Tinjauan Umum Hukum Perkawinan dõ
≠
B
K
IM
JO
U
S
P
L
A
H
R
E
T
Y
G
N
I. PRINSIP ATAU ASAS
a) ASAS KESUKARELAAN Pasal 16: (1) perkawinan didasarkan atas persetujuan
calon mempelai
Pasal 17: sebelum berlangsungnya
perkawinan, pegawai pencatat
nikah menanyakan lebih dahulu persetujuan calon
mempelai
diadapan dua saksi.
b) ASAS KESEPAKATAN
orang yang
Pasal 11: Peminangan dapat langsung dilakukan oleh
berkehendak mencari pasangan jodoh, tapi dapat pula
dilakukan oleh perantara yang dapat dipercaya.
c) ASAS KEBEBASAN
calon isteri.
MEMILIH
Pasal 14: bahwa rukunnya diantaranya adalah calon suami,
d) ASAS HARUS
pencatat nikah.
DICATATKAN
e) ASAS PERCERAIAN
dibuktikan
DIPERSULIT
agama.
Pasal 5 : setiap perkawinan harus dicatat oleh pegawai
Pasal 8 : putusnya perkawinan selain ceri mati hanya dapat
dengan surat cerai berupa putusan pengadilan
f) ASAS MONOGAMI Pasal 55: boleh, terbatas sampai 4 isteri
TERBUKA
g) ASAS PERKAWINAN Pasal 2 : “mitsaqon gholiidhan”
UNTUK SELAMA
LAMANYA
h) ASAS KESETARAAN
menegakkan RT
SUAMI ISTERI
II.
Pasal 77 : suami isteri memikul kewajiban luhur
RUKUN DAN SYARAT
SUAMI
ISTERI
III.
PENCATAT
P a s a l
5
( 1 ) :
h a r u s
d i c a t a
t k a n
IV.
P a s a l 5
( 2 ) : d i a t u r
d g
U U
2 2 /
1 9 4 6
j o
U U
3 2 / 1 9 5 4
PERJNJIAN PERKAWINAN (BAB VIII PASAL 45-PASAL 52)
p er ja n jia n
p er ka w in a n
tid a k b o le h b e rte n t a n g a n
d e n g a n h u ku m is la m
p e la n g g a ra n p e rja n jia n = > p e m b a ta la n
n ik a h a ta u a la s a n g u g a ta n c e r a i
d a p a t d ila ku ka n
p e r ja n jia n p ra n ika h
b e n tu k : ta k lik t a la k d a n
p e rja n jia n la in
V.
HAK DAN KEWAJIBAN
(a)HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTERI
PASAL 77: (A) menegakkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rohmah; (B)
saling mencintai, menghormati, setia dan member bantuan lahir bahtin satu sama lain; (C)
memelihara kehormatannya.
(b)KEWAJIBAN SUAMI
PASAL 80: (A) membimbing isteri dan rumah tangganya; (B) melindungi isteri dan
memberikan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai kemampuannya; (C)
member pendidikan agama dan kesempatan belajar; (D) ssesuai dengan penghasilannya
menanggung: nafkah, kiswah, kediaman, biaya rumah tangga, perawatan, pengobatan,
pendidikan anak
(c) KEWAJIBAN ISTERI
PASAL 83 : (A) berbakti lahir dan bathin kepada suami didalam batas-batas yang
dibenarkan hokum islam; (B) menyelenggarakan dan mengatur keperluan rumah tangga
sehari-hari dengan sebaik-baiknya.
VI.
PEMELIHARAAN ANAK/ HADHONAH (BAB XIV PASAL 98-PASAL 106)
Pasal 98: (a) batas usia anak mampu berdiri sendiri: 21 tahun sepanjangtidak
meiliki cacat fisik maupun mental atau belum kawin; (b) orang tua mewakili anak
mengenai segala perbuatan hokum;
Pasal 99: anak sah adalah di perkawinan yang sah
Pasal 100: anak diluar perkawinan hanya mempunyai nasab dengan ibunya dan
keluarga ibunya
Pasal 103: asal usul anak hanya dibuktikan dengan akta kelahiran atau alat bukti
lainnya
Pasal 104 : semua biaya penyusuan anak dipertanggungjawabkan kepada ayahnya
dilakukan paling lama 2 tahun.
Pasal 105: anak yg belum 12 tahun, diasuh ibunya, setelah 12 tahun maka memilih
antara ayah atau ibunya. Biayapemeliharaan ditanggung oleh ayahnya.
