JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK (SQA – Software Quality Assuransce)

  RPL 2 – PERTEMUAN 7

PENGELOLAAN PROYEK

PERANGKAT LUNAK JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK (SQA – Software Quality Assuransce) 

  Jaminan kualitas perangkat lunak adalah aktivitas pelindung yang diaplikasikan pada seluruh proses perangkat lunak.

   SQA meliputi : 1. pendekatan manajemen kualitas

  2. teknologi rekayasa perangkat lunak yang efektif (metode dan peranti) 3. kajian teknik formal yang diaplikasikan pada keseluruhan proses perangkat lunak 4. strategi pengujian multitiered (deret bertingkat) 5. kontrol dokumentasi perangkat lunak dan perubahan 6. prosedur untuk menjamin kesesuaian dengan standar pengembangan perangkat lunak 7. mekanisme pengukuran dan pelaporan. JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK (SQA – Software Quality Assuransce) 

  KONTROL KUALITAS

Kontrol kualitas merupakan serangkaian pemeriksaan,

kajian, dan pengujian yang digunakan pada keseluruhan

siklus pengembangan untuk memastikan bahwa setiap

produk memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

  

JAMINAN KUALITAS

  Jaminan kualitas terdiri atas fungsi auditing dan pelaporan manajemen. Tujuan jaminan kualitas adalah untuk memberikan data yang diperlukan oleh manajemen untuk

menginformasikan masalah kualitas produk, sehingga dapat memberikan kepastian & konfdensi bahwa kulitas produk dapat memenuhi sasaran. JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK (SQA – Software Quality Assuransce) 

BIAYA KUALITAS

  Biaya kualitas menyangkut semua biaya yang diadakan untuk mengejar kualitas atau untuk menampilkan kualitas yang berhubungan dengan aktivitas.

  

Biaya kualitas dapat dibagi ke dalam biaya-

biaya yang dihubungkan dengan : a. pencegahan

  b. penilaian JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK (SQA – Software Quality Assuransce) 

  TUGAS SQA membantu tim rekayasa perangkat lunak dalam pencapaian produk akhir yang berkualitas tinggi.

   KAJIAN PERANGKAT LUNAK Kajian perangkat lunak adalah suatu flter bagi proses rekayasa perangkat lunak yang

berfungsi untuk “memurnikan” produk kerja

perangkat lunak yang terjadi sebagai hasil dari

  

JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK (SQA – Software

Quality Assuransce) 

  KAJIAN TEKNIK FORMAL (Formal Technic Review – FTR) adalah aktivitas jaminan kualitas perangkat lunak yang dilakukan oleh perekayasa perangkat lunak.

  

  TUJUAN FTR

  1. Menemukan kesalahan dalam fungsi, logika,

  implementasinya dalam berbagai representasi perangkat lunak

  

2. Membuktikan bahwa perangkat lunak di bawah kajian

  memenuhi syarat

  

3. Memastikan bahwa PL disajikan sesuai dengan standar

  yang sudah ditentukan sebelumnya

  4. Mencapai perangkat lunak yg dikembangkan dengan cara JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK (SQA – Software Quality Assuransce) 

  JAMINAN KUALITAS STATISTIK (SQA) Jaminan kualitas statistik mencerminkan trend yang sedang tumbuh di seluruh industri untuk menjadi lebih kuantitatif terhadap kualitas.

   Pada perangkat lunak, jaminan kualitas statistik mengimplikasikan langkah-langkah berikut ini:

  1. Informasi tentang cacat perangkat lunak dikumpulkan dan dipilah-pilahkan.

  2. Melakukan suatu usaha untuk menelusuri masing-masing cacat sampai ke penyebab pokoknya.

  3. Dengan menggunakan prinsip Pareto (80 persen cacat dapat ditelusuri sampai 20 persen dari semua kemungkinan penyebab), mengisolasi yang 20 persen tersebut (vital few).

  4. Sekali penyebab vital few telah diidentifkasi, beralih untuk JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK (SQA – Software Quality Assuransce)

  PENYEBAB ADANYA KESALAHAN PADA PERANGKAT LUNAK

  Kesalahan dalam logika desain (EDL)

  Kesalahan dalam penerjemahan bahasa pemrograman desain (PLT)

  

  Dokumentasi yang tidak lengkap atau tidak akurat (IID)

  

  Pengujian yang tidak lengkap atau keliru (IET)

  

  Interface modul yang tidak konsisten (IMI)

  

  

  

  Kesalahan dalam representasi data (EDRIMI)

  

  Pelanggaran standar pemrograman (VPS)

  

  Deviasi intersioanl dari spesifkasi (IDS)

  

  Kesalahan interpretasi komunikasi pelanggan (MMC)

  

  Spesifkasi yang tidak lengkap atau keliru (IES)

   JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK (SQA – Software Quality Assuransce) 

  Keamanan perangkat lunak dan analisis resiko adalah aktivitas jaminan kualitas perangkat lunak yang berfokus pada

identifkasi dan penilaian resiko potensial

yang mungkin berpengaruh negatif terhadap perangkat lunak dan menyebabkan seluruh sistem menjadi gagal.

