMS yang
dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam
jumlah yangsangat besar, dapat diakses oleh banyak user (multi-user) dan dapat
melakukan proses secara sinkron atau berbarengan (multi-threaded)”.
xxxix
Lisensi MySQL terbagi menjadi dua, dapat menggunakan MySQL sebagai
produk open source dibawah GNU General Public License (gratis) atau dapat
membeli lisensi dari versi komersialnya. MySQL versi komersial tentu memiliki
nilai lebih atau kemampuan-kemampuan yang tidak disertakan pada versi gratis,
pada kenyataannya, untuk keperluan industri menegah kebawah versi gratis masih
dapat digunakan dengan baik.
Berikut ini beberapa alasan memilih MySQL sebagai server database
untuk aplikasi-aplikasi yang dikembangkan:
1. Fleksibel
MySQL dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi Desktop maupun
aplikasi web dengan menggunakan teknologi yang bervariasi, ini berarti
MySQL memiliki fleksibilitas terhadap teknologi yang akan digunakan
sebagai pengembang aplikasi. Seperti PHP, JSP, Java, Delphi, C++,
maupun yang lainya yang menyediakan plug-in dan driver yang spesifik
untuk masing-masing teknologi tersebut.
2. Performa Tinggi
MySQL memiliki mesin query dengan performa yang tinggi, dengan
demikian proses transaksional dapat dilakukan dengan cepat. Hal ini
terbukti dengan digunakannya MySQL sebagai database dari beberapa
aplikasi web yang memiliki traffic (lalu lintas) sangat tinggi.
3. Lintas Platform
MySQL dapat digunakan pada platform atau lingkungan yang beragam,
xl
bisa Microsoft windows, linux atau UNIX. Ini menyebabkan proses migrasi
data (bila dibutuhkan) antar sistem operasi dapat dilakukan lebih mudah.
Misal: jika ingin mengganti sistem operasi dengan mesin server.
4. Gratis
MySQL dapat digunakan secara gratis. Meskpun demikian , ada software
MySQL yang bersifat komersial. Biasanya sudah ditambahi dengan
kemampuan spesifik dan mendapat pelayanan dari technical support.
5. Proteksi Data yang Handal
Perlindungan terhadap keamanan data merupakan hal no satu yang
dilakukan untuk para profesional dibidang database, MySQL menyediakan
mekanisme yang powerfull untul menangani hal tersebut, yaitu dengan
menyediakan fasilitas manajemen user, enkripsi data dan lain sebagainya.
6. Komunitas Luas
Karena penggunanya banyak maka MySQL memiliki komnitas yang luas.
Hal ini berguna jika menemui suatu permasalahan dalam proses
pengolahan data menggunakan MySQL.
2.9.6. Crystal Report 8.0
Kusrini dan Andri (2007: 264) menyimpulkan “Crystal report merupakan
program yang dapat digunakan untuk membuat, menganalisis dan
menterjemahkan informasi yang terkandung dalam database atau program ke
dalam berbagai jenis laporan yang sangat fleksibel.”
Beberapa kelebihan yang dimiliki Crystal Reports, antara lain:
xli
1. Pembuatan laporan dengan Crystal Reports tidak terlalu rumit sehingga
memungkinkan pemrogram pemula sekalipun untuk membuat laporan
tanpa harus melibatkan banyak kode pemrograman.
2. Terintegrasi dengan berbagai bahasa pemrograman lain sehingga
memungkinkan pemrogram memanfaatkannya dengan keahlian sendiri.
3. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format yang popular seperti
Microsoft Office, Adobe Acrobat Reader, HTML, dan sebagainya.
Terdapat dua model untuk mengambil data yang ada di database guna
ditampilkan di laporan, yaitu:
1.
Pull Mode
Proses yang terjadi adalah driver akan melakukan koneksi ke database dan
menarik data yang ada di dalam database tersebut sesuai dengan permintaan.
Dengan model ini, di antara koneksi dalam database dengan perintah SQL akan
menghasilkan data yang ditangani oleh Crystal Reports.
2.
Push Mode
Koneksi ke database digunakan untuk mengambil data dan mengisikan
data tersebut ke dalam Dataset. Data yang berada dalam Dataset selanjutnya
ditampilkan pada laporan. Dengan metode ini memungkinkan untuk membangun
koneksi yang terbagi (sharing) ke dalam aplikasi dan membagi data sebelum
Crystal Reports menerimanya.
xlii
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1.
Sejarah singkat AJB Bumiputera 1912
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah perusahaan
asuransi jiwa milik bangsa indonesia yang pertama dan tertua.
Didirikan di Magelang, Jawa Tengah, pada tanggal 12 februari 1912
oleh suatu Persatuan Guru-guru Hindia Belanda (PGHB). Usaha
asuransi
jiwa
tersebut
dinamakan
onderlinge
Levensverzekering
Maatschappij atau OLMIJ PGHB. Perusahaan ini digagas dan didirikan
oleh Mas Ngabehi Dwidjosewojo, seorang guru di Yogyakarta yang juga
sekretaris Boedi Oetomo sebuah organisasi yang mempelopori gerakan
kebangkitan nasional , dua orang guru lainya yaitu Mas Karto Hadi
Soebroto dan Mas Adinidjojo turut mendirikan perusahaan ini, masing
masing sebagai direkur dan bendahara, bersama R. Soepomo dan M,
Darmowidjojo, kelima pendiri yang juga O.L.MIJ.PGHB ini menjadi
pemegang polis yang pertama.
Bumiputera memulai usahanya tanpa modal. Pembayaran premi
pertama oleh kelima tokoh tersebut dianggap sebagai modal awal
perusahaan.
Dengan
syarat
uang
pertanggungan
tidak
akan
dibayarkan kepada ahli waris pemegang polis yang meninggal sebelum
berjalan tiga tahun penuh. Para peengurus saat itu juga tidak
mengaharapkan
sukarela.
honorarium,
sehingga
mereka
bekerja
dengan
xliii
Perusahaan hanya melayani para guru sekolah Hindia belanda,
kemudian
perusahaan
memperluas
jaringan
pelayanannya
kemasyarakat umum, dan mengganti namanya menjadi O.L.Mij. Boemi
Poetera, yang sekarang dikenal denga AJB Bumiputera 1912. Dengan
semakin berkembangnya AJB Bumiputera 1912, maka pada trahun
1958 secara bertahap kantor pusat dipindahkan ke jakarta, dan pada
tahun 1959 secara resmi kantor pusat AJB Bumiputera 1912 berdomisili
di jakarta.
Salah satu kekuatan bumiputera adalah pada kepemilikan dan
bentuk perusahaan yang unik. Dimana bumiputera adalah satusatunya perusahaan di indonesia yang berbentuk
“mutual” atau
“usaha bersama” Artinya pemilik perusahaan tidak berbentuk PT atau
Koperasi. Hal ini dikarenakan premi yang diberikan kepada perusahaan
sekaligus dianggap sebagai modal Badan Perwakilan Anggota yang
merupakan perwakilan para pemegang polis ikut serta menentukan
garis-garis
besar
haluan
perusahaan,
memilih
dan
mengangkat
direksi , dan ikut serta mengawasi jalannya perusahaan.
Di abad ke-21, dalam kiprahnya membangun bangsa di tengah
arus globalisasi sekaligus mewujudkan cita-cita dan idealisme para
pendiri AJB Bumiputera 1912, dibenak dan di hati para pemegang polis
serta masyarakat indonesia ingin selalu ingin berada dan menjadi
asuransinya bangsa indonesia.
3.2.
Visi dan Misi Perusahaan
3.2.1.Visi
xliv
Menjadikan AJB Bumiputera 1912 sebagai perusahaan asuransi
bumiputera terkemuka di indonesia.
3.2.2.Misi
Mewujudkan visi AJB Bumiputera 1912 melalui peningkatan
komitmen
Perusahaan
kepada
mitra
dan
pengguna
jasa,
perusahaan mempunyai misi sebagai berikut:
1. AJB
Bumiputera
pembangunan
1912
bangsa
turut
dan
berperan
peningkatan
serta
dalam
kesejahteraan
masyarakat melalui jasa asuransi.
