BESARAN UNTUK MENGUKUR GEMPA BUMI
BESARAN UNTUK MENGUKUR GEMPA BUMI
Besaran untuk mengukur gempa bumi, pada umumnya dipakai :
1.
Magnitude, adalah ukuran besar energi yang dilepaskan oleh
fokus atau hypocentre.
Skala magnitude dari Richter sering dipakai dan skala ini berguna
bagi para ahli seismologi.
2.
Intensitas, Adalah besar kecilnya getaran permukaan di tempat
konstruksi.
Secara kuantitatif intensitas gempa setempat dinyatakan dengan
percepatan permukaan dengan satuan gal (cm/dt2).
Skala ini digunakan bagi para inssinyur untuk pengaruhnya pada
konstruksi. Skala yang digunakan adalah skala Modified Mercalli
Intensity scale. (MMI)
Perkiraan hubungan kesetaraan Richter Mangnitude (M) dan
Modified Mercalli (MM).
M
richter
3
4
5
6
7
8
MM
II – III
IV – V
VI
VII – VIII
IX
X XI
Percepatan
permukaan max
0,003 g
0,010 g
0,030 g
0,10 g
0,30 g
1,000 g
Radius
pengaruh
25 km
50 km
100 km
200 km
400 km
700 km
UKURAN GEMPA
Ada dua macam ukuran gempa :
1. Besar energi yang dilepaskan sebagai gempa
2. Besar percepatan maximum permukaan tanah
BESAR ENERGI
Pelepasan energi pada sumber gempa diukur dengan skala RICHTER.
Log E = 11,4 + 1,5 R
E = Energi yang dilepaskan (erg / dyne–cm)
R = Skala Richter
Contoh : Diketahui gempa dengan 6 skala Richter, berarti energi yang
dilepaskan pada sumber gempa sebagai berikut :
1
Log E = 11,4 + 1,5 R
= 11,4 + 1,5. 6
= 20,4
E = 1020,4 = 2,512. 1020 erg
Berapa energi untuk 7 skala Richter ?
79.4.1020 erg
Berapa peningkatan energi untuk peningkatan 2 skala richter?
Pengaruh gempa dipermukaaan tanah tidak hanya di tentukan oleh
besar energi yang dilepaskan, akan tetapi juga oleh kedalaman atau
jarak sumber gempa (hypocentre).
Hubungan Magnitudo Dan Frekuensi Gempa Yang Tejadi
Menurut GuttenbergRichter :
Log N = A – b . M
N = frekuensi kejadian suatu gempa yang skala richternya M
untuk 1 tahun
Misal : dalam 1 tahun terjadi gempa dengan skala Richter sbb:
4 ; 5 ; 4 ; 3 ; 5 ; 2 ; 4
maka untuk magnitudo 4 pada skala richter jumlah kejadian gempa
adalah 3 kali, jadi N = 3
A dan b adalah konstanta gempa untuk suatu daerah gempa tertentu.
Misal : untuk pulau Jawa : A = 5.37 , b = 0.94
Jadi log N = 5.37 – 0.94 M
Hubungan A dan b dikemukakan oleh Kale dan Naran sbb:
A = 6.35 b – 1.41
Catatan : untuk seluruh indonesia log N = 7.30 – 0.94 M, jadi misalkan
kita menghitung frekuensi gempa dengan skala richter = 7, berarti :
Log N = 7.3 – 0.94 (7) = 0.72
N = 5.2 , ini berarti ada gempa kirakira 5 kali dalam setahun dan
untuk gempa dengan skala richter diatas 7, frekuensi gempa adalah 2
kali setahun.
PERCEPATAN MAKSIMUM PERMUKAAN TANAH
Ukuran gempa yang dapat langsung mempengaruhi struktur bangunan
ialah insensitas lokal gempa, yaitu besar (insensitas) percepatan
permukaan tanah di daerah lokasi gempa.
2
Rumus hubungan besar energi dan percepatan permukaan tanah (a)
maksimum.
1. Donovan (1973) : a = 1080.e
0,5R .(H+25)
1,32
2. Matuschka (1980) : a = 119.e 0,81R . (H+25)
1,15
a = percepatan maksimum permukaan tanah (cm/det2)
e = bilangan natural (2,718)
R = besar gempa skala Richter
H = jarak Hypocentre (km)
Hubungan percepatan permukaan tanah (a) dengan intensitas lokal
menurut skala MM (Modified Mercalli).
