Pengaruh Laba terhadap Pajak yang Harus

Pengaruh Laba Terhadap Pajak Yang Harus Dibayar Oleh
Perusahaan (Perusahaan Yang Tercatat Pada Bursa Efek
Indonesia)

Sharon F.F Pelima
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Atma Jaya Makassar

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh laba terhadap pajak
yang harus dibayar oleh perusahaan. Ada sekitar 20 sampel perusahaan dengan 6
tahun penelitian dari tahun 2010-2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu data yang berasal dari laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari situs
www.idx.co.id. Metode pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling dan
metode analisis data menggunakan regresi logistik. Setelah proses pengklasifikasian
perusahaan selesai, dilanjutkan dengan proses input data. Semua data tersebut di uji
dengan pengujian regresi menggunakan aplikasi SPSS 22. Dari hasil pengujian,
didapat hasil bahwa laba berpengaruh terhadap penentuan jumlah pajak yang akan
dibayarkan perusahaan. Artinya, jika perusahaan memperoleh laba yang tinggi maka
perusahaan juga akan membayarkan pajak yang tinggi pula dan sebaliknya, jika
perusahaan memperoleh laba yang sedikit, maka pajak yang dibayarkan pun sedikit.

Kata Kunci : Laba, Pajak

I.

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan yaitu ingin memperoleh laba yang
maksimal. Salah satu faktor yang menentukan perkembangan perusahaan yaitu
pengelolaan keuangan yang menunjukan dana yang tersedia mencukupi dan dikelola
secara efisien. Untuk mengetahui apakah kinerja keuangan perusahaan baik dan
lancar, perusahaan melakukan perbandingan antara hasil laba periode sekarang
dengan periode sebelumnya. Jika laba perusahaan menunjukkan pertumbuhan yang
signifikan, maka dapat diprediksikan bahwa perusahaan dapat menjalankan siklus
kegiatannya lebih panjang lagi, tetapi sebaliknya jika laba perusahaan menunjukkan
penurunan secara terus menerus, maka yang harus dilakukan perusahaan adalah
merubah kebijakannya serta mencari solusi untuk memangkas beban-beban yang
tidak memberikan keuntungan atau kontribusi bagi perusahaan.
Untuk mengetahui apakah kinerja keuangan perusahaan sudah baik atau tidak,
perusahaan melampirkan data-datanya melalui laporan keuangan. Laporan keuangan

menyediakan informasi tentang posisi keuangan suatu entitas pelaporan, yaitu
informasi tentang sumber daya ekonomi entitas dan tuntutan terhadap perusahaan
pelapor. Pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan bukan
hanya perusahaan, manajer, investor dan kreditor saja, tetapi pemerintah juga
membutuhkan laporan keuangan perusahaan. Karena pemerintah akan melihat
besarnya pajak yang menjadi tanggungan perusahaan. Pemerintah harus mengetahui
berapa besarnya pajak yang harus ditanggung dan dibayar oleh perusahaan. Maka
dari itu laporan laba rugi yang berisikan informasi mengenai pendapatan, beban, laba
dan pajak harus dilampirkan pada saat perusahaan melaporkan Surat Pemberitahuan
(SPT) perusahaan kepada kantor pajak. Laporan laba rugi merupakan acuan

pemeriksaan apakah sesuai besarnya pajak yang dibayar oleh perusahaan dengan laba
kena pajak yang diperoleh oleh perusahaan.
Pajak mempunyai peranan penting dalam membiayai keperluan negara (Vina,
2010). Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan dan penunjang negara, negara
berhak mengenakan pemungutan pajak kepada seluruh masyarakat (Ismail, 2011).
Sedangkan bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba
perusahaan. Besarnya pajak penghasilan tergantung dari besarnya laba kena pajak
pada suatu periode. Pendapatan berpengaruh terhadap pajak penghasilan, artinya jika
pendapatan mengalami kenaikan maka pajak penghasilan akan mengalami kenaikan

pula. Sedangkan jika pendapatan mengalami penurunan maka pajak penghasilan akan
mengalami penurunan pula. Pendapatan berpengaruh besar terhadap pajak
penghasilan artinya besarnya pajak penghasilan yang terutang dipengaruhi oleh
besarnya pendapatan yang diperoleh.
Berdasarkan masalah ini, penulis akan melakukan penelitian mengenai “Pengaruh
Laba Terhadap Pajak Yang Harus Dibayarkan Oleh Perusahaan”

I.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang tertulis diatas, dapat disimpulkan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh laba terhadap pajak yang harus dibayarkan oleh
perusahaan ?

