Berlanjutnya Akselerasi PDB Bergantung pada Konsumsi

  NH Korindo Research

NH

  해외주식

  • – 인도네시아

  2019 Market Outlook NH Korindo Research

  Indonesia Market

Prospek Cerah

  • – Ou2H17

Ringkasan:

  Pada 2018 pasar keuangan Indonesia mengalami goncangan sejalan dengan goncangan yang terjadi di seluruh pasar global. Pasar saham, obligasi dan nilai tukar rupiah mengalami pelemahan yang signifikan. Meski demikian beberapa indicator makroekonomi Indonesia masih menunjukkan kestabilan. Pertumbuhan PDB masih menunjukkan akselerasi. Inflasi terjaga stabil. APBN semakin sehat. Hanya saja defisit eksternal mulai mengalami pelebaran. Memasuki akhir 2018, kondisi pasar keuangan mulai membaik. Perbaikan ini diperkirakan berlanjut hingga 2019. Pasar akan mulai mencerna bahwa kondisi makroekonomi Indonesia akan mampu menahan tantangan global. Tantangan global 2019 akan tetap ada meskipun tekanannya tidak semasif pada 2018. Tensi perang dagang akan mulai mencair. Kekuatiran pengetatan moneter akan semakin berkurang. Kami perkirakan pasar saham, obligasi dan nilai tukar rupiah akan mengalami penguatan pada 2019.

NH

  해외주식

  • – 인도네시아

  Berlanjutnya Akselerasi PDB Bergantung pada Konsumsi

  • • Momentum akselerasi PBD dapat terjaga sejak 3Q17 hingga kini. Pada 3Q18 pertumbuhan PDB mencapai 5,17%. Pada 2018, sumber dari akselerasi PDB berasal dari

    konsumsi (berkontribusi 54% terhadap total PDB) yang mampu kembali tumbuh 5% pada 2 kuartal terakhir. Kami perkirakan pada 2019, pertumbuhan PDB mencapai kisaran 5,20%-5,25%. Indonesia akan mampu menghindari perlambatan yang pernah terjadi pada 3Q16-2Q17.
  • • Pertumbuhan investasi (berkontribusi 33% terhadap PDB) mulai flat dalam 3 kuartal terakhir. Hal ini kontras dengan akselerasi yang ditunjukkan pada 2017. Pada 2019

  sangat sulit bagi investasi untuk mempertahankan pertumbuhan di atas 7%. Depresiasi rupiah yang memaksa Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga secara agresif akan menurunkan minat investasi pada 2019.

  • • Tumpuan pertumbuhan PDB pada 2019 ada pada sisi konsumsi. Inflasi yang stabil telah memicu akselerasi konsumsi 2018. Ekspektasi kebijakan yang berfokus pada

    kestabilan inflasi 2019 akan membuka ruang berlanjutnya akselerasi konsumsi.

  GDP Growth Annualized (y-y)

Consumption & Investment Growth Annualized (y-y)

  Source: Indonesia Statistics, NH Korindo Research Source: Indonesia Statistics, NH Korindo Research

NH

  해외주식

  • – 인도네시아

  Inflasi Menentukan Akselerasi Konsumsi

  • • Inflasi sangat memiliki korelasi yang kuat dengan pertumbuhan konsumsi Indonesia. Sejak 2016, pergerakan inflasi di kisaran 3,0%-3,5% memacu akselerasi pada

    pertumbuhan konsumsi.
  • • Dalam 1 tahun terakhir inflasi telah berhasil dijaga hingga saat ini telah bergerak stabil di kisaran 3,0%. Hasilnya pertumbuhan konsumsi telah mencapai posisi di

    atas 5,0%.
  • • Faktor krusial penentu rendahnya inflasi adalah kemampuan pemerintah dalam menjaga harga barang yang diatur, misalnya bahan bakar, listrik serta kebutuhan pokok

    mendasar lainnya. Di tengah tahun politik 2019 tentu pemerintah akan fokus menjaga kestabilan harga. Kami perkirakan pada 2019 inflasi masih dapat terjaga di kisaran 3,0%-3,5%.

Inflation (y-y) and GDP Consumption Growth Annualized Headline Inflation (y-y) and Administered Price Inflation (y-y)

  Source: Indonesia Statistics, NH Korindo Research Source: Indonesia Statistics, NH Korindo Research

NH

  해외주식

  • – 인도네시아

  APBN yang Lebih Sehat Menopang Akselerasi

  • • Pemerintah Indonesia telah menunjukkan effort yang luar biasa dalam hal pengelolaan APBN yang lebih sehat. Pertumbuhan penerimaan pemerintah pada 10M18

  mencapai 20% y-y menjadi Rp1.484 triliun. Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Capaian penerimaan ini membuat defisit anggaran mengecil meskipun pertumbuhan belanja pemerintah mencapai 12%.

  • • Anggaran yang lebih sehat juga akan membantu pemerintah menggelontorkan subsidi demi menjaga kestabilan inflasi di kisaran 3,0%-3,5%. Pada 2015-2017

    pemerintah menggelontorkan subsidi sekitar Rp160-180 triliun setiap tahunnya. Angka ini diperkirakan meningkat pada 2018. Bahkan pada 2019 pemerintah

  menargetkan anggaran subsidi mencapai Rp221 triliun. APBN yang lebih kompeten akan menopang subsidi 2019 sehingga berimplikasi pada stabilnya inflasi dan akselerasi konsumsi domestik. State Revenue & Spending Growth (y-y), Budget Deficit (IDR tn) Subsidy Spending (IDR tn) Source: Finance Ministry, NH Korindo Research

  Source: Finance Ministry, NH Korindo Research

NH

  해외주식

  • – 인도네시아

  Berkutat pada Problem Defisit Neraca Eksternal

• 2018 menandai awal dimulainya lagi tren pelebaran defisit eksternal Indonesia. Saat ini neraca transaksi berjalan Indonesia mengalami defisit sebesar USD28,5 miliar.

  Nilai ini diperkirakan sudah mendekati klimaks yang pernah dicapai pada 3Q13 yakni sebesar USD32,6 miliar. Kami perkirakan pada 2019 neraca transaksi berjalan Indonesia akan berada di kisaran USD30 miliar atau di kisaran 2,5%-3,0% dari PDB.

