PERKEMBANGAN MUSIK GRUNGE DI KOTA MEDAN TINJAUAN TERHADAP BAND DEPRESI DEMON DARI TAHUN 2004 – 2012.

1

PERKEMBANGAN MUSIK GRUNGE DI KOTA MEDAN
TINJAUAN TERHADAP BAND DEPRESI DEMON
DARI TAHUN 2004 – 2012

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

M ICHSAN RAMADHAN
NIM 071222510133

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSTITAS NEGERI MEDAN
2013

ABSTRAK

M Ichsan Ramadhan, NIM 071222510133, Perkembangan Musik Grunge Di
Kota Medan Tinjauan Terhadap Band Depresi Demon Dari Tahun 2004 –
2012 Jurusan Sendratasik, Program Studi Pendidikan Seni Musik,
Universitas Negeri Medan 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perkembangan music grunge di kota
medan tinjauan terhadap band Depresi Demon dari tahun 2004 - 2012
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif yang
dimana data tersebut di teliti melalui wawancara, pengumpulan data, dalam
bentuk buku, karya tulis ilmiah maupun elektronik yang bahan materinya
berdasarkan topik dari penelitian. Penelitian ini memilih lokasi di Studio Musik
Suara jalan bromo No.54 Medan. Populasi yang diambil dalam penelitian ini
adalah pelaku musik dan penikmat dalam Perkembangan Musik Grunge serta
informan yang berhubungan untuk menjadi kajian dalam penelitian ini.
Setelah analisis dilakukan, ditemukan hasil bahwa Perkembangan musik Grunge
di kota Medan di mulai dari tahun 2000an dikarenakan musik yang sangat
mendominasi di kota Medan adalah musik rock dan Keberadaan musik Grunge
dalam komunitas Grunge nite di kota Medan benar-benar ada dan masih aktif
sampai saat ini, komunitas ini selalu mengadakan acara rutinan sebulan sekali
yaitu Grunge nite. Dalam hal ini Depresi Demon Band dari komunitas diambil
sebagai sampel penelitian untuk skripsi ini dikarenakan band ini adalah band yang

berpengaruh pada perkembangan musik grunge di kota medan.

i

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul ”Perkembangan Musik Grunge Di Kota Medan Tinjauan Terhadap
Band Depresi Demon Dari Tahun 2004 - 2012
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis mengalami berbagai kesulitan.
Namun, berkat Doa, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ni. Di sini penulis dengan segala kerendahan hati
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1.


Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2.

Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa Dan Seni
Universitas Negeri Medan.

3.

Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas
Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan.

4.

Ibu Uyuni Widiastuti, S.Pd., M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Sendratasik FBS
Universitas Negeri Medan.

5.


Bapak Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni
Musik Jurusan Sendratasik Universitas Negeri Medan.

6.

Ibu Yusnizar Heniwaty, S.St,M.Hum selaku Pembimbing Skripsi I dan selaku
Pembimbing Akademik yang selalu memberikan arahan dan bimbingan
dengan rendah hati.

7.

Bapak Mukhlis Hasbullah, M.Sn selaku Pembimbing Skripsi II yang selalu
sabar dan rendah hati dalam membimbing penulis serta memberikan arahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

ii

8.

Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS Unimed yang

telah banyak memberikan sumbangan ilmunya selama perkuliahan.

9.

Depresi Demon Band yang telah memberikan informasi dan waktu untuk
penelitian yang dibutuhkan penulis.

10. Teristimewa kepada kedua Orang Tua saya tercinta Ridwan Tanjung dan Siti
Maimunnah ,Saudara - saudara tersayang (Muhammad Iqbal Afifuddin ,Lily
Hestya dan Sarah) terima kasih untuk Doa, kesabaran, kesetiaan, perhatian,
kasih sayang, dukungan, dan pengorbanan baik moral maupun materi
sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan hingga sampai kepada
skripsi.
11. Seluruh teman-teman seperjuangan Seni Musik ’07, Anju Sigiro, Bernad
Hutapea, Fadli Affandi dan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu
namanya yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi penulis untuk
mengembangkan kemampuan.
12. Teman-teman Dof Band, Clow Band, The Felix, Amon-ra, Art Crew Beatbox,
Gendang Mulut, 165 Nation, Ostracism Team, Kita-Kita Production, Rebels
Cloth, Sandy Marabahaya, Kak Akmel, Panda Yani, Amanda Youlanda dan

lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu untuk kesetiaan waktu, tempat
dan semangat, terima kasih atas dukungan yang telah kalian berikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar proposal
ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap kerangka acuan skripsi ini
dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada
umumnya dan pada penulis pada khususnya.
Medan,

