PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII SMP AL HIDAYAH MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATA PELAJARAN

IPS KELAS VIII SMP AL HIDAYAH MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dasar

OLEH

YUSRA NASUTION NIM: 8136181033

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN DASAR

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK……….i

ABSTRACT………..ii

KATA PENGANTAR……….iii

DAFTAR ISI……….iv

DAFTAR TABEL……….v

DAFTAR GAMBAR………vi

DAFTAR LAMPIRAN………vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 7

1.3. Pembatasan Masalah ... 7

1.4. Rumusan Masalah ... 8

1.5. Tujuan Penelitian ... 8

1.6. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoretis ... 10

2.1.1 Hakikat Belajar IPS ... 10

2.1.2 Hasil Belajar IPS……….14

2.1.3 Media Pembelajaran……….21

2.1.4 Fungsi Media Pembelajaran……….24

2.1.5.Pengembangan Media Pembelajaran………...25

2.1.6.Model Pengembangan Media Pembelajaran………...26

2.1.7.Macromedia Flash ……….….34

2.1.7.1. Komponen-komponen Dalam Macromedia Flash………..34

2.1.7.2. Kelebihan dan Kekurangan macromedia Flash…………..39

2.1.8. Kelayakan Media pembelajaran Berbasis Macromedia Flash…..40

2.1.9. Keefektifan Media Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash…41 2.2. Penelitian yang Relevan………45


(6)

2.3. Kerangka Konseptual………46

2.4. Hipotesis………....49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian……….50

3.2. Prosedur Pengembangan………50

3.3. Defenisi Operasional………..54

3.4. Tahap Uji Coba Produk……….54

3.4.1. Desain Uji coba………....54

3.4.2. Subjek Uji Coba………...55

3.4.3. Pelaksanaan Uji Coba………..55

3.4.4. Jenis Data……….57

3.4.5. Instrumen Pengumpulan Data………..58

3.5. Uji Coba Instrumen………62

3.5.1. Uji Validitas……….63

3.5.2. Reabilitas Tes………...64

3.5.3. Indeks Kesukaran………65

3.5.4. Daya Pembeda……….65

3.6. Teknik Analisis Data………..66

3.6.1. Teknik Analisis Data Angket Penilaian Siswa Terhadap Materi Pelajaran………...67

3.6.2. Teknik Analisis Data Hasil Belajar Siswa………...68

3.6.3. Pengujian Hipotesis………..69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pengembangan produk………70

4.1.1. Deskripsi Produk Awal………70

4.1.2. Hasil Penelitian Pendahuluan………..70


(7)

4.2.1. Data Hasil Validasi Ahli Media, Ahli Desain dan Ahli Materi…73 4.2.2. Data Hasil Penilaian Dari Uji Coba Perorangan, Uji coba

Kelompok Kecil dan Uji coba Lapangan ………...95

4.3. Analisis Data………..99

4.3.1. Analisis Data Hasil Evaluasi Ahli Materi……….99

4.3.2. Analisis Data Hasil Evaluasi Ahli Media……….101

4.3.3. Analisis Data Hasil Evaluasi Ahli Desain………102

4.3.4. Analisis Data Hasil Uji Coba Perorangan………103

4.3.5. Analisis Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil………104

4.3.6. Analisis Data Hasil Uji coba Lapangan………....104

4.4. Revisi Produk………105

4.5. Hasil Penelitian Uji Keefektifan Produk………...106

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian……….108

4.6.1. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan Produk………….108

4.6.2. Pembahasan Hasil Penelitian Uji Keefektifan Produk…………111

4.7. Keterbatasan Penelitian………112

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan………114

B. Implikasi………115

C. Saran………..117

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

ABSTRAK

YUSRA NASUTION (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Macromedia Flash pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Al Hidayah Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif menggunakan macromedia flash pada materi bentuk-bentuk hubungan sosial di kelas VIII

SMP Al Hidayah Medan.

Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan Borg & Gall yang dipadu dengan model pengembangan pembelajaran Dick & Carey. Model pengembangan pembelajaran ini merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematis dan memenuhi karakteristik siswa dalam belajar. Model ini meliputi 6 tahapan, yakni : (1) melakukan penelitian pendahuluan yang terdiri dari studi literatur, perencanaan/desain pengembangan; (2) menyususn tes acuan patokan dengan mengembangkan butir penilaian untuk mengukur kemampuan siswa yang diperkirakan didalam tujuan pembelajaran; (3) pengembangan bahan ajarbutir penilaian untuk mengukur kemampuan siswa yang diperkirakan didalam tujuan pembelajaran; (3) pengembangan bahan ajar; (4) validasi ahli; (5) Revisi; (6) Uji coba produk akhir. Subjek uji coba terdiri dari satu ahli materi, satu ahli media dan satu ahli desain pembelajaran, tiga orang siswa untuk uji perorangan, Sembilan siswa untuk uji coba kelompok kecil dan tiga puluh dua siswa untuk uji coba lapangan. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket atau kuesioner. Data-data dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Uji coba ahli materi pada penilaian kelayakan ini berada pada kriteria sangat baik (92,94%); (2) Uji ahli media pembelajaran berada pada kriteria sangat baik (82,72%); (3) Uji coba ahli desain pembelajaran berada pada kriteria sangat baik (88,57%); (4) Uji coba perorangan berada pada kriteria sangat baik (81,81%); (5) Uji coba kelompok kecil berada pada kriteria sangat sangat baik (86,03%); (6) Uji coba lapangan berada pada kriteria sangat baik (87,68%); (7) Demikian pula dengan uji efektifitas produk berada pada kategori sangat baik (81,58%), dan terjadi peningkatan hasil belajar siswa menggunakan media pembelajaran dengan menggunakan macromedia flash pada

materi bentuk-bentuk hubungan sosial.

