ERTUTUR DI KALANGAN GENERASI MUDA ETNIS KARO DI KELURAHAN TANAH MERAH KECAMATAN BINJAI SELATAN KOTA BINJAI.

Ertutur Di Kalangan Generasi Muda Etnis Karo Di
Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Binjai Selatan
Kota Binjai
Guna Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Antropologi
Fakultas Ilmu Sosial

OLEH :
Eka Priyanti
308322019

FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

Abstrak
Eka Priyanti, 308322019 Ertutur Dikalangan Generasi Muda Etnis Karo Di Kelurahan
Tanah Merah Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai, Skripsi : Medan, Fakultas Ilmu
Sosial, Jurusan Pendidikan Antropologi Universitas Negeri Medan 2012.
Penelitiaan ini mempunyai tujuan yaitu: pertama untuk mengetahui pemahaman
generasi muda karo tentang ertutur etnis Karo di kelurahan tanah merah, kedua menjelaskan

penggunaan ertutur masih digunakan atau tidak dikalangan generasi muda Karo, ketiga
menjelaskan faktor-faktor penyebab memudarnya ertutur dikalangan generasi muda Karo
kelurahan tanah merah. Dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif pendekatan
deskriptif.
Data yang dikumpulkan diperoleh melalui wawancara dan angket. Data dianalisis
secara deskriptif. Data yang yang dikumpulkan berupa kata-kata dalam bentuk tulisan
maupun lisan. Seluruh data kemudian dianalisis secara induktif sehingga menghasilkan data
yang deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 88% generasi muda etnis Karo secara umum
kurang paham tentang ertutur, hal ini dapat menandakan bahwa ertutur dikalangan generasi
muda Karo di kelurahan Tanah Merah telah memudar. Faktor penyebab ertutur memudar
yaitu didikan orang tua, lingkungan tempat tinggal, dan perkembangan teknologi dan
informasi yang mengurangi interaksi sesama etnis Karo.
Kesimpulan dari penelitian bahwa pemahaman tentang nilai dan makna kekerabatan
dan adat sopan santun kekerabatan di kalangan etnis Karo, terutama generasi muda sangat
penting akan tetapi hal tersebut telah memudar terutama pada kalangan generasi muda etnis
Karo. Seiring perubahan zaman maka juga terjadi perubahan istilah sapa dan menyapa
diantara etnis,

v


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari skripsi yang penulis selesaikan ini adalah “Ertutur Di Kalangan
Generasi Muda Etnis Karo Dikelurahan Tanah Merah Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai” ,
dan penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial S1 di Universitas
Negeri Medan.
Selama menyelesaikan skripsi ini penulis menjalani berbagai kesulitan oleh karena
keterbatasan kemampuan dan pengalaman dalam menulis skripsi dan penulis menyadari tidak
akan dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa bimbingan, sarana dan bantuan dari berbagai pihak
terutama Dosen Pembimbing Skripsi yang memberikan bimbingan mulai dari awal sampai akhir
penyusunan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Yang teristimewa dan yang terkasih Alm Ayahanda M.Tahir Surbakti dan Ibunda
Ranggkuti Br. Sembiring sebagai rasa hormat, sayang dan terimakasih ananda yang tak
terhingga atas semua pengorbanan, perhatian, dukungan dan doa yang telah diberikan
secara material dan spritual dari ananda kecil sampai memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan S1 Antropologi di Universitas Negeri Medan.

