Efek Pemberian Ekstrak Flaxseed (Linum usitatissimum L.) terhadap Kadar Kolesterol Total pada Tikus Jantan (Rattus norgegicus) Wistar yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak.
ABSTRAK
EFEK PEMBERIAN EKSTRAK FLAXSEED
(Linum usitatissimum L) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS JANTAN
(Rattus norvegicus) WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK
Ghaluh Ajeng Retno Pramesty , 1210164
Pembimbing 1 : Decky Gunawan, dr., M.Kes.,AIFO. Pembimbing II : Adrian Suhendra, dr., M.Kes., Sp. PK.
Latar belakang Flaxseed (Linum Usitatissimum L) diketahui mengandung omega 3, serat dan lignan yang berefek hipolipemik yaitu menurunkan kolesterol total dari dalam tubuh.
Tujuan penelitian Mengetahui efek penurunan kadar kolesterol total tikus jantan Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak dengan pemberian ekstrak flaxseed dan membandingkannya dengan simvastatin..
Metode penelitian Eksperimental laboratorium sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan 33 ekor tikus jantan Wistar sebagai subjek penelitian, dikelompokkan secara acak menjadi 3 kelompok perlakuan (n=11), yaitu kelompok perlakuan (ekstrak flaxseed), kelompok positif (simvastatin) dan kontrol negatif (akuades). Perlakuan dilakukan selama 2 minggu dengan pemberian ekstrak flaxseed 540 mg/hari/ekor tikus, simvastatin 0,18mg/hari/ekor tikus. Data penelitian adalah rerata selisih penurunan kadar kolesterol total serum yang dianalisis menggunakan uji one way Anava yang dilanjutkan dengan uji Tukey LSD dengan α = 0,05.
Hasil Terdapat perbedaan penurunan kadar kolesterol total yang sangat bermakna (p < 0,01) antar kelompok kontrol perlakuan (flaxseed), kontrol positif (simvastatin) dan kontrol negatif (akuades).
Simpulan Ekstrak flaxeed memiliki efek menurunkan kadar kolesterol tikus jantan Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak namun tidak sebaik simvatatin.
(2)
ABSTRACT
THE EFFECT OF FLAXSEED (Linum Usitatissinum L) EXTRACT ADMINISTRATION ON TOTAL CHOLESTEROL LEVEL IN MALE WISTAR MICE (Rattus norvegicus) INDUCED WITH HIGH-FAT DIET
Ghaluh Ajeng Retno Pramesty , 1210164
Tutor 1 : Decky Gunawan, dr., M.Kes.,AIFO.
Tutor 2 : Adrian Suhendra, dr., M.Kes., Sp. PK.
Background Flaxseed ( Linum Usitatissinum L ) is known to contain omega 3, fiber and lignan that possess hypolipemic effect, which lowers the total cholesterol level in the body.
Objectives To determine the total cholesterol level lowering effect of flaxseed extract adminstration in male Wistar mice induced with high-fat diet and compare it with Simvastatin.
Methods True laboratory experiment with completely randomized design. This study used thirty-three male Wistar mice as research subject, randomly grouped into three treatment groups (n=11), which were treatment group (flaxseed extract), positive group (simvastatin), and negative group (aquadest). Treatments were performed for two weeks with 540 mg/day/mouse sonde flaxseed extract, 0.18 mg/day/mouse simvastatin. Measured data was the average difference of total serum cholesterol level decrease analyzed with one way ANOVA continued with Tukey LSD test with α = 0.05.
Result There was a highly significant decrease in total cholesterol level (p < 0.01) between treatment group (flaxseed), positive control group(simvastatin), and negative control group (aquadest)
Conclusion Flaxseed extract possessed cholesterol lowering effect in male Wistar mice induced with high-fat diet but not as good as simvastatin.
