Pengaruh Pemberian Kalsium dan Vitamin D Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Tikus Wistar Jantan Yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak.
ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN KALSIUM DAN VITAMIN D TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA
TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK Helena Gloria Manalu, 2015. Pembimbing I : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes.
Pembimbing II : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes. Kalsium diketahui dapat menurunkan kadar kolesterol total, dan vitamin D meningkatkan absorbsi kalsium.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi kalsium dan vitamin D dibanding dosis tunggalnya, serta potensinya dibandingkan dengan Simvastatin terhadap kadar kolesterol total pada tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium sungguhan bersifat komparatif dengan Rancang Acak Lengkap. Tiga puluh ekor tikus Wistar jantan dibagi dalam 6 kelompok (n=5) yaitu kelompok KP (0,225 mg Simvastatin), K1 (9 IU vitamin D), K2 (45 mg kalsium), K3 (45 mg kalsium, 4,5 IU vitamin D), K4 (45 mg kalsium, 9 IU vitamin D), dan K5 (45 mg kalsium, 18 IU vitamin D). Diinduksi pakan tinggi lemak selama 42 hari, dan diberi perlakuan pada hari ke-15 hingga hari ke-42. Parameter yang diamati adalah kadar kolesterol total dengan metode CHOD-PAP, yang dilakukan pada hari ke-14 dan 42. Data yang diperoleh dianalisis dengan oneway ANAVA (p<0,05) dilanjutkan dengan uji Tukey LSD.
Penurunan kadar kolesterol pada K3, K4, K5 dibandingkan K1 sangat bermakna (p<0,01). K3, K4 dibandingkan K2 bermakna (p<0,05) dan K5 dibandingkan K2 sangat bermakna (p<0,01). Perbandingan K1, K2 dengan KP tidak bermakna (p>0,05). Perbandingan K3, K4 dengan KP bermakna (p<0,05) dan K5 dengan KP sangat bermakna (p<0,01). Penurunan terbaik pada kelompok K5 (43,9%), diikuti K4 (38,1%), K3 (32,6%), dan KP (4%).
Pemberian kombinasi kalsium dan vitamin D lebih baik dibanding dosis tunggalnya dan lebih baik dibanding Simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol total pada tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.
(2)
ABSTRACT
THE EFFECT OF CALCIUM AND VITAMIN D TO DECREASE TOTAL CHOLESTEROL LEVEL ON MALE WISTAR RAT INDUCED BY HIGH
LIPID FEED
Helena Gloria Manalu, 2015. 1st Advisor : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes.
2nd Advisor : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes. Calcium has effect to decrease total cholesterol, vitamin D may increase the absorption of calcium.
The study was conducted to determine the effect of the combination of calcium and vitamin D than its single dose, and its potential compared to simvastatin on total cholesterol levels on male Wistar rats induced by high-lipid feed.
The method used is a real laboratory experimental comparative with Completely Randomized Design (CRD). Thirty male Wistar rats were divided into 6 groups (n = 5), namely KP group (0.225 mg simvastatin), K1 (9 IU vitamin D), K2 (45 mg calcium), K3 (45 mg of calcium and 4.5 IU of vitamin D), K4 (45 mg calcium and 9 IU of vitamin D), and K5 (45 mg of calcium and 18 IU of vitamin D). Each group induced high-lipid feed for 42 days. On day 15 to 42 were treated for corresponding treatment groups. Parameters measured were total cholesterol CHOD-PAP method on day 14 and 42. The data were analyzed by oneway ANOVA (p <0.05) followed by Tukey's test LSD.
Decreased levels of cholesterol in the K3, K4, K5 compared to K1 showed highly significant (p <0.01). K3, K4 compared to K2 significant (p <0.05) , and K5 compared to K2 highly significant (p <0.01). Best decline in K5 group (43,9%), followed by K4 (38,1%), K3 (32,6%), and KP (04%). K1, K2 compared to KP was not significant (p> 0.05). K3, K4 compared to KP significantly (p <0.05) and K5 compared to KP show highly significant (p <0.01) result.
Combination of calcium and vitamin D are better in lowering total cholesterol male Wistar rats induced by high-lipid feed compared to its single dose and has better potential compared to Simvastatin in lowering total cholesterol levels in male Wistar rats induced by high-lipid feed.