B
K
IM
JO
U
S
P
L
A
H
R
E
T
Y
G
N
I. PRINSIP ATAU ASAS
a) ASAS KESUKARELAAN Pasal 16: (1) perkawinan didasarkan atas persetujuan
calon mempelai
Pasal 17: sebelum berlangsungnya
perkawinan, pegawai pencatat
nikah menanyakan lebih dahulu persetujuan calon
mempelai
diadapan dua saksi.
b) ASAS KESEPAKATAN
orang yang
Pasal 11: Peminangan dapat langsung dilakukan oleh
berkehendak mencari pasangan jodoh, tapi dapat pula
dilakukan oleh perantara yang dapat dipercaya.
c) ASAS KEBEBASAN
calon isteri.
MEMILIH
Pasal 14: bahwa rukunnya diantaranya adalah calon suami,
d) ASAS HARUS
pencatat nikah.
DICATATKAN
e) ASAS PERCERAIAN
dibuktikan
DIPERSULIT
agama.
Pasal 5 : setiap perkawinan harus dicatat oleh pegawai
Pasal 8 : putusnya perkawinan selain ceri mati hanya dapat
dengan surat cerai berupa putusan pengadilan
f) ASAS MONOGAMI Pasal 55: boleh, terbatas sampai 4 isteri
TERBUKA
g) ASAS PERKAWINAN Pasal 2 : “mitsaqon gholiidhan”
UNTUK SELAMA
LAMANYA
h) ASAS KESETARAAN
menegakkan RT
SUAMI ISTERI
II.
Pasal 77 : suami isteri memikul kewajiban luhur
RUKUN DAN SYARAT
SUAMI
ISTERI
III.
PENCATAT
P a s a l
5
( 1 ) :
h a r u s
d i c a t a
t k a n
IV.
P a s a l 5
( 2 ) : d i a t u r
d g
U U
2 2 /
1 9 4 6
j o
U U
3 2 / 1 9 5 4
PERJNJIAN PERKAWINAN (BAB VIII PASAL 45-PASAL 52)
p er ja n jia n
p er ka w in a n
tid a k b o le h b e rte n t a n g a n
d e n g a n h u ku m is la m
p e la n g g a ra n p e rja n jia n = > p e m b a ta la n
n ik a h a ta u a la s a n g u g a ta n c e r a i
d a p a t d ila ku ka n
p e r ja n jia n p ra n ika h
b e n tu k : ta k lik t a la k d a n
p e rja n jia n la in
V.
HAK DAN KEWAJIBAN
(a)HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTERI
PASAL 77: (A) menegakkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rohmah; (B)
saling mencintai, menghormati, setia dan member bantuan lahir bahtin satu sama lain; (C)
memelihara kehormatannya.
(b)KEWAJIBAN SUAMI
PASAL 80: (A) membimbing isteri dan rumah tangganya; (B) melindungi isteri dan
memberikan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai kemampuannya; (C)
member pendidikan agama dan kesempatan belajar; (D) ssesuai dengan penghasilannya
menanggung: nafkah, kiswah, kediaman, biaya rumah tangga, perawatan, pengobatan,
pendidikan anak
(c) KEWAJIBAN ISTERI
PASAL 83 : (A) berbakti lahir dan bathin kepada suami didalam batas-batas yang
dibenarkan hokum islam; (B) menyelenggarakan dan mengatur keperluan rumah tangga
sehari-hari dengan sebaik-baiknya.
VI.
PEMELIHARAAN ANAK/ HADHONAH (BAB XIV PASAL 98-PASAL 106)
Pasal 98: (a) batas usia anak mampu berdiri sendiri: 21 tahun sepanjangtidak
meiliki cacat fisik maupun mental atau belum kawin; (b) orang tua mewakili anak
mengenai segala perbuatan hokum;
Pasal 99: anak sah adalah di perkawinan yang sah
Pasal 100: anak diluar perkawinan hanya mempunyai nasab dengan ibunya dan
keluarga ibunya
Pasal 103: asal usul anak hanya dibuktikan dengan akta kelahiran atau alat bukti
lainnya
Pasal 104 : semua biaya penyusuan anak dipertanggungjawabkan kepada ayahnya
dilakukan paling lama 2 tahun.
Pasal 105: anak yg belum 12 tahun, diasuh ibunya, setelah 12 tahun maka memilih
antara ayah atau ibunya. Biayapemeliharaan ditanggung oleh ayahnya.