PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CPBL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI HIDROKARBON.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA YANG
DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN CPBL DAN KOOPERATIF TIPE
STAD DENGAN MEDIA POWER POINT
PADA MATERI HIDROKARBO N

Oleh
Riani
NIM 4102131016
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


i

ii

RIWAYAT HIDUP
Riani dilahirkan di Rintis, Tanjungbalai. Pada tanggal 31 Desember 1992.
Ayah bernama Kasim dan Ibu bernama Janiyem, merupakan anak kelima dari
enam bersaudara. Penulis memulai pendidikannya pada tahun 1998 di Madrasah
Ibtidaiyah Swasta Alwashliyah Sei Apung Jaya dan lulus pada tahun 2004.
Kemudian melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Swasta YMPI Sei
Tualang Raso, lulus pada tahu 2007. Kemudian pada tahun 2007 melanjutkan
pendidikan ke MAN Tanjungbalai, lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010
penulis diterima di program studi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia FMIPA
UNIMED melalui jalur BIDIK MISI. Selama kuliah, penulis aktif mengikuti
berbagai organisasi seperti PERMATA (Perhimpunan Mahasiswa Tanjungbalai)
pada tahun 2013 sebagai Koordinator Pemberdayaan Perempuan, KAMMI
UNIMED (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) tahun 2011-2012, dan
FORSIMKA pada tahun 2012, yaitu Forum Silaturrahim Muslim Kimia yang
merupakan salah satu wadah organisasi mahasiswa islam di jurusan kimia

Universitas Negeri Medan.

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Perbedaan Hasil Belajar Kimia SMA yang Dibelajarkan dengan
Menggunakan Model Pembelajaran CPBL dan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD dengan Media Power Point pada Materi Hidrokarbon
”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr.
Mahmud, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan, pengarahan, saran motivasi dan waktunya kepada penulis sejak awal
perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan

terima kasih juga disampaikan kepada Ibuk Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd, Bapak
Drs. Simson Tarigan, M.Pd, Bapak Drs.Eddyanto, Ph.D, sebagai dosen penguji
yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia
yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama
perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Pardinan,S.Ag
selaku Kepala Sekolah SMA Al-Hidayah Medan, Ibu Hamidah Hannum
Nasution, S.Pd selaku guru kimia dan Khusus kepada Observer Ely Sulistiara, Sri
Ardina dan Fitri Purnama Sari serta siswa-siswi kelas XI IPA-1 dan XI IPA-2
yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada sosok yang takkan lekang dari kalbu, yang selalu menjadi inspirasi dan
motivasi, yang mengajarkan arti cinta, keikhlasan, ketegaran dalam menjalani
hidup, sosok yang rela berkorban demi kebahagiaan penulis dan selalu mendoakan
penulis disetiap sujudnya, yakni ayahanda tersayang Kasim. Terimakasih juga

v

penulis sampaikan kepada abangda penulis, yakni Bang Iskandar yang selalu
memotivasi dan mendoakan penulis.

Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni
mahasiswa Pendidikan Kimia 2010 B yang telah memberi warna dalam kehidupan
selama diperkuliyahan, mengajarkan kedewasaan, dan memberikan kebahagiaan
selama bertahun- tahun serta terimakasih kepada teman–teman satu bimbingan
skripsi Ayu Gustina, Amrita Julfantina dan Khairatunnisa. Terimakasih juga
penulis sampaikan kepada keluarga besar kosan yang akan dirindukan Ima, Hilda,
Isti, dan Hariani yang memberikan motivasi yang tiada henti dan mendoakan
penulis.
Masih Banyak pihak yang turut berperan dalam penyelesaian skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, untuk itu penulis menyampaikan
terimakasih.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, September 2014
Penulis


Riani
NIM 4102131016

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA YANG
DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN CBPL DAN KOOPERATIF TIPE
STAD DENGAN MEDIA POWER POINT PADA
MATERI HIDROKARBON

