PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL STAD MEDIA POWER POINT DAN PETA KONSEP DI SMA NEGERI 7 MEDAN PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG

DIBELAJARKAN DENGAN MODEL STAD MEDIA

POWER POINT DAN PETA KONSEP DI SMA

NEGERI 7 MEDAN PADA POKOK

BAHASAN HIDROKARBON

Oleh : Kartika Sari NIM 409431017

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(2)

: Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Dibelajarkan

I)engan

Model

STAD

Media

Power

Point Dan

Peta

Konsep

Di

SMA Negeri 7 Medan Pada Pokok Bahasan

Ifidrokarbon

frLrclswa

: Kartika Sari

z 459431017

di

: Pendidikan Kimia : Kimia

Mengetahui:

ITiTIMED Jurusan Kimia

Ketua,

Menyetujqi:

Dosen Pembimbi$g Skripsi

{n,A

"r[[^.-*anjuntatoM.Pd

NrP. 1 9s 1 r 224197 603fiA2

llodrn,

M.Sc., Ph.I)

m5198601

1001

Drs. Ja

IIIP. lJ

Purba, M.Si

199103

I

002


(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan rahmatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Model STAD Media Power Point Dan Peta Konsep Di SMA Negeri 7 Medan Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada : Bapak Drs. A.Simanjuntak, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Drs. Wesly Hutabarat, M.Sc, Drs. Bajoka Nainggolan, MS, dan Dra. Nurmalis, M.Si, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak dan Ibu Guru Kimia yang telah banyak membantu selama penelitian ini. Teristimewa saya sampaikan terimakasih kepada Ayah, Ibu, dan adik-adik tercinta (Maya Oktania, Agustina, Delitia, Wardahnia, Khairil amar, dan Aulia Amriana) serta sanak keluarga yang sudah berdoa dan memberi dorongan dan dana kepada saya dalam menyelesaikan studi di Unimed. Dan juga kepada segenap keluarga besar mahasiswa jurusan kimia.

Penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para sahabat yang selalu mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini khususnya Rudini tampubolon, Anggraini Rosa Nst dan Erika Apriani yang selalu ada buat penulis selama masa studi di jurusan Kimia Unimed. Terima kasih juga


(4)

kepada sahabat Hermansyah Sihombing, Fadli Ramadan, Roby Suhaimi, Agus Hendri Y. Telaumbanua, Nurhidayati, Suaidah Dalimunte dan seluruh sahabat Pendidikan Kimia A 2009 yang telah banyak membantu serta menjadi keluarga selama menuntut ilmu di Universitas Negeri Medan.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2013 Penulis,


(5)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG

DIBELAJARKAN DENGAN MODEL STAD MEDIA POWER

POINT DAN PETA KONSEP DI SMA NEGERI 7 MEDAN

PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON

Kartika Sari (NIM 409431017)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan hasil belajar kimia siswa di SMA Negeri 7 Medan yang dibelajarkan dengan model STAD media power point dengan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model STAD media peta konsep. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan yang terdiri dari 9 kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random) dengan mengambil 2 kelas dari 9 kelas yaitu kelas pertama (X4) sebagai kelas eksperimen I dan kelas kedua (X5) sebagai kelas eksperimen II. Sampel penelitian kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II masing-masing berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 16 soal. Kelas eksperimen I diberikan perlakuan dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD media powerpoint dan kelas eksperimen II diberikan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD media peta konsep. Dari hasil penelitian, untuk kelas eksperimen I diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 26,23 ± 6,886 dan nilai rata-rata postest adalah 86,70 ± 6,884 sedangkan nilai rata-rata untuk kelas eksperimen II adalah 24,03 ± 6,936 dan nilai rata-rata postest adalah 81,50 ± 6,881. Nilai rata-rata gain kelas eksperimen I diperoleh 82,26% dan nilai rata-rata gain untuk kelas eksperimen II adalah 74,73%. Uji normalitas pretest kelas eksperimen I diperoleh x2 hitung = 10,1 dan χ 2 tabel = 11,07. Uji normalitas pretest

kelas eksperimen II diperoleh dan χ 2 hitung = 10,5 dan χ 2 tabel = 11,07. Sehingga χ 2

hitung < χ 2 tabel maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas,

diperoleh Fhitung = 1,014 dan Ftabel = 1,85. sehingga Fhitung < Ftabel, maka kedua sampel homogen. Hasil uji t diperoleh thitung= 2,927 dan ttabel = 1,9895, sehingga thitung > ttabel yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model STAD media powerpoint dengan siswa yang dibelajarkan denga model STAD media peta konsep.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Rumusan Masalah 3