(3)
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1 Manfaat Akademis ... 3
1.4.2 Manfaat Praktis ... 3
(4)
1.6 Hipotesis ... 4
1.7 Metode Penelitian ………...……... ………..4
1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian……… ... ………...4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kalsium ... 5
2.1.1 Fungsi Kalsium ... 5
2.1.2 Homeostasis dan Absorpsi Kalsium ... 5
2.1.3 Metabolisme Kalsium ... 8
2.1.4 Eksresi Kalsium ... 9
2.2 Vitamin D ... 9
2.2.1 Fungsi Vitamin D ... 9
2.2.2 Aktivasi Vitamin D3 ... 10
2.2.3 Kerja Vitamin D3 ... 12
2.2.4 Efek ”Hormonal” Vitamin D untuk Meningkatkan Absorpsi Kalsium ... 12
2.3 Lipid dan Lipoprotein ... 13
2.3.1 Jenis Lipid dan Lipoprotein ... 13
2.3.2 Metabolisme Lipoprotein ... 13
2.4 Kolesterol ... 15
(5)
2.4.2 Sumber dan Biosintesis Kolesterol ... 16
2.4.3 Sintesis Kolesterol ... 20
2.4.4 Faktor yang Memengaruhi Keseimbangan Kolesterol di Jaringan ... 20
2.4.5 Transpor Kolesterol ... 22
2.4.6 Ekskresi Kolesterol ... 24
2.4.7 Kolesterol Sebagai Prekursor Asam Empedu ... 24
2.5 Penyakit Jantung Koroner ... 25
2.5.1 Gejala Khas ... 25
2.5.2 Faktor Risiko ... 25
2.6 Simvastatin ... 26
2.6.1 Pendahuluan ... 26
2.6.2 Farmakodinamik ... 26
2.6.3 Farmakokinetik ... 27
2.6.4 Efek Samping dan Interaksi Obat ... 27
2.6.5 Posologi dan Indikasi ... 28
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Alat dan Subjek Penelitian ... 29
3.1.1 Bahan Penelitian ... 29
3.1.2 Alat Penelitian ... 29
3.1.3 Subjek Penelitian ... 30
3.1.4 Tempat dan Waktu Penelitian ... 30
(6)
3.2.1 Desain Penelitian ... 30
3.2.2 Variabel Penelitian ... 31
3.3.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 31
3.3.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 31
3.2.3 Perhitungan Besar Sampel ... 32
3.2.4 Prosedur Kerja ... 33
3.2.4.1 Persiapan Hewan Coba ... 33
3.2.4.2 Prosedur Penelitian... 33
3.2.5 Cara Pemeriksaan ... 34
3.2.5.1 Pengambilan Darah Tikus ... 34
3.2.6 Metode Analisis ... 34
3.2.6.1 Hipotesis Statistik ... 35
3.2.6.2 Kriteria Uji ... 35
3.2.7 Aspek Etik Penelitian ... 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 37
4.1.1 Analisis Statistik ... 39
4.2 Pembahasan ... 41
4.3 Uji Hipotesis ... 42
(7)
5.1 Simpulan ... 44
5.2 Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 45
LAMPIRAN ... 47
(8)
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK
Tabel 4.1 Rerata Persentase Penurunan Kadar Kolesterol Total ... 37 Tabel 4.2 Tes Homogenitas Varian Levene Test ... 39 Tabel 4.3 Hasil Uji ANAVA Satu Arah Rerata Kadar
Kadar Kolesterol Total ... 39 Tabel 4.4 Perbandingan Persentase Penurunan Kadar Kolesterol
Total dengan Tukey LSD ... 40 Grafik 4.1 Grafik Persentase Penurunan Kadar Kolesterol Total
(9)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Transpor Kalsium ... 7
Gambar 2.2 Metabolisme Kalsium ... 8
Gambar 2.3 Aktivasi Vitamin D ... 10
Gambar 2.4 Sintesis Mevalonat ... 17
Gambar 2.5 Pembentukan Unit Isoprenoid ... 18
Gambar 2.6 Pembentukan Lanosterol ... 19
Gambar 2.7 Pengaturan Keseimbangan Kolesterol ... 21
Gambar 2.8 Pengaturan Keseimbangan Kolesterol di Sel ... 22
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Perhitungan Dosis ... 47
Lampiran 2 Data Kadar Kolesterol Total Sebelum dan Setelah Perlakuan ... 49
Lampiran 3 Hasil uji Tukey LSD ... 50
Lampiran 4 Komposisi Pakan Tinggi Lemak ... 52
Lampiran 5 Dokumentasi Kegiatan Penelitian Ilmiah ... 54
(11)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Di Indonesia, PJK merupakan penyebab dari 26,4% kematian pada tahun 2001 (WHO, 2012).
Pembicaraan mengenai Penyakit Jantung Koroner tidak bisa lepas dari proses-proses yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah koroner yang disebabkan oleh berbagai faktor, dan faktor utama yang dianggap sebagai penyebab penyempitan tersebut adalah lemak, dalam hal ini kolesterol (Tapan, 2005).
Kadar kolesterol yang tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama PJK yang dapat dikendalikan. Metode penatalaksanaan penurunan kadar kolesterol terdiri dari non-medikamentosa dan medikamentosa. Penatalaksanaan yang terpenting adalah non-medikamentosa, yaitu perubahan gaya hidup dengan diet yang baik dan seimbang. Untuk penatalaksanaan medikamentosa, obat-obat untuk menurunkan kadar kolesterol sudah banyak dipakai, misalnya Simvastatin. Namun, obat-obat tersebut tetap memiliki efek samping yang tidak diinginkan, misalnya gangguan saluran cerna, sakit kepala, rash, neuropati perifer, dan sindroma lupus. Untuk itu dibutuhkan suatu pendekatan baru untuk menurunkan kadar kolesterol.
Kalsium dan vitamin D, sudah lama digunakan dan dikenal sebagai nutrisi penting yang diperlukan untuk kesehatan dan pemeliharaan tulang (Sunyecz, 2008). Dan kemudian diteliti bahwa kalsium juga memiliki efek lain dalam menurunkan kadar kolesterol (Bell, 1992)
Menurut penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan terhadap tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak, pemberian kalsium dengan dosis 180 mg/kg, menunjukkan efek penurunan kadar kolesterol total (Lim, 2012).
(12)
Selain itu, penelitian lain yang dilakukan pada tikus Sprague-dawley yang diberi diet tinggi kalsium sebanyak 125 mg/kg juga menyatakan bahwa kalsium memberi efek penurunan kadar kolesterol (Malekzadeh et al., 2003).
Vitamin D berfungsi untuk meningkatkan potensi kalsium dengan cara meningkatkan absorbsi kalsium.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh kalsium dan vitamin D terhadap kadar kolesterol total darah.
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah pemberian kombinasi kalsium dan vitamin D lebih baik dibanding dosis tunggalnya dalam menurunkan kadar kolesterol total tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.
