PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARCS DENGAN LEARNING STRATEGY PEER LESSON UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII AK SMK SWASTA SILOAM 2 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARCS DENGAN LEARNING STRATEGY PEER LESSONS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS

DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII AK SMK SWASTA SILOAM 2 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN

2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

ANGGA AFIAT FRASDIKA NIM : 709141010

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN Skripsi oleh Angga Afiat Frasdika, 709141010

Telah Dipertahankan di Depan Tim Penguji Pada Tanggal 28 Agustus 2013

TIM PENGUJI

Dra. Effi Aswita Lubis. M.Pd. M.Si Pembimbing

Dr. Arwansyah, M.Si Penguji

Drs. Teridah Sembirine. M.Pd Penguji

So4dane Aida Silalahi. SE. M.Si Penguji

Disetujui dan Disahkan pada Tanggal

Panitia Uiian

September 2013

Ketua Jurusan

i UNIMED, Pendidikan Ekon

ffi:i?.trtffifr

effi


(3)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, atas anugrah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran ARCS dengan Learning Strategy Peer Leesons Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII AK SMK Swasta Siloam 2 Medan Tahun Pembelajaran 2013 / 2014”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menemukan hambatan, namun karena dukungan dari berbagai pihak dan keluarga akhirnya penulis dapat menyelesaikannya dengan baik.

Dengan penuh ikhlas dan kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan beserta staffnya.

3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi. 4. Bapak Drs. Johnson, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi.


(4)

ii

5. Ibu Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi dan sekaligus menjadi Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing penulis tanpa lelah untuk menyelesaikan skripsi ini

6. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Fakultas Ekonomi yang telah membekali penulis dengan segudang ilmu di bangku perkuliahan.

7. Bapak Drs. Helber Napitupulu, selaku Kepala Sekolah SMK Swasta Siloam 2 Medan dan Ibu N. Barimbing, SE, S.Pd selaku guru akuntansi, staff pegawai, serta para siswa khususnya kelas XII AK yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian.

8. Teristimewa kepada orang tua penulis, Ibunda Suyanti, S.Pd dan Paman penulis Bapak Edy Suryanto, yang telah memberikan kasih sayang tanpa henti bagi penulis, menguatkan penulis dalam doa-doanya, mengupayakan segala dana dalam perjalanan studi penulis, kalian motivator penulis untuk terus melangkah meraih mimpi-mimpi akan masa depan.

9. Abang penulis Nurpan Ardiansyah, A.Md, M. Fauzi Kurniawan, S.Pd, Surya Wendry Sakti, S.Pd, Johannes Marbun, S.Pd dan Regent Tosanov Siahaan, S.Pd serta Adik penulis Nanda Amvilyandi, Putri Maya Sari dan Hendro Lumban Tobing terima kasih atas segala perhatian dan kasih sayang yang tidak pernah berhenti kalian berikan.

10. Untuk Pacar tersayang Santika B. Silalahi yang telah mencurahkan perhatian dan memberikan semangat untuk mengejar wisuda secepatnya.


(5)

iii

11. Untuk penyemangat hidup yang selalu ada disaat susah ataupun senang Muhammad Abrizal, Adi Syah Putra, Rama Putra, Agustinus Sidabutar, Sori Bulan Sianturi, Ardi Saputra, Naldo Sijabat, Alam Bonar Harahap, Nico G. Manurung, Gerry P. Simatupang, Pebriyani Siregar dan Farida Sianipar. Terimakasih sudah menjadi bagian hidup yang telah mengisi hari-hari ku.

12. Buat teman-teman satu bimbingan skripsi, terima kasih untuk kerjasamanya dan diskusinya yang banyak membantu penulis.

13. Buat seluruh teman-teman kelas A-Reguler Pendidikan Akuntansi 2009 14. Seluruh teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis mengharapkan dengan selesainya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Atas segala bantuan dan kebersamaan yang terjalin selama ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.

