SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Makalah IS (1)

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Makalah
ISO 9001Quality Management System

Oleh :
1. Priananda Sanditya Rio Pradana
2. Kristian Danang Purnomo
3. M. Rifqy Nurfauzan Abdillah

C1F015069
C1F015078
C1F015085

4. Rezky Alif

C1F015092

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2016


A. Pendahuluan
1. Sejarah
Organisasi yang saat ini dikenal sebagai ISO dimulai pada tahun 1926 sebagai Federasi
Internasional Asosiasi Standardisasi Nasional (ISA). ISA sempat ditangguhkan pada tahun 1942
selama Perang Dunia II, namun setelah perang ISA didekati oleh organisasi PBB yang baru dibentuk,
Komite Pengkoordinasi Standar PBB (United Nations Standards Coordinating Committee (UNSCC)).
Komite ini mengajukan proposal untuk membentuk organisasi standar global baru. Pada bulan
Oktober 1946, delegasi ISA dan UNSCC dari 25 negara bertemu di London dan sepakat untuk
bergabung untuk menciptakan Internartional Organization for Standardization yang berpusat di
Jenewa. Organisasi baru secara resmi mulai beroperasi pada Februari 1947 dengan tiga bahasa resmi
yang dipakai yaitu bahasa Inggris, Perancis, dan Rusia.

2. Gambaran Umum Organisasi
Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) adalah sebuah badan penetapan standar
internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari berbagai organisasi standar nasional. Didirikan pada
tanggal 23 Februari 1947, organisasi ini mempromosikan standar untuk kepemilikan pribadi, industri,
dan komersial. ISO bermarkas di Jenewa, Swiss. Hingga tahun 2015, ISO telah beroperasi di 163
negara di dunia. ISO merupakan salah satu organisasi pertama yang diberikan status konsultatif umum
oleh Dewan Ekonomi dan Sosial PBB.

ISO adalah organisasi non-pemerintah yang independen, yang beranggotakan organisasi
standar dari 162 negara anggota. Organisasi ini adalah pengembang terbesar di dunia standar
internasional yang bersifat sukarela dan memfasilitasi perdagangan dunia dengan menyediakan
standar umum antar berbagai negara. Lebih dari 21.000 (dua puluh satu ribu) standar yang telah
ditetapkan meliputi segala sesuatu dari produk manufaktur dan teknologi untuk keamanan pangan,
pertanian dan kesehatan. Standar tersebut menyediakan persyaratan, spefisikasi, panduan atau
karakteristik yang dapat digunakan secara konsisten untuk menjamin bahwa material, produk, proses
dan pelayanan telah dilakukan secara tepat.
Penggunaan standar membantu adanya penciptaan produk dan jasa yang aman, andal dan
berkualitas baik. Standar membantu dunia usaha meningkatkan produktivitas dan meminimalkan
kesalahan dan limbah. Dengan memudahkan produk dari pasar yang berbeda untuk dibandingkan
secara langsung, mereka memfasilitasi perusahaan dalam memasuki pasar baru dan membantu dalam
pengembangan perdagangan global secara adil. Standar juga melayani untuk melindungi konsumen
dan pengguna akhir atas produk dan jasa yang orang-orang gunakan dengan memastikan bahwa
produk yang bersertifikat telah sesuai dengan standar minimum yang ditetapkan secara internasional.

3. Struktur Organisasi
ISO adalah organisasi sukarela yang anggotanya diakui otoritas standar, masing-masing
mewakili satu negara. Para anggota bertemu setiap tahun di Majelis Umum untuk membahas tujuan
strategis ISO. Organisasi ini dikoordinasikan oleh Sekretariat Pusat yang berbasis di Jenewa.

Dewan organisasi terdiri dari anggota yang jabatannya dirotasi dari 20 anggota utama dengan tugas
memberikan pedoman dan arahan tata kelola, termasuk menetapkan anggaran tahunan Sekretariat

Pusat. Dewan Manajemen Teknis bertanggung jawab untuk lebih dari 250 komite teknis, yang
mengembangkan standar ISO.