Kata Kunci : media pembelajaran menggunakan Macromedia flash, bentuk-bentuk hubungan sosial


(9)

ABSTRACT

YUSRA NASUTION. (2015). Interactive Media Development used Macromedia Flash on The Type of Social Interaction for Class VIII SMP Al Hidayah Medan Academic Year

2014/2015. Postgraduate Program, State University Of Medan (UNIMED)

This research aims to Interactive Media Development used Macromedia Flash on the

kind of social interaction for class VIII SMP Al Hidayah Medan.

This is the research and development, which use the model of product development Borg and Gall combined with the model of Dick and Carey’s learning development. This learning product development model is a model that is programmed with sequence arranged in a systematic and meet the characteristics of students in learning. This model includes six stages, namely: (1) conduct preliminary research which consist of literature studies, planning/design development; (2) Set a benchmark reference tests by developing assessment items to measure student’s abilities are estimated in the learning objectives; (3) development of teaching material; (4) Validation expert; (5) Revision; (6) Testing the final product. Test subject consisted of two object matter experts IPS, two instructional design experts, three students for individual trials, nine students for small group trials and thirty two students for field testing. Data about development of product quality are collected by questionnaire or a questionnaire. The data collected were analyzed by cuantitative descriptive analisys techniques.

The result showed: (1) IPS test subject matter expert on the feasibility assessment of the contents are in very good criteria (92,94%); (2) Test media expert on the good criteria (82,72%); (3) Test design expert on the criteria of the learning was very good (88,57%); (4) personality trials are in very good criteria (81,81%); (5) small group trials are in very good criteria (86,03%); (6) field trials are in very good criteria (87,68%); (7) such as with effectiveness trials product are in very good criteria (81, 58%), and be upgraiding of result study make use of macromedia flash on subject matter the type of social interaction.


(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam proses penyelesaian tesis ini, penulis banyak menghadapi kendala dan keterbatasan, namun berkat arahan, bimbingan dan motivasi dosen pembimbing dan narasumber, serta rekan-rekan mahasiswa pascasarjana akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Semoga bantuan yang diberikan menjadi amal ibadah bagi mereka dan mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus ikhlas penulis sampaikan kepada bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku dosen pembimbing I dan ibu Dr. Hidayat, M.Si selaku dosen pembimbing II yang dengan penuh kesabaran memberikan ilmu pengetahuan, pengarahan, bimbingan, motivasi dan saran dalam penyusunan tesis ini. Ucapan terima kasih juga kepada bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, bapak Dr. Restu, M.Si dan ibu Dr. Isda Pramuniati, M. Hum. sebagai narasumber yang telah banyak memberikan sumbangan pemikiran sehingga menambah wawasan pengetahuan penulis dalam penyempurnaan penulisan tesis ini.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Hasibuea, M.Pd selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta semua staf yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan administrasi dengan baik.

2. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar, Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar dan seluruh Bapak dan Ibu dosen di lingkungan Program Studi Pendidikan Dasar yang telah


(11)

memberikan motivasi, serta membekali penulis dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman.

3. Kepala Sekolah SMP Al Hidayah Medan, yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin termasuk pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah, serta guru-guru dan staf administrasi sekolah yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian ini.

4. Khususnya kepada orang tua tercinta ayahanda Syahruddin Nasution dan Almh. Ibunda Nisrah Lubis, adik-adik dan seluruh keluarga yang memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis baik secara moril maupun materil.

5. Kepada suami tersayang Mhd. Syarifuddin Parinduri yang selalu hadir menemani penulis memberikan motivasi dan semangat sampai terselesaikannya studi ini.

6. Kepada Siti Amsah Siregar, Adrini Novianti, Dewi, Ida, Ulfa, Anum dan seluruh teman mahasiswa kelas A-1 Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan motivasi dan masukan-masukan dalam penyelesaian tesis ini.

7. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam kesempatan ini yang telah banyak memberikan motivasi maupun kontribusi dalam penyelesaian tesis ini.


(12)

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dari tesis ini. Untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran maupun kritik yang konstruktif demi kesempurnaannya. Terlepas dari kelemahan dan kekurangan yang ada, semoga tesis ini bermanfaat bagi pengembangan pendidikan dimasa kini dan yang akan datang. Amin.

Medan, Juni 2015 Penulis,

YUSRA NASUTION NIM. 816181033


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Media

Pembelajaran IPS untuk Ahli Materi………57

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Media Pembelajaran IPS untuk Ahli Media………58

Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Media Pembelajaran IPS untuk Ahli Desain………...59

Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kualitas Media dan Materi pembelajaran untuk Siswa………60

Tabel 3.5. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPS………....61 Tabel 3.6. Kriteria Jawaban Item Instrumen Validasi dengan Jenis Skala

Likert beserta Skornya………..66 Tabel 3.7. Kriteria Persentase Indikator pada Media Pembelajaran Materi

Bentuk-bentuk Hubungan Sosial dalam Kehidupan Masyarakat…………..67 Tabel 4.1. Skor Penilaian Media Pembelajaran IPS Pada Materi