1
1
1
1
log a .I
atau log a . I
3
2
4
4
a = cm/det2
I = Skala MM
3
Diketahui :
Gempa di Flores tanggal 12 Desember 1992
Besar gempa = 6,8 skala Richter
Kedalaman sumber gempa = 36 km dari muka tanah
Jarak epicenter dari Maumere (pusat pencatatan gempa) = 30 km
Ditanyakan :
1.Percepatan maksimum permukaan tanah di Maumere ?
2.Besar kerusakan menurut skala MM ?
Penyelesaian :
1.Menentukan jarak hypocenter
Epicenter
30 km
Maumere /Seismograf
36 km
Jarak hypocenter (H) ?
FOCUS (hypocenter)
H 36 2 30 2 46,861 km
2. Menentukan Percepatan (Donovan) :
a = 1080.e0,5R. (H+25)1,32
= 1080.e0,5.(6,8). (46,861+25)1,32
= 115 cm/det2
Menentukan Percepatan (Matuscha) :
a = 119.e0,81R. (H+25)1,15
= 119.e0,81. (6,8). (46,851+25)1,15
= 216 cm/det2
Besar / tingkat kerusakan (MM) berdasarkan percepatan : dari
(Donovan)
1
1
1
1
log a .I
atau log a . I
3
2
4
4
1
1
log 115 .I I 7,68 MM
3
2
maka I = VII MM
1
1
log 115 . I I 7,24 MM
4
4
4
Besar kerusakan (MM) berdasarkan percepatan : dari a (Matuscha)
1
1
1
1
log a .I
atau log a . I
3
2
4
4
1
1
log 216 .I
I 8,50 MM
3
2
maka I = 8 MM
1
1
log 216 . I I 8,35 MM
4
4
Jadi besar kerusakan di Maumere :
Menurut percepatan tanah dari Donovan 7 MM
Menurut percepatan tanah dari Matuscha 8 MM
GELOMBANG GEMPA
Saat terjadi gempa, tanah permukaan mengalami gerakan karena
permukaan tanah bergelombang.
Gelombang utama :
1. Gelombang Primer (P), merupakan gelombang yang menjalar
longitudinal.
Memampat dan menggembung searah rambatannya. Kecepatan
antara 1,4 – 6,4 km/det.
2. Gelombang Sekunder (S), merupakan gelombang yang menjalar
tranversal.
Kecepatan ± 2/3 x kecepatan gelombang primer.
5
Kecepatan dari kedua gelombang berbeda, dari hasil rekaman
gempa dapat diperkirakan jarak sumber gempa berdasarkan
selisih waktu tiba gelombang tersebut.
Perkiraan jarak sumber gempa
Apabila terukur jarak dari 3 tempat maka dapat ditentukan lokasi
gempa (sumber).
.A
.C
.B
6
Dua gelombang yang menjalar hanya dipermukaan tanah saja,
1. Gelombang Rayleigh
Butiran tanah bergerak ellips dengan gerak vertikal.
2. Gelombang Love Q
Butiran tanah bergerak tranversal pada bidang horisontal.
TINGKAT RISIKO GEMPA
P = (1 – e – L/T) x 100% = (1 – e50/10) x 100% = 99.33%
P = Probabilitas (kemungkinan) bangunan terlanda gempa yang lebih
besar dari gempa (dalam %)
L = umur rencana bangunan (tahun)
T = Jangka waktu ulang gempa rencana (tahun)
7
8
INTENSITAS, MANGNITUDE, KECEPATAN DAN ENERGI GEMPA
Kecepatan
tertinggi
ratarata
(cm/dt)
Perbandingan
dengan
bahan
peledak
Insensitas
Mercalli
Mangnitude
(Skala
Richter)
I
0 – 1,9
0,45 TNT
II
2 – 2,9
50 kg TNT
III
3 – 3,9
IV
4 – 4,4
1 – 2
V
4,5 – 4,9
2 – 5
VI
5 – 5,9
5 – 8
VII
6 – 6,3
8 – 20
Deskripsi
Tidak terasa kecuali
menggunakan alat bantu
pendeteksi gempa
Dirasakan oleh hanya
sedikit orang yang
beristirahaat, khususnya
pada lantai atas gedung,
bendabenda
yang
bergantung akan terayun.