Medan, Agustus 2013 Penulis,

Angga Afiat Frasdika NIM. 709141010


(6)

iv ABSTRAK

Angga Afiat Frasdika, NIM 709141010. Penerapan Model Pembelajaran ARCS dengan Learning Strategy Peer Lesson Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII AK SMK Swasta Siloam 2 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan Tahun 2013.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada pelajaran akuntansi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dan perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa dengan menerapkan model pembelajaran ARCS dengan Learning Strategy Peer Lessons dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII AK SMK Swasta Siloam 2 Medan tahun pembelajaran 2013/2014.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Swasta Siloam 2 Medan yang beralamat di jalan Rakyat No. 145 Medan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII AK di SMK Swasta Siloam 2 Medan yang terdiri dari 25 siswa. Objek penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran ARCS dengan Learning

Strategy Peer Lessons, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara test

berbentuk essay dan lembar observasi aktivitas siswa. Adapun analisis data adalah data kuantitatif dan kualitatif.

Data nilai hasil belajar siswa pada siklus I Siswa yang mencapai KKM adalah 14 siswa (56%) dengan nilai rata-rata siswa adalah 71.8 dan pada siklus II diproleh 21 siswa (84%) yang telah mencapai KKM dengan nilai rata-rata 86.4. Dengan demikian terdapat peningkatan hasil belajar sebesar 28% dari siklus I ke siklus II. Hasil perolehan aktivitas siswa pada siklus I jumlah siswa yang sangat aktif sebanyak 1 siswa, siswa yang aktif sebanyak 10 siswa, siswa yang cukup aktif sebanyak 3 siswa, siswa yang kurang aktif sebanyak 7 siswa dan siswa yang tidak aktif sebanyak 4 siswa. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan aktivitas dimana jumlah siswa yang sangat aktif sebanyak 6 siswa, siswa yang aktif sebanyak 15 siswa, tidak terdapat siswa yang cukup aktif, siswa yang kurang aktif sebanyak 4 siswa dan tidak terdapat siswa yang tidak aktif.

Dapat disimpulkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran ARCS dengan

Learning Strategy Peer Lessons dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

Akuntansi Siswa Kelas XII AK SMK Swasta Siloam 2 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

Kata kunci: AktivitasBelajar, HasilBelajar, Model Pembelajaran ARCS, StrategiPembelajaran Peer Lesson


(7)

vi DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB. I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 6

1.3Rumusan Masalah ... 6

1.4Pemecahan Masalah ... 7

1.5Tujuan Penelitian ... 10

1.6Manfaat Penelitian ... 10

BAB. II KAJIAN PUSTAKA ... 12

2.1 KerangkaTeoritis... 12

2.1.1 Model Pembelajaran ARCS ... 12

2.1.2 Learning Strategy Peer Lessons ... 18

2.1.3 Penerapan Model Pembelajaran ARCS dengan Learning Strategy Peer Lessons ... 23

2.1.4 Pengertian Aktivitas Belajar Siswa ... 27

2.1.5 Pengertian Hasil Belajar Akuntansi ... 30


(8)

vii

2.3 Kerangka Berpikir ... 36

2.4 Hipotesis Penelitian ... 38

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 39

3.2 Subjek Penelitian ... 39

3.3 Objek Penelitian ... 39

3.4 Definisi Operasional ... 39

3.5 Prosedur Penelitian ... 40

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.7 Teknik Analisis Data... 46

3.8 Indikator Keberhasilan Tindakan ... 49

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 51

4.1.1 Hasil Observasi Aktivitas ... 51

4.1.2 Tes Hasil Belajar ... 53

4.2 Analisis Data ... 54

4.2.1 Data Kuantitatif ... 54

4.2.2 Data Kualitatif ... 59

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

4.3.1 Siklus I ... 59

4.3.2 Siklus II ... 62

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 68


(9)

viii

5.2 Saran ... 69 DAFTAR PUSTAKA ... 70 DAFTAR RIWAYAT HDUP


(10)

ix

DAFTAR TABEL

1.1 Tabel Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian ... 4

2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran ARCS dan Learning Strategy Peer Lessons ... 26