B. Pembahasan
1. Standar Sistem Manajemen
Sistem manajemen dapat digambarkan sebagai seperangkat prosedur yang mana sebuah
organisasi harus laksanakan untuk dapat mencapai targetnya. Produk-produk standar sistem
manajemen yang dibuat ISO menyediakan model bagi manajemen untuk membuat dan menjalankan
sebuah sistem manajemen. Standar tersebut antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.


ISO 50001 – Energy Management
ISO 14000 Family – Environmental Management
ISO 9000 Family – Quality Management
ISO 22000 – Food Safety Management
ISO/IEC 27001 – Information Security Management
ISO 20121 – Sustainable Events Management
ISO 45001 – Occupational helath and safety
ISO 37001 – Anti-bribery management systems

Untuk mendukung pembahasan mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen, fokus paper ini
akan membahas sistem manajemen kualitas yang diatur dalam ISO 9000 Family yang mengatur
terkait Quality Management.

2. Sistem Manajemen Mutu
ISO 9000 Family – Quality Management membahas berbagai aspek manajemen mutu dan
berisi beberapa standar ISO yang paling dikenal. Standar ini memberikan pedoman dan alat
bagi perusahaan dan organisasi yang ingin memastikan bahwa produk dan layanan jasa
mereka memenuhi persyaratan pelanggan dan kualitasnya terus menerus ditingkatkan. Standar
yang termasuk dalam ISO 9000 family antara lain :

-

ISO 9001:2015 – Quality Management Systems Requirements.
ISO 9000:2015 – Quality Managements Systems- Fundamentals and Vocabulary
ISO 9004:2009 – Managing for the sustained succes of an organization – A quality
management approach
ISO 19011:2011 – Guidelines for auditing management systems

Terdapat pula beberapa standar untuk sistem management mutu yang berdasarkan ISO 9001 dan
diadaptasi untuk industri dan sektor tertentu seperti :
-

ISO/TS 29001 – Petroleum, petrochemical and natural gas industries
ISO 13485 – Medical devices
ISO/IEC 90003 – Software engineering
ISO 17582 – Electoral organizations at all levels of government
ISO 18091 – Local government

a. Prinsip Manajemen Mutu ISO (Quality Management Principles)


Salah satu definisi dari prinsip adalah dasar keyakinan, teori atau aturan yang memiliki
dampak besar dalam menyelesaikan sesuatu. “Quality management principles” adalah sekumpulan
keyakinan fundamental, norma, aturan, dan nilai yang diterima sebagai kebenaran dan dapat
digunakan sebagai dasar untuk manajemen mutu. QMP dapat digunakan sebagai dasar untuk
membimbing organisasi dalam meningkatkan performa. QMP dikembangkan dan diperbarui oleh para
ahli internasional ISO / TC 176 yang bertanggung jawab untuk mengembangan dan mempertahankan
standar manajemen mutu ISO.
Tiap QMP didukung oleh statement, rationale, key benefits, action you can take yang masing-masing
memiliki penjelasan secara berurutan sebagai berikut:





Statement: Deskripsi dari prinsip tersebut
Rationale: Penjelasan mengapa prinsip tersebut penting bagi organisasi
Key benefits: Contoh dari keuntungan yang dihubungkan dengan prinsip
Action you can take: Contoh tindakan tertentu untuk meningkatkan performa organisasi
ketika menerapkan prinsip tersebut.