(3)
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1 Manfaat Akademis ... 3
1.4.2 Manfaat Praktis ... 4
1.5 Kerangka Pemikiran ... 4
1.6 Hipotesis Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid ... 6
2.1.1 Definisi Lipid ... 6
2.1.2 Klasifikasi Lipid ... 7
2.1.3 Asam Lemak ... 8
(4)
2.2.1 Metabolisme Lipoprotein ... 13
2.2.2 Jalur Metabolisme Eksogen ... 14
2.2.3 Jalur Metabolisme Endogen ... 15
2.2.4 Jalur Reverse Cholesterol Transpor t ... 16
2.3 Kolesterol ... 17
2.3.1 Biosintesis Kolesterol ... 19
2.3.2 Pengangkutan Kolesterol ... 21
2.3.3 Ekskresi Kolesterol ... 21
2.4 Profil Lipid pada Tikus ... 22
2.5 Simvastatin ... 24
2.5.1 Farmakodinamik Simvastatin ... 24
2.5.2 Farmakikinetik Simvastatin ... 25
2.5.3 Efek Samping Simvastatin ... 25
2.6 Flaxseed ... 25
2.6.1 Kandungan Flaxseed ... 27
2.6.2 Manfaat Flaxseed ... 28
2.7 Mekanisme Kerja Flaxseed ... 29
2.7.1 Serat... 29
2.7.2 Omega 3 ... 30
2.7.2.1Metabolisme ALA ... 30
2.7.3 Lignan ... 31
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat, Bahan, dan Subjek Penelitian ... 33
3.1.1 Alat Penelitian ... 33
3.1.2 Bahan Penelitian... 34
3.1.3 Subjek Penelitian ... 34
3.2 Lokasi dan Waktu Penenelitian ... 35
3.3 Metodologi Penelitian ... 35
3.3.1 Metode Penelitian... 35
(5)
3.3.3 Definisi Operasional Variabel ... 36
3.3.4 Besar Sampel Penelitian ... 37
3.4 Prosedur Kerja ... 37
3.4.1 Prosedur Adaptasi Subjek Penelitian ... 37
3.4.2 Prosedur Pembuatan Makanan Subjek Penelitian ... 38
3.4.3 Prosedur Pemberian Pakan Tinggi Lemak ... 38
3.4.4 Pembuatan Ekstrak Etanol Flaxseed ... 39
3.4.5 Pengumpulan Bahan Uji ... 39
3.4.6 Sterilisasi Alat ... 39
3.5 Prosedur Penelitian... 40
3.6 Prosedur Pengambilan Sampel Darah ... 43
3.6.1 Prosedur Pengolahan Serum ... 43
3.7 Analisis Data ... 44
3.7.1 Metode Analisis Data ... 44
3.7.2 Kriteria Uji ... 44
3.8 Aspek Etik Penelitian ... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 46
4.1.1 Kadar Kolesterol Total Setelah diberi Pakan Tinggi Lemak .... 46
4.1.2 Kadar Kolesterol Total Darah Setelah Perlakuan ... 47
4.1.3 Tes Normalitas Selisih Kadar Kolesterol Total Tikus Setelah Perlakuan dan Sesudah Pemberian Pakan Tinggi Lemak ... 48
4.1.4 Tes Homogenitas Selisih Data Kadar Kolesterol Total setelah Perlakuan ... 49
4.1.5 Hasil Uji Anava Kadar Kolesterol Total Antara Kelompok Perlakuan ... 50
4.2 Pembahasan ... 51
(6)
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ... 55
5.2 Saran ... 55
DAFTAR PUSTAKA ... 56
LAMPIRAN ... 59
(7)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Komposisi Lipoprotein ... 11
Tabel 2.2 Karakteristik Apoprotein ... 11
Tabel 2.3 Profil Kadar Kolesterol Total Tikus... 23
Tabel 2.4 Nutrional Content Flaxseed ... 27
Tabel 4.1 Rata-rata Peningkatan Kadar Kolesterol Setelah diinduksi Pakan Tinggi Lemak ... 47
Tabel 4.2 Penurunan Kolesterol Total Setelah Perlakuan ... 48
Tabel 4.3 Tes Shapiro-Wilk... 49
Tabel 4.4 Test of Homogeneity of Variances ... 49
