SISTEM PEMERINTAHAN DINASTI MUGHOL Makal (1)

0

SISTEM PEMERINTAHAN DINASTI MUGHOL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Politik
Dunia Islam

Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. H. Suyuthi Pulungan, MA

Oleh:
Iftitah Utami

1385148

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2014

1


Pendahuluan
Salah satu warisan peradaban Islam di India adalah Kerajaan Mughal.
Keberadaan kerajaan ini telah menjadi motivasi kebangkitan baru bagi peradaban
tua di anak benua India yang nyaris tenggelam. India adalah suatu wilayah tempat
tumbuh dan berkembangnya peradaban Hindu. Dengan hadirnya Kerajaan
Mughal, maka kejayaan India dengan peradaban Hindunya yang nyaris tenggelam
kembali muncul.
Tercatat dalam sejarah Islam, kerajaan Mughal ini berdiri pada periode
pertengahan. Setelah masa pertengahan usai, muncul tiga kerajaan besar yang
dapat membangun kembali kemajuan umat Islam. Di antara kerajaan besar
tersebut adalah kerajaan Mughal. Ketiga kerajaan ini sudah dapat dikategorikan
sebagai negara adikuasa pada zaman itu. Karena kebesaran kerajaan tersebut
sudah mampu menguasai perekonomian, politik serta militer dan mampu
mengembangkan kebudayaan yang monumental.
Di antara ketiga kerajaan tersebut, kerajaan Mughal adalah kerajaan yang
termuda usia berdirinya. Kerajaan ini berdiri setelah dua puluh lima tahun setelah
berdirinya kerajaan Safawi, diperkirakan sekitar seperempat abad jarak usia
keduanya. Namun kerajaan ini cukup lama berkuasa, lebih kurang selama tiga
abad. Kerajaan Mughal berdiri sejak awal abad ke-16 sampai abad ke-19 sehingga

mampu membawa pengaruh besar bagi perkembangan Islam, mulai dari bidang
sastra hingga arsitektur. 1

1Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, hal.103

2

Sejarah Munculnya Kerajaan Mughal
Kerajaan Mughal merupakan kelanjutan dari kesultanan Delhi, sebab ia
menandai puncak perjuangan panjang untuk membentuk sebuah imperium India
muslim yang didasarkan pada sebuah sintesa antara warisan bangsa Persia dan
bangsa India.
Agama Islam masuk ke India diperkirakan abad ke-7 M. melalui perdagangan.
Dalam keterangan sejarah tahun 871 telah ada oran Arab yang menetap disana
(India).3) Hal ini menunjukkan suatu indikasi bahwa sebelum kerajaan Mughal
berdiri, masyarakat India sudah mengenal Islam. Realita ini dapat dilihat di kota
Delhi adanya sebuah bangunan masjid yang dibangun oleh Qutubuddin Aybak
pada tahun 1193 M.2 Sedangkan kerajaan Mugal berdirinya pada tahun 1526. Jadi
kerajaan Mugal ini sebagai penerus Islam sebelumnya di India. Pada masa
khullafaurrasyidin, memang sudah ada niat penyebaran Islam ke India, hal ini

diketahui pada masa khalifah Umar bin Khatab dan Usman sudah pernah
mengirim ekspedisi ke sana, tetapi rencana ini gagal karena mendengar
rawannyan daerah India. Kemudian pada masa Ali bin Abi Thalib juga pernah
mengirim suatu ekspedisi di bawah pimpinan Al-Harits bin Murah Al-Abdi untuk
menyerbu India dan berhasil menaklukkanya, malangnya sang pemimpin
terbunuh pada tahun 42 H disuatu daerah Al-Daidin yang terletak antara Sind dan
Khurasan.3
India menjadi wilayah Islam pada masa Umayyah yakni pada masa Khalifah al2 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, hal 145.

3 Syeh Mahmudunnasir, Islam, Konsepsi dan sejarahnya, hal. 163

3

Walid. Penaklukan wilayah ini dilakukan oleh pasukan Umayyah yang dipimpin
oleh panglima Muhammad Ibn Qasim. Kemudian pasukan Ghaznawiyah di bawah
pimpinan Sultan Mahmud mengembangkan kedudukan Islam di wilayah ini
dengan berhasil menaklukkan seluruh kekuasaan Hindu dan mengadakan
pengislaman sebagian masyarakat India pada tahun 1020 M. setelah Ghaznawi
hancur, muncullah beberapa dinasti kecil yang menguasai negeri India seperti
dinasti Khalji (1296-1316 M), dinasti Tuglag (1320-1412 M), dinasti Sayyid