2. Yang teristimewa dan terkasih, Abanganda Dedi Putrawan Surbakti S.Pd dan Abanganda
Budi Arman Surbakti S.Pd yang telah banyak memberikan dukungan, perhatian dan Doa
kepada penulis selama menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan
3. Bapak Prof. Dr. Ibnu, Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

i

4. Kepada para dosen pendidikan Antropologi berserta pegawai jurusan yang telah
membantu selama diperkuliahan.
5. Ibu Dra. Nurjannah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi saya dan sekaligus ketua
prodi Antropologi yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam
pembuatan skripsi hingga selesai.
6. Ibu Dra. Trisni handayani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan sekaligus
sebagai penguji skripsi saya, yang telah banyak memberikan bimbingan, dan pengarahan
selama penulisan skripsi ini.
7. Bapak Drs. Waston Malau sebagai dosen penguji skripsi saya dan telah banyak
memberikan bimbingan, saran selama penulisan skripsi ini.
8. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si

selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan


bimbingan dan saran dalam penulisan skripsi ini.
9. Kepada bapak Dekan Fakultas Ilmu Sosial berserta staf di Fakultas Ilmu Sosial
10. Ibu Fatimah Hanim selaku Lurah Tanah Merah dan Bapak Rukun Ginting selaku ketua
karang taruna lingkungan V Tanah merah dan seluruh kepala lingkungan 1 sampai 8 di
Kelurahan Tanah Merah yang telah memberikan bimbingan kepada peneliti selama
melaksanakan penelitian di Kelurahan Tanah Merah tersebut guna menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
11. Kepada seluruh kalangan generasi muda di Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Binjai
Selatan yang telah memberikan bantuan selama penulisan skripsi ini.
12. Yang teristimewa Ananto Rizky Fauzan Siregar

yang telah banyak memberikan

perhatian, dukungan, doa, serta membantu, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik.

ii

13. Sahabatku mahasiswa jurusan pendidikan Antropologi yang telah banyak memberikan

bantuan dan dukungan bagi penulis hingga selesai skripsi ini.
14. Yang teristimewa buat semua sahabat-sahabat saya Priska Prince Manik, Rinanda
Rahayu BB, Desi Amanda br Sitepu, Sartika Br Sembiring , dan teman-teman PPL saya.
Yang telah memberikan dukungan, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari isi maupun
pengetikan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
untuk kesempurnaan skripsi ini sehingg dapat berguna dan penulis ucapkan banyak terima kasih,
semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua jasa mereka. Akhir kata semoga skripsi ini
dapat di jadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan, Amin.
Medan, Agustus 2012
Penulis

Eka Priyanti
NIM. 308 322 019

iii

DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR .............................................................................

i

ABSTRAK ................................................................................................

v

DAFTAR ISI .............................................................................................

vi

DAFTAR BAGAN ...................................................................................

ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................

x


DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................

xii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang masalah .............................................................

1

1.2. Identifikasi masalah ...................................................................

5

1.3. Rumusan masalah ......................................................................

6

1.4. Tujuan penelitian .......................................................................

6


1.5. Manfaat penelitian .....................................................................

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1. Kajian Pustaka .......................................................................

7

2.1.1. Pengertian Kebudayaan ..................................................

7

2.1.2. Remaja…………………………………………………

9

2.1.3. Ertutur…………………………………………………


10

2.2. Kerangka Teori.......................................................................

15

2.2.1. Teori Akulturasi ..............................................................

15

2.2.2. Interaksi Sosial ...............................................................

19

2.3. Kerangka Berfikir...................................................................

23

vi


BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian .........................................................................

24

3.2. Lokasi Penelitian ......................................................................

25

3.3. Populasi Dan Sampel ................................................................

26

3.4. Teknik Pengumpulan Data .......................................................

28

3.5. Teknik Analisa Data ................................................................

29


BAB IV LATAR BELAKANG ETNIS KARO
4.1. Sejarah Etnis Karo……………………………….................

30

4.2. Sistem Kekerabatan. ……………………………….................

34

4.3. Tutur Siwaluh……... ……………………………….................

40

4.4. Rakut Si Telu ……... ……………………………….................

42

BAB V HASIL PENELITIAN
5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .........................................