Tabel 4.5 Hasil Uji Anava Kadar Kolesterol Total antar Kelompok Perlakuan 50 Tabel 4.6 Hasil Uji Beda Rata-rata Metode LSD ... 51
(8)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lipoprotein ... 10
Gambar 2.2 Lipoprotein and Lipid Transport... 14
Gambar 2.3 Transport Lipid Exogen and Endogen ... 16
Gambar 2.4 Transport Balik Kolesterol ... 17
Gambar 2.5 Struktur Kolesterol ... 18
Gambar 2.6 Flaxseed ... 27
(9)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji ... 59
Lampiran 2 Data Kadar Kolesterol Total ... 61
Lampiran 3 Data Kadar Kolesterol Total Adaptasi dan Sesudah Pakan Tinggi Lemak ... 62
Lampiran 4 Persentase Penurunan Kolesterol Total Setelah Induksi Pakan Tinggi Lemak dan Setelah Pemberian Perlakuan ... 63
Lampiran 5 Tes Normalitas Shapiro-Wilk dan Homogenitas pada Kelompok Setelah Perlakuan ... 64
Lampiran 6 Hasil SPSS Anava pada Kelompok Setelah Perlakuan dan Sebelum Perlakuan ... 65
Lampiran 7 Pesetujuan Etik Penelitian ... 66
Lampiran 8 Gambar Penelitian ... 67
(10)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Saat ini kelebihan kolesterol menjadi yang ditakuti sebagai penyebab penyempitan pembuluh darah yang disebut aterosklerosis yaitu proses pengapuran dan pengerasan pada dinding pembuluh darah terutama di jantung, otak, ginjal, dan mata. Pada otak, aterosklerosis dapat menyebabkan terjadinya stroke, sedangkan pada jantung dapat menyebabkan penyakit jantung koroner (PJK) (Dalimartha & Dalimartha, 2014). Predisposisi terjadinya aterosklerosis adalah kurangnya aktivitas fisik dan obesitas, diabetes mellitus, hipertensi, hiperlipidemia, dan merokok. Penyebab dasar terjadinya aterosklerosis adalah peningkatan lipoprotein densistas rendah yaitu suatu faktor penting yang dapat menyebabkan aterosklerosis dikaitkan dengan konsentrasi kolesterol yang tinggi dalam plasma darah (Arthur C Guyton, 2008).
Terjadinya aterosklerosis didahului dengan terjadinya dislipidemia yang akan meningkatkan kadar kolesterol darah (Anies.dr, 2015). Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL), kenaikan kadar trigliserida serta penurunan kadar High Density
Lipoprotein (HDL). Dalam proses terjadinya aterosklerosis semuanya
mempunyai peran yang penting dan sangat kaitannya satu dengan yang lain. Ketiga-tiganya sekaligus dikenal sebagai Triad Lipid (Anwar, 2004).
Kolesterol adalah molekul sejenis lipid yang dapat ditemukan pada aliran darah dan dibutuhkan pada proses metabolisme tubuh. Kolesterol dalam darah terdiri atas High Density Lipoprotein (HDL), Low Density Lipoprotein (LDL), dan trigliserida. Kolesterol diproduksi oleh hati dan bila kadar kolesterol
(11)
dalam darah meningkat dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti penyakit jantung, stroke, dan penyakit cardiovaskular lainnya (Agung, 2014). Pada saat ini ada 6 jenis obat yang dapat digunakan untuk memperbaiki profil lipid serum yaitu bile acid sequestran, HMG-CoA
reductase inhibitor (statin), derivat asam fibrat, asam nikotinik, ezetimibe, dan
asam lemak omega 3 (minyak ikan) (Adam, 2009).
