PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA TTS DAN MEDIA PETA KONSEP PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

Judul Skripsi

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Melalui Model
Pembelajaran Problem Based Learning Dengan
Media TTS Dan Media Peta Konsep Pada Pokok
Bahasan Ikatan Kimia.

Nama Mahasiswa

Fitri Apriana Siregar

NIM

41011310012

Program Studi

Pendidikan Kimia

Jurusan


Kimia

Menyetujui:
Dosen Pembimbing Skripsi,

. 19651107 199103 1 002

Mengetahui:

Jurusan Kimia

Agus Kembaren,S.Si, M.Si
NIP. 19680814199403 1 004

Tanggal Lulus: 14 Januari 2015

iv

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul”.“Perbedaan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem
Based Learning Dengan Media TTS Dengan Media Peta Konsep”.Adapun
penyusunan skripisi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak
Drs. Jasmidi,M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, semangat dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penulisan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada BapakDr. Mahmud.M.Sc, Ibuk Dra. Gulmah
Sugiharti, M.Pd dan Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari seminar proposal penelitian sampai dengan
selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Dra.
Anna

Juniar,M.Si

selaku


dosen

pembimbing

akademik

dan

Bapak

Prof.Drs.Motlan, M.Sc, Ph.d selaku Dekan FMIPA UNIMED.
Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada seluruh bapak dan Ibu
Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah
membantu penulis. Ucapan terima kasih kepada kepalasekolah, wakil kepala
sekolah, guru kimia dan siswa/i Madrasah Aliyah Negeri Pandan yang telah
banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih dan hormat yang setulusnya
kepada lelaki istimewa yang selalu ada di hati penulis, telah mengajarkan cinta,
keikhlasan, kemandirian serta ketegaran dalam menghadapi kehidupan yaitu

Ayahanda H.Artamat Siregar,S.Ag Dan juga wanita istimewa Ibunda tersayang.
yang tiada hentinya memberikan semangat dan cintanya, selalu mendo’akan
penulis di setiap sujud shalatnya, Ibunda Siti Aminah Harahap yang sangat saya

v

cintai dan sayangi terimakasih atas segala doa, dukungan dan harapan yang
mengalir tanpa henti untuk menjalani pendidikan yang setinggi-tingginya; Ucapan
terima kasih kepada saudara-saudaraku tersayang Safi’I Siregar, Amalan Azhari
Siregar, Nur Moun Siregar, Rahmi Siregar, dan Rosmarito Harahap yang selalu
setia memberikan nasihat, doa, semangat, ketegaran menjalani cobaan, dan canda
tawa yang selalu hadir ditengah-tengah keluarga. Penulis juga mengucapkan
terima kasih pada rekan mahasiswa kelas Dik A 2010 khususnya buat Rindong,
Desot, Timeh, Kicang, Tukimin, Bunza, Ciput, Bancin, Balqis, Juni, Fizhah,
Nita,Ani, yang telah menjalin persaudaraan dalam suka dan duka selama 4 tahun
menjalani kuliah. Penulis juga ucapkan terima kasih pada para sahabat Fatma
Yurni dan Suci Angraini, NurMawaddah, Rahmi Pulungan, Nenty, dan Devi
untuk kebersamaan dan keceriaannya, dan tak lupa kepada teman-teman PPLT
Unimed 2013 SMA Negeri 1 Babalan.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik

yang

bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,Jnuari 2015
Penulis,

Fitri Apriana Siregar
NIM. 4101131012

iii

PE R B E D A A N H A S I L B E L A J A R S I S W A M E L A L UI M O D E L
PEMBELAJARANPROBLEM BASED LEARNINGDENGAN
ME DI A T T S DANME DI A PE T A KO NS EP
PA DA PO KO K B AH AS AN I KAT AN KI MI A