Mulai
dirasakan
sebagaian
orang,
khususnya pada lantai
atas gedung, tapi banyak
orang yang tidak
menyadari akan adanya
gempa
tersebut.
Getarannya seperti truk
yang sedang lewat.
Pada siang hari dirasakan
banyak orang dalam
ruangan dan sedikit orang
diluar ruangan. Pada
malam hari beberapa
orang akan terjaga dari
tidurnya. Pintu dan
jendela mulai berbunyi;
dinding
mulai
menimbulkan suara. Ada
getaran seperti truk besar
lewat dibawah gedung.
Mobil yang sedang parkir
dapat berpindah.
Dirasakan oleh hampir
semua orang, bnyak orang
terbangun dari tidurnya.
Kaca jendela mulai pecah,
terjadi
keretakan
dibeberapa plesteran
semen, benda tidak stabil
akan terguling. Kerusakan
pada pohon, tiangtiang
listrik, dan objek tinggi
lainnya. Bandul jam
mungkin berhenti.
Dirasakan oleh semua
orang, banyak yang
ketakutan dan lari keluar
ruangan.
Beberapa
furniture berat akan
bergerak. Plesteran akan
mulai runtuh, cerobong
mulai retak.
Semua orang lari keluar
ruangan. Dirasakan orang
yang mengendarai mobil,
2.107 kg TNT
(bom atom
kecil)
1.109 kg TNT
(1 bom
hydrogen)
9
Percepatan
puncak
ratarata
(g adalah
gravity =
9,8 m/s2)
Jumlah
Gempa
pertahun
di dunia
Sangat
besar
300,00
49,00
0,015g –
0,03g
4,00
0,03g –
0,05g
1,20
0,05g –
0,07g
800
0,07g –
0,15g
65
VIII
6,4 – 6,6
20 – 30
IX
6,7 – 6,9
30 – 60
X
7 – 7,5
Lebih dari
60
XI
7,6 – 7,9
XII
8 8,6
1011kg TNT
(100 bom
hydrogen)
6 x 1013kg
TNT (60.000
bom
hydrogen)
bangunan
yang
konstruksinya kurang
baik akan runtuh,
cerobong akan runtuh.
Kerusakan mulai terjadi
pada bangunan dengan
desain baik. Beberapa
bangunan akan runtuh
sebagian. Panel dinding
akan keluar dari rangka
strukturnya. Cerobong
tumbang,
tumpukan
material pabrik akan
runtuh, dinding, kolom,
dinding,
monumen
runtuh. Furniture berat
akan tumbang. Pasir dan
lumpur
terlempar
sebagian.
Terjadi
perubahan dalam air
sumur. Pengendara mobil
akan tergangu.
Kerusakan akan terjadi
pada bangunan dengan
desain baik, struktur
rangka akan miring,
sebagian
bangunan
runtuh, perubahan terjadi
pula pada pondasi.
Keretakan tanah terjadi,
pipa bawah tanah rusak
Bangunan konstruksi
kayu mulai rusak,
sebagaian besar pasangan
batu rusak, dan struktur
rangka dan pondasinya
rusak. Tanah akan terjadi
retakan besar, rel kereta
bengkok, kelongsoran
akar terjadi di tepi sungai
dan tebingtebing tanah.
Pasir dan lumpur sungai
akan bercampur. Air
berombak berdeburan.
Sangat sedikit bangunan
yang masih berdiri.
Jembatan hancur. Terjadi
retakanretajkan besar di
tanah dan jalan aspal,
pipapipa bawah tanah
total tidak berfungsi.
Terjadi longsior di
sebagian besar tebing. Rel
kereta melengkung parah.
Kerusakan
total.
Gelombang terlihat pada
permukaan tanah. Benda
benda terlempar ke udara.
0,15g –
0,30g
35
0,30g –
0,60g
20
Lebih dari
0,60 g
14
4
0,2 (satu
dalam
lima
tahun)
Tabel ini adalah perkiraan dari korelasi antara pengukuran mangnitude
gempa, efek gempa dan energi yang dihaslkan, berikut dengan frekwensi
gempa yang pernah terjadi.
10
Diambil dari “Introduction to Seismology” IISEE (2001) dan “Earthquake
Mangnitude Comparisons” (2001).