2. AJB Bumiputera 1912 senantiasa menyedikan produk yang
inovatif, berkualitas tinggi dan nilai tambah yang optimal
kepada pemegang polis.
3. AJB Bumiputera senantiasa mengadakan pelatihan dan
pendidikan
serta
peningkatan
profesionalisme
bagi
karyawan/wati dengan konpensasi yang sebanding dengan
prestasi sekaligus memperbaiki kesejahteraannya.
3.3.
Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Bumiputera 1912 Kantor Cabang Kedaton
3.3.1.Struktur Organisasi
Kerja
AJB
xlv
KEPALA CABANG
SUPERVISOR
AGEN
KUAK
AGEN
ADMINISTRASI
PRODUKSI
KLAIM
KASIR
KONSERVASI
Gambar 3.1 Struktur Organi sasi
Sumber : AJB Bumiputera 1912 Kc Kedaton
3.3.2.Uraian Tugas Kerja
1. Kepala Cabang
Merencanakan anggaran produksi dan hantaran pendapatan
yang terdiri dari :
1. Bidang produksi atau organisasi (SP, UP, PP) yaitu
perencanaan organisasi keagenan dinas luar.
2. Bidang
premi
lanjutan
tahun
dan
premi
lanjutan
(konservasi)
Wewenang kepala cabang :
1. Menerima dan mengadakan perjanjian kerja keagenan
2. Menyetujui dan mengesahkan pembayaran klaim
xlvi
3. Menyetujui dan mengesahkan biaya operasional
2. Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK)
Bertanggungjawab
terhadap
penyelenggara
administrasi
antara lain:
1. Bertanggungjawab atas keuangan
2. Bertanggungjawab terhadap semua laporan-laporan yang
menyangkut administrasi keuangan
3. Mengawasi pelaksanaan mekanisme tata kerja agen
dibidang konservasi
4. Membuat rencana pengeluaran dana untuk pembayaran
klaim dan dana no kontraktual
5. Membuat cuti kerja
6. Mengkoordinir
semua
kegiatan
administrasi
dan
keuangan.
3. Kasir
1. Penyelenggara transaksi yang masuk dan keluar
2. Menerima setoran premi asuransi
3. Membuat voucher
4. Membuat dan menyusun lembar buku kas (LBK)
4. Administrasi (ADM)
Administrasi tata usaha yang dibagi mejadi tiga bagian ,
yaitu:
1) Bagian konservasi
xlvii
a. Mensuplai kwitansi premi jatuh tempo
b. Mengontrol kwitansi yang dikembangkan
c. Mengentri data setoran premi (DPS) per-hari, minggu,
bulan
2) Bagian produksi dan PJPOL
a. Mendata jumlah pemegang polis
b. Memeriksa data pemegang polis
c. Melaporkan hasil produksi ke kantor administrasi di
kantor wilayah palembang
d. Mendata jumlah PJPOL (Pinjaman jaminan Polis)
e. Mengurus pinjamn polis yang diajukan nasabah
f. Mengurus PJPOL pada saat habis kontrak
3) Bagian klaim
a. Mengurus kliam pada saat habis kontrak , klaim
penebusan dan klaim meninggal dunia
b. Membuat surat klaim dan Membuat DSP
5. Supervisor
Tugas dan tanggungjawanya:
a. Mengenali dan membagi blok kepada agen
b. Memberikan intruksi dan panduan kepada agen tentang
tata cara pemasaran produk asuransi
6. Agen
Tugas dan tanggung jawabnya :
xlviii
a. Dapat
melakukan
perencanaan
dan
pengaturan
pengerjaan
b. Memberikan pelayanan kepada pemegang polis
c. Dapat melakukan pelayanan penagihan premi
d. Dapat melakukan persyaratan perkembangan pasar
3.4.
Logo AJB Bumiputera 1912
Gambar 3.2 Logo AJB Bumiputera1912
Sumber : www.bumiputera.com
3.4.1.Filosof Logo AJB Bumiputera 1912
Logo ini berbentuk sebuah mahkota atau aksesoris kepala
tradisional melambangkan kedaulatan, martabat dan kekuatan yang
terdiri dari tiga figure manusia (membangkitkan memori dari tiga
pendiri
AJB
Bumiputera
1912)
yang
mewakili
kesatuan
dan
kebersamaan bagi seluruh rakyat indonesia dari berbagai lapisan
masyarakat. Logo ini juga memprensentasikan konsep mutualisme
antara tiga pemangku kepentingan AJB Bumiputera
pemegang polis karyawan dan negara.
1912 yaitu
xlix
Simbol mahkota terletak diatas huruf “I” yang berarti indonesia,
merepresentasikan prestasi terbaik dari AJB Bumiputera 1912 sebagai
perusahaan asuransi indonesia yang menguntukan bagi negara dan
masyarakat indonesia. Posisi simbol logo diatas “I” juga menyerupai
sebilah
pohon
yang
merupakan
simbol
pertumbuhan
dan
pembaharuan.
Logo AJB Bumiputera 1912 yang baru berwarna biru gradien
(warna tradisional AJB Bumiputera 1912). Warna biru mewakili
kepercayaan, ketulusan dan ketenangan. Logo ini mengandung arti
modern , inklusif dan mencerminkan karakter tradisional indonesia.
Penggunaan warna tunggal membuat implementasi logo ini menjadi
sangat mudah dan hemat biaya disegenap lapisan organisasi AJB
Bumiputera 1912 diseluruh indonesia.
Sumber : www.bumiputera.com
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.
Laporan Aktivitas Selama Praktek Kerja Lapangan
Penelitian ini dilakukan di AJB Bumiputera 1912 Kc. Kedaton yang
berada di jalan Urip Sumoharjo No 22A Kedaton Badarlampung. Banyak hal yang
telah penulis pelajari selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) seperti
l
mengisi dan mencari data nasabah dibuku produksi, membantu melayani nasabah
baru yag ingin masuk asuransi, menyusun dan memeriksa kwitansi yang sudah
kadaluarsa, merekap kwitansi premi, dan mencatat daftar SP (Surat Permintaan)
yang telah menjadi polis. Flowchart kerja dapat dilihat pada gambar 4.1.
Mulai
Data Calon
Pemegang Polis
Pemilihan Jenis
Asuransi
Pembayaran Premi
Pertama
Selesai
Gambar 4.1. Flowchart Kerja
Berdasarkan flowchart kerja pendaftaran asuransi dimulai dari data calon
pemegang polis yaitu data identitas diri calon pemegang polis, pekerjaan calon
pemegang polis, alamat calon pemegang polis, data calon tertanggung, data
asuransi, data penerima santunan (ahli waris), dll. Setelah mengisi blanko Surat
Permintaan dan memilih jenis asuransi, maka calon pemegang polis membayar
premi pertama kepada bagian produksi.
4.1.1. Fungsi yang terkait dalam Dokumen yang Digunakan
Deskripsi beberapa bagian yang terkait dalam Sistem adalah :
1.
Bagian Produksi
Bagian Produksi memp
JENIS ASURANSI MELATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAW
PADA AJB BUMIPUTERA 1912 KC KEDATON
Decision Support System for th Customerse Selection of the Type Of Jasmine
Insurance Using the SAW Method at AJB Bumiputera 1912 Kc Kedaton
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Untuk memenuhi persyaratan mendapatkan nilai praktek kerja lapangan
SELVIYANA
11311099
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
TEKNOKRAT
BANDAR LAMPUNG
2015
BAB I
iii
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Asuransi jiwa adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan nama
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan, pelimpahan resiko atas kerugian
berupa keuangan oleh tertanggung kepada pihak penanggung. Resiko dari pihak
tertanggung tersebut kepada penanggung bukanlah resiko atas hilangnya jiwa,
akan tetapi merupakan kerugian berupa keuangan sebagai ganti rugi hilangnya
jiwa seseorang atau karena dengan alasan umur sehingga tidak produktif.