Riani (4102131016)
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara model
Cooperative Problem Based Learning (CPBL) dengan model pembelajaran
kooperative tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap hasil
belajar kimia siswa kelas XI SMA Al-Hidayah Medan pada materi Hidrokarbon
dengan menggunakan media Power point. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA AlHidayah Medan yang terdiri dari 2 kelas. Sampel terdiri dari kelas XI IPA-1
sebagai kelas eksperimen I dan kelas XI IPA-2 sebagai kelas eksperimen II.
Sampel penelitian kelas eksperimen I kelas eksperimen II berjumlah 70 siswa.
Hasil belajar yang ditinjau dari penelitian ini mencakup ranah kognitif,

afektif dan psikomotorik. Kognitif siswa yang diukur adalah melalui tes berupa
pre-test dan post-test, penilaian psikomotorik siswa diamati melalui lembar
observasi indikator standar pengukuran psikomotorik dan penilaian afektif
mencakup dari sikap komunikatif siswa melalui lembar observasi indikator
standar pengukuran karakter komunikatif.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan tumbuh kembangnya
sikap komunikatif, psikomotorik, dan hasil belajar kognitif siswa yang
dibelajarkan dengan model cooperative problem based learning dengan siswa
yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) (Sig 0,000 < 0,05). Peningkatan hasil belajar pada kelas yang
dibelajarkan dengan model cooperative problem based learning sebesar 75,15 %
dan peningkatan hasil belajar pada kelas yang dibelajarkan dengan model Student
Teams Achievement Division sebesar 59,23 %. Sehingga selisih peningkatan hasil
belajar siswa antara kedua model tersebut sebesar 16%.
Kata kunci: Komunikatif Siswa, Psikomotorik Siswa, Hasil Belajar,
Model CPBL, Model STAD, Media Power Point.

iiii

vi


DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi


vi

Daftar Gambar

viii

Daftar Tabel

ix

Daftar Lampiran

x

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang Masalah


1

1.2. Identifikasi Masalah

5

1.3. Rumusan Masalah

5

1.4. Batasan Masalah

5

1.5. Tujuan Penelitian

6

1.6. Manfaat Penelitian


6

1.7. Defenisi Operasional

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

8

2.1. Kerangka Teoritis

8

2.1.1 Hakikat Belajar Kimia

8

2.1.2 Hasil Belajar Kimia


9

2.1.3 Karakteristik Ilmu Kimia

12

2.1.4 Pendidikan Karakter

13

2.1.5 Komunikatif/Kecakapan

16

2.1.6 Model Pembelajaran

19

2.1.7 Model Pembelajaran Kooperatif

20

2.1.8 Cooperative Problem Based Learning (CPBL)

21

2.1.9 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

25

2.1.10 Media Pembelajaran

26

2.1.11 Media Power Point

29

vii

2.2. Hidrokarbon

31

2.3. Kerangka Konseptual

54

2.4. Hipotesis Penelitian

55

BAB III METODE PENELITIAN

56

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

56

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

56

3.2.1 Populasi

56

3.2.2 Sampel

56

3.3. Variabel Penelitian

56

3.4

3.3.1 Variabel Bebas

56

3.3.2 Variabel Terikat

57

3.3.3 Variabel Kontrol

57

Instrumen Penelitian dan Analisis Data

57

3.4.1 Instrumen Penelitian

57

3.4.2 Validitas Tes

58

3.4.3 Realibilitas Tes

58

3.4.4 Indeks Kesukaran Tes

59

3.4.4 Daya Pembeda Soal

59

3.5. Rancangan atau Design Penelitian

60

3.6. Prosedur Penelitian

47

3.7

Alat Pengumpul Data

47

3.8. Teknik Analisis Data

51

3.8.1. Uji Normalitas

51

3.8.2. Uji Homogenitas

51

3.8.3. Uji Hipotesis

52

3.8.4. Peningkatan Hasil Belajar

53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Data Instrumen Tes

66
66

viii

4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian

67

4.3. Uji Persyaratan Analisa Data

70

4.3.1. Uji Normalitas Data

71

4.3.2. Uji Homogenitas Data

71

4.4. Uji Hipotesis

72

4.4.1. Pengujian Hipotesis I

72

4.4.2. Pengujian Hipotesis II

73

4.4.3. Pengujian Hipotesis III

74

4.5. Peningkatan Hasil Belajar

75

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian

75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan

79

5.2. Saran

79

DAFTAR PUSTAKA

81

x

DAFTAR TABEL

TABEL

HALAMAN

2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

20

2.2 Nama Awal Senyawa Alkana

38

2.3 Penamaan Gugus Alkil

39

2.4 Lima Suku Pertama Alkena

41

2.5 Empat Suku Pertama Alkuna

44

3.1. Matriks Rancangan Penelitian

60

4.1. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum, Data Karakter
Komunikatif Kelompok Sampel