Bentuk-bentuk Hubungan Sosial kelas VIII SMP Oleh Ahli Materi………72 Tabel 4.2. Ringkasan saran perbaikan dari Ahli Materi Pembelajaran………...73 Tabel 4.3. Skor Penilaian Media Pembelajaran IPS Pada Materi Bentuk-

bentuk Hubungan Sosial kelas VIII SMP Oleh Ahli Materi………..74 Tabel 4.4. Ringkasan saran perbaikan dari Ahli Materi Pembelajaran………75 Tabel 4.5. Skor Penilaian Media Pembelajaran IPS Pada Materi Bentuk-

bentuk Hubungan Sosial kelas VIII SMP Oleh Ahli Materi………..77

Tabel 4.6. Rangkuman Hasil Validasi Ahli Materi Pembelajaran Pada Mata Pelajaran IPS Materi Bentuk-bentuk Hubungan Sosial Kelas VIII SMP…..78

Tabel 4.7. Skor Penilaian Ahli Media Pembelajaran IPS Pada Materi Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial untuk Kelas VIII SMP Oleh Ahli Media………79 Tabel 4.8. Ringkasan saran perbaikan dari Ahli Media Pembelajaran……….81 Tabel 4.9. Skor Penilaian Ahli Media Pembelajaran IPS Pada Materi Bentuk-Bentuk

Hubungan Sosial untuk Kelas VIII SMP Oleh Ahli Media ………..82 Tabel 4.10 Ringkasan saran perbaikan dari Ahli Media Pembelajaran………83


(14)

Tabel 4.11. Skor Penilaian Ahli Media Pembelajaran IPS Pada Materi Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial untuk Kelas VIII SMP Oleh Ahli Media………85 Tabel 4.12. Rangkuman Hasil Validasi Ahli Media Pembelajaran pada Mata

Pelajaran IPS Materi Bentuk-bentuk Hubungan Sosial Kelas VIII SMP…...86 Tabel 4.13. Skor Penilaian Media Pembelajaran IPS Pada Materi Bentuk-

bentuk Hubungan Sosial Kelas VIII SMP Oleh Ahli Media

Tentang Desain Pembelajaran………88 Tabel 4.14. Ringkasan saran perbaikan dari Ahli Desain Pembelajaran………...89 Tabel 4.15. Skor Penilaian Media Pembelajaran IPS Pada Materi Bentuk-bentuk

Hubungan Sosial Kelas VIII SMP Oleh Ahli Media Tentang Desain

Pembelajaran………..90 Tabel 4.16. Ringkasan saran perbaikan dari Ahli Desain Pembelajaran………..92 Tabel 4.17. Skor Penilaian Media Pembelajaran IPS Pada Materi Bentuk-bentuk

Hubungan Sosial Kelas VIII SMP Oleh Ahli Media Tentang Desain

Pembelajaran……….93 Tabel 4.18. Rangkuman Hasil Validasi Ahli Desain Pembelajaran Pada Mata

Pelajaran IPS Materi Bentuk-bentuk Hubungan Sosial Kelas VIII SMP….94 Tabel 4.19. Rangkumana Hasil Validasi Ahli Media, Ahli Desain dan Ahli Materi

Pembelajaran pada Materi Bentuk-bentuk Hubungan Sosial Kelas

VIII SMP………..95 Tabel 4.20. Hasil Uji Coba Perorangan Terhadap Media Pembelajaran IPS pada

Materi Bentuk-bentuk Hubungan Sosial untuk kelas VIII SMP

Al Hidayah Medan………98 Tabel 4.21. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil terhadap Media Pembelajaran IPS

Materi Bentuk-bentuk Hubungan Sosial untuk Kelas VIII SMP

Al Hidayah Medan………..99 Tabel 4.22. Skor Penilaian Uji Coba Lapangan Terhadap Media Pembelajaran IPS

pada materi bentuk-bentuk Hubungan Sosial untuk Kelas VIII

SMP Al Hidayah Medan………100 Tabel 4.23. Persentase Rata-rata hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran


(15)

Tabel 4.24. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media pembelajaran IPS Oleh Ahli Media ………..103 Tabel 4.25. Persentase Rata-rata hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran IPS Oleh Ahli Desain………104

Tabel 4.26. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran IPS Pada Uji Coba Perorangan………..105

Tabel 4.27. Kriteria Penilaian………..108 Tabel 4.28. Hasil Belajar Siswa………...109 Tabel 4.29. Rangkuman Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Menggunakan Macromedia Flash Materi Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial……….111


(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale ………18

Gambar 2.2. Prosedur Pengembangan Borg & Gall ( 1983 : 775 )……….23

Gambar 2.3. Model Pengembangan Dick dan Carey (2005)………28

Gambar 2.4. Menu Bar……….30

Gambar 2.5. Time Line……….30

Gambar 2.6. Panels………...31

Gambar 2.7. Tool box………...33

Gambar 2.8. Skema Kerangka Konseptual………47 Gambar 3.1. Prosedur Penelitian dan Pengembangan Media Pembelajaran Perpaduan Model Borg & Gall dan Dick & Carey………52


(17)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATARBELAKANG MASALAH

Tujuan pembelajaran yang dilakukan di sekolah-sekolah secara umum adalah mentransfer ilmu dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik melalui berbagai proses. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan berbagai metode untuk mencapai tujuan tersebut tidak selalu cocok pada semua siswa. Penyebabnya bisa saja karena latar belakang pendidikan siswa, kebiasaan belajar, minat, sarana, lingkungan belajar, metode mengajar guru dan sebagainya.

Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di antaranya adalah pemanfatan media belajar yang baik. Apabila proses pembelajaran tidak menarik, kemungkinan besar siswa enggan menerima pelajaran atau siswa akan merasa bosan terhadap mata pelajaran yang disajikan.

