STUDI KELAYAKAN PUSAT DISTRIBUSI PROVINS
WORKSHOP
1
PENDAHULUAN
2
INDIKATOR PENENTUAN PDP
3
PENILAIAN KELAYAKAN PDP
4
KESIMPULAN & REKOMENDASI
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
2
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
BELAKANG
LATAR
DASAR
DASARKEBIJAKAN
KEBIJAKAN
1. Terminologi Pusat Distribusi Provinsi terdapat dalam
1. Terminologi Pusat Distribusi Provinsi terdapat dalam
Peraturan Presiden No. 26 Tahun 2012 tentang
Peraturan Presiden No. 26 Tahun 2012 tentang
Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional.
Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional.
2. Undang Undang Nomor 23 tahun 2014 pada
2. Undang Undang Nomor 23 tahun 2014 pada
Lampiran DD yang berisi pembagian urusan
Lampiran DD yang berisi pembagian urusan
pemerintahan bidang perdagangan dijelaskan dalam
pemerintahan bidang perdagangan dijelaskan dalam
sub urusan Sarana Distribusi Perdagangan bahwa
sub urusan Sarana Distribusi Perdagangan bahwa
kewenangan Pemerintah Provinsi adalah pada
kewenangan Pemerintah Provinsi adalah pada
pembangunan dan pengelolaan Pusat Distribusi
pembangunan dan pengelolaan Pusat Distribusi
Regional (PDR) dan Pusat Distribusi Provinsi
Regional (PDR) dan Pusat Distribusi Provinsi
(PDP).
(PDP).
Saat ini terdapat beberapa lokasi di wilayah Provinsi Banten
baik yang disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota
maupun yang merupakan hasil kegiatan yang telah dilakukan
oleh OPD terkait di Pemerintah Provinsi Banten yang potensial
bisa dijadikan lokasi berdirinya Pusat Distribusi Provinsi
penyusunan FS ini akan didapatkan pilihan yang
tepat terkait dengan lokasi yang sesuai dengan
kriteria dan spesifkasi yang dibutuhkan
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
4
MAKSUD, TUJUAN
TUJUAN &
&
MAKSUD,
SASARAN
SASARAN
Maksud dan Tujuan
dilaksanakannya kegiatan ini
adalah merupakan kajian
tahap awal dari rencana
pendirian dan pengelolaan
Pusat Distribusi Provinsi (PDP)
Sasaran pelaksanaan kegiatan
seleksi umum Penyusunan
Feasibility Study Pusat Distribusi
Provinsi Banten ini adalah penyedia
jasa konsultansi dengan spesifkasi
adalah : 1.SI Jasa Studi Penelitian
dan Bantuan Teknik, 1.SI.02 Studi
Kelayakan
Studi
Mikro Lainnya
FEASIBILITY
STUDY dan
PUSAT
DISTRIBUSI
PROVINSI BANTEN
5
Pusat distribusi sarana
perdagangan yang berfungsi
sebagai penyangga
persediaan (buffr stock )
barang kebutuhan pokok dan
barang penting (strategis) serta
menunjang kelancaran arus
barang baik antarprovinsi
maupun antarkabupaten/kota
dengan tujuan pasar dalam
negeri dan/atau pasar luar
negeri.
PENGERTIAN PUSAT
PUSAT
PENGERTIAN
DISTRIBUSI PROVINSI
PROVINSI
DISTRIBUSI
Pusat distribusi juga dapat berfungsi sebagai pusat
konsolidasi komoditas yang dibutuhkan oleh masyarakat/
konsumen yang berada di wilayah layanannya.
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
6
SEBARAN POTENSI
POTENSI
SEBARAN
LOKASI PUSAT
PUSAT
LOKASI
DISTRIBUSI PROVINSI
PROVINSI
DISTRIBUSI
2
LOKASI 1 PASAR RAU KOTA
SERANG
LOKASI 2 AREA CIKUASA
KELURAHAN GEREM KOTA
CILEGON
LOKASI 3 KAWASAN INDUSTRI
JATIUWUNG KOTA TANGERANG
LOKASI 4 KECAMATAN MAJA
KABUPATEN LEBAK
LOKASI 5 KECAMATAN JAYANTI
KABUPATEN TANGERANG
LOKASI 6 KECAMATAN PETIR
KABUPATEN SERANG
LOKASI 7 AREA MILITER KSATRIAN
GATOT SUBROTO KOTA SERANG
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
1
7
5
6
3
4
7
DASAR
DASAR
HUKUM
HUKUM
1.1. Undang
UndangUndang
UndangRIRINomor
Nomor18
18Tahun
Tahun2012
2012tentang
tentangPangan;
Pangan;
2.2. Undang
UndangUndang
UndangRIRINomor
Nomor77Tahun
Tahun2014
2014tentang
tentangPerdagangan;
Perdagangan;
3.3. Undang
UndangUndang
UndangRIRINomor
Nomor23
23Tahun
Tahun2014
2014tentang
tentangPemerintahan
PemerintahanDaerah;
Daerah;
4.4. Peraturan
Peraturan Presiden
Presiden RIRI Nomor
Nomor 71
71 Tahun
Tahun 2015
2015 tentang
tentang Penetapan
Penetapan dan
dan Penyimpanan
Penyimpanan
Barang
BarangKebutuhan
KebutuhanPokok
Pokokdan
danBarang
BarangPenting;
Penting;
5.5. Peraturan
PeraturanPresiden
PresidenRIRINomor
Nomor26
26Tahun
Tahun2012
2012tentang
tentangCetak
CetakBiru
BiruPengembangan
PengembanganSistem
Sistem
Logistik
LogistikNasional;
Nasional;
6.6. Peraturan
Peraturan Menteri
Menteri Perdagangan
Perdagangan RIRI Nomor
Nomor 70/M-DAG/PER/12/2013
70/M-DAG/PER/12/2013 tentang
tentang Pedoman
Pedoman
Penataan
Penataandan
danPembinaan
PembinaanPasar
PasarTradisional
TradisionalPusat
PusatPerbelanjaan
Perbelanjaandan
danToko
TokoModern;
Modern;
7.7. Peraturan
PeraturanMenteri
MenteriPerdagangan
PerdaganganRIRINomor
Nomor90/M-DAG/PER/12/2014
90/M-DAG/PER/12/2014tentang
tentangPenataan
Penataandan
dan
Pembinaan
PembinaanGudang;
Gudang;
8.8. Peraturan
Peraturan Menteri
Menteri Perdagangan
Perdagangan Nomor
Nomor 61
61 /M-DAG/PER/8/2015
/M-DAG/PER/8/2015 tentang
tentang Pedoman
Pedoman
Pembangunan
Pembangunandan
danPengelolaan
PengelolaanSarana
SaranaPerdagangan;
Perdagangan;
9.9. Peraturan
Peraturan Menteri
Menteri Perdagangan
Perdagangan RIRI Nomor
Nomor 22/M-DAG/PER/3/2016
22/M-DAG/PER/3/2016 tentang
tentang Ketentuan
Ketentuan
Umum
UmumDistribusi
DistribusiBarang;
Barang;
10.Peraturan
10.Peraturan Gubernur
Gubernur Banten
Banten Nomor
Nomor 77 Tahun
Tahun 2017
2017 tentang
tentang Penjabaran
Penjabaran Anggaran
Anggaran
Pendapatan
Pendapatandan
danBelanja
BelanjaDaerah
DaerahTahun
TahunAnggaran
Anggaran2017
2017(Berita
(BeritaDaerah
DaerahProvinsi
ProvinsiBanten
Banten
Tahun
Tahun2017
2017Nomor
Nomor7).
7).
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
8
INDIKATOR PENENTUAN
LOKASI PDP
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
9
Tinjauan Kebij
1
2
Undang-Undang No.18 Tahun 2012 tentang Pangan
• Pada pasal 47 mengenai distribusi, disebutkan distribusi Pangan dilakukan untuk memenuhi
pemerataan ketersediaan pangan ke seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia secara berkelanjutan.
Undang-Undang No.7 Tahun 2014 tentang Perdagangan
• Pasal 13 dan 14 pemerintah bekerja sama dengan pemerintah daerah melakukan pembangunan,
pemberdayaan, dan peningkatan kualitas pengelolaan Pasar rakyat . Pengembangan,
penataan, dan pembinaan dilakukan melalui pengaturan perizinan, tata ruang, zonasi
dengan memperhatikan jarak dan lokasi pendirian, kemitraan, dan kerja sama usaha.
3
Undang-Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
4
Peraturan Presiden No.71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan
Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting
5
Peraturan Presiden No. 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan
Sistem Logistik Nasional
• Daerah ketika membentuk kebijakan Daerah, baik dalam bentuk Perda maupun kebijakan lainnya
hendaknya juga memperhatikan kepentingan nasional. Ditujukan untuk mendorong lebih
terciptanya daya guna dan hasil guna penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam
mensejahterakan masyarakat, baik melalui peningkatan pelayanan publik maupun
melalui peningkatan daya saing Daerah.
• Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mengendalikan Ketersediaan Barang Kebutuhan
Pokok dan/atau Barang Penting di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
dalam jumlah yang memadai, mutu yang baik, dan harga yang terjangkau.
• ayat (1) merupakan panduan dalam pengembangan logistik bagi para pemangku kepentingan
terkait serta koordinasi kebijakan dan pengembangan Sistem Logistik Nasional. Sistem logistik
memiliki peran strategis dalam sinkronsisasi dan penyelarasan kemajuan antar sektor
ekonomi dan antar wilayah demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif,
sekaligus menjadi benteng bagi kedaulatan dan ketahanan ekonomi nasional (national
economic authority and security).
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
10
NO.
1
2
3
4
Kriteria Kelayakan Pusat Distribusi
KRITERIA
BATASAN KELAYAKAN
NO.
FAKTOR
KRITERIA
Provinsi
Memiliki potensi sentra-sentra
produksi dari
a. Potensi Sentra
FAKTOR
Potensi
Sentra
Produksi Komoditi
Produksi dan
Permintaan
b. Potensi Permintaan
Komoditi
Komoditi
kab./kota di Provinsi Banten. (UndangUndang Nc.18 Tahun 2012 ofnoang Pangan)
Memiliki potensi permintaan bahan dari
kab./kota di Provinsi Banten.
• Aksesibilitas berdasarkan kondisi jalan
• Berada pada lokasi dekat pelabuhan
a. Aksesibilitas
• Berada pada lokasi dekat terminal
angkutan
Infrastruktur.
• Berada pada lokasi dekat Jalur Kereta Api
(Undangb. Tersedianya Tenaga Terdapat jaringan listrik yang memadai yang
Undang Nc.7
Listrik
sesuai dengan kapasitas pusat distribusi.
