IMPLEMENTASI INTERNAL CONTROL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MARKETING

  

IMPLEMENTASI INTERNAL CONTROL SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MARKETING

FREELANCE DALAM PENJUALAN PADA CV. LINTAS FAJAR

BU

Kurnia Candra Purnamasari, Tri Lestari, Mahsina

  Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya kurniacandra98@yahoo.com

  

ABSTRAK

  Sistem informasi akuntansi merupakan unsur penting yang harus di desain oleh perusahaan, hal ini disebabkan karena penjualan, baik penjualan secara kredit maupun penjualan secara tunai merupakan sumber pendapatan perusahaan. Sistem informasi akuntansi pada perusahaan tidak akan terlepas pada pelaksanaan internal control yang ditetapkan dalam perusahaan. Karena internal control merupakan alat bantu dalam menunjang kebijakan yang telah ditetapkan. Selain itu kemajuan sebuah perusahaan tidak akan lepas dari keberadaan serta pengaruh kinerja sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder dan dianalisa menggunakan analisis deskriptif kualitatif sehingga dapat ditarik kesimpulan dan saran terhadap permasalahan yang ada.

  Kata Kunci : SIA Penjualan, Internal Control, Kinerja.

  

ABSTRACT

  Accounting information system is an important element that should be designed by the company, because of credit sales or cash sales company is a source of income. Accounting information system will be not apart on implementation of internal control in the company, because the internal control is a instrument to support a predetermined policy. And the otherwise the progress of a company will not be separated from the existence and influence the performance of human resources in it. Sources of data used in research are primary data and secondary data and analyzed using qualitative descriptive analysis so that it can be drawn conclusions and suggestions on the existing problems.

  Keywords : Sales SIA, Internal Control, Performance. PENDAHULUAN

  Kemajuan sebuah perusahaan tidak akan lepas dari keberadaan serta pengaruh sumber daya manusia yang ada di dalamnya. “Sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang penting dan merupakan salah satu roda penggerak dalam kelangsungan hidup usaha perusahaan. Salah satu untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan agar tujuan perusahaan mendapatkan performance kerja yang baik tercapai adalah dengan melakukan penilaian kerja (Hasibuan, 2012:89)”

  Perusahaan banyak melakukan usaha untuk mencapai tujuannya dan harus tetap berusaha mempertahankan kelangsungan usahanya di masa yang akan datang. Kelangsungan usaha dapat terwujud jika barang atau jasa yang ditawarkan dapat diterima di pasaran, dan dapat menarik pasang pasar. Internal control sangat besar pengaruhnya atas laporan keuangan. Dengan adanya internal control akan tercipta suatu sarana untuk menyusun, mengumpulkan informasi-informasi yang berhubungan dengan transaksi perusahaan, yang secara tidak langsung dapat dijalankan dengan baik. perantara properti primary maupun secondary yang kegiatan utamanya adalah penjualan. Adapun permasalahan yang dihadapi oleh CV. Lintas Fajar Buana adalah kurangnya keinginan untuk memasarkan properti oleh marketing freelance. Sering ketidakhadiran dalam keseharian, meeting mingguan untuk evaluasi kinerja maupun menyetorkan listing penjualan. Hal ini sangat perlu diwaspadai karena jika di dalam perusahaan tidak terjadi transaksi jual- beli atau sewa-menyewa, maka perusahaan akan mengalami kerugian bahkan kebangkrutan. Karena pendapatan perusahaan broker properti diperoleh atas transaksi penjualan yang dilakukan oleh marketing freelance.

  TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Akuntansi

  Adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan, mengorganisir dan mengikhtisarkan tentang berbagai transaksi perusahaan secara efisien yang digunakan untuk membantu manajemen dalam menangani operasi perusahaannya. Unsur pokok sistem akuntansi adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar, buku pembantu dan laporan yang dihasilkan.

  Krismiaji (2010:3 ), “Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis ”.

  Penjualan Merupakan aktivitas memperjual belikan barang dan jasa kepada konsumen.

  Sujarweni (2015:79) penjualan adalah suatu sistem kegiatan pokok perusahaan untuk memperjual-belikan barang dan jasa yang perusahaan hasilkan. Secara umum penjualan ada dua jenis yaitu: 1.