Seorang guru, di dalam melaksanakan kompetensi pedagogik dituntut untuk memiliki kemampuan secara metodologis dalam hal merancang dan melaksanakan pembelajaran. Termasuk di dalamnya penguasaan,pe manfaatan dan penciptaan media pembelajaran yang sesuai. Penggunaan media pembelajaran disadari akan sangat membantu aktivitas pembelajaran, baik di dalam maupun diluar kelas.

Media merupakan bagian integral yang sangat menentukan keefektifan dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran. Media semula hanya berfungsi sebagai sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa untuk mendorong


(18)

motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak dan mempertinggi daya serap serta retensi belajar. Di antara media pembelajaran, gambar atau foto adalah media yang paling umum dipakai. Media gambar atau foto merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana.

Melihat perkembangan ilmu dan tekhnologi, pembelajaran secara umum ikut terpengaruh oleh adanya perkembangan dan penemuan-penemuan dalam bidang keterampilan dan tekhnologi tersebut. Pengaruh perkembangan tersebut Nampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan sistem pendidikan dan pembelajaran. Untuk itu, media pembelajaran menjadi suatu bidang yang harus dikuasai oleh setiap guru profesional.

Tumbuhnya kesadaran terhadap pentingnya pengembangan media pembelajaran sekarang ini dan di masa yang akan datang, diharapkan akan dapat direalisasikan dalam praktik di lapangan. Banyak usaha yang dapat dikerjakan, di samping memahami penggunaannya, para guru pun dituntut untuk mengembangkan keterampilan “membuat sendiri” media yang menarik, murah dan efisien, dengan tidak menolak kemungkinan pemanfaatan alat modern yang sesuai dengan kebutuhan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran di era teknologi saat ini.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, guru juga sebaiknya tidak melupakan siswa untuk memanfaatkan semua alat indra yang dimilikinya. Artinya, dapat dilakukan dengan menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan


(19)

untuk menerima dan mengelola pesan semakin besar kemungkinan pesan tersebut dimengerti dan diharapkan dapat menerima dan menyerap dengan mudah. Baik pesan-pesan dalam materi yang disajikan dalam sebuah media pembelajaran.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan ketidakberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar (kompetensi) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sesuai dengan yang ditargetkan. Faktor-faktor tersebut antara lain tersedianya sarana-prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar, kemampuan professional guru sebagai ujung tombak terhadap pembelajaran di kelas. Sebagai pengelola pembelajaran, guru harus mampu mengorganisir dan menggali potensi-potensi dalam pembelajaran, agar terjadi interaksi yang optimal, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar.

Selama ini proses pembelajaran IPS masih bersifat mekanistik (cenderung teoretis, teacher centered, transferring). Dalam proses pembelajaran jarang guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan jarang mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannyadalam kehidupan mereka sehari-hari. Kaitannya dengan masalah-masalah yang disajikan dalam pembelajaran IPS, selama ini cenderung berorientasi pada masalah-masalah akademis yang sifatnya tertutup, jarang dikaitkan dengan konteksnya. Demikian juga dalam kegiatan pembelajaran yang dirancang guru, belum menekankan pada keterampilan siswa untuk berargumentasi menggunakan penalaran sehingga siswa belum mampu mengungkapkan gagasan/ide-idenya, baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini tentunya akan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat


(20)

dari hasil belajar pada mata pelajaran IPS, pada 2 (dua) tahun berikut ini di SMP Al Hidayah Medan yaitu sebagai berikut :

Tabel 1.1 Nilai Mata Pelajaran IPS

Tahun Akademik Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-Rata Kategori

2012/2013 77 57 69 Cukup

2013/2014 80 60 72 Cukup

Rendahnya hasil belajar IPS di antaranya adalah sikap pasif siswa dalam proses belajar mengajar, materi terlalu sulit bagi siswa, proses pembelajaran yang monoton dan kurang bervariasi, guru kurang kreatif dalam menyampaikan materi, masih diterapkan budaya menghapal dari pada memahami di dalam proses pembelajaran, dominan guru sangat besar sehingga siswa kurang mandiri di dalam proses belajar. Pendidikan tidak akan berjalan dengan baik bila pengajaran maupun peserta didik tidak didukung oleh sistem pendidikan yang baik. Hal ini dapat terjadi karena pendidikan merupakan suatu sistem (artinya dalam upaya pendidikan komponen-komponen pokoknya terdapat dalam suatu sistem yang saling berinterksi).

Hasil observasi dan wawancara dengan beberapa guru di SMP Al Hidayah Medan menunjukkan bahwa 88% dari guru-guru membutuhkan media pembelajaran dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran lebih efektif dan efisien. Secara khusus informasi dari guru IPS Terpadu menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan selama ini masih kebanyakan menggunakan metode ceramah dan hanya menunjukkan gambar-gambar yang ada dalam buku teks


(21)

sebagai media pembelajaran, jikalaupun mereka menggunakan media audio/visual dan media video hanya sekedar saja tanpa mempertimbangkan karakteristik dan keefektifan media dan materi yang disampaikan, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa juga tidak maksimal. Siswa mengaku kesulitan mengaku kesulitan mendapatkan media pembelajaran yang efektif untuk pelajaran IPS terpadu di sekolah sehingga siswa merasa kesulitan untuk memahami materi yang disampaikan.