Agustus 2013
Penyusun

M Ichsan Ramadhan

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK……………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR……………………………………………………….ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………....iv
DAFTAR GRAFIK………………………………………………………….vii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………...viii
LAMPIRAN………………………………………………………………….ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 5
D. Perumusan Masalah ...................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA
KONSEPTUAL ............................................................................. 8
A. Landasan Teoritis .......................................................................... 8
1. Pengertian Keberadaan Musik Grunge...................................... 8
2. Teori Musik ............................................................................. 10
B. Kerangka Konseptual ................................................................. 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 19

A. Metodologi Penelitian ................................................................ 19
iv

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 19
C. Populasi dan Sampel .................................................................... 20
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 21
1. Observasi ................................................................................. 21
2. Wawancara ............................................................................. 22
3. Dokumentasi ................................................................................ 23
E. Teknik Analisis Data. ........................................................................ 23
BAB IV HASIL PENELITIAN.. ............................................................. .25
A. Perkembangan Musik Grunge ........................................................... 25
1. Musik Grunge di Indonesia .......................................................... 26
2. Perkembangan Musik Grunge di Kota Medan ............................. 27
3. Komunitas Musik Grunge ............................................................ 28
B. Perkembangan Musik Grunge dikota Medan Tinjauan
grup band Depresi Demon dari Tahun 2004 – 2012... ..................... 34
C. Lagu yang di bawakan oleh Band Depresi Demon
Dalam Pertunjukan............................................................................ 38
D.Proses latihan grup band Depresi Demon .......................................... 44

E. Prestasi atau Pencapaian yang di Raih band Depresi Demon.. ......... 45
F. Upaya yang Dilakukan Depresi Demon Untuk Mengembangkan Musik
Death Grunge Di Kota Medan.. ...................................................... 46
G. Masalah yang sering di hadapi oleh grup band Depresi Demon....... 47

v

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.. ................................................... 49
A. Kesimpulan. ...................................................................................... 49
B. Saran. ................................................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA. ................................................................................ 52
DAFTAR NARASUMBER

vi

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Perkembangan Musik Grunge Band Depresi Demon……………………38


vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Band Pearl Jam Saat Di Atas Panggung……………………………….…...41
Gambar 4.2 Aksi Panggung Dari Musisi Grunge……………………………………………...41
Gambar 4.3 Band Nirvana Saat Di Atas Panggung……………………………………....42
Gambar 4.4 Cover Album Nirvana Band Dengan Judul Nevermind……………………..…43

viii

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aliran musik Grunge merupakan sebuah inovasi dari aliran musik rock
dan punk yang sudah ada sebelumnya. Yang tentunya tidak terlepas dari pengaruh
perkembangan musik yang sangat fenomenal di dunia yaitu musik rock. Hal ini
bisa memberi arti bahwa musik adalah elemen budaya yang juga selalu
berkembang diluar kebudayaan itu sendiri. Dari kutipan yang di ambil dari
terjemahan buku “The Music-Culture as a World of Music” dalam World of
Music: An Introduction to the Music of the Word’s Peoples, oleh: Jeff
Tinton,James T.Koetting, David Mc Alester, David B. Reck dan Marrk Slobin,
bahwa musik adalah suatu hal yang mengalir, ia merupakan elemen kebudayaan
yang dinamis, dan ia dapat berubah dan beradaptasi terhadap ekspresi dan emosi
manusia. Ide atau gagasan tentang musik, organisasi sosial musik, reportoar, serta
kebudayaan material musik berbeda dari satu kebudayaan musik ke kebudayaan
musik yang lain”. Dapat di simpulkan bahwa musik dapat berkembang dan
melahirkan genre-genre baru yang saling berkaitan. Seperti halnya yang terjadi
pada musik rock yang sudah berjaya di era 60-an dan kemudian berkembang. Hal
ini terbukti dengan lahirnya genre-genre baru dari musik rock, mulai dari pop
rock, hard rock, psycadelic rock, classic rock, new classic rock, modern rock dan
progressive rock. Lahirnya musik rock memiliki peranan penting terhadap
munculnya aliran-aliran musik yang berkarakter keras seperti pada karakter musik