SKALA INTENSITAS “ MODIFIED MERCALLI”
Skala
MM
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
Deskripsi
Tidak terasa orang, tercatat pada pencatat gempa.
Terasa oleh orang yang istirahat, terutama di
lantai dua.
Bendabenda tergantung goyang,bergetar ringan.
Getaran truck lewat, jendela, pintu dan barang
pecah belah beradu dan berbunyian.
Terasa oleh orang diluar gedung, orang tidur
terbangun , benda diatasnya bisa jatuh.
Terasa oleh semuanya, bahkan ketakutan dan
keluar rumah, plesteran tembok retak (mutu D).
Sulit berdiri, terasa oleh pengendara kendaraan,
temboktembok rusak, plesteran lepas, genteng
jatuh, rawa dan kolam bergelombang.
Tembok Mutu C rusak, runtuh, menara air rusak
gedung portal bergerak, tanah basah retak (mutu
C)
Semua orang panik, gedung runtuh, pipapipa
dalam tanah rusak.
Bangunan kayu rusak, jembatan rusak, tanah
longsor, air sungai/kolam gelombang tepi.
Rel kereta api rusak.
Kerusakan total, batuanbatuan besar pindah
tempat.
11
PENENTUAN LETAK EPICENTRUM
Metoda Kontur dan Extrapolasi
Kontur
: Penandaan daerah gempa yang mempunyai amplitude
sama
Extrapolasi : Perhitungan linier dari suatu titik diluar dua titik yang
menjadi acuan
6,84
a
7,76
c = f(x)
b
z
x
C = f (x) = a + (b – a)
x
z
Contoh : Data rekaman beberapa seismograf sebagai berikut :
Seismograf
A
B
C
D
E
F
G
Lokasi
absis
(km)
40
60
90
30
110
10
110
Ordinat Amplitudo
(km)
max (cm)
70
40
80
30
100
80
50
6,84
7,74
7,17
5,00
4,34
3,68
5,87
Tentukan : koordinat dan amplitude maksimum dari epicenterum
12
Jawab
:
Plot koordinat dan amplitude tiaptiap seismograf buat segitiga lokasi
epicentrum yang amplitudonya tertinggi.
(A, B, C) Extrapolasi di titik (70, 60)
Rumus : f (x) = a + (b – a)
x
z
6,324
= 10
3,162
5,656
Extrapolasi EC ; f (x) = 4,34 + (7,17 – 4,34)
= 10
2,828
Extrapolasi FA ;
f (x) = 3,68 + (6,84 – 3,68)
Extrapolasi DB pada segitiga tidak dilakukan karena diluar segitiga.
(6,84 – 3,68)
Contoh : FA
y
F
3,68
A
6,84
P
70
40
10
y'
z
x
y 6,84 3,68
(6,84 3,68).60
6,32
; y
30
x
z
y’ = y + 3,68 = 6,32 + 3,68 =10
(7,17 – 4,34)
Contoh lain : EC
y
E
4,34
C
7,17
P
70
90
110
z
x
13
y'
y 7,17 4,34
(7,17 4,34)
x 40 5,66
; y
20
x
20
y’ = 5,66 + 4,34 =10
TINGKAT RISIKO GEMPA
Rumus pendekata untuk probabilitas bangunan terlanda gempa yuang
lebih besar dari gempa rencana (%).
P = (1 – e –L/T ) x 100%
L = Umur rencana bangunan (th)
T = Jangka waktu ulang gempa rencana (tahun)
Misalkan Bangunan A :
L = 50 th
T = 120 th
P = (1 – e –50/120 ) x 100%
= 34,08%
Tugas LATIHAN :
1. Gempa di Padang tanggal 17 Desember 2009
Besar gempa = 7.2 skala Richter
Kedalaman sumber gempa = 30 km dari muka tanah
Jarak epicenter dari Bukit tinggi (pusat pencatatan gempa) = 45 km
Ditanyakan :
1. Percepatan maksimum permukaan tanah Bukit tinggi ?
2. Besar kerusakan menurut skala MM ?
2.
Seismograf
A
Absis Ordinat Amplitudo
(km)
(km)
Maks (cm)
110
60
9,17
14
B
C
D
E
F
100
60
130
110
30
110
60
40
140
40
8,84
8,39
6,34
5,68
4,74
Tentukan koordinat dan Amplitudo maksimum dari epicentrum ?