   Analisis pohon kesalahan membangun model grafs dan kombinasi event yang konkuren

dan berurutan yang dapat menyebabkan suatu event atau sistem yang penuh resiko. JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK (SQA – Software Quality Assuransce) 

  SQA plan menjadi peta jalan untuk membangun jaminan

  kualitas perangkat lunak. Dikembangkan oleh kelompok SQA dan tim proyek, rencana itu berfungsi sebagai template bagi aktiftas SQA yang dibangun untuk setiap proyek perangkat lunak.

  

  BAGIAN SQA

  1. Bagian manajemen : bertanggung jawab terhadap kualitas

  produk

  

2. Bagian dokumentasi : menggambarkan maisng-masing

  produk kerja yang dihasilkan sebagai bagian dari proses perangkat lunak

  3. Bagian kajian dan audit : memberikan gambaran yang luas

  terhadap pendekatan bagi masing-masing kajian dan audit

  4. Bagian pengujian : menentukan kebutuhan penyimpanan

  ISO 9000

  

ISO 9000 menggambarkan elemen sebuah sistem

jaminan kualitas secara umum. Elemenelemen

tersebut mencakup struktur, prosedur, proses,

organisasi, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk

mehimplementasi rencana kualitas, kontrol kualitas,

jaminan, kualitas, dan pengembangan kualiats. Tetapi

  

ISO 9000 tidak menggambarkan bagaimanan

organisasi seharusnya mengimpelemnatsi

elemenelemen kualitas tersebut. Sebagai

konsekuensi, ada tantangan dalam mendesain dan

mengimplementasi suatu sistem jaminan kualitas

yang memenuhi standar dengan produk, layanan dan

  ISO 9001 ISO 9001 adalah standar kualitas yang berkalu untuk rekayasa perangkat lunak.

Dua puluh syarat yang digambarkan oleh ISO 9001 menekankan topik-topik berikut :

  1. Tanggung jawab manajemen 2. Sistem kualitas 3. Kajian kontrak 4. Kontrol desain 5. Kontrol data dan dokumen 6. Pembelian 7. Kontrol terhadap produk yang disuplai oleh pelanggan 8. Identifkasi dan kemampuan penelusuran produk 9. Kontrol proses 10. Pemeriksaan dan pengujian 11. Kontrol pemeriksaan, pengukuran, dan perlengkapan pengujian 12. Pemeriksaan dan status pengujian

  13. Kontrol ketudaksesuaian produk 14. Tindakan preventif dan korektif 15. Penanganan, penyimpanan, pengepakan, preservasi, dan penyampaian 16. Kontrol terhadap catatan kualitas

  17. Audit kualitas internal 18. Pelatihan 19. Pelayanan 20. Teknik statistik

ANALISA RESIKO

   Defenisi konseptual mengenai resiko : (Robert Charette) 1.

  Resiko berhubungan dengan kejadian di masa yang akan datang.

  2. Resiko melibatkan perubahan (spt. perubahan pikiran, pendapat, aksi, atau tempat) 3.

  Resiko melibatkan pilihan & ketidakpastian bahwa pilihan itu akan dilakukan.

   Kategori resiko oleh Robert Charette : 1.

  Resiko yang sudah diketahui

  2. Resiko yang dapat diramalkan

  3. Resiko yang tidak diharapkan

KATEGORI RESIKO 1.

  Resiko Proyek Resiko proyek mengancam rencana proyek. Bila resiko proyek menjadi kenyataan maka ada kemungkinan jadwal proyek akan mengalami slip & biaya menjadi bertambah. Resiko proyek mengidenifkasi biaya, sumber daya, jadwal, pelanggan, personil (stafng & organisasi), masalah persyaratan

2. Resiko Teknis Resiko teknis mengancam kualitas & ketepatan waktu PL yg akan dihasilkan.

  

Bila resiko teknis menjadi kenyataan maka implementasinya menjadi sangat

sulit atau tidak mungkin. Resiko teknis mengidentifkasi desain potensial, implementasi, interfacing, verifkasi, masalah pemeliharaan, ambiquitas,

spesifkasi, ketidakpastian teknik, keusangan teknik, teknologi yang leading

edge 3.

  Resiko Bisnis Resiko bisnis mengancam viabilitas perangkat lunak yang akan dibangun.

KATEGORI RESIKO 3.