(1414-1451 M), dinasti Lodi (1451-1526).
Perkembangan Politik Kerajaan Moghul
1. Pemerintahan Babur
Kesultanan Moghul adalah Dinasti Islam yang terbesar dan terakhir di
India. Setelah mengalahkan Ibrahim Lodi, Babur membangun stabilitas politik
dan memperkuat angkatan perang serta melakukan penetrasi. Sampai tahun 1529
wilayah kekuasaan Moghul sangat luas mulai dari Turkestan sampai Teluk
Bengala.4 Artinya daerah-daerah penting telah ada di bawah kekuasaan Moghul.
Walaupun demikian Babur belum dapat dikatakan berhasil mengausai seluruh
India.
2. Pemerintahan Humayun
Pada tahun 1530 Babur meninggal meninggalkan dua putra yakni
Humayun dan Kamran. Humayun naik tahta menggantikan ayahnya dengan
menghadapi berbagai persoalan gerakan desintegrasi dan ancaman usaha
menjatuhkan kekuasaannya termasuk dari saudaranya sendiri. Waktunya lebih
banyak untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Ancaman paling berat
adalah dari Afghanistan. Kekuatan besar disiapkan untuk menghadapi Sher Khan
(dari Afghanistan) yang berusaha merebut Agra. Humayun sempat menyingkir
dari Agra, dan dengan bantuan Shah Thomas dari Persia Humayun berhasil
4 Tuti Nuriah Erwin. 1990. Asia Selatan dalam Sejarah. Jakarta : Lembaga Penerbit Universitas

Indonesia. Hlm.37.

4

menguasai Kabul kembali, kemudian Agra juga berhasil direbut tahun 1555.
Humayun mempunyai putra bernama Akbar yang lahir semasa pelarian (1542).
Pada tahun 1556 Akbar menggantikan Humayun yang kemudian terkenal sebagai
sultan yang gagah berani dan memiliki prestasi tinggi.
3. Pemantapan politik Sultan Akbar
Sultan Akbar menghadapi persoalan kerajaan yang amat rumit. Dia
berprinsip bahwa kekuatan negara terletak pada tentara dan administrasi Berbagai
gerakan desintegrasi dan ancaman penjatuhan kekuasaan masih besar di
depannya. Di antaranya adalah keponakan Sultan Sher Shah bernama Sultan
Muhammad Adil Shah yang bekerjasama dengan panglima bangsa Hindu
bernama Hemu. Tetapi kemudian Hemu justru melakukan perlawanan sendiri
dengan menobatkan diri sebagai Vikramaditya (gelar Chandragupta II yang
mashur pada abad IV M). Upaya penggulingan Sultan Akbar gagal, bahkan
kemudian Delhi dapat direbut kembali dan perluasan kekuasaan terus dilakukan
dengan gemilang.5 Pada tahun 1576 Rajputana, Gujarat, dan Bengala telah
berhasil dikuasai Sultan Akbar. Dengan demikian pintu barat dan timurmelalui

laut di India telah dikuasai Sultan Akbar.
Pada waktu naik tahta, Sultan Akbar baru berumur 13 tahun, sehingga
kekuasaan kerajaan dipangku oleh wazir bernama Bairam Khan. Wazir ini pulalah
yang menjadi guru Akbar sejak kecil sampai naik tahta. Setelah berusia 18 tahun,
Akbar mulai melepas berbagai ketergantungan kepada orang lain. Upaya yang
dilakukan Akbar adalah melepaskan diri dari berbagai orang, keluarga, dan
bangsawan yang terlalu mempengaruhi dirinya. Akbar memiliki pemikiran ke
depan untuk membangun India sebagai negara besar. Prestasi politik gemilang
Sultan Akbar adalah keberhasilannya mempersatukan berbagai daerah di India
dalam kesultanan Moghul. Usaha ini bukan hal yang mudah, mengingat pada
masa tersebut masih berkembang beberapa kerajaan Hindu dan Islam yang
5 ODP Sihombing. 1953. India, Sejarah dan Kebudayaannya. Bandung: W. Van Hoeve., hlm.70.

5

merdeka. Kegigihan dan kegagahan pasukan perang Akbar akhirnya berhasil
menaklukan satu demi satu berbagai kerajaan di India. Kegemilangan penguasaan
dimulai dalam mematahkan gerakan perlawanan bangsa Rajput yang tidak mau
tunduk pada kekuasaan Moghul. Dikisahkan bahwa dalam menundukkan
perlawanan tersebut pasukan Moghul membutuhkan waktu 7 bulan menggempur

benteng Chitor di Udaipur.
Kekalahan bangsa Rajput pada masa tersebut ditandai oleh kejadian
dramatis. Sisa-sisa pasukan Rajput melakukan perlawanan puputan (habishabisan). Orang tua, wanita,dan anak-anak melakukan bunuh diri setelah pasukan
Rajput tidak lagi mampu membendungpasukan Moghul. Setidaknya 30 000
korban tewas atau bunuh diri dalam pembasmian perlawanan bangsa Rajput.
Keberhasilan awal Sultan Akbar diikuti oleh kegemilangan terhadap perluasan
kekuasaan selanjutnya. Tahun 1573 Gujarat berhasil dikuasai kemudian disusul
Bengalatahun 1576. Akbar telah berhasil menguasai daerah-daerah penting India.
Menjelang wafatnya tahun 1605, kekuasaan Moghul semakin mantap. Akbar juga
melakukan akomodasi dengan masyarakat Hindu dengan melakukan berbagai
kebijakan seperti penghapusan Jizya dan Djazia, pelarangan penyembelihan sapi,
bahkan mengangkat beberapa orang Hindu untuk menduduki menteri-menteri dan
pimpinan pasukan.
4. Sultan Jahangir (1605-1628)
Salim , putra Akbar dinobatkan sebagai raja Moghul dengan gelar Sultan
Nurud’din Muhammad Jahangir Pasha Ghazi. Jahangir kontras dengan bapaknya
dalam menegakkan pemerintahan Moghul terutama dalam menghadapi kelompok
Hindu. Dia menghadapi konflik luar biasa dengan anaknya sendiri, sampai
kemudian meninggal tahun 1627 menyisakan konflik kerajaan. Kedua putranya
bernama Shah Jahan dan Azaf Khan sama-sama berhasrat menggantikan ayahnya.

