Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Etanol Kulit Buah Dari Tumbuhan Petai (Parkia Speciosa Hassk.) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Kelinci

  

PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK ETANOL

KULIT BUAH DARI TUMBUHAN PETAI (Parkia speciosa

Hassk.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA

KELINCI

  

SKRIPSI

OLEH:

MARTKO ROVERCO SIBUEA NIM 111524045

  

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015

  PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH DARI TUMBUHAN PETAI (Parkia speciosa Hassk.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA KELINCI SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara OLEH: MARTKO ROVERCO SIBUEA NIM 111524045

  PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK ETANOL

KULIT BUAH DARI TUMBUHAN PETAI (Parkia speciosa

  

Hassk.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA

KELINCI

OLEH:

MARTKO ROVERCO SIBUEA

  

NIM 111524045

  Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

  Pada tanggal : 20 Maret 2015 Pembimbing I, Panitia Penguji, Drs. Awaluddin Saragih, M.Si., Apt. Prof. Dr. Rosidah, M.Si., Apt.

  NIP 195008221974121002 NIP 195103261978022001 Pembimbing II, Drs. Awaluddin Saragih, M.Si.,Apt.

  NIP 195008221974121002 Drs. Saiful Bahri, M.S., Apt. Drs. Rasmadin Mukhtar, M.S., Apt.

  NIP 1952082411983031001 NIP 194909101980031002 Drs. Suryadi Achmad, M.Sc., Apt.

  Medan, April 2015 Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Wakil Dekan I, Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt.

  NIP 195807101986012001 Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa oleh karena kasih dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Etanol Kulit Buah Dari Tumbuhan Petai

(Parkia speciosa Hassk.) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Kelinci”.

  Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

  Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama masa pendidikan. Bapak Drs. Awaluddin Saragih, M.Si., Apt. dan Bapak Drs. Saiful Bahri, M.S., Apt., selaku pembimbing yang telah memberikan waktu, bimbingan dan nasehat selama penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi ini. Ibu Prof.

  Dr. Rosidah, M.Si., Apt., Bapak Drs. Rasmadin Mukhtar, M.S., Apt., dan Bapak Drs. Suryadi Achmad, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritikan kepada penulis hingga selesainya penulisan skripsi ini. Ibu Dwi Lestari.P, S.Si., M.Si., Apt., sebagai penasehat akademik yang telah membimbing penulis selama masa pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

  Bapak dan Ibu staf pengajar Fakultas Farmasi USU yang telah mendidik dan memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis selama masa perkuliahan.

  Pimpinan dan semua staf akademik dan keuangan yang telah membantu penulis dalam semua proses administrasi.

  Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua, kakak, abang, dan sahabat-sahabat saya tercinta atas doa, dorongan dan semangat baik moril maupun materil kepada penulis selama masa perkuliahan hingga selesainya penyusunan skripsi ini, Tuhan yang akan memberkati saudara semua.

  Penulis menyadari bahwa sepenuhnya penulisan skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu, sangat diharapkan kritikan dan saran yang dapat menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

  Medan, April 2015 Penulis,

  Martko Roverco Sibuea NIM 111524045

  

PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH

DARI TUMBUHAN PETAI (Parkia speciosa Hassk.) TERHADAP

PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA KELINCI

Abstrak

  

Latar belakang: Salah satu jenis tanaman yang hidup di Indonesia yang

  bermanfaat buahnya adalah petai (Parkia speciosa Hassk.) merupakan dari suku Leguminosae. Tanaman petai berasal dari Malaysia. Buah petai telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pangan, sedangkan kulit buah petai secara tradisional diketahui untuk pengobatan eksim, luka, dan bisul. kulit merupakan salah satu organ yang paling penting dalam fisiologis tubuh. Organ ini berfungsi untuk melindungi jaringan yang ada dibawahnya. Kulit juga berfungsi untuk menjaga stabilitas suhu tubuh dan menghindari penguapan yang berlebihan.

  Luka pada kulit menyebabkan berkurang atau hilangnya fungsi-fungsi tersebut pada bagian kulit yang luka dan menimbulkan infeksi. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian salep esktrak etanol kulit buah dari tumbuhan petai (Parkia speciosa Hassk.) terhadap penyembuhan luka sayat pada kelinci.

  

Tujuan: untuk mengetahui efek penyembuhan terhadap luka sayat pada kelinci

dari salep ekstrak etanol kulit buah petai konsentrasi 2,5% dan konsentrasi 5%.