  Penjualan Tunai Merupakan sistem yang diberlakukan perusahaan dalam menjual barang dengan cara mewajibkan pembeli untuk melakukan pembayaran harga terlebih dahulu sebelum barang diserahkan kepada pembeli. Setelah pembeli melakukan pembayaran barang akan diserahkan, kemudian transaksi penjualan dicatat (Sujarweni, 2015:79).

2. Penjualan Kredit

  Merupakan sistem penjualan dimana pembayarannya dilakukan setelah barang diterima pembeli. Jumlah dan jatuh tempo pembayarannya disepakati oleh kedua pihak (Sujarweni, 2015:79). Sujarweni (2015:80) : a.

  Prosedur order penjualan Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli.

  b.

  Prosedur persetujuan kredit Dalam prosedur ini, bagian penjualan meminta persetujuan kredit pada bagian kredit yaitu pada bagian keuangan.

  c.

  Prosedur pengiriman Dalam prosedur ini, bagian pengiriman mengirimkan barang pada pembeli sesuai dengan surat order pengiriman.

  d.

  Prosedur faktur / penagihan Dalam prosedur ini, bagian penagihan membuat faktur penjualan dan dikirim pada pembeli.

  e.

  Prosedur pencatatan akuntansi Dalam prosedur ini, bagian akuntansi membuat kartu piutang berdasaekan faktur penjualan.

  Internal Control

  Adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi, dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen. Krismiaji (2010:222) mengutip definisi Internal Control menurut The Commitee of Sponsoring Organization of

  

The Treadway Commission (COSO) adalah proses yang diterapkan oleh dewan direktur,

  manajemen, dan untuk memberikan jaminan yang cukup bahwa tujuan pengendalian dapat dicapai, yaitu: a.

  Efektifitas dan efisiensi operasional b.

  Reliabilitas pelaporan keuangan c. Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku

  Kinerja Kegiatan pengelolaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

  Tujuan adalah tentang arah secara umum, sifatnya luas tanpa batasan waktu dan tidak berkaitan dengan prestasi tertentu dalam jangka waktu tertentu. Tujuan merupakan sebuah

  aspirasi. Wibowo (2016:43-44)

  “Kinerja merupakan tanggung jawab setiap individu terhadap pekerjaan, membantu mendefinisikan harapan kinerja, mengusahakan kerangka kerja bagi supervisor dan pekerja saling berkomunikasi. Tujuan kinerja adalah menyesuaikan harapan individu dengan tujuan organisasi akan mampu mewujudkan kinerja yang baik

  ”.

  METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode desktiptif.

  Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar (Sugiono, 2013:13). Arikunto (2010:3) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.

  Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah : 1.

  Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung. Data ini penulis peroleh dengan cara observasi langsung ke lokasi penelitian yaitu perusahaan tersebut.

  2. Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari obyek penelitian.

  Peneliti mendapat data dengan berbagai cara atau metode, seperti bahan-bahan dari perpustakaan, membaca buku-buku catatan, profil, visi, misi tujuan perusahaan. Unit analisis yang diambil yaitu kinerja marketi ng dalam penjualan “CV. Lintas Fajar

  Buana” didasari dengan metode internal control sistem informasi akuntansi.

  Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Teknik analisa data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.

  Identifikasi data yang dibutuhkan dalam penerapan sistem informasi akuntansi penjualan kredit properti CV. Lintas Fajar Buana.

  2. Analisis penerapan sistem informasi akuntansi penjualan kredit properti CV. Lintas Fajar Buana.

  3. Evaluasi kelemahan dari penerapan sistem informasi akuntansi penjualan kredit properti CV. Lintas Fajar Buana.

  4. Analisis usulan perancangan sistem informasi akuntansi penjualan kredit properti CV.

  Lintas Fajar Buana.

