Sosiologi Pendidikan Sosiologi Politik Sosiologi Hukum Sosiologi Psikologi Psikologi Hukum Sosiologi Agama
Sosiologi Pendidikan
Sosiologi Politik
Sosiologi Kesehatan
Sosiologi Industri
Sosiologi Hukum
Sosiologi Psikologi
Sosiologi Desain
Sosiologi Budaya
Psikologi Hukum
Sosiologi Agama
Sosiologi Ekonomi
Sosiologi Komunikasi
1
Kajian Sosiologi meliputi sbb:
Sosiologi Pendidikan
Sosiologi Politik
Sosiologi Hukum
Sosiologi Agama
Sosiologi Komunikasi
Sosiologi Kesehatan
Sosiologi Ekonomi
Sosiologi Industri
Sosiologi Desain
Sosiologi Budaya
2
Sosiologi Pendidikan
Defnisi Sosiologi pendidikan menurut 翰.G. Roobbins
Sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses
pendidikan. Struktur mengandung pengertian teori dan flsafat pendidikan,
sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan kesemuanya dengantata
sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni proses sosial dan kultural, proses
perkembangan kepribadian,dan hubungan kesemuanya dengan proses
pendidikan.
Defnisi Sosiologi pendidikan menurut H.P. 翰airchild
Sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan
yang fundamental.
Defnisi Sosiologi pendidikan menurut Prof. DRo S. Nasution,Mt.A.
Ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses
pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
Defnisi Sosiologi pendidikan menurut Drs. Ary H. Gunawan
Ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan
dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
3
Sosiologi Pendidikan
Sosiologi ialah pengetahuan yang mempelajari hubungan sosial antara
sesama manusia (individu dan individu), antara individu dengan
kelompok, serta sifat perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga dan
ide-ide sosial.
Latar belakang timbulnya sosiologi pendidikan ialah disebabkan karena
masyarakat mengalami perubahan sosial yang cepat. Perubahan sosial itu
menimbulkan cultural lag. Cultural lag ini merupakan sumber masalah
sosial dalam masyarakat. Mtasalah sosial itu di alami oleh dunia
pendidikan. Lembaga pendidikan tidak mampu mengatasinya kemudian
ahli
sosiologi
menyumbangkan
pemikiran-pemikirannya
untuk
memecahkan masalah itu, maka lahirlah sosiologi pendidikan.
Tujuan sosiologi pendidikan pada dasarnya untuk mempercepat dan
meningkatkan pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Karena
itu, sosiologi pendidikan tidak akan keluar darim uapaya-upaya agar
pencapaian tujuan dan fungsi pendidikan tercapai menurut pendidikan itu
sendiri.
4
5
Sosiologi Agama
Sosiologi agama mempelajari peran agama di dalam masyarakat;
praktik, latar sejarah, perkembangan dan tema universal suatu agama
di dalam masyarakat.
Mtenurut pandangan sosiolog, agama yang terwujud dalam kehidupan
masyarakat adalah fakta sosial. Sebagai suatu fakta sosial, agama
dipelajari oleh sosiolog dengan menggunakan pendekatan ilmiah.
Disiplin ilmu yang dipergunakan oleh sosiolog dalam mempelajari
masyarakat beragama itu disebut Sosiologi Agama.
Sosiologi Agama adalah suatu cabang ilmu yang otonom, muncul
sekitar akhir abad ke 19. Pada prinsipnya ilmu ini sama dengan
Sosiologi Umum, yang membedakannya adalah obyek materinya.
Sosiologi Umum membicarakan semua fenomena yang ada pada
masyarakat umum, sedangkan Sosiologi Agama membicarakan salah
satu aspek dari berbagai fenomena sosial, yaitu agama dalam
perwujudan sosial.
6
Sosiologi Komunikasi
Sosiologi komunikasi melihat bagaimana manusia berinteraksi dengan media,
bagaimana efek media sebagai akibat dari interaksi tersebut, dan bagaimana
perubahan dan konsekuensi sosial yang ada di masyarakat sebagai akibat
dari efek media massa.
Sosiologi
komunikasi menjembatani studi sosiologi dan studi-studi
komunikasi, dimana jembatan itu dibangun berdasarkan kajian sosiologi
tentang interaksi sosial menariknya kedalam studi komunikasi yang berkaitan
erat dengan dampak media maupun perkembangan teknologi komunikasi.
Secara komprehensif Sosiologi Komunikasi mempelajari tentang interaksi
sosial sebagai aspek yang berhubungan dengan interaksi tersebut seperti
bagaimana interaksi (komunikasi) itu dilakukan dengan menggunakan media,
bagaimana efek media sebagai akibat dari interaksi tersebut, samapai
dengan bagaimana perubahan-perubahan sosial di masyarakat yang didorong
oleh efek media berkembang serta konsekuensi sosial yang ditanggung
masyarakat sebagai akibat dai perubahan-perubahan yang didorong oleh
media.
(Burhan Bungin,31:2009)
7
Ranah Sosiologi Komunikasi
8
9
Sosiologi Kesehatan
Sosiologi kesehatan diartikan pula sebagai bidang ilmu yang menempatkan
permasalahan penyakit dan kesehatan dalam konteks sosio kultural dan
perilaku.
Mtenurut ASA (American Sociological Association; 1986) Sosiologi kesehatan :
merupakan sub bidang yang mengaplikasikan perspektif, konsep-konsep dan
teori-teori serta metodologi di bidang sosiologi untuk melakukan kajian
terhadap fenomena yang berkaitan dengan penyakit dan kesehatan manusia.
Perkembangan Sosiologi Kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu:
1) perubahan pola penyakit dari yang bersifat akut dan infeksi (infuensa dan
tuberculosis) ke yang bersifat chronic dan bersifat degeneratif (hati,
kanker dsb) sebagai penyebab kematian (mortality dan morbidity);
2) meningkatnya focus perhatian pada faktor perilaku berkaitan dengan
health dan illness;
3) meningkatnya pemahaman tentang arti penting interaksi antara dokter
dan pasien;
4) kian kompleknya system pelayanan kesehatan masyarakat;
10
Sosiologi Kesehatan
Kontribusi sosiolog kesehatan : study tentang health, healing dan
illness melalui perspektif sosiologi untuk
1) memahami bahwa perilaku manusia terbentuk oleh kelompok di
mana mereka eksis dan oleh interaksi sosial di mana mereka
berada dalam kelompok;
2) pendekatan teori sosiologi functionalism, confict; interactions, dan
3) secara empiris melalui penelitian sosial
Tugas
penting
sosiolog
adalah
mendemonstrasikan
dan
memfokuskan perhatian pada pengaruh faktor sosio kultural dan
kekuatan institusi terhadap health, healing dan illness serta
mengembangkan kebebasan dan sikap kritis.
Dua faktor yakni macro factors (kondisi struktur sosial) dan micro
factors (pilihan personal) sebagai faktor yang berpengaruh penting
terhadap pembentukan gaya hidup.
11
Sosiologi Industri
Industri
dan masyarakat mempunyai hubungan dan saling
mempengaruhi. Industri menimbulkan berbagai perubahan sosial
dan ekonomi dalam masyarakat.
Industri
sendiri harus beradaptasi dengan latar belakang
pekerjanya, memahami karakter masyarakat tempat industri
berada. Contohnya
bagaimana pendirian perusahaan industri,
seperti nuklir atau semen mendapat resistensi dari masyarakat
Sosiologi industri adalah cabang ilmu sosiologi yang mengkaji
hubungan antara fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat
dengan kegiatan industri.
Mtateri yang dipelajari dalam kajian ini meliputi; peranan industri
dalam perubahan sosial, aktivitas yang berhubungan dengan
kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi, hubungan industri
dengan berbagai struktur masyarakat.