68

4.2. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum, Data
Psikomotorik Kelompok Sampel

68

4.3. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum, Data Pretest
Hasil Belajar Kelompok Sampel

69

4.4. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum, Data Postest
Hasil Belajar Kelompok Sampel

69

4.5. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum, Data Gain Hasil
Belajar Kelompok Sampel

70

4.6. Hasil Uji Normalitas Data

71

4.7. Hasil Uji Hipotesis Tumbuh Kembangnya Karakter Komunikatif

73

4.8. Hasil Uji Hipotesis Tumbuh Kembangnya Psikomotorik

74

4.9. Hasil Uji Hipotesis Gain Hasil Belajar

74

ix

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Kerucut Pengalaman Edger Dale

..... 28

Gambar 2.2 Percobaan untuk Menunjukkan Karbon dan Hidrogen dalam
Senyawa Organik

..... 32

Gambar 3.1 Skema Skema Penelitian untuk Karakter Komunikatif
dan Psikomotorik

62

Gambar 3.2 Skema Penelitian untuk Hasil Belajar

62

Gambar 4.1 Hasil Belajar Kimia Siswa

39

Gambar 4.2 Rata-rata penilaian Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik

42

xi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3a.
Lampiran 3b.
Lampiran 4a.
Lampiran 4b.
Lampiran 5.
Lampiran 6a.
Lampiran 6b.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12.
Lampiran 13.
Lampiran 14.
Lampiran 15.
Lampiran 16.
Lampiran 17.
Lampiran 18.
Lampiran 19.
Lampiran 20.
Lampiran 21.
Lampiran 22.
Lampiran 23.
Lampiran 24.
Lampiran 25.
Lampiran 26.
Lampiran 27.

HALAMAN
Silabus Mata Pelajaran Kimia
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Kisi- Kisi Soal (Sebelum Divalidasi)
Kisi- Kisi Soal (Setelah Divalidasi)
Instrumen Tes (Soal Belum Valid)
Instrumen Tes (Soal Valid)
Kunci Jawaban Instrumen Tes
Format Lembar Jawaban (Soal Sebelum Divalidasi)
Format Lembar Jawaban (Soal Setelah Divalidasi)
Lembar Kerja Siswa dan Jawabannya
Apersepsi dan Psikomotorik
Lembar Pengamatan Karakter Komunikatif
Lembar Pengamatan Psikomotorik/Keterampilan
Perhitungan Validitas Test
Perhitungan Reabilitas Test
Perhitungan Tingkat Kesukaran Test
Perhitungan Daya Pembeda Butir Test
Tabel Data Tes Awal, Tes Akhir, dan Gain Hasil Belajar
Tabel Data Hasil Observasi Komunikatif Siswa
Tabel Nilai Tumbuh Kembang Komunikatif Siswa
Tabel Data Hasil Observasi Psikomotorik Siswa
Tabel Nilai Psikomotorik Eksperimen 1 dan Eksperimen 2
Uji Normalitas Data
Uji Homogenitas Data
Uji Hipotesis
Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar
Tabel r-Product Moment
Glosarium
Dokumentasi Penelitian
Power Point

86
89
123
141
163
172
177
178
179
180
200
204
205
206
209
211
213
215
217
219
220
221
222
230
231
234
235
236
237
243