  5. Kesimpulan dan saran.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  Dalam melaksanakan kegiatannya CV. Lintas Fajar Buana menerapkan struktur organisasi karena pimpinan berada diatas dan langsung berwenang, bertanggung jawab terhadap posisi dibawahnya. Adapun struktur organisasi CV. Lintas Fajar Buana dapat dilihat

  Direktur Utama Principal / Member Broker (MB) Manager Marketing (MM)

  Marketing Executive (ME) Office Boy (OB) Administrasi Marketing (Adm)

  Sumber : Peneliti (2017)

  Gambar 1 Struktur Organisasi CV. Lintas Fajar Buana

  Setiap perusahaan pasti sudah memiliki standard operasional prosedur (SOP) untuk kelangsungan kegiatan perusahaan agar mencapai target, sasaran dan tujuan yang sesuai dengan keinginan perusahaan. Standart operasional prosedur (SOP) penjualan CV. Lintas Fajar Buana Property adalah sebagai berikut : 1.

  Mencari Listing.

  2. Melakukan promosi.

  3. Mendekati buyer/ konsumen.

  4. Mempelajari public relation.

  5. Belajar kesekretariatan dan hukum.

  6. Memahami rencana tata ruang kota.

  7. Bekerja sama dengan agen property.

  8. Bersikap sabar.

  Analisis penerapan sistem informasi akuntansi penjualan kredit pada CV. Lintas Fajar Buana adalah sebagai berikut : 1.

  Sumber Daya Manusia pada CV. Lintas Fajar Buana.

  Karyawan yang melaksanakan fungsi penjualan atau biasa disebut marketing Memiliki latar belakang, keahlian keterampilan yang cukup memadai dan tentunya kepercayaan diri, niat usaha ketelatenan dalam menjual property. Sistem kerja marketing pada perusahaan adalah freelance / tidak terikat jam kerja dan tidak adanya gaji bulanan. Aktivitas penjualan pada CV. Lintas Fajar Buana adalah penjualan kredit.

  3. Aktivitas pembayaran pada CV. Lintas Fajar Buana dilakukan dengan cara a.

  Uang Tanda Jadi (UTJ).

  b.

  Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

  4. Jenis produk yang dipasarkan oleh CV. Lintas Fajar Buana.

  Jenis produk yang dipasarkan adalah property. Khususnya jenis property secondary.

  

Property yang dimaksud adalah seperti bangunan rumah, apartemen, gudang dan tanah.

  5. Lokasi target penjualan pada CV. Lintas Fajar Buana.

  Lokasinya tergantung pihak vendor/pemilik yang menitipkan propertynya untuk dibantu jual/sewakan. Tetapi CV. Lintas Fajar Buana lebih condong memilih lokasi Surabaya timur, yang sesuai dengan letak lokasi perusahaan.

  CV. Lintas Fajar Buana memiliki suatu jaringan prosedur yang membentuk sistem yaitu seperti berikut : a. Prosedur order penjualan.

  (ME)-lah yang bertugas untuk memasarkan property dan berperan

  Marketing executive dalam menerima order dari buyer / konsumen.

  b. Prosedur pencatatan listing data data dari Marketing executive (ME) akan di serahkan kepada administrasi

  Listing

  marketing yang kemudian dimasukkan ke data listing secara komputer dan manual, membuat windows display di tampilkan di front office, mengiklan kan listing ke blogger maupun memposting di iklan sosial media, dan mengingatkan ME untuk expired date listing .

  c. Prosedur pembuatan PPJB (Perjanjian Pengikat Jual Beli) Jika terjadi transaksi akan dibuatkan bukti bahwa buyer-vendor (konsumen/pemilik) telah melakukan proses jual-beli atau sewa-menyewa yang telah di bantu oleh perusahaan maka perlu dibuatnya surat perjanjian agar kedua belah pihak maupun marketing sebagai saksi tidak ada yang dirugikan.

  d. Prosedur penerimaan kas.

  Penerimaan kas dilakukan oleh member broker setelah menerima pesan dari marketing bahwa buyer / konsumen telah sepakat untuk membeli / menyewa property vendor

  (pemilik). Kas yang pertama berupa uang tanda jadi (UTJ) sebagai pengikat agar vendor / pemilik tidak menjual / menyewakan propertinya kepada pihak lain, dan menerbitkan kwitansi tanda terima atas transaksi tersebut diberikan kepada buyer / konsumen.

  e. Prosedur pelunasan uang muka. oleh kedua belah pihak (buyer-vendor) sesuai dengan tanggal kesepakatan pembayaran yang tertera di surat PPJB.

  f. Prosedur pemberkasan buyer / konsumen.