Terdapat tujuh QMP antara lain:
QMP 1 – Fokus pada pelanggan (Customer focus)
QMP 2 – Kepemimpinan (Leadership)
QMP 3 – Keterlibatan orang (Engagement of people)
QMP 4 – Pendekatan proses (Process approach)
QMP 5 – Pengembangan (Improvement)
QMP 6 – Pengambilan keputusan berdasarkan bukti (Evidence-based decision making)
QMP 7 – Manajemen Hubungan (Relationship management)

Prinsip #1: Fokus pada Pelanggan (Customer Focus)
Statement
Fokus utama manajemen mutu adalah guna memenuhi persyaratan pelanggan dan untuk berupaya
melebihi harapan pelanggan.
Rationale
Kesuksesan berkesinambungan dicapai saat organisasi menarik dan mempertahankan kepercayaan
pelanggan dan pemangku kepentingan lain. Tiap aspek interaksi pelanggan memberikan peluang
untuk menciptakan nilai lebih kepada pelanggan. Pemahaman kebutuhan saat ini dan masa depan dari
pelanggan memberikan sumbangsih kepada kesuksesan berkesinambungan dari organisasi.
Key benefits









Meningkatkan nilai pelanggan
Menambah kepuasan pelanggan
Membuat pelanggan lebih loyal
Memperbaiki siklus bisnis
Meningkatkan reputasi organisasi
Mengembangkan basis pelanggan
Meningkatkan pendapatan dan pangsa pasar

Actions you can take
Tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan fokus pada pelanggan:
-

Identifikasikan pelanggan langsung dan tidak langsung

Pahami kebutuhan dan harapan tiap pelanggan pada saat ini dan masa depan
Kaitkan sasaran organisasi dengan kebutuhan dan harapan pelanggan
Komunikasikan kebutuhan dan harapan pelanggan di seluruh organisasi
Rencanakan, rancang, kembangkan, hasilkan, berikan, dan dukung produk dan layanan untuk
memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan
Ukur dan pantau kepuasan pelanggan serta ambil tindakan yang sesuai
Tentukan dan tanggapi kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan yang relevan, yang
dapat memengaruhi kepuasan pelanggan
Kelola hubungan dengan pelanggan untuk mencapai kesuksesan yang berkesinambungan

Prinsip #2: Kepemimpinan (Leadership)
Statement
Pemimpin pada semua tingkatan menetapkan kesatuan sasaran dan arahan, serta menciptakan kondisi
yang membuat semua orang terlibat dalam pencapaian sasaran mutu organisasi.
Rationale
Penciptaan kesatuan sasaran, arahan, dan pelibatan ini memungkinkan organisasi untuk
menyelaraskan strategi, kebijakan, proses, dan sumber daya untuk mencapai sasaran organisasi.
Key benefits
 Meningkatkan efektivitas dan efisiensi sejalan dengan arah kualitas yang ingin dicapai
organisasi

 Koordinasi yang lebih baik pada proses kegiatan
 Meningkatkan komunikasi antar tingkat dan fungsi
 Pengembangan dan peningkatan kapabilitas organisasi dan SDM-nya supaya bisa mencapai
hasil yang diinginkan
Actions you can take
Tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepemimpinan:
-

Komunikasikan misi, visi, strategi, kebijakan, dan proses ke seluruh organisasi
Ciptakan dan pertahankan nilai bersama, keadilan, dan model etika perilaku pada semua
tingkatan organisasi
Terapkan budaya kepercayaan dan integritas
Dorong komitmen menyeluruh terhadap mutu
Pastikan semua pemimpin pada semua tingkatan dapat menjadi contoh yang baik
Sediakan sumber daya, pelatihan, dan wewenang agar semua orang dapat bertindak dengan
bertanggung jawab
Berikan inspirasi, dorongan, dan pengakuan terhadap kontribusi anggota organisasi