Apakah pemberian kalsium, dan kombinasinya dengan vitamin D mempunyai potensi setara dengan Simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol total tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui potensi pemberian kombinasi kalsium dan vitamin D dibandingkan dengan dosis tunggalnya terhadap penurunan kadar kolesterol total tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak. Untuk mengetahui potensi pemberian kalsium, dan kombinasinya
dengan vitamin D dibandingkan dengan Simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol total tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.
(13)
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Manfaat akademis dari penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan mengenai pengaruh pemberian kalsium dan kombinasinya dengan vitamin D terhadap kadar kolesterol total.
1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai asupan kalsium dan vitamin D dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol total.
1.5 Kerangka Pemikiran
Menurut penelitian sebelumnya, diduga kalsium dan asam lemak akan membentuk insoluble soap yang selanjutnya menyebabkan penurunan absorbsi dari asam lemak yang tersaturasi, meningkatkan LDL clearence sehingga menurunkan kadar LDL dalam serum (Malekzadeh et al., 2003). Penurunan kadar LDL tersebut akan berpengaruh pada kadar kolesterol total, karena LDL adalah lipoprotein yang paling banyak mengandung kolesterol (Adam, 2009).
Peningkatan kalsium dalam tubuh, akan menyebabkan peningkatan calcium
cholanates dan bile acids, serta meningkatkan ekskresi keduanya melalui feses.
Oleh karena kolesterol merupakan prekursor dari bile acids, maka, tubuh akan melakukan kompensasi dengan cara meningkatan konversi kolesterol menjadi bile
acids di hepar. Hal tersebut yang menyebabkan penurunan kadar kolesterol.
Pemberian vitamin D tidak memiliki potensi langsung terhadap kolesterol total, namun vitamin D bekerja dengan cara meningkatkan absorpsi kalsium dengan menunjang transpor aktif serta meningkatkan pembentukan protein pengikat kalsium di sel epitel usus dan meningkatkan absorpsi kalsium dengan
(14)
cara mengurangi eksresi kalsium dalam urin oleh sel epitel tubulus ginjal (Guyton & Hall, 2008).
1.6 Hipotesis
Pengaruh pemberian kombinasi kalsium dan vitamin D lebih baik dibanding dosis tunggalnya dalam menurunkan kadar kolesterol total tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.
Pengaruh pemberian kalsium dan kombinasinya dengan vitamin D mempunyai potensi setara dengan Simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol total tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.
1.7Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium sungguhan yang bersifat komparatif dengan Rancang Acak Lengkap (RAL).
Analisis stastik menggunakan uji Analisis Varian (ANAVA) satu arah dengan α =
0,05 dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey LSD dengan tingkat kepercayaan 95%, tingkat kemaknaan berdasarkan nilai p≤0,05.
1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, dan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, dilaksanakan dari Januari 2014 hingga Januari 2015.
(15)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
Pemberian kombinasi 45 mg kalsium dengan vitamin D 4,5 IU, 9 IU dan 18 IU lebih baik dalam menurunkan kadar kolesterol total pada tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak dibanding dosis tunggalnya, dengan dosis terbaik 45 mg kalsium dan 18 IU vitamin D. Pemberian kombinasi kalsium dan vitamin D lebih baik dari
Simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol total pada tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak. Semakin tinggi pemberian vitamin D, maka semakin baik penurunan kadar kolesterol total.
5.2 Saran
Sebagai akhir dari penelitian dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:
Perlu dilakukan uji toksisitas pada manusia.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada manusia.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek vitamin D terhadap jenis lipid lainnya, seperti LDL, HDL, maupun Trigliserid.
(16)
RIWAYAT HIDUP
Nama : Helena Gloria Manalu
Nomor Pokok Mahasiswa : 1110197
Agama : Kristen Protestan
Tempat dan tanggal lahir : Pontianak, 09 Oktober 1993
Alamat : Jalan Surya Sumantri 91 Bandung
Riwayat Pendidikan :
TK Paroki Katedral, Sanggau (1997-1999)
SD Kristen Immanuel 1, Pontianak (1999-2005)
SMP Negeri 1 Sanggau (2005-2008)
SMA Kristen Yahya, Bandung (2008-2011)
(17)
PENGARUH PEMBERIAN KALSIUM DAN
VITAMIN D TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI
PAKAN TINGGI LEMAK
THE EFFECT OF CALCIUM AND VITAMIN D TO DECREASE TOTAL CHOLESTEROL LEVEL ON MALE WISTAR RAT INDUCED BY HIGH
LIPID FEED
Sijani Prahastuti1, Meilinah Hidayat2, Helena Gloria Manalu3 1Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, 2Bagian Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha,
3Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranataha,
Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia
ABSTRAK
Kalsium diketahui dapat menurunkan kadar kolesterol total, dan vitamin D meningkatkan absorbsi kalsium.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi kalsium dan vitamin D dibanding dosis tunggalnya, serta potensinya dibandingkan dengan Simvastatin terhadap kadar kolesterol total pada tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium sungguhan bersifat komparatif dengan Rancang Acak Lengkap. Tiga puluh ekor tikus Wistar jantan dibagi dalam 6 kelompok (n=5) yaitu kelompok KP (0,225 mg Simvastatin), K1 (9 IU vitamin D), K2 (45 mg kalsium), K3 (45 mg kalsium, 4,5 IU vitamin D), K4 (45 mg kalsium, 9 IU vitamin D), dan K5 (45 mg kalsium, 18 IU vitamin D). Diinduksi pakan tinggi lemak selama 42 hari, dan diberi perlakuan pada hari ke-15 hingga hari ke-42. Parameter yang diamati adalah kadar kolesterol total dengan metode CHOD-PAP, yang dilakukan pada hari ke-14 dan 42. Data yang diperoleh dianalisis dengan oneway ANAVA (p<0,05) dilanjutkan dengan uji Tukey LSD.