44

5.1.1. Profil Kelurahan Tanah Merah .......................................

44

5.1.2. Keadaan Penduduk Di Kelurahan Tanah Merah ............

46

5.1.3. Mata Pencaharian ..........................................................

49

5.1.4. Kepercayaan/Agama ......................................................

50

5.2. Deskripsi Data Penelitian .........................................................

51

5.2.1. Pemahaman Kalangan Generasi Muda Tentang
Ertutur Pada Etnis Karo ...............................................

51

5.2.2. Pandangan Generasi Muda Terhadap Ertutur Etnis
Karo Di Kelurahan Tanah Merah .................................

59

5.3. Pola Perkawinan Etnis Karo Yang Mempengaruhi Ertutur…..

64

5.4. Tutur Etnis Karo........................................................................

65

vii

5.4.1. Ego Dengan Keluarga Inti ..............................................

65

5.4.2. Ego Dengan Keluarga Luas ............................................

68

5.4.3. Ego Dengan Senina ........................................................

71

5.4.4. Ego Dengan Anak Beru ..................................................

75

5.4.5.Ego Dengan Kalimbubu ..................................................

78

5.5. Faktor-Faktor Memudarnya Ertutur Di Kalangan Generasi
Muda Etnis Karo .......................................................................

81

5.5.1. Faktor Pendidikan Orang Tua.........................................

81

5.5.2. Faktor Lingkungan Tempat Tinggal ...............................

83

5.5.3. Perkembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi .

86

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan ..............................................................................

88

6.2. Saran ..........................................................................................

90

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

92

INTERVIEW GUIDE .............................................................................

94

ANGKET ..............................................................................................

96

PETA KELURAHAN TANAH MERAH .............................................

100

LAMPIRAN ............................................................................................

101

INFORMAN PENELITIAN .................................................................

105

viii

DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 1 : Keluarga inti ................................................................................

3

Bagan 2 : Bagan Sistem kekerabatan pada etnis karo………………………

36

Bagan 3 : Tiga unsur rakut si telu ...............................................................

42

Bagan 4 : Ego dan keluarga inti ...................................................................

65

Bagan 5 : Bagan yang menggambarkan anggota keluarga luas ....................

68

Bagan 6 : Bagan yang menggambarkan ego dengan keluarga senina ..........

72

Bagan 7 : Bagan yang menggambarkan ego dengan keluarga anak beru .....

75

Bagan 8 :Bagan yang menggambarkan ego dengan keluarga kalimbubu .....

78

ix

DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel 1: Sebutan dan sapaan yang berubah dalam keluarga inti ..................

4

Tabel 2: Luas wilayah kota binjai ................................................................

44

Tabel 3 : jumlalh penduduk menurut tingkat usia ........................................

47

Tabel 4 : Jumlah penduduk menurut etnis ....................................................

48

Tabel 5 : Jumlah penduduk menurut mata pencaharian ................................

49

Tabel 6 : Komposisi penduduk berdasarkan agama ......................................

50

Tabel 7 : Jumlah tempat ibadah dikelurahan tanah merah ...........................

51

Tabel 8 : Analisa Angket Ertutur Dikalangan Generasi Muda Di
Tanah Merah Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai ...................

61

Tabel 8 : Generasi Muda Yang Mengtahui Tentang Ertutur ………………

53

Tabel 9 : Orang Yang Mengajarkan Ertutur Terhadap Anaknya…………..

53

Tabel 10: Mengunakan Ertutur Jika Bertemu/Berkenalan Dengan
Sesama Etnis Karo ……………………………………………

54

Tabel 11: Tutur Terhadap Adik Bapak Yang Laki-Laki ...........................

55

Tabel 12: Tutur Terhadap Abang Ibu……………………………………

55

Tabel 13: Golongan Yang Masih Satu Marga Dan Satu Kakek…………

56

Tabel 14: Golongan Yang Masih Satu Marga Tetapi Lain Kampung…..

57

Tabel 15: Golongan Yang Masih Satu Marga Tetapi Lain Cabang…….

