ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta).

(1)

i SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh:

MIKA LISTYONINGRUM B 200 040 070

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan. Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik yang berorientasi laba maupun tidak menjadi semakin kompleks. Tantangan yang dihadapi tidak hanya berasal dari dalam perusahaan seperti tantangan sumber daya manusia, terbatasnya modal dan menurunnya produktivitas tetapi juga tantangan yang berasal dari luar perusahaan. Tantangan yang berasal dari luar perusahaan misalnya, semakin tingginya tuntutan dari pelanggan, adanya restitusi dan tekanan dari pemerintah serta perkembangan teknologi yang semakin canggih. Dengan adanya tantangan tersebut, perusahaan dituntut untuk lebih profesional dalam mengelola bisnisnya dan terus berupaya untuk merumuskan serta menyempurnakan strategi-strategi bisnis mereka dalam usaha memenangkan persaingan.

Balanced scorecard dapat diterapkan pada organisasi bisnis yang menghasilkan produk maupun jasa. Namun dalam penelitian ini yang digunakan sebagai objek adalah organisasi jasa. Jasa atau pelayanan merupakan kinerja penampilan, tidak berwujud, cepat hilang, dan lebih dapat dirasakan dari pada dimiliki serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Kondisi cepat dan lambatnya


(3)

perkembangan jasa sangat tergantung pada penilaian pelanggan terhadap kinerja yang ditawarkan pihak produsen jasa tersebut.

Rumah sakit adalah suatu organisasi yang secara keseluruhan menawarkan jasa. Rumah sakit yang menekankan pelayanan kepada pasien sangat mungkin untuk menerapkan sistem pengukuran kinerja yang menggunakan konsep balanced scorecard. RSUD Dr. Moewardi Surakarta merupakan salah satu rumah sakit yang berusaha memberikan pelayanan kesehatan secara professional dan bermutu kepada pasien. Tuntutan profesionalisme dan peningakatan mutu memaksa pihak rumah sakit untuk selalu memperbaiki kinerjanya. Dengan kinerja yang baik tentunya akan menambah kepercayaan masyarakat kepada rumah sakit, karena kepercayaan masyarakat merupakan factor terpenting untuk menunjang kelangsungan hidup rumah sakit dan mengingat masyarakat merupakan pengguna jasanya.

Selama ini pengukuran kinerja dititikberatkan pada sisi keuangan (pengukuran kinerja tradisional). Pengukuran kinerja dengan sistem ini menyebabkan orientasi perusahaan hanyalah keuntungan jangka pendek dan cenderung mengabaikan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Pengukuran kinerja yang menitikberatkan pada aspek keuangan saja kurang mampu mengukur kinerja harta tak tampak (intangible assets) dan harta-harta intelektual. Selain itu, pengukuran kinerja dengan cara ini kurang dapat menjelaskan masa lalu perusahaan, kurang memperhatikan aspek eksternal serta tidak menuntun perusahaan kearah yang lebih baik.


(4)

Dewasa ini pengukuran kinerja secara keuangan saja tidaklah cukup mencerminkan kinerja organisasi yang sesungguhnya, sehingga dikembangkan suatu konsep balanced scorecard. Konsep balanced scorecard ini diperkenalkan oleh Robert S. Kaplan (Guru Besar Akuntansi di Harvard Business School) dan David P. Norton (Presiden Renaissance Solution, Inc). Konsep balanced scorecard pada dasarnya merupakan suatu sistem

manajemen strategi yang dapat mendongkrak kemampuan organisasi. Balanced scorecard juga dapat dikatakan sebagai suatu pendekatan pengukuran kinerja yang dalam hal ini berusaha menterjemahkan strategi dan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan dalam jangka panjang, yang kemudian diukur dan dimonitor secara berkelanjutan melalui empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses internal bisnis, serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Pengukuran kinerja dengan balanced scorecard tetap mempertahankan data-data laporan keuangan, tetapi untuk dapat berhasil dimasa datang, perusahaan/organisasi perlu melakukan investasi pada pelanggan, karyawan, proses teknologi, dan inovasi sebagai faktor-faktor pemicu kinerja masa datang. Balanced Scorecard memiliki keunggulan-keunggulan, yaitu koheren, terukur, dan seimbang yang menjadikan sistem manajemen strategik sekarang berbeda secara signifikan dengan sistem manajemen strategik dalam manajemen tradisional. Sistem manajemen strategi dalam manajemen tradisional hanya berfokus ke perspektif keuangan yang tidak ada hubungan sebab akibat diantara berbagai sasaran strategik yang dihasilkan dalam perencanaan strategik. Sedangkan


