MODEL EOQ ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA S

MODEL EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA SUPPLY
CHAIN MANAGEMENT UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH
PERSEDIAAN BARANG DI SEBUAH PERUSAHAAN
Anom Suroto (09111003069), Ahmad Rifai, M.T
Jurusan Sistem Informasi, FASILKOM, Universitas Sriwijaya
Email : Surototeak@gmail.com
Abstrak : EOQ (Economic Order Quantity) adalah suatu model yang menyangkut tentang pengadaan atau
persediaan bahan baku pada suatu perusahaan. Setiap perusahaan industri pasti memerlukan bahan baku demi
kelancaran proses bisnisnya, bahan baku tersebut diperoleh dari supplier dengan suatu perhitungan tertentu.
Dengan menggunakan perhitungan yang ekonomis tentunya suatu perusahaan dapat menentukan secara teratur
bagaimana dan berapa jumlah material yang harus disediakan. Ketidakteraturan penjadwalan akan
memberikan dampak pada biaya persediaan karena menumpuknya persediaan di gudang. Dengan demikian
pengelolahan atau pengaturan bahan baku merupakan salah satu hal penting dan dapat memberikan keuntungan
pada perusahaan.
Kata Kunci : ECQ, Economic Order Quantity, Supply Chain Management, Persediaan Barang

1.

PENDAHULUAN

Dalam mempertahankan siklus hidup sebuah perusahaan, persediaan barang merupakan salah satu

komponen yang sangat perlu diperhatikan dan direncanakan dengan sangat matang. Keterlambatan
pengiriman bahan baku atau barang yang dibutuhkan dapat mempersulit kinerja perusahaan. Bahan
yang diperlukan juga harus disimpan secara musiman untuk menhindari kenaikan harga barang.
Perusahaan berlomba-lomba untuk mempersiapkan persedian barang mereka menggunakan banyak
hal dan metode. Salah satu metode yang digunakan oleh perusahaan dalam meminimalisir resiko
dalam proses persediaan barang yaitu metode EOQ (Economic Order Quantity). Economic Order
Quantity merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengoptimalkan pembelian bahan baku
yang dapat menekan biaya-biaya persediaan sehingga efisiensi persediaan bahan dalam perusahaan
dapat berjalan dengan baik. Penggunaan metode EOQ dapat membantu suatu perusahaan dalam
menentukan jumlah unit yang dipesan agar tercapai biaya pemesanan dan biaya persediaan
seminimal mungkin. Beberapa Keuntunagan yang dapat diberikan oleh EOQ adalah menghilangkan
resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan, menghilangkan resiko
terhadap kenaikan harga barang secara musiman atau inflasi, menyimpan bahan baku yang
dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan itu tidak tersedia di
pasaran, dan lain-lain.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Economic Order Quantity pertama kali dikembangkan oleh F. W. Haris pada tahun 1915
dengan mengembangkan formula kuantitas pesanan ekonomis. Ini adalah salah satu model tertua
penjadwalan produksi klasik. Kerangka kerja yang digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan
ini juga dikenal sebagai Wilson EOQ Model atau Wilson Formula.

 Definisi Menurut Prof. Dr. Bambang Rianto
Economic Order Quantity adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya
minimal, atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal.
 Definisi Menurut Drs. Agus Ahyadi
Economic Order Quantity adalah jumlah pembelian bahan baku yang dapat memberikan
minimalnya biaya persediaan.
Dari dua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa EOQ merupakan suatu metode yang
digunakan untuk mengoptimalkan pembelian bahan baku yang dapat menekan biaya-biaya
persediaan sehingga efisiensi persediaan bahan dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Tujuan dari model EOQ adalah untuk meminimalkan total biaya persediaan. Biaya penting adalah
biaya pemesanan, biaya penempatan order, dan biaya membawa atau memegang unit persediaan
dalam persediaan. Semua biaya lain seperti, misalnya, biaya pembelian persediaan itu sendiri, yang
konstan dan karena itu tidak relevan dengan model. Biaya pemesanan juga dikenal sebagai biaya
pembelian atau biaya set up, ini adalah jumlah biaya tetap yang terjadi setiap kali item diperintahkan.
Biaya tersebut tidak berhubungan dengan kuantitas yang dipesan tapi terutama dengan aktivitas fisik
yang dibutuhkan untuk memproses pesanan. Biaya tercatat disebut juga biaya penyimpanan, biaya
tercatat adalah biaya yang terkait dengan persediaan yang memiliki di tangan.. Hal ini terutama
terdiri dari biaya yang berkaitan dengan investasi persediaan dan biaya penyimpanan. Untuk tujuan
perhitungan EOQ, jika biaya tidak berubah berdasarkan jumlah persediaan di tangan tidak harus