12
Sosiologi Industri
Secara historis dan sosiologis, kemunculan sosiologi industri
tidak bisa dilepaskan dari terjadinya revolusi industri, revolusi
sosial, penemuan teknologi. Sosiologi Industri mempunyai
pengalaman historis tiga negara besar di eropa (Inggris, Perancis
dan Jerman) abad ke 17.
Akibat revolusi sosial dan politik adalah tergantinya struktur
sosial-politik lama dengan struktur baru, berpindahnya
kekuasaan politik ke tangan kalangan progresif yang beraliansi
dengan kaum kapitalis dan borjuis yang populis.
Terjadinya revolusi industri, secara umum dikaitkan dengan
penemuan mesin uap, penemuan dibidang komunikasi, mesin
cetak. Akibat revolusi industri dan teknologi; perkembangan
sporadis sektor ekonomi, perubahan sosial, migrasi, urbanisasi,
dan perubahan kebijakan sosial.
13
Sosiologi Desain
Dalam kajian ilmu – ilmu sosial secara umum, aspek – aspek yang
berkaitan dengan ilmu – ilmu sosial tersebut menjadi kajian utama, yang
dalam hal tertentu memiliki implikasi ke arah upaya pemecahan masalah
Demikian juga dalam kajian yang lebih spesifk, namun penekanannya
pada aspek - aspek yang berhubungan dengan upaya – upaya pemecahan
kreatifnya.
Sosiologi desain merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
perilaku individu, sekelompok orang atau masyarakat yang dipengaruhi
oleh karya desain tertentu atau sebaliknya, yaitu karya-karya desain yang
menciptakan situasi social tertentu dengan pendekatan-pendekatan
secara komprehensif.
Tujuannya adalah untuk analisis sosial, maupun untuk masukan kepada
para pelaku desain sebagai dasar untuk memecahkan masalah, atau
upaya untuk mencari jalan keluar melalui pendekatan desain yang baru,
ataupun kebijakan sosial baru.
14
Sosiologi Desan
Sosiologi desain menyangkut tiga unsur utama yaitu Mtanusia ↔
Benda ↔ Sistem Nilai.
Kegiatan desain yang berkaitan dengan pemberdayaan sektor
ekonomi, tidak terlepas dari kebijakan pembangunan, tenaga kerja,
produk yang dihasilkan, system pemasaran, gaya hidup masyarakat
konsumennya dan juga wilayah-wilayah yang mendukungnya.
Dalam kajian Sosiologi Desain, hal-hal yang dipaparkan cenderung
berbasis fenomena sosial kebendaan yang telah lazim dan banyak
kasusnya disekitar kita. Seperti misalnya hubungan antara
manusia, kebijakan pembangunan, gaya hidup masyarakat, dan
dunia kebendaan.
Untuk dapat menganalisa dan berkontribusi positif terhadap
fenomena sosial yang ada maka diperlukan Tindakan Sosial yang
tepat guna untuk Perubahan Sosial yang lebih baik.
15
16
Sosiologi Budaya
Sosial budaya merupakan segala hal yang dibuat oleh
manusia berdasarkan pikiran dan akal budinya dalam
kehidupan bermasyarakat, sehingga dapat menjadi ciri
khas dari masyarakat tersebut.
Sosial budaya mengacu pada kehidupan masyarakat yang
menekankan pada aspek
masyarakat itu sendiri.
adat
istiadat
dan
kebiasan
Terciptanya sebuah kebudayaan atau sosial budaya di
masyarakat tak lain karena peran interaksi antara manusia
dengan alam sekitarnya, maka terciptalah kebudayaan,
yang pada lama-kelamaan bisa terjadi perubahan sosial.
17
Sosiologi Ekonomi
Sosiologi
ekonomi adalah studi sosiologis yang bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara ekonomi dan fenomena sosial. Asumsi yang
dibangun sosiologi ekonomi dalam melihat fenomena ekonomi adalah
tindakan ekonomi sebagai suatu bentuk tindakan sosial, tindakan ekonomi
disituasikan secara sosial, dan institusi ekonomi merupakan konstruksi
sosial.
Sosiologi ekonomi didefnisikan sebagai studi tentang bagaimana cara
orang atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap
barang dan jasa, dengan menggunakan pendekatan sosiologi.
Pertama, fenomena ekonomi yaitu gejala bagaimana cara orang atau
masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa
yang langka.
Kedua, pendekatan sosiologis yaitu berupa kerangka acuan, variabel-
variabel dan model-model yang digunakan oleh para sosiolog dalam
memahami dan menjelaskan kenyataan sosial atau fenomena yang terjadi
dalam masyarakat.
18
19
Perspektif Sosiologi tentang Sosiologi
Ekonomi
20
Sosiologi Ekonomi
Sebuah kajian yang mempelajari hubungan antara
masyarakat, yang di dalamnya terjadi interaksi sosial
dengan ekonomi
Mtasyarakat yang mempengaruhi ekonomi
Ekonomi mempengaruhi masyarakat
Pendekatan sosiologis yang diterapkan pada fenomena
ekonomi
21
Sosiologi Ekonomi
Pendekatan sosiologis yang diterapkan pada fenomena
ekonomi
22
Fenomena Ekonomi
23
Tokoh peletak dalam Sosiologi
Ekonomi
Karl Mtarx :
Nasib
hubungan sosial ketika segela sesuatu menjadi
komoditas, ekonomi merupakan fondasi (suprastruktur)
Mtax Weber :
Economy and society
Emile Durkheim:
Division of Labor in Society
Pembagian kerja merupakan sarana utama bagi penciptaan
kohesi dan solidaritas bagi penciptaan kohesi dan
solidaritas dalam masyarakat modern
24
Karl Marx
(1818 – 1883)
The economic and Philosophical Mtanuscripts
Nasib hubungan sosial ketika segala sesuatu menjadi komoditas yang
dapat dijual dan dibeli
The power of money in bourgeois society and estranged labor
Distorsi dan proses kerja ketika tenaga kerja dijadikan komoditas
Mtunculnya keterasingan yang dialami oleh para pekerja dalam
masyarakat yang didominasi oleh hak pilih pribadi
Keterasingan
merupakan suatu kondisi dimana manusia
didominasi oleh kekuatan yang diciptakan sendiri, yang
menghadirkan ‘sesuatu’ yang asing baginya
Contoh, pada kasus perampasan lahan para petani
ketika kolonialisme dengan kekuatan pemaksa
dan seperangkat aturannya masuk ke Indonesia
kala itu.
Para petani yang tidak memiliki akses terhadap
sarana produksi yang telah diikat oleh kekuatan
pemaksa dan kepemilikan pribadi mau tidak mau
harus menjual tenaga kerja mereka untuk dapat
bertahan hidup dalam kungkungan sistem
25
A Contribution to critique of political economy
Ekonomi merupakan pondasi dari masyarakat dan diatas pondasi ini dibangun struktur
politik dan hukum
Pondasi infrastruktur merupakan keseluruhan kekuatan produksi dan kekuatan sosial
Capital
Komoditas diciptakan melalui tenga kerja, kemudian komoditas ditukarkan demi uang,
uang diubah menjadi penindasan dan pertentangan kelas
Sebagai gambaran, misalnya terdapat suatu perusahaan pabrik telepon seluler. Para pemilik
kapital dengan modalnya membeli tenaga kerja manajer, ilmuwan, buruh manufaktur dan
sarana-sarana produksi yang dibutuhkan dalam manufaktur telepon seluler.
Sarana-sarana produksi yang dibutuhkan seperti pabrik, alat-alat pabrik, besi, plastik sampai
karet sempilan telepon seluler diproduksi menjadi telepon seluler melalui pencurahan
tenaga kerja para pekerja tersebut dengan bagian serta keahliannya masing-masing.