1.4. Batasan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 4

1.7. Defenisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Kerangka Teoritis 6

2.1.1.Pengertian Belajar Dan Hasil Belajar 6

2.1.2.Pembelajaran Tipe STAD 7

2.1.3. Media 9

2.1.4.Media Powerpoint 10

2.1.5.Media Peta Konsep 12

2.1.6.Materi Ajar 15

2.2 Kerangka Konseptual 24

2.3. Hipotesis Penelitian 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian 26

3.2.Populasi dan Sampel Penelitian 26

3.3.Variabel Penelitian 26

3.4.Instrumen Penelitian 27

3.5.Rancangan Penelitian 29

3.6.Prosedur Penelitian 30


(7)

vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Penelitian 36

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 36

4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 37

4.2.Analisis Data Hasil Penelitian 38

4.2.1. Uji Normalitas 38

4.2.2. Uji Homogenitas 39

4.2.3. Uji Hipotesis 39

4.2.4. Persen Peningkatan Hasil Belajar 40

4.3.Pembahasan 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan 44

5.2.Saran 44


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Diagram Alir Desain Penelitian 31


(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 47

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 50

Lampiran 3. Kisi-kisi Instrument Test 70

Lampiran 4. Instrument Test 72

Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen Test 77

Lampiran 6. Penyelesaian Instrumen 78

Lampiran 7. LKS 86

Lampiran 8. Kunci Jawaban LKS 89

Lampiran 9. Kisi-kisi Instrument Test Valid 92

Lampiran 10. Instrument Test Valid 94

Lampiran 11. Kunci Jawaban Instrument Test Valid 97

Lampiran 12. Media Powerpoint 98

Lampiran 13. Media Peta Konsep 107

Lampiran 14. Data Validasi Soal 112

Lampiran 15. Perhitungan Validasi 113

Lampiran 16. Perhitungan Reliabilitas Soal 115

Lampiran 17. Perhitungan Daya Beda 116

Lampiran 18. Perhitungan Tingkat Kesukaran 118

Lampiran 19. Penentuan Sampel 120

Lampiran 20. Tabulasi Nilai 121

Lampiran 21. Standar Deviasi 123

Lampiran 22. Uji Normalitas 125

Lampiran 23. Uji Homogenitas 127

Lampiran 24. Uji Gain 128

Lampiran 25. Uji Hipotesis 131

Lampiran 26. Tabel Nilai-nilai r-Product Moment 133 Lampiran 27. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 134 Lampiran 28. Tabel Nilai-nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) 135 Lampiran 29. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 136


(10)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, sedangkan kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas pendidikannya. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa. Kemajuan bangsa Indonesia dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik, dengan adanya berbagai upaya peningkatan mutu pendidikan diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia.

Pendidikan kimia pada masa sekarang mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan, karena kimia merupakan ilmu dasar untuk tumbuh kembangnya teknologi. Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa, sehingga siswa kurang tertarik untuk mempelajarinya. Kesulitan tersebut terkait dengan karakter ilmu kimia itu sendiri dan pengajaran yang dilakukan oleh guru yang dianggap kurang menarik bagi siswa. Selain itu siswa cenderung menganggap belajar itu sebagai suatu beban, bukan suatu kegemaran.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada salah satu guru kimia di SMA Negeri 7 Medan pada saat observasi, maka dapat saya simpulkan beberapa kelemahan dalam pembelajaran kimia, yaitu: (1) Pembelajaran masih didominasi oleh guru, dimana guru menjadi satu-satunya sumber pengetahuan bagi siswa. (2) Guru masih sering menerapkan metode ceramah yang sifatnya monoton tanpa menggunakan model pembelajaran sehingga siswa cepat bosan dan tidak tertarik dengan pembelajaran yang sedang berlangsung. (3) Siswa hanya menunggu dan menerima pelajaran yang diberikan tanpa ada umpan balik yang mendalam akan materi yang diberikan sehingga siswa menjadi pasif. (4) Para guru masih jarang sekali menggunakan media pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran.


(11)

2

(5) Para guru kurang kreatif dalam menciptakan Media pembelajaran yang sesuai dengan materinya bahkan tidak memanfaatkan media baca maupun media elekronik yang tersedia disekolah.

Guru berperan penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya dengan menciptakan suasana belajar yang melibatkan siswa menjadi aktif untuk belajar, sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Guru dituntut lebih kreatif, dan inovatif sehingga siswa lebih tertarik dan berminat untuk belajar kimia. Oleh karena itu, salah satunya dengan menggunakan media powerpoint dan media peta konsep serta model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams-Achievement Divisions).