Asam lemak omega 3 dari suplemen ikan atau minyak ikan yaitu asam
eicosapentaenoic (EPA) dan asam decosahexaenoic (DHA) dapat digunakan
untuk menurunkan kadar kolesterol (Adam, 2009). Meskipun rantai panjang asam omega 3 (DHA dan EPA) pada minyak ikan memiliki potensi yang signifikan tapi kekhawatiran tentang rasa ikan, aroma, konten racun, alergi, dan eruktasi setelah mengkonsumsi adalah beberapa faktor yang membatasi pemakaian dalam diet. Sumber tanaman alternatif yang mengandung asam lemak omega 3 adalah flaxseed. Flaxseed (Linum usitatissmum) adalah tanaman berbunga biru yang menghasilkan biji datar kuning keemasan yang mengandung asam alpha linolenat (ALA), lignan dan serat (Heli J.Roy, 2007). Asam lemak omega 3 yang ditemukan dalam flaxseed berbeda dari omega 3 yang ada di ikan. Flaxseed adalah salah satu sumber tanaman terkaya dari asam lemak omega 3 (ALA) (Cardiol, 2010). Penelitian yang dilakukan Kristesen et al (2012) mengkonsumsi 5 g serat makanan dari flaxseed setiap hari selama satu minggu secara signifikan meningkatkan ekskresi fekal lemak dan mengurangi total dan LDL-kolesterol (Mette Kristensen, 2012). Penelitian yang dilakukan Patade et al (2008) menemukan pada wanita asli Amerika pasca menopause dengan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang yang mengkonsumsi flaxseed (30g/ hari) selama tiga bulan didapatkan pengurangan kolesterol total sebesar 7% dan kolesterol LDL sebesar 10% tanpa perubahan kolesterol HDL atau konsentrasi trigliserida. Penelitian yang dilakukan Zhang et al (2008) juga menemukan penurunan yang signifikan pada kolesterol total (22%) dan kadar kolesterol LDL (24%) pada hiperkolesterolemia setelah
(12)
Dari penelitian yang telah ada perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui perbandingan efek flaxseed dengan simvastatin dalam menurunkan kolesterol total.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas , identifikasi masalah sebagai berikut : Apakah ekstrak flaxseed menurunkan kadar kolesterol total pada tikus
yang diinduksi pakan tinggi lemak.
Apakah ekstrak flaxseed memiliki potensi yang setara dengan simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol total tikus yang diinduksi pakan tinggi lemak.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Membandingkan penurunan kadar kolesterol total tikus yang diinduksi pakan tinggi lemak dengan pemberian ekstrak flaxseed dan simvatatin.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Memberikan informasi di bidang kesehatan manfaat ekstrak flaxseed terhadap penurunan kolesterol total.
(13)
1.4.2 Manfaat Praktis
Memberi informasi kepada masyarakat luas manfaat mengkonsumsi ekstrak
flaxseed sebagai upaya menurunkan dan mempertahankan kolesterol total pada
kadar yang normal.
1.5Kerangka Pemikiran
Flaxseed (Linum usitatissmum) adalah tanaman berbunga biru yang menghasilkan biji datar berwarna kuning keemasan yang mengandung asam alpha
linolenat (ALA), lignan dan serat (Heli J.Roy, 2007).
Flaxseed adalah makanan tinggi serat, sejumlah yang terkandung adalah serat larut yang dapat menurunkan kolesterol (Laurence Eyres FNZIFST, 2014). Serat pada flaxseed dapat menurunkan kolesterol dengan cara :
1. Hati memproduksi asam empedu
2. Hati harus memproduksi banyak asam empedu. Agar dapat memproduksi asam empedu hati membutuhkan kolesterol.
3. Serat larut mengikatkan diri pada asam empedu dam membawanya ke feses sehingga kolesterol dapat dikeluarkan dari dalam tubuh dan peluang penimbunan kolesterol di dalam pembuluh darah arteri berkurang (Anies.dr, 2015)
Selain mengandung serat flaxseed juga merupakan sumber tambahan ALA. Lebih dari 50% dari flaxseed terdiri dari ALA, yang membuatnya menjadi sumber yang kaya omega-3 PUFA (Mardi A. Parelman, 2015). Omega 3 PUFA ditemukan dapat menghambat aktivitas 3 hidroksi - 3 – metil – glutaryl CoA reduktase
(HMG-CoA reduktase) enzim yang menghambat dalam metabolisme kolesterol.
Alpha linolenat (ALA) adalah eicosapentaenoic (EPA) dan asam
decosahexaenoic (DHA). Konversi ALA untuk EPA atau DHA melibatkan
(14)
memiliki efek independen terhadap tekanan darah dan lipid darah (Heli J.Roy, 2007).