5. Masa pemerintahan Sultan Shah Jahan (1628-1658)
Shah Jahan akhirnya memenangkan persaingan untuk menggantikan
Jahangir sebagai sultan Moghul. Pemerintahan masa Shah Jahan masih
menghadapi berbagai gejolak dalam negeri dan ancaman perebutan kekuasaan

6

dari negara-negaralain. Shah Jahan melanjutkan politik Sultan Akbar dengan
melakukan penaklukan berbagai daerahuntuk meredam pemberontakan dan
memperluas kerajaan. Pada tahun 1636 dua kerajaan secara utuh melebihi daerah
yang berhasil ditaklukan Sultan Akbar.6 Tinggal bangsa Maratha yang belum
benar-benar bisa ditaklukan Aurangzib.
Perlawanan bangsa Maratha merupakan ancaman paling berat pada masamasa selanjutnya. Sampai Aurangzib wafat tahun 1707 bangsa Maratha masih
memberikan perlawanan sengit terhadap kesultanan Moghul. Tahun 1707
merupakan akhir pemerintahan Aungrazib yang tutup mata pada usia 90 tahun.
Kekuasaan Aungrazib merupakan antiklimaks pemerintahan Moghul di India.
Masa sesudahnya, kekuasaan Moghul terus mengalami kemunduran. Konflik
saudara dari anak-anak Aungrazib menyebabkan kekuatan negara kian keropos.
Apalagi pada masa pemerintahan Aungrazib, bangsa-bangsa Barat sudah giat
melakukan perjalanan ke timur. Inggris adalah salah satu bangsa barat yang

berhasil menduduki Surat, pelabuhan di Gujarat pada masa pemerintahan
Aungrazib. Inilah cikal bakal kolonialisme dan imperialisme Barat di India yang
akan mempengaruhi babak baru perjalanan sejarah bangsa India. Aungrazib
menghidupkan kembali jizya yang pernah dicabut oleh Sultan Akbar, dan mela
kukan sikap keras terhadap orang-orang Hindu Dinasti Moghul pasca
pemerintahan Aurangzib (1707-1857) Setelah meninggalnya Aurangzib situasi
Dinasti Moghul semakin menunjukkan tanda-tanda keruntuhan, sementara
kelompok Maratha justru menunjukkan kekuatannyabaik dalam menggalang
kekuatan maupun luas wilayah.7

6 Richard Symons. 1951. Pembinaan Pakistan. Jakarta: Balai Pustaka.

7 Amal Hamzah.1952. Dunia Sekitar Kita, Pakistan Sebuah Negara Islam Muda. Jakarta:
Djambatan. Hlm.19

7

Tiga keturunan Aungrazib yakni Muazzam, Azzam, dan Kambakhsh saling
berselisih memperebutkan warisan. dinasti kerajaan. Muazzam ternyata lebih kuat
dan berhasil menobatkan diri sebagai penerus Moghul dengan gelar Sultan

Bahadur Shah/Muhammad Syah (1707-1712 M). Kepemimpinan Sultan Bahadur
Shah menghadapi keadaan kerajaan yang sulit untuk dikendalikan. Beberapa
pemberontakan menggoyang eksistensi Moghul, termasuk pemberontakan kaum
Sikh sebagai kelompok ‘agama’ baru yang merupakan sinkritisme Hindu dan
Islam. Secara politik sampai dengan keruntuhannya, kesultanan Moghul tinggal
berusaha mempertahankan eksistensinya. Para sultan yang berkuasa tidak mampu
menyatukan kerajaan. Kerajaan-kerajaan berusaha melepaskan diri darikekuasaan
Moghul. Konflik keluarga kerajaan terus memperlemah kekuasaan dan
mendorong gerakan desintegrasi terus menjalar.
Sepeninggal Sultan Bahadur Shah (1712) terjadi perebutan kekuasaan oleh
empat putranya. Jahamdar Shah berhasil naik tahta kerajaan selama 11 bulan,
karena pada tahun 1713 ia dibunuh keponakannya bernama Farukhsiyar yang
kemudian berhasil naik tahta hingga tahun 1719. Para sultan yang memerintah
sampai dengan tahun 1761 adalah Sultan Muhammad Shah, Ahmad Shah, dan
Alamgir II. Sementara kerajaan-kerajaan merdeka terus berdiri sendiri seperti
Hydrabad, Quth, dan Bengala. Dengan begitu kekuataan kesultanan Moghul
semakin lemah.
Bangsa Maratha adalah kelompok yang paling diuntungkan dengan situasi
demikian. Mereka juga telah berhasil membangun kekuatan dan sistem
pemerintahan yang lebih rapi. Sedikit-demi sedikit daerah yang dahulu dikuasai

kesultanan Moghul direbutnya, seperti Gujarat dan Malwa. Pada tahun 1758
Punjab telah berhasil dikuasai Maratha, yang artinya Delhi sebagai pusat
kekuasaan Moghul tinggal menunggu waktu saja. Dalam keadaan yang semakin
kacau, para raja Islam mulai sadar untuk melakukan persatuan melawan Maratha.
Para raja Islam bersekutu dan meminta bantuan
Sultan Ahmad Shah Durrani dari Afghanistan. Pada tahun 1760 Maratha
telah menyerang Delhi dan terus bergerak ke utara. Pada tahun 1761 pecah
pertempuran di dekat kota Panipat antara pasukan Maratha dengan pasukan