dimasukkan dalam biaya tercatat. Dalam rumus EOQ, biaya membawa direpresentasikan sebagai
rata-rata biaya tahunan per unit persediaan di tangan. Berikut ini adalah komponen utama biaya
tercatat.
 Bunga , Jika Anda harus meminjam uang untuk membayar persediaan Anda, tingkat suku
bunga akan menjadi bagian dari nilai tercatat. Jika Anda tidak meminjam pada persediaan
namun memiliki pinjaman pada barang modal lainnya, Anda dapat menggunakan tingkat
bunga kredit tersebut karena pengurangan persediaan akan membebaskan uang yang bisa
digunakan untuk membayar pinjaman tersebut. Jika oleh beberapa keajaiban Anda bebas
hutang Anda akan perlu untuk menentukan seberapa banyak Anda bisa membuat jika uang
itu diinvestasikan.
 Asuransi, Karena biaya asuransi secara langsung berkaitan dengan total nilai persediaan,
Anda akan memasukkan ini sebagai bagian dari biaya tercatat.
 Pajak, Jika Anda diminta untuk membayar pajak atas nilai persediaan Anda mereka juga
akan disertakan.
Biaya penyimpanan. Kesalahan dalam menghitung biaya penyimpanan umum dalam
implementasi EOQ. Pada umumnya perusahaan mengambil semua biaya yang terkait dengan gudang
dan dibagi dengan persediaan rata-rata untuk menentukan persentase biaya penyimpanan
perhitungan EOQ. Hal ini cenderung untuk memasukkan biaya yang tidak langsung dipengaruhi oleh
tingkat persediaan dan tidak mengimbangi karakteristik penyimpanan. Biaya tercatat untuk tujuan
perhitungan EOQ sebaiknya hanya biaya yang didasarkan pada variabel tingkat persediaan.

Penggunaan metode EOQ dapat membantu suatu perusahaan dalam menentukan jumlah unit
yang dipesan agar tercapai biaya pemesanan dan biaya persediaan seminimal mungkin.
Model EOQ bisaa digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang
meminimumkan biaya langsung penyimpanan persediaan dan biaya kebalikannya (inverse cost)
pemesanan persediaan.
Rumusan EOQ yang bisaa digunakan adalah :
2�
�� = √


Keterangan :
D : Penggunaan atau permintaan yang diperkirakan per periode waktu.
S : Biaya pemesanan ( persiapan pesanan dan penyiapan mesin ) per pesanan.
H : Biaya penyimpanan per unit per tahun.
3. ISI
Contoh Kasus : PT Feminim merupakan suatu perusahaan yang memproduksi tas wanita.
Perusahaan ini memerlukan suatu komponen material sebanyak 12.000 unit selama satu tahun.
Biaya pemesanan komponen itu Rp. 50.000 untuk setiap kali pemesanan, tidak tergantung dari
jumlah komponen yang dipesan. Biaya penyimpanan (per/unit/tahun) sebesar 10% dari nilai
persediaan. Harga komponen Rp. 3.000 per unit.


Berdasarkan data itu, manajer perusahaan dapat menentukan jumlah pesanan yang paling ekonomis
(EOQ) yang dapat memberikan biaya total persediaan terendah. Perhitungan untuk memperoleh
EOQ pada kasus ini dapat dilihat dalam Tabel :
 Contoh Perhitungan EOQ dengan Cara Tabel
Frekuensi
Pesanan
(Kali)
1
2
3
4
5
6
7
8

Jumlah
Pesanan
(Kali)

12000
6000
4000
3000
2400
2000
1714
1500

Persediaan
rata-rata
(Unit)
6000
3000
2000
1500
1200
1000
857
750


Biaya
Pesanan
(Rupiah)
50000
100000
150000
200000
250000
300000
350000
400000

Biaya
Penyimpanan
(Rupiah)
1800000
900000
600000
450000

360000
300000
257100
225000

Biaya Total
(Rupiah)
1850000
1000000
750000
650000
610000
600000
607100
625000

Dalam metode ini digunakan beberapa notasi sebagai berikut :
D = jumlah kebutuhan barang (unit/tahun)
S = biaya pemesanan atau biaya setup (rupiah/pesanan)
h = biaya penyimpanan (% terhadap nilai barang)

C = harga barang (rupiah / unit)
H = h X C = biaya penyimpanan (rupiah/unit/tahun)
Q = jumlah pemesanan (unit/pesanan)
F = frekuensi pemesanan (kali/tahun)
T = jarak waktu antar pesanan (tahun, hari)
TC = biaya total persediaan (rupiah/tahun)
Rumus yang digunakan
2�
�� = √


D = 12.000 unit
S = Rp. 50.000
h = 10%
C = Rp. 3.000
H = hxC = Rp. 300
EOQ dapat dihitung sebagai berikut :
EOQ = Q* =

5




= 2.000 unit

Jumlah frekuensi pesanan yang paling ekonomis ialah :

F* =
=
= 6 kali/tahun

Jika 1 tahun sama dengan 365 hari maka jangka waktu antar tiap pesanan ialah :
T* =

J

a

F e


a

e

e a pe

pe a a

a

= 365/6 = 61 hari

4. KESIMPULAN
Dengan menggunakan metode EOQ (Econimoc Order Quantity) dalam proses persediaan
barang, perusahaan-perusahaan dapat meminimalisir resiko yang ditimbulkan oleh persediaan
barang yang kurang persiapan. Hal tersebut juga dapat membuat perusahaan mendapatkan atau
meraih tujuan yang mereka inginkan. Metode EOQ juga sangat bergantung dengan informasiinformasi yang terbaru agar tidak terjadi kesalahan dalam proses penyediaan barang perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, Hermawan. (2012). PROTOTYPE SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
PERSEDIAAN PADA MANAJEMEN RANTAI PASOK DEPARTEMEN ABAKA CV.
NATURAlPALEMBANG. http://www.academia.edu/7472397/Jurnal_SCM.com. diakses
tanggal : 20 Oktober 2014.
Setyo, Hendra. (2010). EOQ (Economic Order Quantity) . http://hendrasetyo.blogspot.com. Diakses
tanggal : 20 Oktober 2014.
Kusuma, H. 2004. Manajemen Produksi, Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi Ketiga.
Penerbit Andi. Yogyakarta.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124