Pengaruh Makanan terhadap Kecerdasan Ana

Pengaruh Makanan terhadap Kecerdasan Anak Usia Dini
Oleh: Firdhalifia Octaryna
firlifia@gmail.com

Abstrak
Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan menghasilkan energi yang dibutuhkan
tubuh dalam melakukan aktifitas sehari-hari. aktifitas normal seorang anak dan orang dewasa
sangat berbeda. Perkembangan pada anak usia dini masih tumbuh dengan pesatnya.
begitupula dengan kebutuhan energi dalam setiap harinya antara anak usia dini dengan orang
dewasa berbeda. Anak-anak memiliki kecenderungan aktifitas yang tinggi dan tida bisa diam.
Hal ini, membutuhkan banyak energi yang harus diserap oleh anak.
Jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh banyak sekali macamnya. Namun, perlu
diingat bahwa yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu zat-zat yang terkandung dalam makanan.
Seperti karbohidrat, protein, mineral, zat besi, dan lain-lain. Zat-zat tersebut diperoleh dari
makanan yang dikonsumsi tiap hari.
Dalam islam, disebutkan makanan yang halal dan makanan yang haram. Jenis-jenis
makanan yang halal mempunyai sisi baik bagi tubuh yang dapat memberi zat-zat kebutuhan
tubuh. Dari makanan yang dihalalkan memberi manfaat baik bagi tubuh. Sedangkan jenis
makanan dan minuman yang haram apakah mempunyai nilai baik. Ulasan berikut ini akan
memberikan jawaban yang tepat.
Dari makanan yang dikonsumsi akan mempengaruhi kecerdasan sorang anak. Anak

di usia dini maih dalam masa emas perkembangannya yang membutuhkan asupan gizi
sebagai

pembantu

dalam

perkembanganya.

bagaimana

kajian

mengungkapkannya. Akan disampaikan di bagian yang selanjutnya.
Kata Kunci : Makanan halal, Kecerdasan Anak

teori

yang


dapat

Pendahuluan
Saat ini,banyak sekali jajanan dan makanan yang perlu untuk dikaji ulang tingak gizi dan
nutrisi yang dikandungnya. Zat gizi yang perlu dikonsumsi oleh anak balita ada beberapa
macam. Diantaranya protein, karbohidrat, lemak, serat, vitamin dan mineral. Semua zat gizi
tersebut memiliki takaran tersendiri untuk balita. Anak balita juga perlu penyeimbangan gizi
di tiap harinya.
Selain diperhatikan dari cakupan gizi, namun sebagai seorang muslim juga wajib
hukumnya untuk menegtahui kehalalan makanan. Salah satu ciri halalnya adalah dengan
adanya label halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia). Yang telah disebutkan dan
diperintahkan oleh Allah untuk senantiasa menjaga kehalalan makanan yang masuk ke dalam
tubuh.
Zat gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dimanfaatkan langsung oleh tubuh,
seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.zat gizi (nutrisi) yang masuk
dalam tubuh diperlukan untuk dapat mempertahankan suatu kehidupan.[ CITATION Tut10 \l
1057 ]
Zat gizi yang telah dikonsumsi oleh tubuh, nantinya akan diproses dan memberikan
dampak bagi seluruh tubuh. Selain itu, juga membantu masa perkembangan anak usia dini.
Kecukupan gizi akan membantu perkembangan baik pad anak. namun, jika berlebih juga

tidak baik untuk perkembangan anak.
Menurut Almatsier (2011) yang dikutip oleh Marmi mengatakan, zat gizi adalah ikatan
kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu karbohidrat, lemak, dan
protein berfungsi sebagai sumber energi atau penghasil energi yang bermanfaat untuk
menggerakkan tubuh dan proses metabolisme di dalam tubuh, zat gizi yang berfungsi sebagai
pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh manusia dan memelihara jaringan tersebut, serta
proses-proses mengatur proses-proses kehidupan merupakan fungsi dari kelompok zat gizi
seperti protein, lemak, mineral, vitamin dan air.[ CITATION Mar13 \l 1057 ]

Pembahasan
Kebutuhan anak
Malahayati dan Anita Hairunnisa membagi kebutuhan anak dalam 5 kelompok. Berikut ini 5
kebutuhan tersebut :
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis meliputi makan, minum, bernapas, dan istirahat.
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang diperukan oleh manusia pada
umumnya. Jadi sebagi orangtua harus peka terhadap anak dan juga kebutuhan
fisiologisnya.
2. Rasa Aman
Rasa aman nampaknya juga dibutuhkan oleh semua orang. Tidak ada yang

menginginkan berada di tempat asing yang tidak mengenakkan. Begitu pula dengan
anak-anak lebih sensitif terhadap hal-hal asing.
3. Dihargai
Anak juga membutuhkan rasa untuk dihargai. Anak yang terus mendapat
perlakuan tidak menyenangkan (diremehkan), akan menyebabkan rasa percaya
dirinya rendah. Penghargaan terhadap anak juga tidak boleh berlebih, sesuai dengan
porsi saja.
4. Aktualisasi Diri
Ketika seorang anak dapat memperlihatkan keahlianya di depan umum, akan
memperkuat rasa pecaya dirinya. Anak yang keberadaanya diakui tidak akan menjadi
anak pemurung dan peneyndiri. Begitu pula dengan jiwa sosialnya akan tumbuh
dengan baik.
5. Cinta dan Afiilasi
Setiap anak menginginkan dicintai oleh orang lain, baik dari keluarga atau
lingkungan sekitarnya. Anak yang merasa kekurangan rasa cinta dari orang lain
biasanya akan tumbuh menjadi anak yang suka cari perhatian, merasa sepi, dan
sendiri. [ CITATION Ren14 \l 1057 ]
Dalam kebutuhan anak usia dini memiliki lima komponen tadi yang didalamnya
terdapat kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis meliputi makan, minum, serta istirahat
anak. kebutuhan tersebut menjadi umum untuk semua manusia. Sebagai seorang muslim

perlu diketahui kadar gizi serta kadar kehalalan makanan. Pada dasarnya Allah telah
memerintahkan untuk menjaga makanan yang masuk dalam tubuh dengan makanan halal.
Seperti yang telah disebutkan dalam surah Al-Baqoroh ayat 168:











     
      

168. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan
itu adalah musuh yang nyata bagimu.

Sedangkan kebutuhan makan dan gizi yang dibutuhkan oleh anak meliputi :
a. Energi
Energy diperlukan untuk berlangsungnya proses – proses yang mendasari
kehidupan. Berdasarkan hasil Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (2013), angka
kecukupan energy untuk anak usia 1 – 3 tahun adalah sebesar 1000 kkal/orang/hari,
sedangkan untuk anak berusia 4 – 6 tahun adalah sebesar 1550 kkal/orang/hari.
b. Karbohidrat
Anjuran konsumsi karbohidrat sehari bagi anak usia 1 tahun ke atas antara 50
– 60%. Anak – anak tidak memerlukan ‘gula pasir’ sebagai energy serta madu harus
dibatasi. Dalam kehidupan sehari – hari, manusia membutuhkan karbohidrat sebagai
sumber energy utama serta bermanfaat untuk perkembangan otak saat belajar
disebabkan karbohidrat di otak berupa sialic acid. Begitu juga dengan balita, mereka
juga membutuhkan gizi tersebut yang bisa diperoleh pada makanan. Kenalkan mereka
dengan beragam karbohidrat secara bergantian.
c. Protein
Kebutuhan protein secara proporsional lebih tinggi untuk anak-anak daripada
orang dewasa. Besarnya kebutuhan protein berdasarkan berat badan adalah:


2.2 g/kg BB/hari pada usia