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam
keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Hal ini berarti bahwa berhasil atau
tidaknya tujuan pendidikan banyak bergantung dari bagaimana proses belajar
yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Salah satu mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah SMA/sederajat adalah mata pelajaran kimia.
Kimia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus dikuasai
siswa jurusan IPA karena mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran yang
masuk dalam Ujian Nasional. Namun pada saat ini tingkat penguasaan materi
siswa terhadap pelajaran kimia masih sangat rendah. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Syah dalam Chusna, dkk (2013) menunjukkan bahwa rendahnya
hasil belajar siswa disebabkan adanya faktor yang mempengaruhi seorang siswa
dapat mencapai keberhasilan belajar kimia, antara lain faktor internal, faktor
eksternal dan faktor pendekatan belajar. Faktor internal yakni keadaan atau
kondisi jasmani dan rohani siswa, faktor eksternal yakni kondisi lingkungan
disekitar siswa dan faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran materi-materi pelajaran.
Salah satu materi kimia yang dipelajari di SMA adalah hidrokarbon.
Hidrokarbon adalah salah satu materi kimia yang mempelajari senyawa organik
yang tersusun dari atom karbon dan hidrogen (Permana, 2009). Berdasarkan
pengalaman dan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Rijani (2010) bahwa
pembelajaran Hidrokarbon seringkali tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal
yang ditetapkan sekolah baik individu atau ketuntasan klasikal. Materi
Hidrokarbon merupakan materi yang banyak memerlukan perhatian siswa karena
ada beberapa rumus umum dari hidrokarbon yang harus dipahami siswa, baik
dalam segi konsep maupun dalam penamaan senyawa karbon juga memiliki
aturan-aturan yang harus diikuti serta penggambaran isomer-isomer senyawa

1

2

hidrokarbon yang agak rumit dan beberapa reaksi-reaksi yang terjadi pada
senyawa hidrokarbon, dengan demikian untuk mempelajari materi ini banyak
siswa yang mengalami kesulitan. Oleh sebab itu, diperlukan suatu usaha untuk
mengoptimalkan pembelajaran kimia dikelas agar siswa lebih aktif dengan
menerapkan model dan metode pembelajaran yang tepat.
Menurut Jurnal Ellizar (2009) menyatakan berkembangnya anggapan
pada sebagian siswa bahwa kimia itu sulit, menyebabkan hasil belajar semakin
rendah dalam belajar kimia. Anggapan bahwa kimia itu sulit disebabkan karena
pemahaman siswa yang rendah terhadap konsep yang diajarkan. Selain itu, hal ini
disebabkan oleh penyajian materi yang rumit, kurang menarik, monoton dan
membosankan, dimana konsep dasar kimia menjadi tidak menarik dan semakin
sulit dipahami siswa.
Hasil belajar dapat diketahui dengan menggunakan tes, kemudian diolah
dan dinilai oleh guru. Arikunto (2006), menggunakan tujuan penilaian hasil
belajar adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil mengikuti
pelajaran dan guru dapat mengetahui kelemahan siswa serta penyebabnya,
sehingga lebih mudah mencari cara untuk mengatasinya.
Menurut Hamalik dalam Rohmah (2011) mengatakan ada tiga ranah
hasil belajar yang harus dinilai untuk mengetahui seberapa besar pencapaian
kompetensi tersebut, yakni hasil belajar pada ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor.
Kementerian

pendidikan

dan

kebudayaan

di

Indonesia

telah

menetapkannya dalam aturan kurikulum 2013 yang dimulai pada juli 2013 lalu.
Kurikulum ini lebih menerapkan karakter pendidikan anak didik dimulai dari
Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Implementasi kurikulum 2013
sangat membutuhkan model yang memungkinkan untuk siswa aktif belajar.
Model pembelajaran tradisional dimana pembelajaran berpusat pada guru (teacher
center), tidak bisa lagi digunakan pada saat ini. Oleh karena itu, agar pendidikan
karakter dapat diintegrasikan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar siswa
maka dibutuhkan model pembelajaran yang inovatif pada semua mata pelajaran.

