5 ARTIKEL TENTANG MASALAH SOSIAL Artikel

5 ARTIKEL TENTANG MASALAH SOSIAL

Artikel 1
Masalah sosial
Pengertian
Masalah sosial adalah ketidaksesuaian antara unsur-unsur
dalam kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan
hidupnya kelompok sosial atau menghambat terpenuhinya
keinginan-keinginan pokok para warga kelompok sosial,
sehingga menyebabkan rusaknya ikatan sosial.
Klasifikasi Masalah Sosial
- Faktor-faktor ekonomis
- Biologis
- Bio-psikologis
- kebudayaan
Masalah-Masalah Sosial yang penting
- Kemiskinan
- Kejahatan
- Disorganisasi keluarga
- Masalah generasi muda
- Peperangan

- Pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat
- Masalah kependudukan
- Masalah lingkungan
- Birokrasi, dan lain-lain

Artikel 2
Permasalahan Umum Kesehatan Anak
Usia Sekolah
Usia anak adalah periode yang sangat menentukan
kualitas seorang manusia dewasa nantinya. Saat ini masih
terdapat
perbedaan
dalam
penentuan
usia
anak.
Menurut UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak

dan WHO yang dikatakan masuk usia anak adalahsebelum
usia 18 tahun dan yang belum menikah. American

Academic
of
Pediatric
tahun
1998
memberikan
rekomendasi yang lain tentang batasan usia anak yaitu
mulai dari fetus (janin) hingga usia 21 tahun. Batas usia
anak tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan fisik
dan psikososial, perkembangan anak, dan karakteristik
kesehatannya. Usia anak sekolah dibagi dalam usia
prasekolah, usia sekolah, remaja, awal usia dewasa hingga
mencapai tahap proses perkembangan sudah lengkap.
Orang tua dan guru adalah sosok pendamping saat anak
melakukan aktifitas kehidupannya setiap hari. Peranan
mereka sangat dominan dan sangat menentukan kualitas
hidup anak di kemudian hari. Sehingga sangatlah penting
bagi
mereka
untuk

mengetahui
dan
memahami
permasalahan dan gangguan kesehatan pada anak usia
sekolah yang cukup luas dan kompleks
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Sekolah
Pengertian tumbuh kembang anak sebenarnya mencakup
2 hal kondisi yang berbeda tetapi saling berkaitan dan
sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan
adalah
berkaitan
dengan
masalah
perubahan dalam besar, jumlah, ukuran dan dimensi
tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur
dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang dan
keseimbangan metabolik.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks

dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai
hasil dari proses pematangan. Hal ini menyangkut adanya
proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ dan system organ yang berkembang sedemikian
rupa sehingga masing masing dapat memenuhi fungsinya.
Termasuk
di
dalamnya
adalah perkembangan
emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi
dengan lingkungannya.
Pertumbuhan berdampak terhadap aspek fisik sedangkan
perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi
organ dan individu. Kedua kondisi tersebut terjadi sangat
berkaitan dan saling mempengaruhi dalam setiap anak.

Artikel 3
Bahaya Merokok Bagi Perempuan Lebih
Tinggi
Jumlah perokok Indonesia sekitar 60 juta dan jumlah

perokok perempuan di perkirakan 2,1 juta. Sejauh ini
memang lebih banyak pria, tapi tiap tahun jumlah perokok
wanita terus meningkat.
Prevalensi jumlah perokok perempuan pada tahun 2001
adalah 1,3 persen dan naik menjadi 4,5 persen pada tahun
2004, menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional 2004 dalam
Fakta Tembakau Indonesia. Tahun ini diperkirakan 5
persen perempuan di Indonesia yang merokok.
Makin
tingginya
jumlah
wanita
perokok
tentu
memprihatikan. Menurut Menteri Kesehatan, Endah
Rahayu, hal itu disebabkan antara lain oleh kampanye
pencitraan dari industri tembakau. Karena itu tema
peringatan Hari Anti Tembakau Sedunia tahun ini
mengambil tema Perempuan dan Masalah Merokok.
Selain menjadi perokok aktif, ternyata jauh lebih banyak

wanita yang menjadi perokok pasif. Diperkirakan 65,6 juta
wanita dan 43 juta anak-anak di Indonsia terpapar asap
rokok. Hal ini terjadi karena 91 persen perokok merokok di
rumah, tidak jauh dari istri dan anak-anak. Padahal,
bahaya perokok pasif sama dengan perokok aktif.
Seorang wanita akan menjadi calon ibu. Bayi yang lahir dari ibu perokok
beresiko mengalami cacat janin, berat badan lahir rendah, bahkan
gangguan jiwa. Rokok mengandung ribuan racun yang dapat mengancam
keselamatan janin, karena itu ibu yang merokok saat hamil sama dengan
meracuni janin dengan sengaja.
Merokok juga menjadi pemicu berbagai penyakit, seperti
kanker paru, kanker mulut rahim, serangan jantung, atau
asma. Penelitian menunjukkan, wanita perokok yang
menggunakan pil KB beresiko terkena serangan jantung,
stroke, dan penyumbatan pembuluh darah 10 kali lebih
besar dari yang bukan perokok.
Kebiasaan merokok kerap disepelekan, padahal bahaya
yang ditimbulkan oleh rokok sangat nyata. Oleh karena

itu, kini saatnya untuk keluar dari jeratan asap, baik

sebagai perokok aktif juga pasif.(kompas).

Artikel 4
Ciri-ciri Orang Terkena HIV
Jakarta, Penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah
penyakit yang paling ditakuti karena belum ada vaksin atau obat yang
bisa menyembuhkannya. Kenali gejala dari HIV untuk melakukan deteksi
dini.