Tahun 2014
c. Ketersediaan
Terdapat saran TIK yang memadai, seperti
ofnoang
Sarana Teknologi
jaringan telepon, jaringan nirkabel, kantor
Pfrdagangan
Informasi dan
pos, ketersediaan tower provider/BTS dan
, Pastal 13 &
Komunikasi (TIK)
lain-lain.
14)
d. Ketersediaan
• Terdapat ketersediaan air yang memadai
Sistem Pengelolaan
dan sistem pengolahan air yang baik guna
Air dan pengolahan
menunjang keberlangsungan aktivitas
limbah pasar
pusat distribusi.
(persampahan)
• Dekat dengan lokasi TPA.
Kondisi
a. Kondisi Sosial
Indeks Pembangunan Masyarakat
Sosial
Kemasyarakatan
Ekonomi.
• Terdapat aktivitas perdagangan rutin
(Pfrprfst
antar wilayah untuk komoditi.
b. Kegiatan
Nc.71/ 2015
Perdagangan
• Tidak Terdapat aktivitas perdagangan
Pfnfoapan
rutin antar wilayah untuk komoditi
dan
c. Potensi Konfik
Sejarah terjadinya konfik sosial di sekitar
Pfnyimpana
Sosial
lokasi sangat minim.
n Barang
Kfbuouhan
Pc c dan
d. Kondisi Ekonomi
Pendapatan Perkapita
Barang
Pfnoing)
a. Bukan kawasan
Tidak berada dalam kawasan rawan bencana
Kondisi
rawan bencana
Lingkungan
b. Bukan Kawasan
Hidup.
Tidak berada dalam kawasan lindung
Lindung
(Pfrprfst
c. Bukan Kawasan
5
Rencana Tata a. Perda RTRW
Ruang
Wilayah.
b. Potensi Status
Khusus
6
7
8
Regulasi.
a. RPJMD
(UU Ncmcr
23 Tahun
b. Ketersediaan
2014 Tfnoang
Peraturan Pusat
Pfmfrinoahan
Distribusi
Dafrah)
BATASAN KELAYAKAN
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 26 Tahun
2012 tentang Cetak Biru Pengembangan
Sistem Logistik Nasional yakni terdapat
Perda RTRW Provinsi yang mengatur pusat
distribusi dalam konsep kawasan.
Berada dalam kawasan khusus yang memiliki
keistimewaan tertentu dari segi kebijakan
insentif.
Pembangunan Pusat Distribusi telah
ditetapkan dalam RPJMD
Telah terdapat Peraturan Pusat Distribusi
yang telah ditetapkan oleh otoritas
setempat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan
Republik Indonesia Nomor 48/M-Dag/PER 82013 tentang pedoman dan pengelolaan
a. Luasan Minimum
sarana distribusi perdagangan pasal 10 dan
11 butir a dikatakan bahwa luasan minimum
bagi PDP adalah 10.000 m²
Sesuai dengan Peraturan Menteri
Perdagangan Republik Indonesia Nomor
Lahan
48/M-Dag/PER 8-2013 tentang pedoman dan
pengelolaan sarana distribusi perdagangan
b. Legalitas
pasal 10 dan 11 butir b dikatakan bahwa
kepemilikan lahan pendirian PDP haruslah
dibuktikan dengan dokumen yang sah, yaitu
sertifkat kepemilikan tanah yang dikeluarkan
oleh Badan Pertanahan Nasional.
c. Peluang Perluasan Terdapat lahan untuk perluasan sampai
Lahan
dengan atau lebih dari 10 ha.
Pelaku Jasa a. Ketersediaan
Terdapat distributor yang telah beraktiftas di
Distribusi/
Distributor
sekitar lokasi.
Logistik,
b. Pelaku Jasa
Terdapat pelaku jasa transportasi/freight
Transportasi
Transportasi/Freight forwading yang telah beraktiftas di sekitar
dan
Forwarding
lokasi.
Pendanaan.
c. Ketersediaan Jasa Terdapat jasa pendanaan yang telah
(Pfrmfndag
Pendanaan
beraktiftas di sekitar lokasi.
22/2016)
PENILAIAN KELAYAKAN
PDP
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
12
PERTUMBUHAN
EKONOMI PROVINSI
BANTEN
PDRB per kapita Banten
ADH Berlaku pada
tahun 2015 mencapai 39,98 juta rupiah atau
meningkat 8,43 persen bila dibandingkan
dengan tahun 2014 yang sebesar 36,61 juta rupiah.
Di tingkat kabupaten/kota, Kota Tangerang
memiliki PDRB ADH Berlaku yang paling
tinggi di Provinsi Banten, diikuti oleh Kabupaten
Tangerang dan Kota Cilegon.
PDRB Kabupaten/Kota dan Provinsi Banten, ADH
Berlaku
(triliun rupiah), 2014-2015
Kabupaten/Kota/Provinsi
2014*)
2015**)
Kabupaten Pandeglang
18,20
20,28
Kabupaten Lebak
18,61
20,73
Kabupaten Tangerang
91,69
102,04
Kabupaten Serang
51,43
56,31
110,77
126,12
Kota Cilegon
70,03
77,96
Kota Serang
19,69
21,87
Kota Tangerang Selatan
50,21
56,04
428,47
477,94
Kota Tangerang
Provinsi Banten
Distribusi PDRB Provinsi Banten
Menurut Kabupaten/Kota ADH
Berlaku (persen), 2015
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
13
KESENJANGAN INTRA
WILAYAH
Kesenjangan ekonomi antarkota
dan kabupaten di Provinsi
Banten cukup tinggi, terlihat dari
besarnya gap antara kabupaten dan
kota dengan PDRB perkapita
tertinggi dan PDRB perkapita
terendah. Tingginya pendapatan per
kapita di Kota Cilegon didukung oleh
keberadaan industri pengolahan di
daerah ini. Perbedaan faktor
produksi pada perekonomian
masing-masing daerah turut
menentukan perkembangan nilai
PDRB per kapita.
Perkembangan Nilai PDRB Perkapita ADHB dengan Migas
Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2008-2013 (000/jiwa)
Perkembangan Kesenjangan Ekonomi (Indeks
Williamson)
2009-2013
Perbedaan kegiatan ekonomi antarkabupaten
dan kota berakibat pada kecilnya nilai tambah
yang dihasilkan di masing-masing daerah
sehingga terjadilah ketimpangan
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
14
Nilai LQ Sektor Ekonomi Provinsi Banten
PEMBANGUNAN
SEKTOR UNGGULAN
Sektor Unggulan menggunakan
Analisis LQ dengan basis data
PDRB
Nilai location qucoifno lebih besar dari
satu
(LQ>1).
Hal
ini
menunjukkan
Provinsi Banten memiliki proportional
share lebih besar dari rata-rata daerah
lain untuk sektor-sektor tersebut .
Sebaliknya,
kelompok
memiliki
nilai
(LQ1) meliputi
1) Industri
Pengolahan, 2) Pengadaan Listrik & Gas, 3) Pengadaan Air
Pengelolaan Sampah Limbah 4) Transportasi & Pergudangan
5) Informasi dan Komunikasi
6) Real
Struktur perekonomian Banten didominasi sektor industri
Estate 7) Jasa Pendidikan dan 8) Jasa Kesehatan & Kegiatan
pengolahan merupakan satu-satunya sektor yang mendominasi
Sosial.
perekonomian Banten, namun belum didukung sektor lainnya
dan jasa-jasa tersebut.
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
15
KONDISI DISTRIBUSI
LOGISTIK
DI PROVINSI BANTEN
Sisi
Barat
wilayah
Banten belum terdapat
suatu hub atau terimal
agrobisnis atau Pasar
Induk
yang
menampung
produk
sayur dan buah-buahan
yang
berasal
dari
wilayah
Pulau
Sumatera
Sisi
timur
wilayah
provinsi
banten
telah
ada pitt yang berfungsi
sebagai
hub
/
distribustion center bagi
produk sayuran dan buah
buahan
dari
seluruh
wilayah
produsen
di
pulau jawa dan sumatera
• Adanya dua kondisi di atas
menyebabkan
terjadinya
ketidak
seimbangan
distribusi di Provinsi Banten
• Komoditi yang masuk dari
Sumatera masuk ke PITT
dan
kembali
keluar
di
wilayah
barat
sehingga
terjadi
ketidakefsienan
distribusi
Sumbfr : Distpfrindag Prcv Banofn
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
16
KOMODITAS
UNGGULAN DI
PROVINSI BANTEN
Mengacu data BPS Provinsi
Banten, Komoditas unggulan di
Provinsi Banten dapat
dikelompokan menjadi 4 sektor
meliputi :
1. Pertanian
2. Perkebunan
3. Peternakan
4. Perikanan
Tabel Review Komoditas Unggulan
SEKTOR
KOMODITAS
UNGGULAN
Padi
Ubi Kayu
PERTANIAN
Buah-buahan
(Ton) Pisang
Durian
Rambutan
Kelapa
PERKEBUNAN
Sawit
(Ton)
Karet
Sapi
PETERNAKAN Kerbau
(Ekor)
Domba
Kambing
PERIKANAN
Perikanan Tangkap Laut
(Ton) Perikanan Budidaya
PRODUKTIVITAS
2.188.996,55
74.162,60
137.811
48.545
35.636
46.304,39
29.274,46
13.569,24
54.934
101.632
657.674
776.304
59.538
105.635
Sumber : BPS Provinsi Banten, 2016
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
17
ALUR DISTRIBUSI
LOGISTIK PANGAN (PADI /
BERAS)
DI PROVINSI BANTEN
PRODUKSI
GABAH BERAS
SURPLUS
DIBELI /
DIIJON SAAT
PANEN
MASUK
KE PASAR
MASUK
KEMBALI KE
PROVINSI
BANTEN
DALAM
BENTUK
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BERAS
BANTEN
Sumbfr : Distpfrindag Prcv Banofn
18
IDENTIFIKASI
MASALAH
KOMODITAS PADI
(BERAS)
Sumbfr : Distpfrindag Prcv Banofn
Komodita
s
Beras
Permasalahan
Alternatif Solusi
Wilayah pemasok
1. Peningkatan
adalah Kab
teknologi
Tangerang, Kab/Kota
produksi untuk
Serang, Kab Lebak
menghasilkan
dan Kab Pandeglang.
beras berkualitas
Permasalahan:
dengan tingkat
a. Tangerang : Tidak
produksi minimal
ada penghasil,
sama dengan
didatangkan dari
wilayah lain (6-8
daerah lain, harga
ton/hektar).
lebih tinggi.