3

Salah satu model pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif adalah
model pembelajaran cooperative problem based learning. Model pembelajaran ini
merupakan kombinasi dari model pembelajaran Problem based learning dengan
model kooperatif. Model cooperative problem based learning dikembangkan
dengan mengambil keuntungan dari Problem based learning dikombinasikan
dengan kelebihan yang ada dalam model kooperatif. Model pembelajaran
cooperative problem based learning memiliki beberapa keunggulan seperti siswa
ditantang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi, sehingga kemampuan
siswa baik kognitif, afektif dan psikomotorik dapat berkembang (Suharta dan
Luthan, 2013). Dengan demikian maka pengetahuan siswa akan bertambah
sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa akan meningkat. Dalam tahapan
CPBL siswa dituntut untuk beraktivitas seperti pada tahapan kelima yaitu siswa
mempresentasikan hasil kerja mereka, diikuti dengan pertanyaan dan jawaban.
Maka dari aktivitas-aktivitas inilah karakter komunikatif akan muncul.
Perilaku

komunikatif

siswa

yang

diharapkan

meliputi

siswa

menggunakan bahasa yang mudah dipahami, menyampaikan gagasan dengan
tepat, meminta saran dari orang lain, bertanya pada teman atau guru,
menyampaikan

pendapat

terhadap

gagasan

orang

lain,

menyampaikan

kesimpulan, berpartisipasi aktif dalam kelompok, bertanggung jawab pada tugas
masing-masing, meminta pendapat orang lain, menghargai pekerjaan orang lain,
ringan tangan membantu teman, bila terjadi konflik dapat menyelesaikan dengan
baik (Suharta dan Syafriani, 2012).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yusof, dkk (2010) bahwa
penerapan model CPBL dapat membantu siswa membangun pengetahuannya
sendiri dan meningkatkan motivasi siswa. Penelitian yang sama juga dilakukan
oleh Suharta dan Luthan (2013) yang telah membuktikan bahwa efektivitas dari
model pembelajaran cooperative problem based learning yang diterapkan di SMA
diperoleh sebesar 61,4% dan menumbuhkembangkan nilai- nilai karakter siswa
yang meliputi komunikatif dan tanggung jawab dengan efektivitasnya masingmasing sebesar 80,8% dan 81,8%, data ini membuktikan bahwa CPBL adalah

4

model pembelajaran yang mampu membangun nilai karakter mulia siswa serta
meningkatkan hasil belajar.
Untuk melihat seberapa efektifnya cooperative problem based learning
dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan juga dalam pembentukan
karakternya, maka perlu dilakukan sebuah perbandingan. Dalam penelitian ini
nantinya model yang menjadi pembandingnya ialah pembelajaran kooperatif tipe
STAD. Dalam perbandingan ini hal yang disoroti ialah hasil belajar siswa yang
terbentuk seiring berjalannya proses belajar-mengajar. Dilihat dari sisi
kesamaannya, kedua model ini sama-sama berporos pada kelompok-kelompok
kecil pada proses pembelajarannya (kooperatif) sehingga memungkinkan adanya
perkembangan karakter pada saat berjalannya proses pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang merupakan salah satu
model pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal
ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sinaga (2010),
menyatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 76% pada kelas
eksperimen I (STAD) dan 67% pada kelas eksperimen II (konvensional). Begitu
juga penelitian yang dilakukan oleh Wulansari dan Indah Sari (2010)
menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menjawab soal dengan benar pada
kelas eksperimen (80%) lebih tinggi dari pada kelas kontrol (61%).
Selain model pembelajaran yang tepat, dibutuhkan juga media yang
mendukung untuk meningkatkan semangat belajar siswa. Menurut Azhar Arsyad
(2003), fungsi utama media pendidikan adalah sebagai alat bantu mengajar yang
turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan
diciptakan oleh guru. Kehadiran media dalam proses pembelajaran memiliki
makna yang sangat urgen, ketidakjelasan dan kerumitan materi yang disampaikan
dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Selain itu, media
dapat mewakili apa yang kurang mampu diucapkan seorang guru melalui katakata atau kalimat tertentu. Bahkan materi yang abstrak dapat dikonkretkan melalui
media (Lestari, 2002). Hasil kajian menunjukkan bahwa pemanfaaan ICT seperti
slide Power point serta program pembelajaran berbantuan komputer dapat