57

Tabel 16: Saudara Laki-Laki Dari Pihak Perempuan ( Istri )…………...

58

Tabel 17: Pemahaman Terhadap Binuang Dan Kampah……………….

60

Tabel 18: Pemahaman Terhadap Entah ………………………………

61

x

Tabel 19: Pemahaman Terhadap Ente ………………………………

62

Tabel 20: Pemahaman Terhadap Soler ……………………………...

63

Tabel 21: Sebutan dan sapaan ideal ego pada keluarga inti ..........................

66

Tabel 22 : Sebutan dan sapaan ego yang berubah pada keluarga inti ...........

67

Tabel 23: Sebutan dan sapaan ego yang ideal dengan keluarga luas ............

69

Tabel 24 : Sebutan dan sapaan ego yang berubah dengan keluarga luas ......

70

Tabel 25 : Sebutan Dan Sapaan Ego Yang Ideal Dengan Kelompok
Senina/Sembuyak……………………………………………

71

Tabel 26 : Sebutan Dan Sapaan Ego Yang Berubah Dengan
Senina/Sembuyak………………………………………………

74

Tabel 27: Sebutan dan sapaan ego yang ideal dengan kelompok
Anak beru. ..................................................................................

76

Tabel 28 : Sebutan dan sapaan ego yang berubah dengan Anak Beru ….....

77

Tabel 29 : Sebutan dan sapaan ego yang ideal dengan kelompok
Kalimbubu………………………………………………….. ....

79

Tabel 29 : Sebutan dan sapaan ego yang berubah dengan Kalimbubu .........

80

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Peta kelurahan tanah merah
2. Foto-foto

xii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah
Indonesia terdiri dari beragam etnis, seperti etnis Jawa , etnis Melayu, etnis
Minang, serta etnis Batak. Setiap etnis ini memiliki budaya dan sistem
kekerabatan yang berbeda-beda. Setiap etnis yang terdapat di Indonesia memiliki
sistem kekerabatan yang berbeda. Pada dasarnya kekerabatan terbentuk melalui
hubungan genetik atau darah. Kekerabatan akan membentuk lahirnya garis
keturunan, seperti penarikan garis keturunan secara patrilineal artinya hubungan
kekerabatan diperhitungkan menurut garis pihak ayah, garis keturunan bersifat
matrilineal yang hubungan kekerabatan diperhitungkan menurut garis pihak ibu.
Disamping itu, terdapat juga hubungan kekerabatan yang bersifat bilateral
merupakan hubungan kekerabatan diperhitungkan menurut garis ayah maupun
menurut garis ibu.
Masing-masing suku bangsa memiliki tradisi yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Hal ini lah yang terlihat bahwa Indonesia merupakan negara
yang majemuk akan kebudayaan maupun tradisi-tradisi lainnya. Tradisi adalah
sesuatu yang dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan seperti
adat, kebudayaan, dan upacara. Bentuk- bentuk tradisi yang dilakukan oleh suku
bangsa tersebut antara lain perkawinan, kematian dan lain sebagainya.