8

gabungan kerajaan IslamIndia dan tentara Sultan Ahmad Shah Durrani. Tentara
Maratha tidak kuasa menghadapi gabungan tentara Islam yang sangat tangguh.
Sebanyak 200.000 tentara Maratha tewas dari seluruhnya yang berjumlah
300.000. Perang tersebut merupakan klimaks perlawanan Maratha terhadap kera
jaan Islam di India, karena mereka tidak lagi berani mengusik kekuasaan Moghul
di India.
Keberhasilan menangkis perlawanan bangsa Maratha tidak serta merta
membawa dinasti Moghul dalam kejayaan kembali. Kerajaan-kerajaan Islam yang
semula bergabung melawan Maratha kembali melakukan rutinitasnya sebagai
kerajaan yang berdiri sendiri. Tidak ada upaya nyata dalam menyatukan berbagai
kerajaan tersebut. Dinasti Moghul tetap masih ada, tetapi layaknya sebagai macan
ompong yang tidak lagi memiliki wibawa.
Masa Kejayaan
Raja-raja besar Mughal sepeninggalan Babur tahun 1530 M, tahta kerajaan
Mughal diteruskan oleh anaknya yang bernama humayun. Walaupun Babur telah
berhasil menegakkan Mughal dari serangan musuh, namun humayun tetap saja
menghadapi tantangan ia berhasil meredam pemberontakan Bahadursyah, sang
penguasa

Gujarat,

yang

bermaksud

melepaskan

diri

dari

Delhi.

Pada tahun 1540 M Humayun mengalami kekalahan dalam peperangan yang
dilancarkan oleh Syar Khan, kemudian ia melarikan diri ke Persia, yang mana
pada saat itu Persia dipimpin oleh penguasa Safawiyah yang bernama Tahmasp.
Setelah 15 tahun menyusun kekuasaanya Humayun menegakkan kembali
kekuasaan Mughal, setahun kemudian Humayun meninggal dunia akibat terjatuh
dari tangga perpustakaanya, Din Panah.8
Selanjutnya Humayun digantikan anaknya yaitu Akbar yang berusia 14
tahun, karena ia masih muda maka urusan kekuasaan diserahkan pada Bairam

8 Syeh Mahmudunnasir, Islam, Konsepsi dan Sejarahnya, Hal. 253

9

Khan, seorang Syi’i. Pada masa Akbar inilah kerajaan Mughal mencapai
keemasannya.9
Setelah Akbar dewasa, Akbar berusaha menyingkirkan Bairamhan yang sudah
mempunyai pengaruh sangat kuat dan terlampau memaksakan aliran Syi’ah. Dan
Bairahman mengarakan pemberontakan pada tahun 1561 M, tetapi tetap bisa
dikalahkan oleh Akbar.
Keberhasilan ekspansi militer Akbar menandai berdirinya Mughal sebagai
kerajaan yang besar, karena dua gerbang India yaitu Abul dan kota Kandahar
dikuasai oleh Akbar. Kemajuan yang telah dicapai oleh Akbar dapat dipertahankan
oleh tiga sultan berikutnya, yaitu Jhangir (1605-1628 M), Syah Jehan (1628-1658
M) dan Hindu (1658-1707 M). Ketiganya merupakan raja-raja besar Mughal yang
didukung

oleh

kekuatan

militer

yang

sangat

besar.

9)

Era kemaha-rajaan Mughal berlangsung dari tahun 1526 M (era dinasti Babur)
sampai sekitar tahun 1707 M (dinasti Awramzib). Demikian makmur dan kayanya
para maha raja ini, bisa dikatakan bahwa antara abad ke-16 sampai abad ke-17,
India mengontrol sekitar seperempat ekonomi global.
Duta besar inggris pada tahun 1616 M, sir Tomas Sir Thomas Ru, dalam
siratnya menggambarkan kekayaan raja Jahangir (1569-1627 M) begitu
melimpahnya sampai-sampai ia menyebutnya sebagai “kekayaan dunia”. Jahangir
pribadi saat itu memiliki setidaknya 37,8 kg berlian (paling kecil 2,5 karat),300 kg
mutiara, 50 kg batu mirah, dan 125 kg batu zamrut. Kehidupan berlimpah para
maha raja juga tercermin dari peralatan sehari-hari, seperti perangkat makan dan
minum, bahkan alat-alat perang (bayangkan sebuah perisau perang bertaburan
emas dan permata, apa tidak sayang dipakai untuk berperang. Pujangga India
Rabindranath

