PENDAHULUAN Perbedaan Antara Perendaman Dalam Minuman Bersoda Dan Jus Lemon Selama 30, 60, 120 Menit Terhadap Kekerasan Email Pada Permukaan Gigi.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada jaman sekarang banyak produk-produk yang menawarkan makanan dan
minuman secara instant. Promosi dari masing-masing produk tersebut telah menarik
pembeli terutama yang berpenghasilan tinggi. Kebiasaan mengkonsumsi makanan
dan minuman yang instant telah meningkat dari frekuensi maupun jumlahnya. Selain
rasanya yang enak dan juga segar, tanpa disadari dibalik itu semua terdapat zat-zat
yang dapat merusak permukaan gigi misalnya minuman bersoda. Tuntutan pekerjaan
yang sibuk untuk memenuhi kebutuhannya, manusia dihadapkan pada keadaan yang
sulit dihindari untuk memilih makanan dan minuman yang serba instant salah satunya
adalah minuman bersoda yang bersifat merusak kesehatan khususnya kesehatan gigi
(Lussi et al., 2007 cit. Nisha et al., 2010).
Para peneliti dari Negara Inggris dan Belanda mengemukakan bahwa
golongan masyarakat yang sering mengkonsumsi makanan dan minuman bersoda
paling rentan terkena erosi gigi. Menurut penelitian yang dilakukan di USA konsumsi
minuman bersoda meningkat sebanyak 300% dalam 20 tahun. Sebanyak 185 liter
pada 1950-an meningkat menjadi 340 liter pada 1960-an dan 570 liter pada akhir
1990-an (Lussi et al., 2007 cit. Nisha et al., 2010).
Menurut Prasetyo (2005), istilah "minuman bersoda" yaitu minuman yang

tidak mengandung alkohol dan merupakan minuman yang berkarbonasi. Omid Khoda
et al., (2012), juga menambahkan bahwa minuman ini dapat terdiri dari berbagai jenis
asam yang mengurangi pH rongga mulut, antara lain asam tartarat, asam laktat, asam
maleat dan asam fosfat. Konsumsi minuman yang mengandung asam telah meningkat
selama beberapa dekade terakhir baik di negara maju dan negara-negara berkembang
terutama pada anak dan remaja. Efek merugikan dari minuman bersoda pada gigi
salah satunya adalah erosi email dan korosi material gigi.

1

Minuman yang enak dan menyegarkan, selain dapat diperoleh secara instant,
dapat juga diperoleh dari buah segar yang dibuat jus. Mengkonsumsi minuman jus
dari buah-buahan banyak manfaatnya, tetapi kesadaran masyarakat mengenai efeknya
terhadap kondisi kesehatan rongga mulut masih kurang. Kandungan asam dan gula
pada minuman jus dapat menyebabkan kerusakan gigi (Imran et al., 2012).
Menurut Jarvinen (2008) cit. Imran et al., (2012), mengkonsumsi minuman
yang mengandung asam dalam jumlah yang melebihi asupan harian dapat
menyebabkan kerusakan gigi. Salah satunya yaitu zat asam yang terkandung di dalam
minuman jus lemon. Mengkomsumsi buah lemon dua kali sehari atau 12 ons
minuman asam selama empat kali seminggu akan meningkatkan kerentanan individu

terhadap terjadinya erosi gigi.
Penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa keasaman minuman
berkarbonasi, minuman olahraga dan jus lemon dengan pH di bawah 5.5 dapat
menyebabkan erosi pada gigi. Pada studi In vitro yang dilakukan ditemukan bahwa
buah lemon akan menyebabkan erosi pada gigi karena memiliki pH antara 2,1-3,6
(Manaf et al., 2012).
Jaringan keras gigi terdiri dari email, dentin dan sementum. Jaringan keras
tersebut pada dasarnya sama dengan jaringan tulang yang sebagian besar terdiri atas
zat anorganik. Email mengandung zat anorganik tersebut dalam jumlah yang terbesar
sehingga merupakan bagian yang terkeras pada tubuh manusia (Rahardjo, 1993).
Email merupakan jaringan terluar gigi yang menutupi anatomis mahkota gigi
dan memiliki ketebalan yang berbeda pada setiap area gigi. Lapisan email yang
paling tebal terdapat pada permukaan insisal dan oklusal gigi dan semakin menipis
hingga ke pertemuan cemento enamel junction. Ketebalan email juga berbeda satu
gigi dengan yang lainnya. Ketebalan email pada insisal ridge insisivus rata-rata 2,5
mm, pada cups premolar rata-rata 2,3-2,5 mm sedangkan pada cups molar rata-rata
2,5-3 mm (Sluder, 2001).
Email sebagian besar terdiri dari hidroksiapatit (CalO(PO4)6(OH)2) atau
Fluoroapatit (CalO(PO4)6F2) (Prasetyo, 2005). Di dalam lingkungan yang netral,
2


