PENGARUH PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN RESTORAN, RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PAD KOTA MOJOKERTO

  

PENGARUH PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN RESTORAN,

RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN, DAN PENGELUARAN

PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PAD

KOTA MOJOKERTO

  Arum Sulfiana , Syafi’i, Widya Susanti

  Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya

  ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi ekonomi potensial yang berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mojokerto. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari Arsip Dinas Pendapatan Dan Penerimaan Keuangan Aset Kota Mojokerto.Metode analisis yang digunakan merupakan analisis kualitatif dengan menggunakan pendekatan baik secara sistematis maupun logis, sedangkan analisis kuantitatif menggunakan metode Uji Asumsi Klasik dan regresi linier berganda dengan menggunakan alat bantu komputer program Statistic Program for Social Science

  

(SPSS) untuk menunjukkan pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.Hasil

  penelitian ini didapatkan bahwa variabel X

  2 dan X 3 tidak berpengaruh negatif dan tidak

  signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di kota Mojokerto, dimana pada variabel

  X

  2 t hitung = -2,305 < t tabel = 0,765 dan pada X 3 t hitung = -1,743 < t tabel = 0,765, sedangkan

  variabel X

  1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di

  kota Mojokerto. Hal ini diketahui dari uji F hitung = 86,792 > F tabel = 6,59, hal ini karena pemerintah belum sepenuhnya dalam menjalankan suatu kebijakan agar kondisi perekonomian bisa stabil dan proses perijinan tidak begitu rumit.

  Kata Kunci : Pendapatan Asli Daerah (Y), Pajak Hotel dan Restoran (X 1 ), Retribusi

  Pelayanan Kesehatan (X

  2 ), Pengeluaran Pemerintah Daerah (X 3 ) ABSTRACK

  His study aims to determine the potential economic contribution that affects Local

Own Revenue (PAD) Mojokerto. The data used is the secondary data obtained from the

Archives Office of Revenue and Acceptance of Asset Finance City of Mojokerto.The

analytical method used is a qualitative analysis by using the approach both systematically

and logically, while the quantitative analysis using Classical Assumption Test methods and

multiple linear regression using the computer program tool Statistic Program for Social

Science (SPSS) to show the effect between independent variables and variables bound.The

  results of this stud y found that the variables X2 and X3 have a negative effect and doesn’t

significant to the local revenue (PAD) in the city of Mojokerto, where the variable X2 t = =

2.265 = Have a positive and significant effect on Local Own Revenue (PAD) in Mojokerto

city. It is known from the test Fhitung = 86.792> Ftable = 6.59, this is because the

government has not been fully in running a policy so that economic conditions can be stable

and the licensing process is not so complicated .

  Keywords: Local Revenue (Y), Hotel and Restaurant Tax(X 1 ), Health Service Levy (X 2 )Regional Government Expenditure (X 3 )

  PENDAHULUAN

  Pembangunan nasional atau pembangunan daerah selalu diartikan sebagai suatu kegiatan melakukan perubahan di segala bidang menuju kebaikan yang berlangsung secara terus menerus yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, negara, atau daerah tersebut baik secara materil maupun spiritual.Selain tingginya penerimaan pajak hotel dan restoran, retribusi daerah juga ikut berperan dalam menyumbang pendapatan daerah di Kota Mojokerto khususnya pelayanan kesehatan. Selama ini retribusi dipengaruhi oleh pertumbuhan permintaan atau konsumsi atas suatu pelayanan kesehatan.Untuk meningkatkan pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat, diperlukan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang memadai dan mampu menjangkau segenap komponen masyarakat sesuai dengan kemampuan ekonominya dan penyediaan sumber-sumber pendapatan asli daerah yang hasilnya memadai. Upaya penyediaan sumber pembiayaan untuk pelayanan kesehatan antara lain dilakukan melalui penarikan retribusi pelayanan kesehatan.

  Rumusan Masalah 1.

