SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN

ISSN : 1978 - 8282

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN
JARINGAN LAN
Abas Sunarya1
Sugeng Santoso2
Windy Sentanu3
e-mail : abas@raharja.info, sugeng.santoso@raharja.info, windy.sentanu@raharja.info

Diterima : 11 Juni 2014 / Disetujui : 03 September 2014
ABSTRACT
Expert systems is a computer program that mimics the thought processes and expert knowledge in solving
a specific problem. Expert systems generally adopt a system of human knowledge into a computer, so the
computer can resolve the problem as was done by the experts. LAN (Local Area Network) is a network of
private property within a building or campus-sized to several kilometers. LANs are often used to connect
personal computers and workstations in a corporate office to facilitate communication and sharing of
data in the local area. This application uses forward chaining method to diagnose the symptoms of the
disorder LAN network, by using the forward chaining method is expected to be easier to know the
interference experienced.
Keywords: Expert System, Network LAN, Forward Chaining.
ABSTRAK

Sistem pakar (Expert System) merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan
pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu. Sistem pakar pada umumnya merupakan
sistem yang mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah
seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Jaringan LAN (Local Area Network) merupakan jaringan
milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN
sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu
perusahaan untuk mempermudah komunikasi dan sharing data
pada area lokal. Aplikasi ini
menggunakan metode forward chaining untuk mendiagnosa gejala-gejala pada jaringan LAN yang
mengalami gangguan, dengan menggunakan metode forward chaining diharapkan dapat mempermudah
mengetahui gangguan yang dialami.
Kata kunci : Sistem Pakar, Jaringan LAN, Forward Chaining.

PENDAHULUAN
Kecerdasan Buatan merupakan salah
satu bidang dalam ilmu komputer yang
ditujukan pada pembuatan software dan
hardware yang dapat berfungsi sebagai
sesuatu yang dapat berfikir seperti manusia.
Dengan memahami mekanisme penalaran


Vol.8 No.2 – Januari 2015

seperti manusia, diharapkan komputer benar–
benar merupakan alat bantu yang berguna
dalam
memecahkan
masalah
yang
memerlukan penalaran. Salah satu bagian
dari kecerdasan buatan yang sedang
mengalami perkembangan akhir–akhir ini
adalah sistem pakar (expert system). LAN
(Local Area Network) merupakan jaringan

1

ISSN : 1978 - 8282
milik pribadi di dalam sebuah gedung atau
kampus yang berukuran sampai beberapa

kilometer. LAN sering digunakan untuk
menghubungkan komputer-komputer pribadi
dan workstation dalam kantor suatu
perusahaan untuk mempermudah komunikasi
dan sharing data pada area lokal. Jaringan
LAN ini memiliki beberapa topologi dalam
pembangunan jaringannya, antara lain
topologi BUS, topologi Ring, dan topologi
Star dengan beberapa kelemahan dan
kelebihan disetiap topologinya.
PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang masalah
diatas, maka penulis merumuskan masalah
yang ada yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana
merancang
dan
membangun aplikasi sistem pakar
yang mampu mendiagnosa gangguangangguan secara cepat dan tepat
untuk mendapatkan hasil diagnosa

beserta keterangan dan solusinya ?
2. Bagaimana proses forward chaining
untuk mendapatkan solusi dari
gangguan jaringan LAN tersebut ?
TUJUAN
Berdasarkan pembahasan masalah di atas,
penulisan makalah ini memiliki tujuan yaitu :
1. Membuat suatu sistem yang berfungsi
untuk memberikan informasi dan
solusi terhadap gangguan jaringan
LAN secara cepat dan tepat.
2. Membuat suatu sistem yang dapat
membantu dan mempermudah user
yang kurang memahami jaringan
LAN.
3. Sistem ini dapat digunakan sebagai
knowledge assistant yang dapat
digunakan sebagai alat bantu untuk
mempermudah
pekerjaan

pakar/teknisi.