111

2

rock bahkan lebih keras dari musik rock itu sendiri, yaitu musik Grunge Pada
awal tahun 60-an, musik Grunge diawali trend pemunculan sebuah band yang
memainkan musik Grunge yaitu Crosby, Still, Nash dan Young. Bahkan group
band ini sempat memeriahkan WoodStock’69 ,disini mereka menyumbangkan 3
lagu music Grunge dalam versi unplugged. Kemudian grup musik ini bubar
karena kalah dengan trend Punk pada tahun 70-an. Hanya tinggal Neil Young
yang tetap bisa beradaptasi dan bertahan sehingga membuatnya dijuluki “The
Goodfather Of Grunge”. Sebuah kelompok pemusik yang mengkhususkan diri
memainkan musik Grunge dijuluki Grunge band atau Grunge group (grup musik
Grunge). Gerakan awal Grunge mulai terlihat pada akhir tahun 1980-an di negara
Amerika Washington khususnya di wilayah Seattle melalui label independen Sub
Pop Grunge menjadi sukses secara komersial pada paruh pertama tahun 1990-an,
terutama karena dirilisnya album Nevermind oleh band Nirvana dan album Ten
oleh Pearl Jam. Dimana masing-masing aliran tersebut memiliki ciri khas yang
dapat membedakan antara satu dan lainnya tanpa menghilangkan ke khasan yang
ada pada musik Grunge itu sendiri.
Musik Grunge adalah musik yang memiliki stuktur komposisi musik yang
lebih kompleks dari struktur komposisi musik yang ada pada musik lainya. Seperti
halnya aliran-aliran musik yang lain, adalah sangat sulit untuk mendefinisikan
musik Grunge ini secara tepat. Namun ada beberapa ciri khas dari musik ini yang
biasanya dapat ditemui dalam sebuah aransemen musik Grunge pada umumnya.
Di antaranya adalah melalui suara distorsi gitar yang berat dan lyric music Grunge
sendiri menceritakan tentang luapan yang ada di dalam diri, atau menceritakan

3

tentang kisah hidup yang tak bisa dilupakan , music Grunge memiliki tiga chords,
backbeat yang konsisten dan mencolok serta melodi yang menarik. didalam
perkembangannya sering mengalami lonjakan-lonjakan yang mengakibatkan
musik ini sering timbul dan tenggelam. Disisi lain, timbul juga anggapan bahwa
aliran musik ini tidak layak untuk dianggap sebagai musik, karena sangat tidak
lazim untuk didengarkan. Tanggapan tersebut muncul dari para pecinta musik pop
yang belum terbiasa dan belum mengerti akan musik ini. Tentunya media massa
lah yang sangat berperan penting terhadap perkembangan musik ini hingga bisa
diterima oleh masyarakat di Indonesia khususnya. Sedangkan perkembangan
musik Grunge di Medan dimulai dari munculnya kelompok musik Grunge yang
sudah mengalami perubahan-perubahan konsep bermusik dan dengan proses yang
panjang hingga mereka mulai memainkan musik Grunge kedalam aransemen
musiknya sendiri. Kelompok musik dengan aliran Grunge mulai sering dijumpai
di acara-acara musik indie sejak tahun 2000. Dengan inovasi yang mereka
lakukan dan perkembangan mereka sangat pesat ternyata mampu memacu
kreatifitas masyarakat dan remaja khusunya kearah hal-hal yang positif dan
produktif.

4

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah sejumlah masalah yang berhasil ditarik dari
uraian latar belakang masalah atau kedudukan masalah yang akan diteliti dan
lingkup permasalahan yang lebih luas. Tujuan dari identifikasi masalah adalah
agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta cakupan masalah yang
dibahas tidak terlalu luas. Dari uraian yang terdapat pada latar belakang masalah,
maka permasalahan dalam penelitian ini dapat di identifikasikan sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan musik Grunge di kota Medan?
2. Bagaimana perkembangan musik Grunge di kota Medan tinjauan terhadap
grup band Depresi Demon dari tahun 2004 - 2012?
3. Prestasi apa saja yang sudah di raih oleh band Depresi Demon?
4. Bagaimana manajemen pertunjukan musik Grunge oleh band Depresi Demon
sebagai salah satu grup band musik Grunge di kota Medan?
5. Bagaimana proses latihan grup band Depresi Demon?
6. Masalah apa saja yang sering dihadapi grup band Depresi Demon?
7.