Penurunan kadar kolesterol pada K3, K4, K5 dibandingkan K1 sangat bermakna (p<0,01). K3, K4 dibandingkan K2 bermakna (p<0,05) dan K5 dibandingkan K2 sangat bermakna (p<0,01). Perbandingan K1, K2 dengan KP tidak bermakna (p>0,05). Perbandingan K3, K4 dengan KP bermakna (p<0,05) dan K5 dengan KP sangat bermakna (p<0,01). Penurunan terbaik pada kelompok K5 (43,9%), diikuti K4 (38,1%), K3 (32,6%), dan KP (4%).
Pemberian kombinasi kalsium dengan vitamin D lebih baik dalam menurunkan kadar kolesterol total. Kalsium berpotensi setara dengan Simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol total pada tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.
(18)
ABSTRACT
Calcium has effect to decrease total cholesterol, vitamin D may increase the absorption of calcium.
The study was conducted to determine the effect of the combination of calcium and vitamin D than its single dose, and its potential compared to simvastatin on total cholesterol levels on male Wistar rats induced by high-lipid feed.
The method used is a real laboratory experimental comparative with Completely Randomized Design (CRD). Thirty male Wistar rats were divided into 6 groups (n = 5), namely KP group (0.225 mg simvastatin), K1 (9 IU vitamin D), K2 (45 mg calcium), K3 (45 mg of calcium and 4.5 IU of vitamin D), K4 (45 mg calcium and 9 IU of vitamin D), and K5 (45 mg of calcium and 18 IU of vitamin D). Each group induced high-lipid feed for 42 days. On day 15 to 42 were treated for corresponding treatment groups. Parameters measured were total cholesterol CHOD-PAP method on day 14 and 42. The data were analyzed by oneway ANOVA (p <0.05) followed by Tukey's test LSD.
Decreased levels of cholesterol in the K3, K4, K5 compared to K1 showed highly significant (p <0.01). K3, K4 compared to K2 significant (p <0.05) , and K5 compared to K2 highly significant (p <0.01). Best decline in K5 group (43,9%), followed by K4 (38,1%), K3 (32,6%), and KP (04%). K1, K2 compared to KP was not significant (p> 0.05). K3, K4 compared to KP significantly (p <0.05) and K5 compared to KP show highly significant (p <0.01) result.
Combination of calcium and vitamin D are better in lowering total cholesterol male Wistar rats induced by high-lipid feed compared to its single dose. Single dose calcium has the equivalent potential as simvastatin in lowering total cholesterol levels in male Wistar rats induced by high-lipid feed.
Keywords: Calcium and vitamin D, total cholesterol, high-lipid feed
PENDAHULUAN
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Di Indonesia, PJK merupakan penyebab dari 26,4% kematian pada tahun 20011.
Pembicaraan mengenai Penyakit Jantung Koroner tidak bisa lepas dari
proses-proses yang menyebabkan
penyempitan pembuluh darah koroner yang disebabkan oleh berbagai faktor, dan faktor utama yang dianggap sebagai penyebab penyempitan tersebut adalah lemak, dalam hal ini kolesterol2.
Kadar kolesterol yang tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama PJK yang
dapat dikendalikan. Metode
penatalaksanaan penurunan kadar
kolesterol terdiri dari non-medikamentosa dan medikamentosa. Penatalaksanaan yang terpenting adalah non-medikamentosa, yaitu perubahan gaya hidup dengan diet
yang baik dan seimbang. Untuk
penatalaksanaan medikamentosa, obat-obat untuk menurunkan kadar kolesterol
sudah banyak dipakai, misalnya
Simvastatin. Namun, obat-obat tersebut tetap memiliki efek samping yang tidak diinginkan, misalnya gangguan saluran cerna, sakit kepala, rash, neuropati perifer,
(19)
dan sindroma lupus. Untuk itu dibutuhkan suatu pendekatan baru untuk menurunkan kadar kolesterol.
Kalsium dan vitamin D, sudah lama digunakan dan dikenal sebagai nutrisi penting yang diperlukan untuk kesehatan dan pemeliharaan tulang3. Dan kemudian diteliti bahwa kalsium juga memiliki efek lain dalam menurunkan kadar kolesterol4. Menurut penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan terhadap tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak, pemberian kalsium dengan dosis 180 mg/kg, menunjukkan efek penurunan kadar kolesterol total5. Selain itu, penelitian lain yang dilakukan pada tikus Sprague-dawley yang diberi diet tinggi
kalsium sebanyak 125 mg/kg juga
menyatakan bahwa kalsium memberi efek penurunan kadar kolesterol.
Vitamin D berfungsi untuk
meningkatkan potensi kalsium dengan cara meningkatkan absorbsi kalsium. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh kalsium dan vitamin D terhadap kadar kolesterol total darah.