Oleh sebab itu pentingnya media pembelajaran khususnya pada bidang IPS Terpadu, maka perlu dikembangkan media pembelajaran IPS yang lebih baik lagi dari media pembelajaran yang telah digunakan selama ini dalam bentuk multimedia atas dasar asumsi bahwa proses komunikasi dalam proses pembelajaran lebih menarik, termotivasi, dan memberikan kemudahan dalam memahami materi karena pembelajaran yang disajikan lebih interaktif, ilmiah sehingga dapat diimplementasikan dan ditampilkan di dalam kelas seperti wujud nyata kehidupan sehari-hari. Multimedia pembelajaran interaktif ini merupakan suatu media pembelajaran yang mengkombinasikan penggunaan dari berbagai unsur media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, animasi, video dan suara yang disajikan secara interaktif dalam media pembelajaran dengan menggunakan flash.

Adapun salah satu upaya peningkatan pemahaman siswa terhadap materi melalui pengembangan media pembelajaran animasi dibuat dengan software macromedia flash dan ditayangkan dengan infocus. Macromedia flash merupakan salah satu program yang dimanfaatkan untuk membuat media pembelajaran yang cukup menarik melalui animasi. Keunggulan program ini dapat membuat contoh


(22)

sederhana materi pelajaran menyerupai keadaan aslinya sehingga mulai dipahami oleh siswa.

Penggunaan animasi ini dapat diterapkan diberbagai disiplin ilmu seperti mata pelajaran kimia, fisika, sejarah, geografi, ekonomi, matematika dan mata pelajaran yang lainnya. Untuk memudahkan pemahaman pentingnya animasi Macromedia Flash contohnya pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII SMP materi bentuk-bentuk hubungan sosial.

Minimnya penggunaan media pembelajaran di sekolah pada waktu proses belajar mengajar, mendorong penulis untuk melakukan penulisan ilmiah mengenai pemanfaatan media dengan menggunakan software macromedia flash untuk meningkatkan aktivitas dan pemahaman siswa mengenai pokok bahasan bentuk-bentuk hubungan sosial yang dipelajari. Harapannya dengan menyuguhkan media pembelajaran menggunakan software macromedia flash akan lebih menarik minat siswa dari pada yang bersifat manual, karena metode visualisasi tidak membosankan.

1.2. Identifikasi Masalah

Masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Pembelajaran IPS selama ini masih banyak dilakukan dengan cara ceramah dan hanya memanfaatkan media cetak dalam bentuk buku teks.

2. Sulitnya memperoleh media pembelajaran yang efektif untuk pelajaran IPS di sekolah.

3. Siswa merasa kurang informasi dan penalaran dalam memahami materi IPS yang hanya mengandalkan buku teks.


(23)

4. Pembelajaran hanya dilakukan secara klasikal, dimana setiap siswa hanya belajar pada waktu guru ada, sedangkan untuk belajar sendiri memerlukan suatu media yang dapat digunakan untuk belajar sendiri atau kelompok.

1.3. Pembatasan Masalah

Dari berbagai masalah yang dikemukakan menunjukkan bahwa perlu diadakan pengembangan media pembelajaran untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi. Berhubung keterbatasan yang ada pada peneliti, maka pengembangan media pembelajaran ini dibatasi pada ruang lingkup yang dapat terjangkau oleh peneliti. Adapun batasan masalah yang dimaksud adalah : Pengembangan media pembelajaran pada materi bentuk-bentuk hubungan sosial dalam kehidupan masyarakat dengan menggunakan software macromedia flash di SMP Al Hidayah Medan.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan software macromedia flash pada mata pelajaran IPS Terpadu ? 2. Bagaimanakah keefektifan media pembelajaran yang dikembangkan dengan


(24)

1.5.Tujuan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk :

1. Membuat media pembelajaran yang layak digunakan untuk pembelajaran IPS 2. Menghasilkan media pembelajaran yang memiliki efektifitas yang tinggi untuk

pelajaran IPS.

1.6.Manfaat Pengembangan

Manfaat pengembangan ini secara praktis adalah : (1) dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran IPS Terpadu dengan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi setiap siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa, (2) sebagai salah satu alternatif dalam pembuatan dan pemanfaatan media pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan tekhnologi informasi dan komunikasi sehingga pembelajaran dapat dilakukan dimana dan kapan saja dan oleh siapa saja tanpa harus menuntut hadirnya guru secara fisik, (3) sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi guru IPS Terpadu untuk membuat dan menggunakan media pembelajaran sendiri yang lebih efektif dan efisien guna meningkatkan hasil belajar siswa.

Secara teoretis manfaat pengembangan ini adalah : (1) untuk membangkitkan motivasi dalam mengembangkan media pembelajaran alternatif yang mudah, singkat, menyenangkan dan relatif murah, (2) diharapkan konsep pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran dapat direkomendasikan sebagai inovasi dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas


(25)

pembelajaran di sekolah maupun dirumah dan dapat disosialisasikan untuk mata pelajaran lain.


(26)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif menggunakan macromedia flash yang dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Media pembelajaran interaktif dengan menggunakan macromedia flash pada materi Bentuk-bentuk hubungan sosial yang dikembangkan menunjukkan bahwa pembelajaran dinilai sangat baik, hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam belajar, siswa termotivasi melalui contoh gambar-gambar yang diberikan diperoleh informasi yang lebih mudah dipahami oleh siswa. Hal ini sesuai dengan hasil validasi ahli materi, media dan desain dengan nilai 92,94%, 82,72% dan 88,57

2) Dari segi keefektifan, penggunaan media pembelajaran interaktif dengan menggunakan macromedia flash yang dikembangkan memiliki keefektifan sangat baik. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji efektifitas sebesar 81,58% dengan kategori sangat tinggi

A. Implikasi

Untuk mendapatkan sebuah produk pengembangan media yang baik, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah menganalisis kebutuhan. Berdasarkan kebutuhan yang ada dilakukan analisis terhadap aspek, yaitu analisis kurikulum


(27)

pembelajaran, analisis siswa, analisis sumber belajar, dan analisis referensi pengembangan. Pendapat yang direkomendasikan oleh ahli saat proses validasi dipadukan untuk memperbaiki dan melengkapi media yang diproduksi. Pendapat tersebut melipiti: kesesuaian tayangan dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian durasi tayangan, kesesuaian gambar, ilustrasi animasi, penggunaan musik ilustrasi, penggunaan huruf, narasi, model atau pelaku, teknik pengambilan gambar, dan teknik pengeditan video.