Fitri Apriana Siregar (4101131012)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan
peningkatan hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran problem
based learning denganmedia teka-teki silang dan media peta konsep pada materi
Ikatan Ki.Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas X IPA1 dan X IPA 2 di Madrasah Aliyah Negeri Pandan Pengambilan
sampel digunakan dengan cara teknik sampling random dengan mengambil 2
kelas. Sampel penelitian kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 masingmasing berjumlah 40siswa.. Kelas eksperimen 1 diberikan perlakuan dengan
model pembelajaran problem based learning dengan media teka-teki silang dan
kelas eksperimen 2 diberi perlakuan dengan model pembelajaran problem based
learning dengan media peta konsep. Hasil pengolahan data pada siswa kelas
eksperiment 1 memiliki nilai rata-rata pretest 36,5±6,62 dan posttest 87,12±6,18
dengan rata-rata gain sebesar 0,78. Sedangkan pada kelas eksperiment II memiliki
rata-rata nilai pretest 36,62 ±8,41 dan posttest 87,75±6,19 dengan rata-rata gain
sebesar 0,84. Hasil uji statistik menggunakan uji t dua pihak menggunakan data
gain diperoleh bahwa nilai thitung sebesar 3,33 sedangkan nilai ttabel sebesar2,021
pada taraf signifikan α =0,05, dengan kriteria pengujian harga -t1/2α < t >
t1/2α maka Ho ditolak dan Ha diterima.Karena thit> ttabelsehingga -2,021< 3,33

> 2,021. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada perbandingan hasil belajar siswa
yang diberikan pengajaran melalui model pembelajaran Problem Based Learning
dengan media teka-teki silang dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang
diberikan pengajaran melalui model pembelajaran Problem Based Learning
dengan media peta konsep pada materi Ikatan Kimia.

vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i

ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Ruang Lingkup
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional

1
1
4

4
4
5
5
6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Hakikat Belajar
2.1.2. Hasil Belajar Kimia
2.2. Model pembelajaran
2.2.1. Model Pembelajaran Berbasis masalah
2.2.2. Langkah-Langkah Problem Based Learning
2.2.3. Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning
2.3 Media Pembelajaran
2.3.1. Media Teka-Teki Silang
2.3.2. Media Peta Konsep
2.4 Materi Pembelajaran
2.4.1 Ikatan Kimia
2.5 Kerangka Konseptual

2.6 Hipotesis Penelitian

7
7
7
9
11
12
13
14
16
17
18
19
19
29
29
33
31
31

31
31
31
31
31
31
31

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1. Lokasi Penelitian
3.1.2. Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian
3.3.1. Variabel Penelitian

vii

3.3.2. Instrumen Penelitian
3.4. Rancangan Penelitian
3.5. Prosedur Penelitian
3.6. Teknik Pengumpulan Data
3.7 Analisis Data

32
35
37
38
38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.1.1. Validitas Instrumen Tes
4.1.1.2. Realibilitas Instrumen Tes
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes
4.1.1.4 Daya Beda Instrumen Tes
4.1.2. Data Hasil Penelitian 45
4.2. Analisis Hasil Penelitian
4.2.1. Uji Normalitas
4.2.2. Uji Homogenitas
4.2.3. Pengujian Hipotesis
4.2.4. Persentasi Peningkatan Hasil Belajar
4.3. PembahasanHasil Penelitian

43
43
43
43
44
44
44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

54
54
55

DAFTAR PUSTAKA

56

46
46
46
47
49
49

x

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1. Kategori Tingkat Kesukaran Butir Tes

33

Table 4.1. Data Hasil Penelitian

44

Table 4.2. Uji Normalitas Pretest,Posttest, dan Gain

45

Table 4.3 .Uji Homogenitas Pretes, Posttes, dan Gain

46

Table 4.4 Uji Hipotesis Data Post-test

47

Table 4.5. Persen Peningkatan Hasil Belajar

47

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Hubungan Antara Kompetensi,Proses Belajar Mengajar dan Hasil
Belajar