AJB Bumiputera 1912 KC. Kedaton, merupakan asuransi jiwa perorangan,
dimana calon nasabah asuransi merupakan bagian yang sangat penting bagi
perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan, maka dari itu perusahaan dalam
proses penerimaan calon nasabah asuransi jiwa membutuhkan keputusan yang
akurat agar dapat membantu calon nasabah asuransi jiwa untuk memenuhi
kriteria-kriteria khusus nantinya sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
Permasalahan yang terjadi pada calon nasabah adalah ketika mendaftar menjadi
nasabah asuransi mengalami kesalahan dalam pemilihan jenis asuransi
dikarenakan faktor keuangan yang minim pada saat pembayaran premi per bulan.
Perusahaan dapat mengetahui nasabah yang cocok jenis asuransi mitra melati
apabila dilihat dari parameter penghasilan, usia dan ahli waris.
iv
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, diperlukan adanya
sistem yang mudah digunakan oleh user dalam proses pengambilan keputusan.
Sistem ini akan dibangun dengan menggunakan pemrograman Borland Delphi 7,
MySql sebagai database dan menggunakan metode SAW untuk perhitungannya,
oleh karena
itu penulis membuat judul: “Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Nasabah Untuk Jenis Asuransi Melati dengan Menggunakan
Metode SAW pada AJB Bumiputera 1912 Kc. Kedaton”.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang telah di kemukakan maka
rumusan masalah dalam penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat keputusan untuk nasabah agar dapat masuk asuransi
melati ?
2. Bagaimana merancang aplikasi pendukung keputusan pemilihan nasabah
untuk jenis asuransi melati dengan parameter penghasilan, usia dan ahli waris
menggunakan metode SAW pada AJB Bumiputera 1912 KC. Kedaton?
2.1.
Batasan Masalah
Penulis Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini hanya membahas
tentang :
1. Pemilihan nasabah untuk jenis asuransi mitra melati pada AJB Bumiputera
1912 KC. Kedaton.
2. Perhitungan menggunakan metode SAW .
v
2.1.
Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Tujuan umum dari Praktek Kerja Lapangan pada Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer adalah:
1. Membuat keputusan pemilihan nasabah untuk jenis asuransi melati
pada AJB Bumiputera 1912 KC. Kedaton.
2. Menerapkan ilmu dan teori-teori yang didapatkan dalam bangku kuliah
ke lapangan kerja sesungguhnya.
3. Mengenal dunia kerja dengan segala permasalahannya yang ada
khususnya dalam bidang Sistem Informasi.
4. Menghasilkan sistem yang dapat memudahkan dalam pemilihan
nasabah untuk jenis asuransi melati.
1.5.
Metode Pengumpulan data
Pengumpulan data dan informasi yang aktual sebagai bahan dalam laporan
ini penulis menggunakan beberapa metode serta batasan-batasan waktu, dana dan
sebagainya:
a. Wawancara (interview)
Penulis menggunakan metode wawancara ini adalah dengan cara
mewawancarai dengan mengajukan pertanyaan pada pimpinan atau
pegawai di tempat penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan mengenai
data-data yang di butuhkan dalam penulis laporan ini.
b. Tinjauan pustaka (Library Research)
Penulis mengumpulkan data data dari buku-buku yang berhubungan
dengan pembahasan laporan ini.
vi
1.6.
Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian Praktek Kerja Lapangan dibuat dalam bentu laporan,
adapun sistematika penulisan laporan tersebut adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan Praktek
Kerja Lapangan, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini diuraikan mengenai pengertian dasar judul laporan dan definisidefinisi yang terdapat dalam literature yang berupa buku dan makalah serta
pengertian menurut para ahli yang berhubungan dengan laporan. Meliputi
uraian mengenai konsep sistem, pengertian pendukung keputusan,
pengertian asuransi jiwa, pengertian nasabah, metode SAW, metode
pengembangan sistem, alat perancangan sistem, serta gambaran software
yang dibutuhkan.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini menguraikan mengenai informasi perusahaan tempat peulis
melaksanakan Peraktek Kerja Lapangan, yaitu antara lain mengenai
sejarah berdirinya perusahaan, visi, misi perusahaan, struktur organisasi,
serta tugas dan tanggung jawab.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai laporan aktifitas selama mahasiswa
melakukan PKL, Analisis Sistem Berjalan, Perhitungan SAW (Simple
vii
Additive Weighting), Usulan Desain Pengembangan Sistem, Rancangan
Tampilan Program, dan Penjadwalan.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan simpulan yang di dapat dari pembahasan laporan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) dan saran-saran yang bersifat membangun
perusahaan dimana Praktek Kerja Lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Konsep Sistem
2.1.1. Pengertian Sistem
Sutabri (2012:10) menyimpulkan
“sistem yaitu suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.
A.S. Rosa dan Shalahuddin (2014:2) menyimpulkan “sistem adalah
kumpulan komponen yang saling terkait dan mempunyai tujuan yang ingin
dicapai”.
Disimpulkan bahwa pengertian sistem adalah suatu kesatuan yang saling
berhubungan untuk melakukan suatu kegiatan tertentu secara bersama-sama untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Sutabri (2012:20) menyimpulkan “sistem mempunyai karakteristik atau
sifat–sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai
suatu sistem”.
Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
ix
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponenkomponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap
subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem
dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra
sistem”.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainya atau dengan lingkungan luarnya.
Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.
Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga
bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar
tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang
merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu
kelangsungan hidup sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface)
x
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut
penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lain.
Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk
subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat
terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang
dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).
Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah
maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya
dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (Output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain
seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.
Informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan
untuk pengambilan
keputusan atau hal – hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
7. Pengolahan Sistem (Proses)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah
masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini
akan mengolah data transaksi menjadi laporan – laporan yang dibutuhkan
oleh pihak manajemen.
xi
8. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat
deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi
sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai
sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Sutabri (2012:22) menyimpulkan “klasifikasi sistem merupakan suatu
bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem
memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam
sistem tersebut”.
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang antara lain :
1. Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang
tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang
berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sedangkan
sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem
komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi
personalia dan lain sebagainya.
2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak
dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadi siang
malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan
sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut
xii
human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan
contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer
yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem determinasi dan sistem probabilistik
Sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut
dengan sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem
yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program
komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik
adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilistic.
4. Sistem terbuka dan sistem tertutup
Sistem terbuka merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
bepengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis
tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem
yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini
menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
2.2.
Sistem Pendukung Keputusan
2.2.1. Pengertian Pendukung Keputusan
Al Fatah (2007:13) menyimpulkan hal-hal berikut.
Pengambilan keputusan merupakan sistem informasi pada level
manajemen dari suatu organisasi yang mengombinasikan data dan model
analisis canggih atau peralatan data analisis untuk mendukung
xiii
pengambilan semi terstruktur dan tidak terstruktur, dimana tak
seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
2.2.2. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Kusrini (2007:15) menyimpulkan hal-hal berikut.
Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang
menyediakan informasi, pemodelan dan memanipulasi data. Sistem itu
digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang
semiterstruktural dan situasi yang tidak terstruktur dimana tak seorang pun
tahu sacara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
Khoirudin (2008) menyimpulkan hal-hal berikut.
SPK sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang membantu dalam
proses pengambilan keputusan. SPK sebagai sistem informasi berbasis
komputer yang adaptif, interaktif, fleksibel, yang secara khusus
dikembangkan untuk mendukung solusi dari pemasalahan manajemen
yang tidak terstruktur untuk meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan.
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa Sistem
Pendukung Keputusan adalah sebuah sistem berbasis komputer yang digunakan
untuk memecahkan masalah-masalah dengan mengombinasikan data dan model
analisis untuk mendukung pengambilan tidak terstruktur dan semiterstruktur
sehingga meningkatkan nilai keputusan yang diambil.