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sialagan, M (2009) yang berjudul penggunaan media berbasis komputer dengan Microsoft powerpoint pada materi struktur atom disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebesar 85%, sedangkan dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Yanti Hasiholan tahun 2007 telah melakukan penelitian dengan menggunakan media peta konsep dalam mengajar hidrokarbon dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 80,31%. Sementara itu, Desma Paima Sianturi dalam penelitiannya “Pengaruh Penggunaan macromedia Flash, Program Powerpoint, dan Peta Konsep terhadap hasil belajar kimia pada pokok bahasan hidrokarbon” diperoleh adanya peningkatan hasil belajar dengan media flash sebesar 63%, program powerpoint sebesar 65%, dan peta konsep sebesar 50% (desma, 2010). Penelitian lain yang dilakukan oleh Rosmalinda tentang Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kecerdasan emosional dengan menggunakan media powerpoint terhadap hasil belajar siswa diperoleh peningkatan belajar sebesar 87% (Rosmalinda, 2010)

Kimia merupakan salah satu mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA). Mata pelajaran kimia merupakan pelajaran yang mengandung banyak konsep-konsep, dari konsep yang sederhana hingga konsep yang kompleks dan abstrak, sehingga diperlukan pemahaman yang benar terhadap mata pelajaran kimia. Salah satu mata pelajaran yang bersifat abstrak adalah hidrokarbon. Materi Hidrokarbon


(12)

adalah materi yang cukup penting dalam mempelajari pelajaran kimia. Dalam materi Hidrokarbon khususnya materi ajar Alkana, Alkena dan Alkuna akan membutuhkan daya imajinasi dalam menentukan isomernya sehingga apabila diajarkan dengan metode ceramah saja tanpa menggunakan model dan media maka siswa akan kesulitan dalam memahami pelajaran, akibatnya hal yang lebih merugikan lagi adalah hasil ketuntasan siswa yang tidak tercapai, karena siswa dikatakan mencapai nilai ketuntasan jika skornya lebih besar atau sama dengan 75.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Model STAD Media Power Point Dan Peta Konsep Di SMA Negeri 7 Medan Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka identifikasi masalah penelitian ini adalah :

1. Pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga siswa menjadi pasif

2. Guru hanya menggunakan model pembelajaran ceramah sehingga mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar

3. Pemilihan media oleh guru dalam penyampaian materi pelajaran kurang menarik.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar kimia siswa pada materi Hidrokarbon di SMA Negeri 7 Medan yang dibelajarkan dengan model STAD media powerpoint dengan siswa yang dibelajarkan dengan model STAD media peta konsep?


(13)

4

1.4. Batasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan terfokus maka penulis membatasi masalah-masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media powerpoint dan media peta konsep

2. Materi pokok yang diajarkan pada penelitian ini adalah hidrokarbon

3. Model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

4. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan tahun ajaran 2012/2013.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui Perbedaan hasil belajar kimia siswa di SMA Negeri 7 Medan yang dibelajarkan dengan model STAD media power point dengan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model STAD media peta konsep.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : 1. Sebagai bahan masukan bagi guru atau calon guru untuk memilih media

pembelajaran yang tepat agar lebih menarik minat siswa untuk belajar.

2. Siswa lebih termotivasi untuk terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

3. Memberikan solusi terhadap kendala pelaksanaan pembelajaran kimia. 4. Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi penelitian selanjutnya.


(14)

1.7. Defenisi Operasional

Untuk menghindari salah penafsiran istilah yang digunakan maka perlu didefenisikan secara operasional beberapa istilah berikut:

1. Media pembelajaran adalah suatu alat/ sarana fisik yang dapat dipergunakan untuk menyampaikan informasi pelajaran kepada siswa sehingga dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran.

2. Powerpoint merupakan software dalam komputer yang digunakan untuk

menambahkan multimedia dalam presentasi/pembelajaran, seperti clip art,

foto, animasi tulisan, warna, sound, dan movie.

3. Peta konsep merupakan batu-batu pembangun berfikir yang menyediakan skema-skema untuk merumuskan prinsip-prinsip dalam suatu topik pelajaran.

4. Pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran dalam kelompok kecil yang terdiri dari beberapa tahapan,yang menuntut kerja sama dan tanggung jawab seluruh anggota kelompok untuk mencapai keberhasilan bersama.