5

digunakan untuk mempermudah memahami materi kimia. Power point adalah
salah satu media persentasi pembelajaran audio – visual berbasis komputer yang
mudah dan sering digunakan untuk membuat media pembelajaran. Di dalam
power point terdapat menu-menu yang memungkinkan pengguna membuat dan
mengembangkan media pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif dan lebih
menyenangkan (Annisha, 2012).
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti bermaksud untuk melakukkan
penelitian dengan judul: “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA yang
Dibelajarkan dengan Menggunakan Model Pembelajaran CPBL dan
Kooperatif

Tipe

STAD

dengan

Media

Power

Point

Pada

Materi

Hidrokarbon”.
1.2. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah:.
1. Guru jarang menggunakan media sehingga siswa kurang tertarik.
2. Hasil belajar siswa dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya faktor
model pembelajaran dan media yang digunakan.
3. Hasil belajar kimia masih rendah.

1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar afektif siswa yang dibelajarkan dengan
model cooperative problem based learning dan siswa yang dibelajarkan
dengan model Student Teams Achievement Division?
2. Apakah ada perbedaan hasil belajar psikomotorik siswa yang dibelajarkan
dengan model cooperative problem based learning dan siswa yang
dibelajarkan dengan model Student Teams Achievement Division?

6

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar kognitif siswa yang dibelajarkan dengan
model cooperative problem based learning dan siswa yang dibelajarkan
dengan model Student Teams Achievement Division ?

1.4. Batasan Masalah
Dari rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka batasan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Pokok bahasan yang diajarkan pada penelitian ini adalah hidrokarbon
kelas XI semester ganjil tahun ajaran 2014/2015.
2. Model pembelajaran yang dibandingkan adalah CPBL dan STAD.
3. Media yang digunakan adalah media power point.
4. Hasil belajar kognitif siswa yang diukur adalah melalui tes berupa
pre-test dan post-test, penilaian psikomotorik siswa diamati melalui
lembar observasi indikator standar pengukuran psikomotorik dan
penilaian afektif mencakup dari sikap komunikatif siswa melalui
lembar observasi indikator standar pengukuran karakter komunikatif.
5. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI SMA Al-Hidayah Medan.

1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar
siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative
Problem Based Learning (CPBL) dan model pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi hidrokarbon.

7

1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari diadakannya penelitian ini adalah:
1. Manfaat bagi siswa
Memberikan peluang kepada siswa untuk dapat belajar dengan model
pembelajaran yang lebih baik, sehingga dapat mengoptimalkan potensi dan
kreativitas yang dimilikinya.
2. Manfaat bagi guru
Memberikan masukan kepada guru mengenai model pembelajaran dan
penggunaan media yang lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar
siswa.
3. Manfaat bagi peneliti
Memperoleh pengalaman mengenai model dan media pembelajaran dan
mengembangkan seleksi instrumen.
4. Manfaat bagi masyarakat
Menambah khasanah data ilmiah dan sebagai masukan bagi para peneliti
lebih lanjut.

1.7. Defenisi Operasional
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini didefenisikan secara
operasional sebagai berikut:
1. Model pembelajaaran Cooperative Problem Based Learning (CPBL)
adalah suatu kombinasi dari Cooperative Learning (CL) dengan Problem
Based Learning (PBL) yang menerapkan tantangan pada siswa untuk
dapat memecahkan masalah yang dihadapi, sehingga kemampuan siswa
baik kognitif, afektif dan psikomotorik dapat berkembang.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran
yang menekankan pada pembentukan kelompok yang nantinya akan
berdiskusi untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

8

3. Power point adalah salah satu program (software) yang menawarkan
kemudahan membuat media presentasi pembelajaran audio-visual berbasis
komputer (Annisha, 2012).
4. Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi di dalam diri
seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar. Benjamin, S.
Bloom dalam Tambunan, M.M (2010) mengklasifikasikan hasil belajar
dalam tiga ranah yaitu: ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif
(affective domain), dan ranah psikomotorik (psychomotoric domain).
Ranah kognitif meliputi kemampuan pengembangan keterampilan
intelektual (knowledge) dengan tingkatan-tingkatan yaitu Recall of data
(Hapalan/C1),