BAHAN DAN METODE
Bahan penelitian yang digunakan adalah Kalsium Karbonat dan vitamin D3. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium sungguhan yang bersifat komparatif dengan Rancang Acak Lengkap (RAL). Tikus dibagi ke dalam 6 kelompok secara acak dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus dan mendapat perlakuan berbeda, yang terdiri atas : Kelompok
kontrol positif (KP) yang diberi
Simvastatin, Kelompok Vitamin D3 (K1) 9 IU, Kelompok Kalsium (K2) 45 mg/hari, Kelompok Kombinasi 1 (K3) : kalsium 45 mg/hari dan vitamin D3 4,5 IU, Kelompok Kombinasi 2 (K4) : kalsium 45 mg/hari dan vitamin D3 9 IU, Kelompok Kombinasi 3
(K5) kalsium 45 mg/hari dan vitamin D3 18 IU. Setiap kelompok diinduksi pakan tinggi lemak selama 42 hari dan mulai diberi perlakuan yang berbeda pada hari ke-15. Kadar kolesterol total serum diperiksa dengan menggunakan metode enzimatik CHOD-PAP.
ANALISIS DATA
Analisis data menggunakan ANAVA satu arah dengan α = 0,05. Jika didapat hasil signifikan (minimal ada sepasang
perlakuan yang berbeda), maka
dilanjutkan dengan uji Tukey untuk mengetahui perlakuan mana yang berbeda.
HASIL DAN PEMBAHASAN Penurunan persentase kadar kolesterol total serum didapatkan pada kelompok perlakuan K2, hingga K5. Penurunsn tertinggi didapatkan pada kelompok K5 (Kalsium 45 mg/hari dan vitamin D3 18 IU) sebesar 43,9% (gambar1).
Gambar 1. Grafik Persentase Penurunan Kadar Kolesterol Total
-0,500 -0,400 -0,300 -0,200 -0,100 0,000 0,100 0,200
(20)
Untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan yang bermakna antar
kelompok, maka data diolah dengan uji
ANAVA satu arah dengan α = 0,05 dan
dilanjutkan dengan uji Tukey (tabel 1 dan 2).
Tabel 1. Hasil Uji ANAVA Satu Arah Rerata Kadar Kolesterol Total
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups
,993 5 ,199 6,607 ,001
Within Groups
,541 18 ,030
Total 1,535 23
Tabel 2. Perbandingan Persentase
Penurunan Kadar Kolesterol Total dengan Uji Tukey
Perlakuan KP K1 K2 K3 K4 K5
KP TB TB * * **
K1 TB TB ** ** **
K2 TB TB * * **
K3 * ** * TB TB
K4 * ** * TB TB
K5 ** ** ** TB TB
Data diambil dari hasil pemeriksaan kadar kolesterol total serum tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak dari tiap tikus pada masing-masing
kelompok, dan dilakukan drop out data
satu ekor tikus dari tiap kelompok, dikarenakan adanya kerancuan pada data. Dari hasil penelitian ini, didapatkan bahwa pemberian kombinasi kalsium dan vitamin D berpengaruh lebih baik dibanding dosis tunggalnya dalam menurunkan kadar kolesterol total tikus yang diinduksi pakan tinggi lemak, dan didapatkan bahwa semakin tinggi kadar vitamin D yang diberikan, didapatkan hasil yang semakin baik. Dalam hal ini dosis terbaik adalah kombinasi kalsium 45 mg (dosis manusia = 2000 mg) dan vitamin D3 18 IU (dosis manusia = 800 IU), penurunan kadar
disebabkan karena pemberian vitamin D yang meningkatkan absorpsi kalsium
dengan menunjang transpor aktif,
meningkatkan pembentukan protein
pengikat kalsium di sel epitel usus, dan meningkatkan absorpsi kalsium dengan cara mengurangi eksresi kalsium dalam urin oleh sel epitel tubulus ginjal. Peningkatan kalsium dalam tubuh akan
menyebabkan peningkatan calcium
cholanates dan bile acids, serta meningkatkan ekskresi keduanya melalui feses, kemudian dikompensasi dengan peningkatan konversi kolesterol menjadi bile acids di hepar, sehingga terjadi penurunan kadar kolesterol total. Hal ini didukung oleh penelitian Vaskonen tahun
2003 yang menyatakan bahwa
peningkatan kalsium dalam tubuh, akan
menyebabkan peningkatan calcium
cholanates dan bile acids, serta meningkatkan ekskresi keduanya melalui feses. Oleh karena kolesterol merupakan prekursor dari bile acids, maka, tubuh akan
melakukan kompensasi dengan cara
meningkatan konversi kolesterol menjadi bile acids di hepar. Hal tersebut yang
menyebabkan penurunan kadar
kolesterol7.
Pada K1, yaitu kelompok dengan pemberian vitamin D saja, didapatkan peningkatan kadar kolesterol total. Hal ini disebabkan oleh vitamin D yang tidak memiliki efek langsung pada penurunan kolesterol total darah.
Didapatkan bahwa kalsium mempunyai potensi yang setara dengan Simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak, hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Andry Setiawan Lim pada tikus Wistar jantan tahun 20125.
SIMPULAN
Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pemberian kombinasi 45 mg kalsium dengan vitamin D 4,5 IU, 9 IU
(21)
dan 18 IU lebih baik dalam menurunkan kadar kolesterol total pada tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak dibanding dosis tunggalnya, dengan dosis terbaik 45 mg kalsium dan 18 IU vitamin D. Pemberian kombinasi kalsium dan vitamin D lebih baik dari Simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol total pada tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak. Semakin tinggi pemberian vitamin D, maka semakin baik penurunan kadar kolesterol total.
DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organisation.
[Online] 2012. [Cited : January 7, 2014.]http://gamapserver.who.int/ gho/interactive_charts/ncd/mortal ity/cvd/atlas.html.
2. Tapan, Erik. Penyakit
Degeneratif. Jakarta : Elex Media Komputindo. 2005, pp. 19-20. 3. Sunyecz, JA. [Cited : January 19,
2015.] The Use of Calcium and Vitamin D in the Management of Osteoporosis.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc /articles/PMC2621390/. 2008.