  • • Salah satu faktor pemicu penting bagi melebarnya defisit adalah neraca perdagangan. Indonesia akhirnya mulai membukukan defisit perdagangan pada pertengahan

    2018. Tren akselerasi impor tidak dapat diimbangi oleh ekspor. Pada 2019, ruang bagi peningkatan ekspor tidak lebar, tertekan oleh tensi perang dagang global. Data historis pada 2013 menunjukkan bahwa ekspor tidak dapat melampaui angka USD190 miliar. Namun impor dapat naik melampaui USD190 miliar. Akselerasi konsumsi domestik yang berimplikasi pada akselerasi impor akan membuat Indonesia berkutat pada problem defisit perdagangan pada 2019.

Current Account Deficit Annualized (USD bn) Trade Balance Annualized (USD bn)

  Source: Bank Indonesia, Bloomberg, NH Korindo Research Source: Indonesia Statistics, NH Korindo Research

NH

  해외주식

  • – 인도네시아

  Akhir dari Tren Penurunan Cadangan Devisa

  • • Setelah mencapai puncak tertinggi yakni sebesar USD132 miliar pada Januari 2018, cadangan devisa Indonesia konsisten turun sebesar 13% ke posisi USD114,8

    miliar. Siklus penurunan ini setara dengan penurunan cadangan devisa yang terjadi pada 2015. Hal ini mengindikasikan bahwa potensi untuk cadangan devisa terus turun semakin kecil.
  • • Siklus penurunan cadangan devisa memiliki korelasi yang kuat dengan siklus depresiasi Rupiah. Siklus penurunan cadangan devisa pada 2015 dan 2018 sama-sama

    menguras cadangan devisa sebesar 13%. Namun depresiasi 2018 yang hanya sebesar 9% jauh lebih baik dibandingkan dengan depresiasi 20% pada 2015. Kondisi ini mengindikasikan bahwa terdapat effort yang luar biasa terutama oleh Bank Indonesia untuk mengoptimalkan penggunaan cadangan devisa demi meredam depresiasi rupiah.
  • • Melihat tren penguatan rupiah yang tajam saat ini yang mirip dengan penguatan pada September 2015, kami perkirakan tren depresiasi rupiah telah berakhir.

  Implikasinya tren penurunan cadangan devisa juga akan terhenti.

  Forex Reserves (USD bn)

USDIDR

  Source: Bank Indonesia, NH Korindo Research Source: Bloomberg, NH Korindo Research

NH

  해외주식

  • – 인도네시아

  Tantangan Bank Sentral Hanya Posisi Rupiah

  • • Pada 2013-2015 Bank Indonesia menaikkan suku bunga sebanyak 200 bps. Pengetatan moneter ini terjadi untuk menanggulangi tekanan yang datang bukan hanya

    dari depresiasi rupiah namun juga dari melambungnya inflasi.
  • • Kondisi berbeda terjadi pada 2018. Inflasi mampu bergerak stabil di kisaran 3,5%, meskipun depresiasi rupiah terjadi. Bank Indonesia menunjukkan komitmen yang

    kuat dengan menaikkan suku bunga sebanyak 175 bps ke posisi 6,0%.
  • • Tekanan yang hanya bersumber dari depresiasi rupiah membuat keputusan Bank Indonesia sangat efektif mencegah depresiasi yang masif. Kami perkirakan bahwa

    ruang kenaikan suku bunga acuan pada 2019 sudah semakin sempit. Suku bunga acuan diperkirakan akan berada di kisaran 5,50%-6,50% pada 2019.

Central Bank Reference Rate & USDIDR

  Source: Bank Indonesia, Bloomberg, NH Korindo Research Central Bank Reference Rate & Inflation Rate Source: Bank Indonesia, NH Korindo Research

NH

  해외주식

  • – 인도네시아

  Penguatan Rupiah Dimulai Lebih Cepat dibandingkan Perubahan Tren Global

  • • Pergerakan rupiah sangat dipengaruhi oleh tren pada pasar global. Rupiah memiliki korelasi dengan Dollar Index. Pada periode 2014-2015 depresiasi rupiah sejalan

    dengan menguatnya dollar index. Hal ini tidak berlanjut pada 2016 karena fundamental Indonesia yang luar biasa mampu membuat investor mengabaikan penguatan dolar index. Depresiasi pada 2018 kembali terjadi sejalan dengan penguatan Dollar Index.
  • • Rupiah juga memiliki korelasi dengan MSCI Emerging Market Currency Index. Pada 2015 dan 2018 depresiasi rupiah sejalan dengan pelemahan MSCI Emerging

    Market Currency Index.
  • • Dari korelasi antara pergerakan rupiah baik dengan Dollar Index maupun MSCI Emerging Market Currency Index terlihat bahwa tren penguatan rupiah selalu

    mendahului perubahan tren pada dua indeks global tersebut. Hal ini menandakan bahwa rupiah merupakan salah satu aset yang menjadi pilihan utama investor global ketika tren pasar global mulai berubah menjadi lebih cerah. Kami perkirakan rupiah pada 2019 mampu menunjukkan kestabilannya di kisaran 14.000- 14.800, mengulangi tren yang stabil pada 2016-2017.

  USDIDR & Dollar Index

USDIDR & MSCI Emerging Market Currency Index

  Source: Bloomberg, NH Korindo Research Source: Bloomberg, NH Korindo Research

NH

  해외주식

  • – 인도네시아

  Government Bond: Mulai Mengabaikan Tingginya Yield AS

  • • Setelah menyentuh posisi terendah yaitu 6,13% pada Januari 2018, yield government bond Indonesia bergerak naik 270 bps ke posisi 8,83% pada Oktober 2018. Kami

    melihat bahwa kenaikan 270 bps ini sudah mencapai klimaksnya, seperti yang terjadi pada periode Februari-September 2015. Mulai November 2018, meski yield

  government bond AS masih konsisten berada di atas 3,0%, yield government bond Indonesia telah menunjukkan pembalikan trend dengan penurunan ke posisi 7,9%.