Comprehension

(Pemahaman/C2),

Application

(Penerapan/C3), Analysis (Analisis/C4), Syntesis (Sintesis/C5), dan
Evaluation (Evaluasi). Dalam penelitian ini hasil belajar yang diamati
mencakup tiga aspek yaitu ranah kognitif yang terdiri dari C1 sampai
dengan C4, ranah afektif mencakup aspek komunikatif siswa dalam
kelompok belajar dan ranah psikomotorik berkaitan dengan keterampilan
(skill) atau kemampuan bertindak seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu
5. Karakter komunikatif adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang
berbicara,bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
6. Hidrokarbon adalah salah satu materi kimia yang mempelajari senyawa
organik yang tersusun dari atom karbon dan hidrogen (Permana, 2009).

81

DAFTAR PUSTAKA
Al-maqassary,Ardi, (2013), Pengertian Kerja Sama, Http://psychologymania
.com/2013/02/pengertian-kerja-sama.html (diakses 16 februari 2014)
Annisha., (2012), Power Point, http://miyazakiannisha. com/2012/04/mediaberbasis-komputer-dan-media-berbantu-power-point.html,
(Diakses
tanggal :14 Maret 2013).
Arikunto, S., (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Arsyad, Azhar., (1997), Media Pengajaran, Grafindo Persada, Jakarta.
Chusna,C.,dkk, (2013), Studi Komparasi Penggunaan Media Macromedia Flash
dengan Handout Inovatif Dalam Pembelajaran Kooperatif STAD
(Student Teams Achievement Divisions) Terhadap Prestasi Belajar Materi
Pokok Koloid Siswa Kelas XI MA Darul Huda Ponorogo TP 2011/2012,
Jurnal Pendidikan Kimia, 2: 102-111.
Depdiknas, (2003), Kurikulum 2004 SMA Pedoman Khusus Pengembangan
Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Kimia, Proyek Pengelolaan
Pendidikan Menengah Umum, Jakarta.
Dimyanti dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta,
Jakarta.
Hasan., (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Setiawan, W.,dkk, (2010), Penerapan Model Pengajaran Langsung (Direct
Instruction) Untuk Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Jurnal Pendidikan
Teknologi Informasi Dan Komunikasi (PTIK) ISSN 1979-9462, 3 : 7-10.

Fatimah, Siti., (2009), Proses Belajar Kaitannya dengan Kecerdasan dan
Kreativitas, http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/19/proses-belajarkaitannya-dengan-kecerdasan-dan-kreativitas-320283.html, (diakses 25
Januari 2014.
Faturrohman, P. dkk., (2007), Strategi Belajar Mengajar, Refika Aditama,
Bandung.
Fessenden, Ralph J., Joan S Fessenden., (2010), Dasar-Dasar Kimia Organik,
Binarupa Aksara, Tangerang.
Hamalik, (2001), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,
Bumi Aksara, Jakarta.
Ibrahim, M., (2008), Pembelajaran Kooperatif, Surabaya, UNES
Lestari., 2002, http: //lestari030492. Blogspot.com/2011/06/media audio14, html
(diakses 11 januari 2014)