15
Besaran untuk mengukur gempa bumi, pada umumnya dipakai :
1.
Magnitude, adalah ukuran besar energi yang dilepaskan oleh
fokus atau hypocentre.
Skala magnitude dari Richter sering dipakai dan skala ini berguna
bagi para ahli seismologi.
2.
Intensitas, Adalah besar kecilnya getaran permukaan di tempat
konstruksi.
Secara kuantitatif intensitas gempa setempat dinyatakan dengan
percepatan permukaan dengan satuan gal (cm/dt2).
Skala ini digunakan bagi para inssinyur untuk pengaruhnya pada
konstruksi. Skala yang digunakan adalah skala Modified Mercalli
Intensity scale. (MMI)
Perkiraan hubungan kesetaraan Richter Mangnitude (M) dan
Modified Mercalli (MM).
M
richter
3
4
5
6
7
8
MM
II – III
IV – V
VI
VII – VIII
IX
X XI
Percepatan
permukaan max
0,003 g
0,010 g
0,030 g
0,10 g
0,30 g
1,000 g
Radius
pengaruh
25 km
50 km
100 km
200 km
400 km
700 km
UKURAN GEMPA
Ada dua macam ukuran gempa :
1. Besar energi yang dilepaskan sebagai gempa
2. Besar percepatan maximum permukaan tanah
BESAR ENERGI
Pelepasan energi pada sumber gempa diukur dengan skala RICHTER.
Log E = 11,4 + 1,5 R
E = Energi yang dilepaskan (erg / dyne–cm)
R = Skala Richter
Contoh : Diketahui gempa dengan 6 skala Richter, berarti energi yang
dilepaskan pada sumber gempa sebagai berikut :
1
Log E = 11,4 + 1,5 R
= 11,4 + 1,5. 6
= 20,4
E = 1020,4 = 2,512. 1020 erg
Berapa energi untuk 7 skala Richter ?
79.4.1020 erg
Berapa peningkatan energi untuk peningkatan 2 skala richter?
Pengaruh gempa dipermukaaan tanah tidak hanya di tentukan oleh
besar energi yang dilepaskan, akan tetapi juga oleh kedalaman atau
jarak sumber gempa (hypocentre).
Hubungan Magnitudo Dan Frekuensi Gempa Yang Tejadi
Menurut GuttenbergRichter :
Log N = A – b . M
N = frekuensi kejadian suatu gempa yang skala richternya M
untuk 1 tahun
Misal : dalam 1 tahun terjadi gempa dengan skala Richter sbb:
4 ; 5 ; 4 ; 3 ; 5 ; 2 ; 4
maka untuk magnitudo 4 pada skala richter jumlah kejadian gempa
adalah 3 kali, jadi N = 3
A dan b adalah konstanta gempa untuk suatu daerah gempa tertentu.
Misal : untuk pulau Jawa : A = 5.37 , b = 0.94
Jadi log N = 5.37 – 0.94 M
Hubungan A dan b dikemukakan oleh Kale dan Naran sbb:
A = 6.35 b – 1.41
Catatan : untuk seluruh indonesia log N = 7.30 – 0.94 M, jadi misalkan
kita menghitung frekuensi gempa dengan skala richter = 7, berarti :
Log N = 7.3 – 0.94 (7) = 0.72
N = 5.2 , ini berarti ada gempa kirakira 5 kali dalam setahun dan
untuk gempa dengan skala richter diatas 7, frekuensi gempa adalah 2
kali setahun.
PERCEPATAN MAKSIMUM PERMUKAAN TANAH
Ukuran gempa yang dapat langsung mempengaruhi struktur bangunan
ialah insensitas lokal gempa, yaitu besar (insensitas) percepatan
permukaan tanah di daerah lokasi gempa.
2
Rumus hubungan besar energi dan percepatan permukaan tanah (a)
maksimum.
1. Donovan (1973) : a = 1080.e
0,5R .(H+25)
1,32
2. Matuschka (1980) : a = 119.e 0,81R . (H+25)
1,15
a = percepatan maksimum permukaan tanah (cm/det2)
e = bilangan natural (2,718)
R = besar gempa skala Richter
H = jarak Hypocentre (km)
Hubungan percepatan permukaan tanah (a) dengan intensitas lokal
menurut skala MM (Modified Mercalli).