Lagu apa saja yang sering dibawakan oleh band Depresi Demon?

8. Apa yang dilakukan band Depresi Demon untuk mengembangkan musik
Grunge di kota Medan?

5

C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah, keterbatasan waktu, dana dan
kemampuan teoretis, maka penulis merasa perlu mengadakan pembatasan masalah
untuk memudahkan penyelesaian masalah yang dihadapi dalam penelitian ini.
Oleh karena itu, melalui pembatasan ini peneliti memilih beberapa
pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan musik Grunge di kota Medan ?
2. Bagaimana perkembangan musik Grunge di kota Medan tinjauan terhadap
grup band Depresi Demon dari tahun 2004 – 2012?
3. Bagaimana proses latihan grup band Depresi Demon?
4. Lagu apa saja yang sering dibawakan oleh band Depresi Demon?
5. Prestasi apa saja yang sudah di raih oleh band Depresi Demon?
6. Apa yang dilakukan band Depresi Demon untuk mengembangkan musik
Grunge di kota Medan?
7. Masalah apa saja yang sering dihadapi grup band Depresi Demon?

D. Perumusan Masalah
Mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan
jawaban dari pertanyaan, maka permasalahan dalam penelitian perlu dirumuskan
dengan baik. Oleh karena itu, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimana perkembangan musik Grunge di kota
Medan tinjauan terhadap Band Depresi Demon dari tahun 2004 – 2012.”

6

E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan manusia selalu berorientasi kepada tujuan. Salah satu
keberhasilan penelitian adalah tercapainya tujuan penelitian. Tujuan yang ingin
dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui perkembangan musik Grunge di kota Medan.
2. Mengetahui dan mendeskripsikan perkembangan musik Grunge di kota
Medan dari tahun 2004 – 2012 tinjauan terhadap band Depresi Demon.
3. Mengetahui bagaimana proses latihan grup band Depresi Demon.
4. Lagu apa saja yang sering dibawakan oleh band Depresi Demon
5. Mengetahui prestasi apa saja yang telah dilakukan dan diperoleh band Depresi
Demon.
6. Mengetahui apa yang sudah dilakukan oleh band Depresi Demon untuk
perkembangan musik di kota Medan.
7. Mengetahui apa saja kendala atau masalah yang sering dialami band Depresi
Demon.

F. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini dirampungkan, diharapkan dapat memberi manfaat
sebagai berikut :
1. Menambah wawasan penulis dalam rangka menuangkan gagasan ke dalam
karya tulis dalam bentuk skripsi.
2. Sebagai bahan acuan pembelajaran bagi Mahasiswa Seni Musik Unimed
tentang perkembangan musik Grunge.

7

3. Untuk melestarikan musik rock khususnya musik Grunge pada perubahan
zaman bagi pecinta musik dan penikmat musik Grunge.
4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti yang memiliki keterkaitan dengan topik
penelitian ini.

49

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Musik Grunge merupakan sub-genre dari musik rock yang berkembang
pada awal 60-an. Beberapa ciri khasnya adalah adalah lirik lagu yang
bertemakan kekerasan atau kebebasan, dengan sound yang lebih unik,
lebih melodius, sound gitar lebih cenderung menjangkau distorsi
dan feedback. Vokal biasanya dinyanyikan dengan gerutuan (death grunt) .
Teknik menyanyi seperti ini juga sering disebut "Cookie Monster vocals"
,. Beberapa pelopor genre ini adalah band Amerika seperti alice in
chains dan blood circus. Akhir 1990-an music Grunge mulai berkembang,
dengan kelompok-kelompok seperti Nirvana dan Pearl Jam. Di tahun
1990 -an, Grunge berkembang terus, terutama Grunge berkembang
menjadi Nu Metal , Hip Metal dan lain sebagainya.
2. Genre musik Grunge di Medan dimulai dari tahun 90-an sebagai tahun
bergeraknya perkembangan acara festival musik. Hal ini ditandai dengan
mulai banyaknya grup – grup band yang mulai mencoba membawakan
aliran musik seperti Grunge.
3. Perkembangan musik Grunge di kota Medan dan sekitarnya pada tahun
2004 – 2012 sudah mulai mengalami kemajuan. Hal ini dapat dilihat