Tanpa kerja, sarana-sarana produksi tersebut tidak akan bertambah nilainya karena hanya
menjadi seonggok barang yang bahkan dapat berkurang nilainya (misalnya berkarat dan tak
dapat lagi digunakan). Setelah telepon seluler diproduksi, telepon seluler dijual untuk
menghasilkan laba bagi para pemegang kapital.
26
Max Weber
(1864 – 1920) - Economy and Society
Tindakan Ekonomi adalah suatu bentuk tindakan
sosial
Tindakan
ekonomi tidak bisa dipisahkan dari status,
kemampuan sosial dan kekuasaan
Tindakan Ekonomi disituasikan secara sosial
Perdagangan, uang dan pasar lebih diilhami oleh motif
keuntungan
Institusi Ekonomi dikonstruksikan secara sosial
Pertumbuhan
ekonomi dihasilkan oleh produktiftas
lembaga ekonomi
Jaringan memainkan peran penting dalam institusi
ekonomi terutama di era modern
27
Emile Durkheim
(1858 – 1917)
The division of labor in society
Pembagian kerja merupakan sarana utama bagi penciptaan
kohesi dan solidaritas di dalam masyarakat modern
Tingginya tingkat pembagian kerja dan peranan yang berbeda
antar setiap orang menyebabkan orang menggantikan basis
ikatan atas dasar kesamaan (mekanis) dengan ketidaksamaan
(organis)
Mtuncul ketergantungan dan saling membutuhkan demi
menciptakan kesejahteraan
Mtasyarakat desa memiliki homogenitas pekerjaan yang tinggi misalnya sebagai
petani. Karena kesamaan yang dimiliki oleh masyarakat desa, membuat membuat
kesadaran kolektif antara individu di dalam masyarakat itu sangat tinggi.
Mtasyarakat desa juga homogenitas dalam hal kepercayaan di bandingkan
masyarakat kota.
Contoh dalam solidaritas organis ialah perusahaan dagang. Mtisalnya dalam suatu
pabrik, ada kecenderungan orang berada di mesin teknisi, pengawas, penjual, orang
yang memegang pembukuan, sekretaris, dan seterusnya. Semua kegiatan mereka
memiliki hubungan spesialisasi dan saling ketergantungan. Sehingga sistem tersebut
membentuk solidaritas menyeluruh yang berfungsi berdasarkan pada saling28
ketergantungan.
Joseph Schumpeter
History of Economic analysis
Analisis ekonomi adalah untuk mempelajari bagaimana
orang bertingkah laku pada waktu tertentu dan apa
pengaruh dari tingkah laku tersebut
Sosiologi
ekonomi mempelajari mengapa mereka
melakukan tingkah laku tersebut dalam konteks
institusional yang lebih luas dimana aktivitas ekonomi
dilakukan
Capitalism, socialism, and democracy
Kapitalisme tidak mampu bertahan karena kapitalisme
tidak berdaya terhadap musuhnya sendiri
29
Karl Polanyi
(The great transformation dan
embedded economy)
Mtengidentifkasi
ada empat institusi yang menjadi pilar
peradaban abad ke-19:
1. keseimbangan kekuatan internasional (the international
balance of power),
2. standar harga emas (the gold standard),
3. mekanisme pasar bebas (self regulating markets),
4. negara yang bersikap liberal (the liberal state).
Proses pasar dan ekonomi melekat (embedded) pada
pranata-pranata sosial yang ada.
Polanyi juga menjelaskan mengenai perilaku ekonomi. Ia
berpendapat bahwa perilaku ekonomi sesungguhnya
melekat di dalam hubungan-hubungan sosial yang
berlangsung setiap hari
30
Karl Polanyi
(The great transformation dan
embedded economy)
“The
outstanding discovery of recent historical and
anthropological research is that man’s economy, as a rule, is
submerged in his social relationships. He does not act so as to
safeguard his individual interest in the possession of material
goods; he acts so as to safeguard his social standing, his social
claims, his social assets.” (Polanyi 1944:46)
Penemuan luar biasa dari penelitian sejarah dan antropologi
saat ini adalah, bahwa ekonomi umat manusia, sebagai suatu
aturan, melekat dalam hubungan-hubungan sosial.
Orang tidak melakukan tindakan ekonomi dalam rangka
melindungi kepentingan individualnya untuk memiliki barangbarang material, melainkan bertindak untuk melindungi status
sosialnya, tuntutan sosialnya, serta aset sosialnya).
31
Pemikiran Sosiologi Ekonomi
Modern
Sosiologi pilihan rasional
Mtemasukkan konsepsi pilihan rasional dan individualisme
metodologis ke dalam sosiologi
Sosio ekonomi
Perlunya mengkaitkan ekonomi dengan politik, psikologi dan
ilmu sosial lainnya
PSA – Ekonomi
Analisis psikologi, sosiologi dan antropologi dapat membantu
pemecahan persoalan ekonomi
32
Sosiologi Psikologis
Bidang sosiologi yang berfokus pada tindakan
sosial berskala mikro. Bidang ini dapat disebut
melekat
dengan
"miniaturisme
sosiologis",
menilai keseluruhan masyarakat melalui studi
pikiran, emosi dan kelakuan dari sekelompok
kecil juga individu.
Mtasalah khusus bagi sosiolog psikologi adalah
cara menjelaskan berbagai jenis fakta demograf,
sosial, dan budaya terhadap interaksi sosial
manusia.
33
Sosiologi Psikologis
Beberapa
topik besar dalam bidang ini
adalah ketidaksetaraan sosial, dinamika
kelompok, prasangka, agresi, persepsi sosial,
kelakuan
kelompok,
perubahan
sosial,
kelakuan nonlisan, sosialisasi, keselarasan,
kepemimpinan,
identitas
sosial
dan
interaksionisme simbolis.
Psikologi sosial menaruh perhatian pada
pengaruh sosial, juga persepsi dan interaksi
sosial.
34
Sosiologi Politik
Istilah sosiologi politik berasal dari dua kata, yaitu sosiologi dan politik. Sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari masyarakat, kelompok-kelompok sosial, dan tingkah laku individu
baik individual maupun kolektif dalam konteks sosial. Politik atau ilmu politik adalah ilmu
yang mempelajari kekuasaan sebagai konsep inti.
Sosiologi
politik adalah sebuah penyelidikan
berkesinambungan antara masyarakat dan politik.
antara
masalah-masalah
yang
Konsep sosiologi politik menyangkut empat konsep yaitu sosialisasi politik, partisipasi
politik, rekruitmen politik dan komunikasi politik.