1
1
1
1
log a .I
atau log a . I
3
2
4
4
a = cm/det2
I = Skala MM
3
Diketahui :
Gempa di Flores tanggal 12 Desember 1992
Besar gempa = 6,8 skala Richter
Kedalaman sumber gempa = 36 km dari muka tanah
Jarak epicenter dari Maumere (pusat pencatatan gempa) = 30 km
Ditanyakan :
1.Percepatan maksimum permukaan tanah di Maumere ?
2.Besar kerusakan menurut skala MM ?
Penyelesaian :
1.Menentukan jarak hypocenter
Epicenter
30 km
Maumere /Seismograf
36 km
Jarak hypocenter (H) ?
FOCUS (hypocenter)
H 36 2 30 2 46,861 km
2. Menentukan Percepatan (Donovan) :
a = 1080.e0,5R. (H+25)1,32
= 1080.e0,5.(6,8). (46,861+25)1,32
= 115 cm/det2
Menentukan Percepatan (Matuscha) :
a = 119.e0,81R. (H+25)1,15
= 119.e0,81. (6,8). (46,851+25)1,15
= 216 cm/det2
Besar / tingkat kerusakan (MM) berdasarkan percepatan : dari
(Donovan)
1
1
1
1
log a .I
atau log a . I
3
2
4
4
1
1
log 115 .I I 7,68 MM
3
2
maka I = VII MM
1
1
log 115 . I I 7,24 MM
4
4
4
Besar kerusakan (MM) berdasarkan percepatan : dari a (Matuscha)
1
1
1
1
log a .I
atau log a . I
3
2
4
4
1
1
log 216 .I
I 8,50 MM
3
2
maka I = 8 MM
1
1
log 216 . I I 8,35 MM
4
4
Jadi besar kerusakan di Maumere :
Menurut percepatan tanah dari Donovan 7 MM
Menurut percepatan tanah dari Matuscha 8 MM
GELOMBANG GEMPA
Saat terjadi gempa, tanah permukaan mengalami gerakan karena
permukaan tanah bergelombang.
Gelombang utama :
1. Gelombang Primer (P), merupakan gelombang yang menjalar
longitudinal.
Memampat dan menggembung searah rambatannya. Kecepatan
antara 1,4 – 6,4 km/det.
2. Gelombang Sekunder (S), merupakan gelombang yang menjalar
tranversal.
Kecepatan ± 2/3 x kecepatan gelombang primer.
5
Kecepatan dari kedua gelombang berbeda, dari hasil rekaman
gempa dapat diperkirakan jarak sumber gempa berdasarkan
selisih waktu tiba gelombang tersebut.
Perkiraan jarak sumber gempa
Apabila terukur jarak dari 3 tempat maka dapat ditentukan lokasi
gempa (sumber).
.A
.C
.B
6
Dua gelombang yang menjalar hanya dipermukaan tanah saja,
1. Gelombang Rayleigh
Butiran tanah bergerak ellips dengan gerak vertikal.
2. Gelombang Love Q
Butiran tanah bergerak tranversal pada bidang horisontal.
TINGKAT RISIKO GEMPA
P = (1 – e – L/T) x 100% = (1 – e50/10) x 100% = 99.33%
P = Probabilitas (kemungkinan) bangunan terlanda gempa yang lebih
besar dari gempa (dalam %)
L = umur rencana bangunan (tahun)
T = Jangka waktu ulang gempa rencana (tahun)
7
8
INTENSITAS, MANGNITUDE, KECEPATAN DAN ENERGI GEMPA
Kecepatan
tertinggi
ratarata
(cm/dt)
Perbandingan
dengan
bahan
peledak
Insensitas
Mercalli
Mangnitude
(Skala
Richter)
I
0 – 1,9
0,45 TNT
II
2 – 2,9
50 kg TNT
III
3 – 3,9
IV
4 – 4,4
1 – 2
V
4,5 – 4,9
2 – 5
VI
5 – 5,9
5 – 8
VII
6 – 6,3
8 – 20
Deskripsi
Tidak terasa kecuali
menggunakan alat bantu
pendeteksi gempa
Dirasakan oleh hanya
sedikit orang yang
beristirahaat, khususnya
pada lantai atas gedung,
bendabenda
yang
bergantung akan terayun.