8

Gambar 3.1Model Pretest-Posttest Control Group Design

34

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian

36

Gambar 4.1 Grafik Data Hasil Belajar Siswa

44

Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa

48

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Silabus

57

Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen I & II

72

Lampiran 3A.Tugaas Individu

90

Lampiran 3B. Jawaban Tugas Individu

92

Lampiran 4A. Kisi-kisi sebelum Validasi

95

Lampiran 4B. Kisi-kisi sesudah Validasi

103

Lampiran 5A. Soal sebelum Divalidasi

109

Lampiran 5B. Soal sesudah divalidasi

119

Lampiran 5C. Soal pretest

124

Lampiran 6A. Kunci jawaban sebelum valid

128

Lampiran 6B. Kunci jawaban sesudah valid

129

Lampiran 6C. Kunci jawaban pretest

130

Lampiran 7. LKS

131

Lampiran 8. Kunci jawaban LKS

137

Lampiran 9. Media TTS

140

Lampiran 10. Jawaban TTS

144

Lampiran 11. Media peta konsep

146

Lampiran 12. Lembar jawaban

147

Lampiran 13. Tabel validitas

148

Lampiran 14. Perhitungan validitas

150

Lampiran 15. Tabel Reliabelitas

151

Lampiran 16. Perhitungan Reliabelitas

153

Lampiran 17. Tabel Tingkat Kesukaran

154

Lampiran 18. Perhitungan tingkat kesukaran

156

Lampiran 19. Tabel Daya Beda

157

Lampiran 20. Perhitungan Daya Beda

159

Lampiran 21. Rekap Analisisi Instrument
Lampiran 22. Rata-rata dan Standard Deviasi

160
161

xii

Lampiran 23. Uji Normaliras

167

Lampiran 24. Uji Homogenitas

173

Lampiran 25. Uji Hipotesis

176

Lampiran 26. Uji Gain

178

Lampiran 27. Jadwal Penelitian

184

Lampiran 28. Dokumentasi

185

Lampiran 29-32. Uji Tabel

187

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu penentu kualitas suatu bangsa adalah pendidikan. Selain karena
pendidikan dipandang sebagai sarana untuk melahirkan insan-insan yang cerdas
dan kreatif, juga karena pendidikan berperan penting dalam perkembangan
peradaban manusia didalamnya. Bangsa yang mempunyai peradaban maju adalah
bangsa dengan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu,
mengingat pentingnnya peranan pendidikan dalam kemajuan bangsa, pemerintah
berupaya melakukan perbaikan dan pembaharuan secara bertahap dan terus
menerus (Nirmalasari, 2013).
Pembelajaran di dalam kelas merupakan bagian yang sangat penting dari
proses pendidikan. Jika pelaksanaan pembelajaran di kelas bermutu akan
menghasilkan output yang berkualitas. Guru memiliki peran yang sangat besar
dalam mengorganisasikan kelas sebagai bagian dari proses pembelajaran dan
siswa sebagai subyek yang sedang belajar. Kemampuan guru dalam mengemas
suatu rancangan pembelajaran yang bermutu tentu diawali dari persiapan
mengajar yang matang (Tyasning, 2012).
Masalah utama pembelajaran yang masih banyak ditemui adalah tentang
rendahnya hasil belajar pesrta didik. Berdasarkan kajian data diketahui bahwa
hasil belajar siswa SMA/sederajat masih rendah dalam pencapaian nilai kriteria
ketuntasan minimal terutama untuk pembelajaran kimia.Mata pelajaran kimia
merupakan produk pengetahuan alam yang berupa fakta,teori,prinsip dan hukum
dari proses ilmiah, jadi dalam pelaksanaan pembelajaran kimia harus mencapai
tiga aspek utama yaitu produk,proses dan sikap ilmiah (Wasnowati,2014) Dalam
pembelajaran kimia siswa yang mengalami hambatan terlihat bersikap pasif,
apatis, dan masa bodoh, sedangkan siswa yang tidak mengalami kesulitan
terlihat aktif, bersemangat, kritis, dan berkonsentrasi dalam pembelajaran.Ini
merupakan kesenjangan yang belum teratasi secara

tuntas. Akibatnya, hasil

belajar siswa rendah dan ketika anak didik lulus dari sekolah mereka pintar
teoritis tetapi mereka miskin aplikasi. ( Sudarman, 2007)