Berdasarkan hasil validasi dan uji coba terhadap media audio visual yang dikembangkan terdapat beberapa kondisi lingkungan belajar yang dapat mendukung pencapaian hasil belajar yang baik dengan dukungan media audio visual, yaitu: a) Harus memiliki sarana dan fasilitas yang mendukung pengoperasian media, seperti: listrik, computer, perangkat sound sistem, dan ruangan yang proporsional. b) Media audio visual hanya dapat digunakan dengan baik dan lancar jika guru dan siswa telah memiliki kemampuan untuk mengoperasionalkan perangkat elektronik.

Disamping itu, guru yang dikehendaki harus mampu mendesain pesan yang diterjemahkan dalam bentuk validasi yang pada akhirnya akan menjadi pesan pembelajaran yang dapat diterjemahkan siswa dalam bentuk tulisan sesuai dengan tingkatan perkembangannya. Guru juga harus memiliki karakteristik menguasai substansi pembelajaran, mulai dari kemampuan menganalisis standar isi sampai kepada proses pembelajaran didalam kelas. Jika tidak memenuhi karakteristik tersebut, maka media audio visual yang digunakan tidak lebih dari hanya sebuah tayangan yang tidak memiliki makna apa-apa bagi siswa.


(28)

Siswa perlu dilibatkan untuk membantu guru dalam mengefektifkan waktu pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara harmonis dalam proses komunikasi pembelajaran. Karakteristik siswa yang dikehendaki oleh media audio visual ini adalah siswa yang memiliki kemampuan untuk menangkap pesan, baik secara audio maupun secara visual. Media audio visual tidak akan berfungsi secara maksimal, jika siswa mengalami hambatan dalam hal audio atau visual. Dengan sendirinya siswa tidak akan mampu untuk mengerjakan dari apa yang diperolehnya.

Pesan yang terkandung dalam media audio visual idealnya mencerminkan pengalaman kontekstual siswa. Pesan akan dapat diterjemahkan dan menginspirasi siswa jika pesan yang berupa tayangan merupakan objek yang sudah dikenal siswa. Disamping berorientasi kepada pengalaman kontekstual, pesan dalam media audio visual juga harus dapat diterjemahkan oleh guru dalam bentuk pesan-pesan pembelajaran. Durasi penayangan pesan-pesan tidak terlalu pendek dan tidak juga terlalu panjang. Jika terlalu pendek, siswa akan mengalami kesulitan merekam pesan yang ada, dan jika terlalu panjang akan membuat siswa merasa bosan dan waktu pembelajaran menjadi kurang efektif. Oleh karena itu, guru harus memberikan penjelasan kepada siswa tentang pesan yang akan ditayangkan dengan alokasi waktu yang proporsional. media audio visual yang dikembangkan ini hanya terbatas pada materi pembelajaran bentuk-bentuk hubungan sosial.


(29)

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:

a. Media pembelajaran interaktif meggunakan macromedia flash pada mata pelajaran IPS memerlukan adanya TV, VCD/DVD, computer sehingga hendaknya computer yang ada dilaboratorium computer disetiap sekolah ditambah atau dilengkapi sesuai kebutuhan siswa.

b. Media pembelajaran ini adalah sebagai salah satu alat untuk membantu dalam proses penyampaian pembelajaran, keberadaan guru masih sangat diperlukan sebagai fasilitator dan siswa tetap terlibat aktif dalam proses pembelajaran. c. Agar hasil produk lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh lagi, maka

diperlukan pengembangan yang terdiri dari: ahli pengembangan kurikulum, ahli bidang studi dan ahli materi yang professional, ahli media, dukungan dana, sarana dan waktu yang tersedia, dan kemampuan sarana-prasarana dalam produksi media yang memadai.

d. Diharapkan penelitian atau uji coba lebih lanjut terhadap populasi yang lain untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

e. Dengan alasan keterbatasan waktu dan dana peneliti, sehingga masih banyak beberapa pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol maka perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih representatif.


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran, Penerbit: Raja Grafindo Persada, Jakarta Asyhar, H.R. (2011). Kreatif Mengembangkan Medai Pembelajaran. Jakarta:

Gaung Persad (PD) Press Jakarta.

Bambang Adrianto. 2009. Pembuatan Animasi Dengan Macromedia Flash 8. Departemen Pendidikan Nasional

Bambang Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta

Chotimah, C. (2008). Macromedia Flash sebagai Media Pembelajaran Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Darmawaty, (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif pada Pembelajaran Ekonomi Siswa kelas X SMAN 12 Medan. Tesis. Medan: UNIMED.

Daryanto. (2012). Media Pembelajaran. Bandung: Sarana Tutorial Nuraini Sejahtera.

Deni. (2012). Tekhnologi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Durkin, K. (2005). Development social psychology. From infancy to old age. Oxford: Blackwell Publisher Ltd.