2. Pemberian
b. Pandeglang, Lebak:
bantuan berupa
Tingkat produksi
saprodi seperti
belum seluruhnya
RMU, dryer, dll.
kualitas baik krn
3. Fasilitasi
saprodi kurang
penjualan dari
(dryer, RMU, dll).
gapoktan ke Toko
Belum ada
Tani Indonesia,
penyimpanan,
Bulog, Pasar
sebagian besar
induk, Pasar
dibeli oleh
tradisional, Pasar
RANTAI
INDUSTRI
KOMODITAS
PADI
Dalam rangka mendorong tumbuhnya
industri kecil dan menengah di Provinsi
Banten, maka produk turunan padi yang
dapat dikembangkan adalah membuat
usaha makanan kecil seperti opak,
rengginang, ulen, tape ketan, sake atau
usaha tepung beras sebagai bahan baku
dalam membuat
aneka
kue,DISTRIBUSI
bihun, roti, PROVINSI BANTEN
FEASIBILITY
STUDY
PUSAT
20
PENETAPAN PRIORITAS
ANALISIS SKORING
Rangking Kriteria Kelayakan Sebuah Lokasi Pusat Distribusi
LOKASI
PDP
(II)
Ifrastruktur
& Aksesibilitas (20%)
(I) Potensi
Penawaran
dan
Permintaan
(10%)
Lokasi
Lokasi 1 Pasar
Rau Kota
Serang
Lokasi 2 Area
Cikuasa
Kelurahah
Gerem Kota
Cilegon
Lokasi 3
Wilayah
Jatiuwung
Lokasi 4
Kecamatan
Maja
Kabupaten
Lebak
Lokasi 5
Kecamatan
Simpul Transportasi
Angkutan Barang (8%)
Infrastruktur dalam
Kawasan (8%)
(III) Sosial dan Ekonomi
(10%)
(IV) Lingkungan
Hidup (10%)
Penda
Tersed
Aksesi
Bukan Bukan
Kegiat
Poten
patan
Bukan
ianya
bilitas
Jaring
Kawas Kawas
Permin
Termi
an
si
Kawas
Siste Jarak
(4%) Pelab Banda
Sentra
an Tersed
an
an
taan
nal
IPM
Perda
Konfi
an
Produk
uhan
ra
Kereta ianya Tersed m ke TPA
Rawan Cagar
Komod
Baran
(2,5%) ganga
k
Lindu
si (5%)
(2%) (2%)
Api Tenag ianya Penge (2%)
Benca Buday
iti (5%)
g (2%)
n
Sosial
Per
ng
a
Saran lolaan
(2%)
na
a
(2,5%) (2,5%) Kapita (3,4%)
Listrik a TIK
Air
(3,3%) (3,3%)
(2,5%)
(2%) (2%) (2%)
5,00
5,00
0,04
-
-
2,00
2,00
2,00
2,00
2,00
1,00
1,76
2,50
1,25
0,85
3,40
-
3,30
-
-
0,04
2,00
-
2,00
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,80
-
3,75
4,73
3,40
-
3,30
-
-
0,12
2,00
2,00
2,00
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,90
-
3,75
1,53
3,40
-
3,30
-
-
0,04
-
-
2,00
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,55
-
3,75
0,13
-
-
3,30
PENETAPAN PRIORITAS
LOKASI PDP
Lokasi
Lokasi 1 Pasar Rau
Kota Serang
Lokasi 2 Area Cikuasa
Kelurahah Gerem
Kota Cilegon
Lokasi 3 Wilayah
Jatiuwung
Lokasi 4 Kecamatan
Maja Kabupaten
Lebak
Lokasi 5 Kecamatan
Jayanti Kabupaten
Tangerang
ANALISIS SKORING
Lanjutan
…
Rangking Kriteria Kelayakan Sebuah Lokasi Pusat Distribusi
(VII) Ketersediaan Lahan
(VIII) Pelaku Jasa Distribusi
(V) RTRW (20%) (VI) Regulasi (10%)
(10%)
(10%)
Pelaku
Total
Tercantu
Tercantu Ketersedi Ketersedi
Potensi
Peluang
Ketersedi Transport Ketersedi Skoring
m Dalam
m dalam
aan
aan
Status
Perluasan Legalitas
aan
asi/
aan Jasa
Perda
RPJMD Peratura
Lahan
Khusus
(Ha)
(3,3%) Distributo Freight Pendanaa
RTRW
Provinsi
n PDP
(Ha)
(5%)
(3,3%)
r (3,4%) Forwardin n (3,3%)
(15%)
(5%)
(5%)
(3,4%)
g (3,3%)
-
-
6,80
-
-
-
-
-
6,80
-
-
-
-
-
33,81
4
-
-
-
-
6,80
-
-
-
-
-
32,80
5
-
-
-
-
6,80
-
-
-
-
30,17
6
-
75,0
6
1
5,00
-
5,00
6,80
6,60
-
-
3,30
-
3,30
3
-
15,00
3,40
54,2
0
-
6,60
3,30
Lokasi
Priorita
s
58,5
PENETAPAN PRIORITAS
LOKASIAnalisis
PDPSkoring dengan
Berdasarkan
menggunakan kriteria pendirian
PDP, didapat lokasi prioritas PDP di
Prov Banten sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Kec.Jayanti Kab. Tangerang
Kec. Petir Kab. Serang
Pasar Rau Kota Serang
Area Cikuasa Kota Cilegon
5. Wilayah Jatiuwung Kota
Tangerang
6. Kec. Maja Kabupaten Lebak
7. Kawasan Militer Kota Serang
Lokasi 1 Pasar Rau Kota
Serang
Lokasi 7 Lahan Kosong di Kawasan Militer Ksatriaan Gatsu.; 7.86%
Lokasi 6 Kecamatan Petir Kab. Serang ; 19.17%
Lokasi 1 Pasar Rau Kota Serang; 17.72%
Lokasi 2 Area Cikuasa
Kelurahah Gerem Kota Cilegon
Lokasi 3 Wilayah Jatiuwung
Lokasi 4 Kecamatan Maja
Kabupaten Lebak
Lokasi 5 Kecamatan Jayanti Kabupaten
24.67%
Lokasi 5 Kecamatan Jayanti
LokasiTangerang;
2 Area Cikuasa
Kelurahah Gerem Kota Cilegon; 10.93%
Lokasi 3 Wilayah Jatiuwung; 9.93%
Lokasi 4 Kecamatan Maja Kabupaten Lebak; 9.72%
Kabupaten Tangerang
Lokasi 6 Kecamatan Petir
Kab. Serang
Lokasi 7 Lahan Kosong di
Kawasan Militer Ksatriaan
Gatsu.
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
23
Kec. Jayanti Kabupaten Tangerang
Potensi
Skor tertinggi yang di dapat oleh Kec.
Jayanti
adalah
legalitas
lokasi
tercantum dalam RTRW Provinsi yakni
sebesar 15 point,
Pendapatan Per Kapita sebesar 9,12
point,
Selain itu lahan untuk pembangunan
dan
pengembangan
PDP
masih
tersedia cukup luas dan di dukung
dengan infrastruktur yang memadai.
Permasalahan
Harga lahan bisa lebih
tinggi
Konfik
akan
terjadi
pada saat pembebasan
lahan
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
24
Kec. Petir Kabupaten Serang
Potensi
Skor tertinggi yang di dapat oleh Kec.
Petir
adalah
tercantum
dalam
legalitas
lokasi
RTRW
Provinsi
yakni sebesar 15 point,
Selain itu lahan untuk pembangunan
dan
pengembangan
PDP
masih
tersedia cukup luas dengan point 6,8
dan di dukung dengan infrastruktur
yang memadai.
Permasalahan
Harga lahan bisa lebih tinggi
Konfik
akan
terjadi
pada
saat
pembebasan lahan
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
25
Pasar Rau Kota Serang
Potensi
Pasar Rau sebagai salah satu pasar
induk
di
Kota
Serang
mampu
memenuhi kebutuhan pokok di Kota
Serang dan sekitarnya.
Pelaku
pasar
mengingat
berdiri
sudah
pasar
terbentuk
tersebut
telah
cukup lama dan mampu
bertahan hingga sekarang.
Didukung
dengan
jaringan
transportasi yang memadai.
Permasalahan
Perluasan
pasar
sebagai
pusat
distribusi tidak memadai mengingat
keterbatasn lahan yang dimiliki oleh
pasar Rau.
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
Letak pasar yang berada di tengah-
26
Area Cikuasa Kelurahan Gerem Kota Cilegon
Potensi
Area Cikuasa di Kelurahan Gerem Kecamatan Grogol
memiliki akses bypass tol Merak-Jakarta.
Lahan yang ada sekarang masih berupa lahan
kosong, dimana lahan tersebut merupakan lahan
milik pemerintah Kota Cilegon
Permasalahan
Untuk
peluang
perluasan
lahan,
area
cikuasa
terhambat dengan eksisting
kontur tanah yang berbukit.
Untuk pembangunan PDP dan
lahan
perluasannya
menghabiskan
sangat
biaya
tinggi,
memerlukan
akan
yang
karena
rekayasa
teknologi yang lebih canggih.
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
27
Wilayah Jatiuwung Kota Tangerang
Potensi
Sebagai wilayah pusat perdagangan dan industri,
kawasan
industri
Jatiuwung
dan
sudah
pergudangan
terbangun
sebagai
kawasan
pendukung
terbangunnya PDP ini.
Di dukung dengan infrastruktur yang lebih lengkap
dan memadai.
Permasalahan
Lahan kosong terbatas hanya
berada di komplek-komplek
kawasan industri.
Lahan yang tersedia di luar
kawasan
industri
telah
dimiliki oleh perorangan dan
developer
sebagai
lahan
peruntukkan perumahan.
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
Nilai lahan yang berada di
kawasan
industri
memiliki
28
Kecamatan Maja Kabupaten Lebak
Potensi
Lahan
yang
berupa
ada
lahan
dikembangkan
distribusi
dan
sekarang
masih
kosong,
dapat
menjadi
pusat
perluasannya
pun
tersbut masih luas.
Memiliki
rencana
jalur
tol
yang
melalui kawasan Maja, sebagai nilai
tambah aksesibilitas.
Permasalahan
Harga lahan dapat meroket tinggi.
Potensi
konfik saat pembebasan
tanah sangat tinggi.
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
29
Kawasan Militer Kota Serang
Potensi
Permasalahan
Lahan kosong tersedia lebih dari 1
hektar
Memiliki
Diperlukan
ketentuan
mempergunakan
jalur
tol
Serang
Barat,
lahan
khusus
yang
dalam
berada
di
kawasan militer.
sebagai nilai tambah aksesibilitas.