Tagore,

bahkan

melukiskan

kekagumannya

pemerintahan Syeh Jehan–khususnya pada maha Tajmahal.10
Perkembangan Peradaban
9
K. Ali, Sejarah Islam (Tarikh Pramodrn), hal. 353

terhadap

era

10

Bidang Keilmuan
Kemajuan di bidang keilmuan yang sangat menonjol pada saat itu
antara lain adalah pada masa Aurangzib, yaitu munculnya seorang
sejarawan yang bernama Abu Fadzel dengan karyanya Akhbar nameh dan
aini Akhbar yang memaparkan sejarah kerajaan Mughal berdasarkan figur
pemimpinnya .Kemudian, di bidang kedokteran di antranya adalah Dara
Sukhuh yang mengarang buku kedokteran Dara Sukhuh, yang merupakan
engkiklopedi medis besar akhir dalam Islam. Ia juga dikenal sebagai
seorang sufi pengikut Vedanta. Ilmu medis Islam terus berkembang di
India sepanjang abad 12 H atau 18 M seperti skala dedokteran yang dibuat
oleh Muhammad Akbarsyah al Zani dari Shiraz. Dengan kehadirannya,
medis India atau Islam yang merupakan ilmu medis berbentuk filosofi
ilmu medis (memakai pendekatan kepada Allah) hidup bersaing dengan
ilmu medis modern Eropa. Jasa tidak dapat dilupakan dari hasil karya
putra Syah Jehan, namanya Auranzeb ialah membukukan hukum Islam
mengenai soal Mu’amalat. Usaha kodifikasi ini dinamakan “Ahkam Alam
Giriyah” menurut gelaran yang dipakainya.11

Bidang Politik dan Administrasi Pemerintahan
1. Perluasan wilayah dan konsolidasi kekuatan. Usaha ini berlangsung
hingga masa pemerintahan Aurangzeb.
2. Pemerintahan daerah dipegang oleh seorang Sipah Salar (kepala
komandan), sedang sub-distrik dipegang oleh Faujdar (komandan).
10

http://sabdakhairuss.blogspot.com
11
Ibid

11

Jabatan-jabatan sipil juga diberi jenjang kepangkatan yang bereorak
kemiliteran. Pejabat-pejabat itu memang diharuskan mengikuti latihan
Kemiliteran.
3. Akbar menerapkan politik toleransi universal (sulakhul). Dengan politik
ini, semua rakyat India dipandang sama. Mereka tidak dibedakan karena
perbedaan etnis dan agama. Politik ini dinilai sebagai model toleransi yang
pernah dipraktekkan oleh penguasa Islam.
4. Pada Masa Akbar terbentuk landasan institusional dan geografis bagi
kekuatan imperiumnya yang dijalankan oleh elit militer dan politik yang
pada umumnya terdiri dari pembesar-pembesar Afghan, Iran, Turki, dan
Muslim Asli India. Peran penguasa di samping sebagai seorang panglima
tentara juga sebagai pemimpin jihad.12
5. Para pejabat dipindahkan dari sebuah jagir kepada jagir lainnya untuk
menghindarkan mereka mencapai interes yang besar dalam sebuah
wilayah tertentu. Jagir adalah sebidang tanah yang diperuntukkan bagi
pejabat

yang

sedang

berkuasa.

Dengan

demikian

tanah

yang

diperuntukkan tersebut jarang sekali menjadi hak milik pejabat, kecuali
hanya hak pakai.
6. Wilayah imperium juga dibagi menjadi sejumlah provinsi dan distrik yang
dikelola oleh seorang yang dipimpin oleh pejabat pemerintahan pusat
untuk

mengamankan

pengumpulan

pajak

dan

untuk

mencegah

penyalahgunaan oleh kaum petani.
Sultan Akbar mengarahkan apa yang dinamakan politik sulakhul (toleransi
universal). Dengan politik ini semua rakyat India dipandang sama. Mereka tidak
dibedakan karena perbedaan etnis dan agama.
12
Syeh Mahmudunnasir, Islam, Konsepsi dan Sejarahnya, hal. 368

12

Bidang Ekonomi
1. Terbentuknya sistem pemberian pinjaman bagi usaha pertanian.
2. Adanya sistem pemerintahan lokal yang digunakan untuk mengumpulkan
hasil pertanian dan melindungi petani. Setiap perkampungan petani
dikepalai oleh seorang pejabat lokal, yang dinamakan muqaddam atau
patel, yang mana kedudukan yang dimilikinya dapat diwariskan,
bertanggungjawab kepada atasannya untuk menyetorkan penghasilan dan
menghindarkan tindak kejahatan. Kaum petani dilindungi hak pemilikan
atas tanah dan hak mewariskannya, tetapi mereka juga terikat
terhadapnya.13
3. Sistem pengumpulan pajak yang diberlakukan pada beberapa provinsi
utama pada imperium ini. Perpajakan dikelola sesuai dengan system zabt.
Sejumlah pembayaran tertentu dibebankan pada tiap unit tanah dan harus
dibayar secara tunai. Besarnya beban tersebut didasarkan pada nilai ratarata hasil pertanian dalam sepuluh tahun terakhir. Hasil pajak yang
terkumpul dipercayakan kepada jagirdar, tetapi para pejabat lokal yang
mewakili