hidroksiapatit seimbang dengan lingkungan yang banyak dengan ion-ion Ca2+ dan
PO43-. Pada pH di bawah 5,5 hidroksiapatit reaktif terhadap ion hidrogen yang
terdapat pada asam. H+ bereaksi dengan grup fosfat yang terdapat pada permukaan
email. Proses ini dapat digambarkan sebagai berubahnya PO43- menjadi HPO42dengan bertambahnya ion H+ (Mount, 1998).
Email merupakan struktur yang sangat keras dan padat. Email bersifat
permeabel terhadap ion-ion dan molekul yang dapat mengalami penetrasi sebagian
atau kompleks. Email dapat larut ketika berhubungan dengan asam sehingga larutnya
sebagian atau keseluruhan mineral email akan menurunkan kekerasannya. Kecepatan
melarutnya email dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH), konsentrasi asam, waktu
melarut dan kehadiran ion sejenis kalsium atau fosfat (Sluder,2001 ; Prasetyo,2005).
Kerusakan email antara lain adalah erosi gigi yang disebabkan keasaman
makanan dan minuman yang akan mengakibatkan keausan email (Rahardjo, 1993).
Erosi gigi dan karies gigi mempunyai kesamaan dalam jenis kerusakannya yaitu
terjadi demineralisasi jaringan keras yang disebabkan oleh asam. Asam penyebab
erosi berbeda dengan asam penyebab karies gigi. Erosi gigi berasal dari asam yang
bukan sebagai hasil fermentasi bakteri, sedangkan karies gigi berasal dari asam yang
merupakan hasil fermentasi karbohidrat dari sisa makanan oleh bakteri dalam mulut
hal ini mungkin terjadi karena suatu kelarutan dari elemen anorganik elemen gigi
secara perlahan-lahan atau kronis (Prasetyo, 2005).

Erosi gigi adalah situasi dari hilangnya jaringan keras gigi secara kronis
karena proses kimia dari permukaan gigi dengan asam tanpa keterlibatan bakteri
(Cheng et al., 2009). Menurut Abynono (1992), erosi gigi adalah suatu proses kronis
hilangnya jaringan keras gigi secara progresif dan bersifat irreversible sebagai akibat
dari proses kimiawi tanpa ada campur tangan bakteri atau karena sebab yang belum
diketahui.
Proses demineralisasi salah satunya dipengaruhi oleh pH. Demineralisasi
dapat terjadi apabila email berada pada pH di bawah 5,5, karena pH yang rendah akan
meningkatkan konsentrasi ion hydrogen dan ion tersebut akan merusak hidroksiapatit
3

email pada gigi. Proses erosi gigi dimulai dari adanya pelepasan kalsium email gigi
dan akan menyebabkan kehilangan sebagian elemen email dan apabila telah sampai
ke dentin akan menyebabkan rasa ngilu pada penderita (Prasetyo, 2005).
Menurut Mount et al., (1998), semakin menurunnya pH akan mengakibatkan
interaksi yang progresif antara ion asam dengan grup fosfat hidroksiapatit yang
menyebabkan sedikit atau terlarutnya semua kristalit di permukaan email. Fluorida
yang tersimpan dilepaskan pada proses ini dan bereaksi dengan ion Ca2+ dan HPO42membentuk fluorapatit. Jika pH menurun di bawah 4,5 yaitu pH kritikal untuk
fluorapatit, fluorapatit akan larut. Namun, jika ion asam dinetralisir dan didapatkan
kembali ion Ca2+ dan HPO42-, remineralisasi akan terjadi.

Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Edhie Arif Prasetyo (2004),
membuktikan bahwa dalam perendaman selama 30 menit minuman bersoda memiliki
perbedaan yang bermakna pada kekerasan permukaan gigi. Penelitian lainnya yang
dilakukan oleh Herry Imran (2012), membuktikan bahwa dalam perendaman selama
5 menit jus lemon dalam kemasan mempunyai perbedaan yang bermakna pada
kekerasan permukaan gigi.
Berdasarkan asumsi bahwa gigi yang direndam didalam minuman bersoda
selama 30 menit dan gigi yang direndam di dalam jus lemon kemasan selama 5 menit
dengan pH yang rendah terdapat perbedaan pada kekerasan gigi, maka peneliti
berminat untuk melakukan penelitian dengan membandingkan perbedaan antara
perendaman dalam minuman bersoda dan jus lemon selama 30, 60, 120 menit
terhadap kekerasan email pada permukaan gigi.

B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat perbedaan antara perendaman dalam minuman bersoda dan
jus lemon selama 30, 60, 120 menit terhadap kekerasan email pada permukaan gigi ?

4

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan
kekerasan email setelah dilakukan perendaman antara minuman bersoda dan jus
lemon selama 30, 60, 120 menit pada permukaan gigi.

D. Manfaat Penelitian
1.

Menambah ilmu pengetahuan khususnya di bidang konservasi kedokteran gigi.

2.

Memberi informasi kepada masyarakat tentang efek merugikan minuman yang
mengandung asam yang bersifat merusak permukaan email gigi.

E. Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian yang membahas tentang minuman bersoda terhadap
kekerasan email pada permukaan gigi sudah dilakukan, diantaranya adalah penelitian
yang dilakukan oleh Edhie Arif Prasetyo (2005) dengan judul Acidity of soft drink
decrease the surface hardness of tooth. Hasil penelitian tersebut menunjukan terjadi
penurunan kekerasan permukaan gigi setelah perendaman pada minuman bersoda.

Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Leslie et al. (2008) dengan judul Acidic
beverages increase the risk of in vitro tooth erosion. Hasil penelitian tersebut
menunjukan bahwa minuman yang mengandung asam meningkatkan faktor resiko
erosi pada gigi.
Pada penelitian lain yang dilakukan Herry Imran et al. (2012) dengan judul
Pengaruh Minuman Jus Lemon Kemasan terhadap perubahan kekerasan email gigi
berdasarkan durasi waktu, menunjukan bahwa terjadi penurunan kekerasan email
gigi. Menurut sepengetahuan penulis, penelitian mengenai perbedaan perendaman
antara minuman bersoda dan jus lemon selama 30, 60, 120 menit terhadap kekerasan
email pada permukaan gigi belum pernah dilakukan.

5