Pengertian sosiologi politik yakni cabang ilmu sosiologi yang menganalisa sebab dan
akibat dosial dari peranan kekuatan dalam suatu masyarakat. Denga terjadinya konfik
sosial dan politik maka berakibat terjadinya perubahan terhadap pengalokasian tersebut
(Gordon Marshall)
Sosiologi politik adalah ilmu yang memfokuskan perhatiannya pada aspek di kelas atau
tingkat sosial, gerakan sosial, parpol, aksi politik, dan politik global (Tom Bottomove)
35
Sosiologi Politik
Ilmu tentang kekuasaan pemerintahan otoritas, komando dalam semua masyarakat
manusia yang bukan saja masyarakat nasional, tetapi juga dalam masyarakat lokal dan
masyarakat lainnya (Mtaure Dekverger)
Studi yang mempelajari hubungan kekuasaan yang saling bergantung antara negara dan
masyarakat sipil (Fanlks)
Sosiologi politik adalah suatu proses khususnya, proses keterkaitan antara masyarakat
dan politik, hubungan antara struktur-struktur sosial dan hubungan antara tingkah laku
sosial dan tingkah laku politik (Rush dan Ahof)
Sosiologi politik merupakan studi mengenai hubungan antara masalah-masalah politik
dalam masyarakat antara struktur sosial dan struktur politik, dan antara tingkah laku
sosial dengan tingkah laku politik (Drs. Mangohi Rahuman, M.Si)
Disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara masyarakat dan politik hukum dengan
masyarakat, lembaga-lembaga politik disuatu sisi dan masyarakat dengan proses politik
(sosialisasi, partisipasi, rekrument komunikasi dan konfik lain) (A.A. Said Gatara,M.Si
dan Moh. Dzulkiah Said, M.Si)
36
Sosiologi Hukum
Menurut Gerald Turkel, pendekatan sosiologi hukum menyangkut
hubungan hukum dengan moral dan logika internal hukum. 翰okus
utama pendekatan sosiologi hukum yaitu :
pengaruh hukum terhadap perilaku sosial;
pada kepercayaan-kepercayaan yang dianut oleh masyarakat
dalam the social world mereka;
pada organisasi sosial dan perkembangan sosial serta pranata
hukum tentang hukum itu dibuat dan kondisi-kondisi sosial yang
menimbulkan hukum.
Sosiologi Hukum adalah kajian ilmiah tentang kehidupan sosial.
Salah satu misi dari sosiologi hukum adalah memprediksi dan
menjelaskan berbagai fenomena hukum, yaitu bagaimana suatu
kasus memasuki sistem hukum dan bagaimana penyelesaiannya.
Sosiologi hukum juga menggunakan fakta-fakta tentang lingkungan
sosial di tempat hukum itu berlaku.
37
Sosiologi Hukum
Menurut Donald Black dalam mengkaji hukum sebagai government social
control, sosiologi hukum mengkaji hukum sebagai suatu kaidah khusus yang
berlaku serta dibutuhkan guna menegakkan ketertiban dalam kehidupan
masyarakat. Hukum dipandang sebagai suatu rujukan yang akan digunakan oleh
pemerintah dalam hal melakukan pengendalian terhadap perilaku warga
masyarakat.
Persoalan pengedalian sosial tersebut dikaji oleh sosiologi hukum dalam kaitannya
dengan sosialisasi, dimana proses dalam pembentukan masyarakat sebagai makhluk
sosial yang menyadari eksistensi sebagai kaidah sosial yang ada dalam masyarakat,
yang meliputi kaidah moral, agama dan kaidah sosial lainnya.
Dengan
adanya kesadaran tersebut, diharapkan agar warga masyarakat
menaatinya. Berkaitan dengan itu, tampaklah sosiologi hukum cenderung
memandang sosialisasi sebagai proses yang mendahului dan menjadi prakondisi
sehingga memungkinkan pengendalian sosial dilaksanakan secara efektif.
38
Sosiologi Hukum
Kajian Sosiologi Hukum adalah pembahasan tentang perubahan,
yang mencakup perubahan hukum dan perubahan masyarakat serta
hubungan timbal balik di antara keduanya.
Salah satu persepsi penting dari kajian sosiologi hukum ialah
perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat direkayasa, dalam
hal ini direncanakan terlebih dahulu oleh pemerintah dengan
menggunakan perangkat hukum sebagai alatnya.
Berdasarkan fenomena ini, Menurut Achmad Ali lahirlah konsep
law as a tool of social engineering yang berarti bahwa hukum
sebagai alat untuk secara sadar mengubah masyarakat atau hukum
sebagai alat rekayasa sosial.
Oleh karenanya, dalam upaya menggunakan hukum sebagai alat
rekayasa sosial diupayakan pengoptimalan efektivitas hukum pun
menjadi salah satu topik bahasan sosiologi hukum.
39
Hal
inilah yang menjadi titik pokok dalam perbedaan
Sosiologi dengan Ilmu-ilmu Hukum yg lain.
Soskum
memberikan pandangan Baru bagi masyarakat dalam
memandang Hukum yang dulu hanya dipandang kaku saja,
yaitu Hukum sebagai Undang-Undang atau yang sering
disebut Hukum dalam pandangan normatif. Tapi dengan
adanya Sosiologi
hukum, memungkinkan masyarakat
memahami Sosiologi Hukum sebagai suatu gejala masyarakat
dalam penganalisaannya.
Dari tahun ketahun, kesadaran masyarakat terhadap UndangUndang yang diberlakukan semakin peka, dibanding dengan
masa orde lama atau orde baru, sekarang denga adanya
demokrasi, masyarakat dapat bertindak kritis terhadap suatu
penjalanan Undang-Undang. Hal inilah yang menjadi gejala
masyarakat dalam Prespektif Sosiologi Hukum.
40
Karakteristik Sosiologi Hukum
Sosiologi Hukum adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang
secara empiris dan analitis mempelajari hubungan timbal-balik
antara hukum sebagai gejala sosial, dengan gejala gejala sosial
lain. Studi yang demikian memiliki beberapa karakteristik,
yaitu :
Sosiologi hukum bertujuan untuk memberian penjelasan
terhadap praktek praktek hukum. Apabila praktek itu
dibedakan kedalam pembuatan undang undang, penerapanya,
dan pengadilanya, maka ia juga mempelajari bagaimana
praktek yang terjadi dari kegiatan hukum tersebut.
Sosiologi hukum senantiasa menguji kekuatan empiris
(empirical validity) dari suatu peraturan atau pernyataan
hukum. Pernyataan yang bersifat khas di sini adalah
"Bagaimanakah dalam kenyataannya peraturan tersebut?",
"Apakah kenyataan seperti yang tertera dalam bunyi perturan
tersebut?".
41
Karakteristik Sosiologi Hukum
3. Sosiologi hukum tidak melakukan penilaian terhadap hukum.
Tingkah laku yang Mtentaati hukum atau yang menyimpang
dari hukum sama-sama menjadi obyek dari bahasan ilmu ini.
Pendekatan yang demikian itu kadang-kadang menimbulkan
salah paham, seolah-olah sosiologi hukum ingin membenarkan
praktek-praktek yang melanggar hukum.
Contohnya :
Lampu kuning di perempatan harusnya pelan-pelan, siap-siap
berhenti, tapi dalam kenyataannya malah ngebut, Kemudian,
lampu merah di perempatan, kalau tidak ada polisi, pengemudi
terus jalan.
Paradigma di Indonesia bahwa, Polisi, Hakim, Jaksa, sebagai
hukum
42
Pendekatan
yang
demikian
itu kadang
kadang
menimbulkan salah paham, seolah-olah sosiologi hukum
ingin membenarkan praktek praktek yang melanggar
hukum. Sekali lagi bahwa sosiologi hukum tidak memberikan
penilaian, melainkan mendekati hukum Sebagai obyektiftas
semata dan bertujuan untuk menjelaskan terhadap fenomena
hukum yang nyata.
Semua perilaku hukum dikaji dalam nilai yang sama tanpa
melihat apakah itu benar, karena sosiologi hukum
sesungguhnya adalah seinwissenschaaft (ilmu tentang
kenyataan).
Jadi orang-orang sosiologi hukum tidak boleh apriori, contoh
: pelaku pidana tidak bisa dimaknai orang yang selalu jahat.
