Slide metlit akuntansi yang ok
PERTEMUAN 1
RISET ILMIAH
PERTEMUAN 1
RISET ILMIAH
Riset
peng
etahu
an
1
1
1
1
1
RISET
Riset diartikan sebagai suatu pemerikasaan atau
pengujian yang teliti dan kritis dalam mencari
fakta, atau prinsip-prinsip penyelidikan yang
tekun guna memastikan suatu hal. Dari beberapa
pendapat para ahli riset dapat didefenisikan
sebagai suatu usaha untuk menemukan suatu hal
menurut metode ilmiah, sehingga riset memiliki
tiga unsur penting, yaitu sasaran, usaha untuk
mencapai sasaran dan metode ilmiah.
Pengetahuan disebut Ilmiah apabila memenuhi syarat-syarat :
1. Bersifat obyektif, yaitu sesuai dengan kenyataan
2. bersifat luas, yaitu mencakup semua
3. Bersifat dalam, yaitu mencari akar masalah dan alternative
pemecahannya.
4. bersifat relatif, yaitu bersandar pada asumsi-asumsi tertentu apabila
asumsi-asumsinya berubah, maka nilainyapun berubah.
5. Dapat diabstraksikan, yaitu tidak terpisah dengan ilmu-ilmu lainnya
namun dapat dipisahkan.
6. dapat dikongkritisasi, yaitu dapat dijawab secara kongkrit.
7. Berupa system, yaitu tidak terlepas dari ilmu lain serta memiliki input,
proses dan output.
8. Berkembang, yaitu dapat menjawab masalah yang kompleks,
9. Memiliki disiplin dan metodis instrumentalis, yaitu ilmu dapat dibuat
konsep dan modelnya.
Kriteria Riset Ilmiah
1. Dapat menyatakan tujuan dengan sejelas-jelasnya
2. Menggunakan landasan teoritis dan metode pengujian
data yang relevan
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari telaah
teoritis atau berdasarkan pengungkapan data, [
4. Telah mempunyai kemampuan untuk diuji ulang
5. Memilih data dengan tepat sehingga hasilnya dapat
dipercaya
6. Menarik kesimpulan secara obyektif
7. Melaporkan hasil secara parsimony
8. Hasil penelitian dapat digeneralisasi
Langkah-langkah Riset
Mendefinisikan dan merumuskan masalah
Menyusun landasan teori atau melakukan studi
kepustakaan
Memformulasikan hipotesis
Menentukan model
Mengumpulkan data
Mengolah dan menyajikan data
Menganalisis dan menginterpretasi
Membuat kesimpulan dan rekomendasi (saran)
Membuat laporan
1.Mendefinisikan dan Merumuskan
Masalah
Hal-hal yang dapat dipermasalahkan dalam
penelitian adalah masalah atau peluang,
dimana pendefinisiannya harus jelas baik
keluasannya maupun kedalamannya.
Masalah diartikan sebagai suatu situasi
dimana suatu fakta yang terjadi sudah
menyimpang dari batas-batas toleransi yang
diharapkan.
Sedangkan peluang merupakan suatu kondisi
eksternal yang menguntungkan jika dapat
diraih dengan usaha-usaha tertentu, tetapi
juga dapat menjadi ancaman bila peluang itu
dapat dimanfaatkan oleh pesaing.
Contoh statement masalah
Adanya gejala penurunan kepuasan kerja
karyawan
Penjualan suatu produk tidak meningkat dan
menurun dari waktu ke waktu padahal biaya
promosi meningkat.
Contoh peluang
Adanya pasar lain yang potensial tetapi belum
dimanfaatkan
Adanya tawaran SDM yang menguasai
teknologi tertentu yang ternyata dibutuhkan
perusahaan.
Penggunaan sistem yang terkomputersasi akan
mempercepat proses transaksi
Setelah masalah diketahui, selanjutnya dibuat suatu
rumusan masalah yang tujuannya adalah agar peneliti
maupun pengguna hasil penelitian mempunyai
persepsi yang sama dengan penelitian yang
dihasilkan. Ditinjau dari pertanyaan-pertanyaan yang
berpola 5W+1H (what, why, where, who dan how)
Contoh :
Rumusan permasalahan :
Menggunakan desain deskriptif yang sulit dihipotesiskan
Menganalisis aspek-aspek kepuasan kerja karyawan dan
karyawati bagian penjualan produk sepatu di PT. X
Menggunakan desain kausal yang mudah dihipotesiskan
Menganalisis pengaruh biaya promosi terhadap penjualan produk
sepatu di PT. X
2. Menyusun landasan teori atau melakukan
studi kepustakaan
Untuk melakukan penelitian seperti
pembuatan suatu model atau ingin
membandingkan apa yang seharusnya terjadi
dengan kejadian sebenarnya maka
digunakanlah teori.
Penggunaan teori dapat mengacu pada bukubuku teks ataupun penelitian orang lain. Hal
ini merupakan keharusan.
3. Memformulasikan hipotesis
Hipotesis merupakan anggapan sementara
tentang suatu fenomena tertentu yang akan
diselidiki.
Kegunaannya untuk membantu peneliti
untuk mencapai hasil penelitiannya.
Tidak semua riset menggunakan hipotesis,
khususnya riset yang menggunakan desain
deskriptif dan desain eksploratori
Contoh :
Rumusan masalah :
Menganalisis pengaruh biaya promosi terhadap
penjualan produk sepatu di PT. X
Formula Hipotesis :
Tidak ada pengaruh antara biaya promosi terhadap
penjualan.
4. Menentukan model
Model merupakan contoh mengandung
unsur yang bersifat menyederhanakan untuk
ditiru.
Model dipergunakan untuk membayangkan
kemungkinan-kemungkinan setelah
mengetahui data serta asumsi-asumsinya,
sehingga keadaan menjadi lebih jelas dan
kemungkinan apa yang dapat terjadi juga
dapat dibayangkan.
Pentingnya pemakaian model dalam analis
adalah untuk :
Mengetahui hubungan antara masalah yang
dipecahkan dengan unsur-unsur yang terkait
Mengetahui hubungan antar unsur-unsur tadi
Merumuskan hipotesis mengenai hakikat
hubungan antar unsur.
Contoh:
Dalam ilmu komputer, model pengujian
(testing) dapat dipakai untuk menguji beban
suatu server
Dalam ilmu ekonomi manajemen, model
matematis dapat dipakai untuk menguji
hubungan antar fenomena
5. Mengumpulkan data
Data merupakan bahan baku informasi yang
sangat penting dalam melakukan penelitian.
Dalam melakukan pengumpulan data harus
menggunakan teknik-teknik yang tepat.
Jika pengumpulan data dilakukan dengan
cara yang salah, maka akan mengakibatkan
informasi menjadi salah, sehingga hasil
penelitianpun tidak dapat
dipertanggungjawabkan
6. Mengolah dan menyajikan data
Setelah data dikumpulkan, selanjutnya data
diolah sehingga dapat menyajikan informasi
yang lebih mudah untuk diinterpretasikan
dan dianalisis lebih lanjut.
Seperti dalam bentuk tabel, grafik dan nilai
statistik.
Untuk kemudahan, dapat dipergunakan
program komputer yang mendukung.
7. Menganalisis dan menginterpretasi
Setelah data diolah, kemudian informasi
hasil olahan di analisis lebih lanjut dengan
menggunakan alat-alat analisis yang sesuai
dengan tujuan riset agar menghasilkan
kajian yang cukup tajam, mendalam dan
luas.
Alat-alat analisis kuantitatif maupun
kualitatif dapat dipilih sesuai dengan
bidangnya, tujuannya dan desain
penelitiannya.
8. Membuat kesimpulan dan rekomendasi
(saran)
Setelah melakukan analisis dan interpretasi,
selanjutnya peneliti membuat generalisasi
(kesimpulan umum) berdasarkan batasanbatasan penelitian yang ada dan sesuai
dengan hipotesis yang diajukan.
Selain itu juga perlu menyajikan saran,
karena penelitian biasanya memiliki
keterbatasan-keterbatasan atau asumsiasumsi.
Jika riset merupakan riset terapan, maka agar
hasil riset dapat diterapkan dengan baik maka
bisa saja ada saran-saran yang perlu
dipertimbangkan oleh pelaksana hasil riset.
Jika riset merupakan riset dasar, artinya riset
yang bertujuan untuk kepentingan teori,
dengan adanya keterbatasan penelitian
biasanya disarankan agar peneliti yang
selanjutnya untuk menindaklanjuti hasil riset
ini dengan menggunakan asumsi-asumsi yang
lain. Sehingga dapat dihasilkan suatu scientific
law yang berlaku umum.
9. Membuat laporan
Akhirnya hasil kerja dari penelitian harus
dibuat dalam bentuk suatu laporan tertulis
sesuai dengan teknik atau aturan-aturan
penulisan tertentu.
S1 skripsi, S2 tesis, S3 disertasi.