(15)

44 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran STAD media powerpoint dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran STAD media peta konsep. Rataan nilai hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran STAD media powerpoint adalah sebesar 86,70 dan rataan nilai hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran STAD media peta konsep adalah sebesar 81,50.

5.2. SARAN

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

1. Bagi guru dan calon guru, penerapan media poerpoint akan mempermudah pencapaian tujuan instruktusional dan dapat menghasilkan hasil belajar siswa yang lebih baik, khususnya mata pelajaran kimia.

2. Bagi guru yang ingin menerapkan media peta konsep hendaknya mampu menguasai kelas, menarik minat dan perhatian siswa pada saat proses belajar mengajar.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi

VI, Rineka Cipta, Jakarta.

Arsyad, A., (2002), Media Pembelajaran, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta Dahar, W.R., (1989), Teori-teori Belajar,Erlangga,Bandung

Daryanto, 2010, Belajar dan Mengajar, Yrama Widya, Bandung.

Dimyati dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta Fessenden, R., (1994), Kimia Organik. Terjemahan A.H Pudjaatmaka, Jakarta:

Erlangga

Haryanto. 2012. Pengertian Media Pembelajaran.

(http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/ )

Sitorus marham. (2010). Kimia Organik Umum. Medan: Graha Ilmu

Rajagukguk, Salome. 2007. Efektifitas Pembelajaran Kimia Dengan Menggunakan Peta Konsep. USI : Pematang Siantar.

Rosmalinda. 2006. Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kecerdasan

emosional dengan menggunakan media Animasi dan Peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan Hidrokarbon. Skripsi,FMIPA,

Unimed, Medan

Sadiman, A,S., (2008), Media Pendidikan,Pengertian,Pengembangan,dan

Pemanfaatannya, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta

Sutjipto,Bambang(2011).Media Pembelajaran Manual dan Digital.Ghalia Indonesia:Jakarta

Sanjaya, W.,(2008), Strategi Pembelajaraan Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Kencana, Jakarta

Sialagan, M , (2009), penggunaan media berbasis komputer dengan Microsoft


(17)

46

Sianturi, Desma Paima. 2010. Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash,

Microsoft Powerpoint Dan Peta Konsep Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Terhaap Hasil Belajar siswa SMA. FMIPA UNIMED :

Medan

Silitongan, P. M, 2010, Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Unimed, Medan.

Sudjana, N.,(2005), Metode Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung

Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudy, 2007, Mudah dan Aktif Belajar Kimia, Setia Purnama, Bandung.

Tim Dosen Kimia. 2010 Kimia Umum II. Medan: FMIPA-UNIMED

Warsita, Bambang, 2008, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Wijaya, Nuriman. 2008. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


(1)

3

adalah materi yang cukup penting dalam mempelajari pelajaran kimia. Dalam materi Hidrokarbon khususnya materi ajar Alkana, Alkena dan Alkuna akan membutuhkan daya imajinasi dalam menentukan isomernya sehingga apabila diajarkan dengan metode ceramah saja tanpa menggunakan model dan media maka siswa akan kesulitan dalam memahami pelajaran, akibatnya hal yang lebih merugikan lagi adalah hasil ketuntasan siswa yang tidak tercapai, karena siswa dikatakan mencapai nilai ketuntasan jika skornya lebih besar atau sama dengan 75.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Model STAD Media Power Point Dan Peta Konsep Di

SMA Negeri 7 Medan Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka identifikasi masalah penelitian ini adalah :

1. Pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga siswa menjadi pasif

2. Guru hanya menggunakan model pembelajaran ceramah sehingga mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar

3. Pemilihan media oleh guru dalam penyampaian materi pelajaran kurang menarik.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar kimia siswa pada materi Hidrokarbon di SMA Negeri 7 Medan yang dibelajarkan dengan model STAD media powerpoint dengan siswa yang dibelajarkan dengan model STAD media peta konsep?


(2)

1.4. Batasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan terfokus maka penulis membatasi masalah-masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media powerpoint dan media peta konsep

2. Materi pokok yang diajarkan pada penelitian ini adalah hidrokarbon

3. Model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

4. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan tahun ajaran 2012/2013.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui Perbedaan hasil belajar kimia siswa di SMA Negeri 7 Medan yang dibelajarkan dengan model STAD media power point dengan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model STAD media peta konsep.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : 1. Sebagai bahan masukan bagi guru atau calon guru untuk memilih media

pembelajaran yang tepat agar lebih menarik minat siswa untuk belajar.