  Apakah penerimaan pajak hotel dan restoran, retribusi pelayanan kesehatan, dan pengeluaran pemerintah secara simultan berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah di Kota Mojokerto 2. Apakah penerimaan pajak hotel dan restoran berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah di Kota Mojokerto?

3. Apakah retribusi pelayanan kesehatan berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah di

  Kota Mojokerto? 4. Apakah pengeluaran pemerintah daerah berpengaruh terhadappendapatan asli daerah di

  Kota Mojokerto?

  Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui adanya pengaruh penerimaan pajak hotel dan restoran, retribusi pelayanan kesehatan, dan pengeluaran pemerintah daerah secara simultan terhadap pendapatan asli daerah diKota Mojokerto.

  2. Untuk mengetahui adanya pengaruh penerimaan hotel dan restaurant terhadap pendapatan asli daerah di Kota Mojokerto.

  3. Untuk mengetahui adanya pengaruh retribusi pelayanan kesehatan terhadap pendapatan asli daerah di Kota Mojokerto.

  4. Untuk mengetahui adanya pengaruh pengeluaran pemerintah daerah terhadap pendapatan

  KAJIAN TEORI Pajak

  Definisi pajak menurut Undang

  • – Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang perubahan ke empat atas Undnag-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan pada pasal 1 ayat 1 berbunyi pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang.

  a.

  Pajak daerah Adalah pajak yang wewenang pemungutan nya ada ditangan pemerintah daerah (provinsi maupun kota atau kabupaten). Misalnya : pajak kendaraan bermotor, pajak reklame, pajak hotel dan restoran.

  b.

  Pajak Hotel dan Restoran Pajak yang dipungut atas pelayanan hotel dan atau restoran, dihitung dalam satuan ribu rupiah .

  c. RetribusiPelayananKesehatan Adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa pelayanan kesehatan yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.Satuan pengukurannya dinyatakan dalam ribu rupiah.

  Pengeluaran Pemerintah Daerah

  Adalah bagian dari kebijakan fiskal yaitu suatu tindakan pemerintah untuk mengatur jalan nya perekonomian dengan cara menentukan besarnya penerimaan dan pengeluaran pemerintah setiap tahunnya, yang tercermin dalam dokumen Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk nasional dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk daerah atau regiona, satuan pengukurannya dalam satuan rupiah (Sukirno, 2000).

  METODE PENELITIAN Uji Asumsi Klasik

  Y = Persamaan regresi diatas harus bersifat Blue (Best Linear Unbiased Estimator), artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menguji model tersebut apakah sudah temasuk blur atau tidak maka dapat dilakukan beberapa asumsi dasar yang harus dipenuhi oleh regresi liner berganda.

  Uji F

  Adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kecocokan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan rumus sebagai berikut : Rumus :

  Dengan ketentuan : Ho : β1 = β2 = β3 = 0 (model tidakcocok) Hi : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0 (model cocok) n = jumlah sampel k = variabel bebas

  Uji t

  Adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel secara parsial atau individu atau secara terpisah terhadap variabel terikat dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

  Rumus : Dimana : βi = koefisien regresi i = pengamatan se= standar error k = jumlah variabel bebas n = jumlah sampel Ho : βi = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y) Hi : βi ≠ 0 (ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y)

  HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Regresi Linier Berganda

  Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Persamaan Regresi

  Sumber: Peneliti (2017)

  Dalam Tabel 1 dapat diperoleh persamaan regresi yang dapat diinterpretasikan sebagai berikut: Y = 33256287347+ 35,399 X1

  • – 1,578X2 – 0,288 X3 Berdasarkan persamaan tersebut, maka dapat dijelaskan melalui penjelasan sebagai berikut :

  β = Konstanta (a) sebesar 33256287347 menunjukkan bahwa apabila penerimaan pajak hotel dan restoran(X1), retribusi pelayanan kesehatan(X2) dan pengeluaran pemerintah daerah (X3) adalah konstan maka nilai PAD nya sebesar Rp. 3.3260.000.000,-

  1 = Koefisien regresi pada variabel pajak hotel dan restoran sebesar 35,399yang berarti

  β bahwa apabilapajak hotel dan restoran mengalami peningkatan satu satuan, maka PAD akan mengalami peningkatan sebesar 35,399 satuan dengan asumsi variabel retribusi pelayanan kesehatan dan pengeluaran pemerintah daerah adalah konstan.