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini dilakukan adalah
sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh laba terhadap pajak yang harus
dibayarkan oleh perusahaan.


1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan penulis diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak, diantaranya adalah :
1.4.1

Manfaat Akademis :
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan pajak.

1.4.2

Manfaat Praktis :
1. Memberikan pemahaman yang tepat tentang peran dan tanggung
jawab perusahaan dalam pencapaian sasaran perusahan serta
pelaksanaan kewajibannya dalam membayar pajak.
2. Sebagai bahan masukan bagi perusahan dalam kesadaran
membayar pajak walaupun memperoleh laba maksimal.

II.
II.1


Landasan Teori

TINJAUAN PUSTAKA

II.1.1 Laba
II.1.1.1

Pengertian Laba

Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005: 25) mendefenisikan laba
sebagai berikut:
Laba (earnings) atau laba bersih (net income) mengindikasikan
profitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian kepada
pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan, sementara pos-pos
dalam laporan merinci bagaimana laba didapat.
Laba terdiri dari empat elemen utama yaitu pendapatan (revenue),
beban (expense), keuntungan (gain), dan kerugian (loss). Defenisi dari
elemen-elemen laba tersebut telah dikemukakan oleh Financial
Accounting Standard Board dalam Stice, dan Skousen (2004: 230)

1. Pendapatan (revenue) adalah arus masuk atau peningkatan lain dari
aktiva suatu entitas atau pelunasan kewajibannya (atau kombinasi
dari keduanya) dari penyerahan atau produksi suatu barang,
pemberian jasa, atau aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar
atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut.
2. Beban (expense) adalah arus keluar atau penggunaan lain dari
aktiva atau timbulnya kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari
penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau
pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau
usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut.
3. Keuntungan (gain) adalah peningkatan dalam ekuitas (aktiva
bersih) dari transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi
sesekali dari suatu entitas dan dari semua transaksi, kejadian, dan
kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang
berasal dari pendapatan atau investasi pemilik.

4. Kerugian (loss) adalah penurunan dalam ekuitas (aktiva bersih)
dan transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari
suatu entitas dan dari semua transaksi, kejadian, dan kondisi
lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal

dari pendapatan atau investasi pemilik.
II.1.1.2

Jenis-jenis Laba

1. Laba kotor
Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005: 120) laba
kotor merupakan “pendapatan dikurangi harga pokok penjualan”.
Apabila hasil penjualan barang dan jasa tidak dapat menut beban
yang langsung terkait dengan barang dan jasa tersebut atau harga
pokok penjualan, maka akan sulit bagi perusahaan tersebut untuk
bertahan.
2. Laba operasi
Menurut Stice, Stice, dan Skousen (2004: 243) “laba operasi
mengukur kinerja operasi bisnis fundamental yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan dan didapat dari laba kotor dikurangi beban
operasi”. Laba operasi menunjukkan seberapa efisien dan efektif
perusahaan melakukan aktivitas operasinya.
3. Laba sebelum pajak
Laba sebelum pajak menurut Wild, Subramanyam, dan Halse

(2005: 25) merupakan “laba dari operasi berjalan sebelum
cadangan untuk pajak penghasilan”.

4. Laba bersih

Laba bersih menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey
(2005:25) merupakan “laba dari bisnis perusahaan yang sedang
berjalan setelah bunga dan pajak”.
II.1.1.3

Pertumbuhan Laba
Untuk memperoleh laba, perusahaan harus melakukan kegiatan

operasionalnya. Laba yang dimaksudkan dalam penelitian ini
adalah laba operasional. Angka laba operasional adalah selisih laba
kotor dengan biaya-biaya operasi. Biaya-biaya operasi adalah
biaya-biaya yang berhubungan dengan operasi perusahaan. Jadi,
apa yang diukur oleh laba dan komponen-komponennya adalah
penting untuk dapat memahami dan menginterpretasikan keadaan
keuangan suatu perusahaan. Pertumbuhan laba dipengaruhi oleh

perubahan

komponen-komponen

dalam

laporan

keuangan.