  • • Meskipun yield government bond AS sulit untuk turun kembali di bawah 3,0% karena faktor normalisasi suku bunga the Fed, investor asing mulai menunjukkan minat

    kepada Indonesia. Pada Oktober dan November 2018 investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp13 triliun dan Rp25 triliun. Kami perkirakan bahwa yield government bond Indonesia akan mampu bergerak stabil di kisaran 7,5%-8,0% pada 2019.

Indonesia & U.S. 10-year Government Bond Yield Indonesia 10-year Govt. Bond Yield & Foreign Position (IDR tn)

  Source: Bloomberg, NH Korindo Research Source: Bloomberg, NH Korindo Research

NH

  해외주식

  • – 인도네시아

  IHSG Sebagai Pasar Saham Favorit

  • • Dalam 5 tahun terakhir IHSG memiliki performa yang lebih baik dibandingkan dengan indeks acuan negara berkembang (MSCI Emerging Index). Bahkan dalam

    beberapa bulan terakhir IHSG telah menunjukkan perbedaan dengan MSCI Emerging Index. IHSG telah mampu bergerak stabil di tengah masih tingginya

  volatilitas pasar global. Di sisi lain, MSCI Emerging Index masih bergerak dalam tren turun. Hal ini menunjukkan bahwa IHSG merupakan salah satu pasar negara berkembang yang paling diminati.

  • • Selain itu, tren posisi investor asing yang telah mengalami penurunan net sell yang signifikan bahkan berbalik menjadi posisi net buy menunjukkan bahwa kepercayaan

    investor terhadap IHSG telah pulih. Pulihnya kepercayaan investor asing ini penting mengingat bahwa pasar global sebenarnya masih mengalami volatilitas yang tinggi.

Jakarta Composite Index & MSCI Emerging Index Jakarta Composite Index & Foreign Position (IDR bn)

  Source: Bloomberg, NH Korindo Research Source: Bloomberg, NH Korindo Research

NH

  해외주식

  • – 인도네시아

  Ruang Terbuka Lebar

  • Pergerakan IHSG memiliki korelasi dengan pertumbuhan laba yang dicetak perusahaan. Pada periode 2016-2017 tren rally IHSG sejalan dengan konsistensi

    akselerasi laba bersih. Pertengahan 2018 akselerasi pertumbuhan laba bersih tersendat. Namun jelang akhir 2018, pertumbuhan laba bersih kembali meningkat. Kondisi ekonomi Indonesia yang lebih stabil akan membuat pertumbuhan laba bersih dua digit dapat dipertahankan. Dengan demikian, peluang IHSG untuk bergerak turun sangat kecil.
  • • Pelemahan IHSG pada 2018 telah membuat valuasi forward P/E sangat atraktif. Saat ini forward P/E masih di kisaran 13,6x, jauh di bawah rata-rata 4 tahun terakhir

    sebesar 15,2x. Tren pertumbuhan laba bersih yang kuat disertai valuasi yang atraktif membuat kami yakin pada 2019 IHSG dapat mencapai posisi 6,950.

  JCI Index & EPS Growth (Annualized)

Forward P/E

  Source: Bloomberg, NH Korindo Research Source: Bloomberg, NH Korindo Research

  Recommendation Banking

NH

  해외주식

  • – 인도네시아

  Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Dec 2019 TP 4,370

  • Kinerja yang Bagus BBRI membukukan interest income sebesar Rp28,8 triliun (+7,9% y-y) pada 3Q18, yang merupakan

  Consensus Price 3,817

  pertumbuhan tertinggi sejak 3Q17. Akselerasi pertumbuhan interest income mengindikasikan efek

  TP to Consensus Price

  • 14.5%

  akselerasi pertumbuhan kredit yang mampu meredam tekanan penurunan suku bunga kredit. Sementara

  vs. Last Price +20.7%

  itu laba bersih meroket 21,2% y-y. Kombinasi rendahnya beban provisi dan tingginya non interest income Last Price (IDR) 3,620 menjadi penyebab utama lonjakan laba bersih meskipun net interest income hanya naik tipis 4,7%.

  Price date as of Nov 30, 2018

  • Pertumbuhan Kredit yang Luar Biasa

  52wk range (Hi/Lo) 3,920 / 2,720

  Penyaluran kredit tumbuh 16,5% menjadi Rp808,9 triliun, bersumber dari segmen mikro yang

  Free Float (%)

  43.2

  membukukan kenaikan 16,3%. Bahkan segmen UKM melonjak 20,3%. Pertumbuhan kredit yang luar

  Outstanding sh. (mn) 123,346

  biasa akan menjadi pendorong utama BBRI menikmati pertumbuhan double-digit pada interest income

  Market Cap (IDR bn) 446,512 2019, menghentikan tren pertumbuhan single-digit pada 2017-2018.

  Market Cap (USD mn) 31,229

  • Tantangan pada Interest Expenses

  Avg. Trd Vol 113.66

  • – 3M (mn)

  BBRI hanya mencetak pertumbuhan net interest income sebesar 4,7%, lebih rendah dari pertumbuhan

  Avg. Trd Val 360.24

  • – 3M (bn)

  interest income sebesar 7,9%. Hal ini disebabkan lonjakan interest expenses sebesar 15,6% menjadi

  Foreign Ownership 23.8% Rp9,1 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya yang selalu di bawah Rp8 triliun.

  Interest Income Breakdown: Tantangan terutama dari kenaikan interest expenses pada non-deposit seiring usaha BBRI mencari

  Loan 87.0%

  pendanaan non-core untuk mengakomodasi lonjakan kredit. Kami perkirakan tekanan masih berlangsung

  Non-Loan 13.0% hingga 2019. Namun ekspektasi peningkatan interest income akan meredam tantangan ini.