Vol.8 No.2 – Januari 2015

4. aplikasi sistem pakar ini dapat
membantu user untuk memperbaiki
gangguan secara cepat tanpa bantuan
seorang pakar sehingga menghemat
waktu dan biaya.
PEMBAHASAN
1. Sistem Pakar
Sistem pakar (Expert System)
merupakan sistem berbasis komputer yang
menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik
penalaran dalam memecahkan masalah yang
biasanya hanya dapat dipecahkan oleh
seorang
pakar
dalam
bidang

tersebut. Kusrini 2010 .
Sistem pakar biasa disebut dengan
knowledge-based system. Sistem ini bekerja
dengan pengetahuan (knowledge) dan
metode analisis yang telah didefinisikan
terlebih dahulu oleh pakar yang sesuai
dengan bidang keahliannya.
Dengan sistem pakar ini, orang awam pun
dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya
sekedar mencari suatu informasi berkualitas
yang sebenarnya hanya dapat diperoleh
dengan bantuan para ahli di bidangnya.
Sistem pakar ini juga dapat membantu
aktivitas para pakar sebagai asisten yang
mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.
Tabel 1. Perbandingan Human Expert dengan
Expert System (Tolle, 2008)

2


ISSN : 1978 - 8282
2. Tujuan Sistem Pakar
Tujuan dari sistem pakar adalah untuk
memindahkan pengetahuan dari seorang ahli
atau sumber keahlian lain ke dalam komputer
dan kemudian memindahkan dari komputer
kepada user yang tidak ahli (bukan pakar).
Aktivitas utama yang dilakukan untuk proses
pemindahan kepakaran, yaitu:
1. Akuisi pengetahuan (knowledge
acquisition) adalah kegiatan mencari
dan mengumpulkan pengetahuan dari
para ahli atau sumber keahlian yang
lain.
2. Representasi
pengetahuan
(knowledge representation) adalah
kegiatan menyimpan dan mengatur
penyimpanan pengetahuan yang
diperoleh ke dalam komputer.

3. Inferensi pengetahuan (knowledge
inferencing)
adalah
kegiatan
melakukan inferensi berdasarkan
pengetahuan yang telah disimpan
dalam komputer.
4. Pemindahan pengetahuan (knowledge
transfering)
adalah
kegiatan
pemindahan
pengetahuan
dari
komputer ke user yang tidak ahli.
3. Struktur Dasar Sistem Pakar
Struktur dasar sistem pakar terdiri
dari knowledge base, working memory, dan
inference engine (Kaushal, 2013). Berikut
merupakan gambar perbandingan antara

human expert (Gambar 2.1) dan expert
system (Gambar 2.2). Terlihat bahwa sistem
pakar mengadopsi cara berpikir human
expert sehingga menghasilkan sebuah
keputusan atau solusi.

Gambar 1. Human Expert Problem Solving
(Kaushal, 2013)

Vol.8 No.2 – Januari 2015

Gambar 2. Expert System Problem Solving
(Kaushal, 2013)
a. Knowledge Base
Knowledge base merupakan bagian
dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta
masalah yang ditemukan dalam suatu sesi.
Berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk
memahami, merumuskan, dan menyelesaikan
masalah. Knowledge base terdiri dari dua

elemen dasar, yaitu:Fakta, situasi masalah
dan teori yang terkait dan Heuristik khusus
atau rules, yang langsung menggunakan
pengetahuan untuk menyelesaikan masalah
khusus.
b. Working Memory
Working memory merupakan bagian
dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta
masalah yang ditemukan dalam suatu sesi.
Berisi fakta-fakta tentang suatu masalah
yang ditemukan dalam proses konsultasi.
c. Inference Engine
Inference
engine
merupakan
processor pada sistem pakar yang
mencocokan fakta-fakta yang ada pada
working
memory
dengan

domain
pengetahuan yang terdapat pada knowledge
base, untuk menarik
kesimpulan
dari
masalah yang dihadapi.
● Forward Chaining (Pelacakan ke
Depan)
Forward
chaining
adalah
mempergunakan himpunan kaidah
kondisi aksi. Dalam metode ini
kaidah interpreter mencocokan fakta
atau statement dalam pangkalan data
dengan situasi yang dinyatakan dalam
anticendent atau kaidah if. Bila fakta

3

ISSN : 1978 - 8282
dalam pangkalan data telah sesuai
dengan kaidah if maka kaidah
distimulasi. Proses ini diulang hingga
didapatkan hasil.