4. Bell, L., Halstenson CE.,
Halstenson CJ., Macres M., Keane WF. Cholesterol-lowering Effects of Calcium Carbonate in Patients
with Mild to Moderate
Hypercholesterolemia. [Cited :
January 19, 2015.]
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub med/1456855. 1992.
5. Lim, AS. Pengaruh Kalsium
terhadap Kadar Kolesterol Darah Tikus Wistar Jantan yang Diberi Diet Tinggi Lemak. 2012.
6. Malekzadeh JM., et al. Effects of Dietary Calcium on Concentrations of Lipids, Glucose and Insulin in Male Sprague-dawely Rats. 2007, Arya Journal, pp. 14-20.
7. Vaskonen T. Dietary minerals and
modification of cardiovascular risk factors. 2003, The Journal of Nutritional Biochemistry, pp. 492-506.
(22)
DAFTAR PUSTAKA
Adam JMF. 2006. Dislipidemia dalam : Aru W. Sudoyo, editor : Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta : Pusat Penerbitan FK UI. Hal 1984-86.
Bell, L., Halstenson CE., Halstenson CJ., Macres M., Keane WF. 1992.
Cholesterol-lowering Effects of Calcium Carbonate in Patients with Mild to
Moderate Hypercholesterolemia.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1456855. 19 Januari 2015.
Departemen Kesehatan RI. 1993. Pedoman Pengujian dan Pengembangan
Fitofarmaka. Jakarta : DepKes RI. Hal 37-9.
Guyton AC., Hall JE. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. Hal 1035-8.
Hollis BW., Wagner CL. 2006. Vitamin D Deficiency During Pregnancy: An Ongoing Epidemic. The American Journal of Clinical Nutrition : 1(2) :273.
Lim, AS. 2012. Pengaruh Kalsium terhadap Kadar Kolesterol Darah Tikus Wistar Jantan yang Diberi Diet Tinggi Lemak. Bandung : FK UKM.
Malekzadeh JM., Keshavarz A., Siassi F., Kadkhodaei M., Eshraghian MR., Motlagh AR., et al. 2007. Effects of Dietary Calcium on Concentrations of Lipids, Glucose and Insulin in Male Sprague-dawely Rats. Arya Journal ; 3(1) : 14-20.
Muliani. 2012. Olahraga Meningkatkan Mekanisme Absorpsi Kalsium. Medicina : 43(2) : 103-6.
Murray, RK., Bender, DA., Botham, KM., Kennelly, PJ., Rodwell, V. W., Weil, P. A., et al. 2012. Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta : EGC. Hal 239-245. Suyatna FD. 2009. Hipolipidemik dalam : Sulistia Gan G., Rianto Setiabudy,
Nafrialdi, Elysabeth, editors : Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.
Sunyecz, JA. 2008. The Use of Calcium and Vitamin D in the Management of
Osteoporosis. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2621390/. 19
Januari 2015.
Tapan, Erik. 2005. Penyakit Degeneratif. Jakarta : Elex Media Komputindo. Hal 19-20.
Vaskonen T. 2003. Dietary minerals and modification of cardiovascular risk factors. The Journal of Nutritional Biochemistry : 14(9) : 492-506.
(23)
World Health Organisation. 2012. Cardiovascular Disease Mortality. http://gamapserver.who.int/gho/interactive_charts/ncd/mortality/cvd/atlas.html. 7 Januari 2014
(1)
ABSTRACT
Calcium has effect to decrease total cholesterol, vitamin D may increase the absorption of calcium.
The study was conducted to determine the effect of the combination of calcium and vitamin D than its single dose, and its potential compared to simvastatin on total cholesterol levels on male Wistar rats induced by high-lipid feed.
The method used is a real laboratory experimental comparative with Completely Randomized Design (CRD). Thirty male Wistar rats were divided into 6 groups (n = 5), namely KP group (0.225 mg simvastatin), K1 (9 IU vitamin D), K2 (45 mg calcium), K3 (45 mg of calcium and 4.5 IU of vitamin D), K4 (45 mg calcium and 9 IU of vitamin D), and K5 (45 mg of calcium and 18 IU of vitamin D). Each group induced high-lipid feed for 42 days. On day 15 to 42 were treated for corresponding treatment groups. Parameters measured were total cholesterol CHOD-PAP method on day 14 and 42. The data were analyzed by oneway ANOVA (p <0.05) followed by Tukey's test LSD.
Decreased levels of cholesterol in the K3, K4, K5 compared to K1 showed highly significant (p <0.01). K3, K4 compared to K2 significant (p <0.05) , and K5 compared to K2 highly significant (p <0.01). Best decline in K5 group (43,9%), followed by K4 (38,1%), K3 (32,6%), and KP (04%). K1, K2 compared to KP was not significant (p> 0.05). K3, K4 compared to KP significantly (p <0.05) and K5 compared to KP show highly significant (p <0.01) result.
Combination of calcium and vitamin D are better in lowering total cholesterol male Wistar rats induced by high-lipid feed compared to its single dose. Single dose calcium has the equivalent potential as simvastatin in lowering total cholesterol levels in male Wistar rats induced by high-lipid feed.
Keywords: Calcium and vitamin D, total cholesterol, high-lipid feed
PENDAHULUAN
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Di Indonesia, PJK merupakan penyebab dari 26,4% kematian pada tahun 20011.
Pembicaraan mengenai Penyakit Jantung Koroner tidak bisa lepas dari proses-proses yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah koroner yang disebabkan oleh berbagai faktor, dan faktor utama yang dianggap sebagai penyebab penyempitan tersebut adalah lemak, dalam hal ini kolesterol2.