Prinsip #3: Pelibatan Orang (Engagement Of People)
Statement

Organisasi perlu memastikan semua orang kompeten, diberdayakan, dan dilibatkan dalam pemberian

nilai organisasi. Orang-orang yang kompeten, diberdayakan, dan dilibatkan di seluruh organisasi akan
meningkatkan kapasitas organisasi untuk menciptakan nilai.
Rationale
Untuk mengelola organisasi secara efektif dan efisien, semua orang pada semua orang perlu
dilibatkan dan dihargai sebagai individu. Pengakuan, pemberdayaan, dan peningkatan keterampilan
dan pengetahuan memfasilitasi pelibatan orang dalam pencapaian sasaran organisasi.
Key benefits
 Meningkatkan pemahaman arah kebijakan kualitas organisasi kepada orang-orang di
dalamnya dan menambah motivasi untuk mencapai ke arah tersebut
 Meningkatkan keterlibatan pegawai dalam pengembangan aktivitas
 Meningkatkan pengembangan personal, inisiatif dan kreativitas
 Meningkatkan kepuasan karyawan atau pegawai
 Meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi pada organisasi
 Menambah perhatian atas nilai-nilai dan budaya organisasi
Actions you can take
Tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelibatan orang:
-

Dorong pemahaman tentang pentingnya kontribusi individu
Promosikan kolaborasi di seluruh organisasi
Fasilitasi diskusi terbuka serta pembagian pengetahuan dan pengalaman
Berdayakan orang untuk menentukan hambatan kinerja dan untuk tidak takut berinisiatif
Akui dan hargai kontribusi, pembelajaran, dan perbaikan individu
Terapkan evaluasi mandiri kinerja terhadap sasaran individu
Lakukan survei kepuasan individu, komunikasikan hasil, dan ambil tindakan yang sesuai

Prinsip #4: Pendekatan Proses (Process Approach)
Statement
Hasil yang konsisten dan terprediksi dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien saat aktivitas
dipahami dan dikelola sebagai proses yang saling terkait yang berfungsi sebagai suatu sistem yang
terpadu.
Rationale
Sistem manajemen mutu terdiri atas proses yang saling terkait. Pemahaman bagaimana suatu keluaran
dihasilkan oleh sistem ini, termasuk semua proses, sumber daya, pengendalian, dan interaksi,
memungkinkan pengoptimalan kinerja organisasi.
Key benefits
 Meningkatkan kemampuan untuk memfokuskan usaha pada proses utama (key processes)
 Mendapatkan hasil (outcome) yang konsisten dan bisa diprediksi melalui sistem berproses
selaras
 Mengoptimalisasi kinerja melalui proses manajemen yang efektif, penggunaan sumber daya
yang efisien, dan mengurangi hambatan antar-fungsi
 Meningkatkan kepercayaan diri pada pihak yang terkait atas konsistensi, efektivitas, dan
efisiensi

Actions you can take
Tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendekatan proses:
-

Tentukan sasaran sistem serta proses yang diperlukan untuk mencapai sasaran tersebut
Terapkan kewenangan, tanggung jawab, dan akuntabilitas pengelolaan proses
Pahami kapabilitas organisasi dan tentukan keterbatasan sumber daya sebelum melakukan
tindakan
Tentukan ketergantungan antarproses, serta analisis efek modifikasi pada suatu proses
terhadap keseluruhan sistem
Kelola proses dan hubungan antarproses sebagai suatu sistem untuk mencapai sasaran mutu
organisasi secara efektif dan efisien
Pastikan ketersediaan informasi yang diperlukan untuk menjalankan dan memperbaiki proses,
serta untuk memantau, menganalisis, dan mengevaluasi kinerja sistem secara menyeluruh
Kelola risiko yang dapat memengaruhi keluaran proses dan keseluruhan hasil dari sistem
manajemen mutu