Gambar 3.Proses Forward Chaining
(kusrini, 2009)
● Backward Chaining (Pelacakan ke
Belakang)
Backward chaining adalah suatu
strategi
pengambilan
keputusan
dimulai dari pencarian solusi dari
kesimpulan kemudian menelusuri
fakta-fakta
yang
ada
hingga
menemukan solusi yang sesuai
dengan fakta-fakta yang diberikan
pengguna. (kusrini, 2009).
Pelacakan ke belakang adalah
pendekatan yang dimotori oleh
tujuan. Dalam pendekatan ini
pelacakan dimulai dari tujuan,
selanjutnya dicari aturan yang
memiliki tujuan tersebut untuk
membuat kesimpulannya.

bagian -bagian komponennya dengan
maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan, kesempatan, hambatan yang
terjadi dan kebutuhan yang diharapkan
sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan teknisi,
tidak setiap saat teknisi dapat datang
langsung untuk memperbaiki gangguangangguan yang terjadi. Oleh karena itu
berdasarkan analisis masalah yang terjadi,
maka melalui sistem ini diharapkan menjadi
pilihan alternatif konsultasi informasi bagi
para user dapat mengetahui tentang
troubleshooting pada jaringan LAN.
5. Analisis Tabel keputusan
Tabel keputusan digunakan sebagai
acuan dalam membuat pohon keputusan
dan kaidah yang digunakan. Berikut tabel
keputusan pada sistem pakar diagnosa
gangguan jaringan LAN.
Tabel 2. Tabel Keputusan

Gambar 4. Proses Forward Chaining
(kusrini, 2009)
4. Analisis Masalah
Analisis masalah adalah penguraian
dari suatu masalah yang utuh ke dalam

Vol.8 No.2 – Januari 2015

4

ISSN : 1978 - 8282




6. Analisis Metode Pelacakan
Metode pelacakan yang digunakan
dalam membangun sistem pakar diagnosa
gangguan jaringan LAN ini adalah
metode forward chaining. Dengan metode
forward chaining, semua data dan aturan
akan
ditelusuri untuk
mendapatkan
informasi dari gangguan-gangguan yang
dialami.







Gambar 5.Perancangan Pohon Keputusan
7. Pembentukan Aturan (Rule)
Aturan dibuat berdasarkan diagram
pohon keputusan yang telah dibuat
sebelumnya. Dengan aturan dapat dengan
mudah mengetahui hasil akhir berdasarkan
aturan-aturan yang ada.
● RULE 1 = if gejala : indikator lan
card tidak menyala and indikator

Vol.8 No.2 – Januari 2015

hub/switch tidak menyala and kabel
tidak terpasang dengan baik and then
network cable is unplugged (R01)
RULE 2 = if gejala : indikator lan
card
menyala
and
indikator
hub/switch menyala and kabel
terpasang dengan baik and terdapat ip
address yang sama then ip address
conflict (R02)
RULE 3 = if gejala : indikator lan
card
menyala
and
indikator
hub/switch menyala and kabel
terpasang dengan baik and terdapat
nama yang sama then duplicate name
exists on the network (R03)
RULE 4 = if gejala : indikator lan
card
menyala
and
indikator
hub/switch menyala and kabel
terpasang dengan baik and kesalahan
setting mikrotik and kesalahan setting
dhcp then limited or no connectivity
(R04)
RULE 5 = if gejala : indikator
hub/switch menyala and kabel tidak
terpasang dengan baik and kabel
rusak and kesalahan setting mikrotik
and status lan masih disable and
koneksi ke ip tersebut putus then
destination host unreachable (R05)
RULE 6 = if gejala : kabel tidak
terpasang dengan baik and adanya
firewall and akses jaringan kurang
bagus and koneksi ke ip tersebut
putus and then request time out (R06)

8. Perancangan Basis Data
Basis pengetahuan yang terdapat
dalam perangkat lunak terdiri dari
basisaturan dan basis gejala. Di mana seluruh
isi dari basis pengetahuan disimpan ke dalam
baris data. Proses ini berguna agar
penelusuran data, penyimpanan data,
perubahan data dapat dilakukan dengan
mudah.
Basis
Data
juga
berguna
sebagaimedia penyimpanan yang digunakan
untuk menyimpan data-data penunjang
5