Eltariza, N. (2011). Model Pembelajaran dengan Media pembelajaran Berbasis Blog Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Animasi Siswa pada Mata Pelajaran Dasar Macromedia Flash 8. Jurnal Tekhnologi Pendidikan, (online), 10(2):80-85.

Gerbang. ( 2004). http://www.ipotes.com. Diakses Senin, tanggal 24 September 2014. Pukul 20.31 WIB.

http://www.Disabelelies.com (diakses pada bulan maret 2014).

Hakim L. (2004). Cara Ampuh Menguasai Macromedia Flash Professional 8.0. Jakarta: Elex Media Komputindo.


(31)

Hamalik. (1994). Media Pendidikan. Bandung : Sinar Baru.

Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar.Bandung: Penerbit Pustaka Setia. Hasan, S. dan Hamid. (1996). Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial (buku 1).

Bandung:Jurusan Sejarah FIPS IKIP Bandung.

Hikmah, Anurrahman, Syahwani Umar. (2001). Pengembangan multimedia dalam pembelajaran IPS untuk perolehan belajar menghubungkan konsep pada siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri I Pontianak. Jurnal. Irvansyah, Muhammad. (2012). Pengertian dan Fungsi Photoshop.

(http://muhamad-irvansyah.blogspot.com/2012/11/pengertian-dan-fungsi photoshop.html), diakses 20 Oktober 2014

Isjoni. (2007). Intgrated Learning, Pendekatan Pembelajaran IPS di Pendidikan Dasar. Bandung : Falah Production.

Kartono Modjiono dan Damayanti. (1999). Strategi Mengajar Suatu Tinjauan Pengantar. Jakarta:Dikti.

Kean dan Camp. (2002). http://www.ipotes.com. Diakses senin, tanggal 24 September 2014. Pukul 20.25 WIB.

Majid. (2009). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Roesdakarya. Molenda, Russel. (1996). Instructional Media and the New Technologies of

Instruction. Macmilan.

Pribadi, Benny A, 2001. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat. Prima.

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Ridwan. (2005), Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Penerbit : Alfabeta Bandung.

Rusman. (2013). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Penerbit Alfabeta

Sadiman, S, Arif. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers. Sumaatmadja, N. ( 2007 ). Konsep Dasar IPS. Jakarta: universitas Terbuka.


(32)

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Roesdakarya.

Sunarya. (2001). http://www.ipotes.com. Diakses rabu, tanggal 23 Oktober 2014. Pukul 21.24 WIB.

Suparman, Atwi. (2012). Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga. Susilana. Rudi & Cepi. (2009). Media Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.

Setyosari, Punaji. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Syaiful Bahri D. dan Aswan Zain. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Teguh Wahyono. 2006. Animasi Macromedia Flash 8. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Wardhani. (2003). http://www.ipotes.com. Diakses Rabu, tanggal 26 September 2014. Pukul 21.05 WIB.


(1)

pembelajaran, analisis siswa, analisis sumber belajar, dan analisis referensi pengembangan. Pendapat yang direkomendasikan oleh ahli saat proses validasi dipadukan untuk memperbaiki dan melengkapi media yang diproduksi. Pendapat tersebut melipiti: kesesuaian tayangan dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian durasi tayangan, kesesuaian gambar, ilustrasi animasi, penggunaan musik ilustrasi, penggunaan huruf, narasi, model atau pelaku, teknik pengambilan gambar, dan teknik pengeditan video.

Berdasarkan hasil validasi dan uji coba terhadap media audio visual yang dikembangkan terdapat beberapa kondisi lingkungan belajar yang dapat mendukung pencapaian hasil belajar yang baik dengan dukungan media audio visual, yaitu: a) Harus memiliki sarana dan fasilitas yang mendukung pengoperasian media, seperti: listrik, computer, perangkat sound sistem, dan ruangan yang proporsional. b) Media audio visual hanya dapat digunakan dengan baik dan lancar jika guru dan siswa telah memiliki kemampuan untuk mengoperasionalkan perangkat elektronik.

Disamping itu, guru yang dikehendaki harus mampu mendesain pesan yang diterjemahkan dalam bentuk validasi yang pada akhirnya akan menjadi pesan pembelajaran yang dapat diterjemahkan siswa dalam bentuk tulisan sesuai dengan tingkatan perkembangannya. Guru juga harus memiliki karakteristik menguasai substansi pembelajaran, mulai dari kemampuan menganalisis standar isi sampai kepada proses pembelajaran didalam kelas. Jika tidak memenuhi karakteristik tersebut, maka media audio visual yang digunakan tidak lebih dari hanya sebuah tayangan yang tidak memiliki makna apa-apa bagi siswa.


(2)

Siswa perlu dilibatkan untuk membantu guru dalam mengefektifkan waktu pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara harmonis dalam proses komunikasi pembelajaran. Karakteristik siswa yang dikehendaki oleh media audio visual ini adalah siswa yang memiliki kemampuan untuk menangkap pesan, baik secara audio maupun secara visual. Media audio visual tidak akan berfungsi secara maksimal, jika siswa mengalami hambatan dalam hal audio atau visual. Dengan sendirinya siswa tidak akan mampu untuk mengerjakan dari apa yang diperolehnya.