Prinsip #5: Perbaikan (Improvement)
Statement
Organisasi yang sukses terus-menerus menekankan pada perbaikan.
Rationale
Perbaikan penting bagi organisasi untuk memelihara tingkat kinerja saat ini, untuk menanggapi
perubahan kondisi internal dan eksternal, serta untuk menciptakan peluang baru.
Key benefits
 Meningkatkan kinerja proses, kapabilitas organisasional dan kepuasan pelanggan
 Meningkatan fokus pada penentuan dan investigasi akar masalah, diikuti dengan pencegahan
dan tindakan korektif
 Meningkatkan kemamputan untuk mengantisipasi dan bereaksi atas risiko dan kesempatan
internal dan ekstenal
 Meningkatkan pertimbangan atas pengembangan inkremental maupun terobosan
 Peningkatan kegunaan dari pembelajaran atas pengembangan
 Peningkatan pemicu inovasi
Actions you can take
Tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perbaikan:
-

Dorong penetapan sasaran perbaikan pada semua tingkatan organisasi
Didik dan latih orang pada semua tingkatan tentang cara penerapan alat dan metodologi dasar
untuk mencapai sasaran perbaikan
Pastikan kompetensi SDM untuk menjalankan proyek perbaikan
Kembangkan proses untuk menerapkan proyek perbaikan di seluruh organisasi
Lacak, tinjau, dan audit perencanaan, penerapan, penyelesaian, dan hasil proyek perbaikan
Integrasikan pertimbangan perbaikan dalam pengembangan produk, layanan, dan proses yang
baru atau yang diubah
Akui dan hargai perbaikan

Prinsip #6: Pengambilan Keputusan Berbasis Bukti (Evidence-Based Decision Making)

Statement
Keputusan berdasarkan analisis dan evaluasi data dan informasi lebih berpeluang untuk mencapai
hasil yang diinginkan.
Rationale
Pengambilan keputusan dapat menjadi proses yang kompleks dan selalu melibatkan ketidakpastian.
Proses ini kadang melibatkan beragam jenis dan sumber masukan, serta interpretasi terhadap masukan
tersebut, yang dapat bersifat subjektif. Diperlukan pemahaman terhadap hubungan sebab dan akibat
serta potensi dampak yang tidak diinginkan. Fakta, bukti, dan analisis data meningkatkan objektivitas
dan kepercayaan dalam pengambilan keputusan.
Key benefits
Meningkatkan kualitas proses pengambilan keputusan
Meningkatkan penilaian proses kinerja dan kemampuan untuk mencapai tujuan
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional
Menigkatkan kemampuan untuk meninjau ulang (review), menantang dan mengubah opini
dan keputusan
 Meningkatkan kepampuan untuk menunjukkan efektivitas atas keputusan masa lampau





Actions you can take
Tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengambilan keputusan berbasis bukti:
-

Tentukan, ukur, dan pantau indikator utama terhadap kinerja organisasi
Sediakan data yang diperlukan bagi orang-orang yang relevan
Pastikan bahwa data dan informasi cukup tepat, andal, dan aman
Analisis dan evaluasi data dan informasi dengan metode yang tepat
Pastikan kompetensi SDM untuk menganalisis dan mengevaluasi data sesuai kebutuhan
Ambil keputusan dan tindakan berdasarkan bukti yang diseimbangkan dengan pengalaman
dan intuisi

Prinsip #7: Manajemen Hubungan (Relationship Management)
Statement
Guna mencapai kesuksesan yang berkesinambungan, organisasi mengelola hubungannya dengan para
pemangku kepentingan, seperti pemasok.
Rationale
Pemangku kepentingan memengaruhi kinerja organisasi. Pengelolaan hubungan dengan para
pemangku kepentingan ini mengoptimalkan pengaruh mereka terhadap kinerja organisasi. Manajemen
hubungan dengan pemasok dan jaringan mitra seringkali memiliki kepentingan tertentu.
Key benefits
 Meningkatkan performa organisasi sehingga pemangku kepentingan bisa memahami
kesempatan dan hambatan yang menghubungkan keduanya
 Kesepahaman tujuan dan nilai-niali diantara pemangku kepentingan
 Meningkatkan kapabilitas untuk menciptakan nilai untuk pemangku kepentingan dengan
membagi rsumber daya dan kompetesi serta mengatasi risiko terkait kualitas
 Pengelolaan rantai produksi yang baik menciptakan aliran barang dan jasa yang stabil