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
30
DAYA DUKUNG
JARINGAN JALAN &
KERETA API
DAYA DUKUNG
INFRASTRUKTUR
PDP DI PROVINSI
BANTEN
Sumber : Draf Revisi Perda RTRW Prov Banten 2010
2
LOKASI 1 PASAR RAU KOTA SERANG
LOKASI 2 AREA CIKUASA KELURAHAN GEREM KOTA CILEGON
LOKASI 3 KAWASAN INDUSTRI JATIUWUNG KOTA TANGERANG
LOKASI 4 KECAMATAN MAJA KABUPATEN LEBAK
LOKASI 5 KECAMATAN JAYANTI KABUPATEN TANGERANG
LOKASI 6 KECAMATAN PETIR KABUPATEN SERANG
LOKASI 7 AREA MILITER KSATRIAN GATOT SUBROTO KOTA SERANG
Radius 15 KM dari
lokasi PDP
Radius 30 KM dari
lokasi PDP
7
Reaktivasi
Jalur
Kerata Api
6
Rencana
Jalan Tol
Serang Panimban
Pengembangan jaringan kereta api meliputi:
g
a. Pengembangan jaringan prasarana kereta api yang menghubungkan
kawasan-kawasan industri, simpul-simpul transportasi utama yaitu
pembangunan jaringan prasarana baru pada lintas:
1. Tonjong Baru – Pelabuhan Bojonegara;
2. Serpong – Tangerang – Bandara Soekarno Hatta;
3. Serang – Cikande – Cikupa – Serpong;
4. Manggarai – Bandara Soekarno Hatta;
5. Bandara Soekarno Hatta – Pluit – Kota; dan
6. Rencana pembangunan jalur kereta api Bojonegara – Pantura –
Tanjung Priuk
b. Pembangunan jaringan prasarana kereta api baru pada Lintas Parung
Panjang – Serpong –Citayam – Nambo – Cikarang; Lintas Serang –
sepadan tol – Balaraja, Lintas Balaraja – Jakarta – Cikarang;
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
3
1
5
4
Dilihat dari radius 15 KM, lokasi yang
memiliki kelengkapan sarana &
prasarana penunjang terhadap PDP
berada di lokasi Jatiuwung, Area Cikuasa
dan Jayanti
Pengembangan jaringan jalan bebas
hambatan meliputi:
1. Tangerang – Merak;
2. Cilegon – Bojonegara;
3. Serang – Panimbang;
4. Semanan – Rajeg – Balaraja; dan
5. Kamal – Teluk Naga – Rajeg.
31
Sumber : Draf Revisi Perda RTRW Prov Banten 2010
DAYA DUKUNG
INFRASTRUKTUR
(Pelabuhan &
Bandara)
Rencana pengembangan sistem jaringan
transportasi udara meliputi :
a. Pengembangan pelayanan sarana, prasarana,
dan sistem pengoperasian Bandara Udara
Soekarno Hatta sesuai dengan hierarkinya
sebagai bandara pengumpul primer;
b. Pengembangan Bandara Udara Budiarto di
Kabupaten Tangerang sebagai bandar udara
yang diperuntukan khusus sebagai pusat
pendidikan dan latihan penerbangan di
Indonesia;
c. Pengembangan kawasan Lapangan Terbang
Pondok Cabe di Kota Tangerang Selatan;
d. Pengembangan Bandara Udara Gorda di
Kabupaten Serang sebagai bandar udara
khusus untuk kepentingan pertahanan dan
sipil;
e. Pembangunan Bandara Udara Banten
Selatan/Panimbang di Kabupaten Pandeglang
sebagai bandar pengumpul tersier;
f. Pengembangan bandara udara khusus untuk
mendukung pertumbuhan kebutuhan
pelayanan angkutan barang ekspor impor;
2
7
3
1
Radius 15
KM dari
lokasi
RadiusPDP
30
KM dari
lokasi PDP
5
6
4
Rencana pengembangan sistem jaringan transportasi laut meliputi:
a. Peningkatan pelayanan Pelabuhan Utama Bojonegara dan
Banten/Ciwandan;
b. Peningkatan pelayanan Pelabuhan Pengumpul Merak;
c. Peningkatan pelayanan Pelabuhan Merak Mas dan Pelabuhan
Cigading untuk dikembangkan menjadi pelabuhan utama;
d. Pembangunan Pelabuhan Warnasari sebagai pelabuhan pengumpul;
e. Pengembangan dan pengelolaan pelabuhan:
1. pengumpan regional antara lain Pelabuhan Anyer Lor, Labuan, dan
Muara Dadap dan Kronjo; dan
2. pelabuhan pengumpan lokal antara lain Pelabuhan
Muarabinuangeun.
f. Pengembangan terminal khusus di Kabupaten Lebak, Kabupaten
Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang untuk
mendukung potensi industri, pariwisata, pertanian, dan
pertambangan;
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
LOKASI 1 PASAR RAU KOTA SERANG
LOKASI 2 AREA CIKUASA KELURAHAN
GEREM KOTA CILEGON
LOKASI 3 KAWASAN INDUSTRI
JATIUWUNG KOTA TANGERANG
LOKASI 4 KECAMATAN MAJA
KABUPATEN LEBAK
LOKASI 5 KECAMATAN JAYANTI
KABUPATEN TANGERANG
LOKASI 6 KECAMATAN PETIR
KABUPATEN SERANG
LOKASI 7 AREA MILITER KSATRIAN
GATOT SUBROTO KOTA SERANG
32
DAYA DUKUNG
INFRASTRUKTUR
(Sumber Daya Air
& Persampahan)
Rencana pengembangan sistem jaringan sumber daya air meliputi:
a. Bendungan Karian di Kabupaten Lebak;
b. Bendungan Sindangheula di Kabupaten Serang dan Kota Serang;
c. Bendungan Cidanau di Kabupaten Serang;
d. Bendungan Pasir Kopo di Kabupaten Lebak;
e. Bendung Ciliman di Kabupaten Lebak;
f. Bendung Cibaliung di Kabupaten Pandeglang;
g. Bendung Pamarayan di Kabupaten Serang;
h. Pengembangan Bendung Ranca Sumur di Kabupaten Tangerang;
i. Pengembangan Bendung Pasar Baru di Kota Tangerang;
j. Pengembangan Bendung Cisadane Pintu Sepuluh di Kota Tangerang;
k. Pemeliharaan CAT Rawa Danau di Serang-Pandeglang;
l. Pemeliharaan CAT Serang-Tangerang;
m. Pemeliharaan CAT Labuhan;
n. Pemeliharaan CAT Malimping;
o. Pemeliharaan CAT Jakarta;
p. Pemeliharaan situ, waduk, danau, dan rawa yang terdapat di
Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang,
Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota
Cilegon dan Kota Serang sebagai kolam penyimpanan;
q. Bendungan eks Teluk Lada di Kabupaten Pandeglang
2
7
3
1
5
6
Radius 15
KM dari
lokasi
RadiusPDP
30
KM dari
lokasi PDP
4
LOKASI 1 PASAR RAU KOTA
SERANG
LOKASI 2 AREA CIKUASA
KELURAHAN GEREM KOTA CILEGON
LOKASI 3 KAWASAN INDUSTRI
JATIUWUNG KOTA TANGERANG
LOKASI 4 KECAMATAN MAJA
KABUPATEN LEBAK
LOKASI 5 KECAMATAN JAYANTI
KABUPATEN TANGERANG
LOKASI 6 KECAMATAN PETIR
KABUPATEN SERANG
LOKASI 7 AREA MILITER KSATRIAN
GATOT SUBROTO KOTA SERANG
Sumber
: Draf Revisi Perda RTRW Prov Banten 2010-2030
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI
BANTEN
33
SUMBER PEMBIAYAAN
PINJAMAN DAERAH
PENYERTAAN MODAL PEMDA (BUMD)
LEMBAGA DANA BERGULIR
OBLIGASI DAERAH
BADAN LAYANAN UMUM (BLU)
KERJASAMA PEMDA-SWASTA (KPS)
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
34
KESIMPULAN &
REKOMENDASI
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
35
KESIMPULAN
KESIMPULAN
4
URUTAN PRIORITAS LOKASI
PDP DI PROVINSI BANTEN
1. KECAMATAN JAYANTI KABUPATEN
TANGERANG
2. KECAMATAN PETIR KABUPATEN
SERANG
3. PASAR RAU KOTA SERANG
4. AREA CIKUASA KELURAHAN
GEREM KOTA CILEGON
5. WILAYAH JATIUWUNG KOTA
TANGERANG
6. KECAMATAN MAJA KABUPATEN
LEBAK
7. AREA MILITER KSATRIAN GATOT
SUBROTO KOTA SERANG
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
3
7
1
2
5
6
36
• Dibutuhkannya PERAN PEMERINTAH dalam rantai pasok bahan
pokok menyebabkan panjangnya distribusi;
• Petani sebagai produsen tidak menikmati kuntungan apabila harga
naik dan masyarakat pun tidak menikmati keuntungan pada saat
harga turun karena berlimpahnya pasokan bahan pokok.
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
37
REKOMENDASI
Merujuk Kepada Kriteria
Pendirian PDP yang telah
dilakukan, maka lokasi yang
paling tepat
direkomendasikan sebagai
Pusat Distribusi Provinsi
Banten berada di area
Kecamatan Jayanti, hal ini
disebabkan oleh lokasi Jayanti
yang memiliki nilai strategis
serta di dukung oleh kebijakan
RTRW Provinsi Banten.
Hal yang perlu diperhatikan
dalam pendirian PDP
Penentuan
lokasi
PDP
perlu
dilakukan
dengan
mempertimbangkan volume pasokan dan permintaan komoditas
pokok dan strategis, serta komoditas unggulan daerah di wilayah
sekitar PDP.
Penentuan
lokasi
PDP
perlu
dilakukan
mempertimbangakan pula keberadaan dan daya
pelabuhan laut di dekat lokasi PDP.
dengan
dukung
Aksesibilitas dari/ke lokasi PDP perlu didukung dengan
infrastruktur tranportasi darat (jalan raya) yang memadai dari
aspek kelas jalan dan kondisinya.
Peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) perlu
segera dilakukan dalam masa pembangunan PDP Banten
sehingga dapat diharapkan PDP dapat segera beroperasi secara
baik segera setelah pembangunan PDP tersebut selesai.
Sosialisasi keberadaan PDP perlu segera dilakukan kepada pihakpihak terkait, terutama kepada para calon mitranya, yaitu para
petani, peternak, dan nelayan maupun kepada instansi-instansi di
pemerintah Daerah terkait.
Proses bisnis dan operasional PDP perlu dipersiapkan dan
dirancang secara baik, termasuk dengan mengembangkan
manajemen rantai
pasok (stupply khain managfmfno/SCM) secara38
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI
BANTEN
REKOMENDAS
I
Setelah
ditentukan
lokasi PDP di Provinsi,
Milestone selanjutnya
dalam pendirian PDP ini
masih dibutuhkan
tahapan-tahapan yang
cukup panjang
Penyusu
nan FS
Pembangu
nan Fisik
Penyusuna
n DED
Studi
Lingkung
an Hidup
(AMDAL
dan
AMDAL
Lalin)
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
Pengadaan
Lahan
Tahapan Sampai Saat ini
39
Sekian & Terimakasih
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
40
1
PENDAHULUAN
2
INDIKATOR PENENTUAN PDP
3
PENILAIAN KELAYAKAN PDP
4
KESIMPULAN & REKOMENDASI
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
2
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
BELAKANG
LATAR
DASAR
DASARKEBIJAKAN
KEBIJAKAN
1. Terminologi Pusat Distribusi Provinsi terdapat dalam
1. Terminologi Pusat Distribusi Provinsi terdapat dalam
Peraturan Presiden No. 26 Tahun 2012 tentang
Peraturan Presiden No. 26 Tahun 2012 tentang
Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional.
Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional.
2. Undang Undang Nomor 23 tahun 2014 pada
2. Undang Undang Nomor 23 tahun 2014 pada
Lampiran DD yang berisi pembagian urusan
Lampiran DD yang berisi pembagian urusan
pemerintahan bidang perdagangan dijelaskan dalam
pemerintahan bidang perdagangan dijelaskan dalam
sub urusan Sarana Distribusi Perdagangan bahwa
sub urusan Sarana Distribusi Perdagangan bahwa
kewenangan Pemerintah Provinsi adalah pada
kewenangan Pemerintah Provinsi adalah pada
pembangunan dan pengelolaan Pusat Distribusi
pembangunan dan pengelolaan Pusat Distribusi
Regional (PDR) dan Pusat Distribusi Provinsi
Regional (PDR) dan Pusat Distribusi Provinsi
(PDP).
(PDP).
Saat ini terdapat beberapa lokasi di wilayah Provinsi Banten
baik yang disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota
maupun yang merupakan hasil kegiatan yang telah dilakukan
oleh OPD terkait di Pemerintah Provinsi Banten yang potensial
bisa dijadikan lokasi berdirinya Pusat Distribusi Provinsi
penyusunan FS ini akan didapatkan pilihan yang
tepat terkait dengan lokasi yang sesuai dengan
kriteria dan spesifkasi yang dibutuhkan
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
4
MAKSUD, TUJUAN
TUJUAN &
&
MAKSUD,
SASARAN
SASARAN
Maksud dan Tujuan
dilaksanakannya kegiatan ini
adalah merupakan kajian
tahap awal dari rencana
pendirian dan pengelolaan
Pusat Distribusi Provinsi (PDP)
Sasaran pelaksanaan kegiatan
seleksi umum Penyusunan
Feasibility Study Pusat Distribusi
Provinsi Banten ini adalah penyedia
jasa konsultansi dengan spesifkasi
adalah : 1.SI Jasa Studi Penelitian
dan Bantuan Teknik, 1.SI.02 Studi
Kelayakan
Studi
Mikro Lainnya
FEASIBILITY
STUDY dan
PUSAT
DISTRIBUSI
PROVINSI BANTEN
5
Pusat distribusi sarana
perdagangan yang berfungsi
sebagai penyangga
persediaan (buffr stock )
barang kebutuhan pokok dan
barang penting (strategis) serta
menunjang kelancaran arus
barang baik antarprovinsi
maupun antarkabupaten/kota
dengan tujuan pasar dalam
negeri dan/atau pasar luar
negeri.
PENGERTIAN PUSAT
PUSAT
PENGERTIAN
DISTRIBUSI PROVINSI
PROVINSI
DISTRIBUSI
Pusat distribusi juga dapat berfungsi sebagai pusat
konsolidasi komoditas yang dibutuhkan oleh masyarakat/
konsumen yang berada di wilayah layanannya.
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
6
SEBARAN POTENSI
POTENSI
SEBARAN
LOKASI PUSAT
PUSAT
LOKASI
DISTRIBUSI PROVINSI
PROVINSI
DISTRIBUSI
2
LOKASI 1 PASAR RAU KOTA
SERANG
LOKASI 2 AREA CIKUASA
KELURAHAN GEREM KOTA
CILEGON
LOKASI 3 KAWASAN INDUSTRI
JATIUWUNG KOTA TANGERANG
LOKASI 4 KECAMATAN MAJA
KABUPATEN LEBAK
LOKASI 5 KECAMATAN JAYANTI
KABUPATEN TANGERANG
LOKASI 6 KECAMATAN PETIR
KABUPATEN SERANG
LOKASI 7 AREA MILITER KSATRIAN
GATOT SUBROTO KOTA SERANG
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
1
7
5
6
3
4
7
DASAR
DASAR
HUKUM
HUKUM
1.1. Undang
UndangUndang
UndangRIRINomor
Nomor18
18Tahun
Tahun2012
2012tentang
tentangPangan;
Pangan;
2.2. Undang
UndangUndang
UndangRIRINomor
Nomor77Tahun
Tahun2014
2014tentang
tentangPerdagangan;
Perdagangan;
3.3. Undang
UndangUndang
UndangRIRINomor
Nomor23
23Tahun
Tahun2014
2014tentang
tentangPemerintahan
PemerintahanDaerah;
Daerah;
4.4. Peraturan
Peraturan Presiden
Presiden RIRI Nomor
Nomor 71
71 Tahun
Tahun 2015
2015 tentang
tentang Penetapan
Penetapan dan
dan Penyimpanan
Penyimpanan
Barang
BarangKebutuhan
KebutuhanPokok
Pokokdan
danBarang
BarangPenting;
Penting;
5.5. Peraturan
PeraturanPresiden
PresidenRIRINomor
Nomor26
26Tahun
Tahun2012
2012tentang
tentangCetak
CetakBiru
BiruPengembangan
PengembanganSistem
Sistem
Logistik
LogistikNasional;
Nasional;
6.6. Peraturan
Peraturan Menteri
Menteri Perdagangan
Perdagangan RIRI Nomor
Nomor 70/M-DAG/PER/12/2013
70/M-DAG/PER/12/2013 tentang
tentang Pedoman
Pedoman
Penataan
Penataandan
danPembinaan
PembinaanPasar
PasarTradisional
TradisionalPusat
PusatPerbelanjaan
Perbelanjaandan
danToko
TokoModern;
Modern;
7.7. Peraturan
PeraturanMenteri
MenteriPerdagangan
PerdaganganRIRINomor
Nomor90/M-DAG/PER/12/2014
90/M-DAG/PER/12/2014tentang
tentangPenataan
Penataandan
dan
Pembinaan
PembinaanGudang;
Gudang;
8.8. Peraturan
Peraturan Menteri
Menteri Perdagangan
Perdagangan Nomor
Nomor 61
61 /M-DAG/PER/8/2015
/M-DAG/PER/8/2015 tentang
tentang Pedoman
Pedoman
Pembangunan
Pembangunandan
danPengelolaan
PengelolaanSarana
SaranaPerdagangan;
Perdagangan;
9.9. Peraturan
Peraturan Menteri
Menteri Perdagangan
Perdagangan RIRI Nomor
Nomor 22/M-DAG/PER/3/2016
22/M-DAG/PER/3/2016 tentang
tentang Ketentuan
Ketentuan
Umum
UmumDistribusi
DistribusiBarang;
Barang;
10.Peraturan
10.Peraturan Gubernur
Gubernur Banten
Banten Nomor
Nomor 77 Tahun
Tahun 2017
2017 tentang
tentang Penjabaran
Penjabaran Anggaran
Anggaran
Pendapatan
Pendapatandan
danBelanja
BelanjaDaerah
DaerahTahun
TahunAnggaran
Anggaran2017
2017(Berita
(BeritaDaerah
DaerahProvinsi
ProvinsiBanten
Banten
Tahun
Tahun2017
2017Nomor
Nomor7).
7).
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
8
INDIKATOR PENENTUAN
LOKASI PDP
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
9
Tinjauan Kebij
1
2
Undang-Undang No.18 Tahun 2012 tentang Pangan
• Pada pasal 47 mengenai distribusi, disebutkan distribusi Pangan dilakukan untuk memenuhi
pemerataan ketersediaan pangan ke seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia secara berkelanjutan.
Undang-Undang No.7 Tahun 2014 tentang Perdagangan
• Pasal 13 dan 14 pemerintah bekerja sama dengan pemerintah daerah melakukan pembangunan,
pemberdayaan, dan peningkatan kualitas pengelolaan Pasar rakyat . Pengembangan,
penataan, dan pembinaan dilakukan melalui pengaturan perizinan, tata ruang, zonasi
dengan memperhatikan jarak dan lokasi pendirian, kemitraan, dan kerja sama usaha.
3
Undang-Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
4
Peraturan Presiden No.71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan
Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting
5
Peraturan Presiden No. 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan
Sistem Logistik Nasional
• Daerah ketika membentuk kebijakan Daerah, baik dalam bentuk Perda maupun kebijakan lainnya
hendaknya juga memperhatikan kepentingan nasional. Ditujukan untuk mendorong lebih
terciptanya daya guna dan hasil guna penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam
mensejahterakan masyarakat, baik melalui peningkatan pelayanan publik maupun
melalui peningkatan daya saing Daerah.
• Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mengendalikan Ketersediaan Barang Kebutuhan
Pokok dan/atau Barang Penting di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
dalam jumlah yang memadai, mutu yang baik, dan harga yang terjangkau.
• ayat (1) merupakan panduan dalam pengembangan logistik bagi para pemangku kepentingan
terkait serta koordinasi kebijakan dan pengembangan Sistem Logistik Nasional. Sistem logistik
memiliki peran strategis dalam sinkronsisasi dan penyelarasan kemajuan antar sektor
ekonomi dan antar wilayah demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif,
sekaligus menjadi benteng bagi kedaulatan dan ketahanan ekonomi nasional (national
economic authority and security).
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
10
NO.
1
2
3
4
Kriteria Kelayakan Pusat Distribusi
KRITERIA
BATASAN KELAYAKAN
NO.
FAKTOR
KRITERIA
Provinsi
Memiliki potensi sentra-sentra
produksi dari
a. Potensi Sentra
FAKTOR
Potensi
Sentra
Produksi Komoditi
Produksi dan
Permintaan
b. Potensi Permintaan
Komoditi
Komoditi
kab./kota di Provinsi Banten. (UndangUndang Nc.18 Tahun 2012 ofnoang Pangan)
Memiliki potensi permintaan bahan dari
kab./kota di Provinsi Banten.
• Aksesibilitas berdasarkan kondisi jalan
• Berada pada lokasi dekat pelabuhan
a. Aksesibilitas
• Berada pada lokasi dekat terminal
angkutan
Infrastruktur.
• Berada pada lokasi dekat Jalur Kereta Api
(Undangb. Tersedianya Tenaga Terdapat jaringan listrik yang memadai yang
Undang Nc.7
Listrik
sesuai dengan kapasitas pusat distribusi.
Tahun 2014
c. Ketersediaan
Terdapat saran TIK yang memadai, seperti
ofnoang
Sarana Teknologi
jaringan telepon, jaringan nirkabel, kantor
Pfrdagangan
Informasi dan
pos, ketersediaan tower provider/BTS dan
, Pastal 13 &
Komunikasi (TIK)
lain-lain.
