Perancangan Media Kabupaten Pangandaran untuk Masyarakat Muda di Kota-Kota Besar Pulau Jawa.

(1)

vii

ABSTRAK

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI KABUPATEN PANGANDARAN UNTUK MASYARAKAT KOTA-KOTA BESAR

DI PULAU JAWA Oleh

Ray Christian NRP 1064162

Kabupaten Pangandaran adalah salah satu tempat wisata andalan Jawa Barat, bahkan ia pun disebut sebagai primadona Jawa Barat. Banyaknya wisata alam yang memicu adrenalin ini sangat cocok untuk para pengunjung yang menyukai tantangan maupun petualangan. Namun kurangnya kesadaran dari pemerintah maupun masyarakat Kabupaten Pangandaran akan pentingnya mempromosikan dan memfasilitasi para pengunjung yang datang ke setiap wisata alam yang ada di sekitar Kabupaten Pangandaran menjadi salah satu penyebab banyaknya masyarakat Indonesia lebih memilih tujuan wisata ke luar negeri yang lebih gencar dalam promosi. Sehingga secara tidak langsung sebagian besar masyarakat Indonesia lebih menikmati dan menyukai travelling ke luar Indonesia dan menyebabkan hanya sedikitnya wisata alam di Kabupaten Pangandaran yang terekspos.

Oleh karena itu, peneliti mengangkat Kabupaten Pangandaran dengan tujuan untuk merancang media promosi Kabupaten Pangandaran agar masyarakat Indonesia, terutama dewasa muda yang tinggal di kota-kota besar pulau Jawa, mengetahui lebih dalam lagi tentang Kabupaten Pangandaran.

Metode yang digunakan adalah dengan merancang media promosi Kabupaten Pangandaran dengan mobile application sebagai media utama. Melalui perancangan ini, masyarakat Indonesia terutama dewasa muda yang tinggal di kota-kota besar pulau Jawa, dapat menyadari dan mengetahui potensi dari Kabupaten Pangandaran dalam bidang pariwisata.


(2)

viii

ABSTRACT

THE PANGANDARAN REGENCY PROMOTION MEDIA DESIGN FOR CITIZENS OF BIG CITIES IN JAVA

Submitted by Ray Christian

1064162

Pangandaran regency is one of the main tourist attractions in West Java. Its nature gives adrenaline-pumping experiences for those crazy for adventures. Lack of attention paid to this potential by the government results in little promotion and facilities provided there, as a result of which the Indonesians find it more interested to go abroad because the promotion is consecutively carried out.

It is for that reason that I would like to raise the issue of pangandaran regency and thus design promotional media for the regency to make people in Java particularly become interested in and eager to know more about Pangandaran.

The methods used consist of promotional media in the form of mobile application to promote pangandaran regency and the main goal of this is definitely to make the Indonesians mainly the youngsters living in big cities in Java be aware of pangandaran's potentials for tourism destination.


(3)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.5 Skema Perancangan ... 4

BAB II : LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Teori Nasionalisme ... 5


(4)

x

2.3 Teori Mobile Application ... 6

2.4 Teori Psikologi ... 7

2.5 Teori Promosi ... 7

BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 11

3.1 Data dan Fakta Teori Promosi ... 11

3.1.1 Perusahaan atau Lembaga Terkait ... 11

3.1.2 Data tentang gejala atau fenomena yang terjadi ... 16

3.1.3 Tinjauan terhadap proyek / persoalan sejenis ... 23

3.2 Analisis terhadap Permasalahan berdasarkan Data dan Fakta ... 24

3.2.1 Analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threats (SWOT) Kabupaten Pangandaran ... 24

3.2.2 Analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threats (SWOT) Perancangan ... 25

3.2.3 Analisis Segmenting, Targeting, Positioning (STP) Perancangan 26

3.2.4 Analisis Pemecahan Masalah ... 27

BAB IV : PEMECAHAN MASALAH ... 29

4.1 Konsep Komunikasi ... 29

4.2 Konsep Kreatif ... 29

4.3 Konsep Media ... 31

4.4 Hasil Karya 4.4.1 Identitas ... 32

A. Logo, Tagline, dan Font ... 32

4.4.2 Media Elektronik/ Online ... 34

A. Mobile Application ... 34

B. Website ... 36

C. Web Banner ... 37

4.4.3 Media Sosial ...38

A. Facebook dan Twitter ...38


(5)

xi

C. Instagram ... 40

4.4.4 Media Cetak ... 40

A. Suplemen Majalah ... 40

B. Mobile Ad ... 42

C. Iklan di Sign System arah ke Pangandaran ... 42

D. Tiket Masuk Pangandaran ... 43

E. T-shirt ... 44

F. Iklan Majalah ... 45

G. Flap Magazine ... 46

H. Gadget Skin ... 47

E. Ambient Media ... 48

4.4.5 Budgeting ... 48

BAB V : PENUTUP ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 52


(6)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan ... 4

Gambar 3.1 Cagar Alam Pangandaran ... 11

Gambar 3.2 Logo Provinsi Jawa Barat ... 13

Gambar 3.3 Logo Cipaganti ... 15

Gambar 3.4 Diagram hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda berumur 17-28 tahun mengenai jenis kelamin ... 16

Gambar 3.5 Diagram hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda berumur 17-28 tahun mengenai usia ... 17

Gambar 3.6 Diagram hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda berumur 17-28 tahun mengenai pekerjaan ... 17

Gambar 3.7 Diagram hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda berumur 17-28 tahun mengenai pendapatan per bulan ... 17

Gambar 3.8 Diagram hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda berumur 17-28 tahun mengenai keinginan berwisata ... 18

Gambar 3.9 Diagram hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda berumur 17-28 tahun mengenai jenis tempat wisata yang ingin dikunjungi ... 18

Gambar 3.10 Diagram hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda berumur 17-28 tahun mengenai faktor penentu tujuan wisata ... 18


(7)

xiii

Gambar 3.11 Diagram hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda berumur 17-28

tahun mengenai media sosial yang menentukan tujuan wisata ... 19

Gambar 3.12 Diagram hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda berumur 17-28 tahun mengenai rekan saat berwisata ... 19

Gambar 3.13 Diagram hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda berumur 17-28 tahun mengenai mengetahui Kabupaten Pangandaran ... 19

Gambar 3.14 Diagram hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda berumur 17-28 tahun mengenai tempat wisata di Kabupaten Pangandaran yang pernah dikunjungi 20 Gambar 3.15 Diagram hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda berumur 17-28 tahun mengenai sumber tentang Kabupaten Pangandaran ... 20

Gambar 3.16 Diagram hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda berumur 17-28 tahun mengenai ketertarikan terhadap Kabupaten Pangandaran ... 21

Gambar 3.17 Diagram hasil kuesioner pada remaja dan dewasa muda berumur 17-28 tahun mengenai kekurangan dari Kabupaten Pangandaran ... 21

Gambar 3.18 Logo Jalan Jalan Men! ... 23

Gambar 3.19 Logo Wonderful Indonesia 2014 ... 23

Gambar 3.20 Aplikasi Wonderful Indonesia ... 24

Gambar 4.1 Logo Promosi Kabupaten Pangandaran ... 32

Gambar 4.2 Kode Warna ... 32


(8)

xiv

Gambar 4.4 Contoh font Proxima Nova ... 33

Gambar 4.5 Icon untuk Mobile Application ... 33

Gambar 4.6 Interface Mobile Application ... 35

Gambar 4.7 Website ... 36

Gambar 4.8 Contoh Iklan di Kaskus ... 38

Gambar 4.9 Design Web Banner (728 x 90 px) ... 38

Gambar 4.10 Penerapan pada Facebook ... 39

Gambar 4.11 Contoh Video ... 39

Gambar 4.12 Pengaplikasian pada instagram ... 40

Gambar 4.13 Contoh Suplemen Majalah ... 41

Gambar 4.14 Aplikasi suplemen majalah ... 42

Gambar 4.15 Contoh penempatan iklan atau Mobile Ad pada taksi dan shuttle Cipaganti ... 42

Gambar 4.16 Sign system untuk ke Pangandaran ... 43

Gambar 4.17 Aplikasi sign system untuk ke Pangandaran ... 43

Gambar 4.18 Tiket masuk Pangandaran sebelumnya ... 44


(9)

xv

Gambar 4.20 Mockup T-shirt ... 45

Gambar 4.21 Iklan Majalah (Single Page dan Spread Page) ... 45

Gambar 4.22 Aplikasi iklan majalah (Single Page) ... 46

Gambar 4.23 Aplikasi iklan majalah (Spread Page) ... 46

Gambar 4.24 Flap Magazine ... 47

Gambar 4.25 Aplikasi Flap Magazine ... 47

Gambar 4.26 Gadget skin ... 48


(10)

xvi

DAFTAR TABEL


(11)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Kuesioner ... 53 Lampiran B : Creative Brief ... 54


(12)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak tempat wisata alam. Sungai, laut, gunung, bukit, teluk, tanjung, dan lain sebagainya; menjadi kekayaan alam yang paling dominan di Negara Indonesia. Wisata air menjadi salah satu sektor wisata andalan Indonesia. Selain karena iklim tropis yang mendukung para pengunjung menikmati segarnya air di tengah teriknya matahari, suasana alam yang masih natural dan dikelilingi hutan alami membuat atmosfir yang ada semakin menarik.

Kabupaten Pangandaran menjadi salah satu tempat yang memiliki banyak potensi untuk wisata alam. Dimulai dari Pantai Pangandaran yang menjadi salah satu ikon Jawa Barat, Cagar Alam Pananjung yang berada di sebelah pantai Pangandaran dan terdapat banyak flora maupun fauna, dan wisata alam Citumang yang memanjakan pengunjung dengan pemandangan hutan sambil bersantai mengikuti aliran Sungai Citumang. Banyaknya wisata alam yang memicu adrenalin ini sangat cocok untuk para pengunjung yang menyukai tantangan maupun petualangan, dan lain sebagainya.

Namun pemerintah dan masyarakat Kabupaten Pangandaran kurang sadar akan pentingnya mempromosikan dan memfasilitasi para pengunjung yang datang ke setiap wisata alam yang ada di sekitar Kabupaten Pangandaran. Hal ini menjadi salah satu penyebab banyaknya masyarakat Indonesia lebih memilih tujuan wisata ke luar negeri yang lebih gencar dalam promosi maupun pengelolaan tempat-tempat wisatanya. Sehingga secara tidak langsung sebagian besar masyarakat Indonesia lebih menikmati dan menyukai travelling ke luar Indonesia, kecenderungan ini menyebabkan menjadi kurang menonjolnya wisata alam di Kabupaten Pangandaran.

Semangat nasionalisme bukan sesuatu yang bisa dipaksakan dari luar, tetapi harus dimulai dari dalam. Ketika suatu hal itu memiliki sesuatu yang bisa kita banggakan, secara tidak langsung kita mempunyai rasa memiliki. Hal itu pun berlaku untuk negara kita ini. Ketika tempat-tempat wisata Indonesia tidak hanya sekadar


(13)

Universitas Kristen Maranatha 2 potensi, tetapi sudah direalisasikan ataupun diketahui masyarakat Indonesia, terutama yang terletak di sekitar tempat wisata tersebut. Oleh karena itu dengan adanya promosi wisata ini diharapkan dapat menonjolkan tempat-tempat wisata yang berpotensi di Kabupaten Pangandaran.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

1.2.1 Permasalahan

Rumusan masalah perancangan dalam tulisan ini, antara lain :

a. Bagaimana cara memperkenalkan daerah/tempat wisata dan aktivitas yang bisa dilakukan di Kabupaten Pangandaran selain Pantai Pananjung lewat program promosi tentang tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran?

b. Bagaimana merancang promosi visual untuk tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran agar menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia?

1.2.2 Ruang Lingkup

Ditinjau dari pokok-pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas, berikut ini akan dikemukakan dan diuraikan ruang lingkup atau batasan permasalahan :

a. Mengingat banyaknya tempat wisata di Indonesia, maka peneliti dalam perancangan ini hanya akan membahas tempat wisata Kabupaten Pangandaran sebagai bahan kajian, karena di samping Pangandaran sebagai salah satu ikon Jawa Barat, mengingat potensi yang dimiliki Kabupaten Pangandaran juga sangatlah besar.

b. Dalam perancangan ini peneliti bermaksud untuk mengangkat tempat wisata Kabupaten Pangandaran melalui perancangan promosi yang ditujukan kepada masyarakat Indonesia dan wisatawan mancanegara. c. Pembahasan masalah dibatasi pada pembuatan promosi wisata yang

menarik bagi masyarakat yang memiliki rentang usia 17-28 tahun. Tinggal di daerah perkotaan Pulau Jawa sebagai target primer.


(14)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.3 Tujuan Perancangan

Setelah mengetahui rumusan permasalahan perancangan, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa tujuan dari perancangan ini sebagai berikut :

a. Memperkenalkan tempat-tempat wisata alam dan aktvitas yang bisa dilakukan di Kabupaten Pangandaran lewat promosi yang tepat agar Kabupaten Pangandaran menjadi tujuan wisata masyarakat Indonesia, serta memberikan informasi tentang kegiatan dan tujuan wisata Kabupaten Pangandaran.

b. Merancang promosi Kabupaten Pangandaran sebagai salah satu tujuan wisata kebanggaan masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Kabupaten Pangandaran.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam perancangan ini sumber data yang diperlukan bersumber dari : a. Dinas Pariwisata Jawa Barat

b. Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut : a. Wawancara

Metode wawancara digunakan untuk mengetahui tentang permasalahan yang dirasakan oleh penulis dari dinas terkait. Informan dalam perancangan ini adalah Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran.

b. Observasi

Observasi ke Kabupaten Pangandaran menjadi salah satu teknik pengumpulan data yang dipakai oleh penulis, guna membantu dalam memperoleh data yang lebih jelas dan akurat.

c. Studi Pustaka

Metode ini digunakan untuk mencari data dan informasi dari buku dan situs yang dibutuhkan untuk mendukung penulis dalam mengetahui lebih dalam lagi tentang Kabupaten Pangandaran.

d. Kuesioner

Metode kuesioner dipilih dengan maksud untuk mengetahui respon dan animo dari responden perihal Kabupaten Pangandaran


(15)

Universitas Kristen Maranatha 4

1.5 Skema Perancangan

(Sumber : Hasil Karya Pribadi 2014) Strategi Komunikasi Perancangan

ANALISIS DAN SOLUSI MASALAH

LATAR BELAKANG MASALAH

Kabupaten Pangandaran hanya dikenal dengan pantainya saja oleh kebanyakan masyarakat. Padahal begitu banyak potensi wisata di

Kabupaten Pangandaran

PERMASALAHAN

 Bagaimana cara memperkenalkan daerah/tempat wisata di Kabupaten Pangandaran selain pantai ?

 Bagaimana membuat program promosi tentang tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran agar lebih menarik lebih banyak pengunjung?

 Bagaimana merancang promosi tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran agar menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia?

TUJUAN PERANCANGAN

 memperkenalkan tempat-tempat wisata alam yang berada di Kabupaten Pangandaran lewat promosi yang tepat agar Kabupaten Pangandaran menjadi tujuan wisata masyarakat Indonesia

 Memberikan informasi tentang kegiatan dan tujuan wisata Kabupaten Pangandaran serta meperkenalkan tempat-tempat wisata alam yang berada di Kabupaten Pangandaran lewat promosi yang tepat agar Kabupaten Pangandaran menjadi tujuan wisata masyarakat Indonesia.  Merancang promosi Kabupaten Pangandaran sebagai salah satu tujuan wisata kebanggaan masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Kabupaten Pangandaran.

PERANCANGAN PROMOSI TEMPAT-TEMPAT WISATA KABUPATEN PANGANDARAN PENGUMPULAN DATA 1.Wawancara 2.Observasi 3.Studi Pustaka 4.Kuesioner LANDASAN TEORI

1.Teori Promosi

2.Teori Pariwisata

3.Teori Mobile Application

4.Teori Psikologi

Konsep Perancangan

Perancangan Promosi Komunikasi Visual

Segmentasi :

 Usia 17-28

 Pria & Wanita

 Kelas menengah ke atas

 Penghasilan 1jt – 3jt

 Kota-kota besar di Pulau Jawa

 Anak muda yang sering menggunakan teknologi

Positioning Targeting

Strategi Media Metode Kreatif

Mobile Application TVC Web Flyer Social Media Merancang promosi dengan media yang menarik untuk anak muda, penuh inovatif,

dan sesuai target

Tujuan Akhir

Perancangan promosi melalui media-media yang menarik dan inovatif sesuai dengan ketertarikan dan selera anak muda dan dewasa muda, agar meningkatkan

jumlah pengunjung, dan menciptakan rasa memiliki terhadap Kabupaten Pangandaran.


(16)

Universitas Kristen Maranatha 51

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kabupaten Pangandaran sebagai proyek wisata lokal memiliki beragam potensi, tetapi selama ini pemerintah kurang fokus dalam memaksimalkan potensi yang ada dan penyampaian yang salah secara media. Setelah melakukan pengumpulan data, observasi, studi pustaka, wawancara, dan melakukan analisis mengenai Pangandaran maka peneliti merancang rangkaian promosi. Strategi promosi Kabupaten Pangandaran ini dapat menjadi solusi untuk dapat memberitahukan potensi dan membantu pengunjung untuk mengetahui letak dari tempat-tempat wisata di Kabupaten Pangandaran.

Warna-warna yang cerah dan font yang modern namun tidak kaku digunakan agar dapat memberikan image Kabupaten Pangandaran yang cocok dengan target. Target utama adalah usia dewasa muda yang tinggal di kota-kota besar di Pulau Jawa. Pemilihan gaya brush kasar yang untuk logo pun memberikan kesan petualangan dan menantang yang cocok dengan target.

Strategi media promosi yang tepat dan efisien dapat menjadi satu langkah besar bagi Kabupaten Pangandaran untuk mewujudkan visi dari Kabupaten Pangandaran yang ingin membawa Kabupaten Pangandaran sebagai daerah tujuan wisata tingkat internasional. Media Online menjadi media utama, dikarenakan target pasar yang mayoritas sudah melek teknologi dan sudah menjadikan gadget ataupun teknologi online menjadi salah satu kebutuhan utama. Media cetak dan media luar ruang digunakan juga dikarenakan media tersebut masih sering dilihat oleh beberapa kalangan. Penggunaan Mobile Ad menjadi salah satu media yang cukup efektif juga karena melalui media tersebut, masyarakat target maupun di luar target pasti melihat.


(17)

Universitas Kristen Maranatha 51

5.2 Saran

5.2.1 Saran Bagi Kabupaten Pangandaran

Menyadari bahwa Kabupaten Pangandaran memiliki banyak sekali potensi, terutama di bidang pariwisata, terutama sejak memisahkan diri dari Kabupaten Ciamis. Dan beberapa media yang digunakan sampai saat ini dinilai kurang efektif dalam mempromosikan Kabupaten Pangandaran.

Oleh karena itu, peneliti berharap, terutama pemerintahan setempat dan Jawa Barat, dapat lebih memanfaatkan media yang ada dan yang efektif untuk Kabupaten Pangandaran, dan dapat melihat potensi yang dimiliki Kabupaten Pangandaran, sehingga bukan saja menjaga, namun mengembangkan Kabupaten Pangandaran, baik dari segi ekonomi maupun dari segi pariwisata.

5.2.2 Saran Bagi Sesama Peneliti

Kabupaten Pangandaran memiliki potensi yang sangat besar, dan salah satunya dari sisi desain. Kurangnya sentuhan desain pada Kabupaten Pangandaran membuatnya kurang menarik dari segi visual, dan kurang efektifnya dalam promosi maupun sign system yang ada.

5.2.3 Saran Dari Penguji

Saran dari penguji adalah QR Code sangat berguna untuk para pengguna smartphone, namun tidak untuk yang tidak menggunakan smartphone. Sehingga alamat situs dari website lebih berguna ketimbang QR Code yang dipasang pada setiap media. Penulis belum menunjukkan beberapa hal yang khas dari Kabupaten Pangandaran. Budgeting yang belum lengkap dan belum dijumlahkan total biaya yang harus dikeluarkan. Bahasa penulisan yang masih tidak formal harus diperbaiki.


(18)

Universitas Kristen Maranatha 52

DAFTAR PUSTAKA

Djaslim, Saladin dan Yevis Marty Oesman. 2002. Intisari Pemasaran & Unsurunsur Pemasaran.

Hurlock, Elizabeth B. 1990. Psikologi Perkembangan. Erlangga.

Inskeep, Edward. 1991. Tourism Planning : An Integrated and Sustainable Development Approach. Wiley.

Kellas, James G. 1998. The Politics of Nationalism and Ethnicity, Second Edition. Pratt, Andy dan Jason Nunes. 2012, Interactive Design : An Introduction to the

Theory and Application of User-centered Design, New York : Rockport

Publisher.

Rachman, Entang Saeful. 2014. “ Inilah Sepenggal Cerita Sejarah di Kawasan Pantai Pangandaran”, (Online), (http://www.harapanrakyat.com/2014/03/inilah-sepenggal-cerita-sejarah-di-kawasan-pantai-pangandaran/.html. diakses 31 Agustus 2014).

Saladin, Djaslim. 2006. Manajemen Pemasaran. Bandung : CV. Linda Karya. http://www.cipaganti.co.id/TentangKami/Sejarah diunduh pada 2 September 2014 http://www.indonesia.travel/ diunduh pada 1 September 2014

http://disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php diunduh pada 1 September 2014

www.jalan2men.com diakses pada 1 September 2014


(1)

potensi, tetapi sudah direalisasikan ataupun diketahui masyarakat Indonesia, terutama yang terletak di sekitar tempat wisata tersebut. Oleh karena itu dengan adanya promosi wisata ini diharapkan dapat menonjolkan tempat-tempat wisata yang berpotensi di Kabupaten Pangandaran.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

1.2.1 Permasalahan

Rumusan masalah perancangan dalam tulisan ini, antara lain :

a. Bagaimana cara memperkenalkan daerah/tempat wisata dan aktivitas yang bisa dilakukan di Kabupaten Pangandaran selain Pantai Pananjung lewat program promosi tentang tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran?

b. Bagaimana merancang promosi visual untuk tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran agar menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia?

1.2.2 Ruang Lingkup

Ditinjau dari pokok-pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas, berikut ini akan dikemukakan dan diuraikan ruang lingkup atau batasan permasalahan :

a. Mengingat banyaknya tempat wisata di Indonesia, maka peneliti dalam perancangan ini hanya akan membahas tempat wisata Kabupaten Pangandaran sebagai bahan kajian, karena di samping Pangandaran sebagai salah satu ikon Jawa Barat, mengingat potensi yang dimiliki Kabupaten Pangandaran juga sangatlah besar.

b. Dalam perancangan ini peneliti bermaksud untuk mengangkat tempat wisata Kabupaten Pangandaran melalui perancangan promosi yang ditujukan kepada masyarakat Indonesia dan wisatawan mancanegara. c. Pembahasan masalah dibatasi pada pembuatan promosi wisata yang

menarik bagi masyarakat yang memiliki rentang usia 17-28 tahun. Tinggal di daerah perkotaan Pulau Jawa sebagai target primer.


(2)

1.3 Tujuan Perancangan

Setelah mengetahui rumusan permasalahan perancangan, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa tujuan dari perancangan ini sebagai berikut :

a. Memperkenalkan tempat-tempat wisata alam dan aktvitas yang bisa dilakukan di Kabupaten Pangandaran lewat promosi yang tepat agar Kabupaten Pangandaran menjadi tujuan wisata masyarakat Indonesia, serta memberikan informasi tentang kegiatan dan tujuan wisata Kabupaten Pangandaran.

b. Merancang promosi Kabupaten Pangandaran sebagai salah satu tujuan wisata kebanggaan masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Kabupaten Pangandaran.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam perancangan ini sumber data yang diperlukan bersumber dari : a. Dinas Pariwisata Jawa Barat

b. Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut : a. Wawancara

Metode wawancara digunakan untuk mengetahui tentang permasalahan yang dirasakan oleh penulis dari dinas terkait. Informan dalam perancangan ini adalah Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran.

b. Observasi

Observasi ke Kabupaten Pangandaran menjadi salah satu teknik pengumpulan data yang dipakai oleh penulis, guna membantu dalam memperoleh data yang lebih jelas dan akurat.

c. Studi Pustaka

Metode ini digunakan untuk mencari data dan informasi dari buku dan situs yang dibutuhkan untuk mendukung penulis dalam mengetahui lebih dalam lagi tentang Kabupaten Pangandaran.

d. Kuesioner


(3)

1.5 Skema Perancangan

(Sumber : Hasil Karya Pribadi 2014)

Strategi Komunikasi Perancangan

ANALISIS DAN SOLUSI MASALAH

LATAR BELAKANG MASALAH

Kabupaten Pangandaran hanya dikenal dengan pantainya saja oleh kebanyakan masyarakat. Padahal begitu banyak potensi wisata di

Kabupaten Pangandaran PERMASALAHAN

 Bagaimana cara memperkenalkan daerah/tempat wisata di Kabupaten Pangandaran selain pantai ?

 Bagaimana membuat program promosi tentang tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran agar lebih menarik lebih banyak pengunjung?

 Bagaimana merancang promosi tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran agar menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia?

TUJUAN PERANCANGAN

 memperkenalkan tempat-tempat wisata alam yang berada di Kabupaten Pangandaran lewat promosi yang tepat agar Kabupaten Pangandaran menjadi tujuan wisata masyarakat Indonesia

 Memberikan informasi tentang kegiatan dan tujuan wisata Kabupaten Pangandaran serta meperkenalkan tempat-tempat wisata alam yang berada di Kabupaten Pangandaran lewat promosi yang tepat agar Kabupaten Pangandaran menjadi tujuan wisata masyarakat Indonesia.

 Merancang promosi Kabupaten Pangandaran sebagai salah satu tujuan wisata kebanggaan masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Kabupaten Pangandaran.

PERANCANGAN PROMOSI TEMPAT-TEMPAT WISATA KABUPATEN PANGANDARAN PENGUMPULAN DATA 1.Wawancara 2.Observasi 3.Studi Pustaka 4.Kuesioner LANDASAN TEORI

1.Teori Promosi 2.Teori Pariwisata 3.Teori Mobile Application

4.Teori Psikologi

Konsep Perancangan

Perancangan Promosi Komunikasi Visual

Segmentasi :

 Usia 17-28

 Pria & Wanita

 Kelas menengah ke atas

 Penghasilan 1jt – 3jt  Kota-kota besar di

Pulau Jawa  Anak muda yang sering

menggunakan teknologi

Positioning Targeting

Strategi Media Metode Kreatif

Mobile Application TVC Web Flyer Social Media Merancang promosi dengan media yang menarik untuk anak muda, penuh inovatif,

dan sesuai target

Tujuan Akhir

Perancangan promosi melalui media-media yang menarik dan inovatif sesuai dengan ketertarikan dan selera anak muda dan dewasa muda, agar meningkatkan

jumlah pengunjung, dan menciptakan rasa memiliki terhadap Kabupaten Pangandaran.


(4)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kabupaten Pangandaran sebagai proyek wisata lokal memiliki beragam potensi, tetapi selama ini pemerintah kurang fokus dalam memaksimalkan potensi yang ada dan penyampaian yang salah secara media. Setelah melakukan pengumpulan data, observasi, studi pustaka, wawancara, dan melakukan analisis mengenai Pangandaran maka peneliti merancang rangkaian promosi. Strategi promosi Kabupaten Pangandaran ini dapat menjadi solusi untuk dapat memberitahukan potensi dan membantu pengunjung untuk mengetahui letak dari tempat-tempat wisata di Kabupaten Pangandaran.

Warna-warna yang cerah dan font yang modern namun tidak kaku digunakan agar dapat memberikan image Kabupaten Pangandaran yang cocok dengan target. Target utama adalah usia dewasa muda yang tinggal di kota-kota besar di Pulau Jawa. Pemilihan gaya brush kasar yang untuk logo pun memberikan kesan petualangan dan menantang yang cocok dengan target.

Strategi media promosi yang tepat dan efisien dapat menjadi satu langkah besar bagi Kabupaten Pangandaran untuk mewujudkan visi dari Kabupaten Pangandaran yang ingin membawa Kabupaten Pangandaran sebagai daerah tujuan wisata tingkat internasional. Media Online menjadi media utama, dikarenakan target pasar yang mayoritas sudah melek teknologi dan sudah menjadikan gadget ataupun teknologi online menjadi salah satu kebutuhan utama. Media cetak dan media luar ruang digunakan juga dikarenakan media tersebut masih sering dilihat oleh beberapa kalangan. Penggunaan Mobile Ad menjadi salah satu media yang cukup efektif juga karena melalui media tersebut, masyarakat target maupun di luar target pasti melihat.


(5)

5.2 Saran

5.2.1 Saran Bagi Kabupaten Pangandaran

Menyadari bahwa Kabupaten Pangandaran memiliki banyak sekali potensi, terutama di bidang pariwisata, terutama sejak memisahkan diri dari Kabupaten Ciamis. Dan beberapa media yang digunakan sampai saat ini dinilai kurang efektif dalam mempromosikan Kabupaten Pangandaran.

Oleh karena itu, peneliti berharap, terutama pemerintahan setempat dan Jawa Barat, dapat lebih memanfaatkan media yang ada dan yang efektif untuk Kabupaten Pangandaran, dan dapat melihat potensi yang dimiliki Kabupaten Pangandaran, sehingga bukan saja menjaga, namun mengembangkan Kabupaten Pangandaran, baik dari segi ekonomi maupun dari segi pariwisata.

5.2.2 Saran Bagi Sesama Peneliti

Kabupaten Pangandaran memiliki potensi yang sangat besar, dan salah satunya dari sisi desain. Kurangnya sentuhan desain pada Kabupaten Pangandaran membuatnya kurang menarik dari segi visual, dan kurang efektifnya dalam promosi maupun sign system yang ada.

5.2.3 Saran Dari Penguji

Saran dari penguji adalah QR Code sangat berguna untuk para pengguna

smartphone, namun tidak untuk yang tidak menggunakan smartphone. Sehingga

alamat situs dari website lebih berguna ketimbang QR Code yang dipasang pada setiap media. Penulis belum menunjukkan beberapa hal yang khas dari Kabupaten Pangandaran. Budgeting yang belum lengkap dan belum dijumlahkan total biaya yang harus dikeluarkan. Bahasa penulisan yang masih tidak formal harus diperbaiki.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Djaslim, Saladin dan Yevis Marty Oesman. 2002. Intisari Pemasaran & Unsurunsur

Pemasaran.

Hurlock, Elizabeth B. 1990. Psikologi Perkembangan. Erlangga.

Inskeep, Edward. 1991. Tourism Planning : An Integrated and Sustainable

Development Approach. Wiley.

Kellas, James G. 1998. The Politics of Nationalism and Ethnicity, Second Edition.

Pratt, Andy dan Jason Nunes. 2012, Interactive Design : An Introduction to the Theory and Application of User-centered Design, New York : Rockport

Publisher.

Rachman, Entang Saeful. 2014. “ Inilah Sepenggal Cerita Sejarah di Kawasan Pantai

Pangandaran”, (Online),

(http://www.harapanrakyat.com/2014/03/inilah-sepenggal-cerita-sejarah-di-kawasan-pantai-pangandaran/.html. diakses 31 Agustus 2014).

Saladin, Djaslim. 2006. Manajemen Pemasaran. Bandung : CV. Linda Karya.

http://www.cipaganti.co.id/TentangKami/Sejarah diunduh pada 2 September 2014

http://www.indonesia.travel/ diunduh pada 1 September 2014

http://disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php diunduh pada 1 September 2014

www.jalan2men.com diakses pada 1 September 2014