Flaxseed juga mengandung sejumlah lignan seperti secoisolariciresinol
diglucoside (SDG), secoisolariciresinol (SECO), isolariciresinol, pinoresinol, dan
matairesinol, yang terkonsentrasi di lapisan luar benih / flaxseed. Lignan dari
flaxseed berperan sebagai antioksidan dan mengurangi risiko penyakit
kardiovaskular (Kotlyarova, 2011).
Simvastatin adalah obat golongan penghambat HMG CoA reduktase yaitu statin merupakan hipolipidemik yang paling efektif untuk menurunkan kolesterol menyebabkan penurunan konsentrasi kolesterol LDL dan VLDL. Statin mempunyai efek meningkatkan kadar HDL 5 – 15 %, menurunkan kadar LDL 18-55% dan menurunkan kadar trigliserida 7 – 30%. Statin hendaknya diresepkan sampai dosis maksimal yang direkomendasikan atau yang dapat ditoleransi untuk mencapai target kolesterol LDL misalnya utuk simvastatin dosis maksimal yang direkomendasikan adalah 80 mg/hari. (Erwinato, 2013). Simvastatin memiliki waktu paruh 1-3 jam yang terikat pada protein plasma dan sebagian besar diekskresikan oleh hati ke dalam cairan empedu dan sebgian kecil lewat ginjal (Suyatna, 2007).
1.6 Hipotesis Penelitian
Ekstrak flaxseed menurunkan kadar kolesterol total pada tikus yang diinduksi pakan tinggi lemak.
Ekstrak flaxseed memiliki potensi yang setara dengan simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol total tikus jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.
(15)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
- Ekstrak flaxseed menurunkan kadar kolesterol total tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak.
- Simvastatin menurunkan kadar kolesterol total lebih baik daripada
flaxseed pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak.
5.2 Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya untuk mengetahui efek hipolipemik ekstrak
flaxseed dan simvatatin terhadap kadar kolesterol total :
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemberian ekstrak
flaxseed dan simvastatin pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi
pakan tinggi lemak dengan waktu pemberian dalam jangka waktu yang lebih lama.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan kombinasi antara ekstrak flaxseed dan simvastatin pada hewan coba untuk mengetahui besar penurunan kadar kolesterol total dibandingkan pemberian ekastrak flaxseed dan simvastatin secara terpisah.
3. Perlu dilakukan percobaan dengan membandingkan ekstrak flaxseed dengan omega 3 ikan untuk mengetahui penurunan kolesterol total dengan masing – masing menggunakan zat alami.
4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis flaxseed yang paling baik untuk menurunkan kolesterol total.
(16)
DAFTAR PUSTAKA
Adam JMF. 2010. Dislipidemia. Dalam : AW Sudoyo, B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, K,S Setiati (eds), Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III. Edisi 5. Jakarta : InternaPublishing. H 1984-90
Agung, d. I. (2014). Dahsyatnya tin dan zaitun tumpas penyakit kronis dan
berbahaya. Jakarta: Al Qudwah Publishing.
Anies dr ,M.Kes.,PKK. (2015). Kolesterol dan penyakit jantung koroner. Jogjakarta: Ar Ruzz Media.
Anwar, T. B. (2004). Dislipidemia Sebagai Faktor Resiko Penyakit Jantung. Medan: e-USU Repository.
Arthur C Guyton, J. E. 2008. Metabolisme Lipid. Buku ajar fisiologi kedokteran edisi 11. Jakarta: EGC.
Cardiol, C. J. 2010. The cardiovaskular effect of flaxseed and its omega 3 fatty acid , alpha-linolenic acid. The canadian journal cardiology , P 489–496. Childs, C., Fear, A., Hoile, S., & Calder, P. 2011. Different dietary omega-3
sources during pregnancy and DHA in the developing rat brain .
Biosynthesis of LC n-3 PUFA from a- linolenic acid , P 259-262.
D L Nelson, C. L.-W. 2004. Biosynthesis of Cholesterol Steroid . Jakarta: Erlangga .
dalimartha, s., & dalimartha, f. a. 2014. Tumbuhan Sakti Atasi Kolesterol. jakarta: Penebar Swadaya.
Erwinato. 2013. pedoman tatalaksana dislipidemia. perhimpunan dokter spesialis
kardiovaskular indonesia , P 27.