1

Kekerabatan akan membentuk lahirnya sistem istilah kekerabatan, didalam
masyarakat terdapat istilah yang berbeda. Istilah-istilah tersebut dapat dijadikan
sebagai pedoman sopan santun diantara sesama kerabat. Dalam istilah
kekerabatan terdapat istilah menyapa (term of address) dan istilah menyebut (term
of refrence). Istilah menyapa dipakai ego untuk memanggil sesorang kerabat
apabila ia berhadapan dengan kerabat dalam pembicaraan secara langsung.
Kemudian sebaliknya istilah menyebut di pakai ego apabila ia berhadapan
langsung dengan orang lain ketika berbicara tentang seorang kerabat sebagai
orang ketiga. Istilah kerabat melahirkan adat sopan santun dijadikan pedoman
dalam berinteraksi, bersikap dan berkominikasi sesama etnis Karo.
Adat atau budaya Karo yang sebenarnya adalah pola sikap dan pola tindak
etnis Karo dalam kehidupannya. Etnis Karo menempatkan dirinya sebagai
makhluk sosial dan dapat berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Ertutur
merupakan kode etik pergaulan etnis Karo yang mencirikan adat Karo, mencakup
pola sikap dan pola tindak dalam pergaulan, inilah sebenarnya yang mengikat dan
sekaligus menjadi ciri utama adat etnis Karo.
Ertutur menunjukkan adanya hubungan kekerabatan seseorang dengan
yang lain. Kekerabatan yang terbentuk melalui marga, perkawinan serta hubungan
darah akan melahirkan istilah-istilah ertutur. Dengan adanya ertutur dapat
mengatur sistem dan ketentuan kekerabatan sebagai berikut :
a. Ertutur mengatur dan menentukan sikap berbicara dengan seseorang.
b. Ertutur akan menujukkan adanya hubungan seseorang dengan orang
lain berdasarkan hubungan darah, kekerabatan dan perkawinan.

2

c. Ertutur merupakan suatu penentuan etika, sikap dan tingkah laku
seseorang.
Kebiasaan bagi orang Karo berjumpa dan belum saling kenal dengan
seseorang selalu menanya marga (ertutur) terlebih dahulu guna mencari hubungan
kekerabatan. Ertutur yang sering digunakan oleh para orang tua, namun hal
tersebut tidak dilakukan lagi oleh generasi muda sekarang. Bahkan ada generasi
muda yang sama sekali tidak mengetahui tentang erutur.
Agar tidak terjadi komunikasi satu sama lain saling menyebut nama
dianggap terasa kurang sopan, oleh karena itu komunikasi tutur digunakan.
Ertutur dapat dimulai dari keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak
yang belum berumah tangga seperti bagan berikut :

Bagan I
Keluarga inti.
Ket:
: laki-laki
: Perempuan
: ego

3

Bagan di atas menggambarkan seorang laki-laki ( ego ) dengan orang
tuanya serta seorang saudara laki-laki dan seorang perempuanya. Berikut ini
contoh sebutan dan sapaan yang berubah dalam keluarga inti:
Tabel 1
Sebutan Dan Sapaan Yang Berubah Dalam Keluarga Inti
Sebutan Karo

Sebutan Karo yang

Keterangan

digunakan sekarang
Bapa

Papa, papi, ayah

Ayah ego

Nande

Mama, bunda, ibu

Ibu ego

Nande si anu.

Kakak, adek, Pangilan nama

Istri ego

Bapa si anu

Abang,ayah,papa

Suami

Uwa, enggah

Bang, panggil nama

Abang ego

Agi

Dedek, dek, pangil nama

Adik ego

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan
tutur dalam keluarga inti. Khususnya etnis Karo yang mulai migrasi dan
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan tempat tinggalnya untuk membentuk
hubungan sosial dan berinteraksi dengan seseorang.
Kota Binjai adalah salah satu kota yang di diami oleh berbagai etnis
diantaranya adalah etnis Karo. Adat dan budaya dikalangan etnis Karo kota
Binjai telah dipengaruhi oleh budaya etnis lain dan budaya asing. Sehingga
budaya ertutur sedikit demi sedikit semangkin menghilang. Pada masa sekarang
sebagian kebudayaan Karo yang telah terkikis oleh perkembangan zaman dan
peradaban pada diri etnis Karo yang berada di daerah pedesaan dan perkotaan.