  Outstanding Loan (IDR bn) | 4Q15 - 3Q18 Share Price Performance

  IDR bn FY2017 FY2018 FY2019E FY2020E Int. Income 102,899 111,907 128,752 149,929

  y-y 8.6% 8.8% 15.1% 16.4%

  Op. Rev 92,482 101,400 112,614 131,670 Net profit 28,997 32,519 36,566 43,388 EPS (IDR) 235 264 296 352

  y-y 10.7% 12.1% 12.4% 18.7%

  NIM 7.6% 7.4% 7.5% 7.6% ROE 18.5% 18.5% 18.7% 19.7% P/E 15.5x 12.4x 11.1x 9.3x P/BV 2.7x 2.2x 2.0x 1.7x

NH

  해외주식

  • – 인도네시아

  Bank Negara Indonesia (BBNI) Dec 2019 TP 10,525

  • Berlanjutnya Akselerasi Inti Pada 3Q18 BBNI mencetak interest income sebesar Rp13,3 triliun atau tumbuh 8,4% y-y. Pertumbuhan ini

  Consensus Price 8,969

  lebih tinggi dibandingkan pada 3Q17 sebesar 7,3%. Bahkan pertumbuhan pada 3Q18 menandakan

  TP to Consensus Price

  • 17.4%

  bahwa tren akselerasi yang dimulai sejak 2Q18 terus berlanjut. Selain itu, seperti pada interest income,

  vs. Last Price +23.8%

  net interest income juga bertumbuh 5,6% pada 3Q18 (vs 1,8% pada 3Q17). Kami optimis bahwa tren Last Price (IDR) 8,500 akselerasi saat ini akan berlanjut pada beberapa tahun ke depan. Kombinasi antara pertumbuhan kredit

  Price date as of Nov 30, 2018

  yang lebih tinggi (15,6% pada 3Q18) dan ruang yang semakin sempit bagi penurunan NIM akan memicu

  52wk range (Hi/Lo) 10,175 / 6,675 kinerja BBNI. Free Float (%)

  41.2

  • Lonjakan Pertumbuhan Kredit Ditopang Segmen BUMN

  Outstanding sh. (mn) 18,649

  Pertumbuhan kredit pada 3Q18 sebesar 15,6% lebih tinggi dibandingkan dengan 10,6% pada 2Q18 serta

  Market Cap (IDR bn)

  pertumbuhan tertinggi sejak 2Q17. Segmen korporasi BUMN membukukan kinerja cemerlang dengan

  158,514 pertumbuhan kredit mencapai 24,9% y-y (vs. 7,7% pada 2Q18) menjadi Rp101,9 triliun pada 3Q18. Market Cap (USD mn)

  11,086 Kontribusi segmen korporasi BUMN meningkat dari 19,4% menjadi 20,9%. Avg. Trd Vol

  23.22

  • – 3M (mn)
    • Aset yang Lebih Berkualitas Ditopang Segmen Korporasi

  Avg. Trd Val 175.54

  • – 3M (bn)

  Kinerja positif lain yang ditunjukkan BBNI adalah aset yang lebih berkualitas. Rasio NPL melanjutkan

  Foreign Ownership 19.6%

  penurunan menjadi 2,07% pada 3Q18 (vs. 2,16% pada 2Q18). Segmen korporasi - menyumbangkan Interest Income Breakdown: porsi terbesar (51%) terhadap total kredit - memiliki rasio NPL terendah (1,5%) dibandingkan dengan

  Loan 85.6%

  segmen lainnya. Aset BBNI yang lebih berkualitas akan memampukan BBNI menikmati beban provisi

  Non-Loan 14.4% yang lebih stabil dan pertumbuhan laba yang lebih tinggi dalam beberapa tahun ke depan.

  Outstanding Loan (IDR bn) | 4Q15 - 3Q18 Share Price Performance

  IDR bn FY2017 FY2018 FY2019E FY2020E Int. Income 40,178 53,402 60,862 69,131

  y-y 10.1% 10.8% 14.0% 13.6%

  Op. Rev 45,212 49,256 55,490 62,924 Net profit 13,616 15,373 17,965 21,113 EPS (IDR) 730 824 963 1,132

  y-y 20.1% 12.9% 16.9% 17.5%

  NIM 5.4% 5.1% 5.1% 5.2% ROE 14.3% 14.6% 15.4% 16.2% P/E 13.6x 9.6x 8.2x 7.0x P/BV 1.8x 1.3x 1.2x 1.1x

NH

  해외주식

  • – 인도네시아

  Bank Tabungan Negara (BBTN) Dec 2019 TP 3,150

  • Pertumbuhan yang Fantastis pada Net Interest Income BBTN mencatatkan pertumbuhan interest income sebesar 16,3% menjadi Rp5,7 triliun. Net interest

  Consensus Price 2,996

  income mampu melonjak lebih tinggi, yakni sebesar 19,9% menjadi Rp2,8 triliun. Namun pertumbuhan

  TP to Consensus Price

  • 5.1%

  yang fantastis ini tidak diikuti oleh laba bersih yang hanya tumbuh 10,7% menjadi Rp812 miliar. Faktor

  vs. Last Price +18.0%

  krusial penghambat pertumbuhan laba bersih adalah kenaikan beban provisi menjadi Rp449 miliar, jauh Last Price (IDR) 2,670 dibandingkan periode sebelumnya yang berkisar Rp200 miliar.

  Price date as of Nov 30, 2018

  • Stabilnya Pertumbuhan Kredit

  52wk range (Hi/Lo) 3,890 / 2,010

  BBTN masih mampu mempertahankan pertumbuhan kredit 19% pada 3Q18. Kinerja penyaluran kredit

  Free Float (%)

  40.0

  ditopang oleh segmen KPR bersubsidi yang masih mampu mempertahankan pertumbuhan 30%. Kini

  Outstanding sh. (mn) 10,590

  porsi KPR bersubsidi telah melampaui 40% terhadap total kredit yang disalurkan BBTN. Konsistensi

  Market Cap (IDR bn) 28,275

  pertumbuan kredit di kisaran 19%-21% hingga beberapa tahun ke depan akan menjadi penopang

  Market Cap (USD mn) 1,975

akselerasi pertumbuhan interest income.

  Avg. Trd Vol

  33.18

  • – 3M (mn)
    • Risiko Kenaikan Time Deposit

  Avg. Trd Val

  81.28

  • – 3M (bn)

  Risiko yang membayangi BBTN bersumber dari meningkatnya time deposit demi mengakomodasi

  Foreign Ownership 17.9%

  akselerasi kredit. Pada 3Q18, time deposit melonjak 20% y-y menjadi Rp103,7 triliun. Pada 3 kuartal Interest Income Breakdown: sebelumnya time deposit bergerak stabil di kisaran Rp96-98 triliun. Namun dampak terhadap peningkatan

  Loan 95.9%

  interest expenses belum signifikan. Interest expenses tumbuh 13%, masih lebih rendah dari pertumbuhan

  Non-Loan 4.1% interest income sebesar 16%.