Metode: eksperimen laboratorium, meliputi pengambilan dan pengolahan sampel,

  pemeriksaan karakterisasi simplisia, pemeriksaan skrining fitokimia, pembuatan salep ekstrak etanol kulit buah petai dan uji aktivitas penyembuhan dari luka sayat.

  

Hasil: menunjukkan bahwa salep ekstrak etanol kulit buah petai 2,5%, dan salep

  ekstrak etanol kulit buah petai 5% memberikan efek daya penyembuhan luka sayat pada kelinci. Paling efektif daya penyembuhan nya adalah betadine salep sebagai kontrol positif sembuh selama 14 hari, kemudian salep ekstrak etanol kulit buah petai 5% sebagai ektrak uji sembuh selama 15 hari, salep ekstrak etanol kulit buah petai 2,5% sembuh selama 17 hari, dan dasar salep sebagai kontrol negatif sembuh selama 20 hari. Dari hasil statistik, bahwa aktivitas penyembuhan luka sayat pada salep ektrak etanol kulit buah petai 5% tidak berbeda signifikan dengan betadine salep.

  

Kesimpulan: salep ekstrak etanol kulit buah petai dengan konsentrasi 2,5% dan

konsentrasi 5% memiliki aktivitas penyembuhan luka sayat pada kelinci.

  Kata kunci: Salep, ekstrak etanol kulit buah petai, luka sayat, kelinci.

  

THE EFFECT OF GIVING OINTMENT OF ETHANOL EXTRACT

FROM SHELL OF PETAI (Parkia speciosa Hassk.) ON INCISION WOUND

HEALING OF RABBITS

Abstract

  

Backgrounds : One of Indonesian plants whose nuts can be used is petai (Parkia

speciosa Hassk.). Petai is the member of Leguminosae genus. Petai originally

  came from Malaysia. Petai’s nut had been used by people as food, and the shell of

  

petai had been known traditionally as a treatment for eczema, wound, and

  abscess. Skin is one of important organs of human’s body. This organ has a function to protect the tissues below it. Skin also function to keep the stability of our body’s temperature and to avoid evaporation. Incision wound on skin caused the decrease of those skin’s functions on the incision part, and can caused infections. Because of those reasons, it is useful to do an experiment about effect of ointment from ethanol extract from petai’s shell on incision wound healing of rabbits.

  

Purpose : To know the effect of ointment from ethanol extract from petai’s shell

  on incision wound healing of rabbits, with concentration 2.5% and concentration 5%.

  

Methods : Laboratory experiments, include taking and processing samples,

  simplex characterization, phytochemical screening, ointment’s formulation from petai ’s shell ethanol extract, and the incision wound healing assay.

  

Result : showing that ointment from petai’s shell ethanol extract with

  concentration 2.5% and concentration 5% gave the wound healing effect on incisions wound on rabbits. The most effective was Betadine as a positive control, get healed in 14 days. Then, the ointment from petai’s shell ethanol extract with concentration 5%, get healed in 15 days, the ointment from petai’s shell ethanol extract with concentration 2.5% get healed in 17 days, and ointment base as a negative control get healed in 20 days. From the statistic, the activity of incision wound healing by ointment from petai’s shell ethanol extract was not different significantly with Betadine ointment.

  2.5% and concentration 5% had an activity of incision wound healing on rabbits. Keyword : ointment, petai’s shell ethanol extract, incision wound, rabbits.

  DAFTAR ISI Halaman

  JUDUL ....................................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... ii KATA PENGANTAR ............................................................................... iii ABSTRAK ................................................................................................. v ABSTRACT ............................................................................................... vi DAFTAR ISI .............................................................................................. vii DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................

  1 1.1 Latar Belakang .......................................................................

  1 1.2 Perumusan Masalah ...............................................................

  2 1.3 Hipotesis ................................................................................

  3 1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................

  3 1.5 Manfaat Penelitian .................................................................

  3 1.6 Kerangka Pikir Penelitian ......................................................

  4 2.1 Uraian Tumbuhan ........................................................................

  5 2.1.1 Sistematika Tumbuhan .....................................................

  5 2.1.2 Nama Daerah ....................................................................

  5 2.1.3 Nama Lain ........................................................................

  5 2.1.4 Morfologi Tumbuhan .......................................................

  6

  2.1.5 Kandungan Kimia Tumbuhan ..........................................

  6 2.1.6 Khasiat Tumbuhan ...........................................................

  6 2.2 Ekstraksi .......................................................................................

  7 2.2.1 Metode-metode Ekstraksi ................................................

  7 2.3 Sediaan Topikal ...........................................................................

  9 2.4 Salep ............................................................................................

  9 2.5 Kulit .............................................................................................