3.1 Tabel Langkah-langkah Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 42

3.3 Tabel Observasi Aktivitas Siswa ... 44

4.1 Tabel Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 52


(11)

x

DAFTAR GAMBAR

3.1 Gambar Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 41 4.1 Gambar Diagram Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa ... 52 4.2 Gambar Hasil Belajar Siswa ... 53


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut sumber daya alam manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Pendidikan memegang peranan penting dalam membina kehidupan bermasyarakat menuju masa depan yang lebih baik. Semakin tinggi tingkat pendidikan suatu negara, maka semakin tinggi pula tingkat kemakmuran masyarakat. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, banyak hal yang harus diperhatikan seperti PBM (Proses Belajar Mengajar), persediaan sarana dan prasarana, pemilihan model pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran, dan sebagainya.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mempunyai tujuan yaitu menciptakan atau menyiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan atau keahlian untuk terjun di dunia kerja. Tapi seiring berjalannya waktu, SMK juga bertujuan membantu menciptakan atau menyiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi. Salah satu usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah meningkatkan


(13)

2

hasil belajar siswa. Banyak faktor di sekitar siswa yang menentukan berhasil tidaknya siswa dalam proses belajar mengajar, seperti lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah yang mencakup sarana dan prasarana sekolah dan aktivitas belajar siswa. Untuk menuju ke sekolah yang tujuan utama siswa adalah belajar lebih banyak dari para guru, lingkungan tempat tinggal merupakan salah satu motivasi siswa untuk berangkat ke sekolah, apabila lingkungan tempat tinggal memberikan pengaruh yang baik, maka siswa akan semangat bersekolah dan jika lingkungan tidak peduli dengan pendidikan dan hanya sarana bergaul yang kurang baik dan bermain maka siswa akan malas pergi ke sekolah. Begitu juga sarana dan prasarana sekolah, siswa akan semangat ke sekolah apabila keperluan belajar mereka yang tidak ada di rumah tetapi dimiliki sekolah, seperti komputer, lapangan basket, lapangan futsal dan kelengkapan belajar lainnya. Begitu juga dengan faktor lain yang berasal dari dalam diri siswa yaitu aktivitas belajar. Aktivitas belajar ini yang menentukan berhasil atau tidaknya siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar, aktivitas merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar. Guru sebagai pendidik harus ikut serta memperhatikan dan bertanggung jawab atas kemajuan serta meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu yang dapat dilakukan guru adalah memiliki keterampilan mengajar dan menguasai model-model pembelajaran inovatif dan strategi-strategi pembelajaran yang didukung oleh kelengkapan sarana dan prasarana sekolah sehingga siswa lebih memiliki aktivitas untuk belajar dan hasil belajarnya semakin maksimal. Kenyataannya, sebagian guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional


(14)

3

yang cenderung berpusat kepada guru (teacher oriented) dan masih kurang maksimalnya sarana dan prasana dari sekolah serta lingkungan tempat tinggal siswa yang sebagian besar tinggal d wilayah yang penduduknya kurang perhatian akan pendidikan, hanya sebagian kecil yang tinggal di asrama yang lingkungan tempat tinggalnya lebih nyaman untuk belajar, dimana guru aktif sedangkan siswanya pasif. Hal tersebut mengakibatkan siswa kurang beraktivitas pada saat belajar dan pada akhirnya hasil belajar siswa menjadi rendah. Selain itu, siswa menjadi malas mengikuti semua pelajaran terutama pelajaran akuntansi yang dianggap sebagai pelajaran yang sulit karena selain berhubungan dengan angka-angka, pelajaran akuntansi juga menuntut keahlian, pemahaman dan daya ingat yang tajam.