1

2

Kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang merupakan
hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisir
tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses
ilmiah. Namun pada saat ini sains (kimia) merupakan salah satu mata pelajaran
yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa sekolah menengah. Maka perlu
adanya variasi dalam mengajar agar siswa dapat termotivasi dalam pembelajaran
didalam kelas (Setyowati, 2007).
Materi pelajaran kimia di SMA banyak berisi konsep-konsep yang cukup
sulit dipahami siswa, karena menyangkut reaksi- reaksi kimia dan hitung–
hitungan serta menyangkut konsep-konsep yang bersifat abstrak (Sunyono 2009).
sebenarnya sifat abstrak inilah yang menjadi penyebab kesulitan siswa. Ikatan
Kimia merupakan salah satu mata pelajaran kimia yang standar kompetensinya
menuntut siswa untuk memahami proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen,
ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika
senyawa yang terbentuk. Dari standar kompetensi tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa pokok bahasan Ikatan Kimia ini memiliki karakteristik
pemahaman konsep yang bersifat abstrak serta analisis. (Sutresna, 2004).
Berdasarkan observasi awal yang saya lakukan terhadap proses
pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri Pandan, diperoleh informasi
bahwaselama proses pembelajaran, guru telahmemberdayakan sarana dan
prasarana sekolah, namun siswa belum mampumencapai kompetensi individual
yang diperlukan untuk mengikuti pelajaranlanjutan. Beberapa siswa belum belajar
sampai pada tingkat pemahaman. Siswabaru mampu menghafal fakta, konsep
pada tingkat ingatan karena dalam sistempembelajaran, guru yang lebih banyak
mengambil bagian.
Dari permasalahan di atas diperlukan suatu model pembelajaran yang
dapat memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami materi pelajaran.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah di atas adalah
dengan menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dengan
aktifnya siswa dalam pembelajaran maka pembelajaran akan lebih bermakna

3

karena siswa secara langsung diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan tersebut.
Disini penulis menggunakan model pembelajaran yaitu model pembelajaran
Problem Based Learning dengan media peta konsep dan media teka-teki silang.
Ikatan kimia merupakan materi pokok yang dipelajari di kelas X
semester II. Materi Ikatan kimia adalah materi yang cukup penting dalam
mempelajari pelajaran kimia. Dalam materi Ikatan kimia banyak mengandung
konsep yang kompleks dan teori yang bersifat abstrak sehingga sukar di pahami
oleh siswa. Untuk itu diperlukan media dan model pembelajaran yang dapat
menciptakan suasana yang menyenangkan agar siswa dapat lebih memahami
pelajaran Ikatan kimia. Dengan menggunakan media crossword puzzle dan peta
konsep kedalam pembelajaran PBL pada materi pokok Ikatan kimia diharapkan
akan memberikan variasi terhadap penggunaan model pembelajaran yang dapat
menciptakan suasana yang menyenangkan dan tidak membosankan sehingga
pelajaran kimia tersebut mudah dipahami oleh siswa.
Media crossword puzzle adalah suatu permainan dimana kita mengisi ruangruang kosong berbentuk kotak putih dengan huruf yang membentuk suatu kata
yang merupakan jawaban atas suatu pertanyaan. Peta konsep adalah suatu teknik
mengorganisasi atau menyusun informasi yang menunjukkan keterkaitan antara
suatu konsep dengan konsep yang lainnya.
Menurut hasil penelitian Purwantoko (2010) bahwa rata-rata hasil belajar
kelas eksperimen (menggunakan media TTS) sebesar 80,84 dengan persentase
siswa yang mencapai ketuntasan belajar individual sebesar 97,36%. Sedangkan
rata-rata hasil belajar kelas kendali(tanpa mengunakan media TTS) sebesar 75,68
dengan persentase ketuntasan belajar individual sebesar 89,474%. Fathonah
(2013) menyatakan bahwa penggunaan media TTS lebih efektif untuk
meningkatkan

prestasi

siswa.

Rosmaladewi

(2012)

menyatakan

bahwa

penggunaan media crossword puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasanah (2013) menyatakan bahwa penggunaan media peta konsep dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Astutik (2013) menyatakan bahwa penggunaan
media peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses
pembelajaran.