Foster, S. (2006). flaxseed and flaxseed oil. U.S Departement of Health and Human Service
Hanafiah, K. A. (2000). Rancangan Percobaan : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hans F, Prafulla A,Heide K,Ingeborg K.1980.Use of a simple enzymatic assay for cholsterol analysis in human bile.Journal of Lipid Research 21(1):259-261
(17)
Heli J.Roy, P. , Shanna Lundy,MS, Chad Ericsen,BA, Beth Kalicki .2007.
Flaxseed a review of health benefits. Pennington Nutrition Seriesno 5, Page 2.
Ihedioha, J. I., Noel-Uneke, O. A., & Ihedioha, T. E. 2013. Reference values for the serum lipid profile of albino rats (Rattus norvegicus) of varied ages and sexes. Comparative Clinical Pathology , 93-99.
Integrated Taxonomic Information System. (2011). Linum usitatissimum L. Dipetik September 25, 2015, dari Integrated Taxonomic Information System:
http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search _value=29226
John ikechukwu ihedioha, O. a. 2013. Reference value for the serum lipid profile of albino rats (Rattus Norvegicus) of varied ages and sexs. JrnlID
580_ArtID 1372_Proof , 4.
Kathleen M. Botham, P. D. (2006). Lipid Yang penting Secara Fisiologis. Dalam D. K. Robert K. Murray, Biokimia Harper (hal. 128-129). Jakarta: EGC Kotlyarova, V. 2011. PHARMACOKINETICS OF FLAXSEED LIGNANS.
Dean of the College of Pharmacy and Nutrition , 3-6.
Laurence Eyres FNZIFST, M. E. 2014. Flaxseed ( Linseed) fibre - nutritional and
culinary uses - a review . New Zealand : Peppermint Press Limited.
Mardi A. Parelman, P. (2015, May). Omegas: Dissecting the Science on Omega-3 Supplements. Today's Dietitian , p. 14.
Mette Kristensen, M. G. 2012. Flaxseed dietary fibers lower cholesterol and increase fecal fat excretion , but magnitude of effect depend on food type.
Nutrition and Metabolism , 6.
Morris, D.H. 2007. Flax-a Health and Nutrition Primer, Flax Council of Canada. 4th Ed. Canada. Winnipeg MB. p. 6 - 9, 54 – 5.
Muchtadi, P. D. 2008. Pengantar Ilmu Gizi . Bogor: ALFABETA CV
Siraid .,1993.Buku Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian
Klinik.Jakarta: Penerbit Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto
(18)
Sugeng Maryanto, S. F. (2013). efek pemberian buah jambu biji merah terhadap produksi SCFA dan kolesterol dalam caecum tikus hiperkolesterolemia . argitech , 6.
Suyatna, F. (2007). Hipolipidemik. Farmakologi dan Terapi Edisi 5 (cetak ulang
dengan tambahan, 2012) Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas
(1)
4 Universitas Kristen Maranatha 1.4.2 Manfaat Praktis
Memberi informasi kepada masyarakat luas manfaat mengkonsumsi ekstrak flaxseed sebagai upaya menurunkan dan mempertahankan kolesterol total pada kadar yang normal.
1.5Kerangka Pemikiran
Flaxseed (Linum usitatissmum) adalah tanaman berbunga biru yang menghasilkan biji datar berwarna kuning keemasan yang mengandung asam alpha linolenat (ALA), lignan dan serat (Heli J.Roy, 2007).
Flaxseed adalah makanan tinggi serat, sejumlah yang terkandung adalah serat larut yang dapat menurunkan kolesterol (Laurence Eyres FNZIFST, 2014). Serat pada flaxseed dapat menurunkan kolesterol dengan cara :
1. Hati memproduksi asam empedu
2. Hati harus memproduksi banyak asam empedu. Agar dapat memproduksi
asam empedu hati membutuhkan kolesterol.