  Resiko Bisnis Resiko bisnis mengancam viabilitas perangkat lunak yang akan dibangun. Resiko bisnis membahayakan proyek atau produk 5 resiko bisnis utama : 4. pembangunan produk atau sistem yang baik sebenarnya tidak pernah diinginkan oleh setiap orang (resiko pasar)

  5. pembangunan sebuah produk yg tidak sesuai dgn keseluruhan strategi bisnis bagi perusahaan (resiko strategi) 6.

  Pembangunan sebuah produk dimana sebuah bagian pemasaran tidak tahu bagaimana harus menjualnya

  7. Kehilangan dukungan manajemen senior sehubungan dengan perubahan pd fokus atau perubahan pd manusia (resiko manajemen)

  

8. Kehilangan hal-hal yang berhubungan dengan biaya atau komitmen

IDENTIFIKASI RESIKO

  

Identifkasi resiko dalah usaha sistematis untuk menentukan

ancaman terhadap rencana proyek.

   Tujuan identifkasi resiko adalah untuk menghindari resiko bilamana mungkin, serta menghindarinya setiap saat diperlukan.

   Tipe resiko : 1. resiko generik - merupakan ancaman potensial pada setiap proyek perangkat lunak

  

2. resiko produk spesifk - hanya dapat diidentifkasi dengan

pemahaman khusus mengenai teknologi, manusia, serta lingkungan yang spesifk terhadap proyek yang ada

CHECKLIST ITEM RESIKO

   Untuk mengidentifkasi resiko

   Kategori checklist item resiko : 1. resiko ukuran produk

  2. resiko yang mempengaruhi bisnis 3. resiko yang dihubungkan dengan karakteristik pelanggan

  4. resiko defnisi proses 5. resiko teknologi yang akan dibangun

  6. resiko lingkungan pengembangan

  

7. resiko yang berhubungan dengan ukuran dan

KOMPONEN RESIKO

   resiko kinerja – tingakat ketidakpastian dimana produk akan memenuhi persyaratannya dan cocok dgn penggunaannya.

   resiko biaya – tingkat ketidakpastian dimana biaya proyek akan dijaga

  

resiko dukungan – tingkat ketidakpastian dimana PL

akan mudah dikoreksi, disesuaikan dan ditingkatkan.

  

resiko jadwal – tingkat ketidakpastian dimana jadwal

proyek

akan dijaga dan produk akan disampaikan tepat waktu.

PERKIRAAN/PROYEKSI RESIKO

  

  Dua cara melakukan proyeksi resiko : 1.

  Probabilitas di mana resiko adalah nyata 2. Konsekuensi masalah yang berhubungan dengan resiko

  Perencanaan proyek bersama dengan manajer & staf teknik melakukan 4 aktiftas proyeksi resiko :

3. Membangun suatu skala yang merefeksikan

  kemungkinan resiko yang dirasakan 4. Menggambar konsekuensi resiko 5. Memperkirakan pengaruh resiko pada proyek dan produk 6. Memcatat keseluruhan akurasi proyeksi proyek resiko sehingga akan tidak ada kesalahpahaman

MENILAI PENGARUH RESIKO

   Tiga faktor yg mempengaruhi konsekuensi jika suatu resiko benar-benar terjadi :

  1. Sifatnya : resiko yang menunjukkan masalah yg muncul bila ia terjadi

  2. Ruang lingkupnya : menggabungkan kepelikannya (seberapa seriusnya masalah ini?) dengan keseluruhan distribusi (berapa banyak proyek yg akan dipengaruhi atau berapa banyak pelanggan terganggu?)

  3. Timingnya; mempertimbangkan kapan dan untuk berapa lama

PENGELOLAAN TIM 1.

  Mengembangkan potensi individu 

  Pemberian pelatihan 

  Memotivasi anggota tim 

  Memberikan target kerja 2.

  Mengembangkan kinerja tim 

  Seleksi, evaluasi dan penilaian karyawan berdasarkan kinerja tim 

  Mengembangkan sistem manajemen pelatihan 

  Visi misi yang jelas dan buat SOP 

  Mencatat masukan dari anggota tim

PENGELOLAAN TIM 3.

  Melakukan koordinasi anggota tim 

  “Kerja tim (teamwork) adalah bentuk kerja dalam kelompok yang harus di organisasi dan dikelola dengan baik. Tim beranggotakan orang-orang yang memiliki keahlian yang berbeda-beda dan di koordinasikan untuk bekerja sama dengan pimpinan. Terjadi saling ketergantungan yang kuat satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan atau menyelesaikan sebuah tugas. Dengan melakukan kerja tim diharapkan hasilnya melebihi jika dikerjakan secara perorang” (Dewi, 2007) 4.

  Mendelegasikan tanggung jawab