4

Mengingat pentingnya penggunaan model dan media dalam pembelajaran,
maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil
Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning
denganMedia TTS dan Media Peta Konsep Pada Pokok Ikatan Kimia Kelas
XMadraah Aliyah Negeri Pandan”

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang peneliti paparkan diatasyang menjadi
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Pengajaran yang disampaikan guru dengan metode ceramah dan latihan dan
hanya berpusat pada guru sehingga siswa menjadi kurang aktif dalam proses
belajar mengajar yang membuat siswa menjadi vakum.
2. Kurangnya interaksi dan kerja sama antara sesama siswa dalam kegiatan
belajar sehingga siswa cenderung bersifat individualis.

1.3. Batasan Masalah
Untuk memfokuskan permasalahan, maka identifikasi masalah yang
diteliti dibatasi pada:
1. Model pembelajaran PBL ( Problem Based Learning ) dengan media TekaTeki Silang.
2. Model pembelajaran PBL (Problem Based Learning ) dengan media peta
konsep.
3. Hasil penelitian yang diukur adalah berupa data darihasil belajar pada Pokok
bahasan yang diajarkan pada penelitian ini adalah ikatan kimia.
4. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri Pandan.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar melalui model
Pembelajaran PBL (Problem Based Learning ) dengan Media Teka-Teki
Silang dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar melalui model

5

Pembelajaran PBL (Problem Based Learning ) dengan media Peta konsep
pada pokok bahasan ikatan kimia di kelas X Madrasah Aliyah Negeri
Pandan?”
2. Manakah dari kedua media yang memberikan peningkatan hasil belajar
lebih tinggi.
3. Manakah aspek kognitif yang terkenbangkan melalui kedua media
tersebut.
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar melalui model
Pembelajaran PBL (Problem Based Learning ) dengan Media Teka-Teki
Silang dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar melalui model
Pembelajaran PBL (Problem Based Learning ) dengan media Peta konsep
pada pokok bahasan ikatan kimia di kelas X Madrasah Aliyah Negeri
Pandan.
2. Mengetahui dari kedua media yang memberikan peningkatan hasil belajar
lebih tinggi.
3. Mengatahui aspek kognitif yang terkembangkan melalui kedua media
tersebut.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah :
1. Siswa akan terbantu dalam proses belajarnya karena adanya model dan
media yang dapat mendukung pembelajaran siswa sehingga siswa akan
lebih tertarik untuk mempelajari lebih dalam lagi.
2. Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru agar dapat memilih dan
mempersiapkan media pembelajaran yang menarik dengan pokok
bahasan ikatan kimia.
3. Bahan masukan bagi peneliti sebagai calon guru untuk lebih mengetahui
permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran kimia, khususnya pokok
bahasan ikatan kimia.
1.7. Definisi Operasional

6

1. Pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) merupakan salah
satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberi kondisi belajar aktif
kepada siswa. PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan
siswa untuk memcahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah
sehingga siswa daat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan
masalah tersebut sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan
suatu masalah (Ngalimun,2012).
2. Media crossword puzzle adalah suatu permainan dimana kita mengisi
ruang-ruang kosong berbentuk kotak putih dengan huruf yang membentuk
suatu kata yang merupakan jawaban atas suatu pertanyaan(Batubara,
2010).
3. Media peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan
bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain
pada kategori yang sama (Trianto,2011).
4. Hasil belajar adalah adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia mengalami pengalaman belajarnya. Hasil belajar pada dasarnya
merupakan interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhi proses hasil
belajar keseluruhan. Hasil interaksi tersebut menimbulkan adanya
pengelompokkan (Sudjana, 2009).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang diberikan pengajaran
melalui model pembelajaran Problem Based Learning dengan Media tekateki silang (Pos Test : 87,12±6,18 dan gain 78%) dan Peta konsep (Post Test :
87,75±6,19 dan gain 84%) pada materi Ikatan Kimia.
2. Persen peningkatan hasil belajar kimia siswa di Madrasah Aliyah Negeri
Pandan pada kelas eksperiment I sebesar78%, dan pada kelas eksperimen II
sebesar 84%,. Melalui penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning dengan Media teka-teki silang dan peta konsep dapat meningkatkan
hasil belajar siswa, sedangkan peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan
antara model pembelajaran Problem Based Learning dengan media teka-teki
silang maaupun model pembelajaran Problem Based Learning dengan media
Peta konsep dengan sebesar perbandingan peningkatan hasil belajar kimia
siswa adalah sebesar 6,0%.
3. Pada