14)
d. Ketersediaan
• Terdapat ketersediaan air yang memadai
Sistem Pengelolaan
dan sistem pengolahan air yang baik guna
Air dan pengolahan
menunjang keberlangsungan aktivitas
limbah pasar
pusat distribusi.
(persampahan)
• Dekat dengan lokasi TPA.
Kondisi
a. Kondisi Sosial
Indeks Pembangunan Masyarakat
Sosial
Kemasyarakatan
Ekonomi.
• Terdapat aktivitas perdagangan rutin
(Pfrprfst
antar wilayah untuk komoditi.
b. Kegiatan
Nc.71/ 2015
Perdagangan
• Tidak Terdapat aktivitas perdagangan
Pfnfoapan
rutin antar wilayah untuk komoditi
dan
c. Potensi Konfik
Sejarah terjadinya konfik sosial di sekitar
Pfnyimpana
Sosial
lokasi sangat minim.
n Barang
Kfbuouhan
Pc c dan
d. Kondisi Ekonomi
Pendapatan Perkapita
Barang
Pfnoing)
a. Bukan kawasan
Tidak berada dalam kawasan rawan bencana
Kondisi
rawan bencana
Lingkungan
b. Bukan Kawasan
Hidup.
Tidak berada dalam kawasan lindung
Lindung
(Pfrprfst
c. Bukan Kawasan
5
Rencana Tata a. Perda RTRW
Ruang
Wilayah.
b. Potensi Status
Khusus
6
7
8
Regulasi.
a. RPJMD
(UU Ncmcr
23 Tahun
b. Ketersediaan
2014 Tfnoang
Peraturan Pusat
Pfmfrinoahan
Distribusi
Dafrah)
BATASAN KELAYAKAN
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 26 Tahun
2012 tentang Cetak Biru Pengembangan
Sistem Logistik Nasional yakni terdapat
Perda RTRW Provinsi yang mengatur pusat
distribusi dalam konsep kawasan.
Berada dalam kawasan khusus yang memiliki
keistimewaan tertentu dari segi kebijakan
insentif.
Pembangunan Pusat Distribusi telah
ditetapkan dalam RPJMD
Telah terdapat Peraturan Pusat Distribusi
yang telah ditetapkan oleh otoritas
setempat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan
Republik Indonesia Nomor 48/M-Dag/PER 82013 tentang pedoman dan pengelolaan
a. Luasan Minimum
sarana distribusi perdagangan pasal 10 dan
11 butir a dikatakan bahwa luasan minimum
bagi PDP adalah 10.000 m²
Sesuai dengan Peraturan Menteri
Perdagangan Republik Indonesia Nomor
Lahan
48/M-Dag/PER 8-2013 tentang pedoman dan
pengelolaan sarana distribusi perdagangan
b. Legalitas
pasal 10 dan 11 butir b dikatakan bahwa
kepemilikan lahan pendirian PDP haruslah
dibuktikan dengan dokumen yang sah, yaitu
sertifkat kepemilikan tanah yang dikeluarkan
oleh Badan Pertanahan Nasional.
c. Peluang Perluasan Terdapat lahan untuk perluasan sampai
Lahan
dengan atau lebih dari 10 ha.
Pelaku Jasa a. Ketersediaan
Terdapat distributor yang telah beraktiftas di
Distribusi/
Distributor
sekitar lokasi.
Logistik,
b. Pelaku Jasa
Terdapat pelaku jasa transportasi/freight
Transportasi
Transportasi/Freight forwading yang telah beraktiftas di sekitar
dan
Forwarding
lokasi.
Pendanaan.
c. Ketersediaan Jasa Terdapat jasa pendanaan yang telah
(Pfrmfndag
Pendanaan
beraktiftas di sekitar lokasi.
22/2016)
PENILAIAN KELAYAKAN
PDP
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
12
PERTUMBUHAN
EKONOMI PROVINSI
BANTEN
PDRB per kapita Banten
ADH Berlaku pada
tahun 2015 mencapai 39,98 juta rupiah atau
meningkat 8,43 persen bila dibandingkan
dengan tahun 2014 yang sebesar 36,61 juta rupiah.
Di tingkat kabupaten/kota, Kota Tangerang
memiliki PDRB ADH Berlaku yang paling
tinggi di Provinsi Banten, diikuti oleh Kabupaten
Tangerang dan Kota Cilegon.
PDRB Kabupaten/Kota dan Provinsi Banten, ADH
Berlaku
(triliun rupiah), 2014-2015
Kabupaten/Kota/Provinsi
2014*)
2015**)
Kabupaten Pandeglang
18,20
20,28
Kabupaten Lebak
18,61
20,73
Kabupaten Tangerang
91,69
102,04
Kabupaten Serang
51,43
56,31
110,77
126,12
Kota Cilegon
70,03
77,96
Kota Serang
19,69
21,87
Kota Tangerang Selatan
50,21
56,04
428,47
477,94
Kota Tangerang
Provinsi Banten
Distribusi PDRB Provinsi Banten
Menurut Kabupaten/Kota ADH
Berlaku (persen), 2015
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
13
KESENJANGAN INTRA
WILAYAH
Kesenjangan ekonomi antarkota
dan kabupaten di Provinsi
Banten cukup tinggi, terlihat dari
besarnya gap antara kabupaten dan
kota dengan PDRB perkapita
tertinggi dan PDRB perkapita
terendah. Tingginya pendapatan per
kapita di Kota Cilegon didukung oleh
keberadaan industri pengolahan di
daerah ini. Perbedaan faktor
produksi pada perekonomian
masing-masing daerah turut
menentukan perkembangan nilai
PDRB per kapita.
Perkembangan Nilai PDRB Perkapita ADHB dengan Migas
Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2008-2013 (000/jiwa)
Perkembangan Kesenjangan Ekonomi (Indeks
Williamson)
2009-2013
Perbedaan kegiatan ekonomi antarkabupaten
dan kota berakibat pada kecilnya nilai tambah
yang dihasilkan di masing-masing daerah
sehingga terjadilah ketimpangan
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
14
Nilai LQ Sektor Ekonomi Provinsi Banten
PEMBANGUNAN
SEKTOR UNGGULAN
Sektor Unggulan menggunakan
Analisis LQ dengan basis data
PDRB
Nilai location qucoifno lebih besar dari
satu
(LQ>1).
Hal
ini
menunjukkan
Provinsi Banten memiliki proportional
share lebih besar dari rata-rata daerah
lain untuk sektor-sektor tersebut .
Sebaliknya,
kelompok
memiliki
nilai
(LQ1) meliputi
1) Industri
Pengolahan, 2) Pengadaan Listrik & Gas, 3) Pengadaan Air
Pengelolaan Sampah Limbah 4) Transportasi & Pergudangan
5) Informasi dan Komunikasi
6) Real
Struktur perekonomian Banten didominasi sektor industri
Estate 7) Jasa Pendidikan dan 8) Jasa Kesehatan & Kegiatan
pengolahan merupakan satu-satunya sektor yang mendominasi
Sosial.
perekonomian Banten, namun belum didukung sektor lainnya
dan jasa-jasa tersebut.
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
15
KONDISI DISTRIBUSI
LOGISTIK
DI PROVINSI BANTEN
Sisi
Barat
wilayah
Banten belum terdapat
suatu hub atau terimal
agrobisnis atau Pasar
Induk
yang
menampung
produk
sayur dan buah-buahan
yang
berasal
dari
wilayah
Pulau
Sumatera
Sisi
timur
wilayah
provinsi
banten
telah
ada pitt yang berfungsi
sebagai
hub
/
distribustion center bagi
produk sayuran dan buah
buahan
dari
seluruh
wilayah
produsen
di
pulau jawa dan sumatera
• Adanya dua kondisi di atas
menyebabkan
terjadinya
ketidak
seimbangan
distribusi di Provinsi Banten
• Komoditi yang masuk dari
Sumatera masuk ke PITT
dan
kembali
keluar
di
wilayah
barat
sehingga
terjadi
ketidakefsienan
distribusi
Sumbfr : Distpfrindag Prcv Banofn
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
16
KOMODITAS
UNGGULAN DI
PROVINSI BANTEN
Mengacu data BPS Provinsi
Banten, Komoditas unggulan di
Provinsi Banten dapat
dikelompokan menjadi 4 sektor
meliputi :
1. Pertanian
2. Perkebunan
3. Peternakan
4. Perikanan
Tabel Review Komoditas Unggulan
SEKTOR
KOMODITAS
UNGGULAN
Padi
Ubi Kayu
PERTANIAN
Buah-buahan
(Ton) Pisang
Durian
Rambutan
Kelapa
PERKEBUNAN
Sawit
(Ton)
Karet
Sapi
PETERNAKAN Kerbau
(Ekor)
Domba
Kambing
PERIKANAN
Perikanan Tangkap Laut
(Ton) Perikanan Budidaya
PRODUKTIVITAS
2.188.996,55
74.162,60
137.811
48.545
35.636
46.304,39
29.274,46
13.569,24
54.934
101.632
657.674
776.304
59.538
105.635
Sumber : BPS Provinsi Banten, 2016
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
17
ALUR DISTRIBUSI
LOGISTIK PANGAN (PADI /
BERAS)
DI PROVINSI BANTEN
PRODUKSI
GABAH BERAS
SURPLUS
DIBELI /
DIIJON SAAT
PANEN
MASUK
KE PASAR
MASUK
KEMBALI KE
PROVINSI
BANTEN
DALAM
BENTUK
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BERAS
BANTEN
Sumbfr : Distpfrindag Prcv Banofn
18
IDENTIFIKASI
MASALAH
KOMODITAS PADI
(BERAS)
Sumbfr : Distpfrindag Prcv Banofn
Komodita
s
Beras
Permasalahan
Alternatif Solusi
Wilayah pemasok
1. Peningkatan
adalah Kab
teknologi
Tangerang, Kab/Kota
produksi untuk
Serang, Kab Lebak
menghasilkan
dan Kab Pandeglang.
beras berkualitas
Permasalahan:
dengan tingkat
a. Tangerang : Tidak
produksi minimal
ada penghasil,
sama dengan
didatangkan dari
wilayah lain (6-8
daerah lain, harga
ton/hektar).
lebih tinggi.
2. Pemberian
b. Pandeglang, Lebak:
bantuan berupa
Tingkat produksi
saprodi seperti
belum seluruhnya
RMU, dryer, dll.
kualitas baik krn
3. Fasilitasi
saprodi kurang
penjualan dari
(dryer, RMU, dll).
gapoktan ke Toko
Belum ada
Tani Indonesia,
penyimpanan,
Bulog, Pasar
sebagian besar
induk, Pasar
dibeli oleh
tradisional, Pasar
RANTAI
INDUSTRI
KOMODITAS
PADI
Dalam rangka mendorong tumbuhnya
industri kecil dan menengah di Provinsi
Banten, maka produk turunan padi yang
dapat dikembangkan adalah membuat
usaha makanan kecil seperti opak,
rengginang, ulen, tape ketan, sake atau
usaha tepung beras sebagai bahan baku
dalam membuat
aneka
kue,DISTRIBUSI
bihun, roti, PROVINSI BANTEN
FEASIBILITY
STUDY
PUSAT
20
PENETAPAN PRIORITAS
ANALISIS SKORING
Rangking Kriteria Kelayakan Sebuah Lokasi Pusat Distribusi
LOKASI
PDP
(II)
Ifrastruktur
& Aksesibilitas (20%)
(I) Potensi
Penawaran
dan
Permintaan
(10%)
Lokasi
Lokasi 1 Pasar
Rau Kota
Serang
Lokasi 2 Area
Cikuasa
Kelurahah
Gerem Kota
Cilegon
Lokasi 3
Wilayah
Jatiuwung
Lokasi 4
Kecamatan
Maja
Kabupaten
Lebak
Lokasi 5
Kecamatan
Simpul Transportasi
Angkutan Barang (8%)
Infrastruktur dalam
Kawasan (8%)
(III) Sosial dan Ekonomi
(10%)
(IV) Lingkungan
Hidup (10%)
Penda
Tersed
Aksesi
Bukan Bukan
Kegiat
Poten
patan
Bukan
ianya
bilitas
Jaring
Kawas Kawas
Permin
Termi
an
si
Kawas
Siste Jarak
(4%) Pelab Banda
Sentra
an Tersed
an
an
taan
nal
IPM
Perda
Konfi
an
Produk
uhan
ra
Kereta ianya Tersed m ke TPA
Rawan Cagar
Komod
Baran
(2,5%) ganga
k
Lindu
si (5%)
(2%) (2%)
Api Tenag ianya Penge (2%)
Benca Buday
iti (5%)
g (2%)
n
Sosial
Per
ng
a
Saran lolaan
(2%)
na
a
(2,5%) (2,5%) Kapita (3,4%)
Listrik a TIK
Air
(3,3%) (3,3%)
(2,5%)
(2%) (2%) (2%)
5,00
5,00
0,04
-
-
2,00
2,00
2,00
2,00
2,00
1,00
1,76
2,50
1,25
0,85
3,40
-
3,30
-
-
0,04
2,00
-
2,00
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,80
-
3,75
4,73
3,40
-
3,30
-
-
0,12
2,00
2,00
2,00
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,90
-
3,75
1,53
3,40
-
3,30
-
-
0,04
-
-
2,00
2,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,55
-
3,75
0,13
-
-
3,30
PENETAPAN PRIORITAS
LOKASI PDP
Lokasi
Lokasi 1 Pasar Rau
Kota Serang
Lokasi 2 Area Cikuasa
Kelurahah Gerem
Kota Cilegon
Lokasi 3 Wilayah
Jatiuwung
Lokasi 4 Kecamatan
Maja Kabupaten
Lebak
Lokasi 5 Kecamatan
Jayanti Kabupaten
Tangerang
ANALISIS SKORING
Lanjutan
…
Rangking Kriteria Kelayakan Sebuah Lokasi Pusat Distribusi
(VII) Ketersediaan Lahan
(VIII) Pelaku Jasa Distribusi
(V) RTRW (20%) (VI) Regulasi (10%)
(10%)
(10%)
Pelaku
Total
Tercantu
Tercantu Ketersedi Ketersedi
Potensi
Peluang
Ketersedi Transport Ketersedi Skoring
m Dalam
m dalam
aan
aan
Status
Perluasan Legalitas
aan
asi/
aan Jasa
Perda
RPJMD Peratura
Lahan
Khusus
(Ha)
(3,3%) Distributo Freight Pendanaa
RTRW
Provinsi
n PDP
(Ha)
(5%)
(3,3%)
r (3,4%) Forwardin n (3,3%)
(15%)
(5%)
(5%)
(3,4%)
g (3,3%)
-
-
6,80
-
-
-
-
-
6,80
-
-
-
-
-
33,81
4
-
-
-
-
6,80
-
-
-
-
-
32,80
5
-
-
-
-
6,80
-
-
-
-
30,17
6
-
75,0
6
1
5,00
-
5,00
6,80
6,60
-
-
3,30
-
3,30
3
-
15,00
3,40
54,2
0
-
6,60
3,30
Lokasi
Priorita
s
58,5
PENETAPAN PRIORITAS
LOKASIAnalisis
PDPSkoring dengan
Berdasarkan
menggunakan kriteria pendirian
PDP, didapat lokasi prioritas PDP di
Prov Banten sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Kec.Jayanti Kab. Tangerang
Kec. Petir Kab. Serang
Pasar Rau Kota Serang
Area Cikuasa Kota Cilegon
5. Wilayah Jatiuwung Kota
Tangerang
6. Kec. Maja Kabupaten Lebak
7. Kawasan Militer Kota Serang
Lokasi 1 Pasar Rau Kota
Serang
Lokasi 7 Lahan Kosong di Kawasan Militer Ksatriaan Gatsu.; 7.86%
Lokasi 6 Kecamatan Petir Kab. Serang ; 19.17%
Lokasi 1 Pasar Rau Kota Serang; 17.72%
Lokasi 2 Area Cikuasa
Kelurahah Gerem Kota Cilegon
Lokasi 3 Wilayah Jatiuwung
Lokasi 4 Kecamatan Maja
Kabupaten Lebak
Lokasi 5 Kecamatan Jayanti Kabupaten
24.67%
Lokasi 5 Kecamatan Jayanti
LokasiTangerang;
2 Area Cikuasa
Kelurahah Gerem Kota Cilegon; 10.93%
Lokasi 3 Wilayah Jatiuwung; 9.93%
Lokasi 4 Kecamatan Maja Kabupaten Lebak; 9.72%
Kabupaten Tangerang
Lokasi 6 Kecamatan Petir
Kab. Serang
Lokasi 7 Lahan Kosong di
Kawasan Militer Ksatriaan
Gatsu.
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
23
Kec. Jayanti Kabupaten Tangerang
Potensi
Skor tertinggi yang di dapat oleh Kec.
Jayanti
adalah
legalitas
lokasi
tercantum dalam RTRW Provinsi yakni
sebesar 15 point,
Pendapatan Per Kapita sebesar 9,12
point,
Selain itu lahan untuk pembangunan
dan
pengembangan
PDP
masih
tersedia cukup luas dan di dukung
dengan infrastruktur yang memadai.
Permasalahan
Harga lahan bisa lebih
tinggi
Konfik
akan
terjadi
pada saat pembebasan
lahan
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
24
Kec. Petir Kabupaten Serang
Potensi
Skor tertinggi yang di dapat oleh Kec.
Petir
adalah
tercantum
dalam
legalitas
lokasi
RTRW
Provinsi
yakni sebesar 15 point,
Selain itu lahan untuk pembangunan
dan
pengembangan
PDP
masih
tersedia cukup luas dengan point 6,8
dan di dukung dengan infrastruktur
yang memadai.
Permasalahan
Harga lahan bisa lebih tinggi
Konfik
akan
terjadi
pada
saat
pembebasan lahan
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
25
Pasar Rau Kota Serang
Potensi
Pasar Rau sebagai salah satu pasar
induk
di
Kota
Serang
mampu
memenuhi kebutuhan pokok di Kota
Serang dan sekitarnya.
Pelaku
pasar
mengingat
berdiri
sudah
pasar
terbentuk
tersebut
telah
cukup lama dan mampu
bertahan hingga sekarang.
Didukung
dengan
jaringan
transportasi yang memadai.
Permasalahan
Perluasan
pasar
sebagai
pusat
distribusi tidak memadai mengingat
keterbatasn lahan yang dimiliki oleh
pasar Rau.
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
Letak pasar yang berada di tengah-
26
Area Cikuasa Kelurahan Gerem Kota Cilegon
Potensi
Area Cikuasa di Kelurahan Gerem Kecamatan Grogol
memiliki akses bypass tol Merak-Jakarta.
Lahan yang ada sekarang masih berupa lahan
kosong, dimana lahan tersebut merupakan lahan
milik pemerintah Kota Cilegon
Permasalahan
Untuk
peluang
perluasan
lahan,
area
cikuasa
terhambat dengan eksisting
kontur tanah yang berbukit.
Untuk pembangunan PDP dan
lahan
perluasannya
menghabiskan
sangat
biaya
tinggi,
memerlukan
akan
yang
karena
rekayasa
teknologi yang lebih canggih.
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
27
Wilayah Jatiuwung Kota Tangerang
Potensi
Sebagai wilayah pusat perdagangan dan industri,
kawasan
industri
Jatiuwung
dan
sudah
pergudangan
terbangun
sebagai
kawasan
pendukung
terbangunnya PDP ini.
Di dukung dengan infrastruktur yang lebih lengkap
dan memadai.
Permasalahan
Lahan kosong terbatas hanya
berada di komplek-komplek
kawasan industri.
Lahan yang tersedia di luar
kawasan
industri
telah
dimiliki oleh perorangan dan
developer
sebagai
lahan
peruntukkan perumahan.
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
Nilai lahan yang berada di
kawasan
industri
memiliki
28
Kecamatan Maja Kabupaten Lebak
Potensi
Lahan
yang
berupa
ada
lahan
dikembangkan
distribusi
dan
sekarang
masih
kosong,
dapat
menjadi
pusat
perluasannya
pun
tersbut masih luas.
Memiliki
rencana
jalur
tol
yang
melalui kawasan Maja, sebagai nilai
tambah aksesibilitas.
Permasalahan
Harga lahan dapat meroket tinggi.
Potensi
konfik saat pembebasan
tanah sangat tinggi.
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
29
Kawasan Militer Kota Serang
Potensi
Permasalahan
Lahan kosong tersedia lebih dari 1
hektar
Memiliki
Diperlukan
ketentuan
mempergunakan
jalur
tol
Serang
Barat,
lahan
khusus
yang
dalam
berada
di
kawasan militer.
sebagai nilai tambah aksesibilitas.