  2

  β = Koefisien regresi pada variabel retribusi pelayanan kesehatan sebesar -1,578 yang berarti bahwa apabila retribusi pelayanan kesehatan mengalami peningkatan satu satuan, maka PADakan mengalami penurunan sebesar -1,578 satuan dengan asumsi variabel pajak hotel dan restoran dan pengeluaran pemerintah daerah adalah konstan.

  3

  β = Koefisien regresi pada variabel pengeluaran pemerintah daerah sebesar -0,288yang berarti bahwa apabila pengeluaran pemerintah daerah mengalami peningkatan satu satuan, maka PAD akan mengalami penurunan sebesar -0,288 satuan dengan asumsi variabel pajak hotel dan restoran dan retribusi pelayanan kesehatan adalah konstan.

2 Uji F dan Koefsien Determinasi (R )

  Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Hasil uji F

  Sumber : Peneliti (2017)

  Berdasarkan Tabel 2, hasil uji statistik F menunjukkan nilai F hitung sebesar 86,792 sedangkan nilai F tabel (dengan tingkat signifikansi α sebesar 0,05, derajat bebas regresi sebesar 1 dan derajat bebas residual sebesar 8) adalah sebesar 4,76 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai F hitung > F tabel (86,792>4,76) dan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel penerimaan pajak hotel dan restoran, pelayanan kesehatan, pengeluaran pemerintah daerah berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel terikatnya yaitu pendapatan asli daerah (PAD) (Y) . Hal ini juga berarti bahwa penerimaan pajak hotel dan restoran, pelayanan kesehatan, pengeluaran pemerintah daerah memiliki dampak terhadap pendapatan asli daerah (PAD)

  Uji t

  Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel secara parsial atau individu atau secara terpisah terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

  Tabel 3 Hasil uji t Sumber: Peneliti (2017)

  Dari Tabel 3 menunjukkan bahwa:

  1. Variabel pajak hotel dan restoran adalah signifikan terhadapPAD, dilihat dari nilai t-hitung yang dihasilkan sebesar 11,446 dengan tingkat signifikan kurang dari 5% (sig = 0). Atau dengan kata lain bahwa pajak hotel dan restoran secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap PAD.

  2. Variabel retribusi pelayanan kesehatan adalah tidak signifikan terhadapPAD, dilihat dari nilai t-hitung yang dihasilkan sebesar -2,305 dengan tingkat signifikan lebih dari 5% (sig = 0,082). Atau dengan kata lain bahwa retribusi pelayanan kesehatan secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap PAD. Karena retribusi pelayanan kesehatan pada tahun 2012 mengalami penurunan yang sangat signifikan, dikarenakan banyak warga yang terserang penyakit sehingga tidak mempengaruhi PAD.

  3. Variabel pengeluaran pemerintah daerahadalah tidak signifikan terhadapPAD, dilihat dari nilai t-hitung yang dihasilkan sebesar -1,743 dengan tingkat signifikan lebih dari 5% (sig = 0,156). Atau dengan kata lain bahwa pengeluaran pemerintah daerah secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap PAD. Karena pengeluaran pemerintah daerah pada tahun 2013 mengalami penurunan yang sangat signifikan dikarenakan terlalu banyak pembelanjaaan yg dilakukan misalnya memperbanyak infrastruktur sehingga tidak mempengaruhi PAD.