4

Penyebab terkikisnya budaya merupakan sebagian ditimbulkan oleh etnis Karo
itu sendiri. Salah satu bentuk dari terkikisnya budaya yang ada pada citra diri etnis
Karo adalah penggunaan budaya ertutur dalam kehidupan etnis Karo.
Kalangan generasi muda yang sudah tidak mengunakan ertutur jika
bertemu dengan sesama etnis karo. Hal ini disebabkan karena orang tua kurang
memberikan pemahaman tentang ertutur pada anaknya sejak dini. Oleh sebab itu,
proses ertutur juga penting dalam mempersiapkan generasi muda sebagai penerus
budaya agar kebudayaan tersebut tidak memudar oleh perkembangan zaman
dengan adanya perubahan kebudayaan.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik meneliti “Ertutur
Dikalangan Generasi Muda Etnis Karo Di Kelurahan Tanah Merah Kecamatan
Binjai Selatan Kota Binjai ”
1.2. Identifikasi Masalah
Dari uraian diatas ada beberapa masalah yang ditemukan di kelurahan
Tanah merah antara lain :
1. Pemahaman generasi muda tentang ertutur etnis Karo di Binjai
2. Gererasi muda masih menggunakan ertutur di Binjai
3. Faktor penyebab memudarnya ertutur pada generasi muda di
Binjai

5

1.3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana Pemahaman generasi muda tentang ertutur etnis Karo di
kelurahan Tanah Merah kota Binjai ?
2. Apakah Gererasi muda masih menggunakan ertutur Karo di
kelurahan Tanah Merah kota Binjai ?
3. Apakah Faktor penyebab memudarnya ertutur pada generasi muda
di kelurahan Tanah Merah kota Binjai ?
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Pemahaman generasi muda tentang ertutur etnis
Karo di kelurahan Tanah Merah kota Binjai
2. Untuk mengetahui Generasi muda masih menggunakan ertutur
Karo di kelurahan Tanah Merah kota Binjai
3. Untuk mengetahui Faktor penyebab memudarnya ertutur pada
generasi muda di kelurahan Tanah Merah kota Binjai
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis dapat menambah wawasan tentang budaya ertutur pada
kehidupan sehari-hari dan pada sistem perkawinan etnis Karo.
2. Bagi etnis Karo dapat meningkatkan pengetahuan tentang ertutur
3. Dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap mempertahankan
budaya ertutur etnis Karo.

6

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Setiap etnis mempunyai aturan-aturan tertentu yang menjadi pokok
pegangan yang berbentuk peraturan yang kuat dalam menyusun tata hidup
masyarakat seutuhnya. Peraturan pergaulan dan tali persaudaraan, untuk
keharmonisan silahturahmi dan hubungan kekeluargaan yang mutlak diperlukan.
Ertutur yang menentukan jarak jauhnnya darah, kekeluargaan ataupun
perkerabatan antara seseorang dengan orang lain atau antar golongan masyarakat
lainnya.
Pemahaman tentang nilai dan makna istilah kekerabatan dan adat sopan
santun kekerabatan di kalangan etnis Karo, terutama generasi muda sangat
penting. Seperti yang dikatakan dipendahuluan istilah dan adat sopan santun
terkait hak dan kewajiban para penuturanya. Terlebih dari hal tersebut sopan
santun kekerabatan jelas menggambarkan eksistensi identitas dan jati diri suatu
etnis tertentu.
Seiring perubahan zaman maka juga terjadi perubahan istilah dan adat
sopan santun kekerabatan, terutama pada kalangan generasi muda etnis Karo.
Perubahan dalam aspek istilah kekerabatan misalnya:
 Istilah Nande (ibu) terutama di perkotaan sering diganti dengan istilah
mama, mami, dan bunda.
 Istilah bapa (ayah) berubah menjadi papa, dan bapak