2.2.3. Tahap-Tahap Pembuatan Keputusan
Kusrini (2007:9) menyimpulkan bahwa dalam pengambilan keputusan
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Identifikasi masalah
2. Pemilihan metode pemecahan masalah
xiv
3. Pengumpulan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan model keputusan
tersebut
4. Mengimplementasikan model tersebut
5. Mengevaluasi sisi positif dari setiap alternatif yang ada
6. Melaksanakan solusi terpilih
2.2.4. Kondisi Pengambilan Keputusan
Kusrini (2007:9) menyimpulkan beberapa keadaan yang mungkin dialami
oleh pengambil keputusan ketika mengambil keputusan yaitu:
1.
Pengambilan keputusan dalam kepastian, semua alternatif dietahui secara
pasti.
2.
Pengambilan keputusan dalam berbagai tingkat resiko yang dipilih.
3.
Pengambilan keputusan dalam kondisi ketidak pastian, ada alternatif yang
tidak diketahui dengan jelas.
2.2.5. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan
Tujuan Sistem Pendukung Keputusan menurut Kusrini (2007:16) adalah
sebagai berikut :
1. Membantu
manajer
dalam
pengambilan
keputusan
atas
masalah
semiterstuktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya
dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
xv
3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil lebih daripada perbaikan
efisiensinya.
4. Kecepatan
komputasi.
Komputer
memungkinkan
para
pengambil
keputusan untuk melakukan banyak komputansi secara cepat dengan biaya
rendah.
5. Peningkatan produktivitas.
6. Dukungan kualitas
7. Berdaya saing.
8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.
2.3.
Pengertian Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan nama
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Asuransi Jiwa merupakan pelimpahan resiko atas kerugian berupa
keuangan oleh tertanggung kepada pihak penanggung. Resiko dari pihak
tertanggung tersebut kepada penanggung bukanlah resiko atas hilangnya jiwa,
akan tetapi merupakan kerugian berupa keuangan sebagai ganti rugi hilangnya
jiwa seseorang atau karena dengan alasan umur sehingga tidak produktif.
Asuransi jiwa dapat diartikan perjanjian antara dua pihak atau lebih
dengan nama pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung menerima
asuransi dan resiko atas kerugian dilimpahkan kepada pihak penanggung.
xvi
2.3.1. Macam-Macam Asuransi
Beberapa penjelasan dan jenis asuransi jiwa perorangan adalah sebagai
berikut :
1. Mitra Beasiswa
Mitra beasiswa adalah jenis produk asuransi dwiguna kombinasi dengan
nama Mitra Beasiswa Berencana yang di pasarkan dalam mata uang
rupiah.
2. Mitra Melati
Produk asuransi ini terdiri dari premi risiko, premi biaya dan premi
tabungan.
3. Mita Cerdas
Jenis produk asuransi ini merupakan gabungan unsur santunan meninggal,
tabungan, serta termasuk dalam cabang asuransi Endowment Combined.
4. Mitra Permata
Nama produk asuransi ini adalah Asuransi Jiwa Mitra Permata, yang
memiliki arti perlindungan manfaat tabungan yang dipasarkan dengan
mata uang rupiah dan pembayaran premi tunggal.
5. Mitra Mandiri
Mitra mandiri adalah jenis asuransi yang mendapat santunan meninggal
dan tabungan.
2.4.
Pengertian Simple Additive Weighting (SAW)
xvii
Kusumadewi (2006:74) menyimpulkan hal-hal sebagai berikut.
Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah
metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari
penjumlahan terbobot dari rating pada setiap alternatif pada semua atribut.
Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke
suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif
yang ada.
2.4.1. Formula Untuk Melakukan Normalisasi
Formula untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai :
r ij=¿¿
X ij
Max X ij jika j adalahatribut keuntungan ( benefit )
i
Min X ij
i
X ij jika j adalah atribut biaya ( cost ) ¿
¿
Simbol 2.1 Formula Alternatif Normalisasi
Dengan r ij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut C; i
= 1,2,...m dan j = 1,2,....,n.
xviii
Nilai preeferensi untuk setiap alternatif (V i) diberikan sebagai :
n
V i=∑ W j r ij
j=1
Simbol 2.2 Nilai Preferensi Alternatif
Nilai V i yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.
2.4.2. Langkah Dalam Penyelesaian SAW
Langkah dalam penyelesaian SAW adalah sebagai berikut :
1.
Menentukan
kriteria-kriteria
yang
akan
dijadikan
acuan
dalam
pengambilan keputusan, yaitu Ci.
2.
Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.
3.
Membuat
matriks
keputusan
berdasarkan
kriteria(Ci),
kemudian
melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan
dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga
diperoleh matriks ternormalisasi R.
4.
Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari
perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh
nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik Ai sebagai solusi.
2.5.
Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem berarti menyusun sistem baru untuk mengganti
sistem lama secara keseluruhan atau memperbaiki bagian-bagian tertentu dalam
sistem lama. Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem yaitu dengan
Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier
xix
(Sequential Linear) atau alur hidup klasik.model air terjun menyediakan
pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari
analisis, Desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung (Support). Tahapan
model air terjun dapat dilihat pada gambar 2.1.
Sistem / Rekayasa
Informasi
Analisis
Desain
Pengodean
Pengujiam
Sumber : Rossa A.S ,M. Shalahuddin (2014 : 28)
Gambar 2.1. Model Air Terjun/waterfall
Fase yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah sebagai
berikut :
1. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses
pengumpulan
kebutuhan
dilakukan
secara
insentif
untuk
menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami
perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi
kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu dokumentasi
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada
desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data,
xx
arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur
pengodean. Tahap ini mentraslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap
analisis kebutuhan kerepresentasi desain agar dapat diimplemetasikan
menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang
dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
3. Pembuatan kode program
Desain harus ditranslasi kedalam program perangkat lunak. Hasil dari
tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat
pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pda perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional
dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai
dengan yang diinginkan.
5. Pedukung (support) atau pemeliharaan(maintenance)
Tidak
menutup
kemungkinan
sebuah
perangkat
lunakmengalami
perubahan ketika sudah dikirimkan ke user, perubahan bisa terjadi karena
kesalahn yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat
lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau
pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis
spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak
untuk membuat perangkat lunak baru.
xxi
Dari kenyataan yang terjadi sangat jarang model air terjun dapat dilakukan
sesuai alurnya karena sebab berikut:
-
Perubahan spesifikasi perangkat lunak terjadi ditengah alur pengembangan
-
Sangat sulit bagi pelanggan untuk mendefinisikan semua spesifikasi dari
awal alur pengembangan. Pelanggan sering kali contoh (Prototype) untuk
menjabarkan spesifikasi kebutuhan sistem lebih lanjut.
-
Pelanggan tidak mungkin bersabar mengakomodasi perubahan yang
diperlukan diakhir pengembangan.
Dengan berbagai kelemahan yang dimiliki model air terjun tapi model ini
telah menjadi dasar dari model model yang lain dalam melakukan perbaikan
model pengembangan perangkat lunak.
Model air terjun sangat cocok digunakan kebutuhan pelanggan sudah
sangat dipahami dan kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan selama
pengembangan perangkat lunak kecil. Hal positif dari model air terjun adalah
struktur tahap pengembangan sistemnya jelas, dokumentasi dihasilkan di setiap
tahap pengembangan, dan sebuah tahap dijalankan setelah tahap sebelumnya
selesai dijalankan ( tidak ada tumpang tindih pelaksanaan tahap).
2.6.
Analisis PIECES
Al
Fatah
(2007:51)
menyimpulkan
“analisis
PIECES
untuk
mengidentifikasi masalah, harus dilakukan analisis terhadap kinerja,informasi,
ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi, dan pelayanan pelanggan”.
Berikut ini penjelasan tahapannya:
xxii
1. Performance
suatu kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat
sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah
produksi (throughput) dan waktu yang digunakan untuk menyesuaikan
perpindahan pekerjaan (response time).
2. Information
Informasi merupakan hal penting karena dengan informasi tersebut pihak
manajemen (marketing) dan user dapat melakukan langkah selanjutnya.
3. Economy
Pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi.
Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian
biaya dan peningkatan manfaat.
4.