pemerintahan

pusat

mempunyai

peran

penting

dalam

pengumpulan pajak. Di tingkat subdistrik administrasi lokal dipercayakan
kepada seorang qanungo, yang menjaga jumlah pajak lokal dan yang
melakukan pengawasan terhadap agen-agen jagirdar, dan seorang
chaudhuri, yang mengumpulkan dana (uang pajak) dari zamindar.
Perdagangan dan pengolahan industri pertanian mulai berkembang. Pada
asa Akbar konsesi perdagangan diberikan kepada The British East India
Company (EIC) -Perusahaan Inggris-India Timur- untuk menjalankan
usaha perdagangan di India sejak tahun 1600. Mereka mengekspor katun

13
http://nasirsalo.blogspot.com

13

dan busa sutera India, bahan baku sutera, sendawa, nila dan rempah dan
mengimpor perak dan jenis logam lainnya dalam jumlah yang besar.14
Bidang Agama
1. Pada masa Akbar, perkembangan agama Islam di Kerajaan Mughal
mencapai suatu fase yang menarik, di mana pada masa itu Akbar
memproklamasikan sebuah cara baru dalam beragama, yaitu konsep Din-iIlahi. Karena aliran ini Akbar mendapat kritik dari berbagai lapisan umat
Islam. Bahkan Akbar dituduh membuat agama baru. Pada prakteknya,
Din-i-Ilahi bukan sebuah ajaran tentang agama Islam. Namun konsepsi itu
merupakan upaya mempersatukan umat-umat beragama di India.
Sayangnya, konsepsi tersebut mengesankan kegilaan Akbar terhadap
kekuasaan dengan symbol-symbol agama yang di kedepankan. Umar
Asasuddin Sokah, seorang peneliti dan Guru Besar di Fakultas Adab UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta menyamakan konsepsi Din-i-Ilahi dengan
Pancasila di Indonesia. Penelitiannya menyimpulkan, “Din-i-llahi itu
merupakan Pancasilanya bangsa Indonesia.
2. Perbedaan kasta di India membawa keuntungan terhadap pengembangan
Islam, seperti pada daerah Benggal, Islam langsung disambut dengan
tangan terbuka oleh penduduk terutama dari kasta rendah yang merasa
disiasiakan dan dikutuk oleh golongan Arya Hindu yang angkuh. Pengaruh
Parsi sangat kuat, hal itu terlihat dengan digunakanya bahasa Persia
menjadi bahasa resmi Mughal dan bahasa dakwah, oleh sebab itu
percampuran budaya Persia dengan budaya India dan Islam melahirkan
budaya Islam India yang dikembangkan oleh Dinasti Mughal.

14

Op.Cit hal. 356-357

14

3. Berkembangnya aliran keagamaan Islam di India. Sebelum dinasti
Mughal, muslim India adalah penganut Sunni fanatik. Tetapi penguasa
Mughal memberi tempat bagi Syi’ah untuk mengembangkan pengaruhnya.
4. Pada masa ini juga dibentuk sejumlah badan keagamaan berdasarkan
persekutuan terhadap mazhab hukum, thariqat Sufi, persekutuan terhadap
ajaran Syaikh, ulama, dan wali individual. Mereka terdiri dari warga Sunni
dan Syi’i.
5. Pada masa Aurangzeb berhasil disusun sebuah risalah hukum Islam atau
upaya kodifikasi hukum Islam yang dinamakan fattawa alamgiri.
Kodifikasi ini menurut hemat penulis ditujukan untuk meluruskan dan
menjaga syari’at Islam yang nyaris kacau akibat politik Sulakhul dan Dini- Ilahi.15

5. Bidang Seni dan Budaya
Bersamaan dengan majunya bidang ekonomi, bidang seni dan budaya juga
berkembang. Karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair
istana, baik yang berbahasa persia maupun yang berbahasa India. Penyair India
yang terkenala adalah Malik Muhammad Jayazi, seorang sastrawan sufi yang
menghasilkan karya besar patmafat, sebuah karya alegoris yang mengandung
pesan kebajikan jiwa manusia.16
Karya seni yang masih dapat dinikmati sekarang dan merupakan karya
seni terbesar yang dicapai kerajaan Mughal adalah karya-karya arsitektur yang