Selanjutnya, laporan tersebut akan dikaji
secara bersama-sama untuk diputuskan
apakah hasil kajian ini perlu diubah,
diperbaiki, dilanjutkan atau ditolak menjadi
sebuah karya yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Proposal Riset yang dibiayai
Suatu riset yang dibiayai oleh pihak lain
(eksternal) biasanya dilakukan untuk :
Mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Keperluan pengembangan dalam suatu
organisasi/perusahaan
Memecahkan suatu permasalahan tertentu
Menciptakan inovasi baru
Dan lain lain
Proposal Penelitian yang dibiayai
Judul
Latar belakang masalah
Identifikasi masalah
Batasan masalah
Batasan penelitian
Rumusan masalah
Hipotesis penelitian
Metode penelitian
Jadwal Pelaksanaan
Personalia Penelitian
Perkiraan Biaya Penelitian
Tinjauan pustaka
Kerangka pemikiran
Contoh Susunan Proposal Penelitian yang
dibiayai di DIKTI
Pendahuluan
Rumusan masalah
Tinjauan pustaka
Tujuan Penelitian
Metode penelitian
Jadwal Pelaksanaan
Personalia Penelitian
Perkiraan Biaya Penelitian
Proposal Riset Skripsi
Skripsi : laporan pekerjaan lapangan dan
membaca buku-buku dalam rangka
membentuk konsep baru yang meliputi fakta
serta mengembangkan hipotesis antara
variabel-variabel yang dijabarkan konsep
tersebut.
Sebelum melaksanakan suatu penelitian
untuk menyusun tugas akhir (skripsi),
mahasiswa diwajibkan menyusun suatu
proposal penelitian (usulan penelitian) yang
menggambarkan secara menyeluruh rencana
karya ilmiah/penelitian yang akan
dilaksanakan.
Usulan tersebut menguraikan masalah utama
yang akan diteliti, pendekatan untuk
pemecahan masalahnya melalui kerangka
pemikiran.
Proposal Skripsi pada umumnya
Judul
Latar belakang masalah
Identifikasi masalah
Batasan masalah
Batasan penelitian
Rumusan masalah
Hipotesis penelitian
Metode penelitian
Tinjauan pustaka
Kerangka pemikiran
Menilai Proposal Riset
Proposal riset skripsi
Dinilai oleh para dosen
Proposal riset yang dibiayai
Dinilai oleh suatu tim yang ditunjuk
Tugas kelompok :
Buat kelompok (maks 5 orang per kelompok)
Cari satu topik di sekitar lingkungan anda yang
dapat dijadikan penelitian ilmiah.
PERTEMUAN 2
METODE
RISET
Metode Reset merupakan prosedur atau caracara tertentu yang digunakan untuk
memperoleh pengetahuan yang disebut
dengan ilmu/pengetahuan ilmiah
(Senn,1971:4-6).
Jadi metode reset merupakan epistemologi
ilmu yang mengkaji sumber-sumber untuk
memperoleh kajian yang benar.
Jenis-Jenis Metode Riset
Metode
Metode
Metode
Metode
Metode
Sejarah
Deskriptif
Eksperimen
Kausal – Komparatif (Ex-Post Facto)
Partisipatoris
1.Metode Sejarah
Metode penelitian sejarah adalah metode
atau cara yang digunakan sebagai pedoman
dalam melakukan penelitian peristiwa dan
permasalahannya. Dengan kata lain, metode
penelitian sejarah adalah instrumen untuk
merekonstruksi peristiwa sejarah (history as
past actuality) menjadi sejarah sebagai kisah
(history as written).
Metode sejarah digunakan sebagai metode
penelitian, pada prinsipnya bertujuan untuk
menjawab enam pertanyaan (5 W dan 1 H)
yang merupakan elemen dasar penulisan
sejarah, yaitu what (apa), when (kapan),
where(dimana), who (siapa), why (mengapa),
dan how (bagaimana).
Secara garis besar metode penelitian sejarah
meliputi proses pencarian dan pengumpulan
sumber serta pengolahan data sehingga
diperoleh fakta. Proses ini teraplikasikan
dalam tahap-tahap, yaitu : 1.Heuristik,
2. kritik,
3. Interpretasi,
4. Historiografi atau penulisansejarah
2.Metode Deskriptif
Pengertian metode deskriptif menurut
Sugiyono (2009:21) adalah sebagai berikut:
“Metode deskriptif adalah metode yang
digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi
tidak digunakan untuk membuat kesimpulan
yang lebih luas.”
Metode Eksperimen
Sudjana, 1980 mengemukakan bahwa prinsip dasar
dalam desain ini adalah replikasi, randomisasi dan
kontrol lokal.
Konsep eksperimentasi menurut Ary (1972) dapat
disederhanakan menjadi 3:
Variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasi
Semua variabel, kecuali variabel terikat adalah
konstan
Pengaruh pemanipulasian variabel bebas atas
variabel terikat dapat diamamti atau diukur.
Metode Kausal-Komparative (Ex Post Facto)
Gay,
1976 menyampaikan bahwa penelitian ini berjalan dengan
cara menentukan akibat lalu menemukan sebab.
Kerlinger,
1976 berpendapat bahwa penelitian ini merupakan
pencarian empirik yang sistematik dimana peneliti tidak dapat
mengontrol variabel bebasnya karena peristiwa telah terjadi atau
karena sifatnya tidak dapat dimanipulasi.
Pendekatan Ex post facto “setelah kejadian” pada
awalnya mengamati akibat dan kemudian mencoba
menentukan sebab, sedangkan dalam penelitian
eksperimen pada mulanya menciptakan sebab, secara
sengaja membuat kelompok berbeda dan kemudian
mengamati akibat perbedaan itu pada variabel terikat
Metode Partisipatoris
Prinsip metode ini diantaranya: memiliki
implikasi ideologi, memberikan manfaat
langsung kepada masyarakat, melibatkan
semua partisipan yang terlibat dalam riset
PERTEMUAN 3
DESAIN
RISET
DESAIN RISET
Desin riset merupakan semua proses yang
diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelititan yang ciri-cirinya
adalah (umar, 2001) :
1. Desain dalam merencanakan penelitian
Pemilihan desain biasanya dimulai ketika
peneliti sudah merumuskan hipotesisnya.
Desain untuk perencanaan penelitian ini
bertujuan untuk melaksanakan penelitian
sehingga dapat diperoleh suatu logika, baik
dalam pengujian hipotesis maupun dalam
membuat kesimpulan.
2.Desain dalam melaksanakan penelitian
Suchman, yang dikutib Natsir (1988), desain
dalam pelaksanaan penelitian dibagi atas 4
macam yaitu:
Desain
sampel
Desain instrumen
Desain analisis
Desain administrasi
Jenis Desain Riset, menurut Selltiz, et al
(1964), dikutip dalam Umar (2001),
Desain Eksploratori
Desain Deskriptif
Desain Kausal
Desain penelitian mencakup 4 kegiatan :
Desain data : menentukan jenis data, termasuk
penentuan desain sampel yang representatifyang
sesuai dengan tujuan riset maupun kesimpulan
yang akan diambil.
Desain instrumen : pengumpulan data, misalnya
kuesioner, perlu dievaluasi terlebih dahulu agar
data yang nantinya terkumpul tetap sesuai
dengan apa yang dibutuhkan.
Desain analisis : langkah ini memerlukan alatalat analisis seperti metode statistika.
Desain administrasi
Penelitian kuantitatif adalah penelitian
ilmiah yang sistematis terhadap bagianbagian dan fenomena serta
hubungan-hubungannya
Tujuan penelitian kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan
model-model matematis, teori-teori dan/atau
hipotesis yang berkaitan dengan fenomena
alam.
Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran
data kuantitatif dan statistik objektif melalui
perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang
atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah
pertanyaan tentang survei untuk menentukan
frekuensi dan persentase tanggapan mereka.
Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari populasi
sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya
pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari
setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan
ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari
penemuan dapat diproyeksikan ke seluruh populasi
dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini
adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau
penelitian kuantitatif.
Penelitian Kualitatif
penelitian kualitatif adalahsalah satu
prosedur penelitian yng menghasilkan data
deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan
perilaku orang-orang yang diamati.
Penelitian kualitatif bertujuan untuk
mendapatkan pemahaman yang sifatnya
umum terhadap kenyataan sosial dari
perpektif partisipan.
Perbedaan pendekatan kualitatif dan
kuantitatif yaitu:
1. Konsep yang berhubungan dengan
2.
3.
4.
5.
6.
pendekatan
Dasar Teori
Tujuan
Desain
Data
Sampel
7. Teknik
8. Hubungan dengan yang diteliti
9. Analisa Data
PERTEMUAN 4
Topologi
Data
Data Primier dan Sekunder
Data sekunder merupakan data yang sudah
tersedia sehingga kita tinggal mencari dan
mengumpulkan.
data primer adalah data yang hanya dapat
kita peroleh dari sumber asli atau pertama.