Pertumbuhan laba yang disebabkan oleh perubahan komponen
laporan keuangan misalnya perubahan penjualan, perubahan harga
pokok penjualan, peruba han beban operasi, perubahan beban
bunga, perubahan pajak penghasilan, adanya perubahan dalam pospos luar biasa, dan lain-lain.
II.1.2 Pajak
II.1.2.1

Pengertian Pajak

Terdapat bermacam-macam batasan atau definisi tentang "pajak"

yang dikemukakan oleh para ahli di antaranya adalah:

Leroy Beaulieu
Pajak adalah bantuan, baik secara langsung maupun tidak
yang dipaksakan oleh kekuasaan publik dari penduduk atau dari
barang, untuk menutup belanja pemerintah.
P. J. A. Adriani
Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat
dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut
peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat
prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya
adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung
tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH
Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undangundang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal
(kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang
digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut
kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut: Pajak adalah
peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk
membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public

saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public
investment.
`

Ray M. Sommerfeld, Herschel M. Anderson, dan Horace R. Brock
Pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor
pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib
dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu,
tanpa mendapat imbalan yang langsung dan proporsional, agar
pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan
pemerintahan

Pajak dari perspektif ekonomi dipahami sebagai beralihnya sumber daya dari
sektor privat kepada sektor publik. Pemahaman ini memberikan gambaran
bahwa adanya pajak menyebabkan dua situasi menjadi berubah. Pertama,
berkurangnya kemampuan individu dalam menguasai sumber daya untuk
kepentingan penguasaan barang dan jasa. Kedua, bertambahnya kemampuan
keuangan negara dalam penyediaan barang dan jasa publik yang merupakan
kebutuhan masyarakat.
Pajak menurut Pasal 1 angka 1 UU No. 6 Tahun 1983 sebagaimana telah
disempurnakan terakhir dengan UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan
umum dan tata cara perpajakan adalah "kontribusi wajib kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat''
2.1.2.2 Unsur pajak
Unsur-unsur yang terdapat pada pengertian pajak, antara lain
sebagai berikut:
1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang. Asas ini sesuai
dengan perubahan ketiga UUD 1945 pasal 23A yang menyatakan,
"pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan
negara diatur dalam undang-undang."
2. Tidak

mendapatkan

jasa

timbal

balik

(kontraprestasi

perseorangan) yang dapat ditunjukkan secara langsung. Misalnya,
orang yang taat membayar pajak kendaraan bermotor akan melalui

jalan yang sama kualitasnya dengan orang yang tidak membayar
pajak kendaraan bermotor.
3. Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan
umum

pemerintah

dalam

rangka

menjalankan

fungsi

pemerintahan, baik rutin maupun pembangunan.
4. Pemungutan pajak dapat dipaksakan. Pajak dapat dipaksakan
apabila wajib pajak tidak memenuhi kewajiban perpajakan dan
dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan.
5. Selain fungsi budgeter (anggaran) yaitu fungsi mengisi Kas
Negara/Anggaran Negara yang diperlukan untuk menutup
pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pajak juga berfungsi
sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan negara
dalam lapangan ekonomi dan sosial (fungsi mengatur / regulatif).

III.

III.1

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2015. Pemilihan sampel
berdasarkan metode Purposive Sampling dengan tujuan mendapatkan sampel
yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Kriteria perusahaan
yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah termasuk dalam jenis
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2015,
menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 31
Desember periode 2010-2015.

III.2

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data documenter yaitu
laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Indonesia
periode 2010-2015. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder dalam laporan keuangan perusahaan dari www.idx.co.id

III.3

Variabel

III.3.1 Variabel Independen : Laba
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Laba
III.3.2 Variabel Dependen : Pajak
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pajak

III.4

Metode Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic
22. IBM SPSS Statistic 22 adalah sebuah aplikasi pengolahan data statistik.
Metode yang digunakan adalah analisis regresi linear. Di mana analisis regresi
linear adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X)
dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau
negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai
variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.. Data yang
digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Rumus regresi linear sederhana sebagi berikut:
Y’ = a + bX
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X = Variabel independen
a

= Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)

III.5

Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir diatas, ada beberapa hipotesis yang penulis
dapat sampaikan. Berikut adalah hipotesis yang dapat ditarik dari penelitian
ini adalah :
H1

: Ada pengaruh Laba terhadap Pajak yang harus dibayarkan

perusahaan
H0

: Tidak ada pengaruh Laba terhadap Pajak yang harus dibayarkan

perusahaan

IV.

HASIL PENELITIAN

Regression
Variables Entered/Removeda

Model
1

Variables

Variables

Entered

Removed

Income Before

Method

.

Taxb

Enter

a. Dependent Variable: Tax
b. All requested variables entered.

Model Summary

Laba memiliki hubungan dengan pajak yang
perusahaan sebesar 0.999 (kolom R). Dan
determinasi sebesar 0.999 = 99.99% (kolom R
Artinya Laba memiliki determinasi sebesar
terhadap pajak yang dibayar perusahaan.