Pesan yang terkandung dalam media audio visual idealnya mencerminkan pengalaman kontekstual siswa. Pesan akan dapat diterjemahkan dan menginspirasi siswa jika pesan yang berupa tayangan merupakan objek yang sudah dikenal siswa. Disamping berorientasi kepada pengalaman kontekstual, pesan dalam media audio visual juga harus dapat diterjemahkan oleh guru dalam bentuk pesan-pesan pembelajaran. Durasi penayangan pesan-pesan tidak terlalu pendek dan tidak juga terlalu panjang. Jika terlalu pendek, siswa akan mengalami kesulitan merekam pesan yang ada, dan jika terlalu panjang akan membuat siswa merasa bosan dan waktu pembelajaran menjadi kurang efektif. Oleh karena itu, guru harus memberikan penjelasan kepada siswa tentang pesan yang akan ditayangkan dengan alokasi waktu yang proporsional. media audio visual yang dikembangkan ini hanya terbatas pada materi pembelajaran bentuk-bentuk hubungan sosial.


(3)

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:

a. Media pembelajaran interaktif meggunakan macromedia flash pada mata pelajaran IPS memerlukan adanya TV, VCD/DVD, computer sehingga hendaknya computer yang ada dilaboratorium computer disetiap sekolah ditambah atau dilengkapi sesuai kebutuhan siswa.

b. Media pembelajaran ini adalah sebagai salah satu alat untuk membantu dalam proses penyampaian pembelajaran, keberadaan guru masih sangat diperlukan sebagai fasilitator dan siswa tetap terlibat aktif dalam proses pembelajaran. c. Agar hasil produk lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh lagi, maka

diperlukan pengembangan yang terdiri dari: ahli pengembangan kurikulum, ahli bidang studi dan ahli materi yang professional, ahli media, dukungan dana, sarana dan waktu yang tersedia, dan kemampuan sarana-prasarana dalam produksi media yang memadai.

d. Diharapkan penelitian atau uji coba lebih lanjut terhadap populasi yang lain untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

e. Dengan alasan keterbatasan waktu dan dana peneliti, sehingga masih banyak beberapa pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol maka perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih representatif.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran, Penerbit: Raja Grafindo Persada, Jakarta Asyhar, H.R. (2011). Kreatif Mengembangkan Medai Pembelajaran. Jakarta:

Gaung Persad (PD) Press Jakarta.

Bambang Adrianto. 2009. Pembuatan Animasi Dengan Macromedia Flash 8. Departemen Pendidikan Nasional

Bambang Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta

Chotimah, C. (2008). Macromedia Flash sebagai Media Pembelajaran Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Darmawaty, (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif pada Pembelajaran Ekonomi Siswa kelas X SMAN 12 Medan. Tesis. Medan: UNIMED.

Daryanto. (2012). Media Pembelajaran. Bandung: Sarana Tutorial Nuraini Sejahtera.

Deni. (2012). Tekhnologi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Durkin, K. (2005). Development social psychology. From infancy to old age. Oxford: Blackwell Publisher Ltd.

Eltariza, N. (2011). Model Pembelajaran dengan Media pembelajaran Berbasis Blog Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Animasi Siswa pada Mata Pelajaran Dasar Macromedia Flash 8. Jurnal Tekhnologi Pendidikan, (online), 10(2):80-85.

Gerbang. ( 2004). http://www.ipotes.com. Diakses Senin, tanggal 24 September 2014. Pukul 20.31 WIB.

http://www.Disabelelies.com (diakses pada bulan maret 2014).

Hakim L. (2004). Cara Ampuh Menguasai Macromedia Flash Professional 8.0. Jakarta: Elex Media Komputindo.


(5)

Hamalik. (1994). Media Pendidikan. Bandung : Sinar Baru.

Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar.Bandung: Penerbit Pustaka Setia. Hasan, S. dan Hamid. (1996). Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial (buku 1).

Bandung:Jurusan Sejarah FIPS IKIP Bandung.

Hikmah, Anurrahman, Syahwani Umar. (2001). Pengembangan multimedia dalam pembelajaran IPS untuk perolehan belajar menghubungkan konsep pada siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri I Pontianak. Jurnal. Irvansyah, Muhammad. (2012). Pengertian dan Fungsi Photoshop.

(http://muhamad-irvansyah.blogspot.com/2012/11/pengertian-dan-fungsi photoshop.html), diakses 20 Oktober 2014

Isjoni. (2007). Intgrated Learning, Pendekatan Pembelajaran IPS di Pendidikan Dasar. Bandung : Falah Production.

Kartono Modjiono dan Damayanti. (1999). Strategi Mengajar Suatu Tinjauan Pengantar. Jakarta:Dikti.

Kean dan Camp. (2002). http://www.ipotes.com. Diakses senin, tanggal 24 September 2014. Pukul 20.25 WIB.

Majid. (2009). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Roesdakarya. Molenda, Russel. (1996). Instructional Media and the New Technologies of

Instruction. Macmilan.

Pribadi, Benny A, 2001. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat. Prima.

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Ridwan. (2005), Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Penerbit : Alfabeta Bandung.

Rusman. (2013). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Penerbit Alfabeta

Sadiman, S, Arif. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers. Sumaatmadja, N. ( 2007 ). Konsep Dasar IPS. Jakarta: universitas Terbuka.


(6)

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Roesdakarya.

Sunarya. (2001). http://www.ipotes.com. Diakses rabu, tanggal 23 Oktober 2014. Pukul 21.24 WIB.

Suparman, Atwi. (2012). Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga. Susilana. Rudi & Cepi. (2009). Media Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.

Setyosari, Punaji. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Syaiful Bahri D. dan Aswan Zain. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Teguh Wahyono. 2006. Animasi Macromedia Flash 8. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Wardhani. (2003). http://www.ipotes.com. Diakses Rabu, tanggal 26 September 2014. Pukul 21.05 WIB.