penelitian ini Aspek kognitif yang terkembangkan pada kelas

eksperiment 1 adalah C2 dengan nilai sebesar 0,5%, sedangkan pada kelas
eksperiment 2 adlah aspek kognitif C2 dengan nilai sebesar 0,5%

55

5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan
hal-hal berikut :
1.

Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran
Problem Based Learning yang dikombinasikan dengan Media teka-teki
silang atau peta konsep untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2.

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk materi pelajaran kimia yang
berbeda sehingga dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan
mutu pendidikan khususnya dalam bidang studi kimia.

55

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI.
Jakarta: Rineka Cipta
Astuti, Heni.,(2013), Efektivitas Penggunaan Media TTS dan Kartu Soal didalam
Metode Diskusi pada Materi Koloid kelasXI Semester Genap SMA N
Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012., Vol.2.No.1,
Halaman 85-91.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Bondan., (2011), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan
Contoh Implementasi, Yogyakarta
Djamarah., S., B., (2006), Strategi Belajar Bengajar, Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah., S., B., (2011), Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi, Rineka Cipta,
Jakarta
Depdiknas. 2004. Pengembangan Model Pendidikan Kecakapan Hidup. Jakarta :
Puskur Balitbang Depdiknas.
Fathonah, Rani., (2013), Studi Komparasi Penggunaan Media Teka-Teki Silang
(TTS) dengan Kartu pada Pembelajaran Kimia Melalui Pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Prestasi Belajar
Siswa pada Materi Zat Adiktif dan Psikotropika Kelas VIII SMP N 2
Ngadirojo, Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012, Vol.2.No.3, Halaman
68-76.
John D. Latuheru. 1988. Media Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud.
Khasanah, Arifatun., (2013), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Number
Head Together (NHT) Dilengkapi Kartu Soal Untuk Meningkatkan
Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA MA Ali Maksum, Skripsi,
UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Muiz., A., (2011), http://Abdul Muiz. Blogspot.com/2011/12/Problem Based
Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah). html (diakses 14-Februari2014)
Mellyzar, Silaban. R, Muchtar Z. (2014). Efektivitas Model Pembelajaran Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa pada Pelajaran Kimia
Di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan UNIMED.

56

Muhson, A. (2009), Peningkatan Minat Belajar dan Pemahaman Mahasiswa
Melalui Penerapan Problem Based Learning, Jurnal Kependidikan 39:
171-182
Nana, Sutresna. 2006. Kimia SMA untuk Kelas XI. Jakarta : Grafindo Media
Pratama.
Ngalimun, (2012), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo,
Yogyakarta.
Nirmalasari, Dewi., (2013), Studi Komparasi Penggunaan Media Mind Map dan
Crossword Puzzle pada Metode Proyek Ditinjau dari Kreativitas Siswa
Terhadap Prestasi Belajar pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI
Semester Genap SMA N 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2012/2013,
Vol.2.No.4, Halaman 110-117.
Purwantanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta : Pustaka Belajar
(http://repository.upi.edu/operator/s_kim_044065_chapter2.pdf)
diakses pada februari 2012)
Purwantoko, R.A.dkk, (2010), Keefektifan Pembelajaran Dengan Menggunakan
Media Puzzle Terhadap Pemahaman IPA Pokok Bahasan Kalor pada
Siswa SMP, Halaman 123-127.
Rosmaladewi, (2012), Perbedaan Hasil Belajar Biologi Siswa yang Diajar
Menggunakan Media The Thing Puzzle dan Media Crossword Puzzle
pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Kelas VIII SMP Negeri 2
Lubuk Pakam T.A.2012/2013, Skripsi, Fmipa Unimed, Medan.
Rostianingrum, H.A. 2011. Pengembangan Prosedur Praktikum Kimia Pada
Topik Indikator Asam Basa Alami Yang Layak Diterapkan Di SMA. Skripsi.
Bandung : FMIPA UPI
Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Silitonga, P.M. 2011. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan :
FMIPA Universitas Negeri Medan
Setyowati., K., (2007), Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI-IPA
SMA Negeri 5 Semarang tahun ajaran 2006/2007 pada konsep Larutan
Asam Basa Melalui Metode Quantum Teaching, Jurnal, Jurusan
Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Semarang
Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Remaja Rosdakarya.