Kadar kolesterol yang tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama PJK yang dapat dikendalikan. Metode penatalaksanaan penurunan kadar kolesterol terdiri dari non-medikamentosa dan medikamentosa. Penatalaksanaan yang terpenting adalah non-medikamentosa, yaitu perubahan gaya hidup dengan diet yang baik dan seimbang. Untuk penatalaksanaan medikamentosa, obat-obat untuk menurunkan kadar kolesterol sudah banyak dipakai, misalnya Simvastatin. Namun, obat-obat tersebut tetap memiliki efek samping yang tidak diinginkan, misalnya gangguan saluran cerna, sakit kepala, rash, neuropati perifer,
(2)
dan sindroma lupus. Untuk itu dibutuhkan suatu pendekatan baru untuk menurunkan kadar kolesterol.
Kalsium dan vitamin D, sudah lama digunakan dan dikenal sebagai nutrisi penting yang diperlukan untuk kesehatan dan pemeliharaan tulang3. Dan kemudian
diteliti bahwa kalsium juga memiliki efek lain dalam menurunkan kadar kolesterol4.
Menurut penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan terhadap tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak, pemberian kalsium dengan dosis 180 mg/kg, menunjukkan efek penurunan kadar kolesterol total5. Selain itu,
penelitian lain yang dilakukan pada tikus Sprague-dawley yang diberi diet tinggi kalsium sebanyak 125 mg/kg juga menyatakan bahwa kalsium memberi efek penurunan kadar kolesterol.
Vitamin D berfungsi untuk meningkatkan potensi kalsium dengan cara meningkatkan absorbsi kalsium. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh kalsium dan vitamin D terhadap kadar kolesterol total darah.
BAHAN DAN METODE
Bahan penelitian yang digunakan adalah Kalsium Karbonat dan vitamin D3. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium sungguhan yang bersifat komparatif dengan Rancang Acak Lengkap (RAL). Tikus dibagi ke dalam 6 kelompok secara acak dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus dan mendapat perlakuan berbeda, yang terdiri atas : Kelompok kontrol positif (KP) yang diberi Simvastatin, Kelompok Vitamin D3 (K1) 9 IU, Kelompok Kalsium (K2) 45 mg/hari, Kelompok Kombinasi 1 (K3) : kalsium 45 mg/hari dan vitamin D3 4,5 IU, Kelompok Kombinasi 2 (K4) : kalsium 45 mg/hari dan vitamin D3 9 IU, Kelompok Kombinasi 3
(K5) kalsium 45 mg/hari dan vitamin D3 18 IU. Setiap kelompok diinduksi pakan tinggi lemak selama 42 hari dan mulai diberi perlakuan yang berbeda pada hari ke-15. Kadar kolesterol total serum diperiksa dengan menggunakan metode enzimatik CHOD-PAP.
ANALISIS DATA
Analisis data menggunakan ANAVA satu arah dengan α = 0,05. Jika didapat hasil signifikan (minimal ada sepasang perlakuan yang berbeda), maka dilanjutkan dengan uji Tukey untuk mengetahui perlakuan mana yang berbeda.
HASIL DAN PEMBAHASAN Penurunan persentase kadar kolesterol total serum didapatkan pada kelompok perlakuan K2, hingga K5. Penurunsn tertinggi didapatkan pada kelompok K5 (Kalsium 45 mg/hari dan vitamin D3 18 IU) sebesar 43,9% (gambar1).
Gambar 1. Grafik Persentase Penurunan Kadar Kolesterol Total
-0,500 -0,400 -0,300 -0,200 -0,100 0,000 0,100 0,200
(3)
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok, maka data diolah dengan uji ANAVA satu arah dengan α = 0,05 dan dilanjutkan dengan uji Tukey (tabel 1 dan 2).
Tabel 1. Hasil Uji ANAVA Satu Arah Rerata Kadar Kolesterol Total
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups
,993 5 ,199 6,607 ,001
Within Groups
,541 18 ,030
Total 1,535 23
Tabel 2. Perbandingan Persentase
Penurunan Kadar Kolesterol Total dengan Uji Tukey
Perlakuan KP K1 K2 K3 K4 K5 KP TB TB * * ** K1 TB TB ** ** ** K2 TB TB * * ** K3 * ** * TB TB K4 * ** * TB TB K5 ** ** ** TB TB
Data diambil dari hasil pemeriksaan kadar kolesterol total serum tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak dari tiap tikus pada masing-masing kelompok, dan dilakukan drop out data satu ekor tikus dari tiap kelompok, dikarenakan adanya kerancuan pada data. Dari hasil penelitian ini, didapatkan bahwa pemberian kombinasi kalsium dan vitamin D berpengaruh lebih baik dibanding dosis tunggalnya dalam menurunkan kadar kolesterol total tikus yang diinduksi pakan tinggi lemak, dan didapatkan bahwa semakin tinggi kadar vitamin D yang diberikan, didapatkan hasil yang semakin baik. Dalam hal ini dosis terbaik adalah kombinasi kalsium 45 mg (dosis manusia = 2000 mg) dan vitamin D3 18 IU (dosis manusia = 800 IU), penurunan kadar kolesterol total dengan kombinasi tersebut
disebabkan karena pemberian vitamin D yang meningkatkan absorpsi kalsium dengan menunjang transpor aktif, meningkatkan pembentukan protein pengikat kalsium di sel epitel usus, dan meningkatkan absorpsi kalsium dengan cara mengurangi eksresi kalsium dalam urin oleh sel epitel tubulus ginjal. Peningkatan kalsium dalam tubuh akan menyebabkan peningkatan calcium cholanates dan bile acids, serta meningkatkan ekskresi keduanya melalui feses, kemudian dikompensasi dengan peningkatan konversi kolesterol menjadi bile acids di hepar, sehingga terjadi penurunan kadar kolesterol total. Hal ini didukung oleh penelitian Vaskonen tahun 2003 yang menyatakan bahwa peningkatan kalsium dalam tubuh, akan menyebabkan peningkatan calcium cholanates dan bile acids, serta meningkatkan ekskresi keduanya melalui feses. Oleh karena kolesterol merupakan prekursor dari bile acids, maka, tubuh akan melakukan kompensasi dengan cara meningkatan konversi kolesterol menjadi bile acids di hepar. Hal tersebut yang menyebabkan penurunan kadar kolesterol7.