82

Lie, A., (2002), Cooperatif Learning, Gramedia, Jakarta.
Maksudin, (2013), Pendidikan Karakter Nondikotomik, Jurnal Pendidikan
Karakter, 3: 137-152.
Permana., (2009), Kimia Untuk SMA/MA Kelas X, Yrama Widya, Bandung.
Rijani, Endang Wahju,. 2010. Implementasi metode latihan berjenjang Untuk
meningkatkan kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal hitungan pada
materi kimia di SMA. E-Jurnal Dinas Pendidikan Surabaya, 1: 1-6
Rohmah, S., (2011), Penerapan Pendekatan Problem Solving Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Terhadap Konsop Mol dalam
Stoikiometri.,http://repository.library.uinsyah.edu/ (Diakses tanggal 09
Februari 2014).
Rostianingrum, Hertina., (2011), Pengembangan Prosedur Praktikum Kimia pada
Topik Indikator Asam Basa Alami yang Layak Diterapkan di SMA,
Skipsi, FMIPA, UPI, Bandung.
Rosyad, Fiki., (2007), Peningkatan Hasil Belajar Kimia Pokok Bahasan
Hidrokarbon Dengan Pembelajaran Kooperatif Type TAI (Team Assisted
Individualization) Di SMAN 1 Semarang T.A.2006/2007, Skripsi,
FMIPA, UNS, Semarang.
Rukiyati, (2013) Urgensi Pendidikan Karakter
Sanjaya, Wina., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Shalih, Ismail., (2013), Media Pembelajaran, Artikel, http://ismail403.wordpress.
com/2013/01/06/pengertian-media-pembelajaran/ (diakses 3 Februari
2014).
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan , Penerbit FMIPA
Unimed, Medan.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit
FMIPA Unimed, Medan.
Sinaga, W., (2010), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Pada
Pengajaran Kimia Terhadap Hasil Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan
Asam-Basa, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sitorus, Marham., (2010), Kimia Organik Umum, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Subagio, I Wayan., (2003), Restrukturisasi Pelajaran Kimia, Jurnal Pendidikan
Kimia, Fakultas Pendidikan MIPA, Universitas Negeri Singaraja,
Singaraja.
Sudjana, Nana., (2005), Media Pembelajaran, CV Sinar Baru, Bandung.
Suharta dan Luthan,P.L.A., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran Dan
Penyususnan Bahan Ajar Dengan Pendekatan PAKEM PLUS Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia

83

Siswa Dalam
Medan,Medan.

Pelajaran

Kimia

Di

SMA,

Universitas

Negeri

Suharta dan Syafriani,D. (2012), Sistem Pembelajaran Yang Optimal Untuk
Menumbuhkan Perilaku Demokratis Dan Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Pelajaran Kimia Di Sekolah Menengah Atas, Universitas
Negeri Medan,Medan.
Sunardi,dkk., (2012), Kimia Berbasis Pendidikan Karakter Bangsa, Penerbit
PT.SEWU, Bandung.
Suharningsih, (2012), Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas IV A
SD N 104202 Bandar Setia T.P.2011/2012 Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD, PascaSarjana Universitas Negeri Medan
Syafriani,D.,2012,Pengembangan Model Pembelajaran Dalam Upaya
Membentuk Kepribadian Yang Berkarakter Mulia Dan Hasil Belajar
Yang Tinggi Pada Materi Bentuk Geometri Molekul, PascaSarjana
Universitas Negeri Medan, Medan.
Tambunan, M.M., (2010), Strategi Belajar Mengajar, FMIPA Unimed, Medan.
Tina ,Sheba S.C.,(2013), Model Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran PKN
di sekolah menengah pertama kelas VII SMP N.37 dan SMP Budi Murni
1 Medan T.P. 2012/2013, PascaSarjana Universitas Negeri Medan,
Medan.
Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana,
Jakarta.
Wulansari, dan Indah, S., (2010), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 7 Malang Pada Materi
Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Tahun Ajaran 2009/2010,
Skripsi, Universitas Negeri Malang, Malang.
Yusof,K.M., Hasan,S.H.A.S., Jamaluddin,M.Z., dan Harun,N.F., (2010),
Cooperative Problem Based Learning (CPBL), Global Engineering
Education Conference, 6: 366-373.
Zuchdi, D., Kuntoro, S.A., Kunprasetya, Z., dan Marzuki, (2010), Pendidikan
karakter dengan pendekatan komprehensif terintegrasi dala perkuliahan
dan pengembangan kultur Universitas, UNY Press, Yogyakarta.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI REAKSI REDOKS.

0 1 23

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

3 15 20

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THIK PAIR SHARE DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM KOLOID.

0 8 22

ANALISIS HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN MEDIA MS. POWER POINT PADA MATERI STRUKTUR ATOM.

0 6 18

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING PADA MATERI HIDROKARBON.

2 17 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KERJA TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROKARBON.

0 9 12

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL STAD MEDIA POWER POINT DAN PETA KONSEP DI SMA NEGERI 7 MEDAN PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 0 17