Mulai
dirasakan
sebagaian
orang,
khususnya pada lantai
atas gedung, tapi banyak
orang yang tidak
menyadari akan adanya
gempa
tersebut.
Getarannya seperti truk
yang sedang lewat.
Pada siang hari dirasakan
banyak orang dalam
ruangan dan sedikit orang
diluar ruangan. Pada
malam hari beberapa
orang akan terjaga dari
tidurnya. Pintu dan
jendela mulai berbunyi;
dinding
mulai
menimbulkan suara. Ada
getaran seperti truk besar
lewat dibawah gedung.
Mobil yang sedang parkir
dapat berpindah.
Dirasakan oleh hampir
semua orang, bnyak orang
terbangun dari tidurnya.
Kaca jendela mulai pecah,
terjadi
keretakan
dibeberapa plesteran
semen, benda tidak stabil
akan terguling. Kerusakan
pada pohon, tiangtiang
listrik, dan objek tinggi
lainnya. Bandul jam
mungkin berhenti.
Dirasakan oleh semua
orang, banyak yang
ketakutan dan lari keluar
ruangan.
Beberapa
furniture berat akan
bergerak. Plesteran akan
mulai runtuh, cerobong
mulai retak.
Semua orang lari keluar
ruangan. Dirasakan orang
yang mengendarai mobil,
2.107 kg TNT
(bom atom
kecil)
1.109 kg TNT
(1 bom
hydrogen)
9
Percepatan
puncak
ratarata
(g adalah
gravity =
9,8 m/s2)
Jumlah
Gempa
pertahun
di dunia
Sangat
besar
300,00
49,00
0,015g –
0,03g
4,00
0,03g –
0,05g
1,20
0,05g –
0,07g
800
0,07g –
0,15g
65
VIII
6,4 – 6,6
20 – 30
IX
6,7 – 6,9
30 – 60
X
7 – 7,5
Lebih dari
60
XI
7,6 – 7,9
XII
8 8,6
1011kg TNT
(100 bom
hydrogen)
6 x 1013kg
TNT (60.000
bom
hydrogen)
bangunan
yang
konstruksinya kurang
baik akan runtuh,
cerobong akan runtuh.
Kerusakan mulai terjadi
pada bangunan dengan
desain baik. Beberapa
bangunan akan runtuh
sebagian. Panel dinding
akan keluar dari rangka
strukturnya. Cerobong
tumbang,
tumpukan
material pabrik akan
runtuh, dinding, kolom,
dinding,
monumen
runtuh. Furniture berat
akan tumbang. Pasir dan
lumpur
terlempar
sebagian.
Terjadi
perubahan dalam air
sumur. Pengendara mobil
akan tergangu.
Kerusakan akan terjadi
pada bangunan dengan
desain baik, struktur
rangka akan miring,
sebagian
bangunan
runtuh, perubahan terjadi
pula pada pondasi.
Keretakan tanah terjadi,
pipa bawah tanah rusak
Bangunan konstruksi
kayu mulai rusak,
sebagaian besar pasangan
batu rusak, dan struktur
rangka dan pondasinya
rusak. Tanah akan terjadi
retakan besar, rel kereta
bengkok, kelongsoran
akar terjadi di tepi sungai
dan tebingtebing tanah.
Pasir dan lumpur sungai
akan bercampur. Air
berombak berdeburan.
Sangat sedikit bangunan
yang masih berdiri.
Jembatan hancur. Terjadi
retakanretajkan besar di
tanah dan jalan aspal,
pipapipa bawah tanah
total tidak berfungsi.
Terjadi longsior di
sebagian besar tebing. Rel
kereta melengkung parah.
Kerusakan
total.
Gelombang terlihat pada
permukaan tanah. Benda
benda terlempar ke udara.
0,15g –
0,30g
35
0,30g –
0,60g
20
Lebih dari
0,60 g
14
4
0,2 (satu
dalam
lima
tahun)
Tabel ini adalah perkiraan dari korelasi antara pengukuran mangnitude
gempa, efek gempa dan energi yang dihaslkan, berikut dengan frekwensi
gempa yang pernah terjadi.
10
Diambil dari “Introduction to Seismology” IISEE (2001) dan “Earthquake
Mangnitude Comparisons” (2001).
SKALA INTENSITAS “ MODIFIED MERCALLI”
Skala
MM
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
Deskripsi
Tidak terasa orang, tercatat pada pencatat gempa.
Terasa oleh orang yang istirahat, terutama di
lantai dua.
Bendabenda tergantung goyang,bergetar ringan.
Getaran truck lewat, jendela, pintu dan barang
pecah belah beradu dan berbunyian.
Terasa oleh orang diluar gedung, orang tidur
terbangun , benda diatasnya bisa jatuh.
Terasa oleh semuanya, bahkan ketakutan dan
keluar rumah, plesteran tembok retak (mutu D).
Sulit berdiri, terasa oleh pengendara kendaraan,
temboktembok rusak, plesteran lepas, genteng
jatuh, rawa dan kolam bergelombang.
Tembok Mutu C rusak, runtuh, menara air rusak
gedung portal bergerak, tanah basah retak (mutu
C)
Semua orang panik, gedung runtuh, pipapipa
dalam tanah rusak.
Bangunan kayu rusak, jembatan rusak, tanah
longsor, air sungai/kolam gelombang tepi.
Rel kereta api rusak.
Kerusakan total, batuanbatuan besar pindah
tempat.
11
PENENTUAN LETAK EPICENTRUM
Metoda Kontur dan Extrapolasi
Kontur
: Penandaan daerah gempa yang mempunyai amplitude
sama
Extrapolasi : Perhitungan linier dari suatu titik diluar dua titik yang
menjadi acuan
6,84
a
7,76
c = f(x)
b
z
x
C = f (x) = a + (b – a)
x
z
Contoh : Data rekaman beberapa seismograf sebagai berikut :
Seismograf
A
B
C
D
E
F
G
Lokasi
absis
(km)
40
60
90
30
110
10
110
Ordinat Amplitudo
(km)
max (cm)
70
40
80
30
100
80
50
6,84
7,74
7,17
5,00
4,34
3,68
5,87
Tentukan : koordinat dan amplitude maksimum dari epicenterum
12
Jawab
:
Plot koordinat dan amplitude tiaptiap seismograf buat segitiga lokasi
epicentrum yang amplitudonya tertinggi.
(A, B, C) Extrapolasi di titik (70, 60)
Rumus : f (x) = a + (b – a)
x
z
6,324
= 10
3,162
5,656
Extrapolasi EC ; f (x) = 4,34 + (7,17 – 4,34)
= 10
2,828
Extrapolasi FA ;
f (x) = 3,68 + (6,84 – 3,68)
Extrapolasi DB pada segitiga tidak dilakukan karena diluar segitiga.
(6,84 – 3,68)
Contoh : FA
y
F
3,68
A
6,84
P
70
40
10
y'
z
x
y 6,84 3,68
(6,84 3,68).60
6,32
; y
30
x
z
y’ = y + 3,68 = 6,32 + 3,68 =10
(7,17 – 4,34)
Contoh lain : EC
y
E
4,34
C
7,17
P
70
90
110
z
x
13
y'
y 7,17 4,34
(7,17 4,34)
x 40 5,66
; y
20
x
20
y’ = 5,66 + 4,34 =10
TINGKAT RISIKO GEMPA
Rumus pendekata untuk probabilitas bangunan terlanda gempa yuang
lebih besar dari gempa rencana (%).
P = (1 – e –L/T ) x 100%
L = Umur rencana bangunan (th)
T = Jangka waktu ulang gempa rencana (tahun)
Misalkan Bangunan A :
L = 50 th
T = 120 th
P = (1 – e –50/120 ) x 100%
= 34,08%
Tugas LATIHAN :
1. Gempa di Padang tanggal 17 Desember 2009
Besar gempa = 7.2 skala Richter
Kedalaman sumber gempa = 30 km dari muka tanah
Jarak epicenter dari Bukit tinggi (pusat pencatatan gempa) = 45 km
Ditanyakan :
1. Percepatan maksimum permukaan tanah Bukit tinggi ?
2. Besar kerusakan menurut skala MM ?
2.
Seismograf
A
Absis Ordinat Amplitudo
(km)
(km)
Maks (cm)
110
60
9,17
14
B
C
D
E
F
100
60
130
110
30
110
60
40
140
40
8,84
8,39
6,34
5,68
4,74
Tentukan koordinat dan Amplitudo maksimum dari epicentrum ?
15