2. Siswa lebih termotivasi untuk terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

3. Memberikan solusi terhadap kendala pelaksanaan pembelajaran kimia. 4. Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi penelitian selanjutnya.


(3)

5

1.7. Defenisi Operasional

Untuk menghindari salah penafsiran istilah yang digunakan maka perlu didefenisikan secara operasional beberapa istilah berikut:

1. Media pembelajaran adalah suatu alat/ sarana fisik yang dapat dipergunakan untuk menyampaikan informasi pelajaran kepada siswa sehingga dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran.

2. Powerpoint merupakan software dalam komputer yang digunakan untuk menambahkan multimedia dalam presentasi/pembelajaran, seperti clip art, foto, animasi tulisan, warna, sound, dan movie.

3. Peta konsep merupakan batu-batu pembangun berfikir yang menyediakan skema-skema untuk merumuskan prinsip-prinsip dalam suatu topik pelajaran.

4. Pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran dalam kelompok kecil yang terdiri dari beberapa tahapan,yang menuntut kerja sama dan tanggung jawab seluruh anggota kelompok untuk mencapai keberhasilan bersama.


(4)

44

Berdasarkan hasil pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran STAD media powerpoint dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran STAD media peta konsep. Rataan nilai hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran STAD media powerpoint adalah sebesar 86,70 dan rataan nilai hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran STAD media peta konsep adalah sebesar 81,50.

5.2. SARAN

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

1. Bagi guru dan calon guru, penerapan media poerpoint akan mempermudah pencapaian tujuan instruktusional dan dapat menghasilkan hasil belajar siswa yang lebih baik, khususnya mata pelajaran kimia.

2. Bagi guru yang ingin menerapkan media peta konsep hendaknya mampu menguasai kelas, menarik minat dan perhatian siswa pada saat proses belajar mengajar.


(5)

45

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI, Rineka Cipta, Jakarta.

Arsyad, A., (2002), Media Pembelajaran, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta

Dahar, W.R., (1989), Teori-teori Belajar,Erlangga,Bandung

Daryanto, 2010, Belajar dan Mengajar, Yrama Widya, Bandung.

Dimyati dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta

Fessenden, R., (1994), Kimia Organik. Terjemahan A.H Pudjaatmaka, Jakarta: Erlangga

Haryanto. 2012. Pengertian Media Pembelajaran.

(http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/ ) Sitorus marham. (2010). Kimia Organik Umum. Medan: Graha Ilmu

Rajagukguk, Salome. 2007. Efektifitas Pembelajaran Kimia Dengan Menggunakan Peta Konsep. USI : Pematang Siantar.

Rosmalinda. 2006. Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kecerdasan emosional dengan menggunakan media Animasi dan Peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan Hidrokarbon. Skripsi,FMIPA, Unimed, Medan

Sadiman, A,S., (2008), Media Pendidikan,Pengertian,Pengembangan,dan Pemanfaatannya, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta

Sutjipto,Bambang(2011).Media Pembelajaran Manual dan Digital.Ghalia Indonesia:Jakarta

Sanjaya, W.,(2008), Strategi Pembelajaraan Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta

Sialagan, M , (2009), penggunaan media berbasis komputer dengan Microsoft powerpoint pada materi struktur atom ,Skripsi,FMIPA, Unimed, Medan


(6)

Sianturi, Desma Paima. 2010. Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash, Microsoft Powerpoint Dan Peta Konsep Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Terhaap Hasil Belajar siswa SMA. FMIPA UNIMED : Medan

Silitongan, P. M, 2010, Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Unimed, Medan.

Sudjana, N.,(2005), Metode Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung

Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudy, 2007, Mudah dan Aktif Belajar Kimia, Setia Purnama, Bandung.

Tim Dosen Kimia. 2010 Kimia Umum II. Medan: FMIPA-UNIMED

Warsita, Bambang, 2008, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Wijaya, Nuriman. 2008. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division. UNPAR : Palangkaraya.


Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI SMA NEGERI 12 MEDAN.

0 6 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

3 15 20

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP DAN ANIMASI FLASH DI SMA NEGERI 1 TELUK MENGKUDUTAHUN 2016.

0 14 114

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA TTS DAN MEDIA PETA KONSEP PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 5 22

ANALISIS HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN MELALUI MODEL PMEBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DAN STAD DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA POKOK BAHASAN KOLOID.

0 2 18

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CPBL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI HIDROKARBON.

1 3 24

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 3 19

PERBANDINGAN PENGGUNAAN POWER POINT DAN MEDIA PETA KONSEP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

3 14 83

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

1 3 16