  

Pengaruh Penerimaan Pajak Hotel Dan Restoran, Retribusi Pelayanan Kesehatan,

1,

  

Pengeluaran Pemerintah Daerah secara simultan terhadap pendapatan asli daerah (X

  2

3 X ,X terhadap Y)

  Penerimaan Pajak Hotel dan restoran retribusi pelayanan kesehatan, pengeluaran pemerintah daerah sebagai salah satu sumber potensial dalam penerimaan daerah yang harus dikelola secara maksimal.Hal tersebut dikarenakan semakin tinggi penerimaan Pajak Hotel maka semakin tinggi pula pencapaian Pajak Daerah di mana meningkatnya Pajak Daerah juga akan berdampak pada meningkatnya Pendapatan Asli Daerah karena salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah adalah Pajak Daerah. Hal tersebut seharusnya sejalan dengan peningkatan pelayanan yang ada sehingga dapat meningkatkan pula taraf kesehatan masyarakat. Dalam menjalankan pemerintah dan melakukan pembangunan pemerintah juga harus mempertimbangkan pengeluaran daerah, dimana pengeluaran tersebut harus dikelola dengan efektif dan efisien sehingga tidak terjadi pengeluaran yang berlebihan dan hal tersebut juga disesuaikan dengan pendapatan asli daerah.

  Penelitian ini membuktikan bahwa variabel pajak hotel dan restoran, retribusi pelayanan kesehatan dan pengeluaran pemerintah daerah terhadap pendapatan asli daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap PAD, dilihat dari nilai t-hitung yang dihasilkan sebesar 86,792 dengan tingkat signifikan kurang dari 5% (sig = 0). Hal ini berarti peningkatan pajak hotel dan restoran, retribusi pelayanan kesehatan dan pengeluaran pemerintah daerah memiliki dampak terhadap pendapatan asli daerah (PAD).

  1 Pengaruh Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran TerhadapPendapatan Asli Daerah (X terhadap Y)

  Pajak Hotel sebagai salah satu sumber potensial dalam penerimaandaerah haruslah dikelola secara maksimal. Hal tersebut dikarenakan semakin tinggi penerimaan Pajak Hotel maka semakin tinggi pula pencapaian Pajak Daerah di mana meningkatnya Pajak Daerah juga akan berdampak pada meningkatnya Pendapatan Asli Daerah karena salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah adalah Pajak Daerah.

  Penelitian ini membuktikan bahwa variabel pajak hotel dan restoran berpengaruh positif dan signifikan terhadap PAD, dilihat dari nilai t-hitung yang dihasilkan sebesar 11,446 dengan tingkat signifikan kurang dari 5% (sig = 0). Hal ini berarti peningkatan pajak hotel dan restoran berdampak nyata terhadappeningkatan PAD.hal ini karena pemerintah belum sepenuhnya dalam menjalankan suatu kebijakan agar kondisi perekonomian bisa stabil dan proses perijinan tidak begitu rumit.

  Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Ardiyansyah (2010) yang menyebutkan adanya hubungan antara variabel jumlah hotel dan restoran (X1), tingkat inflasi (X2), dan jumlah wisatawan nusantara (X3) terhadap variabel penerimaan pendapatan asli daerah (Y). Selain itu juga didukung oleh Teori Kuantitas dimana pernyataan sederharna dari teori ini adalah kenaikan harga akan terjadi apabila kuantitas (jumlah) uang yang beredar bertambah.

  2 Pengaruh Retribusi Pelayanan Kesehatan Terhadap Pendapatan Asli Daerah (X terhadap Y)

  Tingkat kebutuhan pelayanan kesehatan sebagai sarana pusat kesehatan masyarakat menjadikan retribusi pelayanan kesehatan sebagai salah satu sumber potensial dalam penerimaan daerah. Hal tersebut dikarenakan semakin tinggi penerimaan retribusi pelayanan kesehatan maka semakin tinggi pula pencapaian Penerimaan Daerah di mana meningkatnya Retribusi Daerah juga akan berdampak pada meningkatnya Pendapatan Asli Daerah.

  Pada penelitian ini bertolak belakang dengan hipotesis yang ada, dibuktikan bahwa PAD, dilihat dari nilai t-hitung yang dihasilkan sebesar -2,305 dengan tingkat signifikan lebih dari 5% (sig = 0,082) Hal ini berarti peningkatan retribusi pelayanan kesehatan tidak selalu menyebabkan penurunan PAD.