  Outstanding Loan (IDR bn) | 4Q15 - 3Q18 Share Price Performance

  IDR bn FY2017 FY2018 FY2019E FY2020E Int. Income 19,272 22,629 26,921 32,432

  y-y 12.4% 17.4% 19.0% 20.5%

  Op. Rev 10,945 12,947 15,636 18,895 Net profit 3,027 3,498 4,330 5,348 EPS (IDR) 286 330 409 505

  y-y 15.6% 15.5% 23.8% 23.5%

  NIM 4.1% 4.1% 4.3% 4.4% ROE 14.8% 15.1% 16.5% 17.6% P/E 12.5x 6.8x 5.5x 4.5x P/BV 1.7x 1.0x 0.8x 0.7x

  Recommendation Consumer

NH

  해외주식

  • – 인도네시아

  Unilever Indonesia (UNVR) Dec 2019 TP 49,700

  • Pertumbuhan Single Digit UNVR diperkirakan masih mampu mencatatkan pertumbuhan low single digit pada 2019 ditopang oleh

  Consensus Price 43,951 masih tingginya angka pertumbuhan penjualan ritel dikisaran 5%-10% sepanjang 2 tahun terakhir.

  TP to Consensus Price

  • 13.1%

  Peluang UNVR untuk mencatatkan pertumbuhan penjualan double digit diperkirakan rendah mengingat

  vs. Last Price +17.6%

  angka inflasi yang masih rendah serta pertumbuhan GDP Indonesia juga rendah. Dari sisi ekspansi bisnis, Last Price (IDR) 42,250

  UNVR telah menguasai pasar Indonesia dengan baik sehingga pola pertumbuhan kedepan hanya berasal

  Price date as of Nov 30, 2018 dari pertumbuhan organik.

  52wk range (Hi/Lo) 58,100 / 38,900 Free Float (%)

  15.0

  • Efisiensi Menopang Kinerja UNVR

  Outstanding sh. (mn) 7,630 UNVR berhasil menunjukkan efisiensi dalam biaya iklan, riset market,dan promosi. Rasio beban tersebut

  terhadap penjualan mengalami penurunan secara konsisten sejak 3 tahun terakhir. Kami memperkirakan

  Market Cap (IDR bn) 322,368

  pemangkasan biaya iklan tidak akan mempengaruhi kinerja UNVR dengan pertimbangan revolusi target

  Market Cap (USD mn) 22,546 iklan yang kian baik dengan bantuan teknologi terkini sehingga segmen iklan menjadi lebih terukur. Avg. Trd Vol

  2.52

  • – 3M (mn) Avg. Trd Val 109.05
  • – 3M (bn) • Inovasi Untuk Menjaga Momentum Pertumbuhan.

  Foreign Ownership 4.3%

  UNVR menerapkan strategi untuk menjangkau kebutuhan konsumen dan segmentasi pasar yang berbeda Sales Breakdown: dengan memasuki bisnis kategori baru. Hal ini seperti peluncuran saus sambal jawara, sabun Korea Glow

  Home and Personal Care 70.8%

  dan Es Krim Cornetto dengan harga lebih terjangkau. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan Foods and Refreshment 29.2% yang berkelanjutan dan menguntungkan.

  Advertising & Promotion Expense vs Sales | 3Q15-3Q18 Share Price Performance

  IDR bn FY2017 FY2018E FY2019E FY2020E Sales 41,205 42,080 43,301 44,575

  y-y 2.9% 2.1% 2.9% 2.9%

  EBITDA 10,157 10,203 10,607 10,978 Net profit 7,005 9,154 7,501 7,758 EPS (IDR) 918 1,200 983 1,017

  y-y 9.6% 30.7% -18.1% 3.4%

  NPM 17.0% 21.8% 17.3% 17.4% ROE 135.4% 125.6% 99.3% 101.0% P/E 60.9x 35.6x 43.5x 42.0x P/BV 82.4x 44.7x 43.2x 42.4x

  Recommendation Telecommunication

NH

  해외주식

  • – 인도네시아

  Telekomunikasi Indonesia (TLKM) Dec 2019 TP 4700

  • Kinerja 3Q18 Membaik dan Fenomena Paradoks yang Menguntungkan Pada 3Q18, TLKM mencatatkan kenaikan pendapatan menjadi Rp 34.8 trilliun (+8.8% q-q) dengan kenaikan

  Consensus Price 4,308

  57%di laba operasional, pertumbuhan 35,5% di EBITDA, dan peningkatan 86,7% di laba bersih. Hal ini tidak

  TP to Consensus Price +9.1%

  lepas dari kesuksesan upaya cost control, terlihat dari penurunan beban karyawan menjadi Rp3,26 trilliun

  vs. Last Price

  • 27.7% (-18% q-q) dan biaya umum dan administrasi menjadi Rp1,21 trilliun (-41% q-q).

  Last Price (IDR) 3,680 Jumlah pelanggan Telkomsel menurun menjadi menjadi 167,8 juta pada akhir September 2018 (vs. 177.9

  Price date as of Nov 30, 2018

  juta pada akhir Juni 2018) sebagai dampak aturan registrasi SIM card. Kendati demikian, pada 3Q18

  52wk range (Hi/Lo) 4,419 / 3,250

  Telkomsel tetap mampu membukukan pendapatan +10,1% q-q. Hal ini akibat meningkatnya kualitas dan

  Free Float (%)

  47.9

  loyalitas pelanggan. Sebagai catatan, jumlah pelanggan yang bertahan lebih dari 12 bulan konsisten

  Outstanding sh. (mn) 99,062 meningkat. Market Cap (IDR bn)

  364,549

  • Profil Modal dan Dividen

  Market Cap (USD mn) 25,497

  Dari segi profil modal perusahaan, TLKM termasuk yang berisiko lebih rendah karena rasio hutang hanya

  Avg. Trd Vol

  88.27

  • – 3M (mn) berkisar 21%. Dari keseluruhan hutang TLKM hanya 5% saja yang denominasi mata uang asing sehingga

  resiko nilai tukar sangat minim. Selain itu, TLKM termasuk perusahaan yang stabil dalam membagikan

  Avg. Trd Val 323.63

  • – 3M (bn) dividen, dengan payout ratio mencapai 75% pada 2017.