  12 2.5.1 Epidermis .........................................................................

  13 2.5.2 Dermis ..............................................................................

  14 2.5.3 Subkutis ............................................................................

  14 2.5.4 Fisiologi Kulit ..................................................................

  15 2.6 Luka .............................................................................................

  15

  2.7 Pengaruh Senyawa Kimia Tumbuhan Terhadap Penyembuhan Luka .............................................................................................

  18 2.7.1 Flavonoid .........................................................................

  18 2.7.2 Tanin ................................................................................

  18 2.7.3 Saponin .............................................................................

  18 2.7.4 Steroid/Triterpenoid .........................................................

  19 BAB III METODE PENELITIAN .............................................................

  20 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................

  20 3.2 Alat dan Bahan .............................................................................

  20 3.2.1 Alat-alat ...............................................................................

  20 3.2.2 Bahan-bahan .......................................................................

  20 3.3 Pembuatan Larutan Pereaksi ........................................................

  21 3.3.1 Larutan Pereaksi Meyer ......................................................

  21

  3.3.2 Larutan Pereaksi Bouchardat ..............................................

  23 3.4.3 Pembuatan Simplisia ..........................................................

  26 3.6.1 Pemeriksaan Steroida/Triterprnoida ...................................

  26 3.6 Pemeriksaan Skrining Fitokimia serbuk Simplisia ......................

  26 3.5.7 Penetapan Kadar Abu yang Tidak larut Dalam Asam ........

  27 3.5.6 Penetapan Kadar Abu Total ................................................

  24 3.5.5 Penetapan Kadar Sari yang Larut dalam Etanol .................

  23 3.5.3 Penetapan Kadar Air ...........................................................

  23 3.5.2 Pemeriksaan Mikroskopik ..................................................

  23 3.5.1 Pemeriksaan Makroskopik .................................................

  23 3.5 Pemeriksaan Karakteristik Simplisia ...........................................

  22 3.4.2 Identifikasi Tumbuhan ........................................................

  21 3.3.3 Larutan Pereaksi Dragendorff ............................................

  22 3.4.1 Pengambilan Sampel ..........................................................

  22 3.4 Penyiapan Sampel ........................................................................

  22 3.3.11 Larutan Kloralhidrat ..........................................................

  22 3.3.10 Larutan Pereaksi Asam Nitrat 0,5 N .................................

  22 3.3.9 Larutan Pereaksi Asam Klorida ..........................................

  22 3.3.8 Larutan Pereaksi Asam Sulfat ............................................

  22 3.3.7 Larutan Pereaksi Timbal (II) Asetat 0,4 M ........................

  22 3.3.6 Larutan Pereaksi Besi (III) Klorida 1% ..............................

  21 3.3.5 Larutan Pereaksi Lieberman Bourchard .............................

  21 3.3.4 Larutan Pereaksi Molish .....................................................

  26

  3.6.2 Pemeriksaan Alkaloid .........................................................

  27 3.6.3 Pemeriksaan Glikosida .......................................................

  28 3.6.4 Pemeriksaan Flavonoid ......................................................

  28 3.6.5 Pemeriksaan Tanin .............................................................

  28 3.6.6 Pemeriksaan Saponin ..........................................................

  29 3.7 Pembuatan Ekstrak ......................................................................

  29 3.8 Pembuatan Sediaan Salep ...........................................................

  29

  3.9 Pengujian Aktivitas Sediaan SEEKP Terhadap penyembuhan Luka ...........................................................................................

  30 3.10 Analisis data ................................................................................

  31 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................

  32 4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan ...................................................... ..

  32 4.2 Hasil Karakterisasi dan Skrining Simplisia ................................ .

  32 4.3 Pengujian Sediaan Salep Terhadap Penyembuhan Luka .............

  34 4.3.1 Berdasarkan panjang luka dan hari kesembuhan ................

  34 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................

  39 5.1 Kesimpulan ..................................................................................

  39 5.2 Saran ..............................................................................................

  39 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

  40 LAMPIRAN ................................................................................................

  43

  DAFTAR GAMBAR Gambar

  Halaman 1.1 Kerangka Pikir Penelitian .............................................................

  4 4.1 Grafik perubahan panjang luka .....................................................

  36 DAFTAR TABEL Tabel

  Halaman

  4.1 Hasil Pemeriksaan karakteristik Serbuk simplisia ......................... 33

  4.2 Hasil Skrining Fitokimia dari Kulit Buah Petai . ............................ 34

  4.3 Data Hasil Pengukuran Panjang Luka pada Kelinci ...................... 35