Actions you can take
Tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan manajemen hubungan:
-

Tentukan pemangku kepentingan yang relevan (msl pemasok, mitra, pelanggan, investor,
karyawan, atau komunitas) serta hubungan mereka dengan organisasi
Tentukan dan prioritaskan hubungan dengan pemangku kepentingan yang perlu dikelola
Ciptakan hubungan yang menyeimbangkan manfaat jangka pendek dengan jangka panjang
Kumpulkan dan bagikan informasi, keterampilan, dan sumber daya dengan pemangku
kepentingan yang relevan
Ukur kinerja dan berikan umpan balik kinerja kepada pemangku kepentingan sesuai
kebutuhan guna meningkatkan inisiatif perbaikan
Jalankan aktivitas pengembangan dan perbaikan kolaboratif dengan pemasok, mitra, dan
pemangku kepentingan lain
Dorong dan hargai perbaikan dan pencapaian dari pemasok dan mitra

b. Struktur dan Terminologi ISO 9001
Persyaratan spesifik tentang bagaimana industri dapat mengadopsi Quality Management System
(QMS) diatur dalam standar ISO 9001. ISO 9001 pertama kali dipublikasikan pada tahun 1987 dan
dikembangkan hingga versi terbaru ISO 9001:2015. Terdeapat beberapa perubahan dari versi ISO
9001 sebelumnya. Perusahaan dan industri yang memegang sertifikasi ISO 9001:2008 memiliki
waktu tiga tahun untuk menerapkan ISO 9001:2015 apabila ingin mempertahankan sertifikasi
ISOnya.

ISO 9001 menekankan penggunaan Plan-DO-Check-Act (PDCA) Cycle untuk diterapkan di seluruh
sistemnya dan pada sistem manajemen mutu secara keseluruhan. Preventive action yang pada standar
terdahulu merupakan bagian terpisah, pada ISO 9001:2015 risiko perlu dipertimbangkan di segala
aspek pada proses. Dengan mengadopsi risk based approach, perusahaan dapat lebih proactive lagi
dalam mencegah atau mengurangi dampak dari risiko dan menekankan perubahan terus menerus.

Dengan pengadopsian risk based thinkingpreventive action akan secara otomatis diterpakan pada
sistem manajemen.
Struktur ISO 9001:2015 berbasis Annex SL – yang merupakan high level structure. Inilah yang
membedakan secara signifikan dengan standar sebelumnya. Struktur tersebut merupakan framework
yang umum digunakan di seluruh ISO managementsystem. Struktur tersebut terdiri dari 10 klausul
sebagai berikut:

c. Proses Sertifikasi
Untuk meningkatkan brandimage yang positif dimata konsumen, tentu sertifikasi ISO 9001 pada
perusahaan mutlak diperlukan. Setelah menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015
sekurang-kurangnya tiga bulan, perusahaan dapat mengajukan sertifikasi ISO 9001:2015 kepada
badan sertifikasi ISO. Badan sertifikasi akan meminta dokumen ISO 9001 seperti pedoman mutu,
kebijakan mutu, sasaran mutu, 6 prosedur wajib, prosedur kerja departemen / bagian serta.
mengirimkan bukti pelaksanaan internal audit dan rapat tinjauan manajemen.
1) Menilai Gap Analysis yang Ada dalam Perusahaan Produksi
Tahapan yang pertama dalam penerapan ISO di perusahaan ini menggunakan analisis proses dan
prosedur yang berjalan dalam suatu organisasi. Viewer ISO akan menentukan seberapa besar gap atau
perbedaan antara proses produksi perusahaan dengan persyaratan dasar perusahaan yang akan
melakukan atau menerapkan ISO.
2) Melakukan Pelatihan dan Persiapan Implementasi ISO
Tahapan kedua ini dilakukan oleh seorang konsultan ISO 9001 : 2008 yang mengajarkan bagaimana
cara memberikan pemahaman yang jelas pada karyawan tentang persyartan serta prosedur ISO.
3) Mengupayakan Pengembangan Sistem dan Dokumentasi Perusahaan