3. Serat larut mengikatkan diri pada asam empedu dam membawanya ke
feses sehingga kolesterol dapat dikeluarkan dari dalam tubuh dan peluang penimbunan kolesterol di dalam pembuluh darah arteri berkurang (Anies.dr, 2015)
Selain mengandung serat flaxseed juga merupakan sumber tambahan ALA. Lebih dari 50% dari flaxseed terdiri dari ALA, yang membuatnya menjadi sumber yang kaya omega-3 PUFA (Mardi A. Parelman, 2015). Omega 3 PUFA ditemukan
dapat menghambat aktivitas 3 hidroksi - 3 – metil – glutaryl CoA reduktase
(HMG-CoA reduktase) enzim yang menghambat dalam metabolisme kolesterol.
Alpha linolenat (ALA) adalah eicosapentaenoic (EPA) dan asam
decosahexaenoic (DHA). Konversi ALA untuk EPA atau DHA melibatkan
desaturase dan elongase enzim. Tingkat konversi rendah dan dipengaruhi oleh jenis kelamin, genetika, dan diet. ALA adalah prekursor EPA dan DHA yang
(2)
5 Universitas Kristen Maranatha memiliki efek independen terhadap tekanan darah dan lipid darah (Heli J.Roy, 2007).
Flaxseed juga mengandung sejumlah lignan seperti secoisolariciresinol
diglucoside (SDG), secoisolariciresinol (SECO), isolariciresinol, pinoresinol, dan
matairesinol, yang terkonsentrasi di lapisan luar benih / flaxseed. Lignan dari
flaxseed berperan sebagai antioksidan dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular (Kotlyarova, 2011).
Simvastatin adalah obat golongan penghambat HMG CoA reduktase yaitu statin merupakan hipolipidemik yang paling efektif untuk menurunkan kolesterol menyebabkan penurunan konsentrasi kolesterol LDL dan VLDL. Statin
mempunyai efek meningkatkan kadar HDL 5 – 15 %, menurunkan kadar LDL
18-55% dan menurunkan kadar trigliserida 7 – 30%. Statin hendaknya diresepkan
sampai dosis maksimal yang direkomendasikan atau yang dapat ditoleransi untuk mencapai target kolesterol LDL misalnya utuk simvastatin dosis maksimal yang direkomendasikan adalah 80 mg/hari. (Erwinato, 2013). Simvastatin memiliki waktu paruh 1-3 jam yang terikat pada protein plasma dan sebagian besar diekskresikan oleh hati ke dalam cairan empedu dan sebgian kecil lewat ginjal
(Suyatna, 2007).
1.6 Hipotesis Penelitian
Ekstrak flaxseed menurunkan kadar kolesterol total pada tikus yang
diinduksi pakan tinggi lemak.
Ekstrak flaxseed memiliki potensi yang setara dengan simvastatin dalam
menurunkan kadar kolesterol total tikus jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.
(3)
55 Universitas Kristen Maranatha BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
- Ekstrak flaxseed menurunkan kadar kolesterol total tikus jantan galur
Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak.
- Simvastatin menurunkan kadar kolesterol total lebih baik daripada
flaxseed pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak.
5.2 Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya untuk mengetahui efek hipolipemik ekstrak flaxseed dan simvatatin terhadap kadar kolesterol total :
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemberian ekstrak
flaxseed dan simvastatin pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak dengan waktu pemberian dalam jangka waktu yang lebih lama.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan kombinasi
antara ekstrak flaxseed dan simvastatin pada hewan coba untuk
mengetahui besar penurunan kadar kolesterol total dibandingkan pemberian ekastrak flaxseed dan simvastatin secara terpisah.
3. Perlu dilakukan percobaan dengan membandingkan ekstrak flaxseed
dengan omega 3 ikan untuk mengetahui penurunan kolesterol total dengan
masing – masing menggunakan zat alami.
4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis flaxseed
(4)
56 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Adam JMF. 2010. Dislipidemia. Dalam : AW Sudoyo, B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, K,S Setiati (eds), Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III. Edisi 5. Jakarta : InternaPublishing. H 1984-90
Agung, d. I. (2014). Dahsyatnya tin dan zaitun tumpas penyakit kronis dan berbahaya. Jakarta: Al Qudwah Publishing.
Anies dr ,M.Kes.,PKK. (2015). Kolesterol dan penyakit jantung koroner. Jogjakarta: Ar Ruzz Media.