  Marketing executive (ME)-lah yang berperan dalam membantu buyer / konsumen untuk

  mengurus dan menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengurusan di notaris, antara lain fotocopy KTP suami-istri, surat nikah, KK, slip gaji, surat keterangan kerja, NPWP, rekening tabungan untuk keperluan pengurusan Akta Jual beli (AJB) ke notaries dan KPR bank.

  g. Prosedur akad kredit Pihak bank-lah yang akan mengurus proses akad kredit ini dan membayar biayanya.

  Untuk menjaga agar tidak terjadi penyimpangan dan ketidak efektivan aktivitas penjualan pada CV. Lintas Fajar Buana, maka perusahaan melakukan internal control terhadap bagian-bagian yang terkait di dalam sistem penjualan dan juga terhadap transaksinya. Resiko atau masalah yang biasanya dihadapi dalam sistem penjualan dan transaksi adalah : 1.

  Kurangnya niat dari marketing freelance untuk memasarkan property. Ditandai sering ketidakhadiran marketing freelance untuk evaluasi listing dan meeting mingguan.

2. Penggelapan transaksi property diluar perusahaan tetapi masih memakai nama brand kantor oleh marketing freelance.

  3. Terjadinya kasus sengketa tanah atau property setelah terjadi transaksi pembayaran uang muka pada saat di notaris. Atau pengajuan buyer untuk KPR (Kredit Pemilikan Rumah) tidak disetujui oleh pihak bank, dan akan mengakibatkan pembatalan transaksi.

  Untuk menghindari berbagai resiko atau masalah yang dapat mengganggu aktivitas berlangsungannya kegiatan penjualan perusahaan, maka dilakukan internal control atas sistem dan transaksi sebagai berikut : 1.

  Integritas dan nilai-nilai etika.

  Agar nilai integritas dan perilaku karyawan tetap terjaga, pada CV. Lintas Fajar Buana diterapkan peraturan tertulis yaitu pedoman kebijakan yang mengantar perilaku karyawan pada saat melakukan tugasnya. Untuk marketing freelance tidak terikat jam kerja, hanya saja jika ada marketing freelance mendapatkan jadwal floor time (sistem

  shift) maka diharapkan hadir di kantor untuk shift 1 pukul 09.00 WIB

  • – 13.00 WIB dan shift 2 pukul 13.00 WIB
  • – 16.30 WIB. Pemakaian seragam sesuai dengan ketentuan. Sedangkan peraturan tidak tertulis agar saling menghargai sesama karyawan dan atasan. Hal ini bertujuan agar karyawan CV. Lintas Fajar Buana tetap 2.

  Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit.

  Pembagian tanggung jawab fungsional dan jaringan prosedur yang membentuk sistem yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara- cara untuk menjamin praktek yang sehat dalam pelaksanaannya. Cara yang ditempuh oleh CV. Lintas Fajar Buana adalah dengan melakukan pemantauan secara periode dan terus menerus oleh member broker yang akan dilaporkan kepada direktur utama.

  3. Marketing seharusnya lebih mempelajari kesekretariatan dan hukum agar tidak sampai terjadi saat transaksi adanya sengketa property. Dan sebelum buyer/konsumen membeli property marketing lebih dahulu menyarankan agar buyer/konsumen berkonsultasi dengan bank-bank yang menyediakan layanan KPR. Pembahasan dari hasil penelitian yang penulis lakukan atas implementasi internal

  

control sistem informasi akuntansi terhadap kinerja marketing freelance dalam penjualan

  pada CV. Lintas Fajar Buana yaitu : 1.

  Berdasarkan struktur organisasi ada perangkapan tugas pada bagian administrasi karena tidak adanya bagian accounting, Sehingga menimbulkan kelemahan dalam menjalankan tugasnya, hal ini terlihat dengan tidak adanya bagian keuangan atau bagian accounting yang dapat menimbulkan adanya tidak kecocokan data keuangan dan laporan keuangan yang akurat serta beban tanggung jawab kepada bagian administrasi yang hanya 1 orang saja.