43
Perbandingan Karakteristik
Karakteristik
Hukum Sosiologi
Sosiologi Hukum
Ilmu Induk
Ilmu
Sosiologi
Sifat Kajian
Hub. Normatik/ Logistik
Kausalitas (exprerience)
Titik Tolak
Sollen (ius)
Fakta (sein)
Teori
Ajaran pandang ttg norma
Hub. antar gejala sistem
Kedudukan HK
Sbg titik tolak/orientasi
Sbg Alat Uji
Obyek kajian
Norma
Perilaku
Metode Prosedur
Ilmu hukum
Sosiologi
Logika
Deduktif
Induktif
44
Sosiologi Politik
Sosiologi Kesehatan
Sosiologi Industri
Sosiologi Hukum
Sosiologi Psikologi
Sosiologi Desain
Sosiologi Budaya
Psikologi Hukum
Sosiologi Agama
Sosiologi Ekonomi
Sosiologi Komunikasi
1
Kajian Sosiologi meliputi sbb:
Sosiologi Pendidikan
Sosiologi Politik
Sosiologi Hukum
Sosiologi Agama
Sosiologi Komunikasi
Sosiologi Kesehatan
Sosiologi Ekonomi
Sosiologi Industri
Sosiologi Desain
Sosiologi Budaya
2
Sosiologi Pendidikan
Defnisi Sosiologi pendidikan menurut 翰.G. Roobbins
Sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses
pendidikan. Struktur mengandung pengertian teori dan flsafat pendidikan,
sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan kesemuanya dengantata
sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni proses sosial dan kultural, proses
perkembangan kepribadian,dan hubungan kesemuanya dengan proses
pendidikan.
Defnisi Sosiologi pendidikan menurut H.P. 翰airchild
Sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan
yang fundamental.
Defnisi Sosiologi pendidikan menurut Prof. DRo S. Nasution,Mt.A.
Ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses
pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
Defnisi Sosiologi pendidikan menurut Drs. Ary H. Gunawan
Ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan
dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
3
Sosiologi Pendidikan
Sosiologi ialah pengetahuan yang mempelajari hubungan sosial antara
sesama manusia (individu dan individu), antara individu dengan
kelompok, serta sifat perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga dan
ide-ide sosial.
Latar belakang timbulnya sosiologi pendidikan ialah disebabkan karena
masyarakat mengalami perubahan sosial yang cepat. Perubahan sosial itu
menimbulkan cultural lag. Cultural lag ini merupakan sumber masalah
sosial dalam masyarakat. Mtasalah sosial itu di alami oleh dunia
pendidikan. Lembaga pendidikan tidak mampu mengatasinya kemudian
ahli
sosiologi
menyumbangkan
pemikiran-pemikirannya
untuk
memecahkan masalah itu, maka lahirlah sosiologi pendidikan.
Tujuan sosiologi pendidikan pada dasarnya untuk mempercepat dan
meningkatkan pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Karena
itu, sosiologi pendidikan tidak akan keluar darim uapaya-upaya agar
pencapaian tujuan dan fungsi pendidikan tercapai menurut pendidikan itu
sendiri.
4
5
Sosiologi Agama
Sosiologi agama mempelajari peran agama di dalam masyarakat;
praktik, latar sejarah, perkembangan dan tema universal suatu agama
di dalam masyarakat.
Mtenurut pandangan sosiolog, agama yang terwujud dalam kehidupan
masyarakat adalah fakta sosial. Sebagai suatu fakta sosial, agama
dipelajari oleh sosiolog dengan menggunakan pendekatan ilmiah.
Disiplin ilmu yang dipergunakan oleh sosiolog dalam mempelajari
masyarakat beragama itu disebut Sosiologi Agama.
Sosiologi Agama adalah suatu cabang ilmu yang otonom, muncul
sekitar akhir abad ke 19. Pada prinsipnya ilmu ini sama dengan
Sosiologi Umum, yang membedakannya adalah obyek materinya.
Sosiologi Umum membicarakan semua fenomena yang ada pada
masyarakat umum, sedangkan Sosiologi Agama membicarakan salah
satu aspek dari berbagai fenomena sosial, yaitu agama dalam
perwujudan sosial.
6
Sosiologi Komunikasi
Sosiologi komunikasi melihat bagaimana manusia berinteraksi dengan media,
bagaimana efek media sebagai akibat dari interaksi tersebut, dan bagaimana
perubahan dan konsekuensi sosial yang ada di masyarakat sebagai akibat
dari efek media massa.
Sosiologi
komunikasi menjembatani studi sosiologi dan studi-studi
komunikasi, dimana jembatan itu dibangun berdasarkan kajian sosiologi
tentang interaksi sosial menariknya kedalam studi komunikasi yang berkaitan
erat dengan dampak media maupun perkembangan teknologi komunikasi.
Secara komprehensif Sosiologi Komunikasi mempelajari tentang interaksi
sosial sebagai aspek yang berhubungan dengan interaksi tersebut seperti
bagaimana interaksi (komunikasi) itu dilakukan dengan menggunakan media,
bagaimana efek media sebagai akibat dari interaksi tersebut, samapai
dengan bagaimana perubahan-perubahan sosial di masyarakat yang didorong
oleh efek media berkembang serta konsekuensi sosial yang ditanggung
masyarakat sebagai akibat dai perubahan-perubahan yang didorong oleh
media.
(Burhan Bungin,31:2009)
7
Ranah Sosiologi Komunikasi
8
9
Sosiologi Kesehatan
Sosiologi kesehatan diartikan pula sebagai bidang ilmu yang menempatkan
permasalahan penyakit dan kesehatan dalam konteks sosio kultural dan
perilaku.
Mtenurut ASA (American Sociological Association; 1986) Sosiologi kesehatan :
merupakan sub bidang yang mengaplikasikan perspektif, konsep-konsep dan
teori-teori serta metodologi di bidang sosiologi untuk melakukan kajian
terhadap fenomena yang berkaitan dengan penyakit dan kesehatan manusia.
Perkembangan Sosiologi Kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu:
1) perubahan pola penyakit dari yang bersifat akut dan infeksi (infuensa dan
tuberculosis) ke yang bersifat chronic dan bersifat degeneratif (hati,
kanker dsb) sebagai penyebab kematian (mortality dan morbidity);
2) meningkatnya focus perhatian pada faktor perilaku berkaitan dengan
health dan illness;
3) meningkatnya pemahaman tentang arti penting interaksi antara dokter
dan pasien;
4) kian kompleknya system pelayanan kesehatan masyarakat;
10
Sosiologi Kesehatan
Kontribusi sosiolog kesehatan : study tentang health, healing dan
illness melalui perspektif sosiologi untuk
1) memahami bahwa perilaku manusia terbentuk oleh kelompok di
mana mereka eksis dan oleh interaksi sosial di mana mereka
berada dalam kelompok;
2) pendekatan teori sosiologi functionalism, confict; interactions, dan
3) secara empiris melalui penelitian sosial
Tugas
penting
sosiolog
adalah
mendemonstrasikan
dan
memfokuskan perhatian pada pengaruh faktor sosio kultural dan
kekuatan institusi terhadap health, healing dan illness serta
mengembangkan kebebasan dan sikap kritis.
Dua faktor yakni macro factors (kondisi struktur sosial) dan micro
factors (pilihan personal) sebagai faktor yang berpengaruh penting
terhadap pembentukan gaya hidup.
11
Sosiologi Industri
Industri
dan masyarakat mempunyai hubungan dan saling
mempengaruhi. Industri menimbulkan berbagai perubahan sosial
dan ekonomi dalam masyarakat.
Industri
sendiri harus beradaptasi dengan latar belakang
pekerjanya, memahami karakter masyarakat tempat industri
berada. Contohnya
bagaimana pendirian perusahaan industri,
seperti nuklir atau semen mendapat resistensi dari masyarakat
Sosiologi industri adalah cabang ilmu sosiologi yang mengkaji
hubungan antara fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat
dengan kegiatan industri.
Mtateri yang dipelajari dalam kajian ini meliputi; peranan industri
dalam perubahan sosial, aktivitas yang berhubungan dengan
kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi, hubungan industri
dengan berbagai struktur masyarakat.