ISSN : 1978 - 8282
sebagaiinputan sistem dan kemudian diolah
menjadi output sistem. Untuk keperluan
sistem pakar, maka dirancang sebuah basis
data berisi tabel-tabel dari masing-masing
relasi yaitu :
1. Tabel pertanyaan, terdiri dari
Idpertanyaan, Kodepertanyaan, dan
pertanyaan. Tabel ini berfungsi untuk
menyimpan pertanyaan-pertanyaan
gejala gangguan jaringan LAN.
2. Tabel detail pertanyaan, terdiri dari
Iddetailpertanyaan, Idpertanyaan, dan
Detailpertanyaan. Tabel ini berfungsi
untuk
menyimpan
detail
dari
pertanyaan.
3. Tabel pertanyaan, terdiri dari
Idjawaban, Idgejala, Kodejawaban,
Jawaban. Tabel ini berfungsi untuk
menyimpan jawaban-jawaban gejala
gangguan jaringan LAN.
4. Tabel pertanyaan dan jawaban, terdiri
dari
Idpertanyaanjawaban,
Idpertanyaan, Idjawaban. Tabel ini
berfungsi
menghubungkan
pertanyaan dan jawaban.
5. Tabel gejala, terdiri dari Idgejala,
nama gejala. Tabel ini berfungsi
untuk menampung gejala-gejala
gangguan jaringan LAN.
6. Tabel hasil diagnosis, terdiri dari
Idhasildiagnosis, Solusi. Tabel ini
berfungsi untuk menampung hasilhasil diagnosis.
7. Tabel hasil dan gejala, terdiri dari
Idgejalahasil,
Idgejala,
dan
Idhasildiagnosis. Tabel ini berfungsi
menghubungkan gejala dan hasil
diagnosis.

dilakukan oleh user untuk melakukan proses
diagnosa data pada aplikasi yang dibangun.

Gambar 6.Flowchart proses diagnosa
jaringan LAN
b. Flowchart login admin
Flowchart
login
admin
menggambarkan
langkah-langkah
yang
dilakukan oleh admin/pakar dalam proses
login.

9. Flowchart Sistem
Sebelum melakukan implementasi
terlebih dahulu dilakukan perancangan
sistem dengan menggunakan diagram alir.
a. Flowchart proses diagnosa
Flowchart
proses
diagnosa
menggambarkan
langkah-langkah
yang
Vol.8 No.2 – Januari 2015

Gambar 7.flowchart login admin

6

ISSN : 1978 - 8282
c. Flowchart penambahan data
Flowchart
penambahan
data
menggambarkan
langkah-langkah
yang
dilakukan
oleh
admin/pakar
untuk
melakukan penambahan data pada aplikasi.

e. Flowchart penghapusan data
Flowchart
penghapusan
data
menggambarkan
langkah-langkah
yang
dilakukan
oleh
admin/pakar
untuk
melakukan penghapusan data pada aplikasi
yang dibangun.

Gambar 8.flowchart penambahan data
d. Flowchart perubahan data
Flowchart
perubahan
data
menggambarkan
langkah-langkah
yang
dilakukan
oleh
admin/pakar
untuk
melakukan penambahan data padaa plikasi.

Gambar 10. flowchart penghapusan data
10. Aplikasi Sistem Pakar gangguan
jaringan LAN
a. Halaman Awal Aplikasi
Halaman awal aplikasi sesuai dengan
rancangan sebelumnya. Karena aplikasi ini
tidak membutuhkan login untuk user biasa,
maka halaman awal aplikasi ini bukan berupa
halaman login. Halaman ini terdiri dari satu
tombol utama yaitu ‘Mulai Diagnosis’ untuk
masuk ke halaman diagnosis.

Gambar 9.flowchart perubahan data
Vol.8 No.2 – Januari 2015

7

ISSN : 1978 - 8282

Gambar 11. Tampilan Awal Aplikasi
Gambar 13. Proses Diagnosis
User dapat mengetahui
detail
dari
pertanyaan atau solusi yang ditampilkan
dengan menekan tombol “ Detail ”.

Gambar 12. Menu keluar
b. Tampilan Halaman Diagnosis
Halaman diagnosis terdiri dari
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab
oleh user. User dapat menjawab dengan
menekan tombol “ ya ” atau “ tidak ” untuk
menuju ke pertanyaan selanjutnya.

Vol.8 No.2 – Januari 2015

Gambar 14. Detail Pertanyaan
Jika user menekan tombol kembali, aplikasi
akan mengulang proses diagnosis dari awal
dan akan muncul alert seperti yang terlihat
pada gambar.