44

49

50

dalam setiap tahunnya. Nuansa musik Grunge mulai digemari dan
dinikmati kalangan remaja dan penggemar musik Grunge.
4. Lagu yang dibawakan oleh band Depresi Demon dalam Pertunjukan yaitu
dari album
Album SPEAK THE TRUTH dan NOTHING EP , beberapa lagu didalam
album tersebut diantaranya : Dirt, Tv Jenuh

dan Nothing. Selain itu

Depresi Demon membawakan lagu dari grup-grup Grunge lainya seperti :
Nirvana, Alice in Chains, Pearl Jam dan Bust.
5. Proses latihan Band Depresi Demon yaitu mulai dari latihan Latihan
kopong (Hollow Exercise) dan latihan di studio.
6. Pada tahun 2006 - 2012 banyak prestasi atau pencapaian yang diraih oleh
Depresi Demon band. Seperti single Dirt masuk dalam hi-alert (lagu yang
paling banyak di putar selama 1 bulan) tahun 2011, Performancesi di
stasiun TVRI medan untuk siaran wilayah sumatera utara tahun 2011,
Opening Naviculla (Band asal bali) 2012 , Dan sebagainya yang mungkin
tidak bisa disebutkan satu persatu.
7. Kendala atau masalah yang sering dialami Depresi Demon diantaranya
yaitu dari para personilnya sendiri yang mana kadang dalam bermain
kurang serius atau bermainya musiknya jelek bahkan diantara personil
tersebut jatuh sakit dan masing-masing personil juga memiliki kesibukan
lain di luar band Depresi Demon.

51

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka penulis mengajukan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Lebih baik lagi jika kelompok band kawula muda masa kini yang berprestasi
seperti Depresi Demon band mendapat perhatian dari pemerintah daerah
khususnya Sumatera Utara untuk mendapat pembinaan yang lebih serius
dalam upaya memberdayakan potensi kesenian di kalangan muda berprestasi
dalam bidang seni.
2. Bagi masyarakat penikmat / pencinta dan pendukung musik Grunge secara
khusus kalangan kawula muda, agar lebih merespon dan mencintai lagu – lagu
atau karya produksi anak bangsa sebagai produk budaya bangsanya sendiri.
3. Bagi mahasiswa seni musik secara khusus yang terlibat dalam dunia
pertunjukan musik di masyarakat luas, hendaklah mengembangkan dunia
musik berdasarkan atas penggalian musik lokal (budaya musik tradisi) sebagai
sumber inspirasi terobosan bentuk musik baru di dunia industri musik.
4. Bagi generasi muda yang menggeluti dunia musik secara umum hendaklah
melakukan latihan dan belajar lebih giat lagi agar dapat menciptakan karya –
karya yang lebih unik dan berkualitas.
5. Lebih banyak lagi mengadakan acara-acara festival musik yang berbau
Grunge.

DAFTAR PUSTAKA

Dharma, S. Satya 2001 Satu Dasawarsa Konser Musik Siblonk (Catatan Pendek
Perjalanan Musik Rock di Medan). Medan: Siblonk Enterprise.
Echols, M Jhon 2004 Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia, 2005.
Hariwijaya, 2006. Teknik Menulis Skripsi dan Tesis, Yongyakarta. Penerbit Zenith
Publisher.
Haryanto, M. Bermain Gitar. Jogjakarta: Absolut, 2003.
Koentjaraningrat, 1976. Metode – Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta ;
Gramedia.
Maryeni.2006 Metode Penelitian Kebudayaan. Bumi Aksara. Jakarta.
Mcneil Rhoderick. Sejarah Musik. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002.
Poerdarminta,W.J.S 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : PN Balai
Pustaka.
Romdhoni, Irfan Muhammad. 2008 Musisi dan Religiositas. Skripsi Sarjana
Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
Purba, Mauli dan Ben M. Pasaribu 2006 Musik Populer. Jakarta: Pendidikan
Seni Nusantara (PSN).
Sugiyono.2009.Metode Penelitian Pendidian. Alfabeta. Bandung.
Suyanto dan Sutinah. Metode Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Arrauz Media.
2006.
Waluyo, Adrian. Kamus Praktis Bahasa Indonesia, Surabaya : Dara Publika.
2010
Http://Fakta – fakta Tentang Musi Grunge « NIKO RUSMEDI.htm.
Http://t5-Grunge-subgenres-pembagian-jenis-musik-Grunge.htm.
Http://id. Wikipedia.org/wiki/Genre_musik/2011
Http://musicforlife.co.id/profile/local-support/depresidemon