Fenomena tersebut juga terjadi di SMK Siloam 2 Medan pada saat melakukan observasi, dimana ketika guru mengajar pelajaran akuntansi masih menerapkan model pembelajaran konvensional yang cenderung berpusat kepada guru (teacher oriented) dimana guru aktif sedangkan siswanya pasif. Hal ini membuat siswa kurang menyenangi pelajaran akuntansi, ini terlihat pada respon siswa pada saat proses belajar mengajar dimana siswa bersikap pasif, malas bertanya dan tidak fokus pada saat guru mengajar. Menurut mereka akuntansi dianggap sebagai pelajaran yang sulit karena berhubungan dengan angka-angka, pelajaran akuntansi juga menuntut ketelitian, pemahaman dan daya ingat yang tajam. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya nilai ulangan siswa yang rendah yang belum mencapai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Hal ini dapat dilihat dari tabel di bawah ini:


(15)

4

Tabel 1.1

Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian 1, 2 dan 3 Kelas X Ak SMK Swasta Siloam 2 Medan

No Test KKM

Siswa yang memenuhi nilai KKM

Siswa yang memperoleh nilai

dibawah KKM

Jumlah % Jumlah %

1 UH 1 70 9 36,00 16 64,00

2 UH 2 70 9 36,00 16 64,00

3 UH 3 70 10 40,00 15 60,00

Jumlah 28 112,00 47 188,00 Rata-rata 9,33 37,33 15,67 62,67

Masalah yang terjadi ini sangat penting dan mendesak untuk dipecahkan, alasan pentingnya masalah ini diteliti adalah untuk memperbaiki aktivitas dan hasil belajar siswa agar tidak ada lagi hasil belajar siswa yang tidak tuntas. Untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan maka diperlukan formula pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar akuntansi. Para guru terus berusaha menyusun dan menerapkan berbagai model dan strategi pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan siswa dan melakukan pembelajaran akuntansi yang bervariasi agar siswa aktif dalam belajar akuntansi. Salah satunya dengan menerapkan model ARCS dan Learning Strategy Peer Lessons.

Model pembelajaran ARCS merupakan suatu model pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi dan aktivitas yang bermutu dan bermakna yang akan mempengaruhi kesuksesan belajar siswa. Attention (perhatian) muncul akibat adanya rasa ingin tahu siswa, relefance (relevansi) terkait dengan hubungan antara materi pembelajaran dengan hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan dan kebutuhan


(16)

5

siswa, confidence (kepercayaan diri) merupakan keyakinan yang dapat meningkatkan aktivitas dan harapan untuk berhasil, satisfaction (kepuasan) akan muncul ketika siswa mencapai keberhasilan belajar mereka.

Sedangkan learning strategy peer lessons adalah suatu strategi yang mengembangkan peer teaching dalam kelas yang menetapkan seluruh tanggung jawab para peserta didik sebagai anggota kelas. Dengan strategi ini, siswa dituntut untuk aktif dalam belajar maupun mengajar dalam kelompok kecil bersama-sama, dengan anggota terdiri dari 3 sampai 4 siswa yang heterogen kemampuannya. Setiap kelompok diberi tugas untuk mempelajari satu topik yang berbeda namun saling berhubungan. Persiapan kelompok dilakukan di dalam maupun di luar jam pelajaran dan kemudian kelompok tersebut menyampaikan materi tersebut di depan kelas.

Untuk itu penulis mencoba menerapkan model pembelajaran ARCS dan

learning strategy peer lessons. Penerapan ini merupakan kesempatan kepada guru

untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan seluruh siswa. Dengan menerapkan model ARCS dan learning strategy peer lessons pada mata pelajaran akuntansi diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa untuk saling berkomunikasi, saling mendengar, saling berbagi, dan pemahaman terhadap materi juga meningkatkan interaksi sosial, sehingga tercapai aktivitas dan hasil belajar optimal.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : “Penerapan Model Pembelajaran ARCS dan Learning Strategy Peer Lessons untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII-Ak SMK Siloam 2 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.”