12
Sosiologi Industri
Secara historis dan sosiologis, kemunculan sosiologi industri
tidak bisa dilepaskan dari terjadinya revolusi industri, revolusi
sosial, penemuan teknologi. Sosiologi Industri mempunyai
pengalaman historis tiga negara besar di eropa (Inggris, Perancis
dan Jerman) abad ke 17.
Akibat revolusi sosial dan politik adalah tergantinya struktur
sosial-politik lama dengan struktur baru, berpindahnya
kekuasaan politik ke tangan kalangan progresif yang beraliansi
dengan kaum kapitalis dan borjuis yang populis.
Terjadinya revolusi industri, secara umum dikaitkan dengan
penemuan mesin uap, penemuan dibidang komunikasi, mesin
cetak. Akibat revolusi industri dan teknologi; perkembangan
sporadis sektor ekonomi, perubahan sosial, migrasi, urbanisasi,
dan perubahan kebijakan sosial.
13
Sosiologi Desain
Dalam kajian ilmu – ilmu sosial secara umum, aspek – aspek yang
berkaitan dengan ilmu – ilmu sosial tersebut menjadi kajian utama, yang
dalam hal tertentu memiliki implikasi ke arah upaya pemecahan masalah
Demikian juga dalam kajian yang lebih spesifk, namun penekanannya
pada aspek - aspek yang berhubungan dengan upaya – upaya pemecahan
kreatifnya.
Sosiologi desain merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
perilaku individu, sekelompok orang atau masyarakat yang dipengaruhi
oleh karya desain tertentu atau sebaliknya, yaitu karya-karya desain yang
menciptakan situasi social tertentu dengan pendekatan-pendekatan
secara komprehensif.
Tujuannya adalah untuk analisis sosial, maupun untuk masukan kepada
para pelaku desain sebagai dasar untuk memecahkan masalah, atau
upaya untuk mencari jalan keluar melalui pendekatan desain yang baru,
ataupun kebijakan sosial baru.
14
Sosiologi Desan
Sosiologi desain menyangkut tiga unsur utama yaitu Mtanusia ↔
Benda ↔ Sistem Nilai.
Kegiatan desain yang berkaitan dengan pemberdayaan sektor
ekonomi, tidak terlepas dari kebijakan pembangunan, tenaga kerja,
produk yang dihasilkan, system pemasaran, gaya hidup masyarakat
konsumennya dan juga wilayah-wilayah yang mendukungnya.
Dalam kajian Sosiologi Desain, hal-hal yang dipaparkan cenderung
berbasis fenomena sosial kebendaan yang telah lazim dan banyak
kasusnya disekitar kita. Seperti misalnya hubungan antara
manusia, kebijakan pembangunan, gaya hidup masyarakat, dan
dunia kebendaan.
Untuk dapat menganalisa dan berkontribusi positif terhadap
fenomena sosial yang ada maka diperlukan Tindakan Sosial yang
tepat guna untuk Perubahan Sosial yang lebih baik.
15
16
Sosiologi Budaya
Sosial budaya merupakan segala hal yang dibuat oleh
manusia berdasarkan pikiran dan akal budinya dalam
kehidupan bermasyarakat, sehingga dapat menjadi ciri
khas dari masyarakat tersebut.
Sosial budaya mengacu pada kehidupan masyarakat yang
menekankan pada aspek
masyarakat itu sendiri.
adat
istiadat
dan
kebiasan
Terciptanya sebuah kebudayaan atau sosial budaya di
masyarakat tak lain karena peran interaksi antara manusia
dengan alam sekitarnya, maka terciptalah kebudayaan,
yang pada lama-kelamaan bisa terjadi perubahan sosial.
17
Sosiologi Ekonomi
Sosiologi
ekonomi adalah studi sosiologis yang bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara ekonomi dan fenomena sosial. Asumsi yang
dibangun sosiologi ekonomi dalam melihat fenomena ekonomi adalah
tindakan ekonomi sebagai suatu bentuk tindakan sosial, tindakan ekonomi
disituasikan secara sosial, dan institusi ekonomi merupakan konstruksi
sosial.
Sosiologi ekonomi didefnisikan sebagai studi tentang bagaimana cara
orang atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap
barang dan jasa, dengan menggunakan pendekatan sosiologi.
Pertama, fenomena ekonomi yaitu gejala bagaimana cara orang atau
masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa
yang langka.
Kedua, pendekatan sosiologis yaitu berupa kerangka acuan, variabel-
variabel dan model-model yang digunakan oleh para sosiolog dalam
memahami dan menjelaskan kenyataan sosial atau fenomena yang terjadi
dalam masyarakat.
18
19
Perspektif Sosiologi tentang Sosiologi
Ekonomi
20
Sosiologi Ekonomi
Sebuah kajian yang mempelajari hubungan antara
masyarakat, yang di dalamnya terjadi interaksi sosial
dengan ekonomi
Mtasyarakat yang mempengaruhi ekonomi
Ekonomi mempengaruhi masyarakat
Pendekatan sosiologis yang diterapkan pada fenomena
ekonomi
21
Sosiologi Ekonomi
Pendekatan sosiologis yang diterapkan pada fenomena
ekonomi
22
Fenomena Ekonomi
23
Tokoh peletak dalam Sosiologi
Ekonomi
Karl Mtarx :
Nasib
hubungan sosial ketika segela sesuatu menjadi
komoditas, ekonomi merupakan fondasi (suprastruktur)
Mtax Weber :
Economy and society
Emile Durkheim:
Division of Labor in Society
Pembagian kerja merupakan sarana utama bagi penciptaan
kohesi dan solidaritas bagi penciptaan kohesi dan
solidaritas dalam masyarakat modern
24
Karl Marx
(1818 – 1883)
The economic and Philosophical Mtanuscripts
Nasib hubungan sosial ketika segala sesuatu menjadi komoditas yang
dapat dijual dan dibeli
The power of money in bourgeois society and estranged labor
Distorsi dan proses kerja ketika tenaga kerja dijadikan komoditas
Mtunculnya keterasingan yang dialami oleh para pekerja dalam
masyarakat yang didominasi oleh hak pilih pribadi
Keterasingan
merupakan suatu kondisi dimana manusia
didominasi oleh kekuatan yang diciptakan sendiri, yang
menghadirkan ‘sesuatu’ yang asing baginya
Contoh, pada kasus perampasan lahan para petani
ketika kolonialisme dengan kekuatan pemaksa
dan seperangkat aturannya masuk ke Indonesia
kala itu.
Para petani yang tidak memiliki akses terhadap
sarana produksi yang telah diikat oleh kekuatan
pemaksa dan kepemilikan pribadi mau tidak mau
harus menjual tenaga kerja mereka untuk dapat
bertahan hidup dalam kungkungan sistem
25
A Contribution to critique of political economy
Ekonomi merupakan pondasi dari masyarakat dan diatas pondasi ini dibangun struktur
politik dan hukum
Pondasi infrastruktur merupakan keseluruhan kekuatan produksi dan kekuatan sosial
Capital
Komoditas diciptakan melalui tenga kerja, kemudian komoditas ditukarkan demi uang,
uang diubah menjadi penindasan dan pertentangan kelas
Sebagai gambaran, misalnya terdapat suatu perusahaan pabrik telepon seluler. Para pemilik
kapital dengan modalnya membeli tenaga kerja manajer, ilmuwan, buruh manufaktur dan
sarana-sarana produksi yang dibutuhkan dalam manufaktur telepon seluler.
Sarana-sarana produksi yang dibutuhkan seperti pabrik, alat-alat pabrik, besi, plastik sampai
karet sempilan telepon seluler diproduksi menjadi telepon seluler melalui pencurahan
tenaga kerja para pekerja tersebut dengan bagian serta keahliannya masing-masing.
Tanpa kerja, sarana-sarana produksi tersebut tidak akan bertambah nilainya karena hanya
menjadi seonggok barang yang bahkan dapat berkurang nilainya (misalnya berkarat dan tak
dapat lagi digunakan). Setelah telepon seluler diproduksi, telepon seluler dijual untuk
menghasilkan laba bagi para pemegang kapital.
26
Max Weber
(1864 – 1920) - Economy and Society
Tindakan Ekonomi adalah suatu bentuk tindakan
sosial
Tindakan
ekonomi tidak bisa dipisahkan dari status,
kemampuan sosial dan kekuasaan
Tindakan Ekonomi disituasikan secara sosial
Perdagangan, uang dan pasar lebih diilhami oleh motif
keuntungan
Institusi Ekonomi dikonstruksikan secara sosial
Pertumbuhan
ekonomi dihasilkan oleh produktiftas
lembaga ekonomi
Jaringan memainkan peran penting dalam institusi
ekonomi terutama di era modern
27
Emile Durkheim
(1858 – 1917)
The division of labor in society
Pembagian kerja merupakan sarana utama bagi penciptaan
kohesi dan solidaritas di dalam masyarakat modern
Tingginya tingkat pembagian kerja dan peranan yang berbeda
antar setiap orang menyebabkan orang menggantikan basis
ikatan atas dasar kesamaan (mekanis) dengan ketidaksamaan
(organis)
Mtuncul ketergantungan dan saling membutuhkan demi
menciptakan kesejahteraan
Mtasyarakat desa memiliki homogenitas pekerjaan yang tinggi misalnya sebagai
petani. Karena kesamaan yang dimiliki oleh masyarakat desa, membuat membuat
kesadaran kolektif antara individu di dalam masyarakat itu sangat tinggi.
Mtasyarakat desa juga homogenitas dalam hal kepercayaan di bandingkan
masyarakat kota.
Contoh dalam solidaritas organis ialah perusahaan dagang. Mtisalnya dalam suatu
pabrik, ada kecenderungan orang berada di mesin teknisi, pengawas, penjual, orang
yang memegang pembukuan, sekretaris, dan seterusnya. Semua kegiatan mereka
memiliki hubungan spesialisasi dan saling ketergantungan. Sehingga sistem tersebut
membentuk solidaritas menyeluruh yang berfungsi berdasarkan pada saling28
ketergantungan.
Joseph Schumpeter
History of Economic analysis
Analisis ekonomi adalah untuk mempelajari bagaimana
orang bertingkah laku pada waktu tertentu dan apa
pengaruh dari tingkah laku tersebut
Sosiologi
ekonomi mempelajari mengapa mereka
melakukan tingkah laku tersebut dalam konteks
institusional yang lebih luas dimana aktivitas ekonomi
dilakukan
Capitalism, socialism, and democracy
Kapitalisme tidak mampu bertahan karena kapitalisme
tidak berdaya terhadap musuhnya sendiri
29
Karl Polanyi
(The great transformation dan
embedded economy)
Mtengidentifkasi
ada empat institusi yang menjadi pilar
peradaban abad ke-19:
1. keseimbangan kekuatan internasional (the international
balance of power),
2. standar harga emas (the gold standard),
3. mekanisme pasar bebas (self regulating markets),
4. negara yang bersikap liberal (the liberal state).
Proses pasar dan ekonomi melekat (embedded) pada
pranata-pranata sosial yang ada.
Polanyi juga menjelaskan mengenai perilaku ekonomi. Ia
berpendapat bahwa perilaku ekonomi sesungguhnya
melekat di dalam hubungan-hubungan sosial yang
berlangsung setiap hari
30
Karl Polanyi
(The great transformation dan
embedded economy)
“The
outstanding discovery of recent historical and
anthropological research is that man’s economy, as a rule, is
submerged in his social relationships. He does not act so as to
safeguard his individual interest in the possession of material
goods; he acts so as to safeguard his social standing, his social
claims, his social assets.” (Polanyi 1944:46)
Penemuan luar biasa dari penelitian sejarah dan antropologi
saat ini adalah, bahwa ekonomi umat manusia, sebagai suatu
aturan, melekat dalam hubungan-hubungan sosial.
Orang tidak melakukan tindakan ekonomi dalam rangka
melindungi kepentingan individualnya untuk memiliki barangbarang material, melainkan bertindak untuk melindungi status
sosialnya, tuntutan sosialnya, serta aset sosialnya).
31
Pemikiran Sosiologi Ekonomi
Modern
Sosiologi pilihan rasional
Mtemasukkan konsepsi pilihan rasional dan individualisme
metodologis ke dalam sosiologi
Sosio ekonomi
Perlunya mengkaitkan ekonomi dengan politik, psikologi dan
ilmu sosial lainnya
PSA – Ekonomi
Analisis psikologi, sosiologi dan antropologi dapat membantu
pemecahan persoalan ekonomi
32
Sosiologi Psikologis
Bidang sosiologi yang berfokus pada tindakan
sosial berskala mikro. Bidang ini dapat disebut
melekat
dengan
"miniaturisme
sosiologis",
menilai keseluruhan masyarakat melalui studi
pikiran, emosi dan kelakuan dari sekelompok
kecil juga individu.
Mtasalah khusus bagi sosiolog psikologi adalah
cara menjelaskan berbagai jenis fakta demograf,
sosial, dan budaya terhadap interaksi sosial
manusia.
33
Sosiologi Psikologis
Beberapa
topik besar dalam bidang ini
adalah ketidaksetaraan sosial, dinamika
kelompok, prasangka, agresi, persepsi sosial,
kelakuan
kelompok,
perubahan
sosial,
kelakuan nonlisan, sosialisasi, keselarasan,
kepemimpinan,
identitas
sosial
dan
interaksionisme simbolis.
Psikologi sosial menaruh perhatian pada
pengaruh sosial, juga persepsi dan interaksi
sosial.
34
Sosiologi Politik
Istilah sosiologi politik berasal dari dua kata, yaitu sosiologi dan politik. Sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari masyarakat, kelompok-kelompok sosial, dan tingkah laku individu
baik individual maupun kolektif dalam konteks sosial. Politik atau ilmu politik adalah ilmu
yang mempelajari kekuasaan sebagai konsep inti.
Sosiologi
politik adalah sebuah penyelidikan
berkesinambungan antara masyarakat dan politik.
antara
masalah-masalah
yang
Konsep sosiologi politik menyangkut empat konsep yaitu sosialisasi politik, partisipasi
politik, rekruitmen politik dan komunikasi politik.
Pengertian sosiologi politik yakni cabang ilmu sosiologi yang menganalisa sebab dan
akibat dosial dari peranan kekuatan dalam suatu masyarakat. Denga terjadinya konfik
sosial dan politik maka berakibat terjadinya perubahan terhadap pengalokasian tersebut
(Gordon Marshall)
Sosiologi politik adalah ilmu yang memfokuskan perhatiannya pada aspek di kelas atau
tingkat sosial, gerakan sosial, parpol, aksi politik, dan politik global (Tom Bottomove)
35
Sosiologi Politik
Ilmu tentang kekuasaan pemerintahan otoritas, komando dalam semua masyarakat
manusia yang bukan saja masyarakat nasional, tetapi juga dalam masyarakat lokal dan
masyarakat lainnya (Mtaure Dekverger)
Studi yang mempelajari hubungan kekuasaan yang saling bergantung antara negara dan
masyarakat sipil (Fanlks)
Sosiologi politik adalah suatu proses khususnya, proses keterkaitan antara masyarakat
dan politik, hubungan antara struktur-struktur sosial dan hubungan antara tingkah laku
sosial dan tingkah laku politik (Rush dan Ahof)
Sosiologi politik merupakan studi mengenai hubungan antara masalah-masalah politik
dalam masyarakat antara struktur sosial dan struktur politik, dan antara tingkah laku
sosial dengan tingkah laku politik (Drs. Mangohi Rahuman, M.Si)
Disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara masyarakat dan politik hukum dengan
masyarakat, lembaga-lembaga politik disuatu sisi dan masyarakat dengan proses politik
(sosialisasi, partisipasi, rekrument komunikasi dan konfik lain) (A.A. Said Gatara,M.Si
dan Moh. Dzulkiah Said, M.Si)
36
Sosiologi Hukum
Menurut Gerald Turkel, pendekatan sosiologi hukum menyangkut
hubungan hukum dengan moral dan logika internal hukum. 翰okus
utama pendekatan sosiologi hukum yaitu :
pengaruh hukum terhadap perilaku sosial;
pada kepercayaan-kepercayaan yang dianut oleh masyarakat
dalam the social world mereka;
pada organisasi sosial dan perkembangan sosial serta pranata
hukum tentang hukum itu dibuat dan kondisi-kondisi sosial yang
menimbulkan hukum.
Sosiologi Hukum adalah kajian ilmiah tentang kehidupan sosial.
Salah satu misi dari sosiologi hukum adalah memprediksi dan
menjelaskan berbagai fenomena hukum, yaitu bagaimana suatu
kasus memasuki sistem hukum dan bagaimana penyelesaiannya.
Sosiologi hukum juga menggunakan fakta-fakta tentang lingkungan
sosial di tempat hukum itu berlaku.
37
Sosiologi Hukum
Menurut Donald Black dalam mengkaji hukum sebagai government social
control, sosiologi hukum mengkaji hukum sebagai suatu kaidah khusus yang
berlaku serta dibutuhkan guna menegakkan ketertiban dalam kehidupan
masyarakat. Hukum dipandang sebagai suatu rujukan yang akan digunakan oleh
pemerintah dalam hal melakukan pengendalian terhadap perilaku warga
masyarakat.
Persoalan pengedalian sosial tersebut dikaji oleh sosiologi hukum dalam kaitannya
dengan sosialisasi, dimana proses dalam pembentukan masyarakat sebagai makhluk
sosial yang menyadari eksistensi sebagai kaidah sosial yang ada dalam masyarakat,
yang meliputi kaidah moral, agama dan kaidah sosial lainnya.
Dengan
adanya kesadaran tersebut, diharapkan agar warga masyarakat
menaatinya. Berkaitan dengan itu, tampaklah sosiologi hukum cenderung
memandang sosialisasi sebagai proses yang mendahului dan menjadi prakondisi
sehingga memungkinkan pengendalian sosial dilaksanakan secara efektif.
38
Sosiologi Hukum
Kajian Sosiologi Hukum adalah pembahasan tentang perubahan,
yang mencakup perubahan hukum dan perubahan masyarakat serta
hubungan timbal balik di antara keduanya.
Salah satu persepsi penting dari kajian sosiologi hukum ialah
perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat direkayasa, dalam
hal ini direncanakan terlebih dahulu oleh pemerintah dengan
menggunakan perangkat hukum sebagai alatnya.
Berdasarkan fenomena ini, Menurut Achmad Ali lahirlah konsep
law as a tool of social engineering yang berarti bahwa hukum
sebagai alat untuk secara sadar mengubah masyarakat atau hukum
sebagai alat rekayasa sosial.
Oleh karenanya, dalam upaya menggunakan hukum sebagai alat
rekayasa sosial diupayakan pengoptimalan efektivitas hukum pun
menjadi salah satu topik bahasan sosiologi hukum.
39
Hal
inilah yang menjadi titik pokok dalam perbedaan
Sosiologi dengan Ilmu-ilmu Hukum yg lain.
Soskum
memberikan pandangan Baru bagi masyarakat dalam
memandang Hukum yang dulu hanya dipandang kaku saja,
yaitu Hukum sebagai Undang-Undang atau yang sering
disebut Hukum dalam pandangan normatif. Tapi dengan
adanya Sosiologi
hukum, memungkinkan masyarakat
memahami Sosiologi Hukum sebagai suatu gejala masyarakat
dalam penganalisaannya.
Dari tahun ketahun, kesadaran masyarakat terhadap UndangUndang yang diberlakukan semakin peka, dibanding dengan
masa orde lama atau orde baru, sekarang denga adanya
demokrasi, masyarakat dapat bertindak kritis terhadap suatu
penjalanan Undang-Undang. Hal inilah yang menjadi gejala
masyarakat dalam Prespektif Sosiologi Hukum.
40
Karakteristik Sosiologi Hukum
Sosiologi Hukum adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang
secara empiris dan analitis mempelajari hubungan timbal-balik
antara hukum sebagai gejala sosial, dengan gejala gejala sosial
lain. Studi yang demikian memiliki beberapa karakteristik,
yaitu :
Sosiologi hukum bertujuan untuk memberian penjelasan
terhadap praktek praktek hukum. Apabila praktek itu
dibedakan kedalam pembuatan undang undang, penerapanya,
dan pengadilanya, maka ia juga mempelajari bagaimana
praktek yang terjadi dari kegiatan hukum tersebut.
Sosiologi hukum senantiasa menguji kekuatan empiris
(empirical validity) dari suatu peraturan atau pernyataan
hukum. Pernyataan yang bersifat khas di sini adalah
"Bagaimanakah dalam kenyataannya peraturan tersebut?",
"Apakah kenyataan seperti yang tertera dalam bunyi perturan
tersebut?".
41
Karakteristik Sosiologi Hukum
3. Sosiologi hukum tidak melakukan penilaian terhadap hukum.
Tingkah laku yang Mtentaati hukum atau yang menyimpang
dari hukum sama-sama menjadi obyek dari bahasan ilmu ini.
Pendekatan yang demikian itu kadang-kadang menimbulkan
salah paham, seolah-olah sosiologi hukum ingin membenarkan
praktek-praktek yang melanggar hukum.
Contohnya :
Lampu kuning di perempatan harusnya pelan-pelan, siap-siap
berhenti, tapi dalam kenyataannya malah ngebut, Kemudian,
lampu merah di perempatan, kalau tidak ada polisi, pengemudi
terus jalan.
Paradigma di Indonesia bahwa, Polisi, Hakim, Jaksa, sebagai
hukum
42
Pendekatan
yang
demikian
itu kadang
kadang
menimbulkan salah paham, seolah-olah sosiologi hukum
ingin membenarkan praktek praktek yang melanggar
hukum. Sekali lagi bahwa sosiologi hukum tidak memberikan
penilaian, melainkan mendekati hukum Sebagai obyektiftas
semata dan bertujuan untuk menjelaskan terhadap fenomena
hukum yang nyata.
Semua perilaku hukum dikaji dalam nilai yang sama tanpa
melihat apakah itu benar, karena sosiologi hukum
sesungguhnya adalah seinwissenschaaft (ilmu tentang
kenyataan).
Jadi orang-orang sosiologi hukum tidak boleh apriori, contoh
: pelaku pidana tidak bisa dimaknai orang yang selalu jahat.
43
Perbandingan Karakteristik
Karakteristik
Hukum Sosiologi
Sosiologi Hukum
Ilmu Induk
Ilmu
Sosiologi
Sifat Kajian
Hub. Normatik/ Logistik
Kausalitas (exprerience)
Titik Tolak
Sollen (ius)
Fakta (sein)
Teori
Ajaran pandang ttg norma
Hub. antar gejala sistem
Kedudukan HK
Sbg titik tolak/orientasi
Sbg Alat Uji
Obyek kajian
Norma
Perilaku
Metode Prosedur
Ilmu hukum
Sosiologi
Logika
Deduktif
Induktif
44