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
30
DAYA DUKUNG
JARINGAN JALAN &
KERETA API
DAYA DUKUNG
INFRASTRUKTUR
PDP DI PROVINSI
BANTEN
Sumber : Draf Revisi Perda RTRW Prov Banten 2010
2
LOKASI 1 PASAR RAU KOTA SERANG
LOKASI 2 AREA CIKUASA KELURAHAN GEREM KOTA CILEGON
LOKASI 3 KAWASAN INDUSTRI JATIUWUNG KOTA TANGERANG
LOKASI 4 KECAMATAN MAJA KABUPATEN LEBAK
LOKASI 5 KECAMATAN JAYANTI KABUPATEN TANGERANG
LOKASI 6 KECAMATAN PETIR KABUPATEN SERANG
LOKASI 7 AREA MILITER KSATRIAN GATOT SUBROTO KOTA SERANG
Radius 15 KM dari
lokasi PDP
Radius 30 KM dari
lokasi PDP
7
Reaktivasi
Jalur
Kerata Api
6
Rencana
Jalan Tol
Serang Panimban
Pengembangan jaringan kereta api meliputi:
g
a. Pengembangan jaringan prasarana kereta api yang menghubungkan
kawasan-kawasan industri, simpul-simpul transportasi utama yaitu
pembangunan jaringan prasarana baru pada lintas:
1. Tonjong Baru – Pelabuhan Bojonegara;
2. Serpong – Tangerang – Bandara Soekarno Hatta;
3. Serang – Cikande – Cikupa – Serpong;
4. Manggarai – Bandara Soekarno Hatta;
5. Bandara Soekarno Hatta – Pluit – Kota; dan
6. Rencana pembangunan jalur kereta api Bojonegara – Pantura –
Tanjung Priuk
b. Pembangunan jaringan prasarana kereta api baru pada Lintas Parung
Panjang – Serpong –Citayam – Nambo – Cikarang; Lintas Serang –
sepadan tol – Balaraja, Lintas Balaraja – Jakarta – Cikarang;
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
3
1
5
4
Dilihat dari radius 15 KM, lokasi yang
memiliki kelengkapan sarana &
prasarana penunjang terhadap PDP
berada di lokasi Jatiuwung, Area Cikuasa
dan Jayanti
Pengembangan jaringan jalan bebas
hambatan meliputi:
1. Tangerang – Merak;
2. Cilegon – Bojonegara;
3. Serang – Panimbang;
4. Semanan – Rajeg – Balaraja; dan
5. Kamal – Teluk Naga – Rajeg.
31
Sumber : Draf Revisi Perda RTRW Prov Banten 2010
DAYA DUKUNG
INFRASTRUKTUR
(Pelabuhan &
Bandara)
Rencana pengembangan sistem jaringan
transportasi udara meliputi :
a. Pengembangan pelayanan sarana, prasarana,
dan sistem pengoperasian Bandara Udara
Soekarno Hatta sesuai dengan hierarkinya
sebagai bandara pengumpul primer;
b. Pengembangan Bandara Udara Budiarto di
Kabupaten Tangerang sebagai bandar udara
yang diperuntukan khusus sebagai pusat
pendidikan dan latihan penerbangan di
Indonesia;
c. Pengembangan kawasan Lapangan Terbang
Pondok Cabe di Kota Tangerang Selatan;
d. Pengembangan Bandara Udara Gorda di
Kabupaten Serang sebagai bandar udara
khusus untuk kepentingan pertahanan dan
sipil;
e. Pembangunan Bandara Udara Banten
Selatan/Panimbang di Kabupaten Pandeglang
sebagai bandar pengumpul tersier;
f. Pengembangan bandara udara khusus untuk
mendukung pertumbuhan kebutuhan
pelayanan angkutan barang ekspor impor;
2
7
3
1
Radius 15
KM dari
lokasi
RadiusPDP
30
KM dari
lokasi PDP
5
6
4
Rencana pengembangan sistem jaringan transportasi laut meliputi:
a. Peningkatan pelayanan Pelabuhan Utama Bojonegara dan
Banten/Ciwandan;
b. Peningkatan pelayanan Pelabuhan Pengumpul Merak;
c. Peningkatan pelayanan Pelabuhan Merak Mas dan Pelabuhan
Cigading untuk dikembangkan menjadi pelabuhan utama;
d. Pembangunan Pelabuhan Warnasari sebagai pelabuhan pengumpul;
e. Pengembangan dan pengelolaan pelabuhan:
1. pengumpan regional antara lain Pelabuhan Anyer Lor, Labuan, dan
Muara Dadap dan Kronjo; dan
2. pelabuhan pengumpan lokal antara lain Pelabuhan
Muarabinuangeun.
f. Pengembangan terminal khusus di Kabupaten Lebak, Kabupaten
Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang untuk
mendukung potensi industri, pariwisata, pertanian, dan
pertambangan;
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
LOKASI 1 PASAR RAU KOTA SERANG
LOKASI 2 AREA CIKUASA KELURAHAN
GEREM KOTA CILEGON
LOKASI 3 KAWASAN INDUSTRI
JATIUWUNG KOTA TANGERANG
LOKASI 4 KECAMATAN MAJA
KABUPATEN LEBAK
LOKASI 5 KECAMATAN JAYANTI
KABUPATEN TANGERANG
LOKASI 6 KECAMATAN PETIR
KABUPATEN SERANG
LOKASI 7 AREA MILITER KSATRIAN
GATOT SUBROTO KOTA SERANG
32
DAYA DUKUNG
INFRASTRUKTUR
(Sumber Daya Air
& Persampahan)
Rencana pengembangan sistem jaringan sumber daya air meliputi:
a. Bendungan Karian di Kabupaten Lebak;
b. Bendungan Sindangheula di Kabupaten Serang dan Kota Serang;
c. Bendungan Cidanau di Kabupaten Serang;
d. Bendungan Pasir Kopo di Kabupaten Lebak;
e. Bendung Ciliman di Kabupaten Lebak;
f. Bendung Cibaliung di Kabupaten Pandeglang;
g. Bendung Pamarayan di Kabupaten Serang;
h. Pengembangan Bendung Ranca Sumur di Kabupaten Tangerang;
i. Pengembangan Bendung Pasar Baru di Kota Tangerang;
j. Pengembangan Bendung Cisadane Pintu Sepuluh di Kota Tangerang;
k. Pemeliharaan CAT Rawa Danau di Serang-Pandeglang;
l. Pemeliharaan CAT Serang-Tangerang;
m. Pemeliharaan CAT Labuhan;
n. Pemeliharaan CAT Malimping;
o. Pemeliharaan CAT Jakarta;
p. Pemeliharaan situ, waduk, danau, dan rawa yang terdapat di
Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang,
Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota
Cilegon dan Kota Serang sebagai kolam penyimpanan;
q. Bendungan eks Teluk Lada di Kabupaten Pandeglang
2
7
3
1
5
6
Radius 15
KM dari
lokasi
RadiusPDP
30
KM dari
lokasi PDP
4
LOKASI 1 PASAR RAU KOTA
SERANG
LOKASI 2 AREA CIKUASA
KELURAHAN GEREM KOTA CILEGON
LOKASI 3 KAWASAN INDUSTRI
JATIUWUNG KOTA TANGERANG
LOKASI 4 KECAMATAN MAJA
KABUPATEN LEBAK
LOKASI 5 KECAMATAN JAYANTI
KABUPATEN TANGERANG
LOKASI 6 KECAMATAN PETIR
KABUPATEN SERANG
LOKASI 7 AREA MILITER KSATRIAN
GATOT SUBROTO KOTA SERANG
Sumber
: Draf Revisi Perda RTRW Prov Banten 2010-2030
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI
BANTEN
33
SUMBER PEMBIAYAAN
PINJAMAN DAERAH
PENYERTAAN MODAL PEMDA (BUMD)
LEMBAGA DANA BERGULIR
OBLIGASI DAERAH
BADAN LAYANAN UMUM (BLU)
KERJASAMA PEMDA-SWASTA (KPS)
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
34
KESIMPULAN &
REKOMENDASI
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
35
KESIMPULAN
KESIMPULAN
4
URUTAN PRIORITAS LOKASI
PDP DI PROVINSI BANTEN
1. KECAMATAN JAYANTI KABUPATEN
TANGERANG
2. KECAMATAN PETIR KABUPATEN
SERANG
3. PASAR RAU KOTA SERANG
4. AREA CIKUASA KELURAHAN
GEREM KOTA CILEGON
5. WILAYAH JATIUWUNG KOTA
TANGERANG
6. KECAMATAN MAJA KABUPATEN
LEBAK
7. AREA MILITER KSATRIAN GATOT
SUBROTO KOTA SERANG
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
3
7
1
2
5
6
36
• Dibutuhkannya PERAN PEMERINTAH dalam rantai pasok bahan
pokok menyebabkan panjangnya distribusi;
• Petani sebagai produsen tidak menikmati kuntungan apabila harga
naik dan masyarakat pun tidak menikmati keuntungan pada saat
harga turun karena berlimpahnya pasokan bahan pokok.
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
37
REKOMENDASI
Merujuk Kepada Kriteria
Pendirian PDP yang telah
dilakukan, maka lokasi yang
paling tepat
direkomendasikan sebagai
Pusat Distribusi Provinsi
Banten berada di area
Kecamatan Jayanti, hal ini
disebabkan oleh lokasi Jayanti
yang memiliki nilai strategis
serta di dukung oleh kebijakan
RTRW Provinsi Banten.
Hal yang perlu diperhatikan
dalam pendirian PDP
Penentuan
lokasi
PDP
perlu
dilakukan
dengan
mempertimbangkan volume pasokan dan permintaan komoditas
pokok dan strategis, serta komoditas unggulan daerah di wilayah
sekitar PDP.
Penentuan
lokasi
PDP
perlu
dilakukan
mempertimbangakan pula keberadaan dan daya
pelabuhan laut di dekat lokasi PDP.
dengan
dukung
Aksesibilitas dari/ke lokasi PDP perlu didukung dengan
infrastruktur tranportasi darat (jalan raya) yang memadai dari
aspek kelas jalan dan kondisinya.
Peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) perlu
segera dilakukan dalam masa pembangunan PDP Banten
sehingga dapat diharapkan PDP dapat segera beroperasi secara
baik segera setelah pembangunan PDP tersebut selesai.
Sosialisasi keberadaan PDP perlu segera dilakukan kepada pihakpihak terkait, terutama kepada para calon mitranya, yaitu para
petani, peternak, dan nelayan maupun kepada instansi-instansi di
pemerintah Daerah terkait.
Proses bisnis dan operasional PDP perlu dipersiapkan dan
dirancang secara baik, termasuk dengan mengembangkan
manajemen rantai
pasok (stupply khain managfmfno/SCM) secara38
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI
BANTEN
REKOMENDAS
I
Setelah
ditentukan
lokasi PDP di Provinsi,
Milestone selanjutnya
dalam pendirian PDP ini
masih dibutuhkan
tahapan-tahapan yang
cukup panjang
Penyusu
nan FS
Pembangu
nan Fisik
Penyusuna
n DED
Studi
Lingkung
an Hidup
(AMDAL
dan
AMDAL
Lalin)
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
Pengadaan
Lahan
Tahapan Sampai Saat ini
39
Sekian & Terimakasih
FEASIBILITY STUDY PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI BANTEN
40