(17)

6

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas, maka identifikasi masalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XII-Ak SMK Siloam 2 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?

2. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII-Ak SMK Siloam 2 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?

3. Apakah penerapan model pembelajaran ARCS dan Learning Strategy Peer Lessons dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII-Ak SMK Siloam 2 Medan Tahun Pembelajaran2013/2014?

4. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII-Ak SMK Siloam 2 Medan melalui penerapan model pembelajaran ARCS dan

Learning Strategy Peer Lessons?

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran ARCS dan Learning Strategy

Peer Lessons dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XII-Ak SMK

Siloam 2 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?

2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran ARCS dan Learning Strategy

Peer lessons dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII-Ak SMK


(18)

7

3. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII-Ak SMK Siloam 2 Medan antar siklus?

1.4Pemecahan Masalah

Cara pembelajaran yang monoton dan membosankan membuat siswa menjadi pasif dan membuat siswa sulit memahami materi yang disampaikan oleh guru, sehingga tujuan pembelajaran tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk membuat siswa lebih beraktivitas untuk belajar dan siswa tidak merasa jenuh dan bosan dalam belajar akuntansi, salah satu hal yang perlu diperbaiki adalah cara belajar yang salah serta pemilihan metode yang tepat yang dapat menimbulkan situasi yang menyenangkan dan tidak menjenuhkan. Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran dan strategi pembelajaran yang tepat akan dapat menimbulkan suasana belajar yang menyenangkan dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Salah satu alternatif model dan strategi pembelajaran yang dapat dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas adalah ARCS dan Peer Lessons.

ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) ARCS sendiri adalah akronim

dari bentuk sikap siswa yakni attention (perhatian) dapat dilihat dari ketertarikan siswa dalam menghadapi suatu masalah, relevance (relevansi) merupakan kesesuaian materi pembelajaran yang di sajikan dengan pengalaman belajar siswa, sehingga siswa merasa bermanfaat bagi dirinya, confidence (kepercayaan diri) merupakan keyakinan dalam diri siswa bahwa mereka merasa terlibat langsung dalam masalah yang di hadapi dan berusaha memecahkan masalah tersebut hingga mencapai keberhasilan, dan


(19)

8

satisfaction (kepuasan) adalah keberhasilan yang di peroleh siswa akan menimbulkan

rasa kepuasan dan bangga terhadap dirinya sehingga timbul rasa kegembiraan.

Dalam penggunaan model pembelajaran ARCS, guru menarik perhatian siswa dengan mengulang kembali pelajaran yang telah dipelajari dengan mengaitkan materi yang akan disajikan. Guru akan menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat pembelajaran yang disajikan sehingga mereka dapat mengetahui hubungan atau keterkaitan dengan pengalaman belajar siswa. Guru menyampaikan pembelajaran dengan cara atau strategi yang menarik sehingga dapat menjaga perhatian siswa. Guru menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari berupa contoh-contoh yang kongkrit sehingga siswa tertarik dan memudahkan siswa untuk mengingat materi tersebut. Guru memberikan bimbingan belajar berupa motivasi, variasi dan mengarahkan siswa agar lebih mudah memahami materi pembelajaran. Siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi untuk bertanya, memberikan tanggapan dan mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan materi yang diberikan guru. Guru memberikan suatu umpan balik yang dapat merangsang pola berpikir siswa dan memberikan penghargaan untuk siswa yang dapat menimbulkan kepercayaan diri siswa dan rasa puas yang menimbulkan rasa kegembiraan dalam diri siswa. Guru akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran dengan menggunakan bahasa mereka sendiri, setelah itu guru akan menyimpulkan kembali dari kesimpulan yang telah diberikan siswa tersebut, sehingga siswa termotivasi untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajarnya.