  Foreign Ownership 28.6%

  Sales Breakdown: Memasuki 2019 yang juga tahun politik, peningkatan kebutuhan masyarakat akan akses telekomunikasi dan

  Data, internet & IT Service 60.2% data akan memberikan peluang positif bagi TLKM. Selain itu, kinerja yang semakin efisien, didukung oleh fundamental yang sehat akan memampukan TLKM untuk melanjutkan pertumbuhan. Cellular voice & SMS

  22.2%

  Telkomsel and Indihome Subcribers | Share Price Performance

  3Q16 – 3Q18

  Others 17.6%

  IDR bn FY2017 FY2018E FY2019E FY2020E Sales

  128,256 134,284 148,149 164,194

  y-y 10.2% 4.7% 10.3% 10.8%

  EBITDA 64,609 61,556 68,092 75,927

  Net profit 22,145 19,864 22,720 25,663

  EPS (IDR) 220 201 229 259

  y-y 14.4% -10.3% 14.4% 13.0%

  NPM

  17.3% 14.8% 15.3% 15.6%

  ROE

  20.3% 17.2% 18.3% 19.2%

  P/E 20.2x 19.7x 17.2x 15.2x

  P/BV

  Recommendation Retailer

NH

  해외주식

  • – 인도네시아

  Mitra Adiperkasa (MAPI) Dec 2019 TP 1,020

  • Terus Ditopang oleh Laju Pertumbuhan Segmen Makanan & Minuman Strategi MAPI untuk menutup gerai-gerai yang kurang menguntungkan

  Consensus Price

  —terutama di segmen department

  1,036

  store —dan fokus berekspansi di segmen yang menguntungkan sejak akhir 2017 membuahkan hasil

  TP to Consensus Price

  • 1.5%

  positif. Seperti di segmen café and restaurant, MAPI telah menambah 49 gerai baru sepanjang 9M18 dan

  vs. Last Price +16.6%

  mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 23,1% y-y. Bahkan, porsi pendapatan segmen ini tercatat Last Price (IDR) 875 sebesar 14,3% pada 3Q18, berhasil menyalip segmen department store untuk pertama kalinya.

  Price date as of Nov 30, 2018

  • Kuatnya Brand Portfolio akan Ancaman Eksternal

  52wk range (Hi/Lo) 945 / 613

  Selain café and restaurant, MAPI juga terus memperbesar segmen retail sales atas merek-merek

  Free Float (%)

  49.0

  utamanya seperti Zara, Marks & Spencer, Pull & Bear, dan lainnya. Tingginya angka penjualan industri

  Outstanding sh. (mn) 16,600

  e-dagang beserta keagresifan program promosi yang ditawarkan pun tak mampu menghentikan laju

  Market Cap (IDR bn) 14,525

  pertumbuhan retail sales yang mencapai 22,0% y-y pada 9M18. Selain itu, angka pertumbuhan ini juga

  Market Cap (USD mn) 1,016

  mencerminkan resistensi konsumen MAPI terhadap depresiasi rupiah. Di sisi lain, kami melihat bahwa

  Avg. Trd Vol

  9.80

  • – 3M (mn) strategi promosi MAPI berhasil memperbesar target konsumennya ke kalangan menengah.

  Avg. Trd Val

  7.84

  • – 3M (bn)
    • Masalah Utang yang Bisa Teratasi

  Foreign Ownership 25.0%

  Kedua segmen andalan MAPI ini mampu mengerek angka pertumbuhan pendapatan pada 9M18 Revenue Breakdown: mencapai 18,4% y-y, melebihi target 2018 sebesar 15% y-y. Selain dari sisi keuangan, MAPI pun terbukti

  Retail Sales 74.0%

  mampu konsisten menurunkan jumlah hari persediaan dan debt-equity ratio (DER). DER MAPI yang

  Café and Restaurant 14.3% sebesar 111% pada 1Q17 terus menyusut hingga mencapai level 40% pada 3Q18. Others

  11.7%

  MAPI Quarterly Revenue | 3Q16 Share Price Performance

  • – 3Q18

  IDR bn FY2017 FY2018E FY2019E FY2020E Revenue

  16,306 19,090 21,303 23,497

  y-y 15.2% 17.1% 11.6% 10.3%

  EBITDA 1,803 2,321 2,713 3,045

  Net profit 335 778 838 1,192 EPS (IDR)

  20

  47

  50

  72

  y-y 60.5% 132.4% 7.7% 42.3%

  NPM

  2.1% 4.1% 3.9% 5.1%

  ROE

  9.0% 15.2% 13.2% 16.4%

  P/E 30.8x 17.0x 15.8x 11.1x

  P/BV 2.4x 2.2x 2.0x 1.7x

NH

  해외주식

  • – 인도네시아

  Ace Hardware Indonesia (ACES) Dec 2019 TP 1,900Konsistensi Pertumbuhan di Atas 20%

  Pada sektor ritel, keefektifan strategi merchandising, promosi, dan ekspansi gerai berperan penting dalam memacu Consensus Price

  1,607 pertumbuhan kinerja top line. Keberhasilan dalam 3 aspek inilah yang membuat ACES mampu mencatatkan angka TP to Consensus Price

  • 18.2% pertumbuhan top line tertinggi di antara emiten ritel lainnya sepanjang 2018. Hingga September 2018, ACES vs. Last Price +17.6% mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 22,2% y-y. Bahkan, ACES mampu mempertahankan laju

  Last Price (IDR) 1,615

  pertumbuhan di atas 20% y-y sejak 2Q17. Dengan melihat kesuksesan strategi ACES, kami memproyeksikan bahwa pertumbuhan ACES pada FY19 berada di atas level 15%. Price date as of

  Nov 30, 2018 52wk range (Hi/Lo) 1,615 / 1,105

  • Jumlah Gerai Baru yang Kian Meningkat Setiap Tahunnya Keagresifan ACES dalam menambah gerai menjadi penopang utama kinerja tersebut. Pada 2016, ACES mulai

  Free Float (%)

  40.0 menambah 13 gerai baru dan pada 11M18, ACES menghadirkan 28 gerai baru. Selain di lokasi baru, pada 2018 Outstanding sh. (mn) 17,150 juga ACES memperkenalkan konsep gerai baru yakni Ace Xpress yang memiliki luas kurang dari 1.000 m². Konsep Market Cap (IDR bn)

  27,697 ini memungkinkan ACES untuk memperluas jangkauan ke konsumen, di tengah terbatasnya area luas di pusat Market Cap (USD mn)

  1,938 perbelanjaan dan maraknya pembangunan superblock di kota-kota besar. Adapun sejauh ini, belum ada pesaing Avg. Trd Vol 13.17 lain yang mampu menyaingi ACES dalam hal jumlah gerai.

