Sistem Pengupahan Pengajar Yayasan Pendidikan Al-Masoem dalam Meningkatkan Kesejahteraan ditinjau dari Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

SISTEM PENGUPAHAN PENGAJAR YAYASAN AL-MA`SOEM DALAM
PENINGKATAN KESEAHTERAAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13
TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN
ABSTRAK

Indonesia merupakan negara hukum dengan konsep negara kesejahteraan.
Tujuan dari konsep negara kesejahteraan adalah untuk meminimalkan kesenjangan
ekonomi yang ada dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu cara untuk mencapai
kesejahteraan adalah dengan memberikan upah kepada pekerja/buruh guna memenuhi
kebutuhan hidup pekerja/buruh dan keluarganya. Kebijakan kenaikan harga kebutuhan
pokok sangat membebani pekerja/buruh karena kenaikan harga tersebut tidak diiringi
dengan kenaikan upah. Adanya kesenjangan pengupahan antara pengajar di
lingkungan instansi milik pemerintah dan milik swasta membuat maraknya tuntutan agar
pengajar di lingkungan swasta mendapatkan upah yang setara dengan pengajar di
lingkungan instansi milik pemerintah, hal tersebut dilakukan guna meningkatkan
kesejahteraan pengajar dan keluarganya. Tujuan adanya penulisan ini adalah Untuk
mengetahui dan mengkaji kesesuaian sistem pengupahan bagi pengajar Yayasan
Pendidikan Al-ma`soem dengan ketentuan pengupahan di Indonesia serta untuk
mengkaji sistem pengupahan di Yayasan Pendidikan Al-ma`soem dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan bagi para pengajar ditinjau dari UU No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan.

Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan yuridis
normative dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Tahap penelitian yaitu
penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan studi kepustakaan dan wawancara. Analisis data dilakukan secara yuridis
kualitatif.
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pengupahan pengajar di Yayasan
Pendidikan Al-Ma`soem masih belum mencapai angka sebagaimana yang telah diatur
dalam SK Gubernur Jawa Barat No. 561/kep.1631-bangsos/2013 sebesar Rp.
1.735.473, karena upah pokok terendah yang diterima pengajar adalah sebesar Rp.
1.500.000, sedangkan upah intensif mengajar tidak dapat dimasukan dalam komponen
upah minimum, serta dalam hal pemotongan upah masih tidak sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam PP No. 8 Tahun1981. Dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan pengajar Yayasan Pendidikan Al-ma`soem, pihak yayasan memberikan
kesempatan kepada penggajar untuk mendapatkan penghasilan lebih dari upah yang
selalu diterimanya. Kesempatan yang diberikan berupa peningkatan prestasi serta
inovasi dalam mengajar setiap 1 Tahunnya pihak yayasan akan mengadakan evaluasi
hasil mengajar guru dengan mengadakan tes, hasil tes tersebutlah yang dijadikan
acuan untuk memberikan kenaikan upah intensif yang dikelompokkan dalam tabel level
upah. Selain mengadakan evaluasi untuk memberikan kenaikan level, pengajar juga
diberikan kesempatan untuk memperoleh kenaikan upah dengan cara mengisi

kekosongan jam belajar serta menjadi wali kelas.
iv