Model
1

R
.999

R Square
a

dibayar
tingkat
Square).
99.99%

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

.999

443586940.293

.999

a. Predictors: (Constant), Income Before Tax

ANOVAa

Pada kolom Sig di tabel tertera angka 0.000 yang berarti < 0.05, sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa laba memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pajak yang dibayar
perusahaan.

1

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

Regression

9714379505354

1

9714379505354

4936.937

.000b

96900000.000

96900000.000

Residual

9838468679905
02020.000

Total

9724217974034
87400000.000

5

1967693735981
00384.000

6

a. Dependent Variable: Tax
b. Predictors: (Constant), Income Before Tax

Coefficientsa

Koefisien Variabel Laba sebesar 0.326. Hal ini berarti berdasarkan sampel penelitian,
variabel Laba berpengaruh secara positif signifikan terhadap pajak perusahaan. Dengan
demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa laba berpengaruh positif terhadap
pajak yang dibayar perusahaan dapat diterima.

Model

1

(Constant)
Income Before Tax

Unstandardized Coefficients
B

Std. Error

-179460249.648

181422995.492

.326

.005

Standardized
Coefficients

t

Sig.

-.989

.368

70.263

.000

Beta

.999

a. Dependent Variable: Tax

Pembahasan
Hasil dari analisis regresi linear sederhana ini, nilai laba lebih kecil daripada taraf
signifikansi alpha 5% (0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa variable laba
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variable pajak. Kemudian, laba
berpengaruh positif terhadap pajak. Artinya semakin tinggi laba yang diperoleh
perusahaan maka semakin tinggi pula pajak yang harus dibayarkan pada perusahaan

yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan sebaliknya jika laba yang diterima
perusahaan rendah, maka pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan juga rendah.

V.

PENUTUP

V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
Variable laba berpengaruh positif terhadap variable pajak yang harus

dibayarkan oleh perusahaan, artinya semakin tinggi laba yang diperoleh
perusahaan maka semakin tinggi pula pajak yang harus dibayarkan oleh
perusahaan, dan sebaliknya jika laba yang diterima perusahaan rendah, maka
pajak yang harus dibayar juga rendah oleh perusahaan yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia pada periode 2010-2015.
V.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis menyarankan agar
peneliti

selanjutnya

dapat

memperpanjang waktu

penelitiannya

dan

menambah sampel perusahaan untuk diteliti.

DAFTAR PUSTAKA
Asri, Marselinus, Pengaruh Konservatisma Akuntansi terhadap kualitas Laba
dimoderasi Good Corporate Governance. Diakses pada July 01, 2017. Available at:
Http://www.academia.edu
Adriani, P.J.A (1949). Het belastingrecht: zijn grondslagen en ontwikkeling (dalam
Belanda). Amsterdam: Veen.
Charles E. McLure, Jr. "Taxation". Britannica. Diakses tanggal 3 March 2015.
Ernst & Young. "2013-2014 The worldwide personal tax guide United Arab
Emirates". Diakses tanggal 3 March 2015.

Ismail Tjip. 2011. Paradigm Change of Local Tax. Journal of administrative Science
and Organization. 18 (1). Pp 34-42.
Leroy-Beaulieu, Paul (1899). Traite de la Science des Finances (dalam Perancis) 1.
Paris: Guillaumin et cie.
Simkovic, Michael. "Distortionary Taxation of Human Capital Acquisition Costs".
Social Science Research Network.
Soemitro, Rochmat (1988). Pengantar Singkat Hukum Pajak. Bandung: Eresco.
ISBN 979-8020-23-5.
Smith, Adam (1776). An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations
(dalam Inggris). London.
Sommerfeld, Ray M.; Anderson, Herschel M.; Brock, Horace R. (15 Agustus 1972).
An Introduction to Taxation [Pengantar Perpajakan] (dalam Inggris). Forth Worth:
Harcourt College Publishers. ISBN 9780155463035.
Stice, E.K., dan F. Skousen. 2004. Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi Ketiga
Belas, Terjemahan PT. Dian Mas Cemerlang, Salemba Empat, Buku I, Jakarta.
Vina, Rizal Efendi, Ratna Juwita. 2010. Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak
Reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Banyuasin. Jurnal Undip.
http://eprints.mdp.com Diunduh 11, 5, 2013
Wild, John J, K.R. Subramanyam dan Robert F. Halsey. 2005. Analisis Laporan
Keuangan. Edisi Delapan. Terjemahan Yanivi S. Bachtiar dan S. Nurwahyu Harahap.
Jakarta: Salemba Empat.