Control
Analisis ini digunakan untuk membandingkan sistem yang dianalisa
berdasarkan pada segi ketepatan waktu, kemudahan akses, dan ketelitian
data yang diproses.
5. Effeciency
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat
digunakan secara optimal. Operasi pada suatu perusahaan dikatakan
efisien atau tidak biasanya didasarkan pada tugas dan tanggung jawab
dalam melaksanakan kegiatan.
6. Service
xxiii
Peningkatan pelayanan memperlihatkan kategori yang beragam. Proyek
yang dipilih merupakan peningkatan pelayanan yang lebih baik bagi
manajemen (marketing), user dan bagian lain yang merupakan simbol
kualitas dari suatu sistem informasi.
2.7.
Alat Perancangan Sistem
2.7.1. Bagan Alir Dokumen
Romney dan Paul (2006 : 198-199) menyimpulkan “Bagan Alir Dokumen
(Dokumen Flowchart) adalah salah satu alat dan teknik yang digunakan dalam
pengembangan sistem informasi, dokumen flowchart merupakan bagan alir yang
menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya”.
Simbol yang digunakan dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Simbol-simbol dalam Bagan Alir Dokumen
No.
Simbol
1.
Keterangan
Fungsi pemrosesan yang dilaksanakan
dengan komputer; biasanya menghasilkan
perubahan atas data atau informasi.
Simbol Offline Connector
2.
Untuk
menyatakan
(proses)
yang
tidak
suatu
tindakan
dilakukan
komputer.
Simbol Manual
Tabel 2.1. Simbol-simbol dalam Bagan Alir Dokumen(lanjutan)
N
SIMBOL
O
KETERANGAN
oleh
xxiv
3.
Untuk
tertentu
Simbol Decision/Logika
4.
menunjukkan
yang
suatu
menghasilkan
kondisi
dua
kemungkinan jawaban, ya/tidak.
Untuk menyatakan penyediaan tempat
penyimpanan suatu pengolahan untuk
Simbol Predefined Proses
5.
memberi harga awal.
Untuk menyatakan permulaan atau akhir
suatu program.
Simbol Terminal
6.
Untuk menyatakan segala jenis operasi
yang diproses dengan menggunakan suatu
mesin yang mempunyai keyboard.
Simbol Keying Operation
7.
Untuk menunjukkan bahwa data dalam
simbol ini akan disimpan ke suatu media
Simbol Off-Line Storage
8.
Simbol
tertentu.
Untuk memasukkan data secara manual
dengan menggunakan online keyboard.
Manual Input
9.
Untuk menyatakan proses input dan
output tanpa tergantung dengan jenis
peralatanya.
xxv
Simbol Input – Output
xxvi
Tabel 2.1. Simbol-simbol dalam Bagan Alir Dokumen(lanjutan)
N
SIMBOL
KETERANGAN
O
10.
Untuk menyatakan input berasal dari
kartu atau output ditulis ke kartu
Simbol Punched Card
11.
Untuk menyatakan input berasal dari pita
magnetic atau output disimpan ke pita
magnetic.
Simbol Magnetic – tape
Unit
12.
Untuk menyatakan input berasal dari disk
atau output disimpan ke disk.
Simbol Disk storage
13.
Untuk mencetak laporan ke printer.
Simbol Document
14.
Untuk menyatakan peralatan output yang
digunakan
Simbol Display
15.
berupa
layar
(video,
komputer).
Untuk menyatakan sambungan dari satu
proses
ke
proses
lainnya
halaman/lembar yang sama.
dalam
xxvii
Simbol Connector
16.
Untuk menyatakan sambungan dari satu
proses
Simbol Offline Connector
17.
ke
proses
lainnya
dalam
halaman/lembar yang berbeda.
Untuk menyatakan bahwa adanya transisi
suatu data/informasi dari satu lokasi ke
Simbol
CommunicationLink
lokasi lainnya.
Tabel 2.1. Simbol-simbol dalam Bagan Alir Dokumen(lanjutan)
N
O
SIMBOL
18.
KETERANGAN
Untuk menyatakan jalannya arus suatu
proses.
Simbol Arus / Flow
Sumber : Romney, Marshall B. dan Paul Jhon Steinbart (2006 : 198-199).
2.7.2. Data Flow Diagram
Romney dan Paul (2006 : 198-199) menyimpulkan “Data Flow Diagram
(DFD) yaitu alat pembuatan model yang memungkinkan professional sistem
sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan
alur data baik secara manual”.
Tabel 2.2. Simbol-simbol Data Flow Diagram
SIMBOL
KETERANGAN
Proses pada permodelan perangkat lunak
yang akan diimplementasikan dengan
pemrograman terstruktur, permodelan ini
xxviii
SIMBOL
KETERANGAN
yang menjadi fungsi dikode program.
Nama yang diberikan berupa kata kerja.
Proses
File atau basisdata atau penyimpanan.
Tabel-tabel ini harus sesuai dengan
perancangan tabel-tabel pada basisdata
File
Entity Relationship Diagram, nama yang
biasa
digunakan
pada
sebuah
penyimpanan berupa kata benda.
Tabel 2.2. Simbol-simbol Data Flow Diagram(lanjutan)
SIMBOL
KETERANGAN
Entitas luar (Eksternal Entity), masukan
(input), Keluaran (Output) atau orang
yang
memakai/
berinteraksi
dengan
perangkat lunak yang dimodelkan atau
sistem lain yang terkait dengan aliran
Entitas luar
data dari sistem yang dimodelkan.
Aliran data merupakan data yang dikirim
antar proses, dari penyimpanan ke proses
atau dari proses ke masukan (Input) atau
Keluaran (Output). Nama yang biasa
xxix
SIMBOL
KETERANGAN
digunakan pada aliran Basis Databerupa
Aliran data
kata benda. Dapat di awali dengan kata.
Misalnya “data siswa”.
Sumber : Rossa A.S ,M. Shalahuddin (2014 : 71)
2.7.3. Entity Relationship Diagram (ERD)
Romney dan Paul (2006 : 198-199) menyimpulkan hal-hal sebagai berikut.
ERD (Entity Relation Diagram) adalah pemodelan awal basis data yang
paling banyak digunakan untuk permodelan basis data relasional. ERD
dapat menguji model dengan mengabadikan proses yang harus dilakukan.
ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan
struktur dan hubungan antara data.
Simbol-simbol yang digunakan dalam pembuatan Entity Relationship
Diagram dapat dilihat pada tabel 2.3.
Tabel 2.3. Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)
No
Simbol
Keterangan
.
1.
Entitas merupakan data inti yang akan
Nama Entitas
disimpan; bakal tabel pada basis data;
benda yang memiliki data dan harus
disimpan agar dapat diakses oleh aplikasi
Entitas/ Entity
komputer; penamaan entitas lebih kekata
benda.
2.
Nama_atribut
Field atau kolom data yang butuh disimpan
xxx
No
Simbol
Keterangan
.
dalam suatu entitas
Atribut
3.
Field atau kolom data yang butuh disimpan
Nama_Key
dalam suatu entitas dan digunakan sebagai
kunci akses record yang diinginkan
Atribut Kunci primer
4.
Nama_atribut
Field atau kolom data yang butuh disimpan
dalam suatu entitas yang dapat memiliki
nilai lebih dari satu
Atribut Multinilai
5
Relasi yang menghubungkan antar entitas;
Relasi
di awali kata kerja
Relasi
6
Asosiasi/ Association
Penghubung antar relasi dan entitas
Sumber : Rossa A.S ,M. Shalahuddin (2014 : 50)
2.7.4. Kardinalitas Relasi
Dalam Entity Relationship Diagram relasi yang bisa terjadi antara dua
entitas dapat dilihat pada tabel 2.4.
Tabel 2.4. Hubungan Antar Entitas
xxxi
N
Simbol
Keterangan
o
Satu relasi menghubungkan
1.
E1
R1
E2
dua entitas
Binary
Satu relasi menghubungkan
E2
tiga buah entitas
2.
E1
R1
E3
Ternery
Satu relasi menghubungkan
E2
banyak entitas
3.