(20)

9

Sedangkan Peer Lessons adalah strategi pembelajaran yang mengembangkan

peer teaching dalam kelas yang menempatkan seluruh tanggung jawab untuk mengajar

para peserta didik sebagai anggota kelas. Dalam strategi Peer Lessons ini, siswa diajak untuk turut aktif dalam proses pembelajaran. Strategi ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa secara mandiri dan menuntut saling ketergantungan yang positif terhadap teman sekelompoknya karena setiap kelompok bertanggung jawab untuk menguasai materi pelajaran yang telah ditentukan dan mengajarkan atau menyampaikan materi tersebut kepada kelompok lain.

Untuk memupuk rasa percaya diri dan jiwa kepemimpinan dalam proses belajar mengajar dan guru dapat mengetahui sejauh mana cara siswa bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah dalam pelajaran, maka guru memberikan tugas kepada setiap kelompok mengenai materi yang dibahas dengan Strategi Peer Lessons, dimana guru membagi peserta didik dalam kelas menjadi kelompok-kelompok kecil antara 3-4 anak dengan kelompok yang bersifat heterogen kemampuannya. Menyuruh setiap kelompok menyiapkan strategi untuk menyampaikan materi kepada teman-teman sekelas. Setiap kelompok disarankan tidak menggunakan metode ceramah dan disarankan pula memakai media, alat peraga dan contoh-contoh yang relevan. Persiapan kelompok untuk mempresentasikan materi dapat dilakukan di luar jam pelajaran. Pada saat siswa melakukan presentasi diharapkan terjadi interaksi antara kelompok penyaji dan siswa lainnya dalam bentuk sanggahan maupun saran. Setelah semua kelompok melaksanakan tugasnya, guru melakukan refleksi dan klarifikasi dan menyusun kesimpulan bersama-sama siswa.


(21)

10

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan pemecahan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XII-Ak SMK Siloam 2 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 melalui penerapan model pembelajaran ARCS dan Learning Strategy Peer Lessons.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII-Ak SMK Siloam 2 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 melalui penerapan model pembelajaran ARCS dan Learning Strategy Peer Lessons.

3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII-Ak SMK Siloam 2 Medan antar siklus.

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang model pembelajaran

ARCS dan learning strategy peer lessons dalam meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar siswa.

2. Sebagai sarana informasi dan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru bidang studi akuntansi dalam memilih model pembelajaran ARCS dan learning strategy

peer lessons yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan untuk meningkatkan


(22)

11

3. Sebagai bahan referensi dan masukan bagai civitas akademis Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan dan pihak lain yang ingin melakukan penelitian yang sejenis.


(23)

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan: 1. Penerapan model pembelajaran ARCS dengan Learning Strategy Peer

Lessons dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini terlihat dari

siklus I siswa yang aktif 56% (14 siswa) meningkat menjadi 84% (21 siswa) pada siklus II (meningkat 28%).

2. Hasil belajar siswa meningkat setelah menerapkan model pembelajaran

ARCS dengan Learning Strategy Peer Lessons pada materi pencatatan

transaksi ke dalam jurnal, hal ini terlihat dari siklus I meningkat yaitu dengan rata-rata nilai 71.8 dengan ketuntasan klasikal 56 % (14 siswa) dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 86.4 dengan ketuntasan klasikal 84 % (21 siswa) Atau meningkat 28% .

3. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi secara signifikansi dan positif antar siklus dimana thitung > ttabel yaitu 5.20 > 2.069, dengan dk

=25-2 yaitu dk = 23 pada α = 0,05. Dengan kata lain Ha = X > Y diterima

dan Ho ditolak, maka peningkatan hasil belajar akuntansi siswa pada

postest siklus I dengan postest siklus II adalah sigifikan.