Pada K1, yaitu kelompok dengan pemberian vitamin D saja, didapatkan peningkatan kadar kolesterol total. Hal ini disebabkan oleh vitamin D yang tidak memiliki efek langsung pada penurunan kolesterol total darah.
Didapatkan bahwa kalsium mempunyai potensi yang setara dengan Simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak, hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Andry Setiawan Lim pada tikus Wistar jantan tahun 20125.
SIMPULAN
Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pemberian kombinasi 45 mg kalsium dengan vitamin D 4,5 IU, 9 IU
(4)
dan 18 IU lebih baik dalam menurunkan kadar kolesterol total pada tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak dibanding dosis tunggalnya, dengan dosis terbaik 45 mg kalsium dan 18 IU vitamin D. Pemberian kombinasi kalsium dan vitamin D lebih baik dari Simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol total pada tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak. Semakin tinggi pemberian vitamin D, maka semakin baik penurunan kadar kolesterol total.
DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organisation. [Online] 2012. [Cited : January 7, 2014.]http://gamapserver.who.int/ gho/interactive_charts/ncd/mortal ity/cvd/atlas.html.
2. Tapan, Erik. Penyakit Degeneratif. Jakarta : Elex Media Komputindo. 2005, pp. 19-20. 3. Sunyecz, JA. [Cited : January 19,
2015.] The Use of Calcium and Vitamin D in the Management of Osteoporosis.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc /articles/PMC2621390/. 2008. 4. Bell, L., Halstenson CE.,
Halstenson CJ., Macres M., Keane WF. Cholesterol-lowering Effects of Calcium Carbonate in Patients with Mild to Moderate Hypercholesterolemia. [Cited :
January 19, 2015.]
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub med/1456855. 1992.
5. Lim, AS. Pengaruh Kalsium terhadap Kadar Kolesterol Darah Tikus Wistar Jantan yang Diberi Diet Tinggi Lemak. 2012.
6. Malekzadeh JM., et al. Effects of
Dietary Calcium on
Concentrations of Lipids, Glucose and Insulin in Male Sprague-dawely Rats. 2007, Arya Journal, pp. 14-20.
7. Vaskonen T. Dietary minerals and modification of cardiovascular risk factors. 2003, The Journal of Nutritional Biochemistry, pp. 492-506.
(5)
Universitas Kristen Maranatha
45
DAFTAR PUSTAKA
Adam JMF. 2006. Dislipidemia dalam : Aru W. Sudoyo, editor : Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta : Pusat Penerbitan FK UI. Hal 1984-86.
Bell, L., Halstenson CE., Halstenson CJ., Macres M., Keane WF. 1992.
Cholesterol-lowering Effects of Calcium Carbonate in Patients with Mild to
Moderate
Hypercholesterolemia.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1456855. 19 Januari 2015.
Departemen Kesehatan RI. 1993. Pedoman Pengujian dan Pengembangan
Fitofarmaka. Jakarta : DepKes RI. Hal 37-9.
Guyton AC., Hall JE. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta:
EGC. Hal 1035-8.
Hollis BW., Wagner CL. 2006.
Vitamin D Deficiency During Pregnancy: An
Ongoing Epidemic. The American Journal of Clinical Nutrition : 1(2) :273.
Lim, AS. 2012. Pengaruh Kalsium terhadap Kadar Kolesterol Darah Tikus Wistar
Jantan yang Diberi Diet Tinggi Lemak. Bandung : FK UKM.
Malekzadeh JM., Keshavarz A., Siassi F., Kadkhodaei M., Eshraghian MR.,
Motlagh AR., et al. 2007. Effects of Dietary Calcium on Concentrations of
Lipids, Glucose and Insulin in Male Sprague-dawely Rats. Arya Journal ; 3(1)
: 14-20.
Muliani. 2012. Olahraga Meningkatkan Mekanisme Absorpsi Kalsium. Medicina
: 43(2) : 103-6.
Murray, RK., Bender, DA., Botham, KM., Kennelly, PJ., Rodwell, V. W., Weil,
P. A., et al. 2012. Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta : EGC. Hal 239-245.
Suyatna FD. 2009. Hipolipidemik dalam : Sulistia Gan G., Rianto Setiabudy,
Nafrialdi, Elysabeth, editors : Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta : Balai
Penerbit FK UI.
Sunyecz, JA. 2008. The Use of Calcium and Vitamin D in the Management of
Osteoporosis. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2621390/. 19
Januari 2015.
Tapan, Erik. 2005. Penyakit Degeneratif. Jakarta : Elex Media Komputindo. Hal
19-20.
Vaskonen T. 2003. Dietary minerals and modification of cardiovascular risk
factors. The Journal of Nutritional Biochemistry : 14(9) : 492-506.
(6)
Universitas Kristen Maranatha