Prosedur pengumpulan data antara lain
adalah dengan cara :
Wawancara atau interiviu adalah sebuah dialog yang dilakukan
oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi
dari terwawancara.
Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui.
Dipandang dari cara menjawab kuesioner dapat dibedakan atas :
Observasi adalah cara pengambilan data dengan pengamatan
langsung yang dapat dilakukan dengan menggunakan seluruh
alat indera.
Kuesioner terbuka : kuesioner yang memberi kesempatan
kepada responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri.
Kuesioner tertutup : kuesioner tertutup yang sudah disediakan
jawbannya sehingga responden tiggal memilih.
Data Internal dan Eksternal
Data internal adalah data yang diambil dari
dalam tempat di lakukannya penelitian.
Contoh : Data penjualan perusahaan sendiri
Data eksternal adalah data yang diambil dari
luar tempat di lakukannya penelitian.
Contoh : Data penjualan perusahaan lain
untuk jenis produk yang sama dengan produk
Data Time Series dan Gross Section
• Time Series (Runtun waktu) data yakni jenis
data yang dikumpulkan menurut urutan waktu
dalam suatu rentang waktu tertentu. Jika
waktu dipandang bersifat diskrit (waktu dapat
dimodelkan bersifat kontinu), frekuensi
pengumpulan selalu sama (equidistant).
Dalam kasus diskrit, frekuensi dapat berupa
misalnya detik, menit, jam, hari, minggu,
bulan atau tahun. Model yang digunakan
adalah model-model time series, yang menjadi
fokus dari perkuliahan ini.
Cross-section data, yakni jenis data yang
dikumpulkan untuk/pada sejumlah
individu/kategori untuk sejumlah variabel
pada suatu titik waktu tertentu. Model yang
digunakan untuk memodelkan data tipe ini
seperti model regresi (cross-section)
Data dengan Variable Bebas dan variable
Tidak Bebas
variabel bebas atau independent sering
disebut juga variabel predictor, stimulus,
input, antencendent atau variabel yang
mempengaruhi. Variabel bebas merupakan
variabel yang menjadi sebab timbulnya atau
berubahnya variabel dependen (terikat).
Sehingga variabel independent dapat
dikatakan sebagai variabel yang
mempengaruhi.
variabel dependen atau terikat sering juga
disebut variabel criteria, respond an output
(hasil). Variabel dependen merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel independent
(bebas)
Data Berskala
Skala merupakan suatu prosedur
pemberian angka atau symbol lain
kepada sejumlah ciri suatu obyek agar
dapat menyatakan karakteristik angka
pada ciri tersebut.
Berdasarkan skala data dapat dipisahkan
menjadi:
1. Skala
2. Skala
3. Skala
4. Skala
Nominal
Ordinal
Interval
Ratio
PERTEMUAN 5
TEKNIK
SAMPLING
Dasar Pemikiran
Dasar pemikiran digunakannya sampel di
dalam suatu penelitian adalah agar
dalam penelitian tersebut dapat diperoleh
kecermatan yang tinggi, penghematan
biaya,waktu dan tenaga.
Penelitian eksperimen menggunakan sample
yang relative kecil, maka teknik pengambilan
sample harus dilakukan dengan baik dalam arti
tepat dan benar. Halini dimaksudkan untuk
menjamin ketepatan generalisasi hasil
eksperimen.
Teknik pengambilan sampel dibedakan
menjadi dua macam, yaitua. Teknik acak b.
Teknik non ± acak
UKURAN SAMPEL
• Banyak cara menentukan ukuran sampel dari suatu
populasi.
• Beberapa ahli mengemukakan berbagai cara yang
berbeda.
UKURAN SAMPEL
Ukuran sampel harus mewakili populasi.
Ukuran sampel mempengaruhi tingkat
kesalahan yang terjadi.
Semakin banyak ukuran sampel maka
semakin kecil tingkat kesalahan generalisasi
yang terjadi dan sebaliknya
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
UKURAN SAMPEL
tingkat presisi yang diinginkan (level of
precisions)
derajat keseragaman (degree of
homogenity).
Banyaknya variabel yang diteliti dan
rancangan analisis
biaya, waktu, dan tenaga yang tersedia .
(Singarimbun dan Effendy, 1989).
Penentuan ukuran sampel:
Derajat Keseragaman Populasi (degree of homogenity). Semakin
tinggi tingkat homogenitas populasi semakin kecil ukuran sampel
yang boleh diambil; semakin rendah tingkat homogenitas
populasi semakin besar ukuran sampel yang harus diambil.
Tingkat Presisi yang diinginkan (level of precisions). Semakin
tinggi tingkat pesisi yang diinginkan peneliti, semakin besar
sampel yang harus diambil.
Banyaknya variabel yang diteliti dan rancangan analisis yang
akan digunakan. Semakin banyak variabel yang akan dianalisis,
misalnya dengan menggunakan rancangan analisis tabulasi
silang atau uji
chi-square of independen (uji chi kuadrat),
mengingat
adanya
persyaratan
pengujian
hubungan
antarvariabel yang tidak membolehkan adanya nilai frekuensi
hasil penelitian < 1, maka ukuran sampelnya harus besar.
Alasan-alasan Peneliti (waktu, biaya, tenaga, dan lain-lain).
Tingkat kesalahan
HUBUNGAN ANTARA UKURAN SAMPEL DAN
TINGKAT KESALAHAN
Ukuran
Sampel
Prosedur Penentuan Sampel
Identifikasi
Identifikasi populasi
populasi target
target
Memilih
Memilih Kerangka
Kerangka sampel
sampel
Menentukan
Menentukan Metode
Metode
Pemilihan
Pemilihan Sampel
Sampel
Merencanakan
Merencanakan Prosedur
Prosedur
Pemilihan
Unit
Pemilihan Unit Sampel
Sampel
Menentukan
Menentukan ukuran
ukuran Sampel
Sampel
Menentukan
Menentukan unit
unit sampel
sampel
Pelaksanaan
Pelaksanaan Kerja
Kerja Lapangan
Lapangan
Populasi
Populasi
Mahasiswa
Mahasiswa Program
Program Studi
Studi
Manajemen
Manajemen Pendidikan
Pendidikan Unpak
Unpak
Prosedur
Prosedur
Setelah
Setelah populasi
populasi ditetapkan,
ditetapkan,
kerangka
kerangka sampling
sampling dibuat,
dibuat, teknik
teknik
sampling
simple
random
sampling simple random sampling
sampling
Kerangka
Kerangka sampel
sampel
No
Nama
No
Nama
01
Suli
01
Suli
002
Rofiq
2
Rofiq
003
Prio
….
3
Prio
….
95
Malik
95
Malik
Teknik
Teknik sampling
sampling
Probablitas:
Probablitas: Simple
Simple random
random
Sampling
Sampling
maka
maka dilakukan
dilakukan pengundian
pengundian
Menentukan
Menentukan ukuran
ukuran sampel
sampel
Misal
Misal sampel
sampel yang
yang ditetapkan
ditetapkan 20
20
orang
orang
Unit
Unit sampel
sampel
Berdasarkan
Berdasarkan undian
undian diperoleh
diperoleh
sampe:
sampe: 02,05,01,08,65,85,92,
02,05,01,08,65,85,92,
18,17,15,13,25,27,29,45,44,42,
18,17,15,13,25,27,29,45,44,42,
Hair et al (1998)
Rasio antara jumlah subjek dan jumlah
variabel independen dalam analisis
multivariat dianjurkan sekitar 15 sampai
20 subjek per variabel independen
Menentukan ukuran sampel menurut Gay
Ukuran minimum sampel yang dapat
diterima bedasarkan pada desain
penelitian yang digunakan, yaitu :
Metode deskriptif, minimal 10% populasi
untuk populasi yang relatif kecil min 20%
Metode deskriptif-korelasional, minimal 30
subyek
Metode ex post facto, minimal 15 subyek
per kelompok
Metode eksperimental, minimal 15 subyek
per kelompok
TEKNIK SAMPLING
• Proses pemilihan jenis sampel dengan
memperhitungkan besarnya sampel yang
akan dijadikan sebagai subjek/objek
penelitian.
• Pemilihan sampel harus bersifat
representatif, artinya sampel yang dipilih
mewakili populasi baik dari karakteristik
maupun jumlahnya.
Tipe-Tipe Teknik Sampling
Teknik Sampling Random (Probability
Sampling)
Simple Random Sampling
Stratified Sampling
Cluster Sampling
Systematical Sampling
Teknik Sampling Non-Random (Non Probability
Sampling)
Convenience Sampling
Purposive Sampling
Quota Sampling
PERTEMUAN 6
Metode dan
Instrumen
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik
atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data.
Instrument diartikan sebagai alat Bantu dan
merupakan sarana yang dapat diwujudkan
dalam benda.agar data yang dikumplkan baik
dn benar, instrument pengumpulan datanya
pun harus baik.
Kriteria instrumen yang baik
1.
2.
3.
4.
5.
Reliabilitas
Validitas
Sensitivitas
Obyektivitas
Fisibilitas
Langkah penyusunan instrumen
Tentukan variabel yang terpakai dalam penelitian (terlihat dari
judul).
Variabel tersebut dicarikan jabarannya dalam bentuk sub variabel
yang diketahui dari teori atau penelitian terdahulu.
Sub variabel dicarikan jabarannya dalam bentuk indikator-indikator
jika ada.
Indikator dicarikan jabarannya dalam bentuk sub indikator jika ada.
Apabila jika sub indikator masih dapat dibagi lagi menjadi
komponen terkecil, maka komponen ini dijadikan sebagai butir-butir
pertanyaan dan sebaiknya tersusun menurut hierarki agar mudah
dipakai dalam analisis berikutnya
Seluruh butir pertanyaan yang telah selesai ditentukan, pada
gilirannya akan ditempatkan pada lembaran instrumen seperti
angket (kuesioner).
Metode/Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan
jembatan yang menghubungkan peneliti
dengan dunia sosial yang ditelitinya. Melalui
metode yang dipilih, peneliti dapat
mengumpulkan berbagai data yang
diperlukan guna menjawab research
questions yang ada.
Metode pengumpulan data yang dapat
dilakukan peneliti:( Efferin, 2004)
Wawancara (interview)
Kuesioner (questionnaire)
Dokumentasi (documentations)
Observasi (observation)
Teknik membuat skala
1. Skala likert
2. Skala Guttman
Cara membuat kuesioner
Komponen inti kuesioner, Emory (1995):
a.Subyek
b.Adanya ajakan
c.Adanya petunjuk pengisian kuesioner
d.Adanya pertanyaan maupun
pernyataan beserta tempat mengisi
jawaban, baik secara tertutup, semi
tertutup ataupun terbuka
Kuesioner sebagai kertas kerja (lihat buku
riset akuntansi Husein Umar, 2001, hal 99)
Simbol-Simbol Desain
Formulir
Formulir merupakan secarik kertas yang memiliki
ruang untuk diisi, berupa blangko-blangko untuk
mencatat suatu transaksi. Formulir yang telah diisi dan
dijadikan arsip dinamakan dokumen.
Formulir dapat digolongkan berdasarkan tujuan
penggunaannya, misalnya minta dilakukannya
tindakan, bukti permintaan, penawaran dll.
Beberapa dasar merancang formulir (lihat buku riset
akuntansi Husein Umar, 2001, hal 104)
Kapan formulir diperlukan
Jika
kejadian harus dicatat
Jika informasi tertentu harus dicatat
berulang kali
Jika berbagai informasi yang saling
berhubungan perlu disatukan dalam tempat
yang sama
Jika dibutuhkan untuk menetapkan tanggung
jawab terjadinya transaksi.
Faktor dalam merancang formulir
siapa yang membutuhkan atau yang
mendapatkan informasi dlm formulir
adakah formulir lain yang sekarang digunakan
memiliki informasi yang sama
elemen apa yang hrs dicantumkan dlm formulir
apakah formulir tsb memerlukan tulisan tangan
atau pemrosean mesin
apakah formulir tersebut diisi dengan pinsil,
tinta, mesin ketik dll
apakah formulir akan diarsip
PERTEMUAN 9
ALAT-ALAT
ANALISIS
AKUNTANSI
Rasio finansial atau Rasio Keuangan
merupakan alat analisis keuangan
perusahaan untuk menilai kinerja suatu
perusahaan berdasarkan perbandingan data
keuangan yang terdapat pada pos laporan
keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan
aliran kas). Rasio menggambarkan suatu
hubungan atau perimbangan (mathematical
relationship) antara suatu jumlah tertentu
dengan jumlah yang lain.
Jenis-jenis Rasio Keuangan
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Likuiditas.
Pengungkit/leverage
Profitabilitas.
Nilai Pasar.
Metode Penilaian Investasi
Metode
Metode
Metode
Metode
Metode
periode pengembalian
nilai sekarang bersih
indeks profitabilitas
internal rate of return – IRR
modified internal of return - MIRR
Model Linier Programming
Pemrograman Linier disingkat PL merupakan
metode matematik dalam mengalokasikan
sumber daya yang terbatas untuk mencapai
suatu tujuan seperti memaksimumkan
keuntungan dan meminimumkan biaya. PL
banyak diterapkan dalam masalah ekonomi,
industri, militer, social dan lain-lain
PERTEMUAN 10
ALAT ANALISIS STATISTIK
UNTUK METODE RISET
AKUNTANSI
PERTEMUAN 11
Cara Mengolah Data
Reset dan Menyajikan
Hasil Reset
Langkah-Langkah Menganalisis Masalah
1. Identify, mengidentifikasi masalah
2. Understand, memahami kerja sistem
yang ada
3. Analyze, menganalisis sistem
4. Report, membuat laporan hasil
analisis
Struktur Penulisan Ilmiah
Susunan struktur Penulisan Ilmiah adalah
sebagai berikut :
1.Bagian Awal
2.Bagian Pokok :
Bab Pendahuluan
Bab Landasan Teori
Bab Pembahasan
Bab Penutup
3. Bagian akhir
Ketentuan Daftar Pustaka
1. Daftar pustaka disusun berdasarkan
urutan alfabet nama pengarang
2. Nama pengarang susunannya dibalik,
dimulai nama belakang atau nama keluarga
(jika ada), nama kecil (jika perlu), diikuti
nama depan, dan gelar (jika perlu).
3. Jarak antarbaris dalam satu pokok pustaka
1 spasi, sedangkan jarak antarpokok pustaka
2 spasi
4. Setiap pokok pustaka diketik dari margin
sebelah kiri, sedangkan baris kedua dan
5. Jika ada dua karya tulis atau lebih oleh pengarang
yang sama, maka nama pengarang pada pokok
pustaka kedua, ketiga, dan seterusnya diganti
dengan garis lurus 5-7 ketukan;
6. Jika ada dua atau lebih buku/karya tulis oleh
pengarang yang sama pada tahun yang sama, maka
penulisan tahun penerbitan ditam-bahkan huruf kecil
di belakangnya (1990 a, 1990 b, dst.).
7. Tahun penerbitan yang dicantumkan dalam daftar
pustaka adalah tahun penerbitan pada urutan
terakhir (jika buku tersebut bukan merupakan
terbitan pertama).
8. Judul buku diketik dengan huruf tebal, atau huruf biasa yang
diberi garis bawah, atau huruf miring.
9. Jika ditulis oleh seorang pengarang, nama pengarang
susunannya dibalik, dimulai dari nama belakang.
10. Jika buku yang dipakai terdiri dari dua jilid atau lebih, maka
setelah penulisan judul dicantumkan (jilid ….) atau (edisi ….).
11. Jika ditulis oleh lembaga/komisi/organisasi/institusi, nama
lemba-ga/komisi/organisasi/institusi sebagai pengganti nama
penga-rang.
Contoh: Departemen Pertambangan RI. 2001 (judul) …….
dst.
12. Jika ditulis oleh dua atau tiga orang pengarang:
* Nama pengarang pertama susunannya dibalik;
* Nama pengarang kedua (dan ketiga) susunannya tidak dibalik;
* Urutan penulisan nama pengarang sesuai dengan urutan dalam
buku/sumber referensi, nama penulis utama diletakkan paling depan. Contoh:
Rahman, Andi; Rahmad Hidayat; dan Saiful Bahri. 1989. Termodinamika.
Jakarta: Erlangga.243 halaman.
13. Jika satu buku/sumber referensi ditulis oleh lebih dari tiga orang: yang ditulis
hanya nama pengarang pertama dengan susunan penulisan nama pengarang
dibalik, diikuti (et.al.) atau (dkk.) di belakangnya.
Contoh: Hidayat, Rahmad (dkk.). 1990. Perpindahan Panas. .……dst.
14.. Jika tanpa nama pengarang (anonim), maka langsung ditulis judul
buku/referensi, diikuti data-data publikasi lain. Akan tetapi jika buku/sumber
referensi tersebut tidak ada data publikasi sebagai data pendukung, sebaiknya
tidak dipakai sebagai referensi dalam karya ilmiah kita.
15. Jika pada buku/sumber referensi tersebut sudah ada perubah-
an/ralat/revisi, maka setelah judul buku dituliskan (edisi revisi) atau
(ed.rev.), atau (rev.ed.).
16. Judul artikel atau karya ilmiah lain yang disejajarkan dengan
artikel (misalnya makalah, skripsi, tesis, disertasi yang tidak
dipublikasikan) penulisannya diapit tanda petik ganda (“
17. Buku yang ada nama pengarang dan nama editor, maka:
* Yang ditulis dalam daftar pustaka adalah nama editor, diikuti (ed.)
atau (eds.) di belakangnya;
* Jika editornya lebih dari seorang, cara penulisan nama editor
sama dengan penulisan nama pengarang.
Contoh: Syamsuri, dkk. (eds.). 2004. Motor Bakar. Surabaya: Bina
Ilmu.
PERTEMUAN 12
BAHASAN KASUS
RISET ILMIAH
PERTEMUAN 1
RISET ILMIAH
Riset
peng
etahu
an
1
1
1
1
1
RISET
Riset diartikan sebagai suatu pemerikasaan atau
pengujian yang teliti dan kritis dalam mencari
fakta, atau prinsip-prinsip penyelidikan yang
tekun guna memastikan suatu hal. Dari beberapa
pendapat para ahli riset dapat didefenisikan
sebagai suatu usaha untuk menemukan suatu hal
menurut metode ilmiah, sehingga riset memiliki
tiga unsur penting, yaitu sasaran, usaha untuk
mencapai sasaran dan metode ilmiah.
Pengetahuan disebut Ilmiah apabila memenuhi syarat-syarat :
1. Bersifat obyektif, yaitu sesuai dengan kenyataan
2. bersifat luas, yaitu mencakup semua
3. Bersifat dalam, yaitu mencari akar masalah dan alternative
pemecahannya.
4. bersifat relatif, yaitu bersandar pada asumsi-asumsi tertentu apabila
asumsi-asumsinya berubah, maka nilainyapun berubah.
5. Dapat diabstraksikan, yaitu tidak terpisah dengan ilmu-ilmu lainnya
namun dapat dipisahkan.
6. dapat dikongkritisasi, yaitu dapat dijawab secara kongkrit.
7. Berupa system, yaitu tidak terlepas dari ilmu lain serta memiliki input,
proses dan output.
8. Berkembang, yaitu dapat menjawab masalah yang kompleks,
9. Memiliki disiplin dan metodis instrumentalis, yaitu ilmu dapat dibuat
konsep dan modelnya.
Kriteria Riset Ilmiah
1. Dapat menyatakan tujuan dengan sejelas-jelasnya
2. Menggunakan landasan teoritis dan metode pengujian
data yang relevan
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari telaah
teoritis atau berdasarkan pengungkapan data, [
4. Telah mempunyai kemampuan untuk diuji ulang
5. Memilih data dengan tepat sehingga hasilnya dapat
dipercaya
6. Menarik kesimpulan secara obyektif
7. Melaporkan hasil secara parsimony
8. Hasil penelitian dapat digeneralisasi
Langkah-langkah Riset
Mendefinisikan dan merumuskan masalah
Menyusun landasan teori atau melakukan studi
kepustakaan
Memformulasikan hipotesis
Menentukan model
Mengumpulkan data
Mengolah dan menyajikan data
Menganalisis dan menginterpretasi
Membuat kesimpulan dan rekomendasi (saran)
Membuat laporan
1.Mendefinisikan dan Merumuskan
Masalah
Hal-hal yang dapat dipermasalahkan dalam
penelitian adalah masalah atau peluang,
dimana pendefinisiannya harus jelas baik
keluasannya maupun kedalamannya.
Masalah diartikan sebagai suatu situasi
dimana suatu fakta yang terjadi sudah
menyimpang dari batas-batas toleransi yang
diharapkan.
Sedangkan peluang merupakan suatu kondisi
eksternal yang menguntungkan jika dapat
diraih dengan usaha-usaha tertentu, tetapi
juga dapat menjadi ancaman bila peluang itu
dapat dimanfaatkan oleh pesaing.
Contoh statement masalah
Adanya gejala penurunan kepuasan kerja
karyawan
Penjualan suatu produk tidak meningkat dan
menurun dari waktu ke waktu padahal biaya
promosi meningkat.
Contoh peluang
Adanya pasar lain yang potensial tetapi belum
dimanfaatkan
Adanya tawaran SDM yang menguasai
teknologi tertentu yang ternyata dibutuhkan
perusahaan.
Penggunaan sistem yang terkomputersasi akan
mempercepat proses transaksi
Setelah masalah diketahui, selanjutnya dibuat suatu
rumusan masalah yang tujuannya adalah agar peneliti
maupun pengguna hasil penelitian mempunyai
persepsi yang sama dengan penelitian yang
dihasilkan. Ditinjau dari pertanyaan-pertanyaan yang
berpola 5W+1H (what, why, where, who dan how)
Contoh :
Rumusan permasalahan :
Menggunakan desain deskriptif yang sulit dihipotesiskan
Menganalisis aspek-aspek kepuasan kerja karyawan dan
karyawati bagian penjualan produk sepatu di PT. X
Menggunakan desain kausal yang mudah dihipotesiskan
Menganalisis pengaruh biaya promosi terhadap penjualan produk
sepatu di PT. X
2. Menyusun landasan teori atau melakukan
studi kepustakaan
Untuk melakukan penelitian seperti
pembuatan suatu model atau ingin
membandingkan apa yang seharusnya terjadi
dengan kejadian sebenarnya maka
digunakanlah teori.
Penggunaan teori dapat mengacu pada bukubuku teks ataupun penelitian orang lain. Hal
ini merupakan keharusan.
3. Memformulasikan hipotesis
Hipotesis merupakan anggapan sementara
tentang suatu fenomena tertentu yang akan
diselidiki.
Kegunaannya untuk membantu peneliti
untuk mencapai hasil penelitiannya.
Tidak semua riset menggunakan hipotesis,
khususnya riset yang menggunakan desain
deskriptif dan desain eksploratori
Contoh :
Rumusan masalah :
Menganalisis pengaruh biaya promosi terhadap
penjualan produk sepatu di PT. X
Formula Hipotesis :
Tidak ada pengaruh antara biaya promosi terhadap
penjualan.
4. Menentukan model
Model merupakan contoh mengandung
unsur yang bersifat menyederhanakan untuk
ditiru.
Model dipergunakan untuk membayangkan
kemungkinan-kemungkinan setelah
mengetahui data serta asumsi-asumsinya,
sehingga keadaan menjadi lebih jelas dan
kemungkinan apa yang dapat terjadi juga
dapat dibayangkan.
Pentingnya pemakaian model dalam analis
adalah untuk :
Mengetahui hubungan antara masalah yang
dipecahkan dengan unsur-unsur yang terkait
Mengetahui hubungan antar unsur-unsur tadi
Merumuskan hipotesis mengenai hakikat
hubungan antar unsur.
Contoh:
Dalam ilmu komputer, model pengujian
(testing) dapat dipakai untuk menguji beban
suatu server
Dalam ilmu ekonomi manajemen, model
matematis dapat dipakai untuk menguji
hubungan antar fenomena
5. Mengumpulkan data
Data merupakan bahan baku informasi yang
sangat penting dalam melakukan penelitian.
Dalam melakukan pengumpulan data harus
menggunakan teknik-teknik yang tepat.
Jika pengumpulan data dilakukan dengan
cara yang salah, maka akan mengakibatkan
informasi menjadi salah, sehingga hasil
penelitianpun tidak dapat
dipertanggungjawabkan
6. Mengolah dan menyajikan data
Setelah data dikumpulkan, selanjutnya data
diolah sehingga dapat menyajikan informasi
yang lebih mudah untuk diinterpretasikan
dan dianalisis lebih lanjut.
Seperti dalam bentuk tabel, grafik dan nilai
statistik.
Untuk kemudahan, dapat dipergunakan
program komputer yang mendukung.
7. Menganalisis dan menginterpretasi
Setelah data diolah, kemudian informasi
hasil olahan di analisis lebih lanjut dengan
menggunakan alat-alat analisis yang sesuai
dengan tujuan riset agar menghasilkan
kajian yang cukup tajam, mendalam dan
luas.
Alat-alat analisis kuantitatif maupun
kualitatif dapat dipilih sesuai dengan
bidangnya, tujuannya dan desain
penelitiannya.
8. Membuat kesimpulan dan rekomendasi
(saran)
Setelah melakukan analisis dan interpretasi,
selanjutnya peneliti membuat generalisasi
(kesimpulan umum) berdasarkan batasanbatasan penelitian yang ada dan sesuai
dengan hipotesis yang diajukan.
Selain itu juga perlu menyajikan saran,
karena penelitian biasanya memiliki
keterbatasan-keterbatasan atau asumsiasumsi.
Jika riset merupakan riset terapan, maka agar
hasil riset dapat diterapkan dengan baik maka
bisa saja ada saran-saran yang perlu
dipertimbangkan oleh pelaksana hasil riset.
Jika riset merupakan riset dasar, artinya riset
yang bertujuan untuk kepentingan teori,
dengan adanya keterbatasan penelitian
biasanya disarankan agar peneliti yang
selanjutnya untuk menindaklanjuti hasil riset
ini dengan menggunakan asumsi-asumsi yang
lain. Sehingga dapat dihasilkan suatu scientific
law yang berlaku umum.
9. Membuat laporan
Akhirnya hasil kerja dari penelitian harus
dibuat dalam bentuk suatu laporan tertulis
sesuai dengan teknik atau aturan-aturan
penulisan tertentu.
S1 skripsi, S2 tesis, S3 disertasi.
Selanjutnya, laporan tersebut akan dikaji
secara bersama-sama untuk diputuskan
apakah hasil kajian ini perlu diubah,
diperbaiki, dilanjutkan atau ditolak menjadi
sebuah karya yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Proposal Riset yang dibiayai
Suatu riset yang dibiayai oleh pihak lain
(eksternal) biasanya dilakukan untuk :
Mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Keperluan pengembangan dalam suatu
organisasi/perusahaan
Memecahkan suatu permasalahan tertentu
Menciptakan inovasi baru
Dan lain lain
Proposal Penelitian yang dibiayai
Judul
Latar belakang masalah
Identifikasi masalah
Batasan masalah
Batasan penelitian
Rumusan masalah
Hipotesis penelitian
Metode penelitian
Jadwal Pelaksanaan
Personalia Penelitian
Perkiraan Biaya Penelitian
Tinjauan pustaka
Kerangka pemikiran
Contoh Susunan Proposal Penelitian yang
dibiayai di DIKTI
Pendahuluan
Rumusan masalah
Tinjauan pustaka
Tujuan Penelitian
Metode penelitian
Jadwal Pelaksanaan
Personalia Penelitian
Perkiraan Biaya Penelitian
Proposal Riset Skripsi
Skripsi : laporan pekerjaan lapangan dan
membaca buku-buku dalam rangka
membentuk konsep baru yang meliputi fakta
serta mengembangkan hipotesis antara
variabel-variabel yang dijabarkan konsep
tersebut.
Sebelum melaksanakan suatu penelitian
untuk menyusun tugas akhir (skripsi),
mahasiswa diwajibkan menyusun suatu
proposal penelitian (usulan penelitian) yang
menggambarkan secara menyeluruh rencana
karya ilmiah/penelitian yang akan
dilaksanakan.
Usulan tersebut menguraikan masalah utama
yang akan diteliti, pendekatan untuk
pemecahan masalahnya melalui kerangka
pemikiran.
Proposal Skripsi pada umumnya
Judul
Latar belakang masalah
Identifikasi masalah
Batasan masalah
Batasan penelitian
Rumusan masalah
Hipotesis penelitian
Metode penelitian
Tinjauan pustaka
Kerangka pemikiran
Menilai Proposal Riset
Proposal riset skripsi
Dinilai oleh para dosen
Proposal riset yang dibiayai
Dinilai oleh suatu tim yang ditunjuk
Tugas kelompok :
Buat kelompok (maks 5 orang per kelompok)
Cari satu topik di sekitar lingkungan anda yang
dapat dijadikan penelitian ilmiah.
PERTEMUAN 2
METODE
RISET
Metode Reset merupakan prosedur atau caracara tertentu yang digunakan untuk
memperoleh pengetahuan yang disebut
dengan ilmu/pengetahuan ilmiah
(Senn,1971:4-6).
Jadi metode reset merupakan epistemologi
ilmu yang mengkaji sumber-sumber untuk
memperoleh kajian yang benar.
Jenis-Jenis Metode Riset
Metode
Metode
Metode
Metode
Metode
Sejarah
Deskriptif
Eksperimen
Kausal – Komparatif (Ex-Post Facto)
Partisipatoris
1.Metode Sejarah
Metode penelitian sejarah adalah metode
atau cara yang digunakan sebagai pedoman
dalam melakukan penelitian peristiwa dan
permasalahannya. Dengan kata lain, metode
penelitian sejarah adalah instrumen untuk
merekonstruksi peristiwa sejarah (history as
past actuality) menjadi sejarah sebagai kisah
(history as written).
Metode sejarah digunakan sebagai metode
penelitian, pada prinsipnya bertujuan untuk
menjawab enam pertanyaan (5 W dan 1 H)
yang merupakan elemen dasar penulisan
sejarah, yaitu what (apa), when (kapan),
where(dimana), who (siapa), why (mengapa),
dan how (bagaimana).
Secara garis besar metode penelitian sejarah
meliputi proses pencarian dan pengumpulan
sumber serta pengolahan data sehingga
diperoleh fakta. Proses ini teraplikasikan
dalam tahap-tahap, yaitu : 1.Heuristik,
2. kritik,
3. Interpretasi,
4. Historiografi atau penulisansejarah
2.Metode Deskriptif
Pengertian metode deskriptif menurut
Sugiyono (2009:21) adalah sebagai berikut:
“Metode deskriptif adalah metode yang
digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi
tidak digunakan untuk membuat kesimpulan
yang lebih luas.”
Metode Eksperimen
Sudjana, 1980 mengemukakan bahwa prinsip dasar
dalam desain ini adalah replikasi, randomisasi dan
kontrol lokal.
Konsep eksperimentasi menurut Ary (1972) dapat
disederhanakan menjadi 3:
Variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasi
Semua variabel, kecuali variabel terikat adalah
konstan
Pengaruh pemanipulasian variabel bebas atas
variabel terikat dapat diamamti atau diukur.
Metode Kausal-Komparative (Ex Post Facto)
Gay,
1976 menyampaikan bahwa penelitian ini berjalan dengan
cara menentukan akibat lalu menemukan sebab.
Kerlinger,
1976 berpendapat bahwa penelitian ini merupakan
pencarian empirik yang sistematik dimana peneliti tidak dapat
mengontrol variabel bebasnya karena peristiwa telah terjadi atau
karena sifatnya tidak dapat dimanipulasi.
Pendekatan Ex post facto “setelah kejadian” pada
awalnya mengamati akibat dan kemudian mencoba
menentukan sebab, sedangkan dalam penelitian
eksperimen pada mulanya menciptakan sebab, secara
sengaja membuat kelompok berbeda dan kemudian
mengamati akibat perbedaan itu pada variabel terikat
Metode Partisipatoris
Prinsip metode ini diantaranya: memiliki
implikasi ideologi, memberikan manfaat
langsung kepada masyarakat, melibatkan
semua partisipan yang terlibat dalam riset
PERTEMUAN 3
DESAIN
RISET
DESAIN RISET
Desin riset merupakan semua proses yang
diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelititan yang ciri-cirinya
adalah (umar, 2001) :
1. Desain dalam merencanakan penelitian
Pemilihan desain biasanya dimulai ketika
peneliti sudah merumuskan hipotesisnya.
Desain untuk perencanaan penelitian ini
bertujuan untuk melaksanakan penelitian
sehingga dapat diperoleh suatu logika, baik
dalam pengujian hipotesis maupun dalam
membuat kesimpulan.
2.Desain dalam melaksanakan penelitian
Suchman, yang dikutib Natsir (1988), desain
dalam pelaksanaan penelitian dibagi atas 4
macam yaitu:
Desain
sampel
Desain instrumen
Desain analisis
Desain administrasi
Jenis Desain Riset, menurut Selltiz, et al
(1964), dikutip dalam Umar (2001),
Desain Eksploratori
Desain Deskriptif
Desain Kausal
Desain penelitian mencakup 4 kegiatan :
Desain data : menentukan jenis data, termasuk
penentuan desain sampel yang representatifyang
sesuai dengan tujuan riset maupun kesimpulan
yang akan diambil.
Desain instrumen : pengumpulan data, misalnya
kuesioner, perlu dievaluasi terlebih dahulu agar
data yang nantinya terkumpul tetap sesuai
dengan apa yang dibutuhkan.
Desain analisis : langkah ini memerlukan alatalat analisis seperti metode statistika.
Desain administrasi
Penelitian kuantitatif adalah penelitian
ilmiah yang sistematis terhadap bagianbagian dan fenomena serta
hubungan-hubungannya
Tujuan penelitian kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan
model-model matematis, teori-teori dan/atau
hipotesis yang berkaitan dengan fenomena
alam.
Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran
data kuantitatif dan statistik objektif melalui
perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang
atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah
pertanyaan tentang survei untuk menentukan
frekuensi dan persentase tanggapan mereka.
Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari populasi
sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya
pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari
setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan
ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari
penemuan dapat diproyeksikan ke seluruh populasi
dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini
adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau
penelitian kuantitatif.
Penelitian Kualitatif
penelitian kualitatif adalahsalah satu
prosedur penelitian yng menghasilkan data
deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan
perilaku orang-orang yang diamati.
Penelitian kualitatif bertujuan untuk
mendapatkan pemahaman yang sifatnya
umum terhadap kenyataan sosial dari
perpektif partisipan.
Perbedaan pendekatan kualitatif dan
kuantitatif yaitu:
1. Konsep yang berhubungan dengan
2.
3.
4.
5.
6.
pendekatan
Dasar Teori
Tujuan
Desain
Data
Sampel
7. Teknik
8. Hubungan dengan yang diteliti
9. Analisa Data
PERTEMUAN 4
Topologi
Data
Data Primier dan Sekunder
Data sekunder merupakan data yang sudah
tersedia sehingga kita tinggal mencari dan
mengumpulkan.
data primer adalah data yang hanya dapat
kita peroleh dari sumber asli atau pertama.
Prosedur pengumpulan data antara lain
adalah dengan cara :
Wawancara atau interiviu adalah sebuah dialog yang dilakukan
oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi
dari terwawancara.
Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui.
Dipandang dari cara menjawab kuesioner dapat dibedakan atas :
Observasi adalah cara pengambilan data dengan pengamatan
langsung yang dapat dilakukan dengan menggunakan seluruh
alat indera.
Kuesioner terbuka : kuesioner yang memberi kesempatan
kepada responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri.
Kuesioner tertutup : kuesioner tertutup yang sudah disediakan
jawbannya sehingga responden tiggal memilih.
Data Internal dan Eksternal
Data internal adalah data yang diambil dari
dalam tempat di lakukannya penelitian.
Contoh : Data penjualan perusahaan sendiri
Data eksternal adalah data yang diambil dari
luar tempat di lakukannya penelitian.
Contoh : Data penjualan perusahaan lain
untuk jenis produk yang sama dengan produk
Data Time Series dan Gross Section
• Time Series (Runtun waktu) data yakni jenis
data yang dikumpulkan menurut urutan waktu
dalam suatu rentang waktu tertentu. Jika
waktu dipandang bersifat diskrit (waktu dapat
dimodelkan bersifat kontinu), frekuensi
pengumpulan selalu sama (equidistant).
Dalam kasus diskrit, frekuensi dapat berupa
misalnya detik, menit, jam, hari, minggu,
bulan atau tahun. Model yang digunakan
adalah model-model time series, yang menjadi
fokus dari perkuliahan ini.
Cross-section data, yakni jenis data yang
dikumpulkan untuk/pada sejumlah
individu/kategori untuk sejumlah variabel
pada suatu titik waktu tertentu. Model yang
digunakan untuk memodelkan data tipe ini
seperti model regresi (cross-section)
Data dengan Variable Bebas dan variable
Tidak Bebas
variabel bebas atau independent sering
disebut juga variabel predictor, stimulus,
input, antencendent atau variabel yang
mempengaruhi. Variabel bebas merupakan
variabel yang menjadi sebab timbulnya atau
berubahnya variabel dependen (terikat).
Sehingga variabel independent dapat
dikatakan sebagai variabel yang
mempengaruhi.
variabel dependen atau terikat sering juga
disebut variabel criteria, respond an output
(hasil). Variabel dependen merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel independent
(bebas)
Data Berskala
Skala merupakan suatu prosedur
pemberian angka atau symbol lain
kepada sejumlah ciri suatu obyek agar
dapat menyatakan karakteristik angka
pada ciri tersebut.
Berdasarkan skala data dapat dipisahkan
menjadi:
1. Skala
2. Skala
3. Skala
4. Skala
Nominal
Ordinal
Interval
Ratio
PERTEMUAN 5
TEKNIK
SAMPLING
Dasar Pemikiran
Dasar pemikiran digunakannya sampel di
dalam suatu penelitian adalah agar
dalam penelitian tersebut dapat diperoleh
kecermatan yang tinggi, penghematan
biaya,waktu dan tenaga.
Penelitian eksperimen menggunakan sample
yang relative kecil, maka teknik pengambilan
sample harus dilakukan dengan baik dalam arti
tepat dan benar. Halini dimaksudkan untuk
menjamin ketepatan generalisasi hasil
eksperimen.
Teknik pengambilan sampel dibedakan
menjadi dua macam, yaitua. Teknik acak b.
Teknik non ± acak
UKURAN SAMPEL
• Banyak cara menentukan ukuran sampel dari suatu
populasi.
• Beberapa ahli mengemukakan berbagai cara yang
berbeda.
UKURAN SAMPEL
Ukuran sampel harus mewakili populasi.
Ukuran sampel mempengaruhi tingkat
kesalahan yang terjadi.
Semakin banyak ukuran sampel maka
semakin kecil tingkat kesalahan generalisasi
yang terjadi dan sebaliknya
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
UKURAN SAMPEL
tingkat presisi yang diinginkan (level of
precisions)
derajat keseragaman (degree of
homogenity).
Banyaknya variabel yang diteliti dan
rancangan analisis
biaya, waktu, dan tenaga yang tersedia .
(Singarimbun dan Effendy, 1989).
Penentuan ukuran sampel:
Derajat Keseragaman Populasi (degree of homogenity). Semakin
tinggi tingkat homogenitas populasi semakin kecil ukuran sampel
yang boleh diambil; semakin rendah tingkat homogenitas
populasi semakin besar ukuran sampel yang harus diambil.
Tingkat Presisi yang diinginkan (level of precisions). Semakin
tinggi tingkat pesisi yang diinginkan peneliti, semakin besar
sampel yang harus diambil.
Banyaknya variabel yang diteliti dan rancangan analisis yang
akan digunakan. Semakin banyak variabel yang akan dianalisis,
misalnya dengan menggunakan rancangan analisis tabulasi
silang atau uji
chi-square of independen (uji chi kuadrat),
mengingat
adanya
persyaratan
pengujian
hubungan
antarvariabel yang tidak membolehkan adanya nilai frekuensi
hasil penelitian < 1, maka ukuran sampelnya harus besar.
Alasan-alasan Peneliti (waktu, biaya, tenaga, dan lain-lain).
Tingkat kesalahan
HUBUNGAN ANTARA UKURAN SAMPEL DAN
TINGKAT KESALAHAN
Ukuran
Sampel
Prosedur Penentuan Sampel
Identifikasi
Identifikasi populasi
populasi target
target
Memilih
Memilih Kerangka
Kerangka sampel
sampel
Menentukan
Menentukan Metode
Metode
Pemilihan
Pemilihan Sampel
Sampel
Merencanakan
Merencanakan Prosedur
Prosedur
Pemilihan
Unit
Pemilihan Unit Sampel
Sampel
Menentukan
Menentukan ukuran
ukuran Sampel
Sampel
Menentukan
Menentukan unit
unit sampel
sampel
Pelaksanaan
Pelaksanaan Kerja
Kerja Lapangan
Lapangan
Populasi
Populasi
Mahasiswa
Mahasiswa Program
Program Studi
Studi
Manajemen
Manajemen Pendidikan
Pendidikan Unpak
Unpak
Prosedur
Prosedur
Setelah
Setelah populasi
populasi ditetapkan,
ditetapkan,
kerangka
kerangka sampling
sampling dibuat,
dibuat, teknik
teknik
sampling
simple
random
sampling simple random sampling
sampling
Kerangka
Kerangka sampel
sampel
No
Nama
No
Nama
01
Suli
01
Suli
002
Rofiq
2
Rofiq
003
Prio
….
3
Prio
….
95
Malik
95
Malik
Teknik
Teknik sampling
sampling
Probablitas:
Probablitas: Simple
Simple random
random
Sampling
Sampling
maka
maka dilakukan
dilakukan pengundian
pengundian
Menentukan
Menentukan ukuran
ukuran sampel
sampel
Misal
Misal sampel
sampel yang
yang ditetapkan
ditetapkan 20
20
orang
orang
Unit
Unit sampel
sampel
Berdasarkan
Berdasarkan undian
undian diperoleh
diperoleh
sampe:
sampe: 02,05,01,08,65,85,92,
02,05,01,08,65,85,92,
18,17,15,13,25,27,29,45,44,42,
18,17,15,13,25,27,29,45,44,42,
Hair et al (1998)
Rasio antara jumlah subjek dan jumlah
variabel independen dalam analisis
multivariat dianjurkan sekitar 15 sampai
20 subjek per variabel independen
Menentukan ukuran sampel menurut Gay
Ukuran minimum sampel yang dapat
diterima bedasarkan pada desain
penelitian yang digunakan, yaitu :
Metode deskriptif, minimal 10% populasi
untuk populasi yang relatif kecil min 20%
Metode deskriptif-korelasional, minimal 30
subyek
Metode ex post facto, minimal 15 subyek
per kelompok
Metode eksperimental, minimal 15 subyek
per kelompok
TEKNIK SAMPLING
• Proses pemilihan jenis sampel dengan
memperhitungkan besarnya sampel yang
akan dijadikan sebagai subjek/objek
penelitian.
• Pemilihan sampel harus bersifat
representatif, artinya sampel yang dipilih
mewakili populasi baik dari karakteristik
maupun jumlahnya.
Tipe-Tipe Teknik Sampling
Teknik Sampling Random (Probability
Sampling)
Simple Random Sampling
Stratified Sampling
Cluster Sampling
Systematical Sampling
Teknik Sampling Non-Random (Non Probability
Sampling)
Convenience Sampling
Purposive Sampling
Quota Sampling
PERTEMUAN 6
Metode dan
Instrumen
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik
atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data.
Instrument diartikan sebagai alat Bantu dan
merupakan sarana yang dapat diwujudkan
dalam benda.agar data yang dikumplkan baik
dn benar, instrument pengumpulan datanya
pun harus baik.
Kriteria instrumen yang baik
1.
2.
3.
4.
5.
Reliabilitas
Validitas
Sensitivitas
Obyektivitas
Fisibilitas
Langkah penyusunan instrumen
Tentukan variabel yang terpakai dalam penelitian (terlihat dari
judul).
Variabel tersebut dicarikan jabarannya dalam bentuk sub variabel
yang diketahui dari teori atau penelitian terdahulu.
Sub variabel dicarikan jabarannya dalam bentuk indikator-indikator
jika ada.
Indikator dicarikan jabarannya dalam bentuk sub indikator jika ada.
Apabila jika sub indikator masih dapat dibagi lagi menjadi
komponen terkecil, maka komponen ini dijadikan sebagai butir-butir
pertanyaan dan sebaiknya tersusun menurut hierarki agar mudah
dipakai dalam analisis berikutnya
Seluruh butir pertanyaan yang telah selesai ditentukan, pada
gilirannya akan ditempatkan pada lembaran instrumen seperti
angket (kuesioner).
Metode/Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan
jembatan yang menghubungkan peneliti
dengan dunia sosial yang ditelitinya. Melalui
metode yang dipilih, peneliti dapat
mengumpulkan berbagai data yang
diperlukan guna menjawab research
questions yang ada.
Metode pengumpulan data yang dapat
dilakukan peneliti:( Efferin, 2004)
Wawancara (interview)
Kuesioner (questionnaire)
Dokumentasi (documentations)
Observasi (observation)
Teknik membuat skala
1. Skala likert
2. Skala Guttman
Cara membuat kuesioner
Komponen inti kuesioner, Emory (1995):
a.Subyek
b.Adanya ajakan
c.Adanya petunjuk pengisian kuesioner
d.Adanya pertanyaan maupun
pernyataan beserta tempat mengisi
jawaban, baik secara tertutup, semi
tertutup ataupun terbuka
Kuesioner sebagai kertas kerja (lihat buku
riset akuntansi Husein Umar, 2001, hal 99)
Simbol-Simbol Desain
Formulir
Formulir merupakan secarik kertas yang memiliki
ruang untuk diisi, berupa blangko-blangko untuk
mencatat suatu transaksi. Formulir yang telah diisi dan
dijadikan arsip dinamakan dokumen.
Formulir dapat digolongkan berdasarkan tujuan
penggunaannya, misalnya minta dilakukannya
tindakan, bukti permintaan, penawaran dll.
Beberapa dasar merancang formulir (lihat buku riset
akuntansi Husein Umar, 2001, hal 104)
Kapan formulir diperlukan
Jika
kejadian harus dicatat
Jika informasi tertentu harus dicatat
berulang kali
Jika berbagai informasi yang saling
berhubungan perlu disatukan dalam tempat
yang sama
Jika dibutuhkan untuk menetapkan tanggung
jawab terjadinya transaksi.
Faktor dalam merancang formulir
siapa yang membutuhkan atau yang
mendapatkan informasi dlm formulir
adakah formulir lain yang sekarang digunakan
memiliki informasi yang sama
elemen apa yang hrs dicantumkan dlm formulir
apakah formulir tsb memerlukan tulisan tangan
atau pemrosean mesin
apakah formulir tersebut diisi dengan pinsil,
tinta, mesin ketik dll
apakah formulir akan diarsip
PERTEMUAN 9
ALAT-ALAT
ANALISIS
AKUNTANSI
Rasio finansial atau Rasio Keuangan
merupakan alat analisis keuangan
perusahaan untuk menilai kinerja suatu
perusahaan berdasarkan perbandingan data
keuangan yang terdapat pada pos laporan
keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan
aliran kas). Rasio menggambarkan suatu
hubungan atau perimbangan (mathematical
relationship) antara suatu jumlah tertentu
dengan jumlah yang lain.
Jenis-jenis Rasio Keuangan
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Likuiditas.
Pengungkit/leverage
Profitabilitas.
Nilai Pasar.
Metode Penilaian Investasi
Metode
Metode
Metode
Metode
Metode
periode pengembalian
nilai sekarang bersih
indeks profitabilitas
internal rate of return – IRR
modified internal of return - MIRR
Model Linier Programming
Pemrograman Linier disingkat PL merupakan
metode matematik dalam mengalokasikan
sumber daya yang terbatas untuk mencapai
suatu tujuan seperti memaksimumkan
keuntungan dan meminimumkan biaya. PL
banyak diterapkan dalam masalah ekonomi,
industri, militer, social dan lain-lain
PERTEMUAN 10
ALAT ANALISIS STATISTIK
UNTUK METODE RISET
AKUNTANSI
PERTEMUAN 11
Cara Mengolah Data
Reset dan Menyajikan
Hasil Reset
Langkah-Langkah Menganalisis Masalah
1. Identify, mengidentifikasi masalah
2. Understand, memahami kerja sistem
yang ada
3. Analyze, menganalisis sistem
4. Report, membuat laporan hasil
analisis
Struktur Penulisan Ilmiah
Susunan struktur Penulisan Ilmiah adalah
sebagai berikut :
1.Bagian Awal
2.Bagian Pokok :
Bab Pendahuluan
Bab Landasan Teori
Bab Pembahasan
Bab Penutup
3. Bagian akhir
Ketentuan Daftar Pustaka
1. Daftar pustaka disusun berdasarkan
urutan alfabet nama pengarang
2. Nama pengarang susunannya dibalik,
dimulai nama belakang atau nama keluarga
(jika ada), nama kecil (jika perlu), diikuti
nama depan, dan gelar (jika perlu).
3. Jarak antarbaris dalam satu pokok pustaka
1 spasi, sedangkan jarak antarpokok pustaka
2 spasi
4. Setiap pokok pustaka diketik dari margin
sebelah kiri, sedangkan baris kedua dan
5. Jika ada dua karya tulis atau lebih oleh pengarang
yang sama, maka nama pengarang pada pokok
pustaka kedua, ketiga, dan seterusnya diganti
dengan garis lurus 5-7 ketukan;
6. Jika ada dua atau lebih buku/karya tulis oleh
pengarang yang sama pada tahun yang sama, maka
penulisan tahun penerbitan ditam-bahkan huruf kecil
di belakangnya (1990 a, 1990 b, dst.).
7. Tahun penerbitan yang dicantumkan dalam daftar
pustaka adalah tahun penerbitan pada urutan
terakhir (jika buku tersebut bukan merupakan
terbitan pertama).
8. Judul buku diketik dengan huruf tebal, atau huruf biasa yang
diberi garis bawah, atau huruf miring.
9. Jika ditulis oleh seorang pengarang, nama pengarang
susunannya dibalik, dimulai dari nama belakang.
10. Jika buku yang dipakai terdiri dari dua jilid atau lebih, maka
setelah penulisan judul dicantumkan (jilid ….) atau (edisi ….).
11. Jika ditulis oleh lembaga/komisi/organisasi/institusi, nama
lemba-ga/komisi/organisasi/institusi sebagai pengganti nama
penga-rang.
Contoh: Departemen Pertambangan RI. 2001 (judul) …….
dst.
12. Jika ditulis oleh dua atau tiga orang pengarang:
* Nama pengarang pertama susunannya dibalik;
* Nama pengarang kedua (dan ketiga) susunannya tidak dibalik;
* Urutan penulisan nama pengarang sesuai dengan urutan dalam
buku/sumber referensi, nama penulis utama diletakkan paling depan. Contoh:
Rahman, Andi; Rahmad Hidayat; dan Saiful Bahri. 1989. Termodinamika.
Jakarta: Erlangga.243 halaman.
13. Jika satu buku/sumber referensi ditulis oleh lebih dari tiga orang: yang ditulis
hanya nama pengarang pertama dengan susunan penulisan nama pengarang
dibalik, diikuti (et.al.) atau (dkk.) di belakangnya.
Contoh: Hidayat, Rahmad (dkk.). 1990. Perpindahan Panas. .……dst.
14.. Jika tanpa nama pengarang (anonim), maka langsung ditulis judul
buku/referensi, diikuti data-data publikasi lain. Akan tetapi jika buku/sumber
referensi tersebut tidak ada data publikasi sebagai data pendukung, sebaiknya
tidak dipakai sebagai referensi dalam karya ilmiah kita.
15. Jika pada buku/sumber referensi tersebut sudah ada perubah-
an/ralat/revisi, maka setelah judul buku dituliskan (edisi revisi) atau
(ed.rev.), atau (rev.ed.).
16. Judul artikel atau karya ilmiah lain yang disejajarkan dengan
artikel (misalnya makalah, skripsi, tesis, disertasi yang tidak
dipublikasikan) penulisannya diapit tanda petik ganda (“
17. Buku yang ada nama pengarang dan nama editor, maka:
* Yang ditulis dalam daftar pustaka adalah nama editor, diikuti (ed.)
atau (eds.) di belakangnya;
* Jika editornya lebih dari seorang, cara penulisan nama editor
sama dengan penulisan nama pengarang.
Contoh: Syamsuri, dkk. (eds.). 2004. Motor Bakar. Surabaya: Bina
Ilmu.
PERTEMUAN 12
BAHASAN KASUS