Virus yang mematikan ini akan menyerang sistem
kekebalan yang membuat tubuh kehilangan kemampuan
untuk melawan penyakit, sehingga tubuh lebih rentan
terhadap berbagai penyakit.
Jika gejala ini tidak segera diobati, maka bisa
menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency
Syndrome) yang merupakan penyakit mematikan. AIDS
timbul sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV di
dalam tubuh manusia.
Gejala-gejala yang muncul dari HIV bisa mempengaruhi
seseorang secara bertahap. Setelah virus memasuki

tubuh, maka virus akan berkembang dengan cepat.
Virus ini akan menyerang limfosit CD4 (sel T) dan
menghancurkan sel-sel darah putih sehingga
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Setiap tahapan
dari infeksi akan menunjukkan gejala yang berbeda.
Tahap awal dari infeksi virus ini biasanya tidak
menunjukkan tanda-tanda atau gejala apapun, gejala baru
akan muncul setelah dua sampai empat minggu setelah
terinfeksi. Seseorang bisa mengeluh mengalami sakit
kepala yang berat dan persisten disertai dengan demam.
Seperti dikutip Menshealth.about.com, Kamis (10/6/2010)
ketika seseorang terinfeksi maka gejala awal yang muncul
terkadang mirip dengan flu atau infeksi virus sedang.
Gejala dan tanda awal dari HIV termasuk demam, sakit kepala, kelelahan,
mual, diare dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak atau
pangkal paha.
Gejala-gejala ini hampir sama dengan infeksi virus lainnya.
Karena itu banyak orang yang terinfeksi HIV tidak

menyadari bahwa dirinya sudah terinfeksi hingga

bertahun-tahun sehingga mencapai stadium lanjut.
Pusat pengendalian penyakit (Center for Disease
Control/CDC) mengungkapkan ada beberapa gejala yang
menunjukkan stadium lanjut dari HIV yaitu:
1. Kehilangan berat badan dengan cepat tanpa adanya
alasan
2. Batuk kering
3. Demam berulang atau berkeringat saat malam hari
4. Kelelahan
5. Diare yang lebih dari seminggu
6. Kehilangan memori
7. Depresi dan juga gangguan saraf lainnya.
Salah satu cara untuk mendeteksinya adalah dengan
mengukur jumlah sel-sel darah putih, karena biasanya
seseorang dengan HIV akan memiliki jumlah sel darah
putih yang kecil.
HIV bukan merupakan penyakit yang mudah untuk
didiagnosis, ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu
kenali gejala yang ada dan melakukan pemeriksaan ke
dokter.

HIV disebabkan kebanyakan karena perilaku gonta ganti
pasangan seks tanpa menggunakan kondom atau orangorang yang memakai narkoba karena gantian
menggunakan jarum suntik.
HIV menular melalui:
1. Hubungan kelamin dan hubungan seks oral atau melalui
anus
2. Transfusi darah
3. Penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui
injeksi obat dan dalam perawatan kesehatan
4. Antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran
dan masa menyusui.

Artikel 5
5 Akibat Tubuh Kurang Tidur
Tidur yang cukup itu sangat penting. Karena pada saat kita
tertidur, sel-sel tubuh yang rusak akan diganti. Nah bagaimana dengan

yang tidurnya kurang atau yang mempunyai gangguan tidur? Hal ini
tentunya akan berakibat buruk terhadap tubuh kita. Memang tidak terjadi
secara langsung, akan tetapi perlahan tapi pasti tubuh akan mulai

memberikan sinyal-sinyal sebagai berikut:

1. Jadi “tulalit“
Waktu tidur Anda terpaksa terpangkas karena Anda harus
menyelesaikan laporan untuk si bos esok hari. Namun,
pada saat harus memberikan presentasi, Anda mendadak
lupa segala detail isi laporan. Saat kita sedang kelelahan,
hal yang wajar jika kita sering salah membedakan
informasi yang penting dan kurang penting.
Menurut Sean Drummond PhD, peneliti masalah tidur dari
University of California, San Diego, orang yang sedang
capek biasanya lebih mudah mengambil risiko dengan
harapan mendapat hasil maksimal. Padahal, hal itu justru
sering membuat rencana berantakan.
2. Selalu lapar
Penelitian menunjukkan, kurang tidur bisa mengganggu
kadar gula darah dan menyebabkan tubuh memproduksi
sedikit leptin, hormon pengendali nafsu makan, dan
menghasilkan lebih banyak ghrelin, kebalikan dari leptin.
Karena faktor perubahan biologis ini, tak heran jika Anda
masih merasa lapar meski baru menggasak semangkuk mi
ayam.
3. Gampang sakit
Ini adalah tanda yang paling sering dijumpai. Orang yang kekurangan
waktu tidur lebih rentan terkena infeksi. Berbagai penelitian
menunjukkan, mereka yang cukup istirahat memiliki sistem imun yang
lebih kuat.
4. Gampang menangis
Jangan buru-buru menyalahkan gejala
pramenstruasi sebagai penyebab air mata Anda yang tibatiba mudah mengalir karena hal-hal sepele. Tanpa waktu
tidur yang cukup, emosi Anda cenderung menjadi tidak
stabil. Studi juga menunjukkan, saat kita kurang tidur, kita
lebih sering merasa sedih karena otak lebih banyak
menyimpan memori negatif ketimbang ingatan yang
membahagiakan. Tak heran jika orang yang kurang tidur
terlihat seperti orang depresi.
5. Ceroboh
Para ahli mengungkapkan, kurang tidur akan

membuat kemampuan motorik kita melambat dan kurang
gesit. Akibatnya, kita jadi sering gugup, menabrak atau
menumpahkan sesuatu. Hal itu disebabkan refleks kita
berkurang dan otak kita kurang fokus sehingga kita jadi
terlihat seperti orang ceroboh.