2. Berdasarkan evaluasi standard operasional prosedur (SOP) perusahaan sangat baik.

  Karena memperhatikan langkah untuk marketing dari awal sampai akhir untuk melakukan penjualan yang sukses dan sesuai target. Tetapi masih ditemukan kelemahan pada standard operasional perusahaan (SOP) belum sepenuhnya dilaksanakan dengan benar oleh marketing. Yang mengakibatkan tidak ada kegiatan penjualan yang dilakukan oleh marketing karena tidak dilaksanakan sesuai prosedur perusahaan.

  3. Berdasarkan evaluasi terhadap sistem akuntansi penjualan secara keseluruhan belum efektif, ditemukan adanya kelemahan yaitu sering ketidakhadiran, tidak memasukkan data listing property dan penjualan yang dilakukan oleh marketing karena sistem kerjanya adalah freelance atau tidak terikat jam kerja sehingga tidak ada gaji tetap bulanan yang mereka dapatkan, jika dibiarkan terus menerus maka berakibat pada kelangsungan hidup perusahaan akan mengalami kerugian bahkan kebangkrutan.

  SIMPULAN

  mengenai implementasi internal control sistem informasi akuntansi terhadap kinerja marketing freelance dalam penjualan pada CV. Lintas Fajar Buana. Diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1.

  Pelaksanaan sistem informasi akuntansi penjualan pada perusahaan belum berjalan secara efektif. Karena sistem wewenang dan prosedur penerimaan kas yang dilakukan terdapat perangkapan tugas dikarenakan tidak adanya fungsi akuntansi yang sesuai / tidak ada accounting untuk bagian pencatatan jika terjadi transaksi closing property.

2. Penerapan sistem informasi akuntansi dan internal control penjualan CV. Lintas Fajar

  Buana kurang efektif, karena perusahaan tidak memiliki flowchart secara tertulis untuk menggambarkan setiap sistem yang dijalankan, sehingga perusahaan mengalami kesulitan untuk menemukan kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem. Dan pada akhirnya perbaikan pun sulit untuk dilakukan.

  3. Serta belum menjalankan praktek yang sehat dalam sistem penjualan yang dilakukan oleh marketing freelance. Ditandai dengan jarangnya memberikan listing kepada perusahaan tetapi sebenarnya mereka ada banyak stock property yang dibantu jual.

  4. Perlu adanya pengawasan dari member broker kepada marketing freelance. Karena meskipun sistem kerja mereka freelance / tidak terikat jam kerja tetapi mereka masih bergabung dalam perusahaan yang mempunyai aturan yang harus mereka patuhi dan jalankan.

  SARAN Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ditemukan pada saat penelitian di CV.

  Lintas Fajar Buana. Peneliti mencoba mengemukakan beberapa saran sebagai berikut : 1.

  Perusahaan seharusnya menambah karyawan untuk bagian accounting untuk mencatat segala transaksi masuk / keluar pada perusahaan sehingga akan tercipta sistem akuntansi yang sesuai.

  2. Perusahaan seharusnya membuat flowchart secara tertulis, karena dapat memberikan informasi secara jelas mengenai sistem yang ada. Sehingga pihak manajemen menjadi lebih mudah untuk mengontrol bagian-bagian yang bermasalah.

  3. Member broker harus mengawasi lebih ketat terhadap marketing-marketing yang mencoba melakukan kecurangan, sehingga tidak sampai membuat perusahaan merugi dan

  member broker harus lebih sering sosialisasi kepada marketing.

  4. Perusahaan sebaiknya member teguran atau punishment kepada marketing yang sudah penjualan berhasil closing sudah memenuhi target bonus komisi, maka akan diberikan

  reward yang telah ditentukan sebelumnya oleh perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

  Arikunto, Suharsimi, 2010, Prosedur penelitian : suatu pendekatan penelitian, Rineka Cipta, Jakarta. Hasibuan, Malayu S.P, 2012, Manajemen sumber daya manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta. Krismiaji, 2010, System informasi akuntansi, YPKN, Yogyakarta. Sujarweni, V Wiratna, 2015, Sistem Akuntansi, Pustaka Baru Press, Yogyakarta. Sugiyono, 2013, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R dan D, Cetakan Kesembilan belas, CV Alfabeta, Bandung. Wibowo, 2016, Manajemen kinerja, Edisi Kelima, Rajawali Pers, Jakarta.