3Identitas Nasional Civic Education

Civic Education
Oleh : M. Husni Syam, SH.,LL.M.
Email : mhsyam@gmail.com







Secara etimology Identity, memiliki pengertian
harafiah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang
melekat pada seseorang atau sesuatu yang
membedakannya dengan yang lain.
Dalam term antropologi, identitas adalah sifat khas
yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri
pribadi sendiri, golongan sendiri, kelompok sendiri,
atau negara sendiri.
Sedangkan kata nasional merupakan identitas yang
melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar
yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti

budaya, agama dan bahasa maupun non fisik seperti
keinginan, cita-cita dan tujuan



Himpunan kelompok-kelompok inilah yang
kemudian disebut dengan identitas bangsa
atau identitas nasional yang pada akhirnya
melahirkan tindakan kelompok (collective
action) yang diwujudkan dalam bentuk organisasi
atau pergerakan-pergerakan yang diberi
atribut-atribut nasional.



Suku Bangsa

– Golongan sosial yang khusus bersifat askriptif (ada
sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur
dan jenis kelamin.

– Di Indonesia terdapat beragam suku bangsa, tidak
kurang dari 300 dialek bahasa.



Agama

– Indonesia merupakan negara yang agamis, dan Islam
sebagai agama dengan penganut terbesar.



Kebudayaan

– Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk
sosial yg isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model
pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukungpendukungnaya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan
yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman
untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda
budaya) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.




Bahasa

– Bahasa dipahami sebagai sistem perlambang yang secara abiter
dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan yang
digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia
– Pada tahun 1928 bahasa melayu yg merupakan bahasa
penghubung (linguafranca), dijadikan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan










Nasionalisme dapat dikatakan sebagai sebuah situasi
kejiwaan di mana kesetiaan seseorang secara total
diabdikan langsung kepada negara bangsa atas nama
sebuah bangsa.
Munculnya nasionalisme terbukti sangat efektif
sebagai alat perjuangan bersama merebut
kemerdekaan dari cengkeraman kolonial.
Semangat nasionalisme dihadapkan secara efektif
oleh para penganutnya dan dipakai sebagai metode
perlawanan dan alat identitas utk mengatahui siapa
lawan siapa kawan.
Nasionalisme Dunia Ketiga secara khas menggunakan
retorika anti imperialisme dan anti kolonialisme





Menurut Koenta Wibisono (2005) pengertian
Identitas Nasional pada hakikatnya adalah

“manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh
dan berkembang dalam aspek kehidupan
suatu bangsa (nasion) dengan ciri-ciri khas,
dan dengan yang khas tadi suatu bangsa
berbeda dengan bangsa lain dalam
kehidupannya”.
Identitas nasional merupakan sesuatu yang
terbuka untuk diberi makna baru agar tetap
relevan dan fungsional dalam kondisi
aktuall
yang
berkembang
dalam
masyarakat.
7



Indikator identitas nasional itu antara lain:


1. Pola perilaku yang nampak dalam kegiatan
masyarakat:
adat-istiadat, tata kelakuan, kebiasaan.
2. Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa
dan negara:
bendera, bahasa, lagu kebangsaan.
3. Alat perlengkapan yang digunakan untuk
mencapai tujuan:
bangunan, peralatan manusia, dan teknologi.
4. Tujuan yang dicapai suatu bangsa:
budaya unggul, prestasi di bidang tertentu.

8





Cita-cita bersama untuk kemerdekaan menjadi
semangat umum di kalangan tokoh-tokoh

pergerakan untuk memformulasikan nasional
bentuk nasionalisme yang sesuai dengan kondisi
masyarakat Indonesia.
Mereka sepakat tentang perlunya suatu konsep
nasionalisme Indonesia merdeka, tapi mereka
berbeda dalam persoalan nilai atau watak
nasionalisme Indonesia.

Konsep nasionalisme Indonesia yang dirumuskan oleh para founding
father pada dasarnya berbentuk inklusif dan berwatak Kemanusiaan.
A.


B.



C.

Negara Bangsa


UUD 1945 Pasal 1, Negara Indonesia adalah Negara
Kesatuan berbentuk Republik

Warga Negara

UUD 1945 Pasal 26, yang menjadi warga negara
adalah orang-orang Indonesia Asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan Undang-undang
sebagai warga negara.

Dasar Negara Pancasila

ISLAM
Sarekat Islam (SI)

MARXISME

Indische Sociaal
Democratische Vereeniging

(ISDV)
Demokrasi Sosial Hindia Belanda
Partai Komunis Indonesia
(PKI)

NASIONALISME

Partai Nasional
Indonesia (PNI)





Integrasi Nasional adalah penyatuan bagianbagian yang berbeda dari suatu masyarakat
menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau
memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang
banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa.
Integrasi bangsa merupakan kemampuan
pemerintah yang semakin meningkat untuk

menrapkan kekuasaannya di seluruh wilayah.





Masalah integrasi nasional di Indonesia sangat
kompleks dan multidimensional. Untuk
mewujudkannya diperlukan keadilan kebijakan
yang diterapkan oleh pemerintah dengan tidak
membedakan ras, suku, agama bahasa dan
sebagainya.
Pada akhirnya persatuan dan kesatuan bangsa
inilah yang dapat lebih menjamin terwujudnya
negara yang makmur anan dan tentram.