15
Op.Cit, http://nasirsalo.blogspot.com

16
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, hal 150

15

indah dan mengagumkan. Pada masa akbar dibangun istana Fapkur Sikri di Sikri,
vila dan masjid-masjid yang indah.17
Pada masa Syah Jehan dibangun masjid yang berlapiskan mutiara dan
Tajmahal di Agra, mejid raya Delhi dan istana indah dilghare. Dalam bidang karya
seni dan budya yang sudah dihsilkan kerajaan Mughal antara lain :
1. Munculnya beberapa karya sastra tinggi seperti Padmavat yang
mengandung pesan kebajikan manusia gubahan Muhammad Jayazi,
seorang penyair istana. Abu Fadhl menulis Akhbar Nameh dan Aini Akbari
yang berisi sejarah Mughal dan pemimpinnya.
2. Kerajaan Mughal termasuk sukses dalam bidang arsitektur. Taj mahal di Agra
merupakan puncak karya arsitektur pada masanya, diikuti oleh Istana
Fatpur Sikri peninggalan Akbar dan Mesjid Raya Delhi di Lahore. Di kota
Delhi Lama (Old Delhi), lokasi bekas pusat Kerajaan Mughal, terdapat
menara Qutub Minar (1199), Masjid Jami Quwwatul Islam (1197), makam
Iltutmish (1235), benteng Alai Darwaza (1305), Masjid Khirki (1375),
makam Nashirudin Humayun, raja Mughal ke-2 (1530-1555). Di kota
Hyderabad, terdapat empat menara benteng Char Minar (1591). Di kota
Jaunpur, berdiri tegak Masjid Jami Atala (1405).
3. Taman-taman kreasi Moghul menonjolkan gaya campuran yang harmonis
antara Asia Tengah, Persia, Timur Tengah, dan lokal. 18)

Masa Suram dan Kemunduran
Mughal sudah mengalami masa keemasan selama setengah abad, para pelanjut
Hindu tidak sanggup mempertahankan kebesaran yang telah dibangun oleh sultan17

Ibid, hal 150-151

16

sultan sebelmnya. Kekuasaan politiknya menjadi merosot akibat tahta
kepemimpinannya dijadikan rebutan, sehinnga terjadi separatis Hindu, konflikkonflik yang berkepanjangan ini mengakibatkan pengawasan daerah-daerah
menjadi lemah dan satu persatu melepaskan loyalitasnya dari pemerintah pusat.
Kemudian pada pemerintahan Syeh Alam (1760-1806 M) kerajaan Mughal
diserang oleh pasukan afganistan yang dipimpin oleh Ahmad Khan Turanni.
Kekalahan Mughal dari serangan ini berakibat jatuhnya Mughal pada kedalam
kekuasaan Afgan. Ketika kerajaan Mughal dalam keadaan lemah, Inggris semakin
kuat posisinya, tidak saja dalam perdagangan, tapi juga dalam bentuk politik
dengan dibentuknya EIC (The East India Timur Compani). Militer Inggris
berhasil menekan Syekh alam sehingga melepaskan wilayah kuth, bengal kepada
Inggris. Selanjutnya sultan akbar 2 (1806-1837 M). Pengganti ayahnya
memberikan konsensi pada EIC untuk mengembangkan perdagangan di India
sebagaimana yang di inginkan pihak Inggris dengan syarat perusahaan Inggris
menjamin kehidupan raja dan pihak istana. Berbeda dengan ayahnya bahadur
Syakh, menentang isi perjanjian yang telah disepakati oleh ayahnya itu sehingga
menimbulkan konflik antara Bahadur Syah dengan pihak Inggris. Ketika pihak
Inggris mengalami kerugian dan harus tetap menjamin kehidupan raja dan
keluarga istana, maka Inggris memungut pajak yang tinggi terhadap rakyat,
sehingga hal ini menimbulkan. Sepeninggalan Aurangzeb pada 1707 M,
kesultanan mughal mulai menunjukkan tanda-tanda kemunduran karena generasi
pemimpin selanjutanya sangat lemah. Kemunduran ini ditandai dengan konflik di
kalangan keluarga kerajaan, yang intinya adalah saling berebut kekuasaan.
Keturunan Babur hampir semuanya memiliki watak yang keras dan ambisius,
sebagaimana nenek moyang mereka yaitu Timur Lenk yang juga memiliki sifat
demikian.
Ketika Jehangir menggantikan Abbas I, mendapat tentangan dari saudaranya,
Khusraw yang juga ingin tampil sebagai penguasa Mughal. Lalu saat Syah Jihan
menggantikan Jehangir, giliran ibu tiri beliau yang menentang karena ingin
anaknya yaitu Khurram , menggantikan Jehangir. Begitu pun saat Syah Jihan
mulai mendekati ajalnya, anak-anak Syah Jihan diantaranya Aurangzeb, Dara

17

siqah, Shujah, dan Murad Bakhs saling berebut kekuasaan hingga menyebabkan
perang saudara yang berkepanjangan.18
Faktor lainnya yang sangat berpengaruh adalah serangan dari kerajaan atau
kekuatan luar. Serangan ini mulanya dilakukan oleh kerajaan Safawi di persia
yang memperebutkan wilayah Qandahar. Pada 1622 m, daerah ini berhasil
dikuasai oleh Safawi. Pada 1739 M, Nadir Syah dari Safawi menyerbu Mughal
dengan alasan bahwa Mughal tidak mau menerima duta bangsa yang dikirim
olehnya. Lalu disusul ketegangan dengan Afganistan pada masa pemerintahan
Muhammad Syah, kerajaan Mughal mendapat serangan dari suku afgan yang
dipimpin oleh Ahmad Syah. Pada 1748 ahmad Syah berhasil menguasai Lahore.
Pemberontakan Hindu juga turut memperkeruh suasana. Hindu yang merupakan
mayoritas di sana, tidak senang menjadi warga kelas dua dibandingkan islam yang
menjadi warga kelas satu padahal jumlahnya minoritas. Hal ini menimbulkan
banyak sekali pemberontakan yang membuat repot kerajaan Mughal terlebih
disaat

yang

hampir

bersamaan

muncul

pula

tekanan

dari

Inggris.