(5)

sistem manajemen strategik dalam manajemen kontemporer mencakup perspektif yang komprehensif, yaitu keuangan, pelanggan, proses internal bisnis, serta pertumbuhan dan pembelajaran. Sehingga balanced scorecard dapat memberikan rerangka yang lebih komprehensif untuk menerjemahkan visi ke dalam sasaran-sasaran strategik.

Balanced Scorecard tak pelak merupakan sistem manajemen kinerja yang diperlukan bila perusahaan ingin berinvestasi jangka panjang demi memperoleh hasil financial yang memungkinkan perkembangan organisasi bisnisnya dan ingin meningkatkan kinerjanya dalam era globalisasi ini. Sistem pengukuran yang diterapkan perusahaan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perilaku manusia didalam maupun diluar organisasi. Untuk berhasil dan tumbuh dalam persaingan abad informasi, perusahaan harus menggunakan sistem pengukuran dan manajemen yang diturunkan dari strategi dan kapabilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Sayangnya, masih banyak perusahaan-perusahaan yang hanya mencanangkan strategi tentang hubungan dengan pelanggan, kompetensi utama, dan kapabilitas perusahaan ketika proses memotivasi dan mengukur kinerja masih dilaksanakan dengan menggunakan berbagai ukuran finansial tanpa memperhatikan ukuran non-finansialnya. Hal ini menyebabkan adanya pengukuran kinerja perusahaan yang kurang komprehensif.

Dengan melihat betapa pentingnya pengukuran kinerja perusahaan yang komprehensif, penulis tertarik untuk mendalami dan menganalisis kinerja perusahaan yang dinilai dengan konsep balanced scorecard pada


(6)

RSUD Dr. Moewardi Surakarta, karena konsep balanced scorecard mempunyai keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan pengukuran kinerja yang dititikberatkan pada sisi keuangan yang selama ini digunakan oleh RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Selain itu, balanced scorecard tetap mempertahankan ukuran finansial sebagai suatu ringkasan penting kinerja manajerial dan bisnis. Balanced Scorecard juga menggunakan seperangkat ukuran yang lebih luas dan terpadu, yang mengaitkan pelanggan perusahaan yang ada saat ini, proses internal, kinerja pekerja, dan sistem dengan keberhasilan finansial jangka panjang.

Berdasarkan hal tersebut, guna membantu pihak RSUD Dr. Moewardi Surakarta dalam mencapai tujuannya yang pada dasarnya lebih meningkatkan kontribusi pada daerah guna penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta tidak melupakan misi yang diembannya yaitu tetap memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat, maka pihak rumah sakit dalam hal ini membutuhkan suatu sistem pengukuran kinerja yang komprehensif dan mampu mengelola semua kompetensi yang ada serta bisa mendefinisikan faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, sehingga dapat ditingkatkan kinerjanya dimasa yang akan datang.

Mulai diterapkannya konsep balanced scorecard pada berbagai bentuk organisasi sebagai sistem pengukuran kinerja karena dipandang memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan sistem tradisional yang selama ini digunakan, mendorong penulis untuk melakukan penelitian terhadap sistem pengukuran kinerja pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr.


(7)

Moewardi Surakarta dengan konsep balanced scorecard dan kemudian menuangkannya dalam bentuk laporan dengan judul “ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP

BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada RSUD Dr. Moewardi

Surakarta)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penelitian ini merumuskan masalah sebagai berikut:

“Bagaimana kinerja RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2004-2006, dinilai dengan menggunakan konsep pengukuran kinerja balanced scorecard yang meliputi perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses internal bisnis, serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran”.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penyusunan penelitian ini, penulis memandang perlu untuk memberi pembatasan masalah yang dimaksudkan untuk mempertegas ruang lingkup penelitian, sehingga dapat dicapai sasaran yang diharapkan. Untuk itu mengingat adanya keterbatasan waktu, biaya, dan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis membatasi masalah dan ruang lingkup pada 11 tolak ukur dari ke empat perspektif dengan konsep balanced scorecard, yaitu: perspektif keuangan, pelanggan, proses internal bisnis, serta proses pertumbuhan dan pembelajaran dengan menggunakan data pada tahun


(8)

2004-2006. Sedangkan kuisioner hanya digunakan untuk mengukur kepuasan pasien dan karyawan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini pada dasarnya adalah untuk mengukur kinerja RSUD Dr. Moewardi Surakarta, apakah menunjukkan baik atau buruk pada tahun 2004-2006 apabila dinilai dengan menngunakan konsep pengukuran kinerja balanced scorecard yang meliputi perpektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses internal bisnis, serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Bagi perusahaan

Memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak RSUD Dr. Moewardi Surakarta mengenai konsep balanced scorecard dalam pengembangan sistem pengukuran kinerja organisasinya sehingga dapat meningkatkan kinerja dan mendorong rumah sakit ke arah tercapainya keunggulan bersaing di masa kini dan akan datang.

2. Bagi Penulis

Sebagai sarana untuk menerapkan teori tentang pengukuran kinerja dengan konsep balanced scorecard secara konkret.


(9)

3. Bagi pembaca

Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut dalam masalah yang sama atau yang terkait.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab 1 berisi uraian tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan menguraikan berbagai landasan teori dan penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini.

BAB III. METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang jenis penelitian, objek penelitian, populasi dan metode pengambilan sampel, sumber data dan teknik pengumpulan data , serta metode analisis data.

BAB IV. HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang hasil analisis data/hasil pembahasan atas pengukuran kinerja melalui keempat perspektif Balanced Scorecard yang dilakukan pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta.


(10)

BAB V. PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang didapat dari hasil pengukuran kinerja yang dilakukan serta saran-saran yang dapat diberikan oleh peneliti.


(1)

sistem manajemen strategik dalam manajemen kontemporer mencakup perspektif yang komprehensif, yaitu keuangan, pelanggan, proses internal bisnis, serta pertumbuhan dan pembelajaran. Sehingga balanced scorecard dapat memberikan rerangka yang lebih komprehensif untuk menerjemahkan visi ke dalam sasaran-sasaran strategik.

Balanced Scorecard tak pelak merupakan sistem manajemen kinerja yang diperlukan bila perusahaan ingin berinvestasi jangka panjang demi memperoleh hasil financial yang memungkinkan perkembangan organisasi bisnisnya dan ingin meningkatkan kinerjanya dalam era globalisasi ini. Sistem pengukuran yang diterapkan perusahaan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perilaku manusia didalam maupun diluar organisasi. Untuk berhasil dan tumbuh dalam persaingan abad informasi, perusahaan harus menggunakan sistem pengukuran dan manajemen yang diturunkan dari strategi dan kapabilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Sayangnya, masih banyak perusahaan-perusahaan yang hanya mencanangkan strategi tentang hubungan dengan pelanggan, kompetensi utama, dan kapabilitas perusahaan ketika proses memotivasi dan mengukur kinerja masih dilaksanakan dengan menggunakan berbagai ukuran finansial tanpa memperhatikan ukuran non-finansialnya. Hal ini menyebabkan adanya pengukuran kinerja perusahaan yang kurang komprehensif.

Dengan melihat betapa pentingnya pengukuran kinerja perusahaan yang komprehensif, penulis tertarik untuk mendalami dan menganalisis kinerja perusahaan yang dinilai dengan konsep balanced scorecard pada


(2)

RSUD Dr. Moewardi Surakarta, karena konsep balanced scorecard mempunyai keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan pengukuran kinerja yang dititikberatkan pada sisi keuangan yang selama ini digunakan oleh RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Selain itu, balanced scorecard tetap mempertahankan ukuran finansial sebagai suatu ringkasan penting kinerja manajerial dan bisnis. Balanced Scorecard juga menggunakan seperangkat ukuran yang lebih luas dan terpadu, yang mengaitkan pelanggan perusahaan yang ada saat ini, proses internal, kinerja pekerja, dan sistem dengan keberhasilan finansial jangka panjang.

Berdasarkan hal tersebut, guna membantu pihak RSUD Dr. Moewardi Surakarta dalam mencapai tujuannya yang pada dasarnya lebih meningkatkan kontribusi pada daerah guna penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta tidak melupakan misi yang diembannya yaitu tetap memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat, maka pihak rumah sakit dalam hal ini membutuhkan suatu sistem pengukuran kinerja yang komprehensif dan mampu mengelola semua kompetensi yang ada serta bisa mendefinisikan faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, sehingga dapat ditingkatkan kinerjanya dimasa yang akan datang.

Mulai diterapkannya konsep balanced scorecard pada berbagai bentuk organisasi sebagai sistem pengukuran kinerja karena dipandang memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan sistem tradisional yang selama ini digunakan, mendorong penulis untuk melakukan penelitian terhadap sistem pengukuran kinerja pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr.


(3)

Moewardi Surakarta dengan konsep balanced scorecard dan kemudian menuangkannya dalam bentuk laporan dengan judul “ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada RSUD Dr. Moewardi

Surakarta)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penelitian ini merumuskan masalah sebagai berikut:

“Bagaimana kinerja RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2004-2006, dinilai dengan menggunakan konsep pengukuran kinerja balanced scorecard yang meliputi perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses internal bisnis, serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran”.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penyusunan penelitian ini, penulis memandang perlu untuk memberi pembatasan masalah yang dimaksudkan untuk mempertegas ruang lingkup penelitian, sehingga dapat dicapai sasaran yang diharapkan. Untuk itu mengingat adanya keterbatasan waktu, biaya, dan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis membatasi masalah dan ruang lingkup pada 11 tolak ukur dari ke empat perspektif dengan konsep balanced scorecard, yaitu: perspektif keuangan, pelanggan, proses internal bisnis, serta proses pertumbuhan dan pembelajaran dengan menggunakan data pada tahun


(4)

2004-2006. Sedangkan kuisioner hanya digunakan untuk mengukur kepuasan pasien dan karyawan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini pada dasarnya adalah untuk mengukur kinerja RSUD Dr. Moewardi Surakarta, apakah menunjukkan baik atau buruk pada tahun 2004-2006 apabila dinilai dengan menngunakan konsep pengukuran kinerja balanced scorecard yang meliputi perpektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses internal bisnis, serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Bagi perusahaan

Memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak RSUD Dr. Moewardi Surakarta mengenai konsep balanced scorecard dalam pengembangan sistem pengukuran kinerja organisasinya sehingga dapat meningkatkan kinerja dan mendorong rumah sakit ke arah tercapainya keunggulan bersaing di masa kini dan akan datang.

2. Bagi Penulis

Sebagai sarana untuk menerapkan teori tentang pengukuran kinerja dengan konsep balanced scorecard secara konkret.


(5)

3. Bagi pembaca

Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut dalam masalah yang sama atau yang terkait.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab 1 berisi uraian tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan menguraikan berbagai landasan teori dan penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini.

BAB III. METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang jenis penelitian, objek penelitian, populasi dan metode pengambilan sampel, sumber data dan teknik pengumpulan data , serta metode analisis data.

BAB IV. HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang hasil analisis data/hasil pembahasan atas pengukuran kinerja melalui keempat perspektif Balanced Scorecard yang dilakukan pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta.


(6)

BAB V. PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang didapat dari hasil pengukuran kinerja yang dilakukan serta saran-saran yang dapat diberikan oleh peneliti.


Dokumen yang terkait

Penilaian Kinerja RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard

19 162 232

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Dengan Metode Balanced Scorecard(Studi Kasus pada Rsud Pandan Arang Boyolali Dan Rsud Kota Semarang).

6 20 18

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada CV. Duta Sarana Edutainment (DSE).

0 4 24

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada CV. Duta Sarana Edutainment (DSE).

0 2 15

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali).

0 2 20

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali).

0 4 14

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta).

0 7 8

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD Studi Kasus Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo).

0 0 110

Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Konsep Balanced Scorecard - Studi Kasus pada PT. Dirgantara Indonesia.

3 9 15

Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Penerapan Konsep Balanced Scorecard (Studi Kasus pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero)).

0 0 27