88

 Istilah dalam mertua juga mengalami pemudaran, dimana seorang menantu
dalam hukum adat Karo memiliki istilah bertutur bengkila terhadap mertua
laki-lakinya dan bibi terhadap mertua perempuannya. Istilah tutur terhadap
keduanya sering diganti dengan ayah dan ibu sehingga perlakuan sikap
yang seharusnya sesuai hukum adat Karo juga turut berubah.
Memudarnya istilah tutur yang membuat sikap sungkan semakin hilang,
terutama pada kalangan generasi muda yang sudah tidak pahan lagi tentang
ertutur.
Memudarnya ertutur terjadi karena dua faktor yakni faktor internal dan
eksternal. Faktor internal mencakup: kurangnya pemahaman generasi muda Karo
terhadap istilah dan adat sopan santun kekerabatan, kurangnya sosialisasi dan
internalisasi di tengah-tengah masyarakat, kurangnya tanggung jawab generasi
muda untuk sosialisasi kepada generasi muda, melemahnya rasa menghargai dan
rasa bangga terhadap nilai-nilai budaya dan identitas etnis dikalangan etnis Karo
khususnya generasi muda. Faktor eksternal antara lain: berkembangnya teknologi
informasi, tingginya tingkat akulturasi dan asimilasi, tingginya tingkat
perkawinan campur dan lain-lain.
Memudarnya tutur ini dapat membuat hubungan kekerabatn semangkin
renggang karena dengan tutur yang berbeda maka rasa kesatuan etnisitas juga
akan semangkin hilang. Begitu juga dengan penunjukan identitas yang tidak
sesuai dengan jati diri sebagai etnis Karo. Istilah yang berubah kekerabatan juga
semangkin jauh bahkan hilang.

89

6.2. Saran
Perubahan merupakan hasil cipta manusia, perubahan terjadi karena
banyak faktor dan kepentingan yang terkait di dalamnya. Perubahan bisa
memberikan dampak baik dan dampak buruk. Seperti memudarnya ertutur telah
memberi pengaruh yang kurang baik terhadap hubungan kekerabatan etnis Karo
di Tanah Merah kota Binjai.
Berdasarkan hasil penelitian ertutur dikalangan generasi muda karo,
terlihat bahwa ertutur tersebut telah memudar dipicu oleh banyak faktor, oleh
sebab itu perlu adanya upaya pelestarian budaya Karo dan adat Karo di kelurahan
Tanah Merah kota Binjai. Perlu ditegaskan beberapa saran yang bertujuan untuk
merubah pola pikir dan cara pandang etnis Karo yang terdapat di kelurahan Tanah
Merah Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai dalam hal ertutur sesuai dengan adat
dan budaya Karo.
1. Etnis Karo yang berada diperantauan khususnya kota Binjai pada dasarnya
tetap memiliki tanggung jawab untuk tetap memahami dan menjalankan
budaya dan adat Karo. Sehinggga untuk dapat melestarikan budaya Karo
harus diawali dengan pengamplikasian adat dan budaya Karo dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya tetap menggunakan bahasa daerah dan
istilah Karo serta hukum adat Karo.
2. Peran dan didikan orang tua sangat dibutuhkan dalam pelestarian budaya
dan adat Karo. Orang tua sudah selayaknya mengenalkan adat dan budaya
Karo terhadap anak-anakya sejak dini. Baik dari aturan-aturan adat sampai

90

pada hal ertutur. Agar anak dapat tumbuh dengan pribadi yang baik dan
mengenal adat dan budayanya.
3. Istilah ertutur, bahasa dan hukum adat merupakan pedoman keharmonisan
hubungan antara sesama kerabat pada etnis Karo. Agar dapat tetap
menjalanin hak dan tanggung jawabnya maka istilah ertutur pun sesuai
hukum adat.
4. Sarana pendidikan seperti sekolah-sekolah juga perlu membekali mental
dan jiwa nasionalisme dan etnisitas terhadap anak-anak. Pembentukan pola
pikir bahwa manusia berasal dari satu etnis yang harus dilestarikan dan
diamplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Memudarnya ertutur etnis Karo khususnya generasi muda dapat diatasi
melalui kesadaran setiap individu dari etnis Karo untuk tetap
mempertahankan nilai budaya Karo serta menggunakan bahasa, adat, dan
istilah-istilah dalam ertutur Karo.

91