Konsutan ISO 9001 : 2008 mulai melakukan pembenahan pada perusahaan terkait manual mutu,
prosedur yang wajib, instruksi kerja, sampai dengan form – form yang harus dibuat.
4) Impelementasi Sistem dan Dokumen Perusahaan sesuai Persyaratan ISO
Pada tahapan yang keempat, perusahaan mulai harus melakukan implementasi persyarakat ISO
dengan pengaturan sistem manajemen mutu yang sesuai. Ketidaksesuaian syarat yang dilakukan oleh
perusahaan ini akan berpengaruh terhadap penilaian audit yang dilakukan oleh perusahaan.
5) Proses Audit Internal dan Tinjauan Manajemen ISO 9001 : 2008
Konsultan akan melakukan pemantauan ulang pada perusahaan yang menerapkan persyaratan ISO.
Penilaian ini sebelumnya juga diimbangi dengan pelatihan perusahaan oleh konsultan ISO 9001 :
2008 tentang cara melakukan audit internal dan tinjauan manajemen.
6) Sertifikasi pada Perusahaan
Setelah penilaian yang dilakukan oleh konsultan terlampaui secara seluruhnya, maka perusahaan yang
dinilai memenuhi kriteria kelayakan serta kesesuaian dengan sistem ISO akan langsung mendapatkan
sertifikat ISO yang diberikan oleh Badan Sertifikasi yang diakui. Tahapan penerapan ISO yang
terakhir ini dinyatakan sebagai penetuan label kelayakan perusahaan produksi.
Badan sertifikasi akan melaksanakan audit sertifikasi untuk menentukan apakah seluruh klausul yang
ada telah diterapkan secara mencukup. Audit dilakukan dalam 2 stage; stage 1 untuk memeriksa
pemenuhan persyaratan dokumentasi, stage 2 untuk memeriksa pemenuhan persyaratan implementasi
secara keseluruhan.
Organisasi anda dinyatakan lulus jika tidak ada temuan yang bersifat majour (fatal). Temuan yang
bersifat majour terjadi karena adanya sistem yang tidak berjalan sama sekali atau ada persyaratan ISO
9001 yang tidak diterapkan tanpa alasan. Temuan lain disebut minor dan observasi. Temuan minor
terjadi bila organisasi anda hanya tidak konsisten dalam menjalankan sistem atau hanya sebagian
persyaratan yang diterapkan dari yang seharusnya. Adapun temuan observasi hanya bersifat saransaran perbaikan. Temuan minor dan observasi tidak menyebabkan kegagalan melainkan hanya perlu
perbaikan-perbaikan kecil saja.
Sertifikat ISO 9001 : 2008 berlaku untuk 3 tahun. Setelah 3 tahun, anda akan diaudit re-sertifikasi.
Dalam masa 3 tahun, anda akan diaudit dalam periode tertentu (6 bulan sekali atau setahun sekali)
yang disebut dengan surveilance audit.

Daftar Pustaka

International Organization for Standarization. 2015. ISO Quality: Quality Management Principle.
Geneva: ISO Central Secretariat
International Organization for Standarization. 2015. ISO 9001 Quality managament Systems –
Requirement
International Organization for Standarization. 2015. ISO 9000 Quality Managements SystemsFundamentals and Vocabulary
International Organization for Standarization. 1997. Frienship among equals. Recollections from
ISO's first fifty years.
Ulfa, Mutia. Manajemen Kualitas: Sistem Manajemen Kualitas Internasional. 2016.
http://www.iso.org/
http://isoconsultantpune.com/
http://www.id.lrqa.com/
https://en.wikipedia.org/wiki/International_Organization_for_Standardization