57

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Sudarman, (2007), Problem Based Learning Suatu Model Pembelajaran Untuk
Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah,
Jurnal Pendidikan Inovatif Universitas Mulawarman samarinda 2 : 2
Suyatno, dkk. (2007). Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : PT. Grasindo.
Suyitno., T., (2013), Jurnal Model Pembelajaran Pada Kurikulum 2013,
(http://bdksemarang.Kemeneg.go.id.page&id=272#sthash.AAiy0rT1.dpuf)
diakses 19 Januari 2014
Sunyono., Wirya, W,I., Suyanto, E., dan Suyadi,G (200), Identifikasi Masalah
Kesulitan Belajar Dalam Pembelajaran Kimia SMA Kelas X Di Propinsi
Lampung, Jurnal Pendidikan MIPA–FKIP Universitas Lampung
Sutresna, N., Sholehudin, D., (2004), Kimia Untuk SMA Kelas I Semester II,
Grafindo Media Utama, Bandung.
Trianto. 2011. Mendisain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Perdana Media Group
Tyasning, Diah Megasari., (2012), Penerapan Model Pembelajaran TGT
Dilengkapi LKS untuk Menigkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi
Minyak Bumi pada Siswa Kelas X-4 SMA Batik 1 Surakarta Tahun
Pelajaran 2011/2012, Vol.1.No.1, Halaman 26-33.
Wardani, S., Triwidodo,A., Priyani, N.E., ( 2009), Peningktan Hasil Belajar Siswa
Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Sains Berorientasi Problem
Based Instruction, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Semarang 3: 391 –
399
Wasonowati, R.R. T., Redjeki, T., Ariani, S. R. D., (2013). Penerapan Model
Problem Based Learning (PBL) pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar
Kimia ditinjau dari Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA
Negeri 2 Surakarta. Jurnal Pendidikan kimia Universitas Sebelas Maret.
Whynne. 1989 ,http://www.crosswordtournament.com/more/wynne.html (diakses
pada tanggal 13 April 2013 )
Widyoko,E . Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

ii

RIWAYAT HIDUP

Fitri Apriana Siregar lahir di Lubuk Tukko Kecamatan Pandan pada
tanggal 05 april 1992. Ibu bernama Siti Aminah Harahap dan Ayah bernama H.
Artamat Siregar,S.Ag dan merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Pada
tahun 1996 penulis memulai pendidikannya di TK Aisiyah Bustanul Atfal. Pada
tahun 1998 melanjutkan pendidikannya di SDNegeri 155684 lubuk tukko pandan,
lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan pendidikannya di
Mts Pondik Pesantren Modern Baharuddin di padangsidimpuan, dan lulus pada
tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan pendidikannya di Madrasah
Aliyah Negeri Pandan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis diterima
sebagai mahasiswa di Program Studi PendidikanKimia Jurusan Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS LESSON STUDY DENGAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA.

0 2 24

INOVASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DIPADU DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS.

0 2 26

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KERJASAMA SISWA MENGGUNAKAN MEDIA LKS DENGAN MEDIA PETA KONSEP MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING PADA MATERI STRUKTUR ATOM.

0 3 15

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA HANDHOUT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KONSEP MOL.

0 2 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN KONSEP REDOKS.

0 5 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

6 17 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN TERMOKIMIA.

0 3 24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA FLOWCHART TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI.

1 4 18

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DENGAN MEDIA PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI.

0 1 20

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP DAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) POKOK MATERI DUNIA Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Media Peta Konsep Dan Teka-Teki Silang (TTS) Pokok Materi Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae) Pada Siswa

0 1 16