E1
R1
E3
E4
N-ary
Sumber : Rossa A.S ,M. Shalahuddin (2014 : 52)
2.8.
Spesifikasi File
Menjelaskan spesifikasi tabel-tabel yang diperoleh dari hasil normal pada
tahap terakhir. Spesifikasi file dibuat berdasarkan DBMS yang akan digunakan
damam membangun suatu system.
Spesifikasi file ini harus menggambarkan secara keseluruhan dalam apaapa saja yang terkait dengan pembangunan sistem, baik berupa field-field yang
xxxii
mendukung terbentuknya suatu sistem maupun type data yang digunakan dalam
sistem tersebut.
2.9.
Gambaran Software yang Digunakan
2.9.1. Pengertian Borland Delphi
Away, Gunaidi(2008:5-9) menyimpulkan “membangun sebuah aplikasi
menggunakan Dephi berarti bekerja dengan satu lingkupan terpadu yang disebut
integrated development environment yang biasa disingkat dengan IDE”.
Secara sederhana IDE dapat dikatakan sebagai perangkat lunak yang
digunakan untuk membuat perangkat lunak lain. Dengan menggunakan fasilitas
ini programmer dapat mendesain tampilan secara visual dan juga menuliskan
coding untuk antarmuka sebuah aplikasi. Pada IDE ini terdapat banyak fasilitas
beberapa diantaranya adalah fasilitas codding, compiler, linker, debugging,
testing, profiling dan lain-lain yang kesemuanya itu dikemas (terintegrasi) dalam
sebuah aplikasi.
Borland delphi adalah sebuah bahasa pemrograman dan lingkungan
pengembangan perangkat lunaknya yang berbasis objek pascal (pascal dengan
ekstensi pemrograman berorientasi objek).
Borland Delphi 7 merupakan bahasa pemrograman yang dikeluarkan pada
bulan agustus 2002 oleh Borland Softwere Corporation sebuah perusahaan
perangkat lunak komputer yang berkantor pusat di Austin, Texas. Pengembangan
bahasa pemrograman Delphi saat ini sudah diambil alih oleh perusahaan
Codegear/Embarcadero dan hingga tahun 2010 Borland delphi sudah mencapai
versi 14 yang biasa disebut dengan Borland delphi 2010. Alasan Borland Delphi
xxxiii
7 masih sangat memadai, mempunyai kestabilan yang prima dan kebutuhan akan
perangkat lunak yang tidak terlalu tinggi. Tampilan Borland Delphi 7.0 seperti
pada gambar 2.2.
Menu Bar
Sumber: Away, Gunaidi (2008:6)
Gambar 2.2. Tampilan Borland Delphi 7.0
Tampilan borland delphi 7.0 memiliki toolbox dan tool windows sebagai
berikut:
1. Menu bar
Menu Bar pada delphi berisi berbagai macam perintah untuk proses
pembuatan program Aplikasi. Menu-menu yang mempunyai kesamaan
jenis perintah dasar, dikelompokkan dalam satu sub menu.
2. Toolbar
Toolbar berisi ikon-ikon yang mewakili perintah-perintah dasar yang ada
xxxiv
pada menu bar. Misalnya perintah menyimpan, cukup dilakukan dengan
cara mengklik ikon bergambar disket.
3. Component Pallete
Component Pallete merupakan suatu wadah atau tempat yang digunakan
untuk menampung semua objek-objek yang ada dalam delphi. Fasilitas ini
sangat penting dan sangat membantu ketika proses pembuatan desain
tampilan program. Semua hal-hal yang kita butuhkan pada saat mendesain
tampilan program ada dalam fasilitas ini. Dalam component pallete, objekobjek dikelompokkan berdasarkan kegunaan dan fungsinya masingmasing.
Pengelompokan
ini
dilakukan
dalam
bentuk
lembaran
atau halaman-halaman. Masing-masing halaman mempunyai nama yang
unik dan menggambarkan isi objek yang dikelompokkan.
4. Object Tree View
Object Tree View berfungsi untuk menampilkan keterangan atau
menginformasikan semua objek atau kontrol program yang digunakan
dalam membuat desain form. Jika kita lupa nama-nama yang diberikan
pada suatu objek dalam format, kita cukup melihat isi objek dalam object
tree view.
5. Object Inspector
Object Inspector merupakan jendela yang memberikan infromasi
mengenai properties atau atribute objek yang sedang aktif. Pada saat
pembuatan program, jendela ini sangat berguna ketika mengubah atau
menentukan setting objek yang digunakan dalam program. Bagian ini
xxxv
terdiri dari 2 bagian, bagian pertama menampung properties masingmasing objek yang ada dalam delphi. Sedangkan bagian kedua berfungsi
menampung berbagai macam event yang ada dalam suatu objek.
6. Form designer
Form dalam pemrograman visual bisa diibaratkan sebagai suatu kain
kanvas yang siap untuk dilukis. Form merupakan suatu dasar atau
pondasi yang akan digunakan dalam pembuatan desain tampilan program.
7. Kode Editor
Kode Editor adalah jendela yang digunakan untuk melakukan pembuatan
dan pengeditan kode-kode program. Pada delphi untuk memunculkan kode
program dan form secara bergantian cukup menekan F12 pada
keyboard.
8. Code Explorer
Code Explorer merupakan fasilitas baru yang terdapat di dalam Borland
Delphi 7 yang tidak ditemukan pada versi-versi sebelumnya.
2.9.2. Basis Data (Database)
A.S Rosa dan Shalahudin (2014:43) menyimpulkan “Basis Data adalah
sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang
sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat di butuhkan”.
Inti dari pengertian basis data adalah media penyimpanan data agar dapat
di akses dengan mudah dan cepat. Basis data relasional yang dimplementasikan
dengan tabel-tabel yang saling memiliki relasi seperti pada gambar 2.3.
xxxvi
tabel1
Basis Data
...................
Tabel 2
Tabel n
Sumber : Rosa A.S, M. Salahudin
Gambar 2.3. Ilustrasi Basis Data
Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dalam kebutuhan basis data
apapun bentuknya, baik berupa file teks ataupun Database Management System
(DBMS). Kebutuhan Basis Data dalam sistem informasi meliputi:
1. Memasukkan, menyimpan dan mengambil data
2. Membuat lapo ran berdasarkan data yang telah disimpan
Tujuan dari dibuatnya tabel-tabel adalah untuk menyimpan data kedalam
tabel-tabel agar mudah diakses. Oleh karena itu, untuk merancang tabel-tabel
yang akan dibuat maka dibutuhkan pola pikir penyimpanan data nantinya jika
dalam bentuk baris-baris data (Record) dimana setiap baris terdiri dari beberapa
kolom.
2.9.3.
Database Management System (DBMS)
A.S Rosa dan Shalahudin (2014:43) menyimpulkan “DBMS (Database
Management System) dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai Sistem
Manajemen Basis Data adalah suatu sistem aplikasiyang digunakan untuk
menyimpan, mengelola dan menampilkan data”.
xxxvii
Suatu sistem aplikasi disebut DBMS jika memenuhi syarat sebagai
berikut:
1. Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data
2. Mampu menangani integritas data
3. Mampu menangani akses data yang dilakukan
4. Mampu menangani Backup data
Pentingnya Basis Data bagi perusahaan/organisasi, maka hampir sebagian
besar perusahaan memanfaatkan DBMS dalam mengelola data yang mereka
miliki. Pengelolaan DBMS sendiri biasanya ditangani oleh tenaga ahli spesialis
menangani DBMS yang disebut dengan DBA (Database Administrator).
Berikut ini adalah 4(empat) macam DBMS versi komersial paling banyak
digunakan di dunia saat ini:
1. Oracle
2. Microsoft SQL Server
3. IBM DB2
4. Microsoft Access
Sedangkan DBMS versi Open Source yang cukup berkembang danpaling
banyak digunakan saat ini adalah:
1. MySQL
2. PostgreSQL
3. Firebird
4. Sqlite
xxxviii
Hampir semua DBMS mengadopsi SQL sebagai bahan untuk mengelola
data pada DBMS.