Keruntuhan Mughal juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, dimana kemunduran
politik negeri ini sangat menguntungkan bangsa-bangsa barat untuk menguasai
jalur perdagangan . Persaingan diantara mereka akhirnya dimenangi oleh Inggris
yang kemudian untuk memperkuat pengaruhnya, mendirikan EIC (East India
Company). Dengan mendatangkan pasukan kerajaan inggris untuk mengamankan
dan mestabilkan wilayahnya. Menyadari kekuatan Mughal semakin menurun,
maka Syah Alam membuat perjanjian dengan Inggris, dimana ia menyerahkan
Oudh, Bengal dan Orisa kepada inggris. Monopoli Inggris yang sangat otoriter
dan cenderung keras, membuat rakyat Mughal yang muslim maupun Hindu,
bersama-sama mengadakan pemberontakan. Akan tetapi dapat dikalahkan
walaupun dalam serangan itu, pasukan Hindu yang memulainya, akan tetapi
Inggris melihat umat islam dan Bahadur Syah II, ikut campur dalam penyerangan
itu. Maka sebagai hukumannya, inggris memporak-porandakan wilayah Mughal
18
http://sabdakhairuss.blogspot.com

18

dengan kekuatan senjatanya yang selangkah lebih maju dibandingkan pasukan
Mughal dan Hindu. Masjid dan Candi menjadi sasaran penghancuran. Bahdaur
sendiri di usir dari istana pada 1858 M, maka sejak saat itu berakhirlah kekuasaan
kerajaan Mughal di India dan digantikan oleh imperialisme Inggris.

Kesimpulan

1. Dari

pembahasan

makalah

ini

dapat

disimpulkan

bahwa

:

Kerajaan Mughal berdiri pada periode pertengahan. Setelah masa pertengahan

19

usai, muncul tiga kerajaan besar yang dapat membangun kembali kemajuan
umat Islam. Di antara kerajaan besar tersebut adalah kerajaan Mughal. Ketiga
kerajaan ini sudah dapat dikategorikan sebagai negara adikuasa pada zaman
itu. Karena kebesaran kerajaan tersebut sudah mampu menguasai
perekonomian, politik serta militer dan mampu mengembangkan kebudayaan
yang monumental.
2. Era kemaha-rajaan Mughal berlangsung dari tahun 1526 M (era dinasti
Babur) sampai sekitar tahun 1707 M (dinasti Awramzib). Demikian makmur
dan kayanya para maha raja ini, bisa dikatakan bahwa antara abad ke-16
sampai abad ke-17, India mengontrol sekitar seperempat ekonomi global.
Duta besar inggris pada tahun 1616 M, sir Tomas Sir Thomas Ru, dalam
siratnya menggambarkan kekayaan raja Jahangir (1569-1627 M) begitu
melimpahnya sampai-sampai ia menyebutnya sebagai “kekayaan dunia”.
3. Kemunduran Kerajaan Mughal ditandai dengan konflik di kalangan keluarga
kerajaan, yang intinya adalah saling berebut kekuasaan. Keturunan Babur
hampir semuanya memiliki watak yang keras dan ambisius, sebagaimana
nenek moyang mereka yaitu Timur Lenk yang juga memiliki sifat demikian.
Ketika Jehangir menggantikan Abbas I, mendapat tentangan dari saudaranya,
Khusraw yang juga ingin tampil sebagai penguasa Mughal. Lalu saat Syah
Jihan menggantikan Jehangir, giliran ibu tiri beliau yang menentang karena
ingin anaknya yaitu Khurram , menggantikan Jehangir. Begitu pun saat Syah
Jihan mulai mendekati ajalnya, anak-anak Syah Jihan di antaranya
Aurangzeb, Dara siqah, Shujah, dan Murad Bakhs saling berebut kekuasaan
hingga menyebabkan perang saudara yang berkepanjangan.

DAFTAR PUSTAKA
Amal Hamzah.1952. Dunia Sekitar Kita, Pakistan Sebuah Negara Islam
Muda. Jakarta: Djambatan. Hlm.19

20

Ali, K., 2000. Tarikh Sejarah Islam Pra Modern, Terj. Jakarta: Srigunting
Mahmudunnasir, Syed. 2005. Islam Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung:
Rosdakarya
Nasution, Harun. 1985 Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. jilid Ibid.,
Jakarta:UI Press
Nasution, Harun. 1991. Pembaharuan dalam Islam, Sejarah pemikiran
dan Gerakan, Jakarta: Bulan Bintang
ODP Sihombing. 1953. India, Sejarah dan Kebudayaannya. Bandung: W.
Van Hoeve
Richard Symons. 1951. Pembinaan Pakistan. Jakarta: Balai Pustaka.
Tuti Nuriah Erwin. 1990. Asia Selatan dalam Sejarah. Jakarta : Lembaga
Penerbit Universitas Indonesia.
Yatim, Badri, 2000. Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Rajagrafindo
Persada,
http://lppbi-fiba.blogspot.com
http://nasirsalo.blogspot.com