Globalisasi adalah suatu perubahan dalam
bentuk semakin bertambahnya keterkaitan

antara masyarakat dengan faktor-faktor
yang terjadi akibat transkulturasi dan
perkembangan teknologi modern.

Istilah globalisasi identik dengan :
1. Internasionalisasi, yaitu hubungan antar
negara, meluasnya arus perdagangan dan
penanaman modal.
2. Liberalisasi, pencabutan pembatasanpembatasan pemerintah untuk membuka
ekonomin tanpa pagar (boderless world) dalam
hambatan perdagangan, pembatasan keluar
masuk uang, kendali devisa dan izin masuk
suatu negara (visa).
3. Universalisasi, ragam selera atau gaya hidup
seperti pakaian, makanan, kendaraan diseluruh
pelosok dunia.


4.

5.

Westernisasi atau Amerikanisasi, ragam
hidup gaya budaya Barat atau Amerika.
Deteritorialisasi yaitu perubahanperubahan geografs sehingga ruang sosial
dalam perbatasan







Globalisasi sebagai tranformasi kondisi
spasial temporal kehidupan.
Globalisasi sebagai transformasi lingkup
cara pandang. Isi cara pandang dipengaruhi
peristiwa yang terjadi diberbagai belahan
dunia.
Globalisasi sebagaitransformasi modus
tindakan dan praktik. Terjadinya proses
kaitan yang makin erat semua aspek
kehidupan pada skala mondial.





Peningkatan keterkaitan antara seseorang
atau satu bangsa dengan bangsa lainnya
telah menggiring ke arah pembentukan
desa global (global village).
Global village kenyataan sosial yang saling
terpisah secara fsik tapin saling
berhubungan dan mempengaruhi secara
nonfsik. Seperti harga minyak, nilai tukar
mata uang.



Kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan, yang
mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan ancaman dan
hambatan serta gangguan, baik yang
datang dari luar maupun dari dalam negeri
yang membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara
serta perjuangan mengejar tujuan nasional.



Bidang politik
◦ Demokrasi menjadi sistem politik di Indonesia
yang berintikan kebebasan mengeluarkan
pendapat,
◦ Politik luar negeri bebas aktif.
◦ Melaksanakan sistem pemerintahan yang baik
(Good Governance) dengan prinsip partisipasi,
transparansi, rule of law, responsif serta efektif
dan efsien.







Menjaga kestabilan ekonomi makro dengan
menstabilkan nilai tukar rupiah dan suku
bunga.
Menyediakan lembaga-lembaga ekonomi
yang modern (perbankan, pasar modal
Memanfaatkan sumberdaya alam secara
proporsional.







Meningkatkan sumber daya manusia yaitu
kompetensi dan komitmen melalui
demokratisasi pendidikan.
Penguasaan iptek serta mengaplikasikannya
dalam kehidupan masyarakat.
Menyusun kode etik profesi yang sesuai
dengan karakter dan budaya bangsa.





Multikulturalisme memberi penegasan
bahwa seseotang atau kelompok dengan
segala perbedaan diakui dan sama dalam
ruang publik.
Komunitas yang berbeda saja tidak cukup
karena yang terpenting adalah komunitas
tersenut diperlakukan sama olerh waga
negara maupun oleh negara.





Karakter Multikultularisme adalah toleran.
Mereka hidup dalam semangat peaceful coexixtence, hidup berdampingan secara
damai..
Setiap entitas sosial dan budaya masih
membawa jati dirinya, tidak terlebur
kemudian hilang namun jga tidak
diperlihatkan sebagai kebanggaan melebihi
penghargaan terhadap entitas lain

Dalam sejarahnya, nasionalisme Indonesia melalui
beberapa tahap:
1. Tahap pertama ditandai dengan tumbuhnya perasaan
kebangsaan dan persamaan nasib yang diikui dengan
perlawanan terhadap penjajahan baik sebelum
maupun sesudah proklamasi.
2. Tahap Kedua : Semangat nasionalisme setelah
kemerdekaan yang merupakan lanjutan dari rasa
kebangsaan dan persamaa nasib pada tahap pertama
dalam konteks mengisi kemerdekaan itu sendiri
3. Tahap ketiga, nasionalisme persatuan dan kesatuan.
Kelompok opsisi ata mereka yang tidak sejalan
dengan pemerintah disingkirkan karena mengancam
persatuan dan kesatuan serta stabilitas.



Tahap keempat adalah nasionalisme
kosmopolitan. Dengan bergabungnya
Indonesia dalam sistem global internasional
. Nasionalisme Indonesia yang dibangun
adalah nasionalisme kosmopolitan yang
menandaskan bahwa Indonesia sebagai
bangsa tidak dapat menghindar dari
bangsa lain, namun dengan memiliki
nasionalisme kultural keindonesiaan dengan
memberikan kesempatan kepada aktoraktor di daerah secara langsung untuk
menjadi aktor kosmolitan.





Dalam konteks kecenderungan global
semakin banyak orang membayangkan
menjadi warga dunia (world citizen) dan
terikat pada nilai-nilai kemanusiaan universal.
Karena itulah nilai-nilai dan semangat
generasi baru produk modernisani dan
globalisasi sekarang tidak dapat diphami
dengan pengertian lama nasionalisme yakni
cinta dan pembelaan kepada tanah air secara
total bahkan membabi buta. Nilai-nilai,
semangat, dan patriotisme mereka diletakkan
dalam semangat pembelaan terhadap nilainilai kemanusiaan dan keadilan.