  Nilai terendah pada retribusi pelayanan kesehatan terjadi pada tahun 2013, namun mulai meningkat pada tahun berikutnya. Hal ini dipengaruhi oleh tidak sedikit rumah sakit umum atau pusat pelayanan kesehatan lainnya yang hanya melakukan pelaporan kepada kantor pengawas setempat saja, sementara pemasukan dan pengeluaran ditangani sendiri. Ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang menyangkut kesehatan yang diterima oleh masyarakat dari rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan tersebut.

  3 Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (X terhadap Y)

  Taraf kehidupan masyarakat modern ini menuntut pemerintah melakukan banyak pembangunan guna menunjang kegiatan perekonomian rakyat. Pemerintah telah banyak melakukan pembangunan di segala bidang, tidak sedikit pula usaha pemerintah atas pembiayaan guna pengembangan kota Mojokerto. Pengeluaran Daerah yang dilakukan pemerintah mengacu pada Penerimaan yang didapat dalam tempo saat itu.

  Pada penelitian ini bertolak belakang dengan hipotesis yang ada, dibuktikan bahwa variabel pengeluaran pemerintah daerahberpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap PAD, dilihat dari nilai t-hitung yang dihasilkan sebesar -1,743 dengan tingkat signifikan lebih dari 5% (sig = 0,156). Hal ini berarti peningkatan pengeluaran pemerintah daerah tidak selalu menyebabkan penurunan PAD.Hal ini terjadi disebabkan pengeluaran yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, antara lain yang terdiri dari belanja pegawai, subsidi, bantuan sosial, belanja bagi hasil, dan belanja tidak terduga.

  SIMPULAN

  Berdasarkan uraian dan analisa data yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan :

  1. Penelitian ini membuktikan bahwa variabel pajak hotel dan restoran, retribusi pelayanan kesehatan dan pengeluaran pemerintah secara simultan terhadap pendapatan asli daerah kota mojokerto hasil uji statistik F menunjuk kan nilai F hitung sebesar 86,792 sedang kan nilai F tabel (dengan tingkat signifikan s i α sebesar 0,05, derajat bebas regresi sebesar 1 dan derajat bebas residual sebesar 8) adalah sebesar 4,76 dengan tingkat signifikan si sebesar

  0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel penerimaan pajak hotel dan restoran, retribusi pelayanan kesehatan, pengeluaran pemerintah daerah berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel terikatnya yaitu pendapatan asli daerah (PAD) (Y) .

  2. Penelitian ini membuktikan bahwa variabel pajak hotel dan restoran berpengaruh positif dan signifikan terhadap PAD, dilihat dari nilai t-hitung yang dihasilkan sebesar 11,446 dengan tingkat signifikan kurang dari 5% (sig = 0). Hal ini berarti peningkatan pajak hotel dan restoran memiliki dampak terhadap peningkatan PAD.

  3. Pada penelitian ini bertolak belakang dengan hipotesis yang ada, membuktikan bahwa variabel retribusi pelayanan kesehatan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap PAD, dilihat dari nilai t-hitung yang dihasilkan sebesar -2,305 dengan tingkat signifikan lebihdari 5% (sig = 0,082) Hal ini berarti peningkatan retribusi pelayanan kesehatan tidak memiliki dampak terhadap PAD.

  4. Pada penelitian ini bertolak belakang dengan hipotesis yang ada, membuktikan bahwa variabel pengeluaran pemerintah daerah berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap PAD, dilihat dari nilai t-hitung yang dihasilkan sebesar -1,743 dengan tingkat signifikan lebih dari 5% (sig = 0,156). Hal ini berarti peningkatan pengeluaran pemerintah daerah tidak memiliki dampak terhadap PAD.