  • – 3M (mn) Avg. Trd Val

  18.23

  • – 3M (bn)
    • Tak Bergantung pada Musim Liburan Foreign Ownership

  Selain ekspansi organik, ACES juga gencar melakukan strategi promosinya. Pada gerai baru, ACES umumnya 27.0% menawarkan promo khusus yang menarik. Terlepas dari gerai baru, ACES juga memberlakukan program diskon

  Sales Breakdown:

  yang berbeda-beda setiap bulannya, sehingga penjualan ACES tak bergantung pada musim liburan seperti emiten Home Improvement 58.3% ritel lainnya. Pada gerai-gerai lawas yang sudah mature pun, ACES memperbesar porsi produk lifestyle dan mainan Lifestyle 40.5% untuk tetap dapat menjaga kinerja gerai tersebut.

  Others 1.2%

  ACES Store Expansion | 1Q16 Share Price Performance

  • – 3Q18

  IDR bn FY2017 FY2018E FY2019E FY2020E Net Sales

  5,939 7,190 8,411 9,495

  y-y 20.3% 21.1% 17.0% 12.9%

  EBITDA 1,044 1,362 1,541 1,728

  Net profit 778 1,002 1,153 1,287 EPS (IDR)

  45

  58

  67

  75

  y-y 9.4% 28.9% 15.0% 11.6%

  NPM

  13.1% 13.9% 13.7% 13.6%

  ROE

  23.7% 26.2% 25.8% 24.9%

  P/E 25.5x 25.6x 22.2x 19.9x

  P/BV 5.6x 6.2x 5.3x 4.6x

  Recommendation Poultry

NH

  해외주식

  • – 인도네시아

  Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) Dec 2019 TP 6,900

  • Pakan Ternak Menopang Kestabilan Kinerja CPIN Sebagai tulang punggung, divisi pakan ternak masih berkontribusi 47% terhadap total penjualan CPIN.

  Consensus Price 5,918

  Divisi pakan ternak terus mencatatkan kinerja yang stabil dan memuaskan dengan keberhasilan menjaga

  TP to Consensus Price

  • 16.6%

  margin laba kotor dikisaran 18% selama 4 tahun terakhir di tengah penguatan dolar AS. Sebagai

  vs. Last Price +16.0%

  pemimpin pasar di Indonesia, kami percaya CPIN mampu menjaga margin keuntungan dengan cara Last Price (IDR) 5,950 melakukan pass-on biaya ke pelanggan di tengah volatilitas harga komoditas agri.

  Price date as of Nov 30, 2018

  • Divisi Ayam Broiler Mencapai Titik Keseimbangan

  52wk range (Hi/Lo) 6,200 / 2,820

  Divisi ayam broiler berhasil membukukan keuntungan pada 2018 setelah sebelumnya mencatatkan

  Free Float (%)

  44.5

  kerugian pada 2017. Harga ayam broiler yang diawasi oleh pemerintah akan menjaga kestabilan margin

  Outstanding sh. (mn) 16,398

  kotor keuntungan divisi ayam broiler di kisaran 10%. Selain itu, kami memperkirakan pasar ayam broiler

  Market Cap (IDR bn) 97,568 telah stabil sesuai dengan permintaan domestik sehingga kondisi oversupply dapat dihindari.

  Market Cap (USD mn) 6,826

  • Divisi Ayam Olahan sebagai Potensi Masa Depan CPIN

  Avg. Trd Vol

  7.20

  • – 3M (mn)

  Divisi ayam olahan masih berkontribusi 8% terhadap total penjualan CPIN, tetapi kami memperkirakan

  Avg. Trd Val

  37.47

  • – 3M (bn)

  masa depan industri unggas berada di tangan divisi ayam olahan. Kemajuan gaya hidup masyarakat

  Foreign Ownership 10.1%

  modern membuat konsumen cenderung memilih ayam olahan. Saat ini CPIN telah menguasai 66% Sales Breakdown: pangsa pasar ayam olahan di Indonesia dengan berbagai merek terkenal seperti Golden Fiesta, Fiesta,

  Feeds 47.7% Champ dan Okey. CPIN telah bersiap untuk menikmati pertumbuhan penduduk kelas menengah ke atas yang akan semakin besar.

  Broiler 28.5%

  Others 23.8%

  CPO Price (IDR/KG) | 2017 - 2018 Share Price Performance

  IDR bn FY2017 FY2018E FY2019E FY2020E Sales 49,367 51,810 54,467 58,085

  y-y 29.0% 4.9% 5.1% 6.6%

  EBITDA 4,538 7,495 7,907 8,465 Net profit 2,498 4,644 4,946 5,342 EPS (IDR) 152 283 302 326

  y-y 12.5% 85.9% 6.5% 8.0%

  NPM 5.1% 9.0% 9.1% 9.2% ROE 16.7% 26.4% 23.1% 20.8% P/E 19.7x 17.7x 16.6x 15.3x P/BV 3.1x 4.2x 3.5x 2.9x

  Recommendation CPO

NH

  해외주식

  • – 인도네시아

  PP London Sumatera Indonesia (LSIP) Dec 2019 TP 1,380

  • Kinerja LSIP Sangat Ditentukan Harga Sawit LSIP diperkirakan akan mengalami penurunan penjualan hingga 17% pada 2018. Meskipun produksi

  Consensus Price 1,484

  sawit LSIP mengalami kenaikan sekitar 10%-15% dari 2017 ke 2018 serta dengan yield yang mengalami

  TP to Consensus Price

  • 7.0%

  kenaikan dari 11,0 MT/ha pada 9M17 menjadi 12,4 MT/ha pada 9M18, harga pasar sawit anjlok hingga

  vs. Last Price +22.1% 24% sepanjang 2018.

