SISTEM PENGUPAHAN UNTUK PEKERJA PADA BIDANG KONSTRUKSI DI PT YUDIKARI KARSA UTAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.
SISTEM PENGUPAHAN UNTUK PEKERJA PADA BIDANG
KONSTRUKSI DI PT YUDIKARI KARSA UTAMA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PEKERJA DIHUBUNGKAN
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG
KETENAGAKERJAAN
ABSTRAK
Nadhira Alifa
110110100348
Upah adalah salah satu sarana yang digunakan oleh pekerja untuk
meningkatkan kesejahteraan. Setiap pekerja/ buruh berhak memperoleh
penghasilan yang memenuhi kebutuhan dan atau keperluan yang bersifat
jasmaniah dan rohaniah, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja,
yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempertinggi
produktivitas kerja dalam lingkungan kerja yang aman dan sehat. Tujuan
penelitian dari skripsi ini adalah untuk mengkaji kesesuaian sistem
pengupahan di PT Yudikari Karsa Utama dengan ketentuan pengupahan
di Indonesia dan untuk mengkaji kendala-kendala yang dialami
perusahaan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pekerjanya.
Penulisan skripsi ini dikaji berdasarkan metode pendekatan yuridis
normatif dan metode deskriptif analitis, yaitu memfokuskan pemecahan
masalah berdasarkan data yang diperoleh yang kemudian dianalisa
berdasarkan ketentuan dalam perundang-undangan terkait Hukum
Ketenagakerjaan di Indonesia, literatur serta bahan lain yang
berhubungan dengan penelitian dan penelitian lapangan untuk
memperoleh data primer melalui wawancara dan selanjutnya data
dianalisis secara yuridis kualitatif.
Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh hasil, bahwa sistem
pengupahan untuk pekerja konstruksi di PT Yudikari Karsa Utama belum
sesuai dengan ketentuan upah minimum dan tidak memenuhi standar
KHL. Kendala yang dihadapi oleh PT Yudikari Karsa Utama dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan pekerjanya, antara lain: 1. Kurangnya modal
kerja yang perusahaan yang mengakibatkan perusahaan tidak mampu
membayar upah pekerja sesuai ketentuan pengupahan minimum. 2.
Kesulitan ekonomi yang dialami perusahaan juga merupakan kendala,
karena perbandingan jumlah proyek dan jumlah pekerja tetap pada
perusahaan tidak berimbang. Proyek tidak selalu ada, sedangkan pekerja
tetap pada perusahaan, harus tetap menerima upah.
iv
KONSTRUKSI DI PT YUDIKARI KARSA UTAMA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PEKERJA DIHUBUNGKAN
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG
KETENAGAKERJAAN
ABSTRAK
Nadhira Alifa
110110100348
Upah adalah salah satu sarana yang digunakan oleh pekerja untuk
meningkatkan kesejahteraan. Setiap pekerja/ buruh berhak memperoleh
penghasilan yang memenuhi kebutuhan dan atau keperluan yang bersifat
jasmaniah dan rohaniah, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja,
yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempertinggi
produktivitas kerja dalam lingkungan kerja yang aman dan sehat. Tujuan
penelitian dari skripsi ini adalah untuk mengkaji kesesuaian sistem
pengupahan di PT Yudikari Karsa Utama dengan ketentuan pengupahan
di Indonesia dan untuk mengkaji kendala-kendala yang dialami
perusahaan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pekerjanya.
Penulisan skripsi ini dikaji berdasarkan metode pendekatan yuridis
normatif dan metode deskriptif analitis, yaitu memfokuskan pemecahan
masalah berdasarkan data yang diperoleh yang kemudian dianalisa
berdasarkan ketentuan dalam perundang-undangan terkait Hukum
Ketenagakerjaan di Indonesia, literatur serta bahan lain yang
berhubungan dengan penelitian dan penelitian lapangan untuk
memperoleh data primer melalui wawancara dan selanjutnya data
dianalisis secara yuridis kualitatif.
Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh hasil, bahwa sistem
pengupahan untuk pekerja konstruksi di PT Yudikari Karsa Utama belum
sesuai dengan ketentuan upah minimum dan tidak memenuhi standar
KHL. Kendala yang dihadapi oleh PT Yudikari Karsa Utama dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan pekerjanya, antara lain: 1. Kurangnya modal
kerja yang perusahaan yang mengakibatkan perusahaan tidak mampu
membayar upah pekerja sesuai ketentuan pengupahan minimum. 2.
Kesulitan ekonomi yang dialami perusahaan juga merupakan kendala,
karena perbandingan jumlah proyek dan jumlah pekerja tetap pada
perusahaan tidak berimbang. Proyek tidak selalu ada, sedangkan pekerja
tetap pada perusahaan, harus tetap menerima upah.
iv