  SARAN

  Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini maka saran-saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah :

1. Diharapkan pemerintah daerah dapat segera memperbaiki mutu dan kualitas SDM

  (Sumber Daya Manusia) yang ada, agar mampu bersaing dengan sumber daya manusia, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

  2. Untuk peneliti selanjutnya hendaknya lebih mengembangkan jumlah dan macam variabel-variabel yang diteliti alam mempengaruhi pendapatan asli daerah. Selain itu, diharapkan ada kesempatan yang akan datang jumlah sampel atau tahun pengamatan yang diteliti dapat lebih diperbanyak lagi sehingga dapat memperoleh hasil penelitian yang lebih akurat.

  

DAFTAR PUSTAKA

Algifari, 2000, Analisis Regresi, Edisi kedua, Yogyakarta : BPFE UGM.

  Dourbusch, Rudiger, 1992, Makro Ekonomi, Edisi Keempat, terjemahan Mulyadi, Jakarta : Erlangga. Halim, Abdul, 2007. Manajemen keuangan sektor publik. Jakarta: Salemba Empat. Muliawati, weni, 2007. Ekonomi untuk siswa IX SMA-MA. Bandung: Acarya Media Utama. Richard, Burton, 2004, Hukum Pajak, Jakarta: Salemba Empat. Risdianto, 2005, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD ), Bandung : Ganesha Exact. Santoso, Brotodiharjo, 1998, pengantar ilmu hukum dan pajak, Bandung: PT Refika Aditama. Sukirno, Sadono, 2007, Makro Ekonomi, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Supranto, 1994, Statistik – Teori dan Aplikasi. Jakarta : Erlangga. Widjaja, dkk, 2015. Otonomi daerah dan daerah otonomi. Jakarta: rajawali press. Sahroni, R.Hafinuddin, 2015,

  “strategi peningkatan pendapatan asli daerah melalui pajak daerah kota Malang

  ”, Jurnal Perpajakan, vol 2, no 2, fakultas ilmu administrasi, universitas Brawijaya, Malang. Sondakh, Julie, 2015,”analisis sistem dan posedur penerimaan PAD pada dinas pendapatan

  pengelolaan keuangan dan aset daerah kabupaten Sitaro”, Jurnal EMBA, vol 3, no 1, hal 778-786,Sulawesi Utara.

  Widanta, A.A Bagus Putu 2011,”analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

  pendapatan asli dae rah kota Denpasar”, E-Jurnal EP, vol 3,no 5, Universitas

  Udayana, Denpasar. Wirawati, Putu, 2013, “analisis pengaruh penerimaan pajak daerah dan etribusi daerah

  terhadap peningkatan PAD sekabupaten/kota di provinsi Bali ”, E-Jurnal akuntansi, vol 5, no 3, Universitas Udayana, Bali.

Dokumen yang terkait

PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN PERATURAN, PERHITUNGAN DAN SISTEM PELAPORAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PEMILIK UMKM DI KOTA SURABAYA” (PADA PEMILIK UMKM YANG TERDAFTAR DI KECAMATAN LAKARSANTRI, KOTA SURABAYA) Benedictus Dwi Cahyo Dharmawan, Syaf

0 0 14

TAX PLANNING SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA WAJIB PAJAK BADAN (STUDI KASUS PADA PT VARIA USAHA BETON)

0 1 13

PENGARUH DPK ,CAR, NPL DAN LDR TERHADAP JUMLAH PEMBERIAN KREDIT (STUDI PADA BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015)

0 0 15

PENGARUH LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI

1 1 17

PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDATAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2013

0 0 14

PENGARUH PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP PEMBAGIAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009 – 2015

0 0 18

PENGARUH KESADARAN, MORALITAS DAN BUDAYA PAJAK TERHADAP KEPATUHAN PAJAK (STUDI PADA UKM SIOLA KOTA SURABAYA)

1 4 18

PENGARUH ETIKA, PENGALAMAN DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT

0 1 15

PENGARUH PENERIMAAN PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN HASIL LABA BUMD TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA SURABAYA

0 0 13

ANALISIS PENGARUH PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONIBILITY DENGAN VARIABEL INTERVENING GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI Achmad Sambudianto, Syafi’i, Juliani Pudjowati

0 0 14