Anwar, T. B. (2004). Dislipidemia Sebagai Faktor Resiko Penyakit Jantung. Medan: e-USU Repository.
Arthur C Guyton, J. E. 2008. Metabolisme Lipid. Buku ajar fisiologi kedokteran edisi 11. Jakarta: EGC.
Cardiol, C. J. 2010. The cardiovaskular effect of flaxseed and its omega 3 fatty
acid , alpha-linolenic acid. The canadian journal cardiology , P 489–496.
Childs, C., Fear, A., Hoile, S., & Calder, P. 2011. Different dietary omega-3 sources during pregnancy and DHA in the developing rat brain . Biosynthesis of LC n-3 PUFA from a- linolenic acid , P 259-262. D L Nelson, C. L.-W. 2004. Biosynthesis of Cholesterol Steroid . Jakarta:
Erlangga .
dalimartha, s., & dalimartha, f. a. 2014. Tumbuhan Sakti Atasi Kolesterol. jakarta: Penebar Swadaya.
Erwinato. 2013. pedoman tatalaksana dislipidemia. perhimpunan dokter spesialis kardiovaskular indonesia , P 27.
Foster, S. (2006). flaxseed and flaxseed oil. U.S Departement of Health and Human Service
Hanafiah, K. A. (2000). Rancangan Percobaan : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hans F, Prafulla A,Heide K,Ingeborg K.1980.Use of a simple enzymatic assay for cholsterol analysis in human bile.Journal of Lipid Research 21(1):259-261
(5)
57 Universitas Kristen Maranatha Heli J.Roy, P. , Shanna Lundy,MS, Chad Ericsen,BA, Beth Kalicki .2007.
Flaxseed a review of health benefits. Pennington Nutrition Seriesno 5, Page 2.
Ihedioha, J. I., Noel-Uneke, O. A., & Ihedioha, T. E. 2013. Reference values for the serum lipid profile of albino rats (Rattus norvegicus) of varied ages and sexes. Comparative Clinical Pathology , 93-99.
Integrated Taxonomic Information System. (2011). Linum usitatissimum L.
Dipetik September 25, 2015, dari Integrated Taxonomic Information System:
http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search _value=29226
John ikechukwu ihedioha, O. a. 2013. Reference value for the serum lipid profile of albino rats (Rattus Norvegicus) of varied ages and sexs. JrnlID
580_ArtID 1372_Proof , 4.
Kathleen M. Botham, P. D. (2006). Lipid Yang penting Secara Fisiologis. Dalam D. K. Robert K. Murray, Biokimia Harper (hal. 128-129). Jakarta: EGC Kotlyarova, V. 2011. PHARMACOKINETICS OF FLAXSEED LIGNANS.
Dean of the College of Pharmacy and Nutrition , 3-6.
Laurence Eyres FNZIFST, M. E. 2014. Flaxseed ( Linseed) fibre - nutritional and culinary uses - a review . New Zealand : Peppermint Press Limited.
Mardi A. Parelman, P. (2015, May). Omegas: Dissecting the Science on Omega-3 Supplements. Today's Dietitian , p. 14.
Mette Kristensen, M. G. 2012. Flaxseed dietary fibers lower cholesterol and increase fecal fat excretion , but magnitude of effect depend on food type. Nutrition and Metabolism , 6.
Morris, D.H. 2007. Flax-a Health and Nutrition Primer, Flax Council of Canada.
4th Ed. Canada. Winnipeg MB. p. 6 - 9, 54 – 5.
Muchtadi, P. D. 2008. Pengantar Ilmu Gizi . Bogor: ALFABETA CV
Siraid .,1993.Buku Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik.Jakarta: Penerbit Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica.
(6)
58 Universitas Kristen Maranatha Sugeng Maryanto, S. F. (2013). efek pemberian buah jambu biji merah terhadap
produksi SCFA dan kolesterol dalam caecum tikus hiperkolesterolemia . argitech , 6.
Suyatna, F. (2007). Hipolipidemik. Farmakologi dan Terapi Edisi 5 (cetak ulang
dengan tambahan, 2012) Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas