Perbandingan Metode EOQ (Economic Order Quantity) dan Metode JIT (Just In Time) Terhadap Efisiensi Biaya pada PT. Jaya Sentosa.

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara metode EOQ (Economic Order Quantity) dan metode JIT (Just In Time) dan metode yang lebih efisiensi yang sebaiknya diterapkan dalam perusahaan PT Jaya Sentosa. Untuk itu diperlukan pemahaman mengenai metode EOQ (Economic Order Quantity) dan metode JIT (Just In Time) agar dapat menghitung biaya-biaya yang dikeluarkan dalam perusahaan. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perbandingan antara metode EOQ (Economic Order Quantity) dan metode JIT (Just In Time) dalam perusahaan PT Jaya Sentosa dan metode apa yang lebih efisiensi yang sebaiknya diterapkan dalam perusahaan PT Jaya Sentosa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik wawancara dan pengamatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan JIT (Just In Time) perusahaan lebih menghemat biaya karena dalam setiap kali pembelian memerlukan efisiensi unit optimal sebanyak 26.490,19 kg dengan total biaya Rp 1.012.286.263 daripada menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity) yang setiap kali pembelian memerlukan efisiensi unit optimal sebanyak 52.597,6 kg dengan total biaya Rp 2.009.943.647.

Kata Kunci: Metode EOQ (Economic Order Quantity), Metode JIT (Just In


(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This study aims to determine the ratio between the method of EOQ (Economic Order Quantity) and the method JIT (Just In Time) and more efficient method should be applied in the company of PT Jaya Sentosa. It is necessary for an understanding of the method of EOQ (Economic Order Quantity) and the method JIT (Just In Time) in order to calculate the costs incurred in the company. Identify the problem in this research is how the comparison between the methods of EOQ (Economic Order Quantity) and the method JIT (Just In Time) in the company of PT Jaya Sentosa and what method is more efficiency that should be applied in the company of PT Jaya Sentosa. The method used in this research is quantitative analysis methods. Data collection techniques used in this research is by interview and observation. These results indicate that by using JIT (Just In Time) company savings because every time a purchase requires optimal efficiency of the unit as much as 26490.19 kg with a total cost of Rp 1,012,286,263 instead of using the method of EOQ (Economic Order Quantity) that every time purchases require optimal efficiency of the unit as much as 52597.6 kg with a total cost of Rp 2,009,943,647.

Keywords: EOQ method (Economic Order Quantity), JIT method (Just In Time) and cost efficiency


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PENGESAHAN………. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR………….…. iii

KATA PENGANTAR………. iv

ABSTRAK……… v

ABSTRACT………... vi

DAFTAR ISI……… vii

DAFTAR GAMBAR………... ix

DAFTAR TABEL……… x

DAFTAR LAMPIRAN……… xi

BAB I PENDAHULUAN………... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian……….. 1

1.2 Rumusan Masalah……….. 5

1.3 Tujuan Penelitian………... 5

1.4 Manfaat Penelitian………. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA……….. 7

2.1 Kajian Pustaka………... 7

2.1.1 Persediaan……….. 7

2.1.1.1 Faktor-Faktor yang Menentukan Persediaan…… 9

2.1.1.2 Faktor Penentu Safety Stock... 10

2.1.2 Manajemen Persediaan……….. 11

2.1.2.1 Biaya Persediaan………... 12

2.1.2.2 Alasan Tradisional untuk Memliki Persediaan…. 13 2.1.2.3 Keuntungan Memiliki Persediaan yang Cukup… 15 2.1.3 Economic Order Quantity (EOQ)………. 16

2.1.3.1 Elemen, Variabel dan Asumsi dalam EOQ…….. 17

2.1.3.2 Safety Stock dan Reorder Point……… 18

2.1.3.3 Perhitungan Biaya Pemesanan dan EOQ………. 21

2.1.4 Just In Time (JIT)………...……… 22

2.1.4.1 Pull System………... 23

2.1.4.2 Biaya Pemesanan dan Penyimpanan: JIT………. 24

2.1.4.3 Kinerja Tenggat (Due-Date): Solusi JIT……….. 26

2.1.4.4 Keterbatasan JIT………... 27

2.2 Penelitian Terdahulu……….. 30

2.3 Rerangka Pemikiran………... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……….. 38

3.1 Data yang Dibutuhkan……….. 38

3.1.1 Data Metode Persediaan PT Jaya Sentosa ……… 38

3.1.2 Analisis Metode Economic Order Quantity (EOQ)….. 40

3.1.3 Analisis Metode Just in Time (JIT)……… 41


(4)

viii Universitas Kristen Maranatha

3.3 Metode Pengamatan (Observasi)……….. 43

3.4 Metode Dokumentasi……… 43

3.5 Metode Analisis……… 43

3.5.1 Metode Economic Order Quantity (EOQ)……… 44

3.5.2 Metode Just in Time (JIT)………. 45

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 48

4.1 Hasil Penelitian………... 48

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian………... 48

4.2 Pembahasan………... 49

4.2.1 Analisis EOQ PT Jaya Sentosa………. 49

4.2.2 Analisis JIT pada PT Jaya Sentosa……… 55

4.2.3 Perbandingan EOQ dan JIT pada PT Jaya Sentosa….. 57

BAB V PENUTUP……….. 58

5.1 Simpulan………....………. 58

5.2 Keterbatasan………... 59

5.3 Saran………... 59

DAFTAR PUSTAKA……….. 61

LAMPIRAN………. 62


(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran………. 36 Gambar 2.2 Model Penelitian……….. 37


(6)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu……….. 30

Tabel 4.1 Harga/kg dari setiap jenis benang………... 49

Tabel 4.2 Total Pembelian Bahan Baku Selama 4 Bulan………... 50

Tabel 4.3 Total Biaya Pemesanan………... 51

Tabel 4.4 Total Biaya Penyimpanan………... 52

Tabel 4.5 Total Biaya Setiap Kali Membeli……… 53


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Struktur Organisasi PT JAYA SENTOSA……… 63 Laporan Persediaan dan Pembelian Bahan Baku……….. 64


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perusahaan manufaktur, proses produksi merupakan hal yang terpenting dalam kelangsungan kehidupan perusahaan. Proses produksi tersebut memerlukan bahan untuk diproses lebih lanjut dimana bahan-bahannya telah disiapkan sebelumnya di dalam gudang persediaan. Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk meneliti bagian persediaan bahan baku. Demi mendukung kelancaran proses produksi dalam perusahaan manufaktur tersebut, maka diperlukan bahan baku yang sesuai dengan jumlah kebutuhan proses produksi, tersedia tepat pada waktu dibutuhkan dan memiliki kualitas yang bagus.

Fenomena yang terjadi di lingkungan masyarakat yang berkaitan dengan masalah persediaan salah satunya yaitu PT Kiani Kertas beberapa tahun yang lalu. Dulu pabrik tersebut milik Imperium Penguasa Kayu Bob Hasan, teman baik Suharto. Karena penggunaan uang negara untuk Kiani Kertas (KK), Bob Hasan harus masuk penjara. PT Kiani Kertas juga memiliki hutang yang sangat tinggi untuk pembangunan kompleks pabrik. Pabrik yang baru saja selesai itu harus menghentikan produksinya dalam beberapa tahun kemudian, karena terjadinya kekacauan dalam proses perubahan struktur kepemilikan. Salah satu masalah lain dalam perusahaan tersebut juga karena adanya kekurangan persediaan kayu di Kalimantan Timur. Seluruh perusahaan kayu di Kalimantan Timur yang dulu kaya akan hutan kayu, kini terjerat dalam kesulitan besar pada tahun 2000. Lusinan perusahaan tidak mendapat persediaan bahan baku lagi dan banyak dari


(9)

perusahaan tersebut terpaksa mengimport kayu agar tidak membahayakan eksistensi usaha mereka, begitulah pengakuan pemimpin Kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Kanwil Deperindag) Ir. Himanudin Nasution. Begitu pula dengan PT Kiani Kertas, pabrik seharga 3 trilyun Rupiah yang baru 3 tahun sebelumnya secara resmi dibuka oleh Presiden Suharto, pada tahun 2000 tidak memiliki cukup kayu untuk produksinya. Karena tidak adanya persediaan maka KK harus mengimport kayu keping dari Australia demi memenuhi kebutuhan harian sebanyak 5.000 m3 kayu. Hal itu tentulah memerlukan biaya yang lebih karena pasokan untuk persediaan bahan baku kayu harus didatangkan dari luar negeri. (http://www.watchindonesia.org 15/02/16)

Dari fenomena di atas, dijelaskan bahwa masalah persediaan bahan baku merupakan salah satu hal yang penting dalam kelangsungan kehidupan perusahaan. Dengan begitu, perusahaan harus dapat menerapkan manajemen persediaan dengan baik sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan dapat meningkatkan profit perusahaannya. Penentuan besarnya jumlah persediaan bahan baku sangat penting bagi perusahaan, kesalahan dalam menentukan besarnya persediaan akan menekan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Tapi yang sering terjadi dalam perusahaan adalah sulitnya menentukan jumlah bahan baku yang akan dipesan agar tetap dapat memenuhi pesanan konsumen. Jika persediaan bahan baku terlalu besar dibandingkan dengan jumlah kebutuhan dalam proses produksi, maka hal tersebut akan menambah biaya untuk persediaan yang berlebih serta kemungkinan terjadinya kerusakan, kualitas yang tidak dapat dipertahankan, dan resiko kehilangan yang dapat mengurangi keuntungan perusahaan. Sebaliknya, jika persediaan bahan baku


(10)

3 Universitas Kristen Maranatha terlalu kecil dibandingkan dengan jumlah kebutuhan dalam proses produksi, maka hal tersebut akan menimbulkan hambatan pada bagian proses produksi yang akan merugikan perusahaan.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti tertarik untuk mengangkat metode EOQ (Economic Order Quantity) dan JIT (Just In Time) karena pada umumnya, perusahaan menerapkan metode tersebut sebagai metode persediaannya. Metode

Economic Order Quantity ini dapat menjawab kondisi yang sering terjadi di

perusahaan, yaitu menentukan besar persediaan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan tapi tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu rendah sehingga dapat menekan kerugian yang terjadi di perusahaan apabila terjadi masalah kurang tepatnya mengolah persediaan. Namun, metode Economic Order Quantity merupakan metode tradisional yang saat ini keberadaannya mulai digantikan oleh metode Just In Time yang merupakan metode persediaan yang banyak digunakan di lingkungan manufaktur. Inilah yang menjadi alasan penulis mengapa tidak hanya membahas mengenai metode Economic Order Quantity tapi juga mengangkat metode Just In Time karena mampu menggantikan keberadaan metode Economic Order Quantity yang cukup sering diterapkan di berbagai perusahaaan. Metode Just In Time menekankan pada pengurangan persediaan sampai pada tingkat yang paling rendah, hal ini tentunya sangat berbeda dengan metode Economic Order Quantity yang sengaja menyimpan persediaan.

Irham Fahmi (2014) menyatakan bahwa Model Economic Order Quantity (EOQ) merupakan model matematis yang menentukan jumlah barang yang harus dipesan untuk memenuhi permintaan yang diproyeksikan, dengan biaya persediaan yang diminimalkan. Pengertian Just In Time (JIT) menurut Sofia


(11)

Prima Dewi dan Septian Bayu Kristanto (2013), adalah filosofi yang berpusat pada pengurangan biaya melalui peniadaan persediaan. Ide dasar Just In Time sangat sederhana yaitu membeli bahan jika persediaan habis atau ada order dan berproduksi apabila ada permintaan. Seluruh bahan baku dan komponen-komponen harus tersedia di tempat kerja saat dibutuhkan. Menurut Adisasmita R. (2006), efisiensi adalah input yang digunakan, dialokasikan secara optimal dan baik untuk mencapai output yang menggunakan biaya terendah. Efisiensi berarti pemanfaatan sumber daya ekonomi dengan cara-cara paling efektif. Efisien dapat diartikan pula bahwa segala input dialokasikan sedemikian rupa, hingga output dapat diproduksi dengan biaya termurah.

Dari pernyataan di atas, apabila ditinjau dari aspek efisiensi, metode

Economic Order Quantity dapat membantu perusahaan untuk menentukan berapa

jumlah pesanan yang paling ekonomis untuk satu kali pemesanan kepada pemasok sehingga biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat lebih efisien pada titik yang paling optimal. Sedangkan, metode Just In Time berusaha mendorong biaya penyimpanan sampai nol atau mendekati nol sehingga total biayanya dapat diefisienkan. Biaya penyimpanan tentunya dapat menjadi sangat rendah karena

Just In Time pada dasarnya mengurangi persediaan sampai pada tingkat yang

sangat rendah. Dengan begitu, penelitian ini penting dilakukan agar dapat mengetahui metode persediaan yang lebih efisien di antara metode Economic

Order Quantity dan JIT yang dapat diterapkan di perusahaan manufaktur.

Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT Jaya Sentosa yang berlokasi di Sadang Rahayu no 39 A1 dan B9. Perusahaan ini merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi kain mentah dan kerah (barang setengah jadi).


(12)

5 Universitas Kristen Maranatha Masalah yang terdapat di dalam perusahaan ini yaitu mengenai persediaan bahan baku yang tidak dapat memenuhi kebutuhan produksi dimana kadangkala terdapat kendala pada bagian pemasok untuk mengirimkan bahan baku secara tepat waktu serta adanya biaya-biaya yang dapat membuat profit perusahaan tidak maksimal. Sehingga, di sini penulis ingin meneliti dari kedua metode yang digunakan perusahaan, manakah metode yang lebih efisien di dalam perusahaan PT Jaya Sentosa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana perbandingan antara metode EOQ (Economic Order Quantity) dan metode JIT (Just In Time) dalam perusahaan PT Jaya Sentosa ?

b. Metode apa yang lebih efisiensi yang sebaiknya diterapkan dalam perusahaan PT Jaya Sentosa?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui perbandingan antara metode EOQ (Economic Order

Quantity) dan metode JIT (Just In Time) dalam perusahaan PT Jaya

Sentosa

b. Untuk mengetahui metode yang lebih efisiensi yang sebaiknya diterapkan dalam perusahaan PT Jaya Sentosa


(13)

1.4 Manfaat Penelitian

Peneliti mengharapkan bahwa penelitian ini memiliki manfaat bagi: a. Bagi Akademisi

Sebagai masukan dan bahan referensi dalam penelitian selanjutnya serta memunculkan ide dan konsep baru dalam penelitian selanjutnya yang sejenis, sehingga menghasilkan penelitian yang lebih baik.

b. Bagi Praktisi Bisnis

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi PT Jaya Sentosa sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan metode persediaan yang lebih efisien sehingga perusahaan dapat meningkatkan profit perusahaan.


(14)

58 Universitas Kristen Maranatha BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka terdapat beberapa simpulan yang terkait dengan rumusan masalah yang telah disebutkan pada bab pertama, antara lain:

1. Metode Economic Order Quantity (EOQ) menghasilkan perhitungan yaitu jumlah pesanan atau pembelian unit per bulan yang paling ekonomis adalah sebesar 52.597,6 kg. Berdasarkan jumlah tersebut, maka perusahaan harus mengeluarkan biaya sejumlah Rp 2.009.943.647. Apabila menggunakan perhitungan Just In Time (JIT) maka titik paling ekonomis untuk setiap kali pembelian adalah sejumlah 26.490,19 kg per bulan dengan total biaya Rp 1.012.286.263.

2. Dengan membandingkan antara hasil JIT yaitu pembelian paling ekonomisnya adalah sebanyak 26.490,19 kg sementara pembelian paling ekonomis dengan metode EOQ terdapat selisih 26.107,41 kg yaitu sebanyak 52.597,6 kg, maka metode yang paling efisien yang sebaiknya diterapkan dalam perusahaan PT Jaya Sentosa adalah metode Just In Time (JIT), karena dengan menggunakan metode JIT perusahaan diharapkan mendapatkan kesempurnaan dengan berusaha melakukan perbaikan terus menerus untuk mendapatkan yang terbaik, menghilangkan pemborosan dan ketidakpastian, sehingga diperoleh biaya yang lebih efisien dari


(15)

sebelumnya dan adanya peningkatan produktivitas. Bukti dari diperolehnya biaya yang lebih efisien adalah dengan menggunakan metode EOQ biaya yang harus dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp 2.009.943.647, sedangkan untuk JIT biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 1.012.286.263 yang tentunya lebih kecil dengan selisih Rp 997.657.384 jika dibandingkan dengan EOQ karena jumlah pesanan ekonomisnya pun lebih sedikit dibandingkan dengan pemesanan bila menggunakan metode EOQ.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya:

1. Penelitian ini tidak menggunakan data informasi dalam periode satu tahun sehingga memungkinkan hasil penelitian menjadi kurang akurat.

2. Penelitian ini hanya menggunakan data informasi dari beberapa jenis benang untuk produksi kain mentah saja sehingga penelitian ini tidak menggambarkan keseluruhan perusahaan.

5.3 Saran

Berdasarkan simpulan di atas maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Bagi Akademisi

Bagi Akademisi atau peneliti selanjutnya diharapkan dapat mendukung hasil penelitian ini dan mencari metode-metode lain yang lebih baik dan dapat memberikan referensi lagi untuk perusahaan mengenai metode apa yang sebaiknya digunakan perusahaan dalam pencapaian efisiensi biaya.


(16)

60 Universitas Kristen Maranatha Bagi peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini agar mencapai hasil penelitian yang lebih baik dan dapat diandalkan di masa yang akan datang.

2. Bagi Praktisi Bisnis

Bagi PT Jaya Sentosa lebih baik menggunakan metode yang selama ini diterapkan di perusahaan yaitu dengan metode Just In Time (JIT) dibandingkan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity

(EOQ). Penggunaan metode JIT dapat mengurangi pengeluaran atau

pemborosan biaya untuk sekali pesan dan juga dapat meningkatkan produktivitas dan profit perusahaan.


(17)

PERBANDINGAN METODE EOQ (ECONOMIC

ORDER QUANTITY) DAN METODE JIT (JUST

IN TIME) TERHADAP EFISIENSI BIAYA

PADA PT JAYA SENTOSA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh

TAMARA

1251002

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(18)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas penyertaan dan bimbinganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir berjudul

“Perbandingan metode EOQ (Economic Order Quantity) dan metode JIT (Just In

Time) terhadap efisiensi biaya pada PT Jaya Sentosa”, yang merupakan salah satu

syarat untuk menyelesaikan program Sarjana Strata 1 (S-1) Program Studi Akuntansi di Universitas Kristen Maranatha.

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyajian maupun penggunaan bahasa mengingat keterbatasan dan kemampuan penulis dalam penyususan tugas akhir ini. Oleh karena itu masukan, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan tugas akhir ini.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini:

1. Ibu Sinta Setiana, S.E., M.Si.selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan waktu, tenaga, masukan dan bimbingannya selama menyusun tugas akhir.

2. Orang tua penulis, yang selalu memberikan dorongan, doa serta kebutuhan yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

3. William, orang terkasih yang selalu membantu memenuhi kebutuhan dalam penyusunan Tugas Akhir ini dan selalu memberikan motivasi. 4. Marleen, Cynthia, Maydha dan Kristina sahabat-sahabat yang selalu

menemani.

5. Ibu Lidya Agustina S.E., M.Si., Ak., CA. selaku dosen wali yang telah membimbing penulis selama kuliah di Universitas Kristen Maranatha. 6. Seluruh dosen pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Maranatha atas ilmu yang diberikan selama masa perkuliahan. 7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Akhir kata, semoga Tuhan selalu melimpahkan kasih dan berkatNya kepada semua pihak di atas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga tugas akhir ini dapat berguna dan memberi nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang membacanya. Tuhan Yesus memberkati.

Bandung, Juni 2016


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, R. (2006). Membangun Desa Partisipatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Carien, Valerie S. dan Candra Sinuraya. (2011). Perbandingan metode Economic

Order Quantity dan Just In Time terhadap efisiensi biaya persediaan dan kinerja non keuangan (Studi kasus pada PT Indoto Tirta Mulia).

Eka, Dhanang. (2008). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku kulit pada

PT Mastrotto Indonesia (Kawasan Industri Sentul, Bogor, Jawa Barat).

Eko, W. L., Baldric S., Bambang S., Dodi H. dan Frasto B. (2014). Akuntansi

Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Fahmi, Irham. (2014). Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: Alfabeta. Hidayanto, Taufik. (2007). Analisis Perbandingan Pengendalian Persediaan

Bahan Baku dengan Pendekatan Model EOQ dan JIT/EOQ di Kentucky produk Van Nelle.

Nuraini. (2008). Analisis perbandingan metode tradisional dengan Just In Time

inventory untuk mencapai efisiensi biaya bahan baku pada PT Kemajuan Industrindo Malang.

Nuryanto, Aris. (2010). Analisis Perbandingan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain Micropolar Fleece antara Pendekatan Model Economic Order

Quantity dengan Just In Time Inventory Control (JIT/EOQ) pada CV

Cahyo Nugroho Jati Sukoharjo

Pangestu, Subagyo. (2006). Manajemen Operasi. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta

Render, Barry dan Jay Heizer. (2006). Prinsip – prinsip Manajemen Operasi. Edisi Tujuh (buku ke dua). Jakarta: Salemba Empat.

Ristono, Agus. (2009). Manajemen Persediaan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sofia, P. D & Septian, B. K. (2013). Akuntansi Biaya, Penerbit: Inmedia. http://www.watchindonesia.org 15/02/16.


(1)

58 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka terdapat beberapa simpulan yang terkait dengan rumusan masalah yang telah disebutkan pada bab pertama, antara lain:

1. Metode Economic Order Quantity (EOQ) menghasilkan perhitungan yaitu jumlah pesanan atau pembelian unit per bulan yang paling ekonomis adalah sebesar 52.597,6 kg. Berdasarkan jumlah tersebut, maka perusahaan harus mengeluarkan biaya sejumlah Rp 2.009.943.647. Apabila menggunakan perhitungan Just In Time (JIT) maka titik paling ekonomis untuk setiap kali pembelian adalah sejumlah 26.490,19 kg per bulan dengan total biaya Rp 1.012.286.263.

2. Dengan membandingkan antara hasil JIT yaitu pembelian paling ekonomisnya adalah sebanyak 26.490,19 kg sementara pembelian paling ekonomis dengan metode EOQ terdapat selisih 26.107,41 kg yaitu sebanyak 52.597,6 kg, maka metode yang paling efisien yang sebaiknya diterapkan dalam perusahaan PT Jaya Sentosa adalah metode Just In Time (JIT), karena dengan menggunakan metode JIT perusahaan diharapkan mendapatkan kesempurnaan dengan berusaha melakukan perbaikan terus menerus untuk mendapatkan yang terbaik, menghilangkan pemborosan dan ketidakpastian, sehingga diperoleh biaya yang lebih efisien dari


(2)

59 Universitas Kristen Maranatha

sebelumnya dan adanya peningkatan produktivitas. Bukti dari diperolehnya biaya yang lebih efisien adalah dengan menggunakan metode EOQ biaya yang harus dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp 2.009.943.647, sedangkan untuk JIT biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 1.012.286.263 yang tentunya lebih kecil dengan selisih Rp 997.657.384 jika dibandingkan dengan EOQ karena jumlah pesanan ekonomisnya pun lebih sedikit dibandingkan dengan pemesanan bila menggunakan metode EOQ.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya:

1. Penelitian ini tidak menggunakan data informasi dalam periode satu tahun sehingga memungkinkan hasil penelitian menjadi kurang akurat.

2. Penelitian ini hanya menggunakan data informasi dari beberapa jenis benang untuk produksi kain mentah saja sehingga penelitian ini tidak menggambarkan keseluruhan perusahaan.

5.3 Saran

Berdasarkan simpulan di atas maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Bagi Akademisi

Bagi Akademisi atau peneliti selanjutnya diharapkan dapat mendukung hasil penelitian ini dan mencari metode-metode lain yang lebih baik dan dapat memberikan referensi lagi untuk perusahaan mengenai metode apa yang sebaiknya digunakan perusahaan dalam pencapaian efisiensi biaya.


(3)

60 Universitas Kristen Maranatha

Bagi peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini agar mencapai hasil penelitian yang lebih baik dan dapat diandalkan di masa yang akan datang.

2. Bagi Praktisi Bisnis

Bagi PT Jaya Sentosa lebih baik menggunakan metode yang selama ini diterapkan di perusahaan yaitu dengan metode Just In Time (JIT) dibandingkan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity

(EOQ). Penggunaan metode JIT dapat mengurangi pengeluaran atau

pemborosan biaya untuk sekali pesan dan juga dapat meningkatkan produktivitas dan profit perusahaan.


(4)

PERBANDINGAN METODE EOQ (ECONOMIC

ORDER QUANTITY) DAN METODE JIT (JUST

IN TIME) TERHADAP EFISIENSI BIAYA

PADA PT JAYA SENTOSA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh

TAMARA

1251002

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas penyertaan dan bimbinganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir berjudul

“Perbandingan metode EOQ (Economic Order Quantity) dan metode JIT (Just In

Time) terhadap efisiensi biaya pada PT Jaya Sentosa”, yang merupakan salah satu

syarat untuk menyelesaikan program Sarjana Strata 1 (S-1) Program Studi Akuntansi di Universitas Kristen Maranatha.

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyajian maupun penggunaan bahasa mengingat keterbatasan dan kemampuan penulis dalam penyususan tugas akhir ini. Oleh karena itu masukan, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan tugas akhir ini.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini:

1. Ibu Sinta Setiana, S.E., M.Si.selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan waktu, tenaga, masukan dan bimbingannya selama menyusun tugas akhir.

2. Orang tua penulis, yang selalu memberikan dorongan, doa serta kebutuhan yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

3. William, orang terkasih yang selalu membantu memenuhi kebutuhan dalam penyusunan Tugas Akhir ini dan selalu memberikan motivasi. 4. Marleen, Cynthia, Maydha dan Kristina sahabat-sahabat yang selalu

menemani.

5. Ibu Lidya Agustina S.E., M.Si., Ak., CA. selaku dosen wali yang telah membimbing penulis selama kuliah di Universitas Kristen Maranatha. 6. Seluruh dosen pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Maranatha atas ilmu yang diberikan selama masa perkuliahan. 7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Akhir kata, semoga Tuhan selalu melimpahkan kasih dan berkatNya kepada semua pihak di atas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga tugas akhir ini dapat berguna dan memberi nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang membacanya. Tuhan Yesus memberkati.

Bandung, Juni 2016


(6)

61 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, R. (2006). Membangun Desa Partisipatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Carien, Valerie S. dan Candra Sinuraya. (2011). Perbandingan metode Economic

Order Quantity dan Just In Time terhadap efisiensi biaya persediaan dan kinerja non keuangan (Studi kasus pada PT Indoto Tirta Mulia).

Eka, Dhanang. (2008). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku kulit pada

PT Mastrotto Indonesia (Kawasan Industri Sentul, Bogor, Jawa Barat).

Eko, W. L., Baldric S., Bambang S., Dodi H. dan Frasto B. (2014). Akuntansi

Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Fahmi, Irham. (2014). Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: Alfabeta. Hidayanto, Taufik. (2007). Analisis Perbandingan Pengendalian Persediaan

Bahan Baku dengan Pendekatan Model EOQ dan JIT/EOQ di Kentucky produk Van Nelle.

Nuraini. (2008). Analisis perbandingan metode tradisional dengan Just In Time

inventory untuk mencapai efisiensi biaya bahan baku pada PT Kemajuan Industrindo Malang.

Nuryanto, Aris. (2010). Analisis Perbandingan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain Micropolar Fleece antara Pendekatan Model Economic Order

Quantity dengan Just In Time Inventory Control (JIT/EOQ) pada CV

Cahyo Nugroho Jati Sukoharjo

Pangestu, Subagyo. (2006). Manajemen Operasi. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta

Render, Barry dan Jay Heizer. (2006). Prinsip – prinsip Manajemen Operasi. Edisi Tujuh (buku ke dua). Jakarta: Salemba Empat.

Ristono, Agus. (2009). Manajemen Persediaan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sofia, P. D & Septian, B. K. (2013). Akuntansi Biaya, Penerbit: Inmedia. http://www.watchindonesia.org 15/02/16.