2.9.4. Structutred Query Language (SQL)
A.S Rosa dan Shalahudin (2011:46) menyimpulkan “SQL yaitu bahasa
yang digunakan untuk mengelola dara pada RDBMS”.
SQL awalnya dikembangkan berdasarkan teori aljabar rasional dan
kalkulus. Meskipun SQL diadopsi dan diacu sebagai bahasa standartoleh hampir
sebagian besar RDBMS yang beredar saat ini, tetapi tida semua standar tercantum
dalam SQL diimplementasikan oleh DBMS tersebut. Kadang ada perbedaan hasil
yang ditampilkan oleh DBMS yang berbeda padahal query yang dimasukan sama.
Berikut ini adalah contoh pengaksesan data pada database pada DBMS
dengan SQL yang secara umum terdiri dari 4(empat) hal:
1.
Memasukan data (insert)
2.
Mengubah data (Update)
3.
Menghapus data(delete)
4.
Menampilkan data (Select)
2.9.5. MySQL
Budi (2011:21) menyimpulkan “MySQL adalah software RDBMS yang
dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam
jumlah yangsangat besar, dapat diakses oleh banyak user (multi-user) dan dapat
melakukan proses secara sinkron atau berbarengan (multi-threaded)”.
xxxix
Lisensi MySQL terbagi menjadi dua, dapat menggunakan MySQL sebagai
produk open source dibawah GNU General Public License (gratis) atau dapat
membeli lisensi dari versi komersialnya. MySQL versi komersial tentu memiliki
nilai lebih atau kemampuan-kemampuan yang tidak disertakan pada versi gratis,
pada kenyataannya, untuk keperluan industri menegah kebawah versi gratis masih
dapat digunakan dengan baik.
Berikut ini beberapa alasan memilih MySQL sebagai server database
untuk aplikasi-aplikasi yang dikembangkan:
1. Fleksibel
MySQL dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi Desktop maupun
aplikasi web dengan menggunakan teknologi yang bervariasi, ini berarti
MySQL memiliki fleksibilitas terhadap teknologi yang akan digunakan
sebagai pengembang aplikasi. Seperti PHP, JSP, Java, Delphi, C++,
maupun yang lainya yang menyediakan plug-in dan driver yang spesifik
untuk masing-masing teknologi tersebut.
2. Performa Tinggi
MySQL memiliki mesin query dengan performa yang tinggi, dengan
demikian proses transaksional dapat dilakukan dengan cepat. Hal ini
terbukti dengan digunakannya MySQL sebagai database dari beberapa
aplikasi web yang memiliki traffic (lalu lintas) sangat tinggi.
3. Lintas Platform
MySQL dapat digunakan pada platform atau lingkungan yang beragam,
xl
bisa Microsoft windows, linux atau UNIX. Ini menyebabkan proses migrasi
data (bila dibutuhkan) antar sistem operasi dapat dilakukan lebih mudah.
Misal: jika ingin mengganti sistem operasi dengan mesin server.
4. Gratis
MySQL dapat digunakan secara gratis. Meskpun demikian , ada software
MySQL yang bersifat komersial. Biasanya sudah ditambahi dengan
kemampuan spesifik dan mendapat pelayanan dari technical support.
5. Proteksi Data yang Handal
Perlindungan terhadap keamanan data merupakan hal no satu yang
dilakukan untuk para profesional dibidang database, MySQL menyediakan
mekanisme yang powerfull untul menangani hal tersebut, yaitu dengan
menyediakan fasilitas manajemen user, enkripsi data dan lain sebagainya.
6. Komunitas Luas
Karena penggunanya banyak maka MySQL memiliki komnitas yang luas.
Hal ini berguna jika menemui suatu permasalahan dalam proses
pengolahan data menggunakan MySQL.
2.9.6. Crystal Report 8.0
Kusrini dan Andri (2007: 264) menyimpulkan “Crystal report merupakan
program yang dapat digunakan untuk membuat, menganalisis dan
menterjemahkan informasi yang terkandung dalam database atau program ke
dalam berbagai jenis laporan yang sangat fleksibel.”
Beberapa kelebihan yang dimiliki Crystal Reports, antara lain:
xli
1. Pembuatan laporan dengan Crystal Reports tidak terlalu rumit sehingga
memungkinkan pemrogram pemula sekalipun untuk membuat laporan
tanpa harus melibatkan banyak kode pemrograman.
2. Terintegrasi dengan berbagai bahasa pemrograman lain sehingga
memungkinkan pemrogram memanfaatkannya dengan keahlian sendiri.
3. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format yang popular seperti
Microsoft Office, Adobe Acrobat Reader, HTML, dan sebagainya.
Terdapat dua model untuk mengambil data yang ada di database guna
ditampilkan di laporan, yaitu:
1.
Pull Mode
Proses yang terjadi adalah driver akan melakukan koneksi ke database dan
menarik data yang ada di dalam database tersebut sesuai dengan permintaan.
Dengan model ini, di antara koneksi dalam database dengan perintah SQL akan
menghasilkan data yang ditangani oleh Crystal Reports.
2.
Push Mode
Koneksi ke database digunakan untuk mengambil data dan mengisikan
data tersebut ke dalam Dataset. Data yang berada dalam Dataset selanjutnya
ditampilkan pada laporan. Dengan metode ini memungkinkan untuk membangun
koneksi yang terbagi (sharing) ke dalam aplikasi dan membagi data sebelum
Crystal Reports menerimanya.
xlii
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1.
Sejarah singkat AJB Bumiputera 1912
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah perusahaan
asuransi jiwa milik bangsa indonesia yang pertama dan tertua.
Didirikan di Magelang, Jawa Tengah, pada tanggal 12 februari 1912
oleh suatu Persatuan Guru-guru Hindia Belanda (PGHB). Usaha
asuransi
jiwa
tersebut
dinamakan
onderlinge
Levensverzekering
Maatschappij atau OLMIJ PGHB. Perusahaan ini digagas dan didirikan
oleh Mas Ngabehi Dwidjosewojo, seorang guru di Yogyakarta yang juga
sekretaris Boedi Oetomo sebuah organisasi yang mempelopori gerakan
kebangkitan nasional , dua orang guru lainya yaitu Mas Karto Hadi
Soebroto dan Mas Adinidjojo turut mendirikan perusahaan ini, masing
masing sebagai direkur dan bendahara, bersama R. Soepomo dan M,
Darmowidjojo, kelima pendiri yang juga O.L.MIJ.PGHB ini menjadi
pemegang polis yang pertama.
Bumiputera memulai usahanya tanpa modal. Pembayaran premi
pertama oleh kelima tokoh tersebut dianggap sebagai modal awal
perusahaan.
Dengan
syarat
uang
pertanggungan
tidak
akan
dibayarkan kepada ahli waris pemegang polis yang meninggal sebelum
berjalan tiga tahun penuh. Para peengurus saat itu juga tidak
mengaharapkan
sukarela.
honorarium,
sehingga
mereka
bekerja
dengan
xliii
Perusahaan hanya melayani para guru sekolah Hindia belanda,
kemudian
perusahaan
memperluas
jaringan
pelayanannya
kemasyarakat umum, dan mengganti namanya menjadi O.L.Mij. Boemi
Poetera, yang sekarang dikenal denga AJB Bumiputera 1912. Dengan
semakin berkembangnya AJB Bumiputera 1912, maka pada trahun
1958 secara bertahap kantor pusat dipindahkan ke jakarta, dan pada
tahun 1959 secara resmi kantor pusat AJB Bumiputera 1912 berdomisili
di jakarta.
Salah satu kekuatan bumiputera adalah pada kepemilikan dan
bentuk perusahaan yang unik. Dimana bumiputera adalah satusatunya perusahaan di indonesia yang berbentuk
“mutual” atau
“usaha bersama” Artinya pemilik perusahaan tidak berbentuk PT atau
Koperasi. Hal ini dikarenakan premi yang diberikan kepada perusahaan
sekaligus dianggap sebagai modal Badan Perwakilan Anggota yang
merupakan perwakilan para pemegang polis ikut serta menentukan
garis-garis
besar
haluan
perusahaan,
memilih
dan
mengangkat
direksi , dan ikut serta mengawasi jalannya perusahaan.
Di abad ke-21, dalam kiprahnya membangun bangsa di tengah
arus globalisasi sekaligus mewujudkan cita-cita dan idealisme para
pendiri AJB Bumiputera 1912, dibenak dan di hati para pemegang polis
serta masyarakat indonesia ingin selalu ingin berada dan menjadi
asuransinya bangsa indonesia.
3.2.
Visi dan Misi Perusahaan
3.2.1.Visi
xliv
Menjadikan AJB Bumiputera 1912 sebagai perusahaan asuransi
bumiputera terkemuka di indonesia.
3.2.2.Misi
Mewujudkan visi AJB Bumiputera 1912 melalui peningkatan
komitmen
Perusahaan
kepada
mitra
dan
pengguna
jasa,
perusahaan mempunyai misi sebagai berikut:
1. AJB
Bumiputera
pembangunan
1912
bangsa
turut
dan
berperan
peningkatan
serta
dalam
kesejahteraan
masyarakat melalui jasa asuransi.
2. AJB Bumiputera 1912 senantiasa menyedikan produk yang
inovatif, berkualitas tinggi dan nilai tambah yang optimal
kepada pemegang polis.
3. AJB Bumiputera senantiasa mengadakan pelatihan dan
pendidikan
serta
peningkatan
profesionalisme
bagi
karyawan/wati dengan konpensasi yang sebanding dengan
prestasi sekaligus memperbaiki kesejahteraannya.
3.3.
Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Bumiputera 1912 Kantor Cabang Kedaton
3.3.1.Struktur Organisasi
Kerja
AJB
xlv
KEPALA CABANG
SUPERVISOR
AGEN
KUAK
AGEN
ADMINISTRASI
PRODUKSI
KLAIM
KASIR
KONSERVASI
Gambar 3.1 Struktur Organi sasi
Sumber : AJB Bumiputera 1912 Kc Kedaton
3.3.2.Uraian Tugas Kerja
1. Kepala Cabang
Merencanakan anggaran produksi dan hantaran pendapatan
yang terdiri dari :
1. Bidang produksi atau organisasi (SP, UP, PP) yaitu
perencanaan organisasi keagenan dinas luar.
2. Bidang
premi
lanjutan
tahun
dan
premi
lanjutan
(konservasi)
Wewenang kepala cabang :
1. Menerima dan mengadakan perjanjian kerja keagenan
2. Menyetujui dan mengesahkan pembayaran klaim
xlvi
3. Menyetujui dan mengesahkan biaya operasional
2. Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK)
Bertanggungjawab
terhadap
penyelenggara
administrasi
antara lain:
1. Bertanggungjawab atas keuangan
2. Bertanggungjawab terhadap semua laporan-laporan yang
menyangkut administrasi keuangan
3. Mengawasi pelaksanaan mekanisme tata kerja agen
dibidang konservasi
4. Membuat rencana pengeluaran dana untuk pembayaran
klaim dan dana no kontraktual
5. Membuat cuti kerja
6. Mengkoordinir
semua
kegiatan
administrasi
dan
keuangan.
3. Kasir
1. Penyelenggara transaksi yang masuk dan keluar
2. Menerima setoran premi asuransi
3. Membuat voucher
4. Membuat dan menyusun lembar buku kas (LBK)
4. Administrasi (ADM)
Administrasi tata usaha yang dibagi mejadi tiga bagian ,
yaitu:
1) Bagian konservasi
xlvii
a. Mensuplai kwitansi premi jatuh tempo
b. Mengontrol kwitansi yang dikembangkan
c. Mengentri data setoran premi (DPS) per-hari, minggu,
bulan
2) Bagian produksi dan PJPOL
a. Mendata jumlah pemegang polis
b. Memeriksa data pemegang polis
c. Melaporkan hasil produksi ke kantor administrasi di
kantor wilayah palembang
d. Mendata jumlah PJPOL (Pinjaman jaminan Polis)
e. Mengurus pinjamn polis yang diajukan nasabah
f. Mengurus PJPOL pada saat habis kontrak
3) Bagian klaim
a. Mengurus kliam pada saat habis kontrak , klaim
penebusan dan klaim meninggal dunia
b. Membuat surat klaim dan Membuat DSP
5. Supervisor
Tugas dan tanggungjawanya:
a. Mengenali dan membagi blok kepada agen
b. Memberikan intruksi dan panduan kepada agen tentang
tata cara pemasaran produk asuransi
6. Agen
Tugas dan tanggung jawabnya :
xlviii
a. Dapat
melakukan
perencanaan
dan
pengaturan
pengerjaan
b. Memberikan pelayanan kepada pemegang polis
c. Dapat melakukan pelayanan penagihan premi
d. Dapat melakukan persyaratan perkembangan pasar
3.4.
Logo AJB Bumiputera 1912
Gambar 3.2 Logo AJB Bumiputera1912
Sumber : www.bumiputera.com
3.4.1.Filosof Logo AJB Bumiputera 1912
Logo ini berbentuk sebuah mahkota atau aksesoris kepala
tradisional melambangkan kedaulatan, martabat dan kekuatan yang
terdiri dari tiga figure manusia (membangkitkan memori dari tiga
pendiri
AJB
Bumiputera
1912)
yang
mewakili
kesatuan
dan
kebersamaan bagi seluruh rakyat indonesia dari berbagai lapisan
masyarakat. Logo ini juga memprensentasikan konsep mutualisme
antara tiga pemangku kepentingan AJB Bumiputera
pemegang polis karyawan dan negara.
1912 yaitu
xlix
Simbol mahkota terletak diatas huruf “I” yang berarti indonesia,
merepresentasikan prestasi terbaik dari AJB Bumiputera 1912 sebagai
perusahaan asuransi indonesia yang menguntukan bagi negara dan
masyarakat indonesia. Posisi simbol logo diatas “I” juga menyerupai
sebilah
pohon
yang
merupakan
simbol
pertumbuhan
dan
pembaharuan.
Logo AJB Bumiputera 1912 yang baru berwarna biru gradien
(warna tradisional AJB Bumiputera 1912). Warna biru mewakili
kepercayaan, ketulusan dan ketenangan. Logo ini mengandung arti
modern , inklusif dan mencerminkan karakter tradisional indonesia.
Penggunaan warna tunggal membuat implementasi logo ini menjadi
sangat mudah dan hemat biaya disegenap lapisan organisasi AJB
Bumiputera 1912 diseluruh indonesia.
Sumber : www.bumiputera.com
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.
Laporan Aktivitas Selama Praktek Kerja Lapangan
Penelitian ini dilakukan di AJB Bumiputera 1912 Kc. Kedaton yang
berada di jalan Urip Sumoharjo No 22A Kedaton Badarlampung. Banyak hal yang
telah penulis pelajari selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) seperti
l
mengisi dan mencari data nasabah dibuku produksi, membantu melayani nasabah
baru yag ingin masuk asuransi, menyusun dan memeriksa kwitansi yang sudah
kadaluarsa, merekap kwitansi premi, dan mencatat daftar SP (Surat Permintaan)
yang telah menjadi polis. Flowchart kerja dapat dilihat pada gambar 4.1.
Mulai
Data Calon
Pemegang Polis
Pemilihan Jenis
Asuransi
Pembayaran Premi
Pertama
Selesai
Gambar 4.1. Flowchart Kerja
Berdasarkan flowchart kerja pendaftaran asuransi dimulai dari data calon
pemegang polis yaitu data identitas diri calon pemegang polis, pekerjaan calon
pemegang polis, alamat calon pemegang polis, data calon tertanggung, data
asuransi, data penerima santunan (ahli waris), dll. Setelah mengisi blanko Surat
Permintaan dan memilih jenis asuransi, maka calon pemegang polis membayar
premi pertama kepada bagian produksi.
4.1.1. Fungsi yang terkait dalam Dokumen yang Digunakan
Deskripsi beberapa bagian yang terkait dalam Sistem adalah :
1.
Bagian Produksi
Bagian Produksi memp