(24)

69

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Kepada para guru khususnya guru mata pelajaran akuntansi agar menggunakan model pembelajaran ARCS dengan Learning Strategy Peer

Lessons sebagai salah satu variasi model pembelajaran dalam proses

belajar mengajar di kelas terutama pada materi pencatatan transaksi ke dalam jurnal perusahaan jasa untuk meningkatkan pemahaman, dan keaktifan belajar serta hasil belajar siswa

2. Bagi civitas akademika yang ingin meneliti pada judul penelitian yang sama hendaknya memperhatikan alokasi waktu yang digunakan pada saat pembagian kelompok di dalam kelas dan sebaiknya kelompok sudah dibentuk terlebih dahulu yang telah didiskusikan oleh guru sebelum melakukan penerapan model. Agar memperoleh hasil yang lebih baik diharapkan melakukan penelitian di sekolah yang berbeda dengan objek penelitian yang berbeda pula sehingga dapat mengetahui sejauh mana penerapan model ini dapat berpengaruh.


(1)

satisfaction (kepuasan) adalah keberhasilan yang di peroleh siswa akan menimbulkan rasa kepuasan dan bangga terhadap dirinya sehingga timbul rasa kegembiraan.

Dalam penggunaan model pembelajaran ARCS, guru menarik perhatian siswa dengan mengulang kembali pelajaran yang telah dipelajari dengan mengaitkan materi yang akan disajikan. Guru akan menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat pembelajaran yang disajikan sehingga mereka dapat mengetahui hubungan atau keterkaitan dengan pengalaman belajar siswa. Guru menyampaikan pembelajaran dengan cara atau strategi yang menarik sehingga dapat menjaga perhatian siswa. Guru menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari berupa contoh-contoh yang kongkrit sehingga siswa tertarik dan memudahkan siswa untuk mengingat materi tersebut. Guru memberikan bimbingan belajar berupa motivasi, variasi dan mengarahkan siswa agar lebih mudah memahami materi pembelajaran. Siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi untuk bertanya, memberikan tanggapan dan mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan materi yang diberikan guru. Guru memberikan suatu umpan balik yang dapat merangsang pola berpikir siswa dan memberikan penghargaan untuk siswa yang dapat menimbulkan kepercayaan diri siswa dan rasa puas yang menimbulkan rasa kegembiraan dalam diri siswa. Guru akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran dengan menggunakan bahasa mereka sendiri, setelah itu guru akan menyimpulkan kembali dari kesimpulan yang telah diberikan siswa tersebut, sehingga siswa termotivasi untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajarnya.


(2)

Sedangkan Peer Lessons adalah strategi pembelajaran yang mengembangkan peer teaching dalam kelas yang menempatkan seluruh tanggung jawab untuk mengajar para peserta didik sebagai anggota kelas. Dalam strategi Peer Lessons ini, siswa diajak untuk turut aktif dalam proses pembelajaran. Strategi ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa secara mandiri dan menuntut saling ketergantungan yang positif terhadap teman sekelompoknya karena setiap kelompok bertanggung jawab untuk menguasai materi pelajaran yang telah ditentukan dan mengajarkan atau menyampaikan materi tersebut kepada kelompok lain.

Untuk memupuk rasa percaya diri dan jiwa kepemimpinan dalam proses belajar mengajar dan guru dapat mengetahui sejauh mana cara siswa bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah dalam pelajaran, maka guru memberikan tugas kepada setiap kelompok mengenai materi yang dibahas dengan Strategi Peer Lessons, dimana guru membagi peserta didik dalam kelas menjadi kelompok-kelompok kecil antara 3-4 anak dengan kelompok yang bersifat heterogen kemampuannya. Menyuruh setiap kelompok menyiapkan strategi untuk menyampaikan materi kepada teman-teman sekelas. Setiap kelompok disarankan tidak menggunakan metode ceramah dan disarankan pula memakai media, alat peraga dan contoh-contoh yang relevan. Persiapan kelompok untuk mempresentasikan materi dapat dilakukan di luar jam pelajaran. Pada saat siswa melakukan presentasi diharapkan terjadi interaksi antara kelompok penyaji dan siswa lainnya dalam bentuk sanggahan maupun saran. Setelah semua kelompok melaksanakan tugasnya, guru melakukan refleksi dan klarifikasi dan menyusun kesimpulan bersama-sama siswa.