  Last Price (IDR) 1,130

  Price date as of Nov 30, 2018

  • Berharap pada Serapan Mandatori B20

  52wk range (Hi/Lo) 1,510 / 905

  Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) memperkirakan Indonesia akan kekurangan CPO

  Free Float (%)

  40.4 hingga 2 juta ton karena perluasan mandatori B20 dan kenaikan konsumsi domestik pada 2019. Outstanding sh. (mn) 6,823

  Diperkirakan bahwa produksi CPO pada 2019 akan mencapai 52,8 juta ton dengan kebutuhan CPO

  Market Cap (IDR bn)

  sebesar 54,6 juta ton. Kebutuhan tersebut berasal dari permintaan pasar FAME(Fatty Acid Methyl Ester)

  7,710 untuk biodiesel sebesar 10,25 juta ton dan kebutuhan CPO di luar sektor energi sebesar 44,3 juta ton. Market Cap (USD mn)

  539

  Berdasarkan perhitungan kebutuhan biodiesel tersebut, Indonesia akan mengurangi porsi ekspor CPO,

  Avg. Trd Vol

  13.20

  • – 3M (mn)

    berujung pada peningkatan harga CPO.

  Avg. Trd Val

  16.43

  • – 3M (bn) Foreign Ownership

  9.3%

  • CPO Rebound, Kinerja LSIP Kinclong

  Sales Breakdown: Dengan asumsi harga CPO dapat rebound di atas Rp8.000/kg dan peningkatan produksi sebesar

  Crude Palm Oil 73.7%

  5%-10%, LSIP diperkirakan mampu mencetak pertumbuhan penjualan menjadi Rp4,39 triliun dengan laba

  Palm Kernel 17.2% bersih meningkat 42% menjadi Rp635 miliar pada 2019. Others

  9.1%

  CPO Price (IDR/KG) | 2017 - 2018 Share Price Performance

  IDR bn FY2017 FY2018E FY2019E FY2020E Sales

  4,738 3,919 4,395 4,871

  y-y 23.1% -17.3% 12.2% 10.8%

  EBITDA 1,341 904 1,139 1,321

  Net profit 764 447 635 749 EPS (IDR)

  112

  65 93 110

  y-y 28.7% -41.5% 42.0% 17.9%

  NPM

  16.1% 11.4% 14.4% 15.4%

  ROE

  9.4% 5.3% 7.2% 8.0%

  P/E 12.7x 17.9x 12.6x 10.7x

  P/BV 1.2x 1.0x 0.9x 0.9x

  Recommendation Mining

NH

  해외주식

  • – 인도네시아

  Bukit Asam (PTBA)

  • Pertumbuhan Kinerja Berkelanjutan

  Dec 2019 TP 5,375

  Pada 3Q18, PTBA berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp5,5 triliun (+15,4% q-q, +27,6% y-y) dan laba Consensus Price 4,946 bersih sebesar Rp1,3 triliun (+20,3% q-q, +50,1% y-y). Sementara itu, secara kumulatif 9M18, laba bersih TP to Consensus Price +8.7% mencapai Rp3,9 triliun (+50,2% y-y). Pada 3Q18, margin laba bersih tercatat sebesar 24,6% (vs. 23,6% pada vs. Last Price

  • 33.7% 2Q18, dan 20,9% pada 3Q17).

  Last Price (IDR) 4,020

  • Masih Optimis pada Angka Produksi dan Penjualan Hingga 9M18, PTBA telah memproduksi batu bara sebanyak 19,7 juta ton atau telah mencapai 77,1% dari target

  Price date as of Nov 30, 2018 produksi pada 2018 sebesar 25,6 juta ton. Sementara, penjualan batu bara tercatat sebesar 18,6 juta ton atau 52wk range (Hi/Lo) 5,025 / 2,160 telah mencapai 71,7% dari target penjualan batu bara pada 2018 sebesar 25,9 juta ton. Kami optimis bahwa pada Free Float (%)

  35.0 2018 PTBA mampu memenuhi target tersebut sehingga kami estimaskan total pendapatan pada full year 2018F Outstanding sh. (mn)

  11,521 mencapai Rp23,7 triliun (+22,1% y-y) dan laba bersih sebesar Rp5,6 triliun (+16,1% y-y). Market Cap (IDR bn) 46,313

  • Kelebihan Kuota DMO Market Cap (USD mn) 3,240

  Hingga 9M18, PTBA memiliki kelebihan produksi kuota DMO batu bara sebesar 5,4 juta ton. Kami mengamati hal Avg. Trd Vol

  34.65

  • – 3M (mn) tersebut mampu menambah jumlah pendapatan PTBA yaitu dari fee transfer kuota DMO batu bara dari produsen Avg. Trd Val 148.54 lain yang belum memenuhi kewajiban DMO 25% kepada pemerintah.
  • – 3M (bn) Foreign Ownership 8.8%
    • Tingkatkan Proporsi Batu Bara Kalori Tinggi

  Sales Breakdown:

  PTBA berencana meningkatkan produksi dan penjualan batu bara dengan kalori 6.100-6.700 Kcal per kg hingga 4 juta ton pada 2019, batu bara berkalori tinggi memiliki margin yang cukup besar. Kami melihat hingga 2019, Coal

  100% permintaan batu bara masih positif khususnya di wilayah ASEAN, dengan lebih banya PLTU baru bertenaga batu bara yang akan beroperasi.

  Revenue & Growth Number Share Price Performance

  IDR bn FY2017 FY2018E FY2019E FY2020E Net Rev.

  19,471 23,776 24,758 26,765 y-y

  38.5% 22.1% 4.1% 8.1%

  EBITDA

  6,584 8,234 8,756 9,536

  Net profit

  4,476 5,680 6,112 6,645

  EPS (IDR)

  425 493 531 577 y-y

  117.1% 16.1% 7.6% 8.6%

  NPM

  23.0% 23.9% 24.7% 24.8%

  ROE

  36.8% 38.0% 36.0% 32.7%

  P/E