8

ISSN : 1978 - 8282

Gambar 17. Form edit gejala
Gambar 15. Mengulang proses diagnosis
c. Tampilan Halaman Admin
Setelah admin atau teknisi login, akan
muncul halaman admin yang terdapat data
pertanyaan, tabel database, menu edit,
tambah gejala baru dan menghapus gejala.

Admin atau teknisi juga dapat menambah
gejala-gejala yang belum tersedia dalam
database dengan memilih opsi Data baru
pada halaman admin akan muncul seperti
form seperti gambar.

Gambar 16. Halaman Admin
Gambar 18. Form tambah gejala
Admin atau teknisi dapat mengedit gangguan
yang ada dengan memilih opsi edit pada
halaman admin akan muncul form seperti
gambar.

Vol.8 No.2 – Januari 2015

Dari pertanyaan sebelumnya admin atau
teknisi memilih jawaban “ya” atau “tidak”
untuk menempatkan gejala selanjutnya.
Setelah itu admin memilih tipe pertanyaan

9

ISSN : 1978 - 8282
atau jawaban, dan mengisi detail dari gejala
tersebut.

Gambar 19. Form hapus gejala
Admin dapat menghapus gejala dengan
menekan tombol hapus data pada opsi
pengeditan, akan muncul form pertanyaan
jika data dihapus akan terjadi gangguan pada
pertanyaan berikutnya.
KESIMPULAN
Dengan adanya aplikasi sistem pakar
untuk mendiagnosa gangguan jaringan LAN
ini maka penulis dapat mengambil beberapa
kesimpulan yakni :
1. Aplikasi
sistem
pakar
untuk
mendiagnosa gangguan jaringan LAN
dapat melakukan diagnosis gangguangangguan awal pada jaringan LAN.
2. Penggunaan metode forward chaining
yang digunakan pada sistem pakar
untuk
mendiagnosa
gangguan
jaringan LAN ini. Hal ini didasarkan
bahwa pengguna aplikasi ini tidak
mengetahui gangguan yang dialami.
3. Penggunaan
metode
forward
chaining
dimulai
dengan
menanyakan
gejala-gejala
yang
terjadi untuk mendapatkan suatu
solusi.

Vol.8 No.2 – Januari 2015
10

DAFTAR PUSTAKA
1. Artificial Intelligence and The Impact
of Expert System Kaushal Nidhi,
Sharma Rajesh Shankar, Kaushal
Danishindia Gyandhara
International
Academic
Publication 2013 International
Conference
on
Sustainable
Manufacturing
&
Operation
Management pp.411-416
2. Hidayat Teguh Prasetyo SISTEM
PAKAR BERBASIS WEB UNTUK
MENDIAGNOSA
TROUBLESHOOTING JARINGAN
LAN Jakarta Universitas
Gunadarma 2011
3. KURNIAWATI
RISTA
AYUSISTEM
PAKAR
UNTUK
MENDETEKSI KERUSAKAN PADA
KOMPUTER
DENGAN
MENGGUNAKAN
MICROSOFT
VISUAL
BASIC
6.0
DAN
MYSQL Ponorogo UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PONOROGO
2012
4. Kusrini APLIKASI SISTEM PAKAR,
MENENTUKAN
FAKTOR
KEPASTIAN PENGGUNA DENGAN
METODE
KUANTIFIKASI
PERTANYAAN Yogyakarta Andi
2009
5. Kusrini Sistem pakar teori dan
aplikasi yogyakarta Andi 2010
6. Mustaziri SISTEM PAKAR FUZZY
UNTUK
OPTIMASI
PENGGUNAAN Semarang UNIVE
RSITAS DIPONEGORO 2012
7. Pengantar
Sistem
Pakar TolleHerman2008
8. Perancangan
Sistem
Pakar
Troubleshooting Personal Computer
Sasongko
Jati2007 Jurnal
Teknologi Informasi DINAMIK
Volume
XII,
No.1,
Januari
2007 pp.37-50

ISSN : 1978 - 8282
9. Perancangan sistem pakar untuk
mendeteksi penyakit pada tanaman
cabe dengan metode certainty
factor kurnia
wanhelmi,
rahmadiwan fitrianto tangerang,
Perguruan Tinggi Raharja januari
2012, CCIT, Vol. vol.5 no.2, pp.186206
10. Radiana SendyRANCANG BANGUN
SISTEM
PAKAR
TROUBLESHOOTING Bandung,
Universitas Komputer Indonesia
2010

Vol.8 No.2 – Januari 2015
11