(3)

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan pemecahan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XII-Ak SMK Siloam 2 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 melalui penerapan model pembelajaran ARCS dan Learning Strategy Peer Lessons.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII-Ak SMK Siloam 2 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 melalui penerapan model pembelajaran ARCS dan Learning Strategy Peer Lessons.

3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII-Ak SMK Siloam 2 Medan antar siklus.

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang model pembelajaran

ARCS dan learning strategy peer lessons dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Sebagai sarana informasi dan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru bidang studi akuntansi dalam memilih model pembelajaran ARCS dan learning strategy peer lessons yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.


(4)

3. Sebagai bahan referensi dan masukan bagai civitas akademis Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan dan pihak lain yang ingin melakukan penelitian yang sejenis.


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan: 1. Penerapan model pembelajaran ARCS dengan Learning Strategy Peer

Lessons dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini terlihat dari siklus I siswa yang aktif 56% (14 siswa) meningkat menjadi 84% (21 siswa) pada siklus II (meningkat 28%).

2. Hasil belajar siswa meningkat setelah menerapkan model pembelajaran ARCS dengan Learning Strategy Peer Lessons pada materi pencatatan transaksi ke dalam jurnal, hal ini terlihat dari siklus I meningkat yaitu dengan rata-rata nilai 71.8 dengan ketuntasan klasikal 56 % (14 siswa) dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 86.4 dengan ketuntasan klasikal 84 % (21 siswa) Atau meningkat 28% .

3. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi secara signifikansi dan positif antar siklus dimana thitung > ttabel yaitu 5.20 > 2.069, dengan dk = 25-2 yaitu dk = 23 pada α = 0,05. Dengan kata lain Ha = X > Y diterima dan Ho ditolak, maka peningkatan hasil belajar akuntansi siswa pada postest siklus I dengan postest siklus II adalah sigifikan.


(6)

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Kepada para guru khususnya guru mata pelajaran akuntansi agar menggunakan model pembelajaran ARCS dengan Learning Strategy Peer Lessons sebagai salah satu variasi model pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas terutama pada materi pencatatan transaksi ke dalam jurnal perusahaan jasa untuk meningkatkan pemahaman, dan keaktifan belajar serta hasil belajar siswa

2. Bagi civitas akademika yang ingin meneliti pada judul penelitian yang sama hendaknya memperhatikan alokasi waktu yang digunakan pada saat pembagian kelompok di dalam kelas dan sebaiknya kelompok sudah dibentuk terlebih dahulu yang telah didiskusikan oleh guru sebelum melakukan penerapan model. Agar memperoleh hasil yang lebih baik diharapkan melakukan penelitian di sekolah yang berbeda dengan objek penelitian yang berbeda pula sehingga dapat mengetahui sejauh mana penerapan model ini dapat berpengaruh.


Dokumen yang terkait

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI TEMPEH

0 5 18

PERBEDAAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI BIAYA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS XII AK SMK NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011 – 2012

2 11 150

PERBEDAAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI BIAYA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS XII AK SMK NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011 – 2012

0 7 160

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GUNUNG RAYA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 13 44

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 NOTOHARJO

0 15 79

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 4 67

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII

0 0 6

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM DENGAN METODEDISKUSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMPN 2 LINGSAR TAHUN AJARAN 20142015

0 0 5

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI SISWA KELAS XII AK 2 SMKN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TGT PADA I SAMARINDA TAHUN 201420015

0 1 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD 2